Halaman :
No. Dokumen : No. Revisi :
RUMAH SAKIT UMUM 1/1
AGUNG MULIA 0/1
Jl. Sasuit Tubun No. 25 Pacitan
63514
Telp. (0357) 884466
fax. 0357-887301
Email :
Rs.Agungmulia@yahoo.com
DITETAPKAN
DIREKTUR RSU AGUNG MULIA
PACITAN
STANDAR PROSEDUR
Tanggal Ditetapkan :
OPERASIONAL
TUJUAN Sebagai acuan untuk menulis laporan operasi oleh dokter operator
bedah.
KEBIJAKAN Penulisan dan penyusunan laporan operasi oleh dokter operator bedah
sesuai denfan peraturan Direktur Nomor 111/KPTS/RSU/IX/2022
tentang Kebijakan Kamar Operasi.
Halaman :
No. Dokumen : No. Revisi :
RUMAH SAKIT UMUM 1/1
AGUNG MULIA 0/1
Jl. Sasuit Tubun No. 25 Pacitan
63514
Telp. (0357) 884466
fax. 0357-887301
Email :
Rs.Agungmulia@yahoo.com
DITETAPKAN
DIREKTUR RSU AGUNG MULIA
PACITAN
STANDAR PROSEDUR
Tanggal Ditetapkan :
OPERASIONAL
Kamar Operasi
UNIT TERKAIT
TIME OUT
Halaman :
No. Dokumen : No. Revisi :
RUMAH SAKIT UMUM 1/1
AGUNG MULIA 0/1
Jl. Sasuit Tubun No. 25 Pacitan
63514
Telp. (0357) 884466
fax. 0357-887301
Email :
Rs.Agungmulia@yahoo.com
DITETAPKAN
DIREKTUR RSU AGUNG MULIA
PACITAN
STANDAR PROSEDUR
Tanggal Ditetapkan :
OPERASIONAL
PENGERTIAN Tata cara pelaksanaan time out oleh petugas kamar operasi.
UNIT TERKAIT
TATA CARA PENGUNAAN MESIN SUCTION
Halaman :
No. Dokumen : No. Revisi :
RUMAH SAKIT UMUM 1/1
AGUNG MULIA 0/1
Jl. Sasuit Tubun No. 25 Pacitan
63514
Telp. (0357) 884466
fax. 0357-887301
Email :
Rs.Agungmulia@yahoo.com
DITETAPKAN
DIREKTUR RSU AGUNG MULIA
PACITAN
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL Tanggal Ditetapkan :
UNIT TERKAIT
SERAH TERIMA PASIEN
Halaman :
No. Dokumen : No. Revisi :
RUMAH SAKIT UMUM 1/1
AGUNG MULIA 0/1
Jl. Sasuit Tubun No. 25 Pacitan
63514
Telp. (0357) 884466
fax. 0357-887301
Email :
Rs.Agungmulia@yahoo.com
DITETAPKAN
DIREKTUR RSU AGUNG MULIA
PACITAN
STANDAR PROSEDUR
Tanggal Ditetapkan :
OPERASIONAL
PENGERTIAN Tata cara serah terima pasien yang akan dioperasi antara perawat
ruangan/bangsal dan staf kamar operasi.
TUJUAN Untuk mengetahui kelengkapan operasi meliputi: inform consent
pembedahan, anestesi, pembiayaan, assesmen bedah dan assesmen
anestesi.
KEBIJAKAN Setiap pasien yang ada di kamar operasi dilakukan identifikasi dan
serah terima meliputi: jenis operasi elektif dan cito, lokasi yang akan di
operasi, informed consent sesuai dengan Peraturan Direktur Nomor
111/KPTS/RSU/IX/2022 tentang Kebijakan Kamar Operasi.
PROSEDUR 1. Persiapkan pasien calon operasi sesuai dengan instruksi dokter.
2. Persiapkan semua status pasien termasuk informed consent
untuk dibawa bersama pasien ke ruang operasi.
3. Sertakan perlengkapan penunjang operasi misalnya: persediaan
obat-obatan atau persediaan darah yang diperlukan saat operasi.
4. Pasien dipanggil ke kamar operasi 45 menit sebelim operasi
dilakukan.
5. Serah terima pasien antara perawat ruangan dan perawat kamar
operasi dilakukan di ruang premedikasi.
6. Periksa kelengkapan serah terima, profilaksis, sediaan darah
bila ada.
Kamar Operasi
Rawat Jalan
UNIT TERKAIT Rawat Inap
Unit Gawat Darurat
OPERASI ELEKTIF
Halaman :
No. Dokumen : No. Revisi :
RUMAH SAKIT UMUM 1/1
AGUNG MULIA 0/1
Jl. Sasuit Tubun No. 25 Pacitan
63514
Telp. (0357) 884466
fax. 0357-887301
Email :
Rs.Agungmulia@yahoo.com
DITETAPKAN
DIREKTUR RSU AGUNG MULIA
PACITAN
STANDAR PROSEDUR
Tanggal Ditetapkan :
OPERASIONAL
Kamar Operasi
Bagian Anastesi
UNIT TERKAIT
PERSIAPAN OPERASI CYTO
Halaman :
No. Dokumen : No. Revisi :
RUMAH SAKIT UMUM 1/1
AGUNG MULIA 0/1
Jl. Sasuit Tubun No. 25 Pacitan
63514
Telp. (0357) 884466
fax. 0357-887301
Email :
Rs.Agungmulia@yahoo.com
DITETAPKAN
DIREKTUR RSU AGUNG MULIA
PACITAN
STANDAR PROSEDUR
Tanggal Ditetapkan :
OPERASIONAL
PENGERTIAN Operasi yang tidak direncanakan dan harus segera dilakukan untuk
menyelamatkan nyawa dan fungsi organ tubuh.
TUJUAN Sebagai acuan langkah-langkah pasien yang perlu operasi cyto.
KEBIJAKAN Operasi cyto dilakukan segera sesuai dengan Peraturan Direktur
Nomor 111/KPTS/RSU/IX/2022, tentang Kebijakan Kamar Operasi.
Halaman :
No. Dokumen : No. Revisi :
RUMAH SAKIT UMUM 1/1
AGUNG MULIA 0/1
Jl. Sasuit Tubun No. 25 Pacitan
63514
Telp. (0357) 884466
fax. 0357-887301
Email :
Rs.Agungmulia@yahoo.com
DITETAPKAN
DIREKTUR RSU AGUNG MULIA
PACITAN
STANDAR PROSEDUR
Tanggal Ditetapkan :
OPERASIONAL
UNIT TERKAIT
PENGUNAAN MESIN COUTRY
Halaman :
No. Dokumen : No. Revisi :
RUMAH SAKIT UMUM 1/1
AGUNG MULIA 0/1
Jl. Sasuit Tubun No. 25 Pacitan
63514
Telp. (0357) 884466
fax. 0357-887301
Email :
Rs.Agungmulia@yahoo.com
DITETAPKAN
DIREKTUR RSU AGUNG MULIA
PACITAN
STANDAR PROSEDUR
Tanggal Ditetapkan :
OPERASIONAL
PENGERTIAN Tata cara menggunakan alat coutry pada operasi oleh tim kamar
operasi.
TUJUAN 1. untuk mengecek fungsi coutry
2. untuk memastikan pemasangan coutry tidak mengganggu area
operasi
3. untuk menjaga pasien safety.
KEBIJAKAN Penggunaan alat coutry dioperasikan dengan benar untuk
meningkatkan keselamatan pasien, sesuai dengan Peraturan Direktur
Nomor 111/KPTS/RSU/IX/2022, tentang Kebijakan Kamar Operasi.
UNIT TERKAIT
PERSIAPAN PRA ANESTESI
Halaman :
No. Dokumen : No. Revisi :
RUMAH SAKIT UMUM 1/1
AGUNG MULIA 0/1
Jl. Sasuit Tubun No. 25 Pacitan
63514
Telp. (0357) 884466
fax. 0357-887301
Email :
Rs.Agungmulia@yahoo.com
DITETAPKAN
DIREKTUR RSU AGUNG MULIA
PACITAN
STANDAR PROSEDUR
Tanggal Ditetapkan :
OPERASIONAL
PENGERTIAN Suatu perawatan yang dilakukan mulai dari ruang perawatan sampai di
ruangan operasi sebelum tindakan operasi dilakukan di meja operasi.
TUJUAN 1. Menciptakan hubungan yang baik dengan pasien
2. Mengkaji, merencanakan dan memenuhi kebutuhan pasien
3. Mengetahui akibat tindakan anestesi yang akan dilakukan
4. Mengantisipasi dan menanggulangi penyulit yang mungkin
timbul.
KEBIJAKAN Pelayanan anestesi yang adekuat, reguler dan nyaman harus selalu
berorientasi kepada mutu dan keselamatan pasien dan tersedia untuk
memenuhi kebutuhan pasien, sesuai dengan Peraturan Direktur Nomor
111/KPTS/RSU/IX/2022, tentang Kebijakan Kamar Operasi.
PROSEDUR 1. Persiapan informed consent
2. Edukasi dan persetujuan tindakan medik dan pembiusan
a. Penyuluhan diberikan untuk mempersiapkan mental dan
mengetahui akibat yang mungkin timbul selama tindakan
pembedahan dan anestesi
b. Dalam persetujuan tindakan medik, syarat-syarat hukum
dan administratif harus dipenuhi dan dicatat dalam lembar
catatan medik.
3. Pemeriksaan fisik dan laboratorium
a. Dilakukan minimal dalam periode 24 jam sebelum tindakan
anestesi, untuk menentukan : fungsi tubuh pasien normal
atau tidak.
b. Bila fungsi tubuh pasien tidak normal, maka :
1) Ditentukan derajat dan cadangan fungsi yang ada
2) Diupayakan perbaikan sampai optimal.
c. Pada pembedahan darurat, pemeriksaan fisik dan
laboratorium dilakukan dalam waktu sesingkat mungkin.
4. Persiapan harus ditujukan untuk resusitasi dan fungsi vital
stabil agar tercapai defitinif dan pembedahan dapat segera
dilakukan.
5. Puasa, infus, dan pengosongan lambung.
a. Puasa untuk dewasa dari makanan padat 6-12 jam pra
bedah, minum susu 6 jam dan air putih 4 jam
a) Pada anak-anak < 6 bulan puasa susu atau makan padat
4 jam dan air putih 2 jam
b) Pada anak-anak 6-36 bulan puasa susu atau makan
padat 6 jam dan air putih 3 jam
c) Pada anak-anak > 36 bulan puasa susu atau makanan
padat 8 jam dan air putih 3 jam.
b. Infus cairan pengganti puasa dan pencahar diberikan pada
periode 24 jam pra anestesi sebagai larutan klorida atau
dextrose.
6. Premedikasi, pemberian obat premedekasi berdasarkan
instruksi tertulis dari dr. Sp.An dan kemudian mencatat nama
obat, dosis obat, cara dan waktu pemberian, tanda tangan dan
nama terang perawat yang memberikan obat. Obat yang
digunakan (sedative, narkotika, dan antikolinergik).
7. Persiapan alat dan obat, sebeleum melakukan tindakan anestesi,
pastikan obat-batan dan alat anestesi, obat-obatan dan alat
resusitasi serta tenaga terlatih siap dan bekerja dengan baik.
Kamar Operasi
Bagian Anestesi
UNIT TERKAIT Rawat Jalan
Rawat Inap
PEMBERIAN SEDASI DI KAMAR OPERASI
Halaman :
No. Dokumen : No. Revisi :
RUMAH SAKIT UMUM 1/1
AGUNG MULIA 0/1
Jl. Sasuit Tubun No. 25 Pacitan
63514
Telp. (0357) 884466
fax. 0357-887301
Email :
Rs.Agungmulia@yahoo.com
DITETAPKAN
DIREKTUR RSU AGUNG MULIA
PACITAN
STANDAR PROSEDUR
Tanggal Ditetapkan :
OPERASIONAL
Halaman :
No. Dokumen : No. Revisi :
RUMAH SAKIT UMUM 1/1
AGUNG MULIA 0/1
Jl. Sasuit Tubun No. 25 Pacitan
63514
Telp. (0357) 884466
fax. 0357-887301
Email :
Rs.Agungmulia@yahoo.com
DITETAPKAN
DIREKTUR RSU AGUNG MULIA
PACITAN
STANDAR PROSEDUR
Tanggal Ditetapkan :
OPERASIONAL
PENGERTIAN Sedasi dalam adalah pemberian sedasi dimana keadaan pasien tidak
mudah bangun, tetapi merespon dengan sengaja setelah stimulasi
berulang atau menyakitkan, pasien mungkin memerlukan bantuan
menjaga jalan nafas dan ventilasi yang cukup, tetapi status
kardiovaskuler normal dipertahankan selama ventilasi.
TUJUAN Sebagai acuan untuk tata laksana pemberian sedasi dalam di instalasi
kamar operasi.
KEBIJAKAN Pelayanan anestesi termasuk didalamnya sedasi sedang, berat/dalam di
setiap pembedahan dilayani oleh dokter spesialis anestesi dan dibantu
oleh perawat anestesi, sesuai dengan Peraturan Direktur Nomor
111/KPTS/RSU/IX/2022 tentang Kebijakan Kamar Operasi.
PROSEDUR 1. Persiapan obat dan peralatan :
a. Obat emergensi :
Sulfas atropin
Epineprine
Lidocain 2%
b. Obat sedasi :
Midazolam
Propofol
Ketamine
c. Obat pelumpuh otot :
Atracurium besylat
Vecuronium besylat
d. Obat inhalasi :
Enflurane
Isoflurane
e. Peralatan :
Monitor saturasi
Intubasi set dan endotracheal tube dan stylet
Mesin anestesi siap pakai
Spuit
Alkohol swab
Sungkup/masker
Mayo/airway
Mesin suction dan suction cateter
2. Pelaksanaan :
a. Beri salam pada pasien “selamat pagi/siang/malam.....”
b. Perkenalan identitas diri “Saya........ dokter Sp.An, dan
saya..... perawat anestesi”
c. Konfirmasi identitas “tolong sebutkan nama dan tanggal
lahir.....”
d. Tanyakan kepada pasien/keluarga (untuk bayi atau anak)
MMT (makan dan minum terakhir)
e. Berikan penjelasan singkat tentang prosedur sedasi yang
akan dilakukan
f. Lakukan proses sign in
g. Berikan obat sesuai instruksi dokter spesialis anestesi
h. Berikan anestesi inhalasi disertai dengan O2 dan N2O
sesuai dengan instruksi dokter spesialis anestesi
i. Bila operasi diperkirakan tidak lama, maka anestesi inhalasi
diberikan melalui masker/sungkup
j. Bila operasi diperkirakan akan berlangsung lama, maka
anestesi inhalasi diberikan melalui endotracheal tube
k. Pantau jalan nafas, pernafasan, sirkulasi
l. Catat hasil pemantauan tanda-tanda vital dilembar catatan
anestesi
m. Bila operasi sudah hampir selesai, N2O dimatikan dan
volume.
n. Anestesi inhalasi dikecilkan, rangsang untuk nafas spontan.
o. Bila operasi sudah selesai volume anestesi inhalasi
dimatikan dan dinaikkan volumenya, nafas pasien sudah
spontan.
p. Hisap lendir melalui sela-sela mulut atau endotracheal tube
sampai bersih
q. Bila nafas sudah adekuat dan pasien merespon dengan
panggilan, bersihkan lendir sekali lagi dan endotracheal
siap dilepas/ekstubasi
r. Bila endotracheal sudah dilepas/ekstubasi maka beri O2
dengan sungkup/masker atau nasal canul
s. Memindahkan pasien ke ruang pulih sadar untuk
pemantauan lebih lanjut
Kamar Operasi
Bagian Anestesi
UNIT TERKAIT
PEMBERIAN INFORMASI TENTANG RENCANA
TINDAKAN ANESTESI
Halaman :
No. Dokumen : No. Revisi :
RUMAH SAKIT UMUM 1/1
AGUNG MULIA 0/1
Jl. Sasuit Tubun No. 25 Pacitan
63514
Telp. (0357) 884466
fax. 0357-887301
Email :
Rs.Agungmulia@yahoo.com
DITETAPKAN
DIREKTUR RSU AGUNG MULIA
PACITAN
STANDAR PROSEDUR
Tanggal Ditetapkan :
OPERASIONAL
PENGERTIAN Pemberian informasi kepada pasien dan atau keluarga pasien tentang
rencana pelaksanaan tindakan anestesi yang akan dilakukan (sedasi
ringan, sedasi sedan dan dalam, anestesi lokal, anestesi regional, dan
anestesi umum).
TUJUAN Sebagai acuan untuk tata laksana informasi tentang anestesi yang akan
dilakukan.
KEBIJAKAN Setiap pasien yang akan diberikan tindakan anestesi diberikan
informasi/penyuluhan serta edukasi mengenai prosedur yang akan
dijalani oleh dokter Sp.An, sesuai dengan Peraturan Direktur Nomor
111/KPTS/RSU/IX/2022 tentang Kebijakan Kamar Operasi.
PROSEDUR 1. Beri salam pada pasien “selamat pagi/siang/malam.....”
2. Perkenalkan identitas diri “saya..... dokter Sp.An”
3. Konfirmasi identitas pasien “tolong sebutkan nama dan tanggal
lahir.....”
Jelaskan tentang prosedur tindakan anestesi yang akan
dilakukan sesuai dengan jenis tindakan anestesi (tindakan
anestesi umum dan sedasi, tindakan anestesi regional, tindakan
anestesi lokal)
4. Mintakan tanda tangan pada pasien atau keluarga pasien yang
bertanggung jawab.
Kamar operasi
Bagian Anestesi
UNIT TERKAIT Rawat Inap
Rawat Jalan
Unit Gawat Darurat
PELAYANAN SELAMA ANESTESI
Halaman :
No. Dokumen : No. Revisi :
RUMAH SAKIT UMUM 1/1
AGUNG MULIA 0/1
Jl. Sasuit Tubun No. 25 Pacitan
63514
Telp. (0357) 884466
fax. 0357-887301
Email :
Rs.Agungmulia@yahoo.com
DITETAPKAN
DIREKTUR RSU AGUNG MULIA
PACITAN
STANDAR PROSEDUR
Tanggal Ditetapkan :
OPERASIONAL
Halaman :
No. Dokumen : No. Revisi :
RUMAH SAKIT UMUM 1/1
AGUNG MULIA 0/1
Jl. Sasuit Tubun No. 25 Pacitan
63514
Telp. (0357) 884466
fax. 0357-887301
Email :
Rs.Agungmulia@yahoo.com
DITETAPKAN
DIREKTUR RSU AGUNG MULIA
PACITAN
STANDAR PROSEDUR
Tanggal Ditetapkan :
OPERASIONAL
PENGERTIAN Suatu tindakan observasi yang dilakukan saat pasien berada diruang
piluh sadar sampai pasien akan kembali ke ruangan.
TUJUAN 1. Memantau keadaan pasien setelah menjalani operasi dan
setelah pemberian tindakan anestesi
2. Pemulihan kesadaran pasien setelah pemberian obat-obat
anestesi
KEBIJAKAN Setiap pasien yang sedang dalam masa pemulihan kesadaran setelah
menjalani operasi akan di monitor di ruang pulih sadar oleh perawat
anestesi dibawah pengawasan dokter spesialis anestesi dalam rangka
meningkatkan keselamatan pasien, sesuai dengan Peraturan Direktur
Nomor 111/KPTS/RSU/IX/2022 tentang Kebijakan Kamar Operasi.
PROSEDUR 1. Panggil nama pasien, berikan posisi yang nyaman dan
memasang pagar pengaman tempat tidur, untuk pasien bayi
atau anak, orang tua dipanggil untuk menemani
2. Pasang oksigen (nasal canul atau masker) sesuai perintah
dokter anestesi, lalu pasang oxymeter dan tensimeter
3. Pantau tanda-tanda vital setiap 15 menit, mengukur produksi
urine, produksi drain, (bila ada) selama diruang pulih sadar
4. Catat semua hasil tanda-tanda vital, produksi urine dalam
lembar observasi pasca anestesi diruang pulih sadar
5. Observasi selama 1-2 jam diruang pulih sadar
6. Pasien boleh keluar dari ruang pemulihan sesuai dengan kriteria
skor aldrete dengan total skor > 8(untuk pasien dewasa).
PENGERTIAN Tata cara pelaksanaan operasi pasien oleh staf kamar operasi.
Kamar operasi
UNIT TERKAIT
PELAKSANAAN TINDAKAN ANESTESI LOKAL
No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :
0/1 1/1
2. Pelaksanaan :
a. Berdoa sebelum tindakan di mulai
b. Lakukan proses sign in
c. Pasang alat monitor jantung (sat. )2, manset, tekanan darah,
elektroda jantung)
d. Monitoring pasien selama tindakan dilakukan
e. Beritahu kepada pasien sebelum tindakan
f. Desinfektan daerah yang akan di lakukan lokal anestesi
g. Lakukan penyuntikan dan masukkan obat di sekitar area
operasi.
Kamar operasi
Bagian Anestesi
UNIT TERKAIT
PELAKSANAAN ANESTESI UMUM ELEKTIF
No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :
0/1 1/1
Kamar operasi
Bagian Anestesi
UNIT TERKAIT
Halaman :
No. Dokumen : No. Revisi :
RUMAH SAKIT UMUM 1/1
AGUNG MULIA 0/1
Jl. Sasuit Tubun No. 25 Pacitan
63514
Telp. (0357) 884466
fax. 0357-887301
Email :
Rs.Agungmulia@yahoo.com
DITETAPKAN
DIREKTUR RSU AGUNG MULIA
PACITAN
STANDAR PROSEDUR
Tanggal Ditetapkan :
OPERASIONAL
PENGERTIAN Melakukan penutupan pada luka dengan menggunakan tulle dan kassa
steril.
TUJUAN 1. Menjaga luka operasi tetap dalam kondisi bersih
2. Mencegah terjadinya infeksi luka operasi.
KEBIJAKAN Pada setiap pasien operasi yang terdapat luka insisi, harus ditutup.
Luka operasi ditutup dengan menggunakan tulle dan kassa steril lalu di
plester, sehingga luka operasi tetap bersih dan mencegah terjadinya
infeksi luka operasi, sesuai dengan Peraturan Direktur Nomor
111/KPTS/RSU/IX/2022 tentang Kebijakan Kamar Operasi.
PROSEDUR 1. Persiapan alat :
a. Kassa steril
b. NaCl 0,9 %
c. Plester
d. Gunting plester
e. Handscoon steril
2. Cara pelaksanaan :
a. Bersihkan kulit disekitar luka dengan menggunakan kassa
steril dibasahi dengan cairan NaCl 0,9%
b. Keringkan area luka operasi dengan menggunakan kassa
steril kering
c. Tutup luka operasi dengan tulle lalu kassa steril sesuai
kebutuhan
d. Pasang plester secukupnya.
Kamar operasi
UNIT TERKAIT
UNIT TERKAIT
PENGERTIAN Membawa instrument kotor dan linen kotor dari kamar operasi ke
spoel hook.
TUJUAN Untuk mencegah terjadinya kontaminasi dan infeksi nosokomial.
KEBIJAKAN Alur untuk instrument dan linen kotor setelah operasi ialah instrument
dan linen kotor setelah dipakai operasi ditempatkan di tempat linen
kotor dan setelah operasi sikulair akan mengambil dan mengecek
kembali instrument dan linen yang tertinggal, sesuai dengan Peraturan
Direktur Nomor 111/KPTS/RSU/IX/2022 tentang Kebijakan Kamar
Operasi.
PROSEDUR 1. Persiapan alat :
a. Tong kontainer besar
b. Kontainer instrument
c. Sarung tangan
d. Jas luar
e. Sandal tertutup
f. Masker
g. Penutup kepala
2. Cara pelaksanaan :
a. Masukkan instrument kotor ke dalam kontainer instrument
dan masukkan ke ruang linen kotor kamar operasi
b. Masukkan linen kotor ke dalam tong kontainer besar yang
telah disediakan di ruang linen kotor kamar operasi
c. Pakai APD (penutup kepala, masker, sarung tangan, jas
luar, dan sandal luar) sebelum menuju jalur luar
penyimpanan instrument dan linen kotor kamar operasi
d. Ambil tong kontainer yang telah berisi kontainer instrument
dan linen kotor menuju ruang spoel hook melalui jalur
kamar operasi
e. Setelah sampai di ruang spoel hook instrumen dibersihkan
dan dikemas untuk sterilisasi
f. Linen kotor dibiarkan di dalan tong kontainer untuk
selanjutnya di bawa ke laundry.
Kamar operasi
UNIT TERKAIT
CUCI TANGAN PEMBEDAHAN
No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :
0/1 1/1
PENGERTIAN Cuci tangan bedah wajib dilakukan sebelum tindakan operasi, lama
cuci tangan bedah kurang lebih 3-5 menit, untuk mencegah terjadinya
infeksi pasca operasi atau infeksi luka operasi.
TUJUAN Untuk mencegah terjadinya infeksi pasca operasi atau infeksi luka
operasi.
KEBIJAKAN Cuci tangan bedah wajib dilakukan sebelum tindakan operasi, lam cuci
tangan bedah kurang lebih 3-5 menit, umyuk mencegah terjadinya
infeksi pasca operasi atau infeksi luka operasi, setelah itu dilakukan
pemakaian jas steril dan dilanjutkan dengan pemakaian sarung tangan
steril oleh setiap orang yang ikut dalam tindakan pembedahan, sesuai
dengan Peraturan Direktur Nomor 111/KPTS/RSU/IX/2022 tentang
Kebijakan Kamar Operasi.
PROSEDUR 1. Persiapan alat :
a. Sikat
b. Cairan desinfektan
c. Air yang mengalir
2. Cara pelaksanaan :
a. Gulung lengan baju hingga 5-10 cm diatas siku
b. Basahi tangan dengan air mengalir hingga siku
c. Tuangkan sabun/cairan desinfektan pada tangan
d. Cuci tangan dengan tekhnik 6 langkah ( gambar terlampir)
e. Bersihkan kuku dengan menggunakan sikat ( dilakukan
pada saat pertama kali ikut operasi)
f. Bilas dengan air mengalir dengan posisi tangan lebih tinggi
dari siku (searah dari ujung jari sampai bawah siku)
g. Ulangi prosedur nomer 4 dan nomer 6 (saat mengambil
cairan desinfektan dengan cara menekan tuas cairan
desinfektan dengan siku)
h. Ulangi prosedur nomer 4 tanpa melakukan pembilasan
dengan air
i. Keringkan tangan dengan handuk steril, posisi tangan ke
atas di depan dada.
Kamar operasi
UNIT TERKAIT
ASSESMEN PRA SEDASI
No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :
0/1 1/1
UNIT TERKAIT
MONITORING STATUS FISIOLOGIS PASIEN
SELAMA PEMBERIAN ANESTESI LOKAL
No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :
0/1 1/1
ALAT DAN
BAHAN
Sesak nafas
Jantung berdebar
Kepala pusing
Tanyakan apakah pasien
Pandangan berkunang-kunang
mengalami :
Gatal disekitar anestesi
Dokumentasikan
PENGERTIAN Tindakan medis yang dilakukan oleh dokter untuk memblokir rasa
sakit atau atau penenang pada suatu tindakan pembedahan atu tindakan
pelayanan pengobatan lainnya.
TUJUAN Untuk menghilangkan rasa sakit sementara ketika melakukan tindakan
bedah minor dan berbagai prosedur lainnya yang menimbulkan rasa
sakit pada tubuh.
KEBIJAKAN Sesuai dengan Peraturan Direktur Nomor 111/KPTS/RSU/IX/2022
tentang Kebijakan Kamar Operasi.
PELAYANAN ANESTESI
No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :
0/1 1/1
REFERENSI
Petugas Petugas
Jika diperlukan diruang memberikan
rujukan internal pelayanan RM keruang
petugas memanggil pelayanan
memberikan RM pasien sesuai sesuai
ke unit pelayanan kebutuhan
dengan RM
yang dituju pasien
Unit Pendaftaran
UNIT TERKAIT
No Yang Diubah Isi Perubahan Tanggal Mulai
Diberlakukan
Langkah/Kegiatan
Pastikan bahwa peralatan yang steril atau DTT dan kapsul norplant
sudah tersedia.
PROSEDUR Persiapan :
1. Tanyakan pada klien alasannya ingin mencabut implant
2. Tanyakan apakah sudah mengetahui prosedur pencabutan
implant
3. Tanyakan adanya reaksi alergi terhadap obat anestesi
4. Periksa kembali untuk memastikan bahwa klien telah mencuci
lengannya sampai bersih (mungkin dengan sabun dan air lalu
membilasnya sehingga tidak ada sisa sabun)
5. Bantu klien naik ke meja periksa, letakkan kain yang bersih dan
kering dibawah lengan klien dan atur posisi lengan klien
dengan benar
6. Raba kapsul untuk menentukan lokasi tempat insisi guna
mencabut kapsul untuk memperhitungkan jarak yang sama dari
ujung akhir semua kapsul
7. Pastikan bahwa peralatan yang steril atau telah di desinfektan
tingkat tinggi DTT) sudah tersedia
8. Buka peralatan steril dan kemasannya
9. Cuci tangan dengan air mengalir dan sabun, keringkan dengan
kain/tisu
10. Pakai handscoon
11. Siapkan peralatan dan bahan-bahan yang diperlukan
12. Usap tempat pemasangan dengan larutan antiseptik, gerakkan
ke arah luar secara melingkar dengan diameter 10-15 cm dan
biarkan kering
13. Pasang kain penutup(doek)steril atau DTT disekeliling lengan
klien
Pencabutan Kapsul dengan Teknik Presentasi dan Jepit :
1. Suntikkan anestesi lokal (0,3 cc) dengan metode intracutan
ditempat insisi dan 1 cc subdermal dibawah ujung kapsul (1/4
panjang kapsul)
2. Uji efek anestinya sebelum melakukan tindakan insisi kulit
3. Buat insisi kecil (2mm) dengan skalpel atau ujung
bisturi/skalpel sekitar 3mm dibawah ujung
4. Tentukan lokasi kapsul yang termudah untuk dicabut dan
dorong pelan-pelan kearah tempat insisi sehingga ujung dapat
dipresentasikan melalui luka insisi
5. Jepit ujung kapsul dengan klem lengkung(mosquito) dan bawa
kearah insisi
6. Bersihkan kapsul dari jaringan ikat yang mengelilinginya
dengan menggunakan ujung bisturi atau skalpel sehingga ujung
kapsul terbebas dari jaringan yang melingkupinya’
7. Pegang ujung kapsul dengan pinset anatomi atau ujung klem,
lepaskanklem penjepit sambil menarik kapsul keluar
8. Taruh kapsul pada mangkuk yang berisi larutan 0,5% dan
lakukan langkah yang sama untuk kapsul kedua.
Pencabutan dengan Teknik Finger Pop Out:
1. Suntikkan anestesi lokal (0,3cc) inracutan ditempat insisi 1cc
subdermal dibawah ujung kapsul (1/4 panjang kapsul)
2. Uji efek anestesinya sebelum melakukan insisi pada kulit
3. Tentukan lokasi kapsul yang termudah untuk dicabut
4. Gunakan jari untuk mendorong ujung kranial kapsul kearah
tempat insisi
5. Pada saat ujung jari keluar kapsul menonjol keluar, lakukan
insisi (2-3cm) di ujung
6. Pertahankan posisi tersebut dan bebaskan jaringan ikat yang
melingkupi ujung kapsul sehingga terbebas keluar
7. Dorong ujung kranial kapsul tersebut sehungga ujung kaudal
muncul keluar melalui luka insisi
8. Taruh kapsul pada mangkuk yang berisi larutan klorin 0,5%
dan lakukan langkah yang sama untuk kapsul kedua.
Pencabutan Kapsul dengan Teknik U Klasik
1. Suntikkan anestesi lokal (0,3cc) intracutan di tempat insiden
1cc subdermal dibawah ujung kapsul (1/4 panjang kapsul)
2. Uji efek anestesinya sebelum melakukan insisi pada kulit
3. Tentukan lokasi insisi pada kulit diantara kapsul 1 dan 2 kurang
lebih 3mm dari ujung kapsul dekat siku
4. Lakukan insisi vertikal di sekitar 3mm dari ujung kapsul
(setelah ditampilkan dengan menggunakan infiltrasi lidokain
1% pada bagian bawah ujung kapsul)
5. Jepit batang kapsul pada bagian yang sudah diidentifikasi
menggunakan klem “U” (klem fiksasi) dan pastikan jepitan ini
mencakup sebagian besar diameter kapsul
6. Gunakan jari untuk mendorong ujung kranial kapsul kearah
tempat insisi.
PEMBERIAN SEDASI RINGAN
No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :
0/1 1/1
Kamar Operasi
Bagian Anestesi
UNIT TERKAIT