(SOP)
PEMERIKSAAN IVA
(+) (-) A
(-) (+) B
(+) (+) AB
Dengan hasil intrpretasi bisa dilihat pada table berikut
6 Diagram alir
7 Unit terkait Poli umum, MTBS , poli KIA
PENGAMBILAN DARAH VENA
No. Dokumen :
No. Revisi :
Tanggal :
Terbit
SOP Halaman : PUSKESMAS
BINUANG
JL. Raya Timur no.1
Telp (0517)36030
Binuang
PEMERINTAHKAB. dr. H. Widhi Susanto
TAPIN NIP. 19830513 201101 1 006
1. Pengertian Dalam kegiatan pengumpulan sampel darah dikenal istilah phlebotomy
yang berarti proses mengeluarkan darah. Dalam praktek laboratorium
klinik, ada 3 macam cara memperoleh darah, yaitu : melalui tusukan
vena (venipuncture), tusukan kulit (skinpuncture) dan tusukan arteri
atau nadi. Venipuncture adalah cara yang paling umum dilakukan, oleh
karena itu istilah phlebotomy sering dikaitkan dengan venipuncture.
Pengambilan Darah Vena Pada pengambilan darah vena
(venipuncture), contoh darah umumnya diambil dari vena median
cubital, pada anterior lengan (sisi dalam lipatan siku). Vena ini terletak
dekat dengan permukaan kulit, cukup besar, dan tidak ada pasokan
saraf besar. Apabila tidak memungkinkan, vena chepalica atau vena
basilica bisa menjadi pilihan berikutnya. Venipuncture pada vena
basilica harus dilakukan dengan hati-hati karena letaknya berdekatan
dengan arteri brachialis dan syaraf mediana
2 Tujuan 1. Untuk mendapatkan sampel darah vena yang baik dan memenuhi
syarat untuk dilakukan pemeriksaan.
2. Menurunkan resiko kontaminasi dengan darah (infeksi, needle stick
injury) akibat vena punctie bagi petugas maupun penderita.
3. Untuk petunjuk bagi setiap petugas yang melakukan pengambilan
darah (phlebotomy)
3 Kebijakan Setiap analis yang melakukan sampling mampu melakukan
pengambilan sampel darah vena dengan baik dan benar.
4 Referensi PERMENKES NO.411 TAHUN 2010 TENTANG LABORATORIUM
KLINIK
Pasal 17 Ayat 2
|
PEMERIKSAAN HEMOGLOBIN
(TEST STRIP)
:
SOP :
:
PUSKESMAS
BINUANG
JL. Raya Timur no.1 Telp
(0517)36030 Binuang
dr. H. Widhi Susanto
PEMERINTAH KAB.
NIP. 19830513 201101 1
TAPIN 006
1. Pengertian Merupakan pemeriksaan darah rutin untuk mengetahui kadar
hemoglobin dalam darah seorang pasien
2 Tujuan Untuk mendapatkan kadar hemoglobin dalam darah pasien guna
membantu menegakkan diagnosa dokter
3 Kebijakan Semua pasien yang memiliki gejala anemia dapat diperiksakan kadar
Hb.
4 Referensi Prosedur alat Nesco HB
Good Laboratory Practise/GLP, Pusdiknakes 2004
Penuntun LabKlinik , R. GANDASOEBRATA,1992
5 Prosedur/Langkah- Melalui biosensor electrode system pemeriksaan ini berdasarkan
langkah penentuan perubahan arus yang disebabkan oleh reaksi asam urat
dalam electrode pada strip. Ketika sampel darah menyentuh area
target pada strip, darah otomatis tertarik ke zona reaksi pada strip.
Hasil tes akan ditampilkan pada layar
Alat dan Bahan : a. Nesco Multi Chek
b. Stik HB dan chip HB
c. Kapas alcohol dan kapas kering
d. Autoclik
e. Blood lancet
Speciment: Darah kapiler
Cara kerja :
Dipasang chip HB pada bagian atas GCU meter
Dimasukkan strip HB pada lubang yang telah disediakan, alat akan
menampilkan simbol darah
Diletakkan sisi strip pada tetesan darah sehingga darah masuk pada
strip
Kamar hitung diisi dengan menempelkan ujung clinipet pada tepi cover glass.
Dibiarkan selama 10 menit (kalau perlu dalam cawan petridish yang didalamnya telah
diberi kertas saring basah untuk mencegah kekeringan).
Dihitung semua trombosit yang terdapat dalam 1 mm atau dalam 80 kotak kecil
dibawah mikroskop perbesaran 10 x 40.
Hasil pemeriksaan = jumlah Trombosit X 1000
Nilai Normal : 150000-400.000/mm3
Hasil ditulis dalam buku catatan pemeriksaan dan pada blanko hasil
6 Diagram alir
7 Unit terkait Poli umum,MTBS dan poli KIA
No. :
Dokumen
No. Revisi :
Tanggal :
SOP Terbit
Halaman : PUSKESMAS
BINUANG
Jl. Raya Timur no.1 Telp
(0517)36030 Binuang
dr. H. Widhi Susanto
PEMERINTAH KAB.
NIP. 19830513 201101 1
TAPIN 006
1. Pengertian Darah dengan anticoagulan isotonik dalam tabung diputar selama
beberapa menit dengan kecepatan 3000 rpm dan di hitung tinggi
lapisan erytrosit terhadap lapisan plasma.
2 Tujuan Untuk menentukan dan mengukur Volume erythrosit yang dipadatkan
sehingga derajat anemia atau polycethaemia seseorang diketahui.
3 Kebijakan Semua pasien yang diindikasi menderita kekurangan dalam volume
cairan terutama pada pasien DHF.
4 Referensi Good Laboratory Practise/GLP, Pusdiknakes 2004
Penuntun LabKlinik , R. GANDASOEBRATA,1992
5 Prosedur/Langkah-
Sampel darah dapat diambil dari tangan kanan pasien baik pada vena
langkah fosa cubiti (pangkal lengan) apabila gagal dapat diambil dari tangan kiri
pada posisi yang sama atau pada vena radialis (kepalan tangan)
sebanyak 1 cc menggunakan spuit 3 cc.
Isilah tabung mikrokapiler khusus dengan darah vena atau darah kapiler
sebanyak 4/5 bagian.
Salah satu ujungnya ditutup dengan cara membakar atau dengan lilin
(wax).
Masukkan tabung kapiler itu ke dalam sentrifuge mikrohemtokrit
dengan ujung yang tertutup diletakkan ke arah luar.
Putar selama 3-5 menit dengan kecepatan 16.000 rpm.
Bacalah nilai hematokrit dengan menggunakan grafik khusus atau alat
khusus.
Hasil pemeriksaan : diukur pada skala khusus hematokrit dan dinyatakan
dalam %
5 Prosedur/langkah-
Hasil ditulis dalam buku catatan pemeriksaan dan pada blanko hasil.
langkah Nilai Normal :
Laki-laki : 40 - 48 %
Perempuan : 37 43 %
6 Diagram alir
7 Unit terkait Poli umum,MTBS dan poli KIA
PEMERIKSAAN LED
No. :
Dokumen
No. Revisi :
Tanggal :
SOP Terbit
Halaman : 1/1 PUSKESMAS
BINUANG
Jl. Raya Timur no.1 Telp
(0517)36030 Binuang
dr. H. Widhi Susanto
PEMERINTAH KAB.
NIP. 19830513 201101 1
TAPIN 006
1. Pengertian Pemeriksaan LED merupakan pemeriksaan Laboratorium untuk
mengetahui dan menentukan laju endap darah
2 Tujuan Sebagai pedoman dalam melaksanakan pemeriksaan LED, sehingga
terhindar dari kesalahan prosedur.
3 Kebijakan Semua pasien baru dapat dimintakan pemeriksaan LED atau pada
pasien dengan infeksi paru.
4 Referensi Good Laboratory Practise/GLP, Pusdiknakes 2004
Penuntun LabKlinik , R. GANDASOEBRATA,1992
5 Prosedur/Langkah-
Sampel darah dapat diambil dari tangan kanan pasien baik pasien rawat
langkah inap maupun pasien rawat jalan pada vena fosa cubiti (pangkal lengan)
apabila gagal dapat diambil dari tangan kiri pada posisi yang sama
atau pada vena radialis (kepalan tangan) sebanyak 1 cc
menggunakan spuit 3 cc.
Darah yang didapat dimasukan kedalam tabung berisi Natrium Citrat 3,8 % dengan
perbandingan 1 : 4.
Darah diisap dengan tabung Westergreen sampai tanda 0
Lubang diatas ditutup dengan jari, ditempatkan pada rak Westergreesn dengan karet
penutup sebagai alas tabung dan tabung diletakkan secara vertikal.
Tinggi plasma dibaca setelah satu jam dan dinyatakan dalam mm/jam.
Hasil pemeriksaan : Tinggi plasma dibaca setelah satu jam dan dinyatakan
dalammm/jam.
Nilai Normal : 0-20 mm/jam
Hasil ditulis dalam buku catatan pemeriksaan dan pada blanko hasil.
6 Diagram alir
7 Unit terkait Poli umum,MTBS dan poli KIA