Anda di halaman 1dari 6

NOTULEN PRESENTASI

Dosen Pengampu : Dr. Naharus Surur, M.Pd.

Mata Kuliah : Psikologi Belajar

Kelas : 1B

Pertemuan ke : 10

Tanggal : Senin, 25 Oktober 2021

Materi : Teori Belajar Kognitif (Kelompok 2)

Moderator : Sekar Jagad Kinanthi/ K3121075

Notulis : Nadya Wening Kusumastuti/ K3121061

Pemateri:

1. Laili Daffa Ulima / K3121052


2. Nurriyah Habibaht / K3121063
3. Rizkita Ramadhani / K3121072
4. Setia Purwati / K3121077
5. Sevia Ardhe Saputri / K3121078
6. Tarisa Puspa Lestari / K3121081
7. Zalfa Zahrah Khalisyah / K3121087

SESI DISKUSI DAN TANYA JAWAB

1. Penanya 1: Yuliana Fatmawati (K3121084)

Bagaimana cara mengembangkan kemampuan kognitif anak dengan cara


yang paling efisien?

Penjawab: Zalfa Zahrah Khalisyah (K3121087)


Cara untuk mengembangkan yaitu bisa mengembangkan kreativitas mereka,
entah itu melalui imajinasi atau melalui sesuatu yang dilihat karena hal terebut
mampu memicu perkembangan kognitif anak atau yang biasa disebut dengan
keterampilan berfikir anak.
Dan untuk pengembangan kreativitas sendiri harus dimulai sejak usia dini karena
pada saat itu anak memiliki banyak sekali kreativitas atau suatu yang baru dan pada
usia dini juga anak memperoleh banyak imajinasi yang mungkin tidak didapat oleh
orang dewasa, dan dengan imajinasi itulah anak mampu mengembangkan kreativitas
mereka. Dan untuk orangtua ataupun guru jangan sekali-kali melarang atau
membatasi anak, karena ketika anak tersebut dilarang ataupun dibatasi kemampuan
kognitifnya tidak akan berkembang bahkan akan hilang dari diri anak tersebut

2. Penanya 2: Nadya Wening Kusumastuti/ K3121061


Dalam materi yang dipaparkan, pengertian metakognisi tersebut berasal dari
sumber mana? Dan tolong dijelaskan lagi terkait pengertian metakognisi yang lebih
mudah dipahami
Penjawab: Laili Daffa Ulima / K3121052
Metakognisi adalah suatu proses memunculkan rasa ingin tahu seseorang
karena dengan menggunakan proses kognitif seseorang dapat mengarahkan dalam
menata suasana dan menyeleksi strategi untuk meningkatkan kemampuan kognitif di
masa yang akan datang. Pengertian tersebut bersumber dari buku 'Strategi
Pembelajaran Berorientasi Standar Standar Proses Pendidikan' oleh Prof. Dr. H. Wina
Sanjaya, M.Pd. Dari sumber lain yaitu KBBI, metakognisi diartikan sebagai
pemahaman seseorang tentang sistem pemrosesan informasi pada dirinya sendiri.
Sumber lainnya menyebutkan bahwa Metakognisi adalah kesadaran, keyakinan dan
pengetahuan seseorang tentang proses dan cara berpikir pada hal-hal yang mereka
lakukan sendiri sehingga meningkatkan proses belajar dan memori. Dari beberapa
pengertian diatas, bisa saya simpulkan bahwa metakognisi adalah kesadaran,
keyakinan dan pengetahuan seseorang tentang proses dan cara berpikir pada hal-hal
yang mereka lakukan sendiri.

3. Penanya 3: Salma Ghina Rana (K3121073)


Dalam PPT tadi sudah dijelaskan tentang teori belajar kognitif sampai
metakognisi, lalu bagaimana dengan implementasi teori belajar kognitif dalam
proses belajar mengajar?
Penjawab: Rizkita Ramadhani / K3121072
Dalam proses belajar mengajar diperlukan cara yang tepat untuk mendapatkan
hasil belajar yang maksimal. Dengan aplikasi teori belajar kognitif menurut teori
gestalt dalam proses pembelajaran:
1. Pengalaman tilikan (insight); Tilikan bisa disebut juga pemahaman
mengamati. Dalam proses belajar, hendaknya peserta didik memiliki kemampuan
tilikan yaitu mengenal keterkaitan unsur-unsur suatu objek atau peristiwa.
2. Pembelajaran yang bermakna (meaningful learning); dalam hal ini unsur-unsur
yang bermakna akan sangat menunjang pembentukan tilikan dalam proses
pembelajaran. Hal ini akan sangat bermanfaat dan membantu peserta dalam
menangani suatu masalah. Jadi, hal-hal yang dipelajari para peserta didik hendaknya
memiliki makna yang jelas dan logis dengan proses kehidupannya.
3. Perilaku bertujuan (pusposive behavior);suatu perilaku akan terarah pada
tujuan. Proses pembelajaran akan berjalan efektif jika para peserta didik mengerti
tujuan yang ingin dicapainya. Jadi, hendaknya para guru membantu para peserta didik
untuk memahami arah dan tujuannya.
4. Prinsip ruang hidup (life space); perilaku individu memiliki hubungan dengan
tempat dan lingkungan dia berada. Jadi, materi yang diajarkan harusnya berhubungan
dengan situasi dan kondisi lingkungan kehidupan individu.
5. Transfer dalam belajar; yaitu proses pemindahan pola tingkah laku dalam
situasi pembelajaran tertentu ke situasi lain. Transfer belajar terjadi dengan jalan
melepaskan pengertian objek dari satu konfigurasi ke konfigurasi lain dalam tata
susunan yang tepat. Transfer belajar akan terjadi apabila peserta didik telah
menangkap prinsip-prinsip pokok dari suatu persoalan dan menemukan generalisasi
untuk kemudian digunakan dalam memecahkan masalah pada situasi lain.
Penerapan prinsip teori belajar kognitif menurut teori gestalt dalam pembelajaran:
1. Aktivitas suatu cabang olahraga harus dilakukan secara keseluruhan, bukan
sebagai pelaksanaan gerak secara terpisah-pisah. Pemecahan keseluruhan aktivitas
menjadi bagian-bagian yang terpisah menyebabkan peserta didik tidak mampu
mengaitkan bagian-bagian tersebut. Untuk itu, siswa atau atlet harus mampu
mempersatukan bagian menjadi sebuah unit yang terpadu.
2. Tugas utama dari guru atau pelatih adalah untuk memaksimalkan transfer dari
latihan di antara berbagai kegiatan. Pola umum atau konfigurasi perlu untuk
mempermulus terjadinya transfer di antara berbagai kegiatan.
3. Penggunaan faktor insight untuk memecahkan masalah. Pemberian contoh
pada siswa akan membantu siswa dalam mengamati dan memahami suatu masalah.
Sehingga dia mampu menyelesaikannya.
4. Pemahaman tentang hubungan antara bagian-bagian dengan suatu keseluruhan
penting bagi peragaan keterampilan yang efektif. Jadi peserta didik harus mampu
memahami tiap-tiap bagian dan keterkaitannya secara keseluruhan. Salah satu
kelemahan dalam proses pengajaran adalah soal kegagalan guru dalam
menyampaikan informasi yang menuntut peserta didik memperoleh pemahaman yang
mendalam tentang kaitan antara bagian-bagian di dalam konteks keseluruhan.

4. Penanya 4: Putri Novrisdanti / K3121065


Apa aja kelebihan dari penerapan teori kognitif dalam pembelajaran bagi siswa?
Penjawab: Nurriyah Habibaht / K3121063
Kelebihan Teori Belajar Kognitif
a. Menjadikan siswa lebih kreatif dan mandiri.
Dengan teori belajar kognitif siswa dituntut untuk lebih kreatif karena mereka tidak
hanya merespon dan menerima rangsangan saja, tapi memproses informasi yang
diperoleh dan berfikir untuk dapat menemukan ide-ide dan mengembangkan
pengetahuan. Selain itu, membuat siswa lebih mandiri contohnya pada saat siswa
mengerjakan soal siswa bisa mengerjakan sendiri, karena pada saat belajar siswa
menggunakan akal pikirannya untuk mengasah daya ingatnya, tanpa bergantung
dengan orang lain.
b. Membantu siswa memahami bahan belajar secara lebih mudah
Teori belajar kognitif membantu siswa memahami bahan ajar lebih mudah karena
siswa sebagai peserta didik merupakan peserta aktif didalam proses pembelajaran
yang berpusat pada cara peserta didik mengingat, memperoleh kembali dan
menyimpan informasi dalam ingatannya. Serta menekankan pada pola pikir peserta
didik sehingga bahan ajar yang ada lebih mudah dipahami.

5. Penanya 5: Sekar Intania / K3121074


Terkait dengan hal yang disampaikan tadi dalam slide 7 dimana kita akan
mentimpan informasi yang kita peroleh, nah tentu hal tersebut erat kaitannya dengan
memori jangka pendek maupun jangka panjang, nah bisa dijelaskan tidak mengenai
ganguan yang terjadi berkaitan dengan memori jangka pendek maupun memori
jangka panjang?
Penjawab: Setia Purwati / K3121077
Gangguan Memori Jangka Pendek :
Ketika seseorang mengalami gangguan memori jangka pendek, ia mengingat
kejadian 20 tahun yang lalu, tetapi tidak mampu mengingat detail yang terjadi 20
menit sebelumnya. Ada sejumlah penyebab hilangnya ingatan jangka pendek,
beberapa di antaranya merupakan akibat dari kondisi medis dan lainnya dikaitkan
dengan cedera atau pengaruh luar. Trauma, aneurisma, tumor otak, stroke, menjadi
jenis penyakit yang menyebabkan hilangnya ingatan jangka pendek.
Gangguan Memori Jangka Panjang :
Hilangnya ingatan jangka panjang ketika kamu kesulitan mengingat informasi
yang telah berlalu dalam waktu yang cukup lama. Ini banyak terjadi pada sebagian
besar orang seiring dengan bertambahnya usia, yang artinya adalah proses yang
normal dari penuaan. Akan tetapi, hilangnya memori jangka panjang juga bisa
menjadi tanda masalah yang lebih serius, seperti demensia. Penyebabnya beragam,
bisa karena stres, depresi, kurang asupan vitamin B-12, obat-obatan, hingga
hidrosefalus. Gejala yang muncul berupa lupa kata-kata yang sifatnya umum
digunakan, membutuhkan waktu lebih lama untuk mengerjakan tugas, perubahan
perilaku dan suasana hati.

6. Penanya: Monica Diva Julia / K3121058


Dalam teori belajar kognitif apakah ada esensinya tersendiri? jika ada apa
esensi dari teori belajar tersebut?
Penjawab: Zalfa Zahrah Khalisyah (K3121087)
Teori belajar kognitif adalah teori belajar yang mementingkan proses belajar
daripada hasilnya. Teori ini menyatakan bahwa pada proses belajar, seseorang tidak
hanya cenderung pada hubungan antara stimulus dan respon, melainkan juga
bagaimana perilaku seseorang dalam mencapai tujuan belajarnya.
7. Penanya: Monica Diva Julia / K3121058
Mengapa teori belajar kognitif lebih mementingkan proses belajar daripada
hasil belajar?
Penjawab: Tarisa Puspa Lestari / K3121081
Teori belajar kognitif ini lebih mementingkan proses belajar daripada hasil
belajar itu sendiri dengan melibatkan proses berfikir yang sangat kompleks. Jadi anak
ketika belajar bermula dari proses yang mana dari proses tersebut nantinya akan
menjadi hasil dari belajar itu sendiri. Pada teori kognitif ini dikembangkan untuk
membantu guru memahamkan kepada oranglain, terutama pada muridnya. Karena
pada teori belajar ini bagaimana seseorang anak bisa mencapai pemahaman atas diri
dan lingkungannya.

Anda mungkin juga menyukai