Adoc - Pub Bab II Zikir Dalam Ajaran Tarekat Dan Ketenangan J
Adoc - Pub Bab II Zikir Dalam Ajaran Tarekat Dan Ketenangan J
1. Pengertian Zikir
Arti zikir dari segi bahasa, zikir berasal dari kata zakara, yazkuru,
diartikan pekerjaan hati dan lisan, sedangkan zikr (bilkasri) dapat diartikan
khusus pekerjaan lisan. Sedangkan dari segi peristilahan, zikir tidak terlalu
untuk kebaikan dunia dan akhirat. Dan termasuk juga zikir kepada Allah
SWT adalah segala bentuk aktifitas amal shalih yang hukumnya wajib
1
Joko S. Kahhar, Berdzikir kepada Allah Kajian Spiritual Masalah Dzikir dan Majelis
Dzikir, (Yogyakarta: Sajadah Press, 2007), h. 1.
19
20
Banyak ayat Al-Qur‟an yang berisi perintah perintah Allah SWT, agar
2
Usman bin Sarqawi, Zikrullah:Urgensinya dalam Kehidupan, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya Offset, 2013), h. 139.
3
Ismail Nawawi, Risalah Pembersih Jiwa: Terapi Perilaku Lahir dan Batin dalam
Perspektif Tasawuf, (Surabaya: Karya Agung Surabaya, 2008), h. 244.
21
a. Ikhlas
SWT.
pertolongan."
4
Samsul Amin Ghofur, Rahasia Dzikir dan Doa, (Yogyakarta: Darul Hikmah, 2010), h.
130-134.
22
memujinya.5
5
Imam Khanafi Al-Jauhari, Pokok-pokok Ajaran Tasawuf, (Pekalongan: STAIN
Pekalongan Press, 2010), h. 131-135.
23
(zikir).6
kepada Allah SWT. Dengan niat yang ikhlas dan khusyuk kepada
Allah SWT maka akan merasakan kedekatan diri kepada Allah SWT.
c. Fisik
terhadap unsur ini amat besar. Mungkin karena kita dengan gampang
mengenali dan memenuhi kebutuhan unsur ini. Tentu saja ini tidak
kehidupan kita. Begitu juga saat kita sedang berzikir fisik kita harus
Berbicara tentang ruh maka tidak bisa diepaskan dari salah satu
faktor pendukung yang tak kalah penting, yaitu hati. Dalam hal ini hati
mempunyai dua makna, pertama adalah hati sebagai salah satu organ
hidup. Kedua adalah makna hati (qalb, kalbu) sebagai sesuatu yang tak
kasat mata (lathifah), tidak dapat diraba, dia adalah bagian utama dari
nafsu, sukma dsb). Yang mencakup emosi atau amarah dan ambisi atau
hasrat dalam diri manusia (biasa disebut nafsu). Makna inilah yang
dengan niat yang ikhlas dan khusyuk hanya kepada Allah SWT.8
e. Akal
telah diketahui bahwa didalam diri setiap orang ada semacam wadah
untuk menampung pengetahuan, oleh karena itu kata akal kadang juga
8
Abu Bakar Aceh, Ilmu Tarekat, (Solo: Ramadhani, 1996), h. 370-371.
9
Ibid, hal. 380.
10
Amin Syukur, Zikir Menyembuhkan Kankerku, (Jakarta: PT Mizan Publika, 2007), h.
61.
25
f. Hati (qalb)
pada pinggir kiri dada. Lobang-lobang ini diisi dengan darah hitam
yang merupakan sumber dan tambang nyawa atau ruh. Hatilah yang
diantaranya adalah:
11
Amin Syukur, Zikir Menyembuhkan Kankerku, (Jakarta: PT Mizan Publika, 2007), h.
63.
26
agama Islam.
memperbanyak zikir.12
ini berasal dari kata ar-rahmah yang berarti kasih sayang. Kasih
itu, kasih sayang Allah SWT harus kita raih raih dengan
memperbanyak zikir.
melenakan
12
Zakiah Daradjat, Kesehatan Mental, cet. 9, (Jakarta: Gunung Agung, 1982), h. 20-21.
27
B. Ketenangan Jiwa
Sedangkan kata ketenangan itu sendiri berasal dari kata tenang yang
tak bergerak-gerak); tidak gelisah, tidak rusuh, tidak kacau, tidak ribut,
13
Samsul Amin Ghofur, Rahasia Dzikir dan Doa, (Yogyakarta: Darul Hikmah, 2010), h.
143-147.
14
Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan Dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar
Bahasa Indonesia, cet. iv, (Jakarta: Balai Pustaka, 1993), h. 927.
28
tidak normal bukan saja dilihat dari bentuk perilaku nyatanya sehari-
hari, tetapi juga dilihat sejauh mana tujuan dan sasaran perilaku
15
Zakiah Daradjat, Kesehatan Mental, cet. 9, (Jakarta: Gunung Agung, 1982), h. 11-12.
16
Ibid., hlm. 13.
29
yang mempunyai ciri perilaku yang kreatif dan realistis, bukan pribadi
keadaan tersebut.
kemampuan
g. Berprilaku normal
17
Kartini Kartono dan Jenny Andari, Hygiene Mental dan Kesehatan Mental Dalam
Islam, (Bandung: Mandar Maju, 1989), h. 4-7.
30
tidak tenteram, jiwa gelisah dan fikiranku kusut. Makan tak enak,
syukur itu akan muncul apabila kita senantiasa melihat orang yang
d. Menjaga silahturahim
meleraikan sifat dengki, buruk sangka, iri hati, besar diri dan
sebagainya.18
(memperbanyak berdzikir)
g. Tidak ambil peduli terhadap celaan orang lain asalkan yang kita
Salah satu faktor yang membuat jiwa seseorang tidak tenang adalah
18
Kartini Kartono dan Jenny Andari, Hygiene Mental dan Kesehatan Mental Dalam
Islam, (Bandung: Mandar Maju, 1989), h. 20-24.
33
lain, karena orang yang berdikari jiwanya akan kuat dan sikapnya
i. Menjauhi hutang
menjadi beban fikiran di malam hari dan rendah diri di siang hari”.
a. Kebahagiaan
orang yang kaya raya dengan harta kekayaan mereka, namun kekayaan
yang mereka miliki tidak bisa menjadikan hati mereka menjadi tenang,
kekurangan, hal ini karena berapapun harta benda dan kekayaan yang
jiwa yang merupakan suatu anugerah dari Allah SWT yang sangat
19
Zakiah Daradjat, Kesehatan Mental, (Jakarta: Yayasan Pendidikan Islam Ruhama,
1990), h. 20-25.
35
luhur. Rasa kasih sayang bisa didapat dari mana saja, salah satunya
adalah setelah berzikir kepada Allah SWT. Rasa kasih sayang tersebut
dirasakan oleh orang yang berzikir dengan niat ikhlas, maka akan
c. Rasa aman
Rasa aman adalah rasa tanpa ada kekhawatiran pada suatu hal dan
hidup tanpa ada rasa takut dengan kondisi kondusif. Hak atas rasa
aman merupakan salah satu hak asasi manusia yang paling mendasar.
20
Zakiah Daradjat, Kesehatan Mental, (Jakarta: Yayasan Pendidikan Islam Ruhama,
1990), h. 33-34.
21
K. Sukardji, Agama-agama yang Berkembang di Dunia dan Pemeluknya, (Bandung:
Angkasa, 1993), h. 48-49.
36
aman berbeda dari kebutuhan fisiologis karena kebutuhan ini tidak bisa
memiliki harga diri akan selalu merasakan rendah diri. Rendah diri
tergantung bukan hanya kepada sifat dari rasa rendah diri individu,
tetapi pada kondisi lainnya. Saat perasaan rendah diri diiringi dengan
kesulitan pada masa transisi atau problem keluarga, untuk itu maka
tersebut.23
22
Adeng Mukhtar Ghazali, Antropologi Agama: Upaya Memahami Keragaman
Kepercayaan, Keyakinan dan Agama, (Bandung: Alfabeta, 2011), h. 81-82.
23
K. Sukardji, Agama-agama yang Berkembang di Dunia dan Pemeluknya, (Bandung:
Angkasa, 1993), h. 50-51.
37
yang baru ini akan menjadi modal utama bagi seseorang untuk lebih
mudah mewujudkan apa yang ada dalam benak mereka, yaitu sebuah
f. Rasa bebas
24
Zakiah Daradjat, Kesehatan Mental, (Jakarta: Yayasan Pendidikan Islam Ruhama,
1990), h. 38-40.
38