Anda di halaman 1dari 26

 

BAB VII

PELAKSANAAN PEKERJAAN

7.1 Umum
Dalam melaksanakan suatu pekerjaan ada peraturan-peraturan

yang harus ditaati sebagai syarat pelaksanaan pekerjaan tersebut. Syarat-

syarat tersebut berisikan petunjuk-petunjuk dalam pelaksanaan pekerjaan

mulai dari awal pekerjaan, pertengahan, hingga pada akhir pekerjaan.

Tahapan awal pekerjaan yang hendaknya dilakukan adalah melaksanakan

 pekerjaan persiapan.
Jenis perkerasan yang digunakan pada proyek ini adalah

 perkerasan kaku (rigid pavement)  sebagaimana yang telah ditentukan

sesuai dengan spesifikasi teknis yang ada dalam kontrak.


Di dalam bab ini akan dijelaskan mengenai metode pelaksanaan

 pekerjaan rigid pavement   pada Pembangunan Jalan Batu Cermin – L2

Tenggarong.

79
 

7.2 eto!e Pe"a#$anaan Per#era$an Ka#u % Rigid Pavement &


7.2.1 Pe#er'aan Per$ia(an
a. o)i"i$a$i
- Mobilisasi merupakan pengangkutan alat berat dari pangkalan ke

lapangan. Mobilisasi dilakukan dengan truk besar yang memiliki

 power yang kuat untuk membawa alat berat. Mobilisasi ini

dilaksanakan pada malam hari dikarenakan menghindari

kemaetan.
- Seara umum yang dimaksud mobilisasi adalah suatu kegiatan

yang menakup hal sebagi berikut !


"# $egiatan mobilisasi sumber daya alam manusia dan sumber 

daya peralatan.
%# Menyediakan lahan yang dapat digunakan sebagai pusat

 pengendalian pelaksanaan pekerjaan.


&# $elengkapan kerja pelaksana antara lain !
- $elengkapan $& meliputi ! 'elm pengaman, kaamata

 pengaman,pakaian kerja,sabuk pengaman dan lain-lain


- $amera dan (ideo
- )ormulir pemeriksaan
- *lat tulis
+# Mobilisasi peralatan
-  Dump Truck 
-  Motor Grader 
-  Excavator Backhoe
-  Bulldozer
- Vibrator Roller 
- Theodolite  aterpa!!
b. Direksi Keet 
 Direk!i "eet   berguna sebagai kantor di lokasi untuk kontraktor dan

 pengawas. Di samping itu juga disediakan gudang bahan, gudang alat,

#ork!hop  dan sarana M$. )asilitas yang disediakan seperti ruang

rapat, ruang kerja, mushola, dapur, ruang teknisi,  dan alat

 pemadam kebakaran yang memadai.


Spesifikasi ! -

80
 

'asil Pengawasan ! Tidak terdapat direksi keet pada proyek ini


Saran ! Dikarenakan jarak lokasi yang ukup jauh

dari pusat kota dan kantor, diharapkan dapat

disediakan direksi keet sebagai kantor dan

tempat berteduh untuk kontraktor dan

 pengawas.

81
 

7.2.2 Pe#er'aan Tana*


a. +a"ian
Spesifikasi ! S(e$i,i#a$i Umum Ja"an E!i$i 2-1- Rei$i

2 /ii$i 0 %Pe#er'aan Tana*& Se#$i 0.1 %+a"ian&


"# Prosedur /mum !
a# Menakup pembuangan semua material0bahan dalam bentuk 

apapun yang dijumpai, termasuk tanah, baatu, batu bata,

 beton, pasangan batu, bahan oorganik dan bahan perkerasan

lama
 b# 1ilamana material0bahan yang terekspos pada garis formasi

atau tanah dasar atau pondasi dalam keadaan lepas atau lunak 

atau kotor atau menurut pendapat Direksi Pekerjaan tidak 

memenuhi syarat, maka bahan tersebut harus seluruhnya

dipadatkan atau dibuang dan diganti dengan timbunan yang

memenuhi syarat, sebagaimana yang diperintahkan Direksi

Pekerjaan
# Peledakan sebagai ara pembongkaran batu hanya boleh

digunakan jika menurut Direksi Pekerjaan tidak praktis

menggunakan alat bertekanan udara atau suatu penggaru

2 Ripper # hidrolis berkuku tunggal. Direksi Pekerjaan dapat

melarang peledakan dan memerintahkan untuk menggali batu

dengan ara lain, jika menurut pendapatnya peledakan

tersebut berbahaya bagi manusia atau struktur di sekitarnya,

atau bilamana dirasa kurang ermat dalam pelaksanaannya.


d# 1ilamana diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan, Penyedia

Jasa harus menyediakan anyaman pelindung ledakan 2heav$

82
 

me!h bla!ting # untuk melindung orang, bangunan dan

 pekerjaan selama penggalian


e# Dalam hal apapun perlu dipahami bahwa, selama pelaksanaan

 penggalian, Penyedia Jasa harus melakukan langkah-langkah

 berdasarkan inisiatifnya sendiri untuk memastikan drainase

alami dari air yang mengalir pada permukaan tanah, agar 

dapat menegah aliran tersebut mengalir masuk ke dalam

galian yang telah terbuka.


%# 3alian Tanah 4unak, Tanah 5kspansif, atau Tanah Dasar 1erdaya

Dukung Sedang Selain Tanah 6rganik atau Tanah 3ambut


Tanah lunak didefinisikan sebagai setiap jenis tanah yang

mempunyai 17 lapangan kurang dari %8. Tanah dasar dengan

daya dukung sedang didefinisikan sebagai setiap jenis tanah yang

mempunyai 17 hasil pemadatan sama atau di atas %8 tetapi

kurang dari nilai ranangan yang diantumkan dalam 3ambar, atau

kurang dari 98 jika tidak ada nilai yang diantumkan. Tanah

ekspansif didefinisikan sebagai tanah yang mempunyai

Pengembangan Potensial lebih dari %,:8


1ilamana tanah lunak, ekspansif atau berdaya dukung

rendah terekspos pada tanah dasar hasil galian, atau bilamana tanah

lunak atau ekspansif berada di bawah timbunan maka perbaikan

tambahan berikut diperlukan !


a# Tanah lunak harus ditangani seperti yang ditetapkan dalam

gambar renana antara lain !


i. Dipadatkan sampai mempunyai kapasitas daya

dukung dengan 17 lapangan lebih dari %8 atau


ii. Distabilisasi

83
 

iii. Dibuang seluruhnya atau


i(. Digali sampai di bawah ele(asi tanah dasar dengan

kedalaman yang ditunjukan dalam gambar atau jika tidak 

maka dengan kedalaman yang diberikan dalam Tabel

&.".%." dan Tabel &.".%.%. $edalaman galian dan

 perbaikan untuk peningkatan tanah dasar haruslah

diperiksa atau diubah oleh Direksi Pekerjaan, berdasarkan

 perobaan lapangan

atatan ! Dse% adalah tebal perbaikan tanah dasar dari Tabel

&.".%." untuk tanah asli dengan 17 % ; &


 b# Tanah ekspansif harus dibuang sampai kedalaman " meter di

 bawah ele(asi permukaan tanah dasar renana


# Tanah dasar berdaya dukung sedang harus digali sampai

kedalaman tebal lapisan penopang seperti ditunjukkan dalam

gambar renana.
'asil Pengawasan !
"# Material0bahan yang terekspos pada garis formasi atau tanah dasar 

atau pondasi dalam keadaan lepas atau lunak atau kotor sehingga

ada beberapa sisi yang dilakukan pemadatan bahan seluruhnya dan

84
 

ada yang dibuang. 'al tersebut telah sesuai dengan prosedur dalam

spesifikasi auan
%# Tidak ada dan tidak diperlukan penggalian batu dengan metode

bla!ting  2peledakan#
&# Tanah lunak dan tanah berdaya dukung rendah terekspos pada

tanah dasar hasil galian tetapi tidak dilakukan pebaikan tanah. 'al

tersebut tidak sesuai dengan prosedur dalam spesifikasi auan.

Gambar %&' ekeraan Galian Tanah


Saran !
/ntuk tanah lunak dan tanah berdaya dukung rendah terekspos pada

tanah dasar hasil galian seharusnya dilakukan perbaikan yang sesuai

dengan prosedur dalam spesifikasi auan mengenai hal tersebut seperti

yang telah dijelaskan diatas.

85
 

). Penia(an Ba!an Ja"an


Spesifikasi ! S(e$i,i#a$i Umum Ja"an E!i$i 2-1- Rei$i

2 /ii$i 0 %Pe#er'aan Tana*& Se#$i 0.0 %Penia(an Ba!an Ja"an&


"# Penyiapan Tempat $erja
a# Pekerjaan galian yang diperlukan untuk membentuk tanah

dasar harus dilaksanakana sesuai dengan Pasal &.".% 2"# dari

Spesifikasi ini
 b# Seluruh timbunan yang diperlukan harus dihampar sesuai

dengan Pasal &.%.& dari Spesifikasi ini.


%# Pemadatan Tanah Dasar 
a# Tanah dasar harus dipadatkan sesuai dengan ketentuan yang

rele(an dari Pasal &.%.&2&# dari Spesifikasi ini


 b# $etentuan pemadatan dan jaminan mutu untuk tanah dasar 

diberikan dalam Pasal &.%.+ dari Spesifikasi ini.


&# Daya Dukung Tanah Dasar di Daerah 3alian
Tanah dasar pada setiap tempat haruslah mempunyai daya dukung

minimum sebagaimana yang diberikan dalam 3ambar, atau

sekurang-kurangnya mempunyai 17 minimum 98 jika tidak 

disebutkan.
'asil Pengawasan !
"# Tidak ada pekerjaan timbunan dalam kontrak proyek ini
2) Daya dukung tanah dasar kurang diperhitungkan dikarenakan daya

dukung tanah dasar digantikan dengan lapisan beton kurus 2 *ean

+oncrete#. 'al tersebut dilaksanakan dengan pertimbangan

Spesifikasi pada Di(isi : mengenai Perkerasan 1eton Semen

sehingga masih sesuai dengan prosedur.

86
 

Gambar %&, ekeraan en$iapan Badan -alan


Saran ! Ditinjau dari segi ekonomis, sebaiknya dilakukan

 pengujian tanah dasar dengan harapan daya dukung tanah dasar 

memenuhi syarat sehingga tidak diperlukan lapisan pondasi beton

 berupa  *ean +oncrete  sebagai pengganti daya dukung tanah dasar.

*dapun biaya pengujian tanah dasar lebih murah dibandingkan

 pekerjaan pengeoran untuk lapisan pondasi beton.

87
 

7.2.0. Pe#er'aan Penu"angan


Spesifikasi ! S(e$i,i#a$i Umum Ja"an E!i$i 2-1- Rei$i

2 /ii$i 7 %Stru#tur& Se#$i 7.0 %Ba'a Tu"angan&


"# Pembengkokan
a# Terkeuali ditentukan lain oleh Direksi Pekerjaan, seluruh baja

tulangan harus dibengkokkan seara dingin dan sesuai dengan

 prosedur S<= >&-9?"9-%>>%, menggunakan batang yang pada

awalnya lurus dan bebas dari lekukan-lekukan, bengkokan-

 bengkokan atau kerusakan. 1ila pembengkokan seara panas di

lapangan disetujui oleh Direksi Pekerjaan, tindakan pengamanan

harus diambil untuk menjamin bahwa sifat-sifat fisik baja tidak 

terlalu berubah banyak 


 b# 1atang tulangan dengan diameter % m dan yang lebih besar harus

dibengkokkan dengan mesin pembengkok.


%# Penempatan dan Pengikatan
a# Tulangan harus dibersihkan sesaat sebelum pemasangan untuk 

menghilangkan kotoran, lumpur, oli, at, karat dan kerak, perikan

adukan atau lapisan lain yang dapat mengurangi atau merusak 

 pelekatan dengan beton


 b# Tulangan harus ditempatkan akurat sesuai dengan 3ambar dan

dengan kebutuhan selimut beton minimum yang disyaratkan dalam

Pasal @.&.".2:#, atau seperti yang diperintahkan oleh Direksi

Pekerjaan
# 1atang tulangan harus diikat
'asil Pengawasan !
1esi yang digunakan adalah besi polos A 9, A %: dan ulir D"9.

Pengerjaan rigid pavement   harus menggunakan do#el   dan tiebar . Dowel

88
 

yang digunakan terdiri dari besi A %: yang dilumasi dengan Greace  dan

dibungkus dengan pipa PB. Sedangkan tiebar  terdiri dari besi D"9.

Gambar %&. ekeraan embengkokan Baa Tulangan

Gambar %&/ ekeraan engikatan Baa Tulangan


Saran !-

89
 

7.2. Pe#er'aan La(i$ Pon!a$i Agregat Lean Concrete %LC&


Spesifikasi ! S(e$i,i#a$i Umum Ja"an E!i$i 2-1- Rei$i

2 /ii$i 3 %Per#era$an Beton Semen& Se#$i


Setelah pekerjaan baja tulangan selesai dan siap di lokasi yang akan

dikerjakan rigid pa(ement, tahap pekerjaan selanjutnya adalah pengerjaan

or 4 $-"%:. /rutan kerjanya dijelaskan dalam flowhart berikut ini!

4L56 CART PEKERJAAN

Mulai

Pengukuran 2Penentuan 5le(asi#

Marking *rea

Pembuatan )ormwork 

Persiapan Daerah Penghamparan 4

Penghamparan 4 t C "> m

4apis Pondasi 1awah Selesai


1eton $urus yang saat selesai dikerjakan

harus segera dirawat paling tidak sampai @>8 kekuatan yang disyaratkan

terapai. Perawatan permukaan harus dilaksanakan dengan salah satu

metoda berikut !
a# Penutupan dengan lembaran plastik yang kedap sampai lapis

 perkerasan berikutnya dihampar, tertambat kokoh terhadap tiupan pada

 permukaan dan mempunyai sambungan tumpang tindih sekurang-

90
 

kurangnya &>> mm dan dipasang sedemikian hingga kadar air di

 bawahnya tidak menguap keluar.

Gambar %&0 ema!angan *embaran la!tik 


 b# Seluruh permukaan disemprot dengan merata dengan bahan

 perawatan berpigmen putih.


# Pengabutan yang berkesinambungan menutup seluruh permukaan

dan mempertahankan kondisi kadar air yang permanen selama

seluruh durasi perioda perawatan. Perawatan dengan pembasahan

yang sebentar-sebentar tidak dapat diterima.


'asil Pengawasan !
Persiapan Pekerjaan *ean +oncrete 24# diawali dengan !urve$ ele(asi

Top timbunan dan top 4 renana dilapangan agar hasil pengeoran 4

sesuai dengan tebal renana yaitu "> m. 1urve$ dilakukan menggunakan

alat waterpass. $emudian dilakukan pemasangan bekisting sesuai hasil

 !urve$  yang sudah ada di dalam gambar renana. 1eton pada 4

menggunakan mutu $-"%:.

Gambar %&2 en$iapan Daerah enghamparan *+ 

91
 

Gambar %&% enghamparan *+ !ecara manual 

Gambar %&3 ekeraan *ean +oncrete (*+) dengan tebal '4 cm

92
 

7.2.3 Pe#er'aan La(i$ Permu#aan % Rigid Pavement &


Spesifikasi ! S(e$i,i#a$i Umum Ja"an E!i$i 2-1- Rei$i

2 /ii$i 3 %Per#era$an Ber)utir !an Per#era$an Beton Semen& Se#$i

3.0 %Per#era$an Beton Semen&


Flow Chart Pekerjaan Rigid Pavement 

Mulai

Pengukuran 2Penentuan 5le(asi# Pengukuran 2Penentuan 5le(asi#

Making area Pelapisan dowel dengan pelumas


dan dibungkus menggunakan pipa
PB

Pembuatan )ormwork 

Persiapan 4ahan

Penghamparan $ ; &:> t C %@ m

Pengkasaran permukaan0Grooving 

Perawatan 1eton0+uring 

Pembuatan elah dengan 1a# +utter 

Pekerjaan -oint 1ealent 

Selesai

93
 

Prosedur Pelaksanaan !

"# /mum
Sur(ei ele(asi harus dilakukan pada lapis pondasi bawah dan setiap

lokasi yang lebih tinggi : mm dari ele(asi ranangan harus diperbaiki

sebelum dilakukannya setiap pekerjaan berikutnya.


%# *uan dan *lat Pengendali 5le(asi
*uan harus dipasang pada tempatnya dengan menggunakan sekurang-

kurangnya & paku untuk setiap ruas sepanjang & m. Perbedaan

 permukaan auan dari garis yang sebenarnya tidak boleh lebih dari :

mm. *uan harus dibuat sedemikian rupa sehingga tahan, tanpa terlihat

adanya lentingan atau penurunan, terhadap benturan dan getaran dari

 peralatan pemadatan dan penyelesaian. *uan harus bersih dan dilapisi

 pelumas sebelum beton dihamparkan.


1agian atas auan dan alat pengendali ele(asi harus dipasang dengan

toleransi ele(asi tidak melampaui -"> mm sampai "> mm relatif 

terhadap ranangan ele(asi permukaan yang telah selesai.


&# Pengeoran 1eton
1eton harus dior dengan ketebalan sedemikian rupa sehingga

 pekerjaan pemindahan sedapat mungkin dihindari. $euali truk 

 penampur, truk pengaduk, atau alat angkutan lainnya yang dilengkapi

dengan alat penumpah beton tanpa menimbulkan segregasi bahan,

 beton harus dituang ke dalam alat penghampar dan dihamparkan seara

mekanis sedemikian rupa untuk menegah segregasi. Penghamparan

harus dilakukan seara terus menerus di antara sambungan melintang

tanpa sekatan sementara. Penghamparan seara manual diperlukan,

94
 

harus dilakukan dengan memakai sekop bukan perlengkapan perata

2rake!#.

Gambar %&5 enghamparan Beton 1ecara Manual 


1ilamana beton yang dior bersambungan dengan lajur perkerasan

yang telah selesai terlebih dahulu, dan peralatan mekanik harus

dioperasikan di atas lajur tersebut, kekuatan beton lajur itu harus sudah

menapai sekurang-kurangnya E>8 dari kekuatan yang ditentukan

untuk beton %? hari. 1ilamana hanya peralatan penyelesaian yang akan

melewati lajur yang ada, penghamparan pada lajur yang bersebelahan

dapat dilakukan setelah umur beton tersebut menapai & hari.


1eton harus dipadatkan seara merata pada tepi dan sepanjang auan,

sepanjang dan pada kedua sisi setiap sambungan, dengan

menggunakan (ibrator yang dimasukkan ke dalam beton. Bibrator 

tidak boleh digunakan lebih dari : detik pada setiap tempat.1eton

harus dituangkan sedekat mungkin dengan sambungan ekspansi dan

sambungan kontaksi tanpa merusaknya, tetapi tidak dituangkan

langsung dari orong urah atau penampung 2hopper # kearah

 perlengkapan sambungan keuali jika penampung 2hopper # tersebut

telah ditempatkan sedemikian rupa sehingga penumpahan beton tidak 

menggeser posisi sambungan.


+# Pemasangan 1aja Tulangan

95
 

Setelah beton dituangkan, beton harus dibentuk agar memenuhi

 penampang melintang yang ditunjukkan dalam 3ambar. 1ilamana

 perkerasan beton bertulang dihampar dalam dua lapis, lapis bawah

harus digetar dan dipadatkan sampai panjang dan kedalaman tertentu

sehingga anyaman kawat baja atau hamparan baja tulangan dapat

diletakkan di atas beton dengan tepat. 1aja tulangan harus langsung

diletakkan di atas hamparan beton tersebut, sebelum lapisan atasnya

dituangkan, digetar, dan dihampar. 4apis bawah beton yang sudah

dituang lebih dari &> menit tanpa diikuti penghamparan lapis atas

harus dibongkar dan diganti dengan beton yang baru atas biaya

Penyedia Jasa. 1ilamana perkerasan beton dibuat langsung dalam satu

lapisan, baja tulangan harus diletakkan dengan kaku sebelum

 pengeoran beton, atau dapat dihampar pada kedalaman sesuai dengan

yang ditunjukkan dalam 3ambar pada beton yang masih dalam tahap

 plastis, setelah terhampar, dengan memakai peralatan mekanik atau

(ibrator.
Sambungan antara anyaman kawat baja, kawat baja pertama dari

anyaman kawat baja harus berada pada anyaman kawat baja yang

lengkap sebelumnya, dan bagian yang tumpang tindih 2 overlap# tidak 

kurang dari +:> mm.

Gambar %&'4 ema!angan Rakitan Tulangan

96
 

:# Penyelesaian dengan Tangan 2Manual#


1eton yang dipadatkan dengan balok (ibrator harus digetar sampai

le(el tertentu sehingga setelah kandungan udara dibuang melalui

 pemadatan, permukaan beton lebih tinggi daripada auan samping.

1eton harus dipadatkan dengan balok pemadat dari baja atau kayu

keras beralas baja dengan lebar tidak kurang dari @: mm, tinggi tidak 

kurang dari %: mm, dan daya pergerakannya tidak kurang dari %:>

att per meter lebar perkerasan beton. 1alok diangkat dan digerakkan

maju sedikit demi sedikit dengan jarak tidak lebih dari lebar balok.

Sebagai alternati(e, pemadat (ibrasi berbalok ganda dengan daya yang

sama dapat juga digunakan. 1ilamana ketebalan beton melebihi %>>

mm, atau diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan, untuk 

menyempurnakan pemadatan dapat dilakukan (ibrasi internal

tambahan pada seluruh lebar perkerasan. Setelah setiap ",: m panjang

 perkerasan beton dipadatkan, balok (ibrasi harus dikembalikan sejarak 

",: m untuk mengulang lagi dengan pelan-pelan pada permukaan yang

sudah dipadatkan itu untuk memperhalus permukaan.


Permukaan beton kemudian harus diratakan dengan paling sedikit %

kali lintasan mistar lurus pengupas dengan panjang pisau tidak kurang

dari ",? m. 1ilamana permukaan beton koyak karena mistar lurus

2 !traight6edge#, karena permukaan tidak rata, balok (ibrasi harus

digunakan lagi, lalu diikuti lagi dengan mistar lurus pengupas.

97
 

Gambar %&'' emadatan dengan Vibrator 


9# Penyetrikaan 2 7loating # dengan Metode Manual
Penyetrikaan memanjang yang dioperasikan manual dengan panjang

tidak kurang dari &:> mm dan lebar tidak kurang dari ":> mm,

dilengakpi dengan pengaku agar tidak melentur atau melengkung.

Penyetrika memanjang dioperasikan dari atas jembatan yang dipasang

membentang diatas kedua sisi auan tanpa menyentuh beton,

digerakkan seperti gerakan menggergaji, sementara penyetrika selalu

sejajar dengan garis sumbu jalan 2centerline#. 3erakan maju sepanjang

garis sumbu jalan harus berangsur-angsur dengan pergeseran tidak 

lebih dari setengan panjang penyetrika. Setiap kelebihan air atau airan

haarus dibuang keluar sisi auan pada setiap lintasan.

Gambar %&', en$etrikaan (7loating) dengan Metode Manual 


@# Memperbaiki Permukaan
Perbaikan permukaan harus dilanjutkan sampai seluruh permukaan

didapati bebas dari perbedaan tinggi pada permukaan dan perkerasan

 beton memenuhi kelandaian dan penampang melintang yang

diperlukan. Perbedaan tinggi permukaan menurut pengujian mistar 

lurus 2 !traight6edge)  tidak boleh melebihi toleransi yang ditentukan

dalam Pasal :.&.:.2"%# dari Spesifikasi ini.

98
 

?# Membentuk Tepian
Segera setelah beton dibentuk dan dipadatkan, tepi perkerasan beton

disepanjang auan dan pada sambungan harus diselesaikan dengan

 perkakas 2edging tool # untuk membentuk permukaan seperempat

lingkaran yang halus dengan radius tertentu, bilamana tidak ditentukan

lain pada 3ambar, adalah "% mm.


E# Penyelesaian Permukaan
Setelah sambungan dan tepian selesai dikerjakan, dan sebelum bahan

 perawatan pada permukaan perkerasan beton digunakan, permukaan

 beton harus dikasarkan dengan disikat tegak lurus dengan garis sumbu

2centerline# jalan.
Pengkasaran ini dilakukan dengan menggunakan sikat kawat dengan

lebar tidak kurang dari +:> mm. Sikat tersebut harus terdiri dari dua

 baris kawat dengan panjang kawat ">> mm dan ukuran kawat per &%

 gauge serta jarak kawat dari as ke as adalah %: mm. $edua baris kawat

harus mempunyai susunan berselang-seling 2 zig6zag # sehingga jarak 

kawat pada baris kedua dengan kawat pada baris pertama adalah "%,:

mm. Masing-masing baris harus mempunyai "+ kawat dan harus

diganti bila panjang kawat

99
 

Gambar %&'. engka!aran (Grooving) dengan Metode Manual 

"># Pekerjaan Pemotongan dan Pengisian *spal Pada Sambungan 1eton

2tambahan#
Pekerjaan pemotongan dilakukan &> jam setelah pengeoran.

Pemotongan beton dilakukan dengan menggunakan concrete cutter 

dengan kedalaman & m.

Gambar %&'/ ekeraan emotongan (+utting) Beton


Semua potongan memanjang dan melintang harus dibuat sesuai dengan

detail dan letak pada gambar renana. Semua sambungan melintang

harus dibuat segaris untuk seluruh lebar perkerasan. 1idang-bidang

 permukaan sambungan harus diusahakan tegak lurus terhadap bidang

 permukaan perkerasan. Dalam pembuatan sambungan, sebaiknya

 perhatikan alur sambungan yang dibuat, guna menghindari

ketidakrataan permukaan pada sambungan tersebut. Dalam

 pemotongan harus dilakukan seara perlahan-lahan untuk menegah

terjadinya sambungan yang kasar. 'asil potongan diisi dengan bahan

tambah aspal air. .

100
 

Gambar %&'0 ekeraan -oint 1ealent 

""# Sur(ei 5le(asi Permukaan


Dalam %+ jam setelah pengeoran, Penyedia Jasa harus melakukan

sur(ey ele(asi permukaan dari lapis permukaan dan tebal lapisan.


5le(asi setiap titik dari lapis permukaan 4apis Pondasi 1awah 1eton

$urus tidak boleh berbeda lebih dari "> mm dibawah atau "> mm

diatas ele(asi ranangan 2-">,"> mm# dan untuk Perkerasan 1eton

Semen juga tidak boleh berbeda lebih dari "> mm dibawah atau "> mm

diatas ele(asi ranangan 2-">, "> mm#.


"%# Menguji Permukaan
1egitu beton mengeras, permukaan 4apis Pondasi 1awah 1eton

$urus atau Perkerasan 1eton Semen harus diuji dengan memakai

mistar lurus (!traight6edge!) sepanjang &,> m. 4okasi yang

menunjukan ketinggian lebih dari & mm tapi tidak lebih dari "%,: mm

sepanjang &,> m, itu hams ditandai dan segera diturunkan ele(asinya

dengan gurinda yang telah disetujui, sampai ele(asinya tidak 

melampaui & mm bilamana diuji ulang dengan mistar lurus sepanjang

&,> m. 1ilamana penyimpangan penampang melintang terhadap yang

semestinya malampaui "%,: mm, perkerasan beton harus dibongkar 

dan diganti oleh Penyedia Jasa atas biaya sendiri.

Setiap lokasi atau ruas yang dibongkar tidak boleh kurang dari &,> m

 panjangnya atau tidak boleh kurang dari lebar lajur yang terkena

101
 

 pembongkaran. 1ilamana diperlukan dalam membongkar dan

mengganti suatu bagian perkerasan, setiap bagian yang tersisa

dari pembongkaran perkerasan beton dekat sambungan yang

 panjangnya kurang dari &,> m, harus ikut dibongkar dan diganti.

"&# Perawatan 2+uring #

Permukaan Perkerasan 1eton Semen yang terekspos harus segera

dirawat dengan penyemprotan bahan perawatan yang disetujui,

sesuai dengan Pasal :.&.%.2?# dari Spesifikasi ini, disemprot segera

setelah permukaan tersebut selesai dikasarkan dengan sikat sesuai

dengan kondisi berikut ini !

a# 1ahan perawatan harus dalam bentuk lapisan yang menerus dan

tak terputus, dan disemprotkan dengan merata dalam % kali

 penyemprotan !
i. Pertama-tama dalam waktu ": menit setelah kondisi air 

 permukaan Ftidak begitu mengkilapF, dan


ii. Gang kedua "> sampai &> menit setelah itu atau

sebagaimana disarankan pabrik pembuatnya.


 b# Pada permukaan dengan auan tetap, penyemprotan pertama

haruslah dalam &> menit setelah penggarukan dan yang kedua

haruslah ": sampai +: menit sesudahnya.


# *lat penyemprot yang dapat beroperasi penuh merupakan

 prasyarat untuk penghamparan perkerasan.


d# Masing-masing penyemprotan harus dengan kadar yang sesuai

dengan sertifikat pengujian untuk perawatan yang efisien, harus

memenuhi nilai minimum >,%> ltr0m %, keuali bahwa!

102
 

/ntuk lokasi yang disemprot selain dengan alat penyemprot

mekanik, kadar penyemprotan harus lebih tinggi %:8 dari kadar 

yang disebutkan dalam sertifikat pengujian untuk perawatan

yang efisien, harus memenuhi nilai minimum >,%> ltr0m %. 4okasi

ini termasuk permukaan untuk sambungan dan ruas-ruas dengan

tepi auan bergerak yang ditunjang oleh auan sementara pada

saat penyemprotan awal.


e# Setiap ruas yang penyemprotannya tidak memenuhi syarat harus

disemprot ulang dalam waktu 9 2enam# jam dengan kadar 

 penyemprotan yang telah diuji tidak kurang dari kekurangan dua

kali penyemprotan semula.


f# 4apisan perawatan harus dipertahankan utuh dalam

 be ntuk se la put (membrane) yang menerus dan tidak patah

sampai kekuatan lapangan sebesar &>> kg0m%  diapai. Setiap

kerusakan selaput perawatan (curing membrane) harus diperbaiki

dengan penyemprotan manual pada lokasi yang aat.


"&# Membongkar *uan
$euali bila ditentukan lain, auan tidak boleh dibongkar dari beton

yang baru dior sebelum menapai waktu paling sedikit "% jam.

*uan hams dibongkar dengan hati-hati agar tidak rusak perkerasan

 beton. Setelah auan dibongkar, bagian sisi perkerasan beton

haruss dirawat (curing) sesuai dengan Pasal :.&.:.2"&# diatas.


'asil Pengawasan !
"# Pengeoran beton dilakukan seara manual dengan tebal perkerasan

 beton %@ m mutu beton $-&:>


%# Pada umur %? hari, mutu beton telah menapai E>8 dari mutu beton

renana

103
 

&# Tahapan pekerjaan penyelesaian pengeoran dan penyetrikaan

2 8loating # dengan metode manual sesuai dengan $ontrak 


+# Dikarenakan kondisi jalan yang berada di daerah berbukit, ele(asi

 permukaan kurang rata, dengan selisih ele(asi H@ m namun tidak ada

dilakukan perbaikan permukaan


:# 1eton dirawat dengan menyemprotkan curing compound   dan ditutup

selama H %+ jam dengan geotek!til non #oven yang dapat menyerap air 


9# Tidak terdapat lokasi yang aat selama proses curing 

104

Anda mungkin juga menyukai