Anda di halaman 1dari 23

5

A. DATA UMUM
1. Nama KK : Tn. A
2. Usia KK :43
3. Alamat KK :dusun jaya karya,desa bubaa,kec paguyaman pantai. Kab
Boalemo
4. Pekerjaan KK : Petani
5. Pendidikan KK :SMP
6. Komposisi Keluarga :
HUB TINGKAT STATUS
N NAM J UMU KE
DG PENDIDIK IMUNISA
O A K R T
KK AN SI
BC DP POLIO HEP CA
G T T M
1. Ny.N P ISTR 39 SD
I
Tn.A L ANA 23 SMA
K
Nn.F P ANA 20 SMA
K
Nn. F P ANA 17 SMA
K
Ny.R P IBU 63 SD

7. Genogram :

Tn,A Ny.N

Keterangan :

: perempuan
: laki-laki
: Tinggal serumah
X : Meninggal
6

8. Tipe Keluarga
Tipe keluarga Tn “A” merupakan keluarga kecil yang terdiri dari ayah, ibu dengan
3 orang anak, satu orang nenek yang tinggal dalam satu rumah.
9. Suku Bangsa
KK mengatakan dia dan istrinya sama-sama berasal gorontalo,setelah mereka
menikah dan tinggal dan menetap di desa bubaa. Kk juga mengatakan
keluarganya mengikuti budaya sesuai dengan budaya yang dianut di lingkungan
tempat tinggalnya dan mudah beradaptasi dengan budaya dilingkungan tersebut
karena sebagian besar penduduknya berasal dari gorontalo. KK mengatakan
tidak ada kepercayaan/kebudayaannya yang bertentangan dengan pengobatan
atau kesehatan (tidak ada pantangan).
10. Agama
Kegiatan Keagamaan Rutin di Rumah
Keluarga Tn.A semua beragama Islam. Setiap anggota keluarga taat melakukan
ibadah sholat 5 waktu baik secara bersama-sama maupun sendiri.
11. Status Sosial Ekonomi keluarga :
KK mengatakan dia bekerja sebagai petani,menggarap sawah,dan kebun
.KK mengatakan rata-rata penghasilan yang didapat setiap bulan tidak
menentu tergantung hasil panennya,biasanya sekitar Rp 500.000,00-
800.000,00.pengasilan yang didapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan
hidup sehari-hari dan biaya sekolah anak-anaknya. Keluarga memiliki sebuah
sepeda motor yang biasa digunakan oleh AK1,alat-alat elektronik cukup
lengkap seperti TV,Radio,dan Kulkas.
12. Aktifitas rekreasi keluarga
Tn.A mengatakan waktu luangnya kadang-kadang digunakan untuk menonton
TV atau berbincang-bincang diteras rumah bersama ibu mertua,anak-anak dan
istrinya. Ny.N mengatakan anak-anaknya kadang –kadang juga mengisi waktu
luangnya dengan berkumpul dengan teman-teman sebayanya.

B. RIWAYAT TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA


1. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Keluarga Tn “A” memasuki tahap perkembangan keluarga dewasa
7

muda,dimana anak pertama telah berusia 23 tahun.


2.Tahap Perkembangan Keluarga Yang Belum Terpenuhi
Tahap Perkembangan Yang Belum Terpenuhi Oleh Keluarga Tahap
perkembangan yang seharusnya dilalui oleh keluarga saat ini keluarga merasa
sudah terpenuhi, walaupun banyaknya masalah yang timbul kadang kurang
dirasakan oleh keluarga, hanya saja keluarga merasa perlu mempertahankan
apa yang sudah ada untuk pengalaman keluarga melangkah ke proses
berikutnya.
3. Riwayat keluarga inti
Tn.A dan Ny.N menikah pada tahun 1996 dan dikaruniai anak yang pertama
pada tahun 1997 yaitu Tn.A dan anak kedua pada tahun 2000 yaitu Nn. F dan
anak terakhir pada tahun 2002 yaitu Nn.F, Keluarga Tn A hidup dalam satu
rumah dengan NY R yaitu ibu dari NY N.Dan sekarang Ny R sedang menderita
rematik dan hanya bisa berbaring ditempat tidur tidak bisa melakukan aktivitas
sehari-hari. Dalam keluarga Tn.A, penyakit yang sering diderita adalah batuk,
pilek dan meriang. Saat sakit keluarga membawa anggota keluarga yang sakit ke
puskemas.
4. Riwayat keluarga sebelumnya
Tn.A merupakan anak kedua dari 7 bersaudara dan menikah dengan Ny.N yang
merupakan anak kedua dari 6 bersaudara. Hubungan antara anggota keluarga
baik, keluarga mengatakan saling bantu -membantu karena mereka merasa
saling membutuhkan untuk menuju kebaikkan.
C. Lingkungan
1. Karakteristik rumah
Rumah yang dimiliki oleh keluarga Tn “ A” adalah rumah sederhana yang
berada di desa Bubaa.Rumah tersebut adalah milik pribadi Tn “A” sejak ±3
thn yang lalu. luas rumah 10x 8 m2,terdiri dari 3 kamar tidur ,1 ruang tamu,1
ruang keluarga,1 dapur dan ruang makan,1 kamar mandi dan 1 WC.Terdapat
juga teras. Di samping rumah terdapat sebuah sumur untuk memperoleh air
keluarga menggunakan DAp air,sehingga tidak lagi repot untuk menimbah.
Air sumur tersebut digunakan untuk keperluan sehari-hari termasuk
minum.Ny.N memasak biasa menggunakan dapur kompor gas. Lantai
Rumah terdiri dari lantai semen.Dinding rumah dari tembok dan papan,atap
rumah adalah atap seng.Setiap ruangan memiliki ventilasi,jendela dan
pintu.Setiap hari Ny.n membersihkan rumah,menyapu lantai. Dalam rumah
semua perabot tertata rapi.Halaman depan dan belakang tampak bersih
tidak ada sampah/daun yang berserakan karena setiap Hari Ny.n menyapu
halaman dan membakar sampah-sampah kering. Sampah basah biasanya di
buang dilubang penampungan sampah di belakang rumah.
8

Denah Rumah:

WC K.MANDI DAPUR

K.TDR SUMUR

R.MKAN

R.KEL
K.TIDUR

K.TIDUR

R.TAMU
TERAS

2. Karakteristik tetangga dan komunitas


Selama ini tetangga mempunyai kebiasaan apabila ada salah satu
tetangganya yang sakit mereka menjenguk dan apabila tetangga
mempunyai hajat mereka saling bantu-membantu.Hubungan keluarga
dengan tetangga tampak baik dan harmonis, terlihat dari seringnya
keluarga berkomunikasi walaupun keluarga jarang dirumah. Ny.n
mengikuti perkumpulan ibu-ibu dan Tn.A mengikuti perkumpulan bapak-
bapak setiap bulannya.
3. Mobilitas geografis keluarga
Tn “A” dan keluarganya sudah tinggal di rumah tersebut sejak,± 3 tahun
yang lalu.
4. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyrakat
Keluarga mengatakan perkumpulan di masyarakat sangat bermanfaat sekali
selain untuk bersilaturrohmi bersama juga dapat digunakan untuk
memecahkan masalah-masalah yang timbul ilingkungan masyarakat. Ny.n
9

dan Tn.k hanya sebagai anggota perkumpulan tidak masuk dalam


kepengurusan.
D. STRUKTURKELUARGA
1. Pola komunikasi keluarga
Tn.A mengatakan dalam keluarganya harus saling terbuka satu sama
lain,Tn.a selalu menekankan sikap jujur,jika ada masalah harus dibicarakan
baik-baik dan diselesaikan bersama-sama.Proses komunikasi yang
digunakan adalah komunikasi 2 arah dimana semua anggota keluarga
berhak mengeluarkan pendapatnya.Tn.a mengatakan jika ada waktu luang
mereka selalu berbincang-bincang dan bergurau.
2. Struktur kekuatan keluarga
Tn.a mengatakan bahwa dia yang mengendalikan/mengontrol perilaku
keluarganya ke arah yang positif.Walaupun dia adalah kepala keluarga KK
tidak pernah memaksakan kehendaknya pada anggota keluarganya.
3. Struktrur peran (formal dan informal)
TN.A bertanggung jawab dalam mencari nafkah serta pemberi nasehat untuk
seluruh anggota keluarga. Ny.N bertanggung jawab mengurus semua
pekerjaan dalam rumah,suami dan anak-anaknya. Ketiga anaknya
bertanggung jawab untuk belajar dan menyelesaikan sekolahnya.

4. Nilai dan norma keluarga


Keluarga hidup dalam nilai dan norma budaya gorontalo dimana suami
bertindak sebagai pencari nafkah dan istri dirumah mengurus anak dan
menyiapkan kebutuhan rumah tangga yang lain, menurut pendapat keluarga
bisa saja istri bertindak sebagai pencari nafkah tambahan asalkan tugas
sebagai seorang istri dan ibu tidak terabaikan. Tanggung jawab merawat dan
mendidik anak adalah tetap tanggung jawab bersama. Keluarga mengatakan
landasan agama dalam keluarga sangat berperan penting sebagai pondasi
keutuhan keluarga. Keluarga Tn.a juga berusaha menyesuaikan diri dengan
lingkungan sekitarnya dan tidak ada nilai dan norma budaya yang
bertentangan dengan kesehatan.

E. FUNGSI KELUARGA
1. Fungsi afektif
Tn. A mengatakan dalam keluarganya mereka sangat menghargai dan
menghormati satu sama lain,serta mereka saling mencintai satu sama
lain.Jarang ada perselisihan dalam anggota keluarga,jika ada itupun segera
diselesaikan secara baik-baik.
10

2. Fungsi social
Tn. A mengatakan sebelum anaknya keluar untuk berinteraksi / bersosialisasi
dengan orang lain dia dan istrinya sudah mendidik dan mengajarkan bagaimana
cara berinteraksi dan berkomunikasi dengan orang lain.misalnya : cara menyapa
orang dan berbicara dengan orang lain.
3. Fungsi perawatan kesehatan
Tn.A mengatakan dia sudah berupaya untuk meningkatkan kesehatan
keluarganya dengan cara memenuhi kebutuhan hidup terutama kebutuhan untuk
nutrisi/makanan yang bergizi.
4. Fungsi Reproduksi
Ny.N mengatakan tidak merencanakan untuk punya anak lagi apalagi yang
usiannya sudah hampir 40an lagi pula anak-anaknya sudah besar. Ny.N
mngatakan sejak melahirkan anak bungsunya Ny.N mengikuti program KB
implant. Tn “A” mengatakan bahwa pendidikan seks sudah tidak perlu diajarkan
lagi kepada anak-anaknya karena anak-anaknya akan mendapat pendidikan
tersebut di sekolahnya.
5. Fungsi Ekonomi
Tn.A mengatakan mampu menghidupi anggota keluarganya dari hasil
pertaniannya.Tn.A juga mampu menyekolahkan anaknya sampai SMA dan
lanjut keperguruan tinggi.

F. STRESS DAN KOPING KELUARGA


1. Stressr jangka panjang dan jangka pendek
Stressor Keluarga Jangka Pendek tn.A mengatakan pusing memikirkan
tanaman jagungnya yang sedang diserang hama.Stresor keluarga jangka
panjang Tn.A mengatakan saat ini dia dan istrinya sedang memikirkan biaya
untuk anak-anaknya yang sementara melanjutkan sekolahnya di Perguruan.
2. Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi/stressor
Keluarga mengatakan apabila ada masalah yang dirasa sangat berat maka
mereka akan memecahkannya secara bersama-sama, dibicarakan bersama
kemudian dicari jalan keluar yang terbaik.
3. Strategi koping yang digunakan
Tn.A mengatakan dalam mengatasi setiap masalah, dia dan istri beserta
anak-anaknya berdiskusi untuk mengambil keputusan.
4. Strategi adaptasi disfungsional
11

Ny.n mengatakan kadang memarahi anaknya bila melakukan kesalahan.


Ny.n juga mengatakan suaminya tidak pernah marah karena segala
sesuatunya dibicarakan baik-baik.
PEMERIKSAAN FISIK
Keluarga Tn.A menolak untuk dilakukan pemeriksaan fisik
No Nama Umur Ttv Kepala dada domn ekstrimitas

G. HARAPAN KELUARGA
Keluarga mengatakan berharap penyakit Tn.a bisa sembuh dan tidak bertambah
parah.
12

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN


dengan REMATOID ARTRITIS
BAB I TINJAUAN TEORI(LP):
1. Pengertian Osteoarthritis

Penyakit osteoarthritis atau gout (asam urat) merupakan penyakit


sendi yang disebabkan karena adanya kandungan asam urat yang
masuk dan tersimpan di dalam sendi. Masuknya asam urat ke dalam
sendi terjadi apabila kadarnya melebihi batas normal. Nilai batas
normal asam urat bagi perempuan: 2-6 mg/dL dan laki-laki: 2-5,7
mg/dL. Sendi-sendi yang menjadi sasaran asam urat biasanya adalah
sendi-sendi seperti jempol jari kaki, pangkal jari kaki, pergelangan
kaki, terkadang sendi-sendi lain seperti lutut, tangan, siku, dan bahu
(Setiabudi, 2012).Kelebihan zat asam urat ini akhirnya menumpuk dan
tertimbun pada persendian-persendian termasuk di ginjal dalam
bentuk kristal-kristal, penumpukan kristal-kristal asam urat pada
persendian inilah yang akhirnya menyebabkan persendian menjadi
nyeri (Sandjaya, 2014).
2. Etiologi

Menurut Setiabudi (2013) faktor–faktor yang berperan dalam


perkembangan gout adalah faktor yang menyebabkan terjadinya
hiperurisemia diantaranya adalah:
13

1. Gangguan konsentrasi pembentukan asam urat yang berlebih:

1) Gout Primer: Akibat pembentukan langsung asam urat yang


berlebih.
2) Gout Sekunder: Ekskresi asam urat berkurang akibat proses
penyakit atau pemakaian obat-obatan.

2. Penyebab dari gout adalah:

1) Diit tinggi purin.

2) Konsumsi minumam beralkohol.

3) Pengaruh obat-obatan terhadap kadar asam urat dengan efek


yang ditimbulkannya dapat menghambat ekskresi asam urat
dalam ginjal (seperti: aspirin, diuretik).
3. Gejala

Menurut Widyanto (2014) Serangan gout pertama biasanya hanya


mengenahi satu sendi dan berlangsung selama beberapa hari.
Gejalnya menghilangnya secara bertahap, dimana sendi kembali
berfungsi dan tidak timbul gejala sampai terjadi serangan berikutnya.
Namun gout cenderung akan semakin memburuk, dan serangan yang
tidak diobati akan berlangsung lebih lama, lebih sering terjadi, dan
mengenahi beberapa sendi. Sendi yang terkena dapat mengalami
kerusakan yang permanen. Serangan lazimnya di kaki (monoartritis).
Namun, 3-14 % serangan dapat terjadi pada banyak sendi
(poliartritis). Pada serangan ulangan biasanya poliartritis, dengan
urutan sendi yang terkena adalah
14

ibu jari kaki (podogra), sendi tarsal kaki, pergelangan kaki, sendi kaki
belakang, pergelangan tangan, lutut, dan siku.
Nyeri hebat dirasakan oleh penderita pada satu atau beberapa
sendi. Sering kali serangan terjadi pada malam hari. Biasanya hari
sebelumnya penderita tampak segar bugar tanpa gejala atau keluhan.
Tiba- tiba pada tengah malem menjelang pagi terbangun karena
adanya rasa sakit yang hebat dan nyeri yang semakin memburuk dan
tak tertahankan.Sendi yang terserang membengkak dan kulit
diatasnya tampak merah atau keunguan, kencang dan licin, serta
terasa hangat. Menyentuh kulit diatas sendi yang terkena dapat
menimbulkan nyeri yang luar biasa. Rasa nyeri ini akan berlangsung
beberapa hari sampai sekitar satu minggu, lalu menghilang. Kristal
dapat terbentuk di sendi- sendi perifer karena persendian tersebut
lebih dingin dibandingkan persendian ditubuh lainnya, oleh karena itu
asam urat cenderung membeku pada suhu dingin. Gout jarang terjadi
pada tulang belakang, tulang panggul maupun bahu (Widyanto,
2014).
Gejala lain dari arthritis gout akut adalah demam, menggigil, tidak
enak badan,dan denyut jantung cepat. Serangan gout cenderung
lebih berat pada penderita yang berusia muda dibawah 30 tahun.
Biasannya pada laki-laki gout timbul pada usia pertengahan,
sedangkan pada wanita gout muncul pada saat pascamenopause.
Gout bisa menahun dan berat, yang menyebabkan terjadinnya
kelainan bentuk sendi.
15

4. Patofisiologi

Pada keadaan normal kadar urat serum pada laki-laki mulai


meningkat setelah pubertas. Pada perempuan kadar urat serum tidak
meningkat sampai setelah menopause karena estrogen meningkatkan
ekskresi asam urat melalui ginjal. Setelah menopause, kadar urat
serum pada perempuan meningkat sama seperti pada laki-laki, akan
tetapi penderita gout jarang ditemukan pada perempuan. Sekitar 95%
kasus menderita gout menyerang pada laki-laki (Widyanto, 2014).
Terdapat empat tahap perjalanan klinis dari penyakit gout yang
tidak diobati.Tahap pertama adalah hiperurisemia asimtomatik, dalam
tahap ini pasien tidak menunjukan gejala-gejala selain dari
peningkatan asam urat serum.Tahap kedua adalah arthritisgout akut
pada tahap ini terjadi awal mendadak pembengkakan dan nyeri yang
luar biasa, biasanya pada sendi ibu jari kaki dan sendi
metatarsofalangeal. Arthritis bersifat monoartikuler dan menunjukan
tanda-tanda peradangan lokal, demam dan peningkatan jumlah
leukosit. Serangan dapat dipicu oleh pembedahan, trauma, obat-
obatan, alkohol, atau stress emosional.Sendi-sendi lain dapat
terserang, termasuk sendi jari-jari tangan, lutut, mata kaki,
pergelangan tangan, dan siku.Tahap ketiga adalah stadium
interkritikal, gout interkritikal (atau interval) menujukan periode setelah
serangan gout akut mereda dan pasien asimtomatik.Tahap keempat
adalah stadium arthritis gout menahun.Stadium ini umumnya pada
pasien yang mengobati sendiri,
16

sehingga dalam waktu lama tidak berobat teratur pada dokter.Arthritis


gout menahun biasanya disertai tofi yang banyak dan terdapat
poliartikular.Tofi ini sering pecah dan sulit sembuh dengan obat, yang
kadang-kadang dapat timbul infeksi sekunder (Wahyuningsih, 2013).
5. Klasifikasi

Penggolongan gout didasarkan pada penyebabnya dibagi menjadi


dua, yaitu gout primer (produksi asam urat berlebihan atau
ekskresinya berkurang) dan gout sekunder (disebabkan oleh toksin
atau obat yang mengakibatkan ekskresi asam urat menurun dan
mencetuskan serangan akut seperti obat-obatan golongan salisilat,
diuretic dan timah).
6. Komplikasi

Abiyoga (2016), menyatakan bahwa Komplikasi yang muncul akibat


gout arthritis (pirai) antara lain:
a. Gout kronik bertophus

Merupakan serangan gout yang disertai benjolan-benjolan (tofi)


disekitar sendi yang sering meradang.Tofi adalah timbunan kristal
monosodium urat di sekitar persendian seperti di tulang rawan
sendi, sinovial, bursa atau tendon. Tofi bisa juga ditemukan di
jaringan lunak dan otot jantung, katub mitral jantung, retina mata,
pangkal tenggorokan.
b. Nefropati gout kronik

Penyakit tersering yang ditimbulkan karena hiperurisemia.terjadi


akibat dari pengendapan kristal asam urat dalam tubulus ginjal.
17

Pada jaringan ginjal bisa terbentuk mikrotofi yang menyumbat dan


merusak glomerulus.
c. Nefrolitiasis asam urat (batu ginjal)

Terjadi pembentukan massa keras seperti batu di dalam ginjal, bisa


menyebabkan nyeri, pendarahan, penyumbatan aliran kemih atau
infeksi. Air kemih jenuh dengan garam-garam yang dapat
membentuk batu seperti kalsium, asam urat, sistin dan mineral
struvit (campuran magnesium, ammonium, fosfat).
d. Persendian menjadi rusak hingga menyebabkan pincang.

7. Penatalaksanaan

Menurut Majority dalam Dianatia (2013) Terapi untuk serangan


gout yaitu:
a. Kolkisin

Dosis: 0,5–0,6 mg tiap satu jam atau 1,2 mg sebagai dosis awal
dan diikuti 0,5–0,6 mg tiap dua jam sampai gejala penyakit hilang
atau mulai timbul gejala saluran cerna, misalnya muntah dan
diare. Dapat diberikan dosis maksimum sampai 7–8 mg tetapi
tidak melebihi 7,5 mg dalam waktu 24 jam. Untuk profilaksis
diberikan 0,5–1,0 mg sehari.
b. Obat Anti Inflamasi Non Steroid (OAINS)

Contohnya: indometasin, fenilbutazon

c. Obat urikosurik/anti hiperurisemia

Contohnya: alopurinol, probenesid, sulfinpirazon, dan febuxostat.


18

d. Kortikosteroid

Kortikosteroid sering digunakan untuk menghilangkan gejala gout akut


dan akan mengontrol serangan. Kortikosteroid ini sangat berguna bagi
pasien yang dikontraindikasikan terhadap golongan NSAID.Jika goutnya
monarticular, pemberian antra-articular yang paling efektif.
Contohnmya: dexametason, hidrokortison, prednisone.

e. Pendidikan kesehatan

Pendidikan kesehatan yang dilakukan yaitu tentang pola makan nutrisi


osteoarthritis yang baik (mengendalikan pola makan yang baik dan kadar
purin yang normal).
19

BAB II TINJAUAN KASUS


1. Pengkajian
Nama KK : Tn. A
Usia KK :43
Alamat KK :dusun jaya karya,desa bubaa,kec paguyaman pantai. Kab
Boalemo
Pekerjaan KK : Petani
Pendidikan KK :SMP

2. Analisa data,Diagnosa keperawatan dan scoring


ANALISA DATA
No Data Diagnosa Keperawatan
 DS : Nyeri pada keluarga Tn.A terutama
 Tn.A mengatakan nyeri pada Tn.A sendiri berhubungan dengan
bagian paha sampai kaki ketidakmampuan keluarga mengenal
 Tn.A mengatakan tahu-tahu masalah dengan anggota keluarga

tidak bisa berjalan karena kaki yang menderita asam urat


terasa sakit
 Skala nyeri 5
 Tn.A mengatakan tidak
mengerti dengan penyakit yang
dideritanya
 DO :
 Ekspresi wajah tampak
menahan sakit.
 Kaki kiri tidak bisa digerakkan
DS : Gangguan mobilitas fisik pada keluarga
Tn.A mengatakan : Tn.A terutama Tn.A sendiri.
- ingin segera sembuh dari berhubungan dengan
penyakitnya ketidakmampuan keluarga dalam
- Tn.A mengatakan asam urat merawat anggota keluarga yang sakit :
sudah 1 tahun asam urat.
- Tn.A mengatakan bisa
20

melakukan kegiatan sehari-hari


sendiri tetapi harus dibantu oleh
keluarganya
- tn.A mengatakan kaki kiri terasa
lemah dan sakit jika digerakkan
- Ny.n mengatakan merawat Tn.A
dirumah saja karena sudah
minum obat macam-macam
tidak sembuh-sembuh.
- Tn.A mengatakan keluarga tidak
mau membawa dan
merawatnya di rumah sakit
karena masalah keuangan
- Ny.N mengatakan Tn.A sakit
terkadang tidak bisa berjalan
dan keluarga tidak tahu persis
apa penyebab Tn.A tidak bisa
jalan.

DO :
 Tn.A tampak lemah
berbaring di tempat tidur
 Kaki kiri lemah dan sakit jika
digerakkan
 Kebutuhan sehari-hari
dibantu oleh keluarga

DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Gangguan rasa nyaman Nyeri pada keluarga Tn.A terutama Tn.A sendiri berhubungan
dengan ketidakmampuan keluarga mengenal masalah dengan anggota keluarga yang
menderita asam urat
21

2. Gangguan mobilitas fisik pada keluarga Tn.A terutama Tn.A sendiri. berhubungan
dengan ketidakmampuan keluarga dalam merawat anggota keluarga yang sakit : asam
urat.

SCORING
1. Nyeri pada keluarga Tn.A terutama Tn.A sendiri berhubungan dengan ketidakmampuan
keluarga mengenal masalah dengan anggota keluarga yang menderita asam urat
Kriteria Skor Pembenaran
1. Sifat Masalah : 1 Tn.A merasakan nyeri pada
Tidak sehat bagian paha sampai dengan
kaki dan hal tersebut sering
kambuh dan keluarga belum
mengetahui apa jenis penyakit
yang diderita oleh Tn.A
2. Kemungkinan 1 Keluarga belum mengetahui
Masalah dapat diubah : penyakit yang diderita oleh
Hanya sebagian TN.A.Keluarga belum
mengetahui bagaimana cara
memberikan perawatan pada
Tn.A. Keluarga belum
menggunakan fasilitas
kesehatan yang ada. Tn.A
tidak mau dirawat selain Ny.N
karena merasa malu.
3. Kemungkinan Masalah 1/3 Masalah sudah aktual,
dapat dicegah : keluarga sudah merasa bosan
Rendah memeriksakan dan
membelikan obat Tn.A karena
penyakitnya tidak sembuh-
sembuh.
4. Menonjolnya Masalah : ½ Keluarga menganggap
Ada masalah tetapi tidak masalah pada Tn.A
perlu segera ditangani merupakan masalah yang
tidak perlu segera ditangani
karena Tn.A sudah bisa
22

menerima keadaan sakitnya.


Total score 2 5/6

2. Gangguan mobilitas fisik pada keluarga Tn.A terutama Tn.A sendiri. berhubungan
dengan ketidakmampuan keluarga dalam merawat anggota keluarga yang sakit : asam
urat.
Kriteria Skor Pembenaran
1. Sifat Masalah : 1 Tn.A mengatakan tidak bisa
Tidak sehat beraktivitas karena kaki kiri
tidak bisa digerakkan dan jika
digerakan akan sakit. keluarga
tidak mengetahui penyebab
tidak bisa digerakkan.
2. Kemungkinan 1 Keluarga belum mengetahui
Masalah dapat diubah : bagaimana cara merawat
Sebagian anggota keluarga yang
mengalami masalah
kesehatan : asam urat
3. Kemungkinan Masalah 1 Masalah sudah aktual,
dapat dicegah : keluarga tidak mengetahui
Rendah cara perawatan Tn.A dan
keluarga sudah merasa bosan
memeriksakan dan
membelikan obat Tn.A karena
penyakitnya tidak sembuh-
sembuh.
Total score 3

Perencanaan
N TUJUAN RENC.EVALUASI
XKEP-AN PERENC
o UMUM KHUSUS KRIT TANDAR
1. Gangguan rasa Memberik Setelah Melakukan Mengajark Memberikan
nyaman Nyeri an dilakukan demostrasi an pendidikan
pada keluarga pendidika kunjunga cara menciptak kesehatan
Tn.A terutama n n rumah melakukan an mengenai akibat
Tn.A sendiri kesehata 2x kompres lingkungan lanjut dari nyeri
23

berhubungan n diharapa hangat jika yang asam urat.


dengan mengenai kan nyeri tenang dan Membantu
ketidakmampuan akibat keluarga kambuh, nyaman keluarga untuk
keluarga lanjut dari Tn. A serta mengambil
mengenal nyeri mengala menganjur keputusan untuk
masalah dengan asam mi kan untuk mengurangi rasa
anggota keluarga urat. peningkat membersih nyeri.
yang menderita an kan rumah Melakukan
asam urat tentang setisp hari demostrasi cara
manajem dan melakukan
en menghinda kompres hangat
kesehata ri lantai jika nyeri kambuh,
n rumah Mengajarkan
yang licin. menciptakan
lingkungan yang
tenang dan
nyaman serta
menganjurkan
untuk
membersihkan
rumah setisp hari
dan menghindari
lantai rumah yang
licin.
Menganjurkan
memanfaatkan
fasilitas kesehatan
apabila nyeri
yang dirasakan
tidak cepat
sembuh.
2. Gangguan Memberik Setelah Mengajarka Menganjur Memberikan
mobilitas fisik an dilakukan n kan pendidikan
pada keluarga pendidika kunjunga menciptaka memanfaat kesehatan
24

Tn.A terutama n n rumah n kan mengenai akibat


Tn.A sendiri. kesehata 2x lingkungan fasilitas lanjut dari nyeri
berhubungan n diharapa yang tenang kesehatan asam urat.
dengan mengenai kan tidak gaduh, apabila Melakukan
ketidakmampuan akibat keluarga serta nyeri yang demostrasi latihan
keluarga dalam lanjut dari Tn. A menganjurk dirasakan rentang gerak
merawat anggota nyeri mengala an untuk tidak cepat ROM.
keluarga yang asam mi membersihk sembuh. Mengajarkan
sakit : asam urat. urat. peningkat an rumah menciptakan
an setiap hari lingkungan yang
tentang dan tenang tidak
manajem menghindari gaduh, serta
en lantai rumah menganjurkan
kesehata yang licin. untuk
n membersihkan
rumah setiap hari
dan menghindari
lantai rumah yang
licin.
Menganjurkan
memanfaatkan
fasilitas kesehatan
apabila nyeri
yang dirasakan
tidak cepat
sembuh.

Implementasi
No Hari tanggal XKEP-AN TUK IMPLEMENTASI RESPON
1. Jumat,19 Gangguan rasa Memberikan menjelaskan
nyaman Nyeri pendidikan akibat lanjut dari
pada keluarga kesehatan nyeri serta
Tn.A terutama mengenai mendemontrasikan
Tn.A sendiri penyebab kompres hangat
25

berhubungan nyeri,pengertian karna dapat


dengan dan kompres menurunkan
ketidakmampuan hangat. tekanan darah.
keluarga Menjelaskan
mengenal masalah kepada keluarga
dengan anggota mengenai
keluarga yang lingkungan yang
menderita asam tepat bagi
urat penderita gout.
Menjelaskan
kepada keluarga
apabila nyeri
belum sembuh
sebaiknya dibawa
kepelayanan
kesehatan.
2. Jumat, 19 Gangguan Melakukan Mejelaskan
mobilitas fisik pada pendidikan bagaimana cara
keluarga Tn.A kesehatan merawat anggota
terutama Tn.A mengenai cara keluarga yang
sendiri. merawat sakit gout:
berhubungan penyakit gout. memperhatikan
dengan Menjelaskan menu
ketidakmampuan dampak akibat makanannya,
keluarga dalam jika gout tidak hidari makanan
merawat anggota segera yang tinggi purin
keluarga yang ditangani dan cintohnya, kacang-
sakit : asam urat. mengajarkan kacangan, alcohol.
latihan rentang Anjurkan kepada
gerak atau Tn.A untuk banyak
ROM (Range mengonsumsi air
Of Motion). putih sebanyak 8
gelas perhari .
Menjelaskan
26

kepada keluarga
mengenai
lingkungan yang
tepat bagi
penderita gout .
Menjelaskan pada
keluarga apabila
nyeri belum
sembuh sebaiknya
di bawa ke
pelayanan
kesehatan.

Evaluasi
No Hari , DX KEP-AN Tuk Evaluasi
tanggal
1. Jumat,19 Gangguan rasa S : -keluarga mampu memahami
nyaman Nyeri apa yang disampaikan
pada keluarga O : Keluarga mengerti mengenai
Tn.A terutama nyeri yang dirasakan TTn.A
Tn.A sendiri A : nyeri yang dirasakan Tn.A
berhubungan belum teratasi karena belum
dengan sesuai dengan standar yang
ketidakmampuan ditetapkan ysitu nyer hilang atau
keluarga skala nyeri 0. Tn.A mengatakan
mengenal skala nyeri 5.
masalah dengan P :masalah belum teratasi
anggota keluarga
yang menderita
asam urat

2. Jumat, 19 Gangguan S : keluarga mengatakan sudah


mobilitas fisik mengerti bagaimana merawat
pada keluarga anggota keluarga yang sakit gout.
Tn.A terutama O :keluarga mengatakan jika nyeri
27

Tn.A sendiri. yang dirasakan tidak segera


berhubungan sembuh akan diperiksa ke
dengan puskesmas atau pelyanan
ketidakmampuan kesehatan terdekat
keluarga dalam A : Tn.A mengatakan sudah
merawat anggota mengetahui dampak akibat jika
keluarga yang gout tidak segera ditangani
sakit : asam urat. P : keluarga terlihat sudah mulai
mengatur menu makanan rendah
purin dan melakukan latihan ROM.

Daftar Pustaka
Nanda. 2012. Aplikasi asuhan keperawatan Berdasarkan NANDA North American Nurshing
Diagnosis Asspciation NIC NOC.

Anda mungkin juga menyukai