Anda di halaman 1dari 6

Nama : Riska Maftuhah

Nim : D35180009

RESUME KONSELING KELOMPOK

konseling kelompok merupakan salah satu layanan konseling yang di selenggarakan dalam

suasana kelompok yang memanfaatkan dinamika kelompok, serta terdapat hubungan konseling

yang hangat, terbuka, permisif dan penuh keakraban. Hal ini merupakan upaya untuk membantu

individu agar dapat menjalani perkembangannya dengan lebih lancar, upaya itu bersifat preventif

dan perbaikan.Sebab, pada konseling kelompok juga ada pengungkapan dan pemahaman

masalah klien, penelusuran sebab-sebab timbulnya masalah, upaya pemecahan masalah, kegiatan

evaluasi dan tindak lanjut.


Tujuan Konseling Kelompok Menurut Mungin Eddy Wibowo,  Tujuan yang ingin dicapai
dalam konseling kelompok, yaitu pengembangan pribadi, pembahasan dan pemecahan masalah
pribadi yang dialami oleh masing-masing anggota kelompok, agar terhindar dari masalah dan
masalah terselesaikan dengan cepat melalui bantuan anggota kelompok yang lain. Menurut Dewa
Ketut Sukardi, Tujuan konseling kelompok, meliputi Melatih anggota kelompok agar berani
berbicara dengan orang banyak, melatih  anggotakelompok dapat bertenggang rasa terhadap
teman sebayanya, dapat mengembangkan bakat dan minat masing-masing anggota kelompok,
mengentaskan permasalahan – permasalahan kelompok. Menurut Prayitno, (1997:80). Konseling
kelompok memungkinkan siswa memperoleh kesempatan bagi pembahasan dan pengentasan
masalah yang dialami melalui dinamika kelompok.
Konseling Kelompok diselenggarakan melalui empat tahap kegiatan, yaitu :
1. Tahap pembentukan, yaitu tahap untuk membentuk sejumlah individu menjadi satu
kelompok yang siap mengembangkan dinamika kelompok untuk mencapai tujuan bersama.
2.  Tahap peralihan, yaitu tahapan untuk mengalihkan kegiatan awal kelompok ke kegiatan
berikutnya yang lebih terarah pada pencapaian tujuan kelompok.
3. Tahap kegiatan, yaitu tahap “kegiatan inti” untuk membahas topik-topik tertentu  atau
mengentaskan masalah pribadi anggota kelompok.
4.  Tahap pengakhiran, yaitu tahapan akhir kegiatan untuk melihat kembali apa yang sudah
dilakukan dan dicapai oleh kelompok, serta merencanakan kegiatan selanjutnya.
RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL)
KONSELING KELOMPOK
SEMESTER GANJIL TAHUN 2021/2022
A. Komponen Layanan Layanan Dasar
B. Bidang Layanan Sosial
C. Fungsi Layanan Pengentasan dan pengembangan
D. Tujuan Layanan 1. Peserta didik dapat menyimpulkan perilaku asertif terhadap
teman sebaya (C4)
2. Peserta didik dapat membangun perilaku asertif terhadap
teman sebaya (A4)
3. Peserta didik dapat menentukan cara berperilaku asertif
terhadap teman sebaya dalam kehidupan sehari-hari (P5)
E. Tempat Penyelenggaraan Ruangan BK
F. Penyelengara Layanan Konselor
G. Topik Perilaku Asertif Kepada Teman Sebaya
H. Materi 1. Pengertian perilaku asertif
2. Manfaat menerapkan perilaku asertif terhadap teman sebaya
3. Contoh perilaku asertif terhadap teman sebaya
4. Tips agar sukses berperilaku asertif terhadap teman sebaya
I. Sasaran Layanan XI (sebelas)
J. Metode/Teknik Diskusi, Curah pendapat dan tanya jawab
K. Waktu 1X45 Menit
L. Media/Alat Alat tulis
M. Tanggal Pelaksanaan 28 September 2021
N. Sumber bacaan Website dan Buku

O. Uraian Kegiatan
Tahap Awal

Tahap Pembentukan - Guru bimbingan dan konseling mengucapkan salam dan


mengajak kelompok duduk bersama
- Guru bimbingan dan konseling mengkondisikan peserta
didik agar nyaman
- Guru bimbingan dan konseling menjelaskan tujuan dari
layanan yang akan diberikan
- Menjelaskan asas-asas, dan cara dalam konseling kelompok
- Konselor meminta anggota kelompok untuk saling
memperkenalkan dan mengungkapkan diri secara berantai
- Konselor mengajak anggota kelompok untuk melakukan
permainan “merangkai nama” sebagai usaha pengakraban
dan penghangatan antar anggota kelompok.
 Tahap Peralihan - Menjelaskan kegiatan konseling kelompok yang akan
ditempuh pada tahap berikutnya
- Menawarkan atau mengamati apakah para anggota
sudah siap menjalani kegiatan pada tahap selanjutnya
- Membahas suasana yang terjadi
- Meningkatkan kemampuan keikutsertaan anggota
Tahap Kegiatan - Konselor memulai kegiatan inti dengan menjelaskan terlebih
dahulu tentang perilaku asertif
- Masing-masing anggota secara bebas mengemukakan
masalah perilaku asertif yang dialami
-  Menetapkan masalah dan sumber masalah yang akan

dibahas
- Konselor menghadirkan contoh yang paling asertif
- Anggota kelompok dipersilahkan untuk tanya jawab,
sharing, dan mengungkapkan pendapatnya yang
berhubungan perilaku asertif kepada model.
- Anggota kelompok bersama model menuntaskan masalah
perilaku asertif yang dialami
Tahap Pengakhiran - Pemimpin kelompok mengemukakan kesan dan hasil-hasil
kegiatan
- Pemimpin kelompok dan anggota kelompok
mengemukakan kesan dan hasil-hasil kegiatan.
- Membahas kegiatan lanjutan
- Mengemukakan pesan dan harapan
Q. Penilaian
Laiseg (Penilaian Segera) Setelah selesai kegiatan, tiap siswa ke diminta untuk
menuliskan:
1) Pemahaman baru yang diperoleh melalui kegiatan
ini
2) Tanggapan, kesan, dan perasaannya ketika dan
setelah melakukan kegiatan ini
3) Rencana aktivitas atau upaya yang akan
dilaksanakan setelah kegiatan ini

Laijapen (Penilaian Jangka Portofolio: catatan tentang keberhasilan siswa kelas XI


Pendek) & Laijapang IPA 1 dalam mengaplikasikan perilaku asertif dalam
(Penilaian Jangka
kehidupan sehari-hari
Panjang)
S. Evaluasi
Evaluasi - Guru Bimbingan Konseling akan mengajukan
pertanyaan terkait pemahaman nya
- Guru bimbingan dan konseling mengamati perubahan
perilaku peserta setelah proses layanan bimbingan
- Guru bimbingandan konseling merencanakan tindak
lanjut bagi peserta didik yang dirasa masih
membutuhkan

Pandeglang, 21 September 2021

Mengetahui,

Kepala Sekolah Guru Bimbingan dan Konseling

Dudung Mulyadi, M.Pd Riska Maftuhah


Nip. 123467887652001 Nim. D35180009
MATERI PERILAKU ASERTIF KEPADA TEMAN SEBAYA

A. Pengertian Perilaku Asertif


Pengertian perilaku asertif menurut Gunarsa dalam Syuhada (2013 : 13), perilaku
asertif adalah perilaku antar perorangan (interpersonal) yang melibatkan aspek kejujuran
dan keterbukaan pikiran dan perasaan. Sedangkan menurut Corey dalam Syuhada (2013 :
13), perilaku asertif adalah ekspresi jujur, dan pada tempatnya dari pikiran, perasaan,
kebutuhan, atau hak-hak seseorang tanpa kecemasan yang beralasan. Sehingga seseorang
yang berperilaku asertif akan menampakkan perilaku yang tanpa terbelit-belit dan jujur
sesuai perasaan dan pikiran yang dirasakan.
Sedangkan kategori perilaku asertif dijelaskan oleh Christoff dan Kelly dalam
Gunarsa dalam Syuhada (2013:13) menjelaskan bahwa Ada tiga kategori perilaku asertif
yakni : Asertif penolakan, yang ditandai oleh ucapan untuk memperhalus seperti maaf.
Asertif pujian yang ditandai oleh kemampuan untuk mengekspresikan perasaan positif
seperti menghargai, menyukai, mencintai, mengagumi, memuji, dan bersyukur. Asertif
permintaan, terjadi kalau seseorang meminta orang lain melakukan sesuatu yang
memungkinkan kebutuhan atau tujuan seseorang tercapai, tanpa tekanan, atau paksaan.
Berdasarkan pendapat para ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa perilaku asertif
adalah perilaku yang jujur tanpa berbelit-belit, yang dilakukan antar individu
(perorangan) yang melibatkan keterbukaan pikiran dan gagasan.
B. Manfaat menerapkan perilaku asertif
Menurut Calhoun dan Acocella dalam Rahmasari dalam Syuhada (2013 : 25),
menjelaskan mengenai manfaat dari perilaku asertif adalah sebagai berikut :
1. Individu dapat mempertahankan haknya tanpa menyaiki dan merugikan orang lain
2. Individu dapat mendapatkan kebutuhannya dengan cara yang memuaskan dan
melegakan hati semua orang, sehingga dengan demikian individu memperoleh
kehormatan diri
3. Individu yang asertif akan memiliki penyesuaian didi yang baik terhadap masalah
sehingga akan bebas memilih dan bertindak sesuai dengan pilihannya
4. Individu yang berperilaku asertif dapat meningkatkan kehormatan dan rasa percaya
dirinya.
C. Contoh perilaku asertif terhadap
1. Memberi pujian kepada teman karena keberhasilannya atau hal-hal lain
2. Menerima pujian dari teman dengan rendah hati
3. Meminta bantuan teman jika sedang mengalami kesulitan
4. Mengungkapkan perasaan suka, bersimpati terhadap permasalahan orang lain, dan
bersimpati terhadap keadaan sekitarnya
5. Mengajak berbicara orang yang baru kenal, menyapa lebih dahulu ketika bertemu
denga teman sebaya atau orang yang baru kenal
6. Berani meminta kembali barang yang telah dipinjam teman dan berani menolak
ajakan teman
7. Menolak permintaan teman untuk mencontek saat ujian, membolos sekolah, dan
menolak untuk melakukan hal-hal negatif lainnya
8. Berani mengungkapkan ketidak senangan dan rasa kecewa terhadap teman sebaya
9. Mengungkapkan kemarahan terhadap teman yang membuat marah
D. Tips agar sukses berperilaku asertif terhadap teman sebaya
1. Menyampaikan fakta dan jangan menghakimi teman kita yang berbuat salah kepada
kita
2. Tidak membesar-besarkan perilaku negatif teman kita
3. Gunakan kata saya dalam mengungkapkan perasaan kita terhadap teman
4. Melatih bahasa tubuh dan nada bicara agar yang kita sampaikan kepada teman tidak
salah pengertian dan menjadi masalah
5. Bertanya dan mendengarkan saat berbicara dengan teman kita
6. Carilah jalan keluar bersama atas masalah yang kalian alami bersama teman

Anda mungkin juga menyukai