Anda di halaman 1dari 4

ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN

GASTRITIS
No. Dokumen :
440/P.SOP.RPU.277/41
8.25.3.77.1/2017
SOP No. Revisi : 00
Tgl. Terbit : 23 September 2017
Halaman : 1-4

drg. Agus
UPTD
Ahmadi,Sp.KGA
PUSKESMAS
NIP. 19680724 199903 1
KEPUNG
003
1. Pengertian 1.1 Gastritis merupakan suatu keadaan peradangan atau perdarahan mukosa
lambung yang dapat bersifat akut,kronis, difus, ataulokal. Dua jenis gastritis
yang sering terjadi adalah gastritis superficial akut dan gastritis atrofik
kronis.
1.2 Tanda dan gejala
a) Gastritis Akut
Nyeri epigastrium ,mual, muntah, dan perdarahan terselubung
maupun nyata. Dengan endoskopi terlihat mukosa lambung
hyperemia dan udem, mungkin juga di temukan erosi dan perdarahan
aktif.
b) Gastritis Kronis
Kebanyakan gastritis asimptomatik, keluhan lebih berkaitan dengan
komplikasi gastritis atrofik, seperti tukak lambung, defisiensi zat
besi,anemiapersiosa, dan karsinoma lambung.

1.3 Masalah yang lazim muncul


a) Ketidak seimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d
masukan nutrient yangtidakadekuat
b) Kekurangan volume cairan b.d masukan cairan tidak cukup dan
kehilangan cairan berlebihan karena muntah.

2. Tujuan Memberikan asuhan keperawatan kepada pelanggan dengan Gastritis


3. Kebijakan Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Badas
Nomor : 188/ P.SK.MT.70/ 418.25.3.77.1/ 2017 Tentang Pelayanan Klinis UPTD
Puskesmas Badas
4. Referensi Pedoman Internal Pelayanan Ruang Pemeriksaaan Umum UPTD Puskesmas
Badas
5. Prosedur/ 5.1 Discharge Planning
a) Hindari minuman alkohol karena dapat mengiritasi lambung sehingga
Langkah-
terjadi inflamasi dan perdarahan
Langkah b) Hindari merokok karena dapat mengganggu lapisan dinding lambung
sehingga lambung lebih mudah mengalami gastritis dan tukak /
ulkus. Dan merokok dapat meningkatkan asam lambung dan
memperlambat penyembuhan tukak
c) Atasi stres sebaik mungkin
d) Makan makanan yang kaya akan buah dan sayur, namun hindari
sayur dan buah yang sifat asam (misal; jeruk, lemon, grapefruit,
nanas, tomato)
e) Jangan berbaring setelah makan untuk menghindari refluks (aliran
balik)
f) Berolahraga secara teratur untuk membantu mempercepat aliran
makanan melalui usus.
g) Bila perut mudah mengalami kembung (banyak gas) untuk sementara
waktu kurangi konsumsi makanan tinggi serat
h) Mkan dalam porsi sedang (tidak banyak) tetapi sering, berupa
makanan lunak dan rendah lemak, makanlah secara perlahan dan
rileks.

6. Diagram Alir
menjelaskan pada pelanggan/keluarga
tentang prosedur yang dilakukan

Mengisi informed concent

mencuci tangan dan menggunakan APD

Melakukan Anamnesa da Pemeriksaan fisik

Mengetahui keadaan pelanggan

Mengetahui tanda dan Gejala

Lakukan Terapi Lanjutan

Segera pulang/di rujuk

7. Hal-Hal yang Ketepatan Tindakan Penanganan Gastritis


harus
diperhatikan
8. Unit terkait Puskesmas Pembantu
9. Dokumen 10.1 Register
terkait 10.2 Rekam Medis
10.3 Informed Concent
10. Rekaman No. Yang dirubah Isi perubahan Tgl. Mulai
historis diberlakukan
perubahan

ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN


GASTRITIS
No. Dokumen :
440/P.SOP.RPU.277/41
8.25.3.77.1/2017
SOP No. Revisi : 00
Tgl. Terbit : 23 September 2017
Halaman : 1-4

UPTD
PUSKESMAS dr. Henny
NIP 19800515 200501 2 017
BADAS

Unit : …………………………………………………………
Nama Petugas : …………………………………………………………
Tanggal Pelaksanaan : …………………………………………………………

No Kegiatan Ya Tidak

1. Apakah Petugas menjelaskan kepada Pelanggan atau keluarga


Pelanggan tentang prosedur yang akan di lakukan
2. Apakah Mengisi inform concent
3. Apakah Mencuci tangan dan menggunakan APD
4. Apakah Untuk terapi awal dapat diberikan:
 Oksigen untuk mencapai saturasi ≥ 0%
 Inhalasi agonis beta-2 kerja singkat secara kontinyu
dalam 1 jam
Glukokortikosteroid sistemik jika Pelanggan tidak ada
respon segera atau sebelumnya Pelanggan telah mendapat
glukokortikosteroid oral atau jika serangan hebat
5. Apakah Re evaluasi setelah 1 jam dengan melakukan pemeriksaan
fisis, APE, saturasi
6. Apakah Bila respon baik:
 (gejala batuk/berdahak/sesak/mengi) membaik
 Perbaikan dengan agonis beta -2 dan bertahan selama 4
jam. APE > 80% prediksi/nilai terbaik
 Melanjutkan dengan agonis beta -2 inhalasi setiap 3-4
jam untuk 24-48 jam. Alternatif: bronkhodilator oral 6-8
jam
Steroid inhalasi di teruskan dengan dosis tinggi (bila sedang
menggunakan steroid inhalasi) selama 2 minggu, kemudian
kembali ke dosis sebelumnya
7. Apakah Bila respon buruk
Gejala menetap atau bertambah berta APE <60%
prediksi/nilai terbaik
Agonis B-2 di ulang
Tambahkan glukokortikosteroid
8. Apakah rujuk segera ke layanan sekunder

CR : …………………………%.
Kediri,………………………...

Auditie Pelaksana / Auditor

(……………………..) (……………………..)

Anda mungkin juga menyukai