DOSEN PENGAMPU:
Ns.Dwin Seprian,M.Kep
DISUSUN OLEH:
Defa della 821201006
Fitri wulandari 821202010
Pira Aryanti 821201017
Syarifah Raihana 821201021
Vika Indryani 821201023
2021
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala
berkat dan rahmatnya kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada
waktunya. Kami juga menyadari bahwa kami masih banyak terdapat kekurangan
dan kelemahan baik dari segi penulisan, isi, dan juga penggunaan tata bahasa yang
tidak baik dalam penulisan laporan ilmiah ini. Kami banyak mendapat bantuan
dan bimbingan dari berbagai pihak dan baik dalam bantuan moril maupun
material, maka pada kesempatan ini kami menyampaikan Terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada semua rekan yang telah membantu dalam penyelesaian
tugas ini.
Kelompok 4
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................1
A. LATAR BELAKANG...................................................................................1
B. TUJUAN UMUM...........................................................................................1
C. TUJUAN KHUSUS.......................................................................................1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................2
A. PENGERTIAN STRES.................................................................................2
B. JENIS-JENIS STRES....................................................................................3
C. DAMPAK STRES.........................................................................................4
D. FAKTOR-FAKTOR .....................................................................................5
E. ASPEK-ASPEK STRES...............................................................................6
F. TAHAPAN STRES.....................................................................................10
BAB III PEMBAHASAN………………………………………………......…..11
A. PATOFISIOLOGI STRES..........................................................................11
BAB IV PENUTUP..............................................................................................13
A. KESIMPULAN...........................................................................................13
B. SARAN.......................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………...14
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. TUJUAN UMUM
1. Memenuhi tugas makalah mengenai permasalahan yang berhubungan dengan
adaptasi stres.
2. Untuk memberitahu dan menjelaskan kepada pembaca mengenai permasalahan
yang berhubungan dengan stress.
C. TUJUAN KHUSUS
1. Mahasiawa/I dapat mengetahui dan memahami pengertian dari Stres.
2. Mahasiawa/I dapat mengerti dan memahami apa saja jenis-jenis Stres.
3. Mahasiswa/I dapat mengerti dan memahami apa saja dampak dari Stres.
4. Mahasiswa/I dapat mengerti dan memahami faktor penyebab Stres.
5. Mahasiswa/I dapat mengerti dan memahami apa saja aspek-aspek Stres.
6. Mahasiswa/I dapat mengerti dan memahami apa saja tahapan Stres.
7. Mahasiswa/I dapat mengerti dan memahami apa saja Patofisiologi Stres.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. PENGERTIAN STRES
B. JENIS-JENIS STRES
Menurut Jenita DT Donsu (2017) secara umum stres dibagi menjadi dua
yaitu yaitu :
1. Stres akut
Stres yang dikenal juga dengan flight or flight response. Stres akut adalah
respon tubuh terhadap ancaman tertentu, tantangan atau ketakutan. Respons
stres akut yang segera dan intensif di beberapa keadaan dapat menimbulkan
gemetaran.
2. Stres kronis
Stres kronis adalah stres yang lebih sulit dipisahkan atau diatasi, dan
efeknya lebih panjang dan lebih.
Menurut Priyoto (2014) menurut gejalanya stres dibagi menjadi tiga yaitu:
1. Stres Ringan
Stres ringan adalah stressor yang dihadapi setiap orang secara teratur,
seperti banyak tidur, kemacetan lalu lintas, kritikan dari atasan. Situasi stres
ringan berlangsung beberapa menit atau jam saja. Ciri-ciri stres ringan yaitu
semangat meningkat, penglihatan tajam, energy meningkat namun cadangan
energinya menurun, kemampuan menyelesaikan pelajaran meningkat, sering
merasa letih tanpa sebab, kadangkadang terdapat gangguan sistem seperti
pencernaan, otak, perasaan tidak santai. Stres ringan berguna karena dapat
memacu seseorang untuk berpikir dan berusaha lbih tangguh menghadapi
tantangan hidup.
2. Stres Sedang
Stres sedang berlangsung lebih lama daripada stress ringan. Penyebab stres
sedang yaitu situasi yang tidak terselesaikan dengan rekan, anak yang sakit,
atau ketidakhadiran yang lama dari anggota keluarga. Ciri-ciri stres sedang
yaitu sakit perut, mules, otot-otot terasa tengang, perasaan tegang, gangguan
tidur, badan terasa ringan 10.
3. Stres Berat
Stres berat adalah situasi yang lama dirasakan oleh seseorang dapat
berlangsung beberapa minggu sampai beberapa bulan, seperti perselisihan
perkawinan secara terus menerus, kesulitan financial yang berlangsung lama
karena tidak ada perbaikan, berpisah dengan keluarga, berpindah tempat
tinggal mempunyai penyakit kronis dan termasuk perubahan fisik,
psikologis sosial pada usia lanjut. Ciri-ciri stres berat yaitu sulit beraktivitas,
gangguan hubungan sosial, sulit tidur, negatifistic, penurunan konsentrasi,
takut tidak jelas, keletihan meningkat, tidak mampu melakukan pekerjaan
sederhana, gangguan sistem meningkatm perasaan takut meningkat.
C. DAMPAK STRES
Stres pada dosis yang kecil dapat berdampak positif bagi individu. Hal ini
dapat memotivasi dan memberikan semangat untuk menghadapi tantangan.
Sedangkan stres pada level yang tinggi dapat menyebabkan depresi,
penyakit kardiovaskuler, penurunan respon imun, dan kanker (Jenita DT
Donsu, 2017). Menurut Priyono (2014) dampak stres dibedakan dalam tiga
kategori, yaitu :
a. Dampak fisiologik
1) Gangguan pada organ tubuh hiperaktif dalam salah satu system tertentu
a) myopathy : otot tertentu mengencang/melemah.
b) Tekanan darah naik : kerusakan jantung dan arteri.
c) Sistem pencernaan : mag, diare.
2) Gangguan system reproduksi
a) Amenorrhea : tertahannya menstruasi.
b) Kegagalan ovulasi ada wanita, impoten pada pria, kurang produksi
semen pada pria.
c) Kehilangan gairah sex.
3) Gangguan lainnya, seperti pening (migrane), tegang otot, rasa bosan,
dll.
b. Dampak psikologik
1) Keletihan emosi, jenuh, penghayatan ini merpakan tanda pertama dan
punya peran sentral bagi terjadinya burn-out.
2) Kewalahan/keletihan emosi.
3) Pencapaian pribadi menurun, sehingga berakibat menurunnya rasa
kompeten dan rasa sukses.
c. Dampak perilaku
1) Manakala stres menjadi distres, prestasi belajar menurun dan sering
terjadi tingkah laku yang tidak diterima oleh masyarakat.
2) Level stres yang cukup tinggi berdampak negatif pada kemampuan
mengingat informasi, mengambil keputusan, mengambil klangkah tepat.
3) Stres yang berat seringkali banyak membolos atau tidak aktif mengikuti
kegiatan pembelajaran.
D. FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB STRES
Stresor adalah semua kondisi stimulasi yang berbahaya dan
menghasilkan reaksi stres, misalnya jumlah semua respons fisiologik
nonspesifik yang menyebabkan kerusakan dalam sistem biologis. Stres
reaction acute (reaksi stres akut) adalah gangguan sementara yang muncul
pada seorang individu tanpa adanya gangguan mental lain yang jelas, terjadi
akibat stres fisik dan atau mental yang sangat berat, biasanya mereda dalam
beberapa jam atau hari. Kerentanan dan kemampuan koping (coping capacity)
seseorang memainkan peranan dalam terjadinya reaksi stres akut dan
keparahannya.
1. Katastrofi
Katastrofi adalah kejadian besar yang terjadi secara tiba-tiba dan tidak dapat
diprediksi. Contoh dari katastrofi adalah bencana alam dan perang.
2. Perubahan kehidupan
Perubahan kehidupan seseorang dapat memicu terjadinya stres. Contoh dari
kejadian yang dapat mengubah hidup seseorang adalah perceraian, kematian
orang yang dicintai, dan kehilangan pekerjaan.
3. Kejadian sehari-hari
Kejadian sehari-hari yang dapat menimbulkan stres misalnya jadwal kerja
yang padat, lalu lintas yang macet, dan antrian yang panjang di kasir, loket,
atau bank (Brannon & Feist, 2007).
Sumber stres yang dapat menjadi pemicu munculnya stres pada individu
yaitu:
a. Stressor Eksternal. Stressor eksternal : berasal dari luar diri seseorang,
misalnya perubahan bermakna dalam suhu lingkungan, perubahan dalam
peran keluarga atau sosial, tekanan dari pasangan.
b. Stressor Internal. Stressor internal : berasal dari dalam diri seseorang,
misalnya demam, kondisi seperti kehamilan atau menopause, atau suatu
keadaan emosi seperti rasa bersalah (Setyanegoro K, 2005).
E. ASPEK-ASPEK STRES
Aspek-aspek stres menurut Sarafino & Smith (2012: 33) yaitu : 1) Aspek
biologis
Aspek biologis dari stress berupa gejala fisik. Gejala fisik dari stres yang
dialami individu antara lain sakit kepala, gangguan tidur, gangguan
pencernaan, gangguan makan, gangguan kulit, dan produksi keringat yang
berlebihan. Disamping itu gejala fisik lainnya juga ditandai dengan adanya
otot-otot tegang, pernafasan dan jantung tidak teratur, gugup, cemas,
gelisah, perubahan nafsu makan, maag, dan lain sebagainya.
2) Aspek psikologis
Aspek psikologis stress yaitu berupa gejala psikis. Gejala psikis dari stres
antara lain:
a) Gejala kognisi (pikiran) kondisi stres dapat mengganggu proses pikir
individu. Individu yang mengalami stres cenderung mengalami gangguan
daya ingat, perhatian, dan konsentrasi. Disamping itu gejala kognisi ditandai
juga dengan adanya harga diri yang rendah, takut gagal, mudah bertindak
memalukan, cemas akan masa depan dan emosi labil.
b) Gejala emosi, kondisi stres dapat mengganggu kestabilan emosi individu.
Individu yang mengalami stress akan menunjukkan gejala mudah marah,
kecemasan yang berlebihan terhadap segala sesuatu, merasa sedih, dan
depresi.
c) Gejala tingkah laku, kondisi stres dapat mempengaruhi tingkah laku
sehari-hari yang cenderung negatif sehingga menimbulkan masalah dalam
hubungan interpersonal. Gejala tingkah laku yang muncul adalah sulit Kiki
Anggun Saputri Vol. 4, No. 1, Januari-Juni 2020 108 bekerja sama,
kehilangan minat, tidak mampu rileks, mudah terkejut atau kaget, kebutuhan
seks, obat-obatan, lakohol dan merokok cenderung meningkat.
F. TAHAPAN STRES
A. PATOFISIOLOGI STRES
PENUTUP
1. KESIMPULAN
Stres adalah respon psikologis yang wajar pada pasien kanker. Pentingnya
mengatasi stres dikarenakan jika tidak segera diatasi akan stres sampai
tahap kelelahan/ distres. Distres mempengaruhi kesehatan fisik dan
spiritualitas pasien. Dengan demikian kesembuhan fisik pasien terhambat
dan kesehatan rohani pasien terganggu. Pasien kanker dengan distres
spiritual memiliki kebutuhan spiritual yang dapat dipenuhi dengan
menggunakan pendekatan mental dan agama/ PSIKORELIGIUS.
Kebutuhan spiritual pasien dengan distres spiritual terdiri dari beberapa
dimensi yaitu dimensi makna, harapan, keterkaitan dengan Tuhan melalui
peribadatan, pengampunan, dan transendensi.
2. SARAN
Stres dan koping adalah hal yang wajar diterima semua individu. Jika
individu dapat mempelajari serta menerapkan stres dan koping, maka
individu dapat berhasil mengendalikan jiwa dan hawa nafsunya.
Pengaturan emosi dari hatiyang akan mengalir ke pikiran serta ditampilkan
dalam perilaku akan Nampak apakah individu sedang merasa stres dan
kurang bisa menggunakan koping yang tepat atau sebaliknya, stres dapat
dikendalikan dengan koping yang sesuai. Begitupun juga dengan perawat,
sebagai profesi yang mengedepankan aspek proses keperawatan yang
komprehensif kepada setiap kliennya, diharapkan perawat dapat
mengimplementasikan terlebih dahulu kepada dirinya mengenaiteori serta
praktik dari stres dan pengendalian melalui koping. Setelah itu, perawat
baru dapat menerapkannya kepada masing-masing kliennya agar segera
pulih dari keadaan stres yang dialami klien tersebut.
DAFTAR PUSTAKA