Pengaruh Good Corporate Governance Terha 777af68e
Pengaruh Good Corporate Governance Terha 777af68e
DINI ONASIS
Dosen Universitas Lancang Kuning
kepentingan antara manajemen dan para Audit yang dilakukan oleh KAP yang
pemegang saham lainnya sehingga masuk katagori Big 4. Jika perusahaan
permasalahan antara agen dan prinsipal menggunakan KAP dari Big 4 maka Publik
diharapkan akan hilang. menyakini kualitas Laporan Keuangan yang
di sajikan oleh Manajemen hal ini
a. Kepemilikan Institusional dikarenakan kepercayaan publik terhadap
Kepemilikan institusional adalah KAP yang masuk Big 4.
proporsi kepemilikan saham pada akhir
tahun yang dimiliki oleh lembaga, seperti c. Komisaris Independen
asuransi, bank atau institusi lain. Jensen & Merupakan Komisaris yang berasal
Meckling (1976) menyatakan bahwa dari Luar perusahaan yang Independen,
kepemilikan institusional memiliki peranan misal Komisaris berasal dari Akademik.
yang sangat penting dalam meminimalisasi Perusahaan yang menyelenggarakan sistem
konflik keagenan yang terjadi antara Corporate Governance diyakini akan
manajer dan pemegang saham. membatasi pengelolaan laba yang oportunis.
KEPEMILIKAN
MANAJERIAL
KEPEMILIKAN
INSTITUSIONAL
MANAJEMEN LABA
KUALITAS AUDIT
KOMISARI
INDEPENDEN
e. Operasional Penelitian
Institusional, Kualitas Audit dan Komisaris yang hasil ini dibandingkan sebelum dan
Independen secara bersama-sama bisa sesudah peraturan tersebut dikeluarkan
menjelaskan perubahan yang terjadi pada hasilnya menemukan bahwa tidak ada
Manajemen Laba, dimana secara bersama- pengaruh Komisaris Independent terhadap
sama Variabel-variabel Kepemilikan Manajemen Laba yang mana konsisten
Manajerial, Kepemilikan Institusional, dengan hasil hipotesa penelitian ini.
Kualitas Audit dan Komisaris Independen Artinya dengan hadirnya Komisaris
secara bersama-sama bisa menjelaskan Independen tidak terbukti membatasi
perubahan yang terjadi pada Manajemen Manajemen Laba yang dilakukan oleh
Laba, hal ini sesuai apa yang diteliti oleh perusahaan. hal ini dapat saja terjadi karena
penelitian lain dimana sangat banyak faktor Pengangkatan Komisaris Independen
yang mempengaruhi Manajemen Laba mungkin hanya sejauh untuk pemenuhan
seperti penelitian yang dilakukan oleh kewajiban dalam peraturan regulasi Menteri
Adriani Lande, Imam Subekti dan Endang keuangan saja tetapi tidak dimaksudkan
Mardiati yang meneliti Pengaruh Tata untuk pemenuhan Tata Kelola Perusahaan
Kelola Perusahaan, Kecakapan manajerial yang baik dalam pengelolaan Perusahaan.
dan Rasio Leverage terhadap Manajemen Sejauh ini Pihak Komisaris
Laba. Independen hanya berjumlah minoritas saja
Bahkan Penelitian yang dilakukan dalam Perusahaan sekedar pelengkap telah
oleh Sylvia Veronica dan Siddharta Utama, memiliki Komisaris Independen oleh
membawa unsur Ukuran Perusahaan dan Perusahaan sehingga Komisaris Independen
Praktek Corporate Governance terhadap tidak begitu Efektif dalam menjalankan
Manajemen Laba, sehingga yang Monitoring dan menuangkan Aktivitasnya
mempengaruhi Manajemen Laba hanya dan tidak dominan dalam pengambilan
beberapa faktor saja tetapi juga oleh Kebijakan dalam rapat Dewan Komisaris
berbagai macam faktor oleh mana pada karena jumlah yang minoritas.
penelitian ini menemukan bahwa Pada Kualitas Audit pada beberapa
Industri Basic Industri Manufaktur untuk Penelitian ada yang berpengaruh dan tidak
tahun 2013 hingga 2014 yang berpengaruh pada Manajemen Laba namun
mempengaruhi secara bersama-sama oleh pada penelitian ini Kualitas Audit
Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan berpengaruh terhadap Manajemen Laba, hal
Institusional, Kualitas Audit dan Komisaris ini dapat terjadi karena sifat dari Kantor
Independen Terhadap Manajemen Laba Akuntan Publik yang memberikan
hanya Sebesar 6,5 % yang ditunjukkan pada Keyakinan memadai terhadap Laporan
Adjusted R Square sebesar 0.065 sementara Keuangan yang di buat oleh Perusahaan
sisanya dapat dijelaskan oleh pengaruh lain masih didominasi dan diyakini pada Kantor
yang tidak di teliti dipenelitian ini. Akuntan Publik Big Four ( empat besar) hal
Peraturan yang dikeluarkan oleh ini karena diragu menurut para pemerhati
Negara bahwa Perusahaan memiliki Akuntan dan Pasar Modal bahwa Kantor
kewajiban untuk mengangkat Komisaris Akuntan Publik yang 4 Besar diyakini akan
Independen dan membentuk Komite Audit Kualitas Audit yang dilakukan mereka yang
yang peraturan ini dikeluarkan pada Juni diapresiasi oleh Publik dibandingkan KAP
Tahun 2000 dan diwajibkan dilaksanakan yang biasa saja.
selambat-lambatnya per 31 desember 2001, Standar Kualitas kerja yang
maka hasil penelitian yang dilakukan oleh memberikan keyakinan pada Publik masih
para peneliti sebelumnya ditemukan tidak di percaya pada KAP 4 besar walaupun
ada pengaruh kehadiran Komisaris KAP 4 besar hanya mengaudit Laporan
Independent terhadap Manajemen Laba keuangan pada Annual Report saja namun
Kualitas Kerja mereka sangat dipercaya oleh Berdasarkan uji t yang dimuat pada tabel
Publik dalam memberikan Jaminan diatas tertulis t hitungnya adalah 0.505
(Assurance) atas Audit Laporan Keuangan. sedangkan t tabelnya sebesar 1,980, berarti t
Pada Kepemilikan Institusional telah hitung < t tabel dengan tingkat signifikansi
ada penelitian terdahulu yang juga 0,614 / 2 = 0,3070 dimana lebih besar dari
memberikan kesimpulan yang beragam pada 0.025, maka hipotesis ditolak artinya
dimana Kepemilikan Institusional variabel Kepemilikan Manajerial tidak
memberikan Pengaruh dan tidak ada berpengaruh terhadap Manajemen Laba.
Pengaruh pada Manajemen Laba, namun Hipotesis kedua :
pada penelitian ini di dapat hasil dimana Berdasarkan uji t yang dimuat pada tabel
Kepemilikan Institusional berpengaruh pada diatas tertulis t hitungnya adalah 2,184
Manajemen Laba artinya Kepemilikan sedangkan t tabelnya sebesar 1,980, berarti t
Institusional (Peruahaan Lain) dapat hitung > t tabel dengan tingkat signifikansi
mempengaruhi besar dan kecilnya 0,031 / 2 = 0,0155 dimana lebih kecil dari
Manajemen Laba. Menurut Guner dan pada 0.025, maka hipotesis diterima artinya
Aydogan (1998), perusahaan yang dikontrol variabel Kepemilikan Institusional
Investor asing (Perusahaan Asing) berpengaruh terhadap Manajemen Laba.
mempunyai kinerja paling baik Hipotesis ketiga :
dibandingkan perusahaan yang kendalinya Berdasarkan uji t yang dimuat pada tabel
berada di pihak lain. diatas tertulis t hitungnya adalah 2.067
Dan perusahaan yang dimiliki oleh sedangkan t tabelnya sebesar 1,980, berarti t
beberapa perusahaan lain mempunyai hitung > t tabel dengan tingkat signifikansi
kinerja yang lebih baik dibandingkan 0,041 / 2 = 0,0205 dimana lebih kecil dari
perusahaan yang dimiliki oleh satu keluarga pada 0.025, maka hipotesis diterima artinya
atau satu perusahaan saja. Maka pada variabel Kualitas Audit berpengaruh
industry Basic Manufaktur ini ditemukan terhadap Manajemen Laba.
bahwa ada pengaruh signifikan terhadap Hipotesis empat :
Manajemen Laba oleh Kepemilikan Berdasarkan uji t yang dimuat pada tabel
Institusional hal ini tidak dapat terlepas dari diatas tertulis t hitungnya adalah 1.071
banyaknya investor asing yang ikut investasi sedangkan t tabelnya sebesar 1,980, berarti t
pada Perusahaan yang ada di Indonesia. hitung < t tabel dengan tingkat signifikansi
Kepemilikan Manajerial pada 0,286 / 2 = 0,1430 dimana lebih besar dari
penelitian ini tidak memiliki pengaruh pada 0.025, maka hipotesis ditolak artinya
terhadap Manajemen Laba, dimana pihak variabel Komisaris Independen tidak
manajemen diberikan Saham untuk berpengaruh terhadap Manajemen Laba.
mengikat tingkat loyalitas dan kinerja pada
perusahaan namun hal ini tetap tidak Uji F
mempengaruhi Manajemen Laba. Artinya
Hipotesis 5 :
walaupun diberikan Saham kepemilikan
pada Level Top Manajemen tetap saja Berdasarkan hasil olahan SPSS bahwa F
Manajemen Laba hadir dan tidak hitungnya 2,984 sedangkan F table 1,48
dipengaruhi oleh Kepemilikan Manajerial. dimana tingkat signifikansi pada 0,022 lebih
kecil dibandingkan 0,05/2 maka dapat
F. KESIMPULAN disimpulkan bahwa Kepemilikan
Uji T Manajerial, Kepemilikan Institusional,
Kualitas Audit dan Komisaris Independen
Hipotesis pertama :
secara bersama-sama berpengaruh terhadap
Manajemen Laba.
Siregar,Sylvia Veronica N.P & Bachtiar, Watts R. and J.L. Zimmerman. (1986).
Yanivi S.(2004). Good Corporate Positive Accounting Theory. New
Governance, Information York: Prentice Hall.
Asymmetry, and Earnings Watfield, Terry D., J.J. Wild dan K.L Wild
Management´ 6LPSRVLXP 1DVLRQDO (1995). Managerial Ownership,
Akuntansi VII. Denpasar-Bali : hal Accounting Choices, and
57-69. Informativesness of Earning. Journal
Siregar,.Sylvia. Veronica N.P, dan Utama, of Accounting and Economics 20,
Siddharta. (2006) Pengaruh Struktur hal 61-91.
Kepemilikan, Ukuran Perusahaan, Wedari, L.K.(2004). Analisis Pengaruh
dan Praktek Corporate Governance Dewan Komisaris dan Keberadaan
terhadap Pengelolaan Laba Komite Audit Terhadap Aktivitas
(Earnings Management), Journal Manajemen Laba. Makalah SNA
Riset Akuntansi Indonesia Vol 9 VII. Denpasar. 963-974
No.3. Hal 307-326