Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH PIK

Nama:Muh Fikram putra perdana

Kelas:XI KI 3

Nis:207150

KIMIA INDUSTRI

2022

A. Judul : Pembuatan semen skala laboratorium


B.Tujuan: untuk mengetahui dasar proses pembuatan sabun

C. Dasar teori

Semen merupakan suatu bahan perekat kimia yang


memberikan perkerasan terhadap material campuran lain menjadi
suatu bentuk yang tahan lama dan kaku. Kapur dan tanah liat
merupakan bahan alami yang memiliki banyak keterbatasan, oleh
sebab itu dalam semen diproduksi dengan kondisi terkontrol yang
kemudian dikemas serta dapat diangkut ke tempat yang diperlukan
dengan mudah.Saat ini semen juga merupakan bahan perekat terbaik
selain bahan pengikat lainnya seperti epoksi, polimer, dan lainnya serta
memiliki harga yang relatif murah. Hal tersebut membuat semen
menjadi salah satu bahan yang paling wajib ada di berbagai negara
belahan dunia. Bentuk semen paling dasar adalah semen portland.
Namun dengan seiring waktu, saat ini penggunaan semen Portland
Pozzolan telah meningkat.

Ada beberapa jenis semen salah satunya semen padang semen


padang adalah semen hidrolis yang dihasilkan dengan menghaluskan
klinker yang terdiri dari silikat-silikat kalsium yang hidrolis dan dengan
bahan tambahan gypsum(CaSO4 2H20).

Bahan Penyusun Semen

Dalam bubuk semen, ada banyak bahan mineral dan kimia yang
terkandung didalamnya. Kualitas semen dapat dipengaruhi oleh setiap
kandungan bahan tertentu. Secara umum semen merupakan bubuk
berwarna abu-abu gelap yang terbuat dari Alkali, Magnesium Oksida,
Alumina, kapur, Sulfur Trioxide, Iron Oxide dan Silika.

Cara Pembuatan dan Pabrikasi Semen

Semen dapat dibuat dengan proses basah dan proses kering. Dalam
memproduksi semen dengan proses basah, untuk membuat bubur atau
campuran tambahkan air dalam bubuk kering bahan baku. Untuk
menjadi hasil klinker, campuran tersebut kemudian dikirim ke rotary.
Setelah itu klinker dicampur dengan abu, gypsum, dll dalam proporsi
yang diperlukan dan digiling untuk menghasilkan semen.

Dalam memproduksi semen dengan proses kering yaitu di pabrik bahan


baku dihaluskan agar menjadi bubuk halus. Secara terpisah, serbuk
kering bahan mentah disimpan di hopper. Setelah itu, bahan-bahan
tersebut dicampur bersama dalam proporsi yang benar dan
diumpankan ke rotary tajam di mana klinker dihasilkan. Kemudian,
klinker tersebut digiling dengan fly ash, gypsum, dll dan tambahkan ke
bubuk klinker untuk menghasilkan semen.

Klasifikasi Jenis Semen

Semen Portland merupakan jenis semen yang paling umum dan biasa
sering dijual. Berbagai jenis semen, diproduksi oleh produsen untuk
memenuhi permintaan pelanggan dari seluruh dunia. Berikut daftar
berbagai jenis semen yang ada di negara-negara belahan dunia :

•Ordinary Portland Cement (OPC).

•Portland Pozzolana Cement (PPC).

•Portland Slag Cement (PSC).


D. Alat dan bahan

•Alat

1. Launjang dari alu

2. Grinding
3. Cawan porselin

4. Kaca arloji

5. Cawan petri
6.neraca analitik
7. Eksikator

8.kawat kasa

9. Oven
•bahan

1. Batu kapur

2. Tanah liat

3. Pasir besi

4. Pasil silica
5. Gypsum(caSO4 2H2O)

E. Prosedur kerja

1.timbang batu kapur sebanyak 15 gram

2.timbang tanag liat sebanyak 8 gram

3. Campurkan kedua bahan tersebut

4. Masukkan kedalam glindir atau lumpang dan alu untuk di haluskan


(proses penggilingan)
5. Setelah halus masukkan ke dalam tanur laboratorium pada suhu 245-
260°c selama 40 menit( proses penggilingan)

6. Dinginkan bahan tersebut ke dlam eksikator

7. Hitung% h2o nya

8. Masukkan bahan ke dalam alat sieving untuk melihat


material(beberapa banyak material yang lolos pada ayakan 90 mesh
dan 200 mesh)

9. Timbang bahan tersebut( residu wadah 1 res 90 mesh dan 200 mesh
serta wadah paling bawah)

10.bahan yang sudah di hasilkan dari sieving tadi sudah bentuk raw
maeal (bahan siap bahar klin)

11. Masukkan raw meal tadi ke dalam tanur laboratorium yang suhunya
sudah di setting 1450°c dan dipanaskan selama 60 menit

12. Hasil raw meal yang sudah di bakar di sebut klinker(bahana


setengah jadi semen).(hasil timbangan wadah paling bawah dan res 200
mesh=rm)

13. Timbang klinker sebanyak hasil rm dan gyspun(perbandingan antara


klinker dan gypsum adalah 96% :4%

14. Campurkan kedua bahan tersebut kemudian di giling

15. Hasil dari penggilingan tersebut adalah semen

F. Data pengamatan

1. Data pengamatan batu kapur

a. Bobot cawan porselin kosong =64,5951 gr


b. Bobot cawan porselin + zat = 79,5954 gr

__________________________________________

Bobot batu kapur sebenarnya(b-a) = 15, 003 gr

2. Data pengamatan tanah liat

C. Bobot cawan porselin kosong = 35,6302 gr

D. Bobot kaca arloji + zat = 43,6305 gr

__________________________________________

Bobot tanah liat sebenarnya (d-c) =8,0003

3. Bobot data pengamatan sebelum pemanasan

E. Bobot cawan porselin kosong = 64,5951 gr

F. Bobot kaca arloji + zat = 89,0265 gr

__________________________________________

Bobot campuran sebenarnya(d-e) =24,4314 gr

4. Data pengamatan campuran setelah pemanasan

G. Bobot cawan porselin kosong = 64,5951 gr

H. Bobot kaca arloji + zat = 88,2746

__________________________________________

Bobot cawan sebenarnya (H-G) =23,6795 gr

5. Data pengamatan pada alat sieving (wadah 1)

I. Bobot cawan porselin kosong = 36,5395 gr


J. Bobot kaca arloji + zat = 38,5545 gr

__________________________________________

Bobot benda/zat sebenarnya (J-I) = 2,0150 gr

6. Data pengamatan pada alat sieving (wadah 200)

K. Bobot cawan porselin kosong = 38,1721 gr

L. Bobot kaca arloji + zat =46,1627

_______________________________________________

Bobot benda/zat sebenarnya(l-k) = 7,9906

7.pada pengamatan pada alat sieving(wadah 90)

M. Bobot cawan porselin kosong = 38,5216 gr

N.Bobot kaca arloji + zat =41,2905 gr

________________________________________________

Bobot benda/zat sebenarnya(n-m) = 2,7769 gr

8.Data pengamatan pada alat sieving (wadah bawah)

O.Bobot cawan porselin kosong = 38,1147 gr

P. Bobot kaca arloji + zat = 49,0167 gr

____________________________________________________

Bobot benda/zat sebenarnya (p-o) = 10,8970 gr

9. Data pengamatan sebenarnya klinker

Q. Bobot cawan porselin kosong = 38,1147 gr


R.Bobot kaca arloji + zat =51,7936 gr

______________________________________________________

Bobot klinker sebenarnya (Q-R) = 13,6789 gr

10. Data pengamatan gypsum

S. Bobot cawan porselin kosong = 38,5216 gr

T. Bobot kaca arloji + zat = 39,7936 gr

_____________________________________________________

Bobot gypsum sebenarnya (T-S) =0,5699

I. Perhitungan

A. Residu zat padat sieving

1. Alat sieving wadah 1

Residu= massa zat

____________×100%

Massa total

=2,0150

_________×100% = 8,5004

23,6795

2. Alat sieving wadah 200 mesh

Residu= massa zat

________×100%
Massa total

= 7,9906

_________×100%

23,6695

= 33,7448

3. Alat sieving wadah 90 mesh

Residu = massa zat

___________×100%

Massa total

= 2,7769

_________×100%

23,6795

=11,7270

4. Alat sieving wadah bawah

Residu= massa zat

__________×100%

Massa total

=10,8970

_________×100%

23,6795
= 46,0187

B) untuk % H20

Bobot zat yang di belum di panaskan - bobot yang sudah dipanaskan


bobot zat yang belum di panaskan- bobot kosong× 100%

=89,0265-88,2796

__________________×100%

89,0265-64,5951

=0,7519

________×100%

24,4314

=3,0775

C) jumlah gypsum

%klinker= massa klinker

%gypsum=massa gypsum

Massa gypsum=%gypsum × massa klinker

_________________________

%klinker

= 4% × 13,6789

______________

96%
=0,5699 gr

J. Pembahasan

Semen merupakan suatu bahan perekat kimia yang memberikan


perkerasan terhadap material campuran lain menjadi suatu bentuk
yang tahan lama dan kaku. Kapur dan tanah liat merupakan bahan
alami yang memiliki banyak keterbatasan

Dari data pengamatan yang sudah kita lakukan kita menimbang batu
kapur sebanyak 15 gr dan tanah liat sebanyak 8 gr kemudian kita
menimbang terlebih dahulu cawan porselin kosong dengan
berat=64,5951 kemudian ditambahkan batu kapur sebanyak 15 gr
cawan porselin lagi di timbang dengan berat=64,5951dan kemudian
ditambahkan lagi tanah liat sebanyak 8 gr lalu setelah di timbang kedua
bahan di campurkan menjadi satu di tumbuk sampai menjadi halus
setelah halus dimasukkan ke dalam tanur laboratorium pada suhu 245-
260°c selama 35 mnt dan setelah di dinginkan masukkan bahan yang di
campur tdi ke dalam eksikator selama 5 menit setelah masuk ke dalam
eksikator kemudian dimasukkan ke dalam alat sieving untuk melihat ke
haluskan material dan berapa banyak material yang lolos ayakan
90mesh samapi 200 mesh stelah di sizing ditimbang bahan tersebut
bahan yang sudah di hasilkan dari sizing yang berbentuk meal setelah
itu masukkan raw meal yang sudah di panaskan tanur laboratorium
yang suhunya sudah di setting hasil raw meal sudah di bakar disbut
klinker sebanyak hasil raw meal dan gypsum di campurkan kedua bahan
kemudian di giling dan hasil dari penggilingan akan menjadi semen
K. Kesimpulan

Dari praktikum yang sudah dilakukan praktikum mampu mengetahui


proses dasar dari pembuatan semen

Makassar Rabu-11-05-2022

GURU Praktikum

( ) (Muh Fikram putra perdana)

Anda mungkin juga menyukai