Anda di halaman 1dari 17

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Tn.

I. Data Umum
1. Nama Kepala Keluarga : Tn. A
2. Umur : 57 tahun
3. Alamat : Kampung Laikang, Kel.Talaka, Kec.Ma’rang
Kab.Pangkep,Sulawesi Selatan.
4. Pekerjaan Kepala Keluarga : Wiraswasta
5. Pendidikan : PGAN (Pend.Guru Agama Negeri)
6. Komposisi Keluarga :

Hub. STATUS IMUNISASI


NO :

NAMA JK dng UMUR Pendidikan BCG POLIO DPT HEPATITIS CAMPAK KET
KK 1 2 3 4 1 2 3 1 2 3
1. Ny.Hj.St.Amirah P Istri 51 th SD
2. MAN
Basri L Anak 33 th         - - -  Sehat
3. S1
4.
Rizal L Anak 24 th         - - -  Sehat
SPK
Hj. Salmah P Anak 20 th         - - -  Sehat

Genogram

Tn.A/57 th Ny.A/51 th

33 th 20 th
24 th
Keterangan :
: Laki-laki

: Perempuan

: Klien

: Meninggal

7. Tipe Keluarga
Tipe keluarga Tn.A adalah Keluarga Inti (Nuclear Family). Tn.A tinggal
serumah bersama Ny.A dan anaknya yang kedua. Anaknya yang pertama
telah menikah dan tinggal bersama istrinya di Makassar. Sedangkan anak
ketiga juga tinggal di Makassar untuk kuliah tapi pada waktu libur, dia
menyempatkan dirinya untuk pulang ke rumah.
8. Suku bangsa
Keluarga Tn.A merupakan suku Bugis. Bahasa sehari-hari yang digunakan
adalah bahasa Bugis.
9. Agama
Keluarga Tn.A menganut agama Islam. Tidak ada perbedaan anggota
keluarga dalam keyakinan agama dan praktiknya. Keluarga aktif dalam
menjalankan ibadah meskipun tidak dilakukan bersama-sama dengan
anggota keluarga lainnya. Tn.A pernah menjadi Pengurus Mesjid
(Bendahara) di Lingkungan tempat tinggalnya.
10. Status Sosial Ekonomi Keluarga
Tn.A sebagai kepala keluarga mencari nafkah dengan cara menjadi
distributor hasil empang dengan pendapatan ± Rp. 1.500.000,-/bulan. Ny.A
sebagai ibu rumah tangga membantu mengurus rumah tangga. Tn. A
memiliki 1 buah mobil pick up dan 1 buah motor. Keluarga Tn. A tinggal di
rumah sendiri.
II. Aktivitas Rekreasi Keluarga :
Kegiatan rekreasi keluarga tidak terjadwal,biasanya dilakukan saat hari Raya di
tempat permandian bersama keluarga yang lain.
III. Riwayat Tahap Perkembangan Keluarga
a. Tahap Perkembangan Keluarga Saat ini
Keluarga Tn.A mempunyai mempunyai 3 orang anak. Anak pertama
berumur 33 tahun,sudah menikah dan mempunyai 2 orang anak. Anak
kedua berumur 24 tahun dan anak ketiga berumur 20 tahun. Tahap
perkembangan keluarga Tn. A saat ini adalah keluarga mulai melepas anak
sebagai dewasa.
- Memperluas jaringan keluarga dari keluarga inti menjadi keluarga
besar yang telah menikahkan satu orang anaknya dan telah
mempunyai dua orang cucu dari anaknya itu.
- Mempertahankan hubungan perkawinan yang memuaskan.
- Memperluas persahabatan dengan keluarga besar dengan
menambahkan peran-peran orangtua, kakek, dan nenek. Membantu
anak untuk mandiri sebagai keluarga baru di masyarakat. Keluarga Tn.
A memiliki satu orang anak yang telah menikah dan masih
memerlukan bimbingan dari Tn. A untuk menjadi keluarga yang
mandiri.
- Penataan kembali peran orang dan kegiatan di rumah. Tn. A sebagai
seorang ayah dan seorang kakek yang harus mengurusi keluarganya.
Masih membiayai seorang anaknya yang sedang berkuliah.
b. Tahap Perkembangan Keluarga yang belum terpenuhi
Tidak ada tahap perkembangan keluarga Tn.A yang belum terpenuhi.
Keluarga Tn. A tidak mengalami hambatan dalam memenuhi tugas
perkembangan keluarga.
c. Riwayat keluarga inti
- Riwayat Penyakit Keturunan
Riwayat keluarga dari Tn.A tidak ada yang menderita penyakit
keturunan.
- Riwayat Status kesehatan masing-masing anggota keluarga
Tn. A kadang merasa sakit kepala terutama di pelipis dan merasa sakit
dan tegang pada daerah tengkuk/leher belakang. Ny. A mengeluh
terkadang mengalami sakit dan kaku pada lututnya. Tidak ada riwayat
keluarga dengan hospitalisasi. Tidak ada masalah kesehatan yang
dialami oleh ketiga anaknya.
d. Riwayat Keluarga Sebelumnya
Tn. A mengatakan keluarganya tidak memiliki penyakit keturunan.
IV. Lingkungan
a. Karakteristik Rumah
- Rumah keluarga Tn.A merupakan rumah semi permanen dua lantai
dengan luas 18 x 8 m2. Status kepemilikan rumah adalah milik sendiri.
Jenis bangunan adalah beton dan kayu terdiri dari : ruang tamu,
kamar tidur, ruang keluarga, ruang makan, dapur dan kamar
mandi/WC. Setiap ruangan memiliki jendela kaca bisa dibuka, ventilasi
baik, sirkulasi dalam ruangan baik dan sinar matahari dapat masuk ke
dalam rumah. Penerangan menggunakan listrik pada malam hari.
Perabotan dalam rumah ditata rapi. Terdapat kandang bebek di
belakang rumah dengan luas 1 x 3 meter.
- Jenis jamban adalah angsa trine.
- Sumber air yang digunakan adalah air PAM. Keadaan fisik air tidak
berwarna (jernih) dan tidak berbau; digunakan untuk keperluan
mandi, mencuci dan lain-lain.
- Pembuangan air limbah rumah tangga melalui saluran terbuka
diteruskan ke selokan.
- Keluarga membuang sampah di tempat sampah yang telah
disediakan. Setiap pagi, sampah di angkut oleh Petugas Kebersihan
Desa.

Denah Rumah :
GA
RA TERAS
SI
U MO K
A
BILR
PEMBUANGA

T N
D RU K.1
SALURAN

E U
LIMBAH

D
E M A A
AN
K.
N

P N
N N
SA
A
1G G K.2
H
T
C R G T A

L
U
C U TAM
A Y
A
M
A DAPPI ARUANGU
MU U
N I KELUARG
N B
URR
T SE I A UT
G KE W K.3
AI W
P N M AM L
C
1 TI G .2
A C
C A KAND
A K S LANT
T K ANG A
AI 2
A A BEBEK N
N G
K
N
KETERANGAN GAMBAR :
JENDELA :
TANGGA : U
PINTU :
S
ARAH MATA ANGIN :
SALURAN PEMBUANGAN LIMBAH :

b. Karakteristik Tetangga dan Komunitas RW


Mayoritas penduduk di lingkungan rumah Tn.A adalah suku Bugis. Di
sebelah kanan rumah Tn.A terdapat Tempat Pengajian Al-Qur’an (TPA).
Karakteristik dan komunitas setempat saling mendukung dan terbina
interaksi dengan baik.
c. Mobilitas Geografis keluarga
Mobilitas geografis keluarga hidup menetap. Sejak keluarga Tn.A
terbentuk, keluarga tinggal di rumah yang sekarang dan tidak pernah
pindah tempat tinggal.
d. Perkumpulan Keluarga dan Interaksi dengan Masyarakat
Hubungan Tn.A dan Ny.A baik, begitu pula dengan anak-anaknya,saudara,
keluarga, dan masyarakat sekitar. Tn. A sering bersosialisasi dengan
tetangganya, suka membantu para tetangga, dan aktif dalam kegiatan
kelompok di lingkungannya.
e. Sistem Pendukung Keluarga
Keluarga mendapat dukungan psikologis dari saudara yang tempat
tinggalnya berdekatan ketika ada masalah yang menimpa.
V. Struktur Keluarga
a. Pola Komunikasi keluarga
Proses komunikasi antar anggota keluarga terbuka, Tn.A selalu
mengkomunikasikan setiap permasalahan yang dihadapi kepada istrinya,
begitu pula sebaliknya.. Keluarga Tn. A menyelesaikan masalah dengan
musyawarah untuk menyelesaikan masalah dalam keluarga.
b. Struktur kekuatan keluarga
Keluarga menggunakan pendekatan kasih sayang dalam mempengaruhi
atau mengendalikan anggota keluarga yang lain.
c. Struktur Peran (Formal dan Informal)
Tn.A sebagai kepala rumah tangga berperan dalam mencari nafkah
sedangkan Ny. A sebagai seorang istri berperan dalam mengurus rumah
tangga. Anak pertama Tn.A sudah menikah dan mempunyai 2 orang anak,
membina rumah tangganya dan menjalankan perannya sebagai kepala
keluarga. Anak kedua tinggal serumah dengan Tn.A dan Ny.A, membantu
Tn.A menjalankan usahanya. Anak ketiga tidak tinggal serumah karena
berkuliah di Makassar,pulang saat hari libur sehingga dapat membantu
Ny.A melakukan aktivitas sehari-hari.
d. Nilai dan Norma Keluarga
Tidak ada nilai/norma tertentu yang dianut oleh keluarga yang
bertentangan dengan kesehatan.
VI. Fungsi Keluarga
a. Fungsi afektif keluarga
Dalam keluarga Tn. A antara ayah dan ibu serta anak dan kedua orang tua
saling menghargai, saling mendukung dan saling berinteraksi (harmonis).
b. Fungsi sosial
Keluarga Tn. A membina hubungan sosial yang baik dengan anggota
keluarga dan masyarakat sekitar tempat tinggalnya serta saling
menghargai satu sama lain.

c. Fungsi Peran Kesehatan


Keluarga Tn.A sangat peduli terhadap kesehatan. Keluarga Tn.A lebih suka
menggunakan obat-obat tradisional dalam mengatasi masalah kesehatan.
d. Fungsi Reproduksi
Keluarga Tn. A mempunyai 3 orang anak. Keluarga Tn.A tidak pernah ikut
program Keluarga Berencana.
e. Fungsi Ekonomi
Keluarga Tn. A tergolong keluarga Sejahtera tahap II. Keluarga telah dapat
memenuhi kebutuhan dasar secara minimal, dan dapat memenuhi
kebutuhan social psikologisnya, tetapi belum dapat memenuhi kebutuhan
pengembangan, yaitu kebutuhan menabung dan memperoleh informasi.
VII. Stress dan Koping Keluarga
a. Stressor jangka pendek dan panjang
Tn. A mengatakan tidak mengetahui dengan pasti penyebab kaku dan
sakit pada tengkuk. Ny. A mengatakan tidak mengetahui tentang penyakit
tersebut.
b. Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi/stressor
Dalam mengatasi masalah, keluarga Tn. A berusaha meghadapinya
dengan tenang dengan mengutamakan komunikasi yang baik.
c. Strategi koping yang digunakan
Keluarga menggunakan strategi koping berupa pendekatan spiritual,
menyerahkan sepenuhnya kepada Allah SWT. Keluarga menerima keadaan
pada saat ini apa adanya dan selalu bermusyawarah setiap menghadapi
masalah.
d. Strategi adaptasi fungsional
Ny.A mengkonsumsi obat-obat tradisional untuk mengatasi rasa sakit pada
lututnya.

VIII. Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan Tn. A Ny. A Nn.S


KEPALA
Rambut beruban, lurus beruban, ikal Hitam, lurus
Mata TAK TAK TAK
Hidung TAK TAK TAK
Telinga TAK TAK TAK
Gigi-mulut Bersih Bersih Bersih
LEHER
Tonsil TAK TAK TAK
Kelenjar TAK TAK TAK
DADA
Bentuk dada Simetris Simetris Simetris
Jantung S1/S2 S1/S2 S1/S2
Paru TAK TAK TAK
Gerakan Simetris Simetris Simetris
PERUT
Bising usus (+) (+) (+)
Nyeri tekan (-) (-) (-)
KULIT
Turgor Baik Baik Baik
EKSTREMITAS
Gerakan TAK TAK TAK
Kelainan TAK TAK TAK
LAIN-LAIN
Tekanan darah 160/100 mmHg 110/80 mmHg 100/80 mmHg
Denyut Nadi 80 x/mnt 84 x/mnt 80 x/mnt
Respirasi 20x/mnt 20x/mnt 20x/mnt
Berat Badan 60 Kg 68 Kg
IX. Harapan Keluarga
Keluarga mengatakan senang dengan kedatangan mahasiswa dari PSIK UMI.
Keluarga berharap mendapat manfaat dari kunjungan ini dan bisa menjadi
tempat bertanya tentang masalah kesehatan dan membantu dalam
menyelesaikan masalah kesehatan yang dihadapi keluarga saat ini.

Perumusan Diagnosa Keperawatan


a. Analisa Data

No Data Masalah Etiologi

1. DS: Kurang pengetahuan Ketidakmampuan


tentang penyakit dan keluarga mengenal
 Tn. A pernah merasa sakit pengobatan hipertensi masalah kesehatan
dan tegang pada daerah keluarga
tengkuk/leher belakang
DO:

 Tn. A tampak kebingungan


dan menggeleng ketika
ditanya tentang hal-hal yang
harus dihindari untuk orang
dengan TD yang tinggi.
 TD: 160/100 mmHg
2. DS: Kurang pengetahuan Ketidakmampuan
tentang penyakit dan keluarga mengenal
 Ny. A mengatakan merasa pengobatan nyeri masalah kesehatan
sakit/kaku pada tungkai athritis gout/asam keluarga
bawah dan sendi lututnya. urat.
 Ny. A mengatakan tidak
tahu dengan penyakitnya
dan tidak tahu bagaimana
cara menangani nyeri
lututnya saat kambuh.
DO:

 Pada saat dilakukan


pengkajian,tampak
pergerakan ekstrimitas Ny.
A terbatas.
 Ny. A tampak kebingungan
ketika ditanya tentang hal-
hal yang harus dihindari
untuk orang dengan
penyakit asam urat.

b. Prioritas Masalah
1. Kurang pengetahuan tentang penyakit dan pengobatan nyeri athritis
gout/asam urat pada Ny.A di keluarga Tn. A berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga mengenal masalah kesehatan keluarga.
No Kriteria Perhitungan Skor Pembenaran
1. Sifat Masalah 3/3 x 1 1 Keluarga belum pernah
Skala: aktual memperoleh informasi yang
jelas mengenai penyakit
athritis gout/asam urat,
begitupun dengan Ny. A
2 Kemungkinan masalah 1/2 x 2 1 Latar belakang pendidikan
dapat diubah yang dimiliki keluarga cukup
Skala: hanya sebagian baik terutama Ny. A dan
anggota keluarga sangat
kooperatif, namun kondisi
Ny. A yang sudah lanjut usia,
kondisi nyeri arthritis gout
tersebut sudah merupakan
hal yang lazim di alami
lansia.
3 Potensial masalah 2/3 x 1 2/3 Keluarga memiliki
untuk dicegah keingintahuan yang tinggi
Skala: cukup mengenai penyakit athritis
begitupun dengan Ny. A
namun, kondisi Ny. A yang
telah lansia menjadikan
potensial masalah untuk
dicegah dirasa cukup sulit.
4 Menonjolnya masalah 2/2 x 1 1 Keluarga menganggap hal
Skala: masalah berat, tersebut adalah masalah
harus segera ditangani berat yang harus segera
ditangani mengingat Ny. A
merasakan nyeri dan
ketidaknyamanan yang
berat saat sendi dan
lututnya nyeri, terlebih saat
hendak digerakan, sendi
terasa kaku.
Total skor 3 2/3

2. Kurang pengetahuan tentang penyakit hipertensi pada Tn.A berhubungan


dengan ketidakmampuan keluarga mengenal masalah kesehatan keluarga.

No Kriteria Perhitungan Skor Pembenaran


1 Sifat Masalah 2/3 x 1 2/3 Tn. A kurang memperoleh informasi
Skala: yang jelas mengenai penyakit
ancaman hipertensi.
kesehatan
2 Kemungkinan 1/2 x 2 1 Latar belakang pendidikan yang
masalah dapat dimiliki keluarga cukup baik terutama
diubah Tn. A dan anggota keluarga sangat
Skala: kooperatif, namun kondisi Tn.A yang
sebagian sudah lanjut usia, kondisi hipertensi
tersebut sudah merupakan hal yang
lazim di alami lansia.
3 Potensial 1/3 x 1 1/3 Keluarga memiliki keingintahuan yang
masalah untuk tinggi mengenai penyakit hipertensi
dicegah begitupun dengan Tn.A. Namun,
Skala: rendah kondisi Tn. A yang telah lansia
menjadikan potensial masalah untuk
dicegah sangat rendah.
4 Menonjolnya 2/2 x 1 1 Keluarga menganggap hal tersebut
masalah adalah masalah berat yang harus
Skala: Ada segera ditangani mengingat Ny. H
masalah tapi merasakan nyeri dan ketidaknyamanan
tidak perlu yang berat saat tengkuknya
ditangani kaku/tegang dan kepalanya sakit.
Total skor 3

Berdasarkan penilaian (skoring) yang telah dilakukan, prioritas diagnosis


keperawatan, yaitu:
1. Kurang pengetahuan tentang penyakit dan pengobatan nyeri athritis
gout/asam urat pada Ny.A di keluarga Tn. A berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga mengenal masalah kesehatan keluarga.
2. Kurang pengetahuan tentang penyakit hipertensi pada Tn.A berhubungan
dengan ketidakmampuan keluarga mengenal masalah kesehatan keluarga.
RESUME
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN.A

Nama kepala keluarga yaitu Tn. A yang beralamat di Kampung Laikang,


Kel.Talaka, Kec.Ma’rang, Kab.Pangkep,Sulawesi Selatan. Tn. A mempunyai
anggota keluarga empat orang yaitu isteri dan tiga orang anak. Keluarga Tn. A
termasuk keluarga inti. Tn.A tinggal serumah bersama Ny.A dan anaknya yang
kedua. Anaknya yang pertama telah menikah dan tinggal bersama istrinya di
Makassar. Sedangkan anak ketiga juga tinggal di Makassar untuk kuliah tapi pada
waktu libur, dia menyempatkan dirinya untuk pulang ke rumah. Latar belakang
budayanya yaitu suku Bugis. Bahasa sehari-hari yang digunakan adalah bahasa
Bugis.
Keluarga Tn.A menganut agama Islam. Tidak ada nilai-nilai budaya yang
mempengaruhi kesehatan keluarganya. Tn.A sebagai kepala keluarga mencari
nafkah dengan cara menjadi distributor hasil empang dengan pendapatan ± Rp.
1.500.000,-/bulan. Ny.A sebagai ibu rumah tangga membantu mengurus rumah
tangga.
Keluarga Tn.A mempunyai mempunyai 3 orang anak. Anak pertama berumur
33 tahun,sudah menikah dan mempunyai 2 orang anak. Anak kedua berumur 24
tahun dan anak ketiga berumur 20 tahun. Tahap perkembangan keluarga Tn. A
saat ini adalah keluarga mulai melepas anak sebagai dewasa. Riwayat keluarga
dari Tn.A tidak ada yang menderita penyakit keturunan. Tn. A kadang merasa
sakit kepala terutama di pelipis dan merasa sakit dan tegang pada daerah
tengkuk/leher belakang. Ny. A mengeluh terkadang mengalami sakit dan kaku
pada lututnya. Tidak ada masalah kesehatan yang dialami oleh ketiga anaknya.
Keluarga tinggal dalam satu rumah semi permanen dua lantai dengan luas 18
x 8 m2. Status kepemilikan rumah adalah milik sendiri. Jenis bangunan adalah
beton dan kayu terdiri dari : ruang tamu, kamar tidur, ruang keluarga, ruang
makan, dapur dan kamar mandi/WC. Setiap ruangan memiliki jendela kaca bisa
dibuka, ventilasi baik, sirkulasi dalam ruangan baik dan sinar matahari dapat
masuk ke dalam rumah. Penerangan menggunakan listrik pada malam hari.
Perabotan dalam rumah ditata rapi. Terdapat kandang bebek di belakang rumah
dengan luas 1 x 3 meter. Jenis jamban adalah angsa trine. Sumber air yang
digunakan adalah air PAM. Keadaan fisik air tidak berwarna (jernih) dan tidak
berbau; digunakan untuk keperluan mandi, mencuci dan lain-lain. Pembuangan
air limbah rumah tangga melalui saluran terbuka diteruskan ke selokan. Keluarga
membuang sampah di tempat sampah yang telah disediakan.

Adapun diagnosa yang muncul serta tindakan yang biasa dilakukan adalah :

1. Kurang pengetahuan tentang penyakit dan pengobatan nyeri athritis


gout/asam urat pada Ny.A di keluarga Tn. A berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga mengenal masalah kesehatan keluarga.

a. Menjelaskan tentang penyakit Arthritis Gout/Asam urat yang terdiri


dari pengertian, penyebab, tanda dan gejala, komplikasi, perawatan
dan pengobatannya.
b. Memberikan penyuluhan kepada keluarga tentang penyakit Arthritis
Gout/Asam Urat.
c. Menganjurkan kepada keluarga pentingnya diet yang terkontrol
misalnya dengan menghindari makanan tinggi purin.
2. Kurang pengetahuan tentang penyakit hipertensi pada Tn.A berhubungan
dengan ketidakmampuan keluarga mengenal masalah kesehatan keluarga.
a. Menjelaskan tentang penyakit Hipertensi yang terdiri dari
pengertian, penyebab, tanda dan gejala, komplikasi, perawatan
dan pengobatannya.
b. Memberikan penyuluhan kepada keluarga tentang penyakit
Hipertensi.
c. Menganjurkan kepada keluarga untuk diet rendah garam.

Anda mungkin juga menyukai