2 EksplorasiPenyebabMasalah
Masalah Yang
Analisis Eksplorasi Penyebab
No Telah Hasil Eksplorasi Penyebab Masalah
Masalah
Diidentifikasi
1 1. Pedagogik Hasil Kajian Literatur 1. Pelaksanaan kegiatan pembelajaran
Kegiatan 1. Menurut Mulyasa (2007:5) yang tidak sesuai dengan RPP yang
pembelajar “Berbagai kasus menunjukkan kurangnya telah di buat, di sebabkan oleh
an tidak pemahaman para penyelenggara dan para sistem copy paste, sehingga
sesuai pelaksana, termasuk guru dan kepala mengakibatkan guru tidak paham
dengan sekolah terhadap kurikulum. Kelompok dengan apa yang telah di buat dalam
rancangan guru ini biasanya melaksanakan RPP. Hal ini yang membuat guru
yang pembelajaran berdasarkan urutan bab tidak mampu mengaplikasikan
tertuang dalam buku teks, dan menggunakan buku perangkat pembelajaran dengan baik
dalam RPP teks sebagai salah satunya acuan dalam pada saat melaksanakan proses
mengajar. Inilah yang sering membuat pembelajaran dalam kelas
guru kelabakan dan sering kekurangan 2. Guru belum menyadari akan
waktu mengajar, karena buku teks tupoksinya, mengakibatkan
biasanya dirancang lebih dari target pedagogik guru belum tercapai
minimal sebuah kurikulum.” dengan baik sesuai dengan tuntutan.
2. Menurut Mohammad Iftitachur Rozag 3. Pembiasaan membaca, mulai dari
(2019) SD belum terlaksana dengan baik,
”Dari hasilobservasi pada kelas yang menyebabkan siswa kurang mampu
pertama yang dilaksanakan pada tanggal menyelesaikan/ mengerjakan LKS
27 Maret 2019, denganmateri yang berhubungan dengan analisis
“Nanjidesuka?” yang diambildaribuku teks.
Sakura I BAB 13, 4. Numerasi merupakan hal yang masih
didapatkanhasilbahwatidaksemuakegiatan minim untuk di laksanakan di setiap
yang ada pada RPP jenjang pendidikan, terkhususnya
sesuaidenganpelaksanaanpembelajarannya SMK/SMA. Numerasi merupakan
di kelas.” kemampuan untuk membaca digram,
tabel, dll.
Hasil Wawancara
Kepala Sekolah
setelah melakukan supervisi diperoleh data : Solusi
1. Kegiatan yang ditulis dalam RPP 1. Berdasarkan masalah ini perlu
diterapkan di kelas (40%). adanya kegiatan MGMP yang akan
2. Hal ini di sebabkan oleh guru yang sering diikuti oleh para guru
copy paste perangkat pembelajaran ( RPP ) 2. Guru juga harus menambah
wawasan dan pengetahuannya
Pengawas dengan mengikuti berbagai webinar
1. Kurangnya persiapan guru yang ada
(mungkin saja karena guru hanya copy 3. Perlu adanya program literasi dini
paste ) perangkat pembelajaran (RPP) sehingga siswa terbiasa terhadap
2. Kurangnya kesadaran guru akan analisis -analisis teks.
profesinya 4. Siswa harus menumbuhkan rasa
cinta terhadap budaya membaca
terhadap hal-hal yang berkaitan
dengan numerasi
5. Sebelum mengikuti KBM di dalam
2. Literasi Hasil Kajian Literatur kelas, siswa melakukan literasi
Rendahnya Menurut Marah Tillah (2020) bahwa membaca dan literasi numerasi
kemampu ”Kemampuan siswa dalam menafsirkan teks selama 15 menit
an laporan hasil observasi berdasarkan struktur, 6. Perpustakaan sekolah harus
menganali unsur kebahasaan, dan isi teks laporan hasil menyiapkan buku-buku yang
sis isi teks observasi adalah 60, 67 % ” berkaitan dengan minat dan
berkaitan dengan numerasi.
Hasil Wawancara
Berdasarkan hasil wawancara dengan teman
sejawat ditemukan data bahwa Kemampuan
siswa kurang terhadap pemahaman teks. Hal ini di
buktikan dari hasil belajar siswa ( mengerjakan
LK ). Yang disebabkan oleh minat baca siswa
yang rendah dan ketersediaan buku-buku yang
sesuai dengan minat sangat kurang serta motivasi
membaca siswa yang masih kurang.
3. Numerasi
Hasil Kajian Literatur
Rendahnya
Berdasarkan hasil tes PISA (2015) dan
kemampu
TIMSS (2016) ditemukan bahwa
an siswa
“Rendahnya kemampuan literasi numerasi,
menjawab
Indonesia mendapatkan nilai matematika 387
soal-soal
dari nilai rata-rata 490, sedangkan dalam
yang
TIMSS Indonesia mendapat kan nilai
berkaitan
matematika 395 dari nilai rata-rata 500.
dengan
Berdasarkan hasil itu, Indonesia menempati
numerasi
posisi bawah bahkan di bawah negara kecil
Vietnam (Tim GLN, 2017b).”
Hasil Wawancara
Berdasarkan hasil wawancara dengan teman
sejawat ditemukan data
1. Kemampuan siswa kurang terhadap
pemahaman teks.
2. Literasinumerasi rendah di sebabkan oleh
Rancangan pembelajaran belum
menerapkan literasi numerasi, misalnya
dalam pembelajaran tidak melibatkan
aktivitas pengukurantidak ada data
kemampuan analisis
2 Siswa kurang Hasil Kajian Literatur 1. Dari temuan ini setelah dianalisis
mampu 1. Menurut Walsh (2011)bahwa “Faktor- kesulitan belajar siswa
mengungkap faktor penyebab siswa tidak mau bertanya mengemukakan pendapat dan
kan pendapat antara lain karena siswa tidak perduli bertanya disebabkan karena siswa
dan bertanya dengan materi, menganggap materi tidak tidak bisa mengikuti dengan baik
kepada guru mutakhir, takut dianggap bodoh, gurunya pelajaran yang diberikan oleh guru.
tidak suka bertanya, dan anggapan bahwa
pembelajaran itu tugasnya guru, bukan 2. Siswa kurang konsentrasi pada saat
tugasnya siswa sehingga berpikir siswa guru mengajar. Hal ini disebabkan
tidak perlu capek-capek menyusun karena siswa setiap sorenya
pertanyaan dalam pembelajaran.” membantu orang tua bekerja
2. Urip (2012) mengemukakan ada delapan sehingga tidak ada waktu untuk
alasan mengapa siswa enggan beristirahat.
mengemukakan pendapat atau bertanya. 3. Siswa merasa kurang percaya diri
1). siswa tidak paham sedikitpun tentang untuk bertanya
yang ia pelajari sehingga tidak tahu apa 4. Siswa tidak diberi kesempatan untuk
yang ditanyakan; 2). siswa tidak bertanya
memahami apa yang menjadi kesulitan 5. Siswa takut salah pada saat bertanya
dirinya selama belajar atau selama
mengikuti pelajaran di kelas; 3). siswa Solusi
menerima apa adanya tentang semua yang 1. Guru hendaknya memberikan
ia dengar dari guru sehingga tidak terbiasa motivasi dan semangat kepada siswa
berpikir kritis; 4). siswa tidak pernah agar mereka berani mengemukakan
belajar di rumah, sehingga tak pernah pendapat
menemukan masalah dari keterangan yang
disampaikan guru; 5). siswa sudah 2. Berikan apresiasi atau pujian
mengerti tentang apa yang dijelaskan guru, ketika siswa memberikan pendapat
sehingga tidak perlu bertanya. dan pertanyaan.
3. Ajak siswa untuk berdiskusi tentang
Hasil Wawancara berbagai hal.
Kepada Kepala Sekolah : 4. Siswa slalu diberi kesempatan untuk
1. Siswa tidak terbiasa berpikir kritis, mereka
bertanya, baik saat guru
menerima apa adanya tentang semua yang
di dengar dan dibaca menyampaikan materi maupun saat
2. Siswa takut pertanyaan yang akan temannya berpresentasi
diajukan malah akan membuatnya malu
Perwakilan Komite
Berdasarkan hasil wawancara dengan
perwakilan komite di SMP Negeri 2 Sosopan
terdapat temuan:
1. Sebagian besar orang tua siswa berada
pada ekonomi dan pendidikan menengah
ke bawah, jadi anggapan orang tua ketika
anaknya disekolahkan sepenuhnya sudah
menjadi tanggung jawab pihak sekolah.
2. Sebagian besar orang tua siswa yang
sibuk bekerja di kebun membuat para
orang tua jarang menghadiri pertemuan
yang diadakan pihak sekolah.
3. Sebagian besar pendidikan orang tua
siswa itu rendah, sehingga rata-rata
apapun kebijakan sekolah mereka selalu
setuju tanpa adanya kontribusi atau
masukan yang membangun ke pihak
sekolah
4 Guru belum Hasil Kajian Literatur 1. Guru belum memahami betul
mampu 1. Dalam Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru model-model pembelajaran.
memahami Sekolah Dasar FKIP Unsyiah Volume 2 2. Guru belum bisa mencocokan
model-model Nomor 1, 88-97 Februari 2017 model-model pembelajaran dengan
pembelajaran “Kendala yang paling sering dihadapi oleh materi yang ada
yang ada. guru dalam menerapkan kurikulum 2013
adalah pemilihan model pembelajaran” Solusi
https://media.neliti.com/media/publication 1. Harus ada supervisi secara berkala
s/188143-ID-kendala-guru- di dalam kelas untuk mengevaluasi
dalammenerapkan-model-pembe.pdf guru dalam penerapan model-
model pembelajaran
2. Dalam Jurnal Ekonomi dan Pendidikan 2. Perlu adanya pelatihan secara
Volume 3 Nomor 2 Bulan Juli 2020 intensif tentang model
“Bahwa pada saat guru mengajar banyak pembelajaran K13.
kesulitan yang dialami, seperti
penggunaan kurikulum, struktur materi, 3. Guru harus memahami dan
sarana dan prasarana di sekolah yg belum mengingat langkah- langkah
mendukung, serta alokasi waktu sehingga pembelajaran sesuai sintak yang
guru sulit dalam menentukan model ada pada model-model
pembelajaran apa yang akan digunakan pembelajaran, khususnya dalam
dan model pembelajaran apa yang sesuai pembuatan RPP.Sehingga,
dengan materi yang akan diajarkan penggunaan model-pembelajaran
dapat berjalan dengan maksimal.
Hasil Wawancara
Kepala Sekolah
Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala
sekolah ditemukan :
1. Guru kurang mampu mengaitkan materi
pembelajaran dengan model – model
pembelajaran yang ada
2. Kebanyakan guru masih senang
menggunakan metode
konvensional/ceramah
Teman Sejawat
Berdasarkan hasil wawancara dengan teman
sejawat ditemukan :
1. Guru belum mampu memahami model-
model pembelajaran yang ada.
2. Guru belum bisa mencocokan model-
model pembelajaran yang ada sesuai
dengan materi dan karakteristik siswa
3. Guru kurang mampu melakukan proses
pembelajaran yang menumbuhkan
kreatifitas siswa.
4. Pembelajaran dilaksanakan tidak sesuai
RPP
Pengawas
Berdasarkan hasil wawancara dengan
pengawas ditemukan :
1. Sebagian besar guru belum mampu
memahami model-model pembelajaran
yang ada.
2. Ada guru yang belum memahami tentang
cara membuat RPP, serta langkah-
langkah pembelajaran sesuai sintak yang
ada pada model pembelajaran.
5 1. Guru belum Hasil Kajian Literatur 1. Selain permasalah guru yang belum
menerapkan 1. “Keberhasilan pendidikan karakter mau melakukan penyegaran
pembelajaran terhadap teknologi hanya akan diperoleh pengetahuan, mamejemen sekolah
berbasis jika peserta didik memiliki kemampuan dan dinas pendidikan yang kurang
HOTS berpikir tingkat tinggi, karena konsep yang mendukung ketersediaan pelatihan.
2. Guru masih telah dipahami akan melekat dalam 2. Sarana jaringan internet membuat
mengalami ingatan peserta didik dalam waktu yang segala sesuatu menjadi penuh
miskonsepsi lama, sehingga penting sekali bagi peserta dengan keterbatasan dalam
bahwa didik untuk memiliki keterampilan mengakses pembelajaran HOTS..
penguasaan berpikir tingkat tinggi atau HOTS (High 3. Siswa akan dirugikan, jika
bahasa Order Thinking skill” kemampuan bahasa daerah
daerah https://snhrp.unipasby.ac.id/prosiding/i merupakan sebuah halangan dan
merupakan ndex.php/snhrp/article/view/210 kendala bagi guru.
hambatan 2. Dari beberapa hal, yang paling krusial 4. MGMP belum mampu dijadikan
adalah persoalan banyak guru mapel wadah untuk guru berlatih menyusun
Bahasa Indonesia yang ternyata tidak soal HOTS dan pembelajaran
mampu membuat rubrik penilaian, berbasis HOTS.
terutama untuk soal model esai. Hal itu
menurutnya akan berpotensi merugikan
siswa.
“Salah satu penyebabnya adalah Solusi
kurangnya guru membaca dan meng- 1. Sekolah harus mengadakan pelatihan
update pengetahuannya sehingga mereka (IHT ) tentang pembuatan materi
kebingungan. Inilah salah satu alasan HOTS
mengapa guru harus terus belajar dan 2. Sekolah perlu melaksanakan
update kemampuan, ” pelatihan pembuatan soal-soal
(newsreal.id/2019/11/07/guru-kesulitan- HOTS
aplikasikan-pembelajaran-hots/) 3. Guru harus mampu mengetahui
3. Menurut Emi Emelia, Kepala Pusat KKO yang berkaitan dengan HOTS
Pengembangan Strategi Diplomasi, dan LOTS
keberhasilan dalam belajar bahasa asing 4. Guru harus melatih diri secara
sangat dipengaruhi oleh kematangan mandiri untuk mencari sumber-
dalam bahasa ibu. Anak bisa mentransfer sumber pendukung lainnya yang
sistem makna yang dikuasainya pada membantu untuk memahami materi-
bahasa ibu ke dalam bahasa baru yang ia materi HOTS
pelajari. Sebaliknya, bahasa asing juga
memperkuat bahasa ibu.
https://www.republika.co.id/berita/qotk
je487/penguasaan-bahasa-ibu-bantu-
pelajari-bahasa-asing
Hasil Wawancara
Hasil Wawancara