Anda di halaman 1dari 4

TUGAS AKHIR

REVIEW ARTIKEL JURNAL

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Biologi Sel
dengan dosen pengampu: 

Dr. H. Taufik Rahman, M.Pd.


Dr. Any Aryani, M.Si.

 oleh:
Ismia Rahmawati
2102516
Biologi C 2021

PROGRAM STUDI BIOLOGI 


FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 
2022
REVIEW ARTIKEL

Judul Drosophila Female Germline Stem Cells Undergo Mitosis

Tahun 2021

Institut Department of Biochemistry, University of Iowa

Penulis
Tingting Duan, Rebecca Cupp, dan Pamela K. Gayer

Reviewer Ismia Rahmawati

Pendahuluan Struktur nuklear dibentuk oleh protein yang berada di lamina


nukleus (NL). Lamina nukleus memberikan kekakuan pada inti dan
berkontribusi dalam mengatur kromatin yang penting untuk regulasi
transkripsi, replikasi, dan perbaikan DNA. Selain itu, NL berperan
dalam mengirimkan informasi antara sitoskeleton dengan
nukleoskeleton. Protein domain LAP2-emerin-MAN1 (LEM-D)
memiliki peran penting dalam NL. Protein ini berhubungan dengan
barier-to-autointegration factor (BAF). Dalam pembelahan sel,
interaksi LEM-D dengan BAF mengontrol perakitan dan posisi
gelendong mitosis serta perakitan kembali nukleus pada akhir proses
mitosis.
Nukleus yang cacat dan berlobus merupakan ciri umum dari
penyakit laminopati yang disebabkan oleh mutasi gen yang
mengkode protein NL. Penyakit laminopati yang akan memburuk
akibat usia yang berhubungan dengan kegagalan dalam
pemeliharaan sel punca. Sehingga NL berperan dalam dalam
menyeimbangkan proliferasi stem sel.
Tujuan Penelitian Tujuan peneliti dalam melakukan penelitian ini adalah untuk
mengetahui apakah kecacatan dalam proses mitosis sel berkaitan
dengan deformasi lamina nukleus (NL) dan aktivasi checkpoint.
Metode Penelitian Berdasarkan penelitian tersebut, peneliti menggunakan berbagai
metode yang dapat dilakukan untuk menganalisis struktur NL pada
GSC betina (fGSC) Drosophila mutan tipe wild. rangkaian
penelitian yang dilakukan peneliti adalah sebagai berikut:
1. Peneliti memberi pewarnaan pada nukleus GSC ovarium dengan
antibodi vesa, lamin-B, dan H3S10P untuk mengidentifikasi
kromosom kromosom yang diperoleh dalam sel mitosis dan
membandingkannya dengan sel somatik.
2. Peneliti mempelajari tentang Primordial Germinal Cells (GMC)
pada ovarium larva instar 3 Drosophila untuk mengetahui
apakah penahanan NL merupakan ciri pada mitosis sel
germinal.
3. Peneliti memberikan pewarnaan nukleus saat profase, metafase,
dan anafase pada ovarium Drosophila yang diwarnai dengan
antibodi Vasa, lamin-B, dan H3S10P pada beberapa protein NL
untuk mengidentifikasi komposisi NL pada saat mitosis dan
membandingkannya dengan sel somatik.
4. Peneliti memberi pewarnaan pada nukleus GSC ovarium dengan
antibodi 𝛂-Tubulin, lamin-B, dan H3S10P untuk
mengidentifikasi peranan monomer tubulin dalam mengakses
kompartemen nukleus untuk membentuk gelondong mitosis.
kemudian peneliti memberi pewarnaan antibodi lamin-B dan
CP190 untuk mengetahui apakah sentrosom dimasukkan
kedalam NL selama mitosis dan untuk mengetahui lokasi
sentrosom pada saat interfase.
5. Peneliti memberi pewarnaan pada nukleus GSC ovarium dengan
antibodi Cnn, lamin-B, dan H3S10P untuk mengidentifikasi
pengaruh retensi NL mitosis untuk homeostatis.
6. Peneliti melakukan tes pada lamin-B dan fGSC mitosis
menggunakan germline spesific nanos (nos)-gal4vp16 untuk
mengaktifkan transkripsi UASp.
7. Peneliti menyelidiki aktivasi checkpoint NL yang terkait dengan
perubahan struktur NL
Hasil Penelitian Dari rangkaian pengujian yang telah dilakukan peneliti
menghasilkan beberapa kesimpulan sebagai berikut:
● NL secara kontinu mengelilingi kromosom yang
terkondensasi dari prometafase hingga anafase yang
memperlihatkan bahwa NL tidak menyebar atau tetap
bertahan pada saat mitosis fGSC
● Dinamika NL PCG berbeda dengan fGSC. perubahan dari
pembelahan sel simetris menjadi asimetris berkorelasi dengan
dinamika mitosis sel germinal yang mengalami peralihan
perkembangan dalam retensi NL selama mitosis.
● fGSC menggunakan bentuk peralihan dari mitosis sehingga
tidak sepenuhnya tertutup karena membran nukleus menjadi
permeable dan NL tetap utuh.
● Sentrosom berada di dekat nukleus pada saat interfase dan
tertanam dalam NL pada awal mitosis.
● Emerin berkontribusi pada struktur gelendong mitosis dan
segregasi kromosom sedangkan Chk2 hanya berkontribusi
pada beberapa cacat mitosis
● lamin-B diperlukan untuk peran dan fungsi spindel mitosis
fGSC
● Perubahan struktural dalam sentrosom adalah awal dari
aktivasi checkpoint. sehingga perubahan struktur sentrosom
mengaktifkan checkpoint NL yang menyebabkan hilangnya
homeostatis fGSC pada Drosophila emerin mutan.
Sel punca lain mungkin menggunakan metode mitosis yang
berbeda sehingga membuat sel sel ini peka terhadapan kecacatan NL.
temuan ini mengimplikasi disfungsi NL di sistem lain, termasuk
laminopati.
Kelebihan ● Studi ini mengarahkan pada penemuan baru bahwa fGSC
Drosophila mutan tipe wild menggunakan metode mitosis
non kanonik yang mempertahankan Nukleus dan NL yang
bersifat permeable tetapi tetapi utuh.
● Penemuan mutasi NL pada sel punca menyebabkan penyakit
yang berkaitan dengan homeostasis mengindikasikan gejala
penyakit laminopati pada NL.
● Hasil penelitian ini memperkuat hubungan antara emerin
sentrosom
● Peneliti melakukan banyak pengujian serta eksplorasi secara
menyeluruh untuk membuktikan hipotesis-hipotesis yang
mungkin terjadi.
Kekurangan ● Penelitian mengenai kontribusi NL untuk sel punca masih
berlangsung sehingga peneliti belum mendapatkan validasi
yang tepat.
● Peneliti masih kurang memahami mekanisme pemeliharaan
sel punca lebih lanjut sebagai landasan pengetahuan.
● Peneliti melakukan identifikasi dengan beberapa kali
pewarnaan menggunakan antibodi Vesa namun tidak
menampilkan hasilnya pada jurnal penelitian dan tidak
melampirkan alasan mengapa tidak menampilkannya.

Anda mungkin juga menyukai