Anda di halaman 1dari 5

PEMERINTAH KABUPATEN SITUBONDO

DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS PANARUKAN
Jl. Raya No. 29 Telp. (0338) 672443 WringinAnom - Panarukan 68351

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


PEMERIKSAAN SAFARI KB
PUSKESMAS PANARUKAN

I. PENDAHULUAN
IVA merupakan pemeriksaan leher rahim (serviks) dengan cara melihat langsung
(dengan mata telanjang) leher rahim setelah memulas leher rahim dengan larutan asam
asetat 3-5%.
Dibutuhkan waktu satu sampai dua menit untuk dapat melihat perubahan-perubahan
pada jaringan epitel. Serviks yang diberi larutan asam asetat 5% akan merespon lebih
cepat daripada larutan 3%. Efek akan menghilang sekitar 50-60 detik sehingga dengan
pemberian asam asetat akan didapat hasil gambaran serviks yang normal
(merahhomogen) danbercakputih (displasia).
II. LATAR BELAKANG MASALAH
Prevalensikasus Ca. Cervix (KankerServiks) di duniamencapai 1,4 juta dengan
493.000 kasus baru dan 273.000 kematian. Dari data tersebut lebih dari 80% penderita
berasal dari Negara berkembang, di Asia Selatan, Asia Tenggara, Amerika Tengah
dan Amerika Selatan
Di Indonesia, setiap tahun terdeteksi lebih dari 15.000 kasus kanker serviks, dan
kira-kira sebanyak 800 kasus di antaranya berakhir dengan kematian. Angka kejadian
kanker serviks di Indonesia tahun 2011 mencapaiangka 100 per 100.000 penduduk per
tahun, dan penyebarannya terlihat terakumulasi di Jawa dan Bali.Angka ini
diperkirakan akan terus meningkat 25% dalam kurun waktu 10 tahun mendatang jika
tidak dilakukan tindakan pencegahan.
Deteksi dini kanker serviks yang dikenal umum adalah Pap Smear, yang biasanya
dilakukan di rumah sakit di bagian laboratorium. Namun, ada pula cara alternative
yakni metode IVA Test. Metode Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA) adalah
pemeriksaan skrining kanker serviks dengan cara inspeksi visual pada serviks dengan
aplikasi asam asetat. Metode ini sudah banyak digunakan seperti di Puskesmas, BPS,
ataupun di Rumah Sakit.Metode inspeksi visual lebih mudah, lebih sederhana, lebih
mampu laksana , sehingga skrining dapat dilakukan dengan cakupan lebih luas dan
diharapkan temuan kanker serviks dini akan bias lebih banyak. Kemampuan tersebut
telah dibuktikan oleh berbagai penelitian

III. TUJUAN
TujuanUmum
Menurunkan Angka kanker serviks serta untuk mengurangi morbiditas atau mortalitas
dari penyakit dengan pengobatan dini terhadap kasus-kasus yang ditemukan.
Tujuan Khusus
a. Mendeteksi dini adanya keganasan atau gejala kanker serviks
b. Mengetahui kelainan yang terjadi pada leher rahim
c. Mengobati lebih dini terhadap kasus keganasan atau gejala kanker serviks
IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN
NO Kegiatan Pokok Rincian Kegiatan
1 Pemeriksaan IVA a. Mempersilahkan ibu masuk dan duduk
b. Melakukan anamnesa
c. Memberi tahu ibu akan dilakukan pemeriksaan
iva
d. Meminta persetujuan dari ibu untuk dilakukan
pemeriksaan
e. Mempersilahkan ibu untuk masuk dalam
ruangan pemeriksaan
f. Tutup tirai untuk menjaga privasi ibu
g. Meminta ibu untuk mengosongkan kandung
kencing
h. Meminta ibu untuk membuka pakaian bawah
dan Membantu ibu untuk tidur dalam posisi
litotomi pada meja ginek
i. Petugas Mencuci tangan 6 langkah
j. Mempersiapkan alat
k. Membuka bak instrumen
l. Hidupkan lampu sorot dan atur tepat pada
vagina ibu
m. Memakai hanscoen
n. Melakukan vulva hygiene
o. Memasang spekulum dengan benar ( tangan
kanan memegang spekulum, tangan kiri
membuka labia minor, masukkan secara miring
dalam keadaan tertutup kemudian putar
kembali 45˚ ke arah bawah hingga menjadi
melintang)
p. Buka spekulum dengan mengencangkan
bautnya kemudian tangan kiri memegang
bagian bawah spekulum
q. Bersihkan porsio ibu dengan kasa memakai
tampon tang
r. Ambil lidi wotten dan celupkan ke dalam asam
asetat 3-5
s. masukkan lidi wotten ke dalam vagina ibu
sampai menyentuh portio
t. Oleskan lidi wotten ke seluruh permukaan
portio' oleskan secara memutar 360˚(searah
jarum jam)
u. Buang lidi wotten pada bengkok
v. Tunggu 34 detik hingga 1 menit lihat
perubahan pada portio
w. Tutup kembali speculum dengan mngendurkan
bautnYa, putar 45˚ke arah kanan, tarik
speculum secara perlahan dan masukkan pada
larutan klorin
x. memberitahu ibu bahwa pemeriksaan telah
selesai dan mempersilahkan ibu untuk
menggunakan pakaian bawah lagi
y. Matikan lampu sorot dan kemaskan alat, cuci
tangan dengan air mengalir dan keringkan
z. memberitahu ibu hasil pemeriksaan.(a.Jika
terjadi perubahan warna pada porsio minta ibu
untuk datang lagi untuk pemeriksaan lebih
lanjut b. Jika tidak ada perubahan"
menganjurkan ibu untuk menjaga kebersihan
alatkelaminnya).
V. CARA PELAKSANAAN KEGIATAN
Metode yang dilakukan adalah dengan menghimbau ibu yang berusia subur untuk
datang ke pustu atau polindes untuk melakukan pemeriksaan iva sesuai jadwal yang
telah ditentukan dan sesuai dengan rincian, dan tahapan kegiatan masing – masing.
-
VI. SASARAN DAN PELAKSANA
a. Sasaran
Ibu-Ibu yang sudah menikah dan Wanita Usia Subur di wilayah Puskesmas
Panarukan.
b. Pelaksana
Programer KB dan Tim, beserta Penanggungjawab Wilayah

VII. JADWAL PELAKSANAAN

Tanggal / hari : 30 Agustus 2018 / kamis


17 Oktober 2018 / rabu
Jam : 08.00wib - selesai
Lama kegiatan : 1 ( satu ) hari

VIII. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN


Evaluasi dilakukan oleh programmer KB terhadap pelaksanaan kegiatan dimana hal
yang di evaluasi adalah jadwal ketepatan waktu pelaksanaan, jumlah PUS yang hadir,
tahapan pemeriksaan kesehatan serta partisipasi para WUS di wilayah puskesmas
panarukan terhadap kegiatan tersebut.

IX. PENCATATAN, PELAPORAN, DAN EVALUASI KEGIATAN.

Pencatatan kegiatan dilakukan dengan cara notulensi saat kegiatan berlangsung dan

melakukan dokumentasi kegiatan berupa foto kegiatan. Pelaporan program tersebut

diserahkan kepada kepala puskesmas dan programer KB

X. BIAYA Mengetahui,
Kepala Puskesmas Panarukan Penanggung Jawab Kegiatan
-

dr. Sudharmono Sri Wahyuningsih, A.md.Keb


Nip. 19700403 199001 2 002
Nip. 19820820 200903 1 010

Anda mungkin juga menyukai