Anda di halaman 1dari 33

PENGKAJIAN KELUARGA

A. STRUKTUR DAN SIFAT KELUARGA


1. Struktur Keluarga
Nama kepala keluarga : Tn. HP
Umur : 40
Pendidikan : SMA
Agama : Kristen Katolik
Suku bangsa : Minahasa, Indonesia
Pekerjaan : Buruh Bangunan
Alamat : Tataaran 1, lingkungan 6, Tondano Selatan, Minahasa.

DATA ANGGOTA KELUARGA


Status Status Ket
Gizi Imunisasi .
Hub Pendidikan Pekerjaan
No Nama JK Umur Suku (TB,B Dasar
Kel Terakhir Saat ini
B,
BMI)
Buruh Lengkap
1. Tn. HP KK L 40 Minahasa SMA
bangunan
Lengkap
2. Ny. YS Istri P 35 Minahasa SD IRT

Lengkap
3. An. KP Anak P 19 Minahasa SMA Pelajar

Lengkap
4. An. KP Anak P 13 Minahasa SD Pelajar

Tipe Keluarga : tipe keluarga Tn. HP Adalah nuclear family atau keluarga
inti, yang berisi kepala keluarga, istri dan 2 orang anak.
Genogram (Minimal 3 generasi)

Tn. WP Tn. NS
Tn. WL Tn. AK

Tn. DP Ny. TL
65 56
DM tp 1

Tn. YP Tn.A P Ny. FP Ny. YP Ny. SP Tn. DL Ny. KL Ny. DL Tn. DL


Asam urat

Keterangan
= Laki-laki

= Perempuan

= Menikah

= Garis Keturunan

= Klien
Tn. HP
= Tinggal serumah 40

= Meninggal
2. Sifat Keluarga
a. Pengambilan keputusan :
Dalam keluarga Tn. HP, pengambilan keputusan dilakukan oleh kepala keluarga
yaitu Tn. HP. Tapi Tn. HP mendiskusikannya dahulu dengan istri sebelum keputusan
diambil, jadi Tn. HP tidak mengambil keputusan sendiri tapi keputusan diambil oleh
Tn. HP.
b. Kebiasaan hidup sehari-hari :
 Kebiasaan istirahat/tidur keluarga :
Untuk kebiasaan tidur dari Tn. HP pada hari kerja, biasanya Tn. HP tidur pukul
21.00 dan bangun tidur pukul 06.00, Ny. YS tidur pukul 20.00 dan bangun tidur
pukul 07.00, An. KP (anak pertama) tidur pukul 22.00 dan bangun pukul 07.00,
An. KP (anak kedua) tidur pukul 00.00 dan bangun tidur pukul 07.00.
Sedangkan pada hari libur kebiasaan tidur keluarga Tn. HP berbeda dari
biasanya, Tn. HP biasanya tidur pukul 23.00 dan bangun tidur pukul 07.00, Ny.
YS tidur pukul 21.00 dan bangun tidur pukul 08.00, An. KP (anak pertama) tidur
pukul 00.00 dan bangun pukul 10.00, An. KP (anak kedua) tidur pukul 01.00 dan
bangun tidur pukul 11.00.

 Kebiasaan makan keluarga dan contoh menu sehari-hari :

Kebiasaan makan keluarga Tn. HP yaitu sehari-harinya biasa makan sebanyak


3x sehari. Jenis makanan biasanya nasi, ikan, sayur, biasanya makan daging 3x
seminggu dan kadang makan buah. Keluarga Tn. HP suka mengkonsumsi semua
jenis makanan, tidak ada yang alergi makanan tertentu.

 Kebiasaan dalam membersihkan diri anggota keluarga :


Untuk kebiasaan membersihkan diri keluarga Tn. HP, semua anggota keluarga
mandi sehari sekali, kecuali kalau ada kegiatan (seperti acara, sekolah, kuliah,
dll) maka mandi sebanyak 2x sehari atau setelah beraktivitas. Tn. HP biasanya
keramas setiap hari sedangkan istri dan anak-anaknya keramas setiap 2 hari
sekali. An. KP (anak pertama) selalu melakuan skincare wajah setiap pagi dan
malam. Semua anggota keluarga Tn. HP rajin memperhatikan kebersihan kuku
tangan dan kaki.

 Sarana hiburan keluarga :

Dalam keluarga Tn. HP hiburan dari anggota keluarga yaitu Tn. HP menonton
film action dan olahraga lewat TV; Ny. YS menyiram bunga, menonton sinetron
lewat TV, dan membuka media social lewat handphone; An. KP (anak pertama)
menonton film, menyanyi, merekam nyanyian dan membuka media social lewat
Handphone, minum kopi di kafe; An. KP (anak kedua) membuat video tiktok
dan menonton film lewat handphone. Semua anggota keluarga sering jalan-jalan
bersama ke tempat wisata saat akhir pekan.

B. FAKTOR SOSIAL, BUDAYA DAN EKONOMI


1. Pekerjaan :
Pada keluarga Tn. HP yang bekerja hanyalah Tn. HP dengan pekerjaan sebagai
buruh bangunan.

2. Penghasilan :
Penghasilan pada keluarga Tn. HP didapati dari pekerjaan Tn. HP yaitu sekitar
Rp3.000.000 dalam sebulan. Penghasilan tersebut cukup digunakan untuk
memenuhi kebutuhan keluarga sehari-hari.

3. Simpanan uang keluarga :

Keluarga Tn. HP mempunyai uang simpanan untuk keluarga yang disimpan di


bank.

4. Penentu keluangan keluarga :


Penentu keuangan keluarga yaitu dari pekerjaan Tn. HP sebagai buruh bangunan
selaku kepala keluarga.
5. Suku dan agama :
Keluarga Tn. HP semua anggota keluarganya merupakan suku minahasa, dimana
Tn. HP berasal dari Tondano dan Ny. YS juga berasal dari Tondano. Keluarga Tn.
HP mengakui bahwa agama yang dianut adalah agama Kristen Katolik. Keluarga
Tn. HP menjalankan ajaran agamanya dengan baik. Anak-anak dari keluarga Tn.
HP mengenal agamanya dan diajarkan agamanya semenjak kecil.

6. Latar Belakang Budaya:


Keluarga Tn. HP menganut budaya dari suku minahasa, jadi keluarga Tn. HP
mengikuti dan menjalankan budaya yang ada dalam suku minahasa.

7. Status Sosial Ekonomi:


Keluarga Tn. HP berkecukupan dalam pemenuhan kebutuhan sehari-hari. Tn. HP
mampu memenuhi kebutuhan sangan, pangan dan papan anggota keluarganya.

8. Peranan masing-masing anggota keluarga :

Tn. HP : berperan sebagai kepala keluarga, sebagai pencari nafkah dan pemenuh
kebutuhan anggota keluarga dengan membiayai kebutuhan keluarga, sebagai
suami bagi Ny. YS, sebagai ayah bagi anak-anak, melindungi anggota keluarga,
selalu memberi nasehat, selalu menjadi pahlawan, selalu memberikan motivasi
menjadi panutan bagi istri dan anak-anak, sebagai penanggung jawab dari
masing-masing anggota keluarga. Ny. YS : berperan sebagai istri bagi Tn. HP,
sebagai ibu dari anak-anak, sebagai pemberi nasihat, sebagai contoh bagi suami
dan anak-anak, menyiapkan keperluan rumah tangga, dan mengontrol / mengasuh
anak-anak. An. KP (anak pertama) : sebagai pemberi kebahagian bagi orang tua,
menjaga nama baik orang tua, membanggakan orang tua, berperan juga sebagai
kakak bagi An. KP (anak kedua), menjaga adik, menegur jika adik melakukan hal
tidak baik dan membantu orang tua. An. KP (anak kedua) : sebagai pemberi
kebahagian bagi orang tua, menjaga nama baik orang tua, membanggakan orang
tua, membantu orang tua.
C. FAKTOR LINGKUNGAN
1. Denah Rumah (tipe, ukuran rumah, jumlah ruangan) dan lingkungan :
12 m2

Kamar
Anak-anak

Ruang
tamu

Tempat
Tempat Kamar
Bersantai
Cuci Orang tua
Baju

WC

Ruang Ruang
Dapur Makan Keluarga
Kamar
Ganti

15 m2
2. Ventilasi dan penerangan :

Ventilasi pada rumah keluarga Tn. HP memiliki ventilasi yang baik yaitu disetiap
pintu dan jendela memiliki ventilasi diatasnya. Udara dalam rumah keluarga Tn.
HP baik karena memiliki banyak jendela. Penerangan pada rumah keluarga Tn.
HP sangat baik, mendapatkan cahaya dari sinar matahari yang masuk ke dalam
rumah lewat jendela dan pada setiap ruangan dalam rumah memiliki penerangan
lewat lampu.

3. Persediaan air bersih :

Keluarga Tn. HP mendapatkan air bersih melalui mata air yang ada tepat di
samping rumah. Air tersebut selalu tersedia (belum pernah kering), namun saat
hujan airnya menjadi kotor. Air untuk minum berasal dari air kemasan gallon
(AQUA) untuk memasak dan mandi menggunakan air dari mata air.

4. Pembuangan sampah :

Untuk pembuangan sampah pada keluarga Tn. HP biasanya dibakar. Untuk


sampah kering langsung dibakar dan sampah basah dikeringkan terlebih dahulu
lalu dibakar, untuk sampah sisa makanan diberikan pada ternak. Sebelum dibakar
sampah dikumpul di tempat sampah yang ada di kamar, dapur, dan depan rumah.

5. Pembuangan air limbah :

Untuk pembuangan air limbah keluarga Tn. HP yaitu untuk air limbah sabun cuci
pakaian dan piring biasanya dibuang di got atau langsung ke sungai. Saluran air
dari dapur, kamar mandi dan tempat cuci pakaian mengalir langsung ke sungai.
Untuk limbah kotoran keluarga Tn. HP ditampung pada septic tank.

6. Jamban/WC (tipe, jarak dan sumber air) :

Tipe WC pada keluarga Tn. HP yaitu jongkok, WC berada dalam rumah keluarga
Tn. HP, sumber air untuk dipakai pada kamar mandi berasal dari mata air.
Keluarga Tn. HP memiliki septic tank untuk menampung limbah kotoran
keluarga.
7. Lingkungan rumah :
Lingkungan rumah keluarga Tn. HP untuk bagian depan ada sekolah SD, samping
kiri ada kandang bebek dan kuala, dibelakang rumah ada tebing / pepohonan dan
samping kanan ada tanaman keluarga (dapur hidup). Rumah keluarga Tn. HP
memiliki halaman rumah yang luas pada bagian depan dan samping kiri.

8. Bahaya kecelakan :
Bahaya kecelakaan pada keluarga Tn. HP yaitu rentan terkena tanah longsor
karena pada bagian belakang rumah ada tebing. Keluarga Tn. HP pernah terjadi
angin putting beliung yang menyerang bagian kandang bebek (samping kiri
rumah).

9. Sarana komunikasi dan transportasi :


Sarana komunikasi pada keluarga Tn. HP yaitu biasanya berkomunikasi secara
langsung dan menggunakan handphone untuk komunikasi jarak jauh. Sedangkan
untuk sarana trasportasi pada keluarga Tn. HP yaitu sepeda motor sebanyak 3
buah, biasanya dikendarai oleh Tn. HP dan kedua anaknya.

10. Fasilitas pelayanan kesehatan :


Fasilitas pelayanan kesehatan bagi keluarga Tn. HP yaitu puskesmas, jadi jika ada
keluarga yang sakit biasanya dibawa ke puskesmas.

D. RIWAYAT KESEHATAN DAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA


1. Riwayat kesehatan masing-masing anggota keluarga :

Riwayat kesehatan dari Tn. HP yaitu pernah mengalami gatal-gatal diseluruh tubuh
yang tidak diketahui penyebabnya. Untuk riwayat kesehatan dari Ny. YS yaitu pernah
mengalami stroke ringan, kelebihan darah putih, dan hipertensi sampai sekarang. Ny.
YS mengkonsumsi obat untuk hipertensi setiap malam tapi tidak teratur, pernah dapat
obat dari dokter tapi tidak kembali untuk mengambil obat, hanya membeli obat
sendiri, akan kembali untuk memeriksakan diri ke dokter apabila merasa tidak sehat
(tidak rajin check up). Untuk riwayat kesehatan dari An. KP (anak pertama) sering
sakit kepala sejak SMP, pernah sakit maag, pernah diare dan dibawa ke rumah sakit 2
tahun lalu. Untuk riwayat kesehatan dari An. KP (anak kedua) pernah terkena tipes
(tapi masih gejala) juga pernah dirawat di rawat di rumah sakit saat bayi dan saat
masih SD.

2. Keluarga berencana :

Keluarga Tn. HP mengikuti program keluarga berencana, Ny. YS pernah


menggunakan alat kontrasepsi suntik KB 6 bulan, pil KB dan IUD, namun sekarang
keluarga Tn. HP menggunakan alat kontrasepsi yaitu kondom.

3. Imunisasi :
Untuk imunisasi dari keluarga Tn. HP, masing-masing anggota keluarga medapatkan
imunisasi dengan lengkap. Dengan detail yang tertera pada table dibawah.
No Nama Status Imunisasi
. BCG Polio DPT Hepatitis Campak
1 Tn. HP           
2 Ny. YS           
3 An. KP           
4 An. KP           

4. Tahap Perkembangan Keluarga saat ini:


Keluarga Tn. HP pada saat ini dalam tahap perkembangan keluarga yaitu pada tahap
keluarga dengan anak remaja. Dimana anak pertama dari keluarga Tn. HP saat ini
berusia 19 tahun, jadi keluarga Tn. HP termasuk dalam tahap keluarga dengan anak
remaja.

5. Tahap Perkembangan Keluarga Yang belum terpenuhi:


Kendala dalam tahap perkembangan pada keluarga Tn. HP yaitu dalam
mempertahankan komunikasi terbuka antara anak-anak dengan orangtua, dimana
masih terjadi perdebatan antara anak-anak dan orangtua serta juga ada kecurigaan dari
orangtua terhadap anak-anak, sehingga itulah yang menjadi kendala belum
terpenuhinya tahap perkembangan pada keluarga Tn. HP. Orang tua tampak tidak
ingin mendengar penjelasan dari anak sehingga terkesan kurang mempercayai anak-
anak.

6. Riwayat Keluarga Inti:


Tn. HP dan Ny. YS keduanya sama-sama berasal dari Tondano, tinggal di lingkungan
yang sama. Namun, belum pernah saling mengenal satu sama lain. Kemudian
pertemuan pertama mereka di acara pernikahan teman mereka, lalu keduanya
berkenalan dan mulai dekat, karena merasa cocok mereka pun melanjutkan pendekatan
sampai ke hubungan pacaran selama 1 tahun. Keduanya ingin melanjutkan ke jenjang
pernikahan namun karena adanya perbedaan agama, dimana Tn. HP beragama Kristen
Katolik dan Ny. YS beragama Kristen Protestan, sehingga rencana pernikahan pun
tertunda cukup lama. Waktu berlalu, Ny. YS memutuskan untuk mengikuti agama dari
Tn. HP yaitu agama Kristen Katolik dan selanjutnya mereka menikah dan memiliki 2
orang anak perempuan. Anak pertama lahir pada 26 Agustus 2002 dan anak kedua
lahir pada 9 April 2008.

7. Riwayat Keluarga Sebelumnya:


Orang tua Tn. HP masih ada dan tinggal di Tondano juga tapi tidak serumah dengan
keluarga Tn. HP. Ayah Tn. HP saat ini menderita kanker paru-paru, sedangkan ibu Tn.
HP mempunyai riwayat penyakit Diabetes Melitus. Ayah dari Ny. YS sudah
meninggal karena pecah pembuluh darah akibat komplikasi penyakit hipertensi dan
stroke, pada saat itu juga menderita penyakit asam urat. Sedangkan Ibu dari Ny. YS
masih ada dan tinggal di Bitung karena telah menikah lagi. Ibu dari Ny. YS menderita
penyakit Hipertensi. Karena adanya penyakit keturunan sehingga Ny. YS juga
menderita Hipertensi.

E. STRUKTUR KELUARGA
1. Pola komunikasi keluarga:
Komunikasi dalam keluarga Tn. HP bersifat terkadang terbuka dan tertutup karena
kadang masih tidak jujur satu dengan lain antara. Namun, dengan adanya komunikasi
yang terbuka didalamnya ada perhatian antara masing-masing anggota keluarga,
keluarga Tn. HP juga sangat mengenal anggota keluarga satu dengan yang lain.
Keluarga Tn. HP biasanya melakukan komunikasi secara langsung dan jika berada
dalam jarak jauh maka tetap mejuga melakukan komunikasi lewat telepon /
handphone. Saat terjadi pertengkaran juga kadang komunikasi tidak berjalan dengan
baik, biasanya saling diam, tapi hanya sebentar saja.
2. Struktur Kekuatan Keluarga:
Dalam keluarga Tn. HP pemegang kekuatan yaitu Tn. HP sehingga Tn. HP selalu
mengontrol dan mengawasi anggota keluarganya serta memberikan beberapa aturan
dalam rumah yang harus ditaati oleh anggota keluarganya. Untuk kekuasaan ahli, Tn.
HP bekerja sebagai buruh bangunan, dengan keahliannya dalam bidang tersebut, Tn
HP bekerja keras demi memenuhi kebutuhan keluarganya sehari-hari dan Ny. YS
berkeahlian dalam mengatur keuangan dengan sangat baik. Dalam kekuasaan
penghargaan, Tn. HP dan Ny. YS selalu menjanjikan sesuatu yang berupa hadiah
untuk anak-anaknya ketika nilai mereka bagus dan mendapat juara di kelas sebagai
bentuk penghargaan. Untuk kekuasaan paksaan, ketika disuruh melakukan sesuatu
dan anak-anak tidak mau pergi untuk melakukannya, mereka akan dipukuli, tidak
diberikan makan, dan tidak akan ditegur oleh Ny. YS. Untuk kekuaaan afektif, ketika
anak-anak melanggar aturan atau tidak mau pergi saat disuruh dan diberi hukuman
oleh Ny. YS, pasti setelah itu anak-anak akan dibelikan makanan yang disukai untuk
membujuk anak-anak karena ada perasaan bersalah, namun sekarang Ny. YS tidak
lagi memberikan hukuman yang demikian.

3. Struktur Peran:

Tn. HP : berperan sebagai kepala keluarga dan juga yang mendampingi istri, sebagai
pencari nafkah dan pemenuh kebutuhan anggota keluarga dengan membiayai
kebutuhan keluarga, sebagai suami bagi Ny. YS, sebagai ayah bagi anak-anak, yang
selalu menjaga serta melindungi keluarga, selalu memberi nasehat, selalu menjadi
pahlawan, selalu memberikan motivasi bagi keluarga, sebagai penanggung jawab dari
masing-masing anggota keluarga. Ny. YS : berperan sebagai istri bagi Tn. HP,
sebagai ibu dari anak-anak, juga sebagai pelindung dan penjaga rumah, sebagai
pemberi nasihat, sebagai contoh bagi suami dan anak-anak, menyiapkan keperluan
rumah tangga, mengontrol / mengasuh anak-anak dan sebagai pembawa sukacita di
dalam rumah. An. KP (anak pertama) : sebagai pemberi kebahagian bagi orang tua,
menjaga nama baik orang tua, membanggakan orang tua, berperan juga sebagai kakak
bagi An. KP (anak kedua), menjaga adik, menegur jika adik melakukan hal tidak baik
dan membantu orang tua. An. KP (anak kedua) : sebagai pemberi kebahagian bagi
orang tua, sebagai pembawa keceriaan dirumah, menjaga nama baik orang tua,
membanggakan orang tua, membantu orang tua, sebagai teman bercerita kakak, serta
membantu orang tua dalam mengerjakan pekerjaan rumah juga.

4. Nilai, norma dan Budaya:

Nilai dan norma yang dianut oleh keluarga Tn. HP yaitu: rajin beribadah, berdoa dulu
terutama saat ingin berpergian atau jalan-jalan, harus rendah hati tidak boleh
sombong dan merendahkan orang lain, tidak boleh mengeluarkan suara saat makan,
jangan buang angin di depan banyak orang karna tidak sopan, tidak boleh
berpenampilan seksi di depan umum, jangan berkelahi karna harta, harus menjaga diri
(sukses dulu baru bisa menikah), jangan menyia-nyiakan orang tua di masa tua nanti,
tidak boros uang, dan jangan mengucapkan kata-kata kotor/kasar. Serta untuk budaya
yang dianut oleh keluarga Tn. HP yaitu budaya dari suku Minahasa.

F. FUNGSI KELUARGA
1. Fungsi Afektif:
Dalam mendidik anak-anak pada keluarga Tn. HP, Tn. HP dan Ny. YS berupaya
untuk menumbuhkan perasaan saling menyayangi dan terikat satu dengan lain, saling
berusaha memberikan kehangatan bagi anggota keluarga agar anggota keluarga
merasa nyaman satu dengan lain. Kadang terjadi pertengkaran antara Tn. HP dan Ny.
YS maupun antara orangtua dan anak-anak, namun tidak berlangsung lama. Biasanya
Tn. HP mengalah agar pertengkaran tidak berkepanjangan dan membicarakan
bersama anggota keluarga untuk bekerja sama memperbaiki kehidupan mereka.
2. Fungsi Sosialisasi:
Dalam bersosialisasi, keluarga Tn. HP sangat terbuka dengan orang lain, suka
bersosialisasi dengan orang sekitar dan tetangga. Orang tua dan anak-anak tidak ada
jarak. Tn. HP dan Ny. HP rajin bersosialisasi dengan warga sekitar sehingga memiliki
hubungan yang baik dengan mereka. Begitu pun dengan anak-anak dari Tn. HP juga
suka bersosialisasi dengan anak-anak lain yang ada di lingkungan tempat tinggal,
lingkungan gereja, lingkungan sekolah dan lingkungan kampus sehingga memiliki
banyak teman.
3. Fungsi Perawatan Kesehatan:
Keluarga Tn. HP menganggap dan menyadari bahwa kesehatan itu sangat penting.
Sehingga keluarga Tn. HP menjaga kesehatan dengan baik, dengan mengkonsumsi
makanan yang bergizi cukup bagi kebutuhan keluarga, ketika ada anggota keluarga
yang sakit semua anggota keluarga turut menjaga dan merawat hingga sembuh.
Biasanya saat ada yang sakit, konsumsi obat warung terlebih dahulu baru kemudian
jika tidak kunjung sembuh maka di bawa ke puskesmas. Setiap anggota keluarga
selalu saling mengingatkan untuk selalu menjaga kesehatan. Yang paling perhatian
saat ada anggota keluarga yang sakit yaitu Tn. HP. Ny. YS menderita hipertensi
sehingga mengkonsumsi obat untuk hipertensi untuk menjaga tekanan darah tetap
stabil namun pola minum obat kurang teratur. Karena An. KP (anak pertama) sering
sakit kepala, jadi ketika ia merasa sakit kepala langkah pertama yang ia lakukan
adalah meminum obat warung untuk mengatasi sakit kepalanya.
4. Fungsi Reproduksi:
Dalam keluarga Tn. HP jumlah anak yang diperoleh yaitu 2 orang anak berjenis
kelamin perempuan. Ny. YS masih mendapat menstruasi dan menggunakan
menggunakan alat kontasepsi kondom sebagai upaya pengendalian jumlah anggota
keluarga. Ny. YS masih ingin memiliki anak lagi namun Tn. HP khawatir jika
nantinya mereka akan beranjak tua sehingga takut siapa nantinya yang akan merawat
jika ada anak lagi.

G. STRESS DAN KOPING KELUARGA


1. Stress Jangka Panjang
Stress yang dialami oleh keluarga Tn. HP yaitu pendidikan dari anak terakhir dan
merasa cemas jika pendidikan anak pertama tidak bisa selesai, orang tua merasa
cemas jika kedua anaknya tidak bisa selesai sekolah dan kuliah karena merasa cemas
tidak akan sukses. Ny. YS juga merasa cemas akan penyakit hipertensinya karena
takut apabila terjadi stroke lagi, khawatir jika keluarganya kehilangan sosok seorang
ibu dan istri, khawatir tidak bisa mengurus keluarganya dengan baik dan Ny. YS
takut pergi lebih dulu dari keluarganya (takut mati cepat/muda).
2. Stress Jangka Pendek
Stress yang dialami oleh keluarga Tn. HP saat ini yaitu masalah biaya kuliah dari An.
KP dan biaya untuk kebutuhan sehari-hari.
3. Koping yang digunakan
Koping yang digunakan untuk menghadapi permasalahan atau stress yang ada yaitu
berpengharapan pada Tuhan dengan berdoa kepada Tuhan yang dipercayai oleh
keluarga Tn. HP karena keluarga Tn. HP percaya bahwa Tuhan-nya akan selalu
membantu, mencukupkan dan memelihara keluarga Tn. HP. Selain berdoa, diimbangi
juga dengan kerja keras. Ny. HP meminum obat untuk hipertensinya agar tekanan
darahnya tetap stabil.

H. HARAPAN KELUARGA TERHADAP PETUGAS KESEHATAN


Harapan dari keluarga Tn. HP terhadap petugas kesehatan yaitu pertama merasa senang
dengan kehadiran perawat, berharap dengan adanya kehadiran perawat maka dapat
membantu mengidentifikasi masalah kesehatan yang ada yang mungkin belum
teridentifikasi oleh keluarga serta berharap agar proses penyembuhan atau perawatan
kesehatan keluarga Tn. HP dapat terkontrol dengan baik secara berkala.
I. PEMERIKSAAN FISIK : (Semua anggota keluarga dan menyeluruh)

Pemeriksaan Anggota Keluarga


Fisik
An. KP (anak An. KP (anak
Tn. HP Ny. YS
pertama) kedua)
a. Tanda Vital
Suhu 36,6 C 36,5 C 36,8 C 36,9 C

Nadi 85x/mnt 90x/mnt 75x/mnt 80x/mnt

RR 20x/mnt 19x/mnt 18x/mnt 18x/mnt

TD 120/80 mmHg 140/90 mmHg 110/70 mmHg 110/80 mmHg

b. Pemeriksaan Fisik
Sakit kepala (-), Sakit kepala (+), Sakit kepala (- Sakit kepala (-
pusing (-) , deformitas pusing (+), deformitas ), pusing (-) , ), pusing (-) ,
(-) , rambut hitam, (-) , rambut hitam, deformitas (-) , deformitas (-) ,
bergelombang, tidak lurus, tidak mudah rambut hitam, rambut hitam,
mudah dicabut, tidak dicabut, tidak ada lurus, tidak lurus, tidak
1.Kepala
ada ketombe, tidak ada ketombe, tidak ada mudah mudah
benjolan. benjolan. Tampak dicabut, tidak dicabut, tidak
tidak nyaman karena ada ketombe, ada ketombe,
sering merasa sakit tidak ada tidak ada
kepala dan pusing. benjolan. benjolan.
Anemis (-), ikterik (-), Anemis (-), ikterik (-), Anemis (-), Anemis (-),
diplopia (-), buram (-), diplopia (-), buram (-), ikterik (-), ikterik (-),
simetris, tidak ada simetris, tidak ada diplopia (-), diplopia (-),
cekungan pada mata, cekungan pada mata, buram (-), buram (-),
2.Mata reaksi cahaya pupil reaksi cahaya pupil simetris, tidak simetris, tidak
(+/+) (+/+) ada cekungan ada cekungan
pada mata, pada mata,
reaksi cahaya reaksi cahaya
pupil (+/+) pupil (+/+)
Berdengung (-), Berdengung (-), Berdengung (- Berdengung (-
simetris, bersih, tidak simetris, bersih, tidak ), simetris, ), simetris,
ada serumen, tidak ada ada serumen, tidak bersih, tidak bersih, tidak
bengkak, luka dan ada bengkak, luka dan ada serumen, ada serumen,
3.Telinga
kemerahan. kemerahan. tidak ada tidak ada
bengkak, luka bengkak, luka
dan dan
kemerahan. kemerahan.
Tidak ada sumbatan, Tidak ada sumbatan, Tidak ada Tidak ada
4.Hidung
cairan (-) cairan (-) sumbatan, sumbatan,
cairan (-) cairan (-)
Gigi putih, bibir Gigi putih, bibir Gigi putih, Gigi putih,
tampak lembab, tampak lembab, bibir tampak bibir tampak
sariawan (-), gigi sariawan (-), lembab, lembab,
lengkap, karies gigi (-) terpasang gigi palsu, sariawan (-), sariawan (-),
5.Mulut dan gigi karies gigi (-) gigi lengkap, gigi tidak
karies gigi (+) lengkap (1 gigi
bagian depan
atas), karies
gigi (-)
Nyeri tengkuk (-), Nyeri tengkuk (-), Nyeri tengkuk Nyeri tengkuk
tidak ada kesulitan tidak ada kesulitan (-), tidak ada (-), tidak ada
menelan, pembesaran menelan, pembesaran kesulitan kesulitan
kelenjar getah bening kelenjar getah bening menelan, menelan,
(-), distensi vena (-), distensi vena pembesaran pembesaran
6.Leher jugularis (-), tidak ada jugularis (-), tidak ada kelenjar getah kelenjar getah
tanda radang tanda radang bening (-), bening (-),
distensi vena distensi vena
jugularis (-), jugularis (-),
tidak ada tanda tidak ada tanda
radang radang
Simetris, Simetris, Simetris, Simetris,
bronkovesikuler, bunyi bronkovesikuler, bronkovesikul bronkovesikul
jantung S1, S2 (+), S3 bunyi jantung S1, S2 er, bunyi er, bunyi
mur-mur,gallop (-), (+), S3 mur- jantung S1, S2 jantung S1, S2
7.Dada/thorax
rhonki (-), sesak (-) mur,gallop (-), rhonki (+), S3 mur- (+), S3 mur-
(-), sesak (-) mur,gallop (-), mur,gallop (-),
rhonki (-), rhonki (-),
sesak (-) sesak (-)
Tidak ada nyeri tekan Tidak ada nyeri tekan Tidak ada Tidak ada
8.Abdomen
nyeri tekan nyeri tekan
Edem (-), Gerakan tak Edem (-), Gerakan tak Edem (-), Edem (-),
terbatas, mampu terbatas, mampu Gerakan tak Gerakan tak
fleksi/ekstensi tanpa fleksi/ekstensi tanpa terbatas, terbatas,
rasa nyeri, benjolan (- rasa nyeri, benjolan (- mampu mampu
), bengkak (-), ), bengkak (-), fleksi/ekstensi fleksi/ekstensi
kemerahan (-), kemerahan (-), tanpa rasa tanpa rasa
9.Ekstrimitas kekuatan otot normal kekuatan otot normal nyeri, benjolan nyeri, benjolan
mampu menahan mampu menahan (-), bengkak (- (-), bengkak (-
tahanan, reflex (+) tahanan, reflex (+) ), kemerahan (- ), kemerahan (-
5555 5555 5555 5555 ), kekuatan ), kekuatan
5555 5555 5555 5555 otot normal otot normal
mampu mampu
menahan menahan
tahanan, reflex tahanan, reflex
(+) (+)

5555 5555 5555 5555


5555 5555 5555 5555
Bersih, bintik (-), gatal Bersih, bintik (-), Bersih, bintik Bersih, bintik
(-), turgor baik, tanda gatal (-), turgor baik, (-), gatal (-), (-), gatal (-),
radang (-), warna sawo tanda radang (-), turgor baik, turgor baik,
matang, tekstur kasar warna cerah, tekstur tanda radang (- tanda radang (-
10.Kulit
halus ), warna cerah, ), warna cerah,
tekstur halus, tekstur halus
kulit wajah
berjerawat.
Tidak ada yang Tidak ada yang Tidak ada Tidak ada
panjang, terawat panjang, terawat yang panjang, yang panjang,
11.Kuku bersih, sianosis (-), bersih, sianosis (-), terawat bersih, terawat bersih,
tanda radang (-) tanda radang (-) sianosis (-), sianosis (-),
tanda radang(-) tanda radang(-)

J. PENGKAJIAN PSIKOLOGIS
1. Status emosi :
Dalam keluarga Tn. HP tidak memiliki gangguan emosi karena Tn. HP, Ny. YS, An.
KP (anak pertama) dan An. KP (anak kedua) bisa mengontrol emosi masing-masing
dengan baik.
2. Konsep diri :

Tn. HP memandang dirinya dengan baik, menerima dirinya secara fisik maupun psikis
menerima seutuhnya baik kelebihan maupun kelemahan, berpemikiran optimis, tidak
mudah menyerah serta memandang dan memahami identitas dirinya sebagai seorang
pria. Ny. YS memandang dirinya seutuhnya dengan baik, menerima kekurangan dan
kelebihan, tidak mudah menyerah, selalu optimis, selalu berusaha untuk melakukan
yang terbaik, merasa dirinya paling benar, menganggap dan memahami identitas
dirinya sebagai seorang perempuan. An. KP (anak pertama) memandang dirinya
dengan baik, menerima dirinya dengan baik, percaya diri, mampu untuk
mempertahankan konsep dirinya, menerima kekurangan dan kelebihan dirinya,
menerima bentuk fisiknya serta menganggap dan memahami identitas dirinya sebagai
seorang perempuan. An. KP (anak kedua) memandang dirinya dengan baik, menerima
dirinya secara utuh, menerima kekurangan dan kelebihannya, percaya diri, selalu
optimis serta memandang dan memahami identitas dirinya sebagai seorang
perempuan.

3. Pola komunikasi :
Komunikasi dalam keluarga Tn. HP bersifat terkadang terbuka dan tertutup karena
kadang masih tidak jujur satu dengan lain antara. Namun, dengan adanya komunikasi
yang terbuka didalamnya ada perhatian antara masing-masing anggota keluarga,
keluarga Tn. HP juga sangat mengenal anggota keluarga satu dengan yang lain.
Keluarga Tn. HP biasanya melakukan komunikasi secara langsung dan jika berada
dalam jarak jauh maka tetap mejuga melakukan komunikasi lewat telepon /
handphone. Saat terjadi pertengkaran juga kadang komunikasi tidak berjalan dengan
baik, biasanya saling diam, tapi hanya sebentar saja.
4. Pola interaksi :

Setiap anggota keluarga Tn. HP berinteraksi dengan baik, dapat berinteraksi dengan
baik juga dengan orang lain selain keluarganya. Tn. HP sering berinteraksi dengan
orang lain di tempat kerja, lingkungan sekitar, dan di gereja. Ny. YS sering
berinteraksi dengan orang lain di sekitar rumah, lingkungannya, di gereja. An. KP
(anak pertama) sering berinteraksi dengan orang lain di lingkungan sekitar rumah, di
gereja, di kampus dan di lingkungan sekitar tempat kost. An. KP (anak kedua) sering
berinteraksi dengan orang lain di lingkungan sekitar rumah, di gereja, dan di sekolah.
Serta keluarga Tn. HP bisa berinteraksi dan tidak menolak untuk berinteraksi dengan
siapapun.

5. Pola pertahanan :
Pertahan yang digunakan untuk menghadapi permasalahan atau stress yang ada yaitu
berpengharapan pada Tuhan dengan berdoa kepada Tuhan yang dipercayai oleh
keluarga Tn. HP karena keluarga Tn. HP percaya bahwa Tuhan-nya akan selalu
membantu, mencukupkan dan memelihara keluarga Tn. HP. Selain berdoa, diimbangi
juga dengan kerja keras. Untuk pertahanan terhadap stress yang dialami biasanya juga
keluarga Tn. HP melakukan karaoke bersama.
ANALISA DATA

No. Data Etiologi Masalah


1 DS: Ketidakmampuan Manajemen kesehatan
 Tn. HP mengatakan bahwa Ny. YS keluarga Tn. HP keluarga tidak efektif
menderita penyakit hipertensi merawat anggota
 Tn. HP mengatakan bahwa Ny. YS keluarga yang sakit
mengkonsumsi obat untuk hipertensi (Ny. YS)
setiap malam tapi tidak teratur sehubungan dengan
 Tn. HP mengatakan Ny. YS pernah pengobatan Ny. YS
dapat obat dari dokter tapi tidak
kembali untuk mengambil obat,
hanya membeli obat sendiri
 Tn. HP mengatakan Ny. YS tidak
rajin check up (akan kembali untuk
memeriksakan diri ke dokter apabila
merasa tidak sehat).
 Tn. HP mengatakan Ny. YS
mempunyai riwayat stroke ringan.

DO:
 Tekanan darah Ny. YS: 140/90
mmHg
 Pada pemeriksaan fisik kepala
didapati hasil (+) Sakit kepala pada
Ny. YS dan pusing (+)
 Ny. YS Tampak tidak nyaman
karena sering merasa sakit kepala
dan pusing.

DS:
2  Tn. HP mengatakan komunikasi Ketidakmampuan Gangguan proses
dalam keluarganya bersifat keluarga Tn. HP keluarga
terkadang terbuka dan tertutup memodifikasi
 Tn. HP mengatakan kadang masih lingkungan yang
tidak jujur satu dengan lain. sehat
 Tn. HP mengatakan sering terjadi
perdebatan antara anak-anak dan
orangtua
 Tn. HP mengatakan saat terjadi
pertengkaran juga kadang
komunikasi tidak berjalan dengan
baik, biasanya saling diam, tapi
hanya sebentar saja.
 Tn. HP mengatakan kadang timbul
rasa kecurigaan terhadap anak-anak

DO:
 Orang tua masih kurang dalam
mempertahankan komunikasi
terbuka dengan anak-anak
 Orang tua tampak tidak ingin
mendengar penjelasan dari anak
sehingga terkesan kurang
mempercayai anak-anak.

DS:
3  Tn. HP mengatakan bahwa Ny. YS Ketidakmampuan Ansietas
merasa cemas akan penyakit keluarga Tn. HP
hipertensinya karena takut apabila merawat anggota
terjadi stroke lagi keluarga yang sakit
 Tn. HP mengatakan bahwa Ny. YS (Ny. YS)
merasa khawatir jika keluarganya
kehilangan sosok seorang ibu dan
istri
 Tn. HP mengatakan bahwa Ny. YS
merasa khawatir tidak bisa
mengurus keluarganya dengan baik.
 Tn. HP mengatakan bahwa Ny. YS
takut pergi (meninggalkan
keluarganya) lebih dulu dari
keluarganya (takut mati cepat/muda)
 Ny. YS mengeluh sering sakit
kepala dan pusing

DO:
 Tekanan darah Ny. YS: 140/90
mmHg
 Ny. YS tampak khawatir dan cemas
 Ny. YS tampak tegang
SKALA PRIORITAS MASALAH KESEHATAN KELUARGA

MASALAH KRITERIA BOBOT PEMBENARAN


SIFAT KEMUNGKINAN POTENSIAL BERATNYA
MASALAH DIUBAH DICEGAH MASALAH
Manajemen kesehatan 2/3x1 =2/3 2/2x2 =2 3/3x1 =1 1/2x1 =1/2 4 1/6 Sifat masalah
keluarga tidak efektif Ny. YS menderita Hipertensi
sehingga mengkonsumsi obat
hipertensi namun kurang teratur serta
tidak rajin melakukan check up
kesehatan pada dokter juga, apalagi
Ny. YS punya riwayat stroke ringan,
sehingga masalah ini bersifat
mengancam kesehatan pada Ny. YS

Kemungkinan diubah
Masalah ini timbul karena
kemungkinan kurangnya pengetahuan
dan antisipasi keluarga akan
kemungkinan terburuk atau dampak
dari penyakit hipertensi pada Ny. YS
bila minum obat kurang teratur dan
tidak rajin check up serta dikarenakan
ada ketakutan tertambahnya beban
pikiran jika mengetahui masalah
kesehatan yang tidak diinginkan,
namun dilihat dari perilaku anggota
keluarga, sifat masalah ini mudah
untuk diubah dengan meyakinkan Ny.
YS dan keluarganya

Potensial dicegah
Kurang teratur minum obat dan tidak
rajin check up kesehatan ke dokter
bersifat tinggi potensial masalahnya
untuk dicegah serta keluarga Tn. HP
cukup mampu untuk bisa
melaksanakannya

Beratnya masalah
Kurang teratur minum obat dan tidak
rajin check up bisa menimbulkan
masalah pada Ny. YS tapi tidak
bersifat untuk segera ditangani karena
dapat ditangani secara bertahap tapi
pasti, karena masalah ini tidak
membutuhkan tindakan yang bersifat
segera

Gangguan proses keluarga


2/3x1 =2/3 1/2x2 =1 3/3x1 =1 2/2x1 =1 3 2/3 Sifat masalah
Komunikasi yang kurang terbuka,
perdebatan dan kecurigaan pada
keluarga Tn. HP dapat menjadi
ancaman kesehatan mental pada anak-
anaknya apalagi anak-anaknya sudah
masuk pada usia remaja

Kemungkinan diubah
Komunikasi yang kurang terbuka
pada keluarga Tn. HP
berkemungkinan untuk diubah adalah
sebagian karena bisa diubah namun
kemungkinannya hanya sebagian
karena orang tua merasa selalu benar
dan sering tidak mendengarkan
penjelasan dari anak secara
sepenuhnya sehingga akan memicu
terjadinya perdebatan

Potensial dicegah
Potensial untuk mencegah masalah ini
tergolong tinggi karena keluarga Tn.
HP khususnya orang tua sangat
menyayangi anak-anaknya

Beratnya masalah
Beratnya masalah ini tergolong harus
segera ditangani karena jika tidak
segera ditangani akan berpengaruh
pada kesehatan psikis anak-anak yang
dapat juga mempengaruhi pada
konsep diri anak-anak dan yang paling
berat adalah bisa membuat anak-anak
jadi membantah dan bersifat
memberontak pada orang tua

Ansietas
2/3x1 =2/3 1/2x2 =1 2/3x1 =2/3 2/2x1 =1 2 4/3 Sifat masalah
Kecemasan yang dialami oleh Ny. YS
bisa membuat Ny. YS stress dan jika
stress itu berkepanjangan maka dapat
memperparah hipertensinya sehingga
bersifat mengancam kesehatan dari
Ny. YS

Kemungkinan diubah
Masalah ini berkemungkinan sebagian
untuk diubah karena Ny. YS sudah
pernah mengalami stroke ringan
sebelumnya sehingga takut jika kena
lagi dan jadi parah tapi Ny. YS juga
percaya bahwa keluarganya akan
membantunya dan akan selalu
bersamanya

Potensial dicegah
Masalah ini tergolong cukup untuk
potensial diubah karena stress bisa
hilang namun bisa kembali lagi
apalagi jika beban pikiran yang
banyak

Beratnya masalah
Masalah ini bersifat harus segera
ditangani karena jika Ny. YS terlalu
cemas dan khawatir berkepanjangan
bisa jadi juga terjadi stress yang
berkepanjangan, jika stress jadi lebih
berat bisa pengaruh pada tekanan
darah Ny. YS dan bisa memperparah
penyakit hipertensinya

Dari prioritas masalah diatas, dapat disusun urutan diagnose keperawatan sebagai berikut:

1. Manajemen kesehatan keluarga tidak efektif b/d ketidakmampuan keluarga Tn. HP merawat anggota keluarga yang sakit (Ny.
YS) sehubungan dengan pengobatan Ny. YS (skor 4 1/6)
2. Gangguan proses keluarga b/d ketidakmampuan keluarga Tn. HP memodifikasi lingkungan yang sehat (skor 3 2/3)
3. Ansietas b/d ketidakmampuan keluarga Tn. HP merawat anggota keluarga yang sakit (Ny. YS) (skor 2 4/3)
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

Diagnosa Keperawatan Tujuan Evaluasi Rencana Tindakan


Umum Khusus Kriteria Standar
Manajemen kesehatan Setelah diberikan 1. Setelah diberikan Respon Keluarga dapat 1. Identifikasi sumber-
keluarga tidak efektif asuhan asuhan pengetahuan menyebutkan sumber yang dimiliki
b/d ketidakmampuan keperawatan keperawatan (verbal) akibat jika Ny. keluarga
keluarga Tn. HP dalam 2x sebanyak 1x YS tidak rajin 2. Jelaskan manfaat dan efek
merawat anggota kunjungan selama kunjungan check up samping pengobatan
keluarga yang sakit 30 menit pada selama 30 menit kesehatan dan
(Ny. YS) sehubungan keluarga Tn. HP, pada keluarga Tn. pengobatan Ny.
dengan pengobatan maka seluruh HP, keluarga YS yang tidak
Ny. YS keluarga Tn. HP dapat mengenal tepat.
dapat merawat dampak
anggota keluarga permasalahan Respon sikap Keluarga 3. Berikan dukungan untuk
yang sakit (Ny. penyakit Ny. YS memutuskan menjalani program
YS) dengan untuk membuat pengobatan dengan baik
menjelaskan rencana kontrol dan benar
kembali akibat ke dokter minimal 4. Libatkan keluarga untuk
yang terjadi jika 1x tiap bulan. memberikan dukungan
pengobatan Ny. pada pasien selama
YS tidak tepat. pengobatan

2. Setelah diberikan
asuhan
keperawatan Respon  Keluarga Tn. 5. Gunakan sarana dan
sebanyak 1x psikomotor HP khususnya fasilitas yang ada dalam
kunjungan Ny. YS keluarga
selama 30 menit mampu untuk 6. Anjurkan menggunakan
pada keluarga Tn. rajin check up fasilitas kesehatan yang
HP, Ny. YS dapat kesehatan di ada
mempraktekkan dokter. 7. Anjurkan mengkonsumsi
tindakan  Keluarga Tn. obat sesuai indikasi
pengobatan HP khususnya
penyakit Ny. YS
Hipertensi sesuai mampu
yang dianjurkan menjalani
dengan benar. pengobatan
dengan teratur.

Gangguan proses Setelah diberikan 1. Setelah diberikan Respon Keluarga Tn. HP 1. Identifikasi kesiapan dan
keluarga b/d asuhan asuhan pengetahuan (Tn. HP dan Ny. kemampuan orangtua
ketidakmampuan keperawatan keperawatan (verbal) YS sebagai orang menerima informasi
keluarga Tn. HP dalam 2x sebanyak 1x tua) mampu 2. Berikan kesempatan
memodifikasi kunjungan selama kunjungan menjelaskan orangtua untuk bertanya
lingkungan yang sehat 30 menit pada selama 30 menit tahapan 3. Jelaskan pola hubungan
keluarga Tn. HP, pada keluarga Tn. perkembangan antara orangtua dan remaja
seluruh anggota HP, keluarga Tn. keluarga yang
keluarga HP mampu belum bisa
khususnya Tn. HP mengidentifikasi terpenuhi.
dan Ny. YS bisa dan memahami
mengenal dan tahapan
memahami perkembangan
tahapan keluarga yang
perkembangan belum bisa
keluarga serta terpenuhi.
mampu
memenuhi 2. Setelah diberikan Respon sikap dan Keluarga Tn. HP 4. Ajarkan cara
tahapan asuhan psikomotor merencanakan berkomunikasi dengan
perkembangan keperawatan serta mampu remaja
keluarga. sebanyak 1x memenuhi tugas 5. Ajarkan mengenai sikap-
kunjungan sesuai tahapan sikap menghadapi perilaku
selama 30 menit perkembangan remaja
pada keluarga Tn. keluarga dengan
HP, keluarga Tn. melakukan
HP bisa komunikasi
menerapkan terbuka
tugas
perkembangan
keluarga yang
sesuai
Ansietas b/d Setelah diberikan Setelah diberikan Respon Keluarga Tn. HP 1. Jelaskan tujuan dan
ketidakmampuan asuhan asuhan keperawatan pengetahuan mampu manfaat teknik relaksasi
keluarga Tn. HP keperawatan sebanyak 1x (verbal) menyebutkan dan napas dalam.
merawat anggota dalam 2x kunjungan selama 30 menjelaskan cara
keluarga yang sakit kunjungan selama menit pada keluarga mengatasi
(Ny. YS) 30 menit pada Tn. HP, seluruh ansietas
keluarga Tn. HP, anggota keluarga
seluruh anggota mampu memahami
keluarga mampu cara mengatasi
merawat anggota ansietas
keluarga yang
sakit sehubungan Setelah diberikan Respon sikap dan Keluarga Tn. HP
2. Anjurkan mengambil
dengan ansietas asuhan keperawatan psikomotor mampu
posisi nyaman
yang dialami Ny. sebanyak 1x merencanakan
3. Anjurkan rileks dan
YS serta mampu kunjungan selama 30 dan mampu
merasakan sensasi
mengatasi menit pada keluarga menerapkan
relaksasi
ansietas yang Tn. HP, seluruh tindakan untuk
4. Anjurkan sering
dialami anggota keluarga mengatasi
mengulangi teknik napas
mampu menerapkan ansietas
dalam
tindakan untuk 5. Demonstrasikan dan latih
mengatasi ansietas teknik relaksasi napas
dalam
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
No. Dx Tanggal & Implementasi & Hasil Evaluasi
Keperawatan Waktu
1 28 April 2022 1. Mengidentifikasi sumber-sumber yang S:
(15.30) dimiliki keluarga  Keluarga Tn. HP mengatakan akibat jika Ny.
2. Menjelaskan manfaat dan efek samping YS tidak rajin check up kesehatan dan minum
pengobatan obat tidak teratur maka berpotensi terkena
3. Memberikan dukungan untuk menjalani stroke lagi.
program pengobatan dengan baik dan  Keluarga Tn. HP mengatakan akan mendukung
benar Ny. YS dengan mengingatkan untuk minum
4. Melibatkan keluarga untuk memberikan obat teratur
dukungan pada pasien selama pengobatan  Ny. YS mengatakan akan melakukan check up
5. Menggunakan sarana dan fasilitas yang kesehatan di fasilitas kesehatan.
ada dalam keluarga O:
6. Menganjurkan menggunakan fasilitas  Keluarga Tn. HP tampak antusias
kesehatan yang ada  Tekanan darah Ny. YS: 140/90 mmhg
7. Menganjurkan mengkonsumsi obat sesuai A:
indikasi  Keluarga telah mampu mengenal dampak
permasalahan penyakit Ny. YS dengan
menjelaskan kembali akibat yang terjadi jika
pengobatan Ny. YS tidak tepat.
P: intervensi diteruskan

2 28 April 2022 1. Menjelaskan pola hubungan antara S:


(16.00) orangtua dan remaja  Keluarga Tn. HP mengatakan mereka baru
2. Memberikan kesempatan orangtua untuk mengetahui tahap perkembangan keluarganya
bertanya dan apa yang belum terpenuhi
3. Mengajarkan cara berkomunikasi dengan  Keluarga Tn. HP mengatakan baru mengetahui
remaja cara berkomunikasi dengan remaja
4. Mengajarkan mengenai sikap-sikap  Tn. HP dan Ny. YS mengatakan akan mencoba
menghadapi perilaku remaja cara berkomunikasi dengan remaja pada anak-
anak mereka
O:
 Keluarga Tn. HP menerima penjelasan dengan
baik
 Komunikasi masih belum sepenuhnya terbuka
A:
 Keluarga Tn. HP telah mampu
mengidentifikasi dan memahami tahapan
perkembangan keluarga yang belum bisa
terpenuhi.
 Keluarga Tn. HP mulai menerapkan tugas
perkembangan keluarga yang sesuai
P: intervensi diteruskan
3 28 April 2022 1. Mengidentifikasi kesiapan dan S:
(16.30) kemampuan orangtua menerima informasi  Keluarga Tn. HP mengatakan teknik relaksasi
2. Menjelaskan tujuan dan manfaat teknik napas dalam merupakan terapi relaksasi untuk
relaksasi napas dalam. mengurangi ansietas dengan melakukan napas
3. Menganjurkan mengambil posisi nyaman dalam
4. Menganjurkan rileks dan merasakan  Ny. YS mengatakan akan mengulangi teknik
sensasi relaksasi napas dalam terlebih ketika mulai merasa
5. Menganjurkan sering mengulangi teknik cemas
napas dalam  Keluarga Tn. HP khususnya Ny. YS
6. Mendemonstrasikan dan melatih teknik mengatakan bahwa merasa rileks dan tenang
relaksasi napas dalam setelah melakukan napas dalam
O:
 Keluarga Tn. HP tampak mengerti tujuan dan
manfaat teknik napas dalam
 Keluarga Tn. HP tampak ikut mempraktekkan
teknik napas dalam ketika perawat
mendemonstrasikannya
A:
 Seluruh anggota keluarga Tn. HP mampu
memahami cara mengatasi ansietas
 Seluruh anggota keluarga Tn. HP mulai
menerapkan tindakan untuk mengatasi ansietas
P: intervensi diteruskan

1 3 Mei 2022 1. Memberikan dukungan untuk menjalani S:


(16.00) program pengobatan dengan baik dan  Keluarga Tn. HP mengatakan selalu
benar mengingatkan Ny. YS untuk minum obat
2. Melibatkan keluarga untuk memberikan teratur
dukungan pada pasien selama pengobatan  Ny. YS mengatakan telah melakukan check up
3. Menggunakan sarana dan fasilitas yang kesehatan di fasilitas kesehatan.
ada dalam keluarga  Keluarga Tn. HP mengatakan bahwa An. KP
4. Menganjurkan menggunakan fasilitas rutin mengukur tekanan darah Ny. YS
kesehatan yang ada  Ny. YS mengatakan telah mengkonsumsi obat
5. Menganjurkan mengkonsumsi obat sesuai sesuai anjuran dengan teratur
indikasi O:
 Tekanan darah Ny. YS: 120/80 mmhg
 Keluarga telah mampu mengenal dampak
permasalahan penyakit Ny. YS
 Ny. YS dapat mempraktekkan tindakan
pengobatan penyakit Hipertensi sesuai yang
dianjurkan dengan benar
A: Tujuan telah tercapai
P: intervensi dihentikan

2 3 Mei 2022 1. Memberikan kesempatan orangtua untuk S:


(16.30) bertanya  Keluarga Tn. HP mengatakan telah
2. Menjelaskan pola hubungan antara menerapkan cara berkomunikasi dengan remaja
orangtua dan remaja pada anak-anak mereka
3. Mengajarkan cara berkomunikasi dengan  Keluarga Tn. HP mengatakan cara
remaja berkomunikasi dengan remaja sangat efektif
4. Mengajarkan mengenai sikap-sikap  Tn. HP dan Ny. YS mengatakan perdebatan
menghadapi perilaku remaja antara anak dan orangtua mulai berkurang
O:
 Keluarga Tn. HP menerima penjelasan dengan
baik
 Keluarga Tn. HP telah mampu
mengidentifikasi dan memahami tahapan
perkembangan keluarga yang belum bisa
terpenuhi.
 Keluarga Tn. HP telah menerapkan tugas
perkembangan keluarga (komunikasi terbuka)
A: tujuan telah tercapai
P: intervensi dihentikan
3 3 Mei 2022 1. Menganjurkan mengambil posisi nyaman S:
(17.00) 2. Menganjurkan rileks dan merasakan  Ny. YS mengatakan sering mengulangi teknik
sensasi relaksasi napas dalam terlebih ketika mulai merasa
3. Menganjurkan sering mengulangi teknik cemas
napas dalam  Keluarga Tn. HP mengatakan bahwa teknik
4. Mendemonstrasikan dan melatih teknik napas dalam efektif untuk mengatasi
relaksasi napas dalam kecemasan
 Ny. YS mengatakan kecemasan yang dirasakan
berkurang
O:
 Seluruh anggota keluarga Tn. HP mampu
memahami cara mengatasi ansietas
 Seluruh anggota keluarga Tn. HP telah
menerapkan tindakan untuk mengatasi ansietas
 Ny. YS tidak tampak tegang lagi
A: tujuan telah tercapai
P: intervensi dihentikan
EVALUASI

1. Pada diagnosa yang pertama yaitu manajemen kesehatan keluarga tidak efektif b/d
ketidakmampuan keluarga Tn. HP merawat anggota keluarga yang sakit (Ny. YS)
sehubungan dengan pengobatan Ny. YS, dengan tujuan umum: setelah diberikan asuhan
keperawatan dalam 2x kunjungan selama 30 menit pada keluarga Tn. HP, maka seluruh
keluarga Tn. HP dapat merawat anggota keluarga yang sakit (Ny. YS). Tujuan khusus:
setelah diberikan asuhan keperawatan sebanyak 1x kunjungan selama 30 menit pada
keluarga Tn. HP, keluarga dapat mengenal dampak permasalahan penyakit Ny. YS dengan
menjelaskan kembali akibat yang terjadi jika pengobatan Ny. YS tidak tepat dan setelah
diberikan asuhan keperawatan sebanyak 1x kunjungan selama 30 menit pada keluarga Tn.
HP, Ny. YS dapat mempraktekkan tindakan pengobatan penyakit Hipertensi sesuai yang
dianjurkan dengan benar. Tujuan khusus telah tercapai pada 1x kunjungan pada keluarga Tn.
HP dan tujuan umum telah tercapai pada 2x kunjungan pada keluarga Tn. HP. Intervensi
yang diimplementasi dapat bisa diterima dan dilaksanakan dengan baik oleh keluarga Tn.
HP. Ny. YS telah melakukan pengobatan sesuai anjuran serta teratur, Ny. YS telah
melakukan check up kesehatan dan keluarga Tn. HP telah mengerti dan mengetahui dampak
dari masalah kesehatan Ny. YS serta telah mampu merawat anggota keluarga yang sakit,
yaitu Ny. YS dengan selalu mengingatkan Ny. YS untuk minum obat teratur.

2. Pada diagnosa yang kedua yaitu gangguan proses keluarga b/d ketidakmampuan keluarga
Tn. HP memodifikasi lingkungan yang sehat, dengan tujuan umum: setelah diberikan asuhan
keperawatan dalam 2x kunjungan selama 30 menit pada keluarga Tn. HP, seluruh anggota
keluarga khususnya Tn. HP dan Ny. YS bisa mengenal dan memahami tahapan
perkembangan keluarga serta mampu memenuhi tahapan perkembangan keluarga. Tujuan
khusus: setelah diberikan asuhan keperawatan sebanyak 1x kunjungan selama 30 menit pada
keluarga Tn. HP, keluarga Tn. HP mampu mengidentifikasi dan memahami tahapan
perkembangan keluarga yang belum bisa terpenuhi dan setelah diberikan asuhan
keperawatan sebanyak 1x kunjungan selama 30 menit pada keluarga Tn. HP, keluarga Tn.
HP bisa menerapkan tugas perkembangan keluarga yang sesuai. Tujuan khusus telah
tercapai pada 1x pertemuan dan tujuan khusus tercapai pada 2x kunjungan dengan
memberikan implementasi dari intervensi yang telah dibuat. Keluarga Tn. HP telah mampu
mengidentifikasi dan memahami tahapan perkembangan keluarga yang belum bisa
terpenuhi, keluarga Tn. HP telah menerapkan tugas perkembangan keluarga
(mempertahankan komunikasi terbuka), terjadi perubahan perilaku kea rah lebih baik, baik
orangtua maupun anak-anak dalam keluarga Tn. HP, perdebatan antara orangtua dan anak-
anak telah berkurang.

3. Pada diagnosa keperawatan ansietas b/d ketidakmampuan keluarga Tn. HP merawat anggota
keluarga yang sakit (Ny. YS), dengan tujuan umum: setelah diberikan asuhan keperawatan
dalam 2x kunjungan selama 30 menit pada keluarga Tn. HP, seluruh anggota keluarga
mampu merawat anggota keluarga yang sakit sehubungan dengan ansietas yang dialami Ny.
YS serta mampu mengatasi ansietas yang dialami. Tujuan khusus: setelah diberikan asuhan
keperawatan sebanyak 1x kunjungan selama 30 menit pada keluarga Tn. HP, seluruh
anggota keluarga mampu memahami cara mengatasi ansietas dan setelah diberikan asuhan
keperawatan sebanyak 1x kunjungan selama 30 menit pada keluarga Tn. HP, seluruh
anggota keluarga mampu menerapkan tindakan untuk mengatasi ansietas. Pada 1x
kunjungan yang dilakukan pada keluarga Tn. HP memperoleh hasil yaitu tercapainya tujuan
khusus yakni seluruh anggota keluarga Tn. HP mampu memahami cara mengatasi ansietas
serta mampu menerapkan tindakan untuk mengatasi ansietas. Keluarga Tn. HP dapat
mengetahui dan memahami tujuan serta manfaat teknik napas dalam sebagai terapi relaksasi,
mampu mendemonstrasikan cara melakukan teknik napas dalam, teknik relaksasi yang
diberikan dan diajarkan efektif bagi keluarga Tn. HP dan ansietas Ny. YS berkurang.

Anda mungkin juga menyukai