Anda di halaman 1dari 11

Teori Perkembangan Kognitif

Menurut Kurt Lewin


Kelompok 4:
Enjum Aprianti
Habibah
Lilis Muparihah
Siti Kartika
Kurt Lewin dalam Djaali (75: 2011) teori belajar Cognitive
Field menitikberatkan perhatian pada kepribadian dan
psikolog sosial, karena pada hakikatnya masing-masing
individu berada di dalam suatu medan kekuatan, yang
bersifat psikologis, yang disebut Life Space mencakup
perwujuduan lingkungan dimana individu bereaksi dalam
fungsi kejiwaan yang dimiliki dan objek material yang
dihadapi.
Adapun ciri-ciri utama dari teori Lewin, yaitu sebagai berikut.

1) Tingkah laku adalah suatu fungsi dari medan yang ada


pada waktu tingkah laku itu terjadi.

2) Analisis mulai dengan situasi sebagai keseluruhan dari


mana bagian bagian komponennya dipisahkan.

3) Orang yang konkret dalam situasi yang konkret dapat


digambarkan secara matematis.
Implikasi teori medan
dalam pembelajaran.
1. Belajar sebagai perubahan
sistem kognitif
Perubahan struktur pengetahuan (struktur kognitif) dapat terjadi karena
ulangan yaitu situasi mungkin perlu diulang-ulang sebelum strukturnya
berubah. Akan tetapi yang penting bukanlah bahwa ulangan itu terjadi,
melainkan bahwa struktur kognitif itu berubah. Dengan pengaturan
masalah (problem) yang lebih baik, struktur mungkin dapat berubah
dengan ulangan yang sangat sedikit.
Perubahan dalam struktur kognitif ini untuk sebagian
berlangsung dengan prinsip pemolaan (patterning) dalam
pengamatan. Ini membuktikan pengamatan penting dalam
belajar. Perubahan itu disebabkan oleh kekuatan yang
telah ada dalam struktur kognitif. Tetapi struktur kognitif
itu juga berubah-ubah sesuai dengan kebutuhan yang ada
pada individu. Disinilah terjadi belajar dengan motivasi.
2. Hadiah dan Hukuman menurut
Kurt Lewin
Reward dan Punisment merupakan sarana motivasi yang
efektif. Tetapi dalam penggunaannya memerlukan
pengawasan. Nilai yang baik bagi peserta didik pada
umumnya merupakan sesuatu hal yang diinginkan (hadiah).
Tetapi, tugas-tugas dalam belajar untuk mencapai nilai
tersebut pada umumnya dianggap sebagai hukuman yang
membebani dan kurang menarik.
3. Masalah berhasil dan gagal
Kurt Lewin lebih setuju penggunaan istilah sukses dan
gagal dibanding hadiah dan hukuman. Karena, apabila
tujuan yang akan dicapai bersifat intrinsik, kita akan lebih
tepat mengatakan bahwa suatu tujuan berhasil atau gagal
dicapai dari pada mengatakan bahwa suatu tujuan
mengandung hadiah dan hukuman.
Apalagi gejala psikologis mengenai sukses dipandang
dari segi si pelajar, setidak-tidaknya mengandung
kemungkinan sebagai berikut:

1. Orang akan mendapat pengalaman sukses kalau dia


mencapai apa yang ingin dicapainya.
2. Orang juga mungkin sudah mendapatkan pengalaman
sukses kalau dia mendekati atau dalam daerah tujuan.
3. Kadang-kadang dapat juga terjadi bahwa orang telah
mendapatkan pengalaman sukses kalau dia berbuat
dalam cara yang oleh umum dianggap sebagai tindakan
yang dapat menuju ke pencapaian tujuan.
Kurt Lewin lebih setuju penggunaan istilah sukses dan
gagal dibanding hadiah dan hukuman. Karena, apabila
tujuan yang akan dicapai bersifat intrinsik, kita akan lebih
tepat mengatakan bahwa suatu tujuan berhasil atau gagal
dicapai dari pada mengatakan bahwa suatu tujuan
mengandung hadiah dan hukuman.
4. Sukses memberi mobilisasi energi
cadangan

Apabila orang mendapatkan pengalamam sukses, maka akan


terjadi semacam mobilisasi energi cadangan itu, sehingga
kemampuan individu untuk memecahkan problem bertambah atau
meningkat. Karena itu secara praktis sangat dianjurkan untuk
memberikan sebanyak mungkin kesempatan kepada para anak
didik kita supaya mereka mendapatkan pengalaman sukses
THANKS

Anda mungkin juga menyukai