Anda di halaman 1dari 9

RENCANA TINDAK LANJUT

Lesson Study

Oleh : Abapi Suleman

Kementerian Agama Kabupaten Bolaang Mongondow Timur


2021

1
RENCANA TINDAK LANJUT
Oleh:
Abapi Suleman
Guru MA Babul Khoir Tutuyan

A. Pendahuluan
Pendidikan dan Pelatihan Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya
disebut Diklat adalah proses penyelenggaraan belajar mengajar dalam rangka
meningkatkan pengetahuan, ketrampilan dan sikap Pegawai Negeri Sipil agar dapat
melaksanakan tugas pekerjaan, baik yang bersifat umum pemerintahan maupun
pembangunan, yang berorientasi pada pelayanan, pengayoman, dan pengembangan
partisipasi masyarakat, maupun yang bersifat teknis operasional sesuai bidang tugas
dan fungsinya masing-masing.
Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2000 bahwa tujuan
mengikuti Pendidikan dan Pelatihan adalah untuk meningkatkan kemampuan dan
kompetensi di bidang yang kita butuhkan. Semakin sering kita mengikuti Diklat
maka sudah seharusnya semakin tinggi kompetensi yang kita miliki. Dengan
kompetensi yang tinggi dan didukung kinerja yang tinggi, kita akan menjadi sumber
daya yang cakap dan mampu melaksanakan tugas pokok dan fungsi di lingkungan
kerja dengan baik.
Dalam kerangka itulah pelaksanaan diklat tidak berhenti sampai pada output,
melainkan juga menindaklanjutinya sampai pada outcome, benefit, dan impact.
Formulasi ini akan semakin jelas ketika peserta pelatihan diwajibkan untuk menyusun
RTL sebagai komitmen untuk melaksanakan/ mempraktikkan ilmu pengetahuan,
keterampilan dan sikap yang diperoleh selama mengikuti pelatihan di tempat tugas
masing-masing.

B. Pengertian RTL
RTL adalah suatu proses mempersiapkan secara sistematik terhadap
pelaksanaan kegiatan yang akan didahulukan di tempat kerja setelah peserta selesai
mengikuti seluruh rangkaian pelatihan. agar mencapai tujuan tertentu. RTL juga
diterjemahkan sebagai perhitungan dan penentuan dari apa yang akan dijalankan
dalam rangka mencapai suatu obyek tertentu, dimana, bilamana, oleh siapa dan
bagaimana caranya.

C. Manfaat RTL
Alasan konseptual perlunya RTL adalah :

2
1. Terbatasnya sumber daya dalam melaksanakan kegiatan menyebabkan perlunya
menyusun rencana yang efektif dan efisien.
2. Kondisi lingkungan yang tidak menentu mengakibatkan berbagai kemungkinan
bisa terjadi sehingga perlu dicoba dan disususun alternatif penanggulangannya.
3. RTL menentukan langkah yang akan dikerjakan
4. RTL memberi pedoman tentang kebutuhan yang diperlukan
5. RTL yang akan membimbing bagaimana menyelesaikan masalah
6. RTL sebagai standart untuk kontrol dan evaluasi
Adapun manfaat RTL bagi suatu organisasi antara lainL
1. RTL merupakan alat bagaimana kegiatan-dilaksanakan secara efektif dan efisien
2. RTL dapat mengurangi ketidakpastian kegiatan yang akan dilakukan
3. RTL memberikan kesempatan untuk memilih alternatif yang paling tepat
4. RTL memberikan gambaran jenis dan bentuk suatu kegiatan yang dibutuhkan
5. RTL dapat menjadi dasar penjabaran program kerja yang sistimatis
6. RTL dapat memberikan gambaran kebutuhan sumberdaya yang diperlukan
7. RTL dapat ditetapkan sebagai standar prestasi yang baku
8. RTL menjadi pengawasan pengawasan

C. Azas RTL
Azas pokok RTL adalah:
1. RTL mempertimbangkan situasi dimasa depan yang ingin dicapai dengan lebih
seksama, oleh karena itu pada hakekatnya inti RTL adalah penentuan kegiatan
dan alokasi sumberdaya yang tepat
2. RTL merupakan petunjuk untuk menggerakkan dan melaksanakan yangefekstif
dan efisien untuk mencapai tujuan yang ditetapkan
3. RTL memudahkan pengawasan dan kendali indikatornyajelas digariskan dalam
rencana
4. RTL mendorong peningkatan upaya pengembangan dan pengembangan yang
relevan

D. Aspek yang Perlu Dipertimbangkan dalam Menyusun RTL


1. Aspek Praktis
2. Aspek Ekonomis
3. Aspek Demografis
4. Aspek Tata Nilai
5. Aspek Sosial Budaya

E. Ciri-Ciri RTL yang Baik


1. Memudahkan mencapai tujuan
2. Sungguh-sungguh memahami pemahaman sungguh
3. Disusun oleh mereka yang paham perencanaan
4. Rinci dan cermat
3
5. Realistis dan logis
6. Sederhana
7. Luwes
8. Mempertimbangkan risiko
9. Pragmatik
10. Berorientasi ke depan
11. Mempunyai jangka waktu
12. Urutan

F Komponen-Komponen RTL
1. Macam / jenis kegiatan
2. Tujuan
3. Sasaran
4. Metoda
5. Pelaksana
6. Waktu
7. Tempat
8. Dana / biaya dan sumbernya
9. Keterangan

G. Langkah Menyusun RTL


1. Pilihlah 3 mata pelatihan yang telah diajarkan selama 60 JP yang sesuai dengan
permasalahan yang terjadi di tempat kerja anda.
2. Masukkan mata pelatihan yang telah di pilih kedalam format/ kolom seperti
contoh di bawah.
3. Uraikan dengan jelas rencana tindakan, langkah-langkah/ metode dan hal-hal
yang mengikutinya pada kolom yang tersedia.
4. Setiap 1 mata pelatihan disusun dalam satu lembar sehingga untuk 3 mata
pelatihan minimal sebanyak 3 halaman.
5. Beri cover yang mencantumkan logo kemenag, nama penyusun, NIP (jika ada),
dan unit kerjanya kemudian dijilid.
6. Langkah terakhir adalah, kumpulkan RTL (printout) yang telah disusun kepada
Panitia melalui Ketua kelas, dan softcopy dikirim ke WA No. 082259019596
selambat-lambatnya pukul 22.00 WITA (malam ini)

4
Lesson study 1
RENCANA TINDAK LANJUT
PELATIHAN DI TEMPAT KERJA (PDWK) LESSON STUDY GURU KEMENTERIAN AGAMA KAB. BOLTIM
30 AGUSTUS – 04 SEPTEMBER 2021

N MATA DIKLAT PROBLEM RENCANA TINDAKAN METODA YANG WAKTU DAN ANGGARAN KET
O DI LAPANGAN DIGUNAKAN TEMPAT DAN
SUMBERNYA
1. Permasalahan Siswa Kurang Interaksi Guru dan siswa Student Center 30/10/2021 Rp.50.000
Pembelajaran Memperhatikan Jika Guru yang menyenangkan MA Babul Khoir Dari Kas Komite
menjelaskan Tutuyan Sekolah
2. Tahapan Masih Banyak Guru yang Memberikan pelatihan Pelatihan 29/10/2021 -
Penyusunan Plan belum memahami kepada Guru Tentang MA Babul Khoir
dalam LS bagaimana Tahap RPP yang baik serta Tutuyan
Perencanaan strategi pembelajaran
Pembelajaran yang baik yang baik dan
bagi siswa sehingga menyenangkan
Pembelajaran itu berjalan
dengan menyenangkan.
3. Simulasi Lesson Masih banyak guru yang Melaksanakan Simulasi Simulasi 30/10/2021 -
Study menerapkan Metode Pembelajaran dengan
Teacher Center Metode Student Center
dst

Manado, 04 September 2021


Peserta

Abapi Suleman, S.Pt


NIP.
Catatan:
 Setiap kolom harus diisi dengan benar sesuai kondisi lingkungan tempat kerja masing-masing
 Waktu pelaksanaan Tindak Lanjut selambat-lambatnya 1 bulan setelah tanggal penutupan Diklat
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Lesson study muncul sebagai salah satu alternatif yang berguna untuk mengatasi
masalah praktik pembelajaran yang selama ini dipandang kurang efektif. Sekarang ini masih
banyak praktik pembelajaran di Indonesia yang cenderung melakukan pembelajaran secara
konvensional. Praktik pembelajaran konvesional semacam ini lebih cenderung menekankan
pada bagaimana guru mengajar (teacher-centered) dari pada bagaimana siswa belajar
(student-centered), dan secara keseluruhan hasilnya tidak banyak memberikan kontribusi bagi
peningkatan mutu proses dan hasil pembelajaran siswa. Dalam hal ini, Lesson Study dapat
dijadikan sebagai salah satu alternatif guna mendorong terjadinya perubahan dalam praktik
pembelajaran di Indonesia menuju ke arah yang jauh lebih efektif.
Lesson Study merupakan suatu pendekatan peningkatan kualitas pembelajaran yang
awal mulanya dilaksanakan di Jepang. Lesson study berkembang di Jepang sejak awal tahun
1900an. Lesson study merupakan terjemahan langsung dari bahasa Jepang jugyokenkyu,
yang berasal dari dua kata jugyo yang berarti lesson atau pembelajaran, dan kenkyu yang
berarti study atau research atau pengkajian. Dengan demikian lesson study merupakan
study atau penelitian atau pengkajian terhadap pembelajaran (Suryadi, 2007). Lesson study
dapat diselenggarakan oleh kelompok guru – guru di suatu distrik atau diselenggarakan oleh
sekelompok atau sebidang, semacam MGMP di Indonesia. Kelompok guru dari beberapa
sekolah berkumpul untuk melaksanakan lesson study. Lesson study yang sangat popular di
Jepang adalah lesson study yang diselenggarakan oleh suatu sekolah dan dikenal sebagai
konaikenshu yang berkembang sejak awal tahun 1960an. Konaikenshu juga dibentuk oleh
dua kata yaitu konai yang berarti di sekolah dan kata kenshu yang berarti training. Jadi
istilah konaikenshu berarti school-basesd in-service training atau in-service education within
the school atau in-house workshop (Fernadez, 2004). Lebih lanjut Herawati (2009)
menggungkapkan, lesson study adalah suatu bentuk utama peningkatan kualitas pembelajaran dan
pengembangan keprofesionalan guru yang dipilih oleh guru-guru Jepang. Dalam melaksanakan
lesson study guru secara kolaboratif 1) mempelajari kurikulum dan merumuskan tujuan
pembelajaran dan tujuan pengembangan peserta didiknya (pengembangan kecakapan hidupnya), 2)
merancang pembelajaran untuk mencapai tujuan, 3) melaksanakan dan mengamati suatu research

Lesson study 1
lesson (pembelajaran yang dikaji) dan, 4) melakukan refleksi untuk mendiskusikan pembelajaran
yang dikaji, menyempurnakan dan merencanakan pembelajaran berikutnya.

B. Tujuan
Penerapan lesson study sebagai salah satu alternatif pengembangan profesionalitas
guru dalam mengajar memiliki beberapa tujuan. Tujuan utama Lesson Study yaitu untuk :
(1) Memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana siswa belajar dan
guru mengajar
(2) Memperoleh hasil-hasil tertentu yang bermanfaat bagi para guru lainnya dalam
melaksanakan pembelajaran
(3) Meningkatkan pembelajaran secara sistematis melalui inkuiri kolaboratif
(4) Membangun sebuah pengetahuan pedagogis, dimana seorang guru dapat menimba
pengetahuan dari guru lainnya (Sudrajat : 2008).

C. Sasaran
Lesson study melibatkan 2 orang guru mata pelajaran Biologi dan Al-Quran Hadist
yang salah satunya membantu pelaksanaan rekaman audiovisual. Siswa yang diobservasi
adalah siswa kelas XI IPA, yaitu XI IPA MA Babul Khoir Tutuyan.

D. Hasil Yang Diharapkan


Hasil yang diharapkan dari kegiatan lesson study :
 Perbaikan Materi Pembelajaran Biologi dan Al-Quran Hadist
 Perbaikan alat dan media pembelajaran
 Interaksi guru – siswa yang lebih menyenangkan
 Guru mendapat masukan dari observer untuk peningkatan kualitas pembelajaran
 Siswa termotivasi mengikuti pembelajaran

Lesson study 2
Lesson study 3

Anda mungkin juga menyukai