Bagaimana cara mengembangkan kemampuan kognitif anak dengan cara
yang paling efisien?
Penjawab: Zalfa Zahrah Khalisyah (K3121087)
Cara untuk mengembangkan yaitu bisa mengembangkan kreativitas mereka, entah itu melalui imajinasi atau melalui sesuatu yang dilihat karena hal terebut mampu memicu perkembangan kognitif anak atau yang biasa disebut dengan keterampilan berfikir anak. Dan untuk pengembangan kreativitas sendiri harus dimulai sejak usia dini karena pada saat itu anak memiliki banyak sekali kreativitas atau suatu yang baru dan pada usia dini juga anak memperoleh banyak imajinasi yang mungkin tidak didapat oleh orang dewasa, dan dengan imajinasi itulah anak mampu mengembangkan kreativitas mereka. Dan untuk orangtua ataupun guru jangan sekali-kali melarang atau membatasi anak, karena ketika anak tersebut dilarang ataupun dibatasi kemampuan kognitifnya tidak akan berkembang bahkan akan hilang dari diri anak tersebut
2. Penanya 2: Nadya Wening Kusumastuti/ K3121061
Dalam materi yang dipaparkan, pengertian metakognisi tersebut berasal dari sumber mana? Dan tolong dijelaskan lagi terkait pengertian metakognisi yang lebih mudah dipahami Penjawab: Laili Daffa Ulima / K3121052 Metakognisi adalah suatu proses memunculkan rasa ingin tahu seseorang karena dengan menggunakan proses kognitif seseorang dapat mengarahkan dalam menata suasana dan menyeleksi strategi untuk meningkatkan kemampuan kognitif di masa yang akan datang. Pengertian tersebut bersumber dari buku 'Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Standar Proses Pendidikan' oleh Prof. Dr. H. Wina Sanjaya, M.Pd. Dari sumber lain yaitu KBBI, metakognisi diartikan sebagai pemahaman seseorang tentang sistem pemrosesan informasi pada dirinya sendiri. Sumber lainnya menyebutkan bahwa Metakognisi adalah kesadaran, keyakinan dan pengetahuan seseorang tentang proses dan cara berpikir pada hal-hal yang mereka lakukan sendiri sehingga meningkatkan proses belajar dan memori. Dari beberapa pengertian diatas, bisa saya simpulkan bahwa metakognisi adalah kesadaran, keyakinan dan pengetahuan seseorang tentang proses dan cara berpikir pada hal-hal yang mereka lakukan sendiri.
3. Penanya 3: Salma Ghina Rana (K3121073)
Dalam PPT tadi sudah dijelaskan tentang teori belajar kognitif sampai metakognisi, lalu bagaimana dengan implementasi teori belajar kognitif dalam proses belajar mengajar? Penjawab: Rizkita Ramadhani / K3121072 Dalam proses belajar mengajar diperlukan cara yang tepat untuk mendapatkan hasil belajar yang maksimal. Dengan aplikasi teori belajar kognitif menurut teori gestalt dalam proses pembelajaran: 1. Pengalaman tilikan (insight); Tilikan bisa disebut juga pemahaman mengamati. Dalam proses belajar, hendaknya peserta didik memiliki kemampuan tilikan yaitu mengenal keterkaitan unsur-unsur suatu objek atau peristiwa. 2. Pembelajaran yang bermakna (meaningful learning); dalam hal ini unsur-unsur yang bermakna akan sangat menunjang pembentukan tilikan dalam proses pembelajaran. Hal ini akan sangat bermanfaat dan membantu peserta dalam menangani suatu masalah. Jadi, hal-hal yang dipelajari para peserta didik hendaknya memiliki makna yang jelas dan logis dengan proses kehidupannya. 3. Perilaku bertujuan (pusposive behavior);suatu perilaku akan terarah pada tujuan. Proses pembelajaran akan berjalan efektif jika para peserta didik mengerti tujuan yang ingin dicapainya. Jadi, hendaknya para guru membantu para peserta didik untuk memahami arah dan tujuannya. 4. Prinsip ruang hidup (life space); perilaku individu memiliki hubungan dengan tempat dan lingkungan dia berada. Jadi, materi yang diajarkan harusnya berhubungan dengan situasi dan kondisi lingkungan kehidupan individu. 5. Transfer dalam belajar; yaitu proses pemindahan pola tingkah laku dalam situasi pembelajaran tertentu ke situasi lain. Transfer belajar terjadi dengan jalan melepaskan pengertian objek dari satu konfigurasi ke konfigurasi lain dalam tata susunan yang tepat. Transfer belajar akan terjadi apabila peserta didik telah menangkap prinsip-prinsip pokok dari suatu persoalan dan menemukan generalisasi untuk kemudian digunakan dalam memecahkan masalah pada situasi lain. Penerapan prinsip teori belajar kognitif menurut teori gestalt dalam pembelajaran: 1. Aktivitas suatu cabang olahraga harus dilakukan secara keseluruhan, bukan sebagai pelaksanaan gerak secara terpisah-pisah. Pemecahan keseluruhan aktivitas menjadi bagian-bagian yang terpisah menyebabkan peserta didik tidak mampu mengaitkan bagian-bagian tersebut. Untuk itu, siswa atau atlet harus mampu mempersatukan bagian menjadi sebuah unit yang terpadu. 2. Tugas utama dari guru atau pelatih adalah untuk memaksimalkan transfer dari latihan di antara berbagai kegiatan. Pola umum atau konfigurasi perlu untuk mempermulus terjadinya transfer di antara berbagai kegiatan. 3. Penggunaan faktor insight untuk memecahkan masalah. Pemberian contoh pada siswa akan membantu siswa dalam mengamati dan memahami suatu masalah. Sehingga dia mampu menyelesaikannya. 4. Pemahaman tentang hubungan antara bagian-bagian dengan suatu keseluruhan penting bagi peragaan keterampilan yang efektif. Jadi peserta didik harus mampu memahami tiap-tiap bagian dan keterkaitannya secara keseluruhan. Salah satu kelemahan dalam proses pengajaran adalah soal kegagalan guru dalam menyampaikan informasi yang menuntut peserta didik memperoleh pemahaman yang mendalam tentang kaitan antara bagian-bagian di dalam konteks keseluruhan.
4. Penanya 4: Putri Novrisdanti / K3121065
Apa aja kelebihan dari penerapan teori kognitif dalam pembelajaran bagi siswa? Penjawab: Nurriyah Habibaht / K3121063 Kelebihan Teori Belajar Kognitif a. Menjadikan siswa lebih kreatif dan mandiri. Dengan teori belajar kognitif siswa dituntut untuk lebih kreatif karena mereka tidak hanya merespon dan menerima rangsangan saja, tapi memproses informasi yang diperoleh dan berfikir untuk dapat menemukan ide-ide dan mengembangkan pengetahuan. Selain itu, membuat siswa lebih mandiri contohnya pada saat siswa mengerjakan soal siswa bisa mengerjakan sendiri, karena pada saat belajar siswa menggunakan akal pikirannya untuk mengasah daya ingatnya, tanpa bergantung dengan orang lain. b. Membantu siswa memahami bahan belajar secara lebih mudah Teori belajar kognitif membantu siswa memahami bahan ajar lebih mudah karena siswa sebagai peserta didik merupakan peserta aktif didalam proses pembelajaran yang berpusat pada cara peserta didik mengingat, memperoleh kembali dan menyimpan informasi dalam ingatannya. Serta menekankan pada pola pikir peserta didik sehingga bahan ajar yang ada lebih mudah dipahami.
5. Penanya 5: Sekar Intania / K3121074
Terkait dengan hal yang disampaikan tadi dalam slide 7 dimana kita akan mentimpan informasi yang kita peroleh, nah tentu hal tersebut erat kaitannya dengan memori jangka pendek maupun jangka panjang, nah bisa dijelaskan tidak mengenai ganguan yang terjadi berkaitan dengan memori jangka pendek maupun memori jangka panjang? Penjawab: Setia Purwati / K3121077 Gangguan Memori Jangka Pendek : Ketika seseorang mengalami gangguan memori jangka pendek, ia mengingat kejadian 20 tahun yang lalu, tetapi tidak mampu mengingat detail yang terjadi 20 menit sebelumnya. Ada sejumlah penyebab hilangnya ingatan jangka pendek, beberapa di antaranya merupakan akibat dari kondisi medis dan lainnya dikaitkan dengan cedera atau pengaruh luar. Trauma, aneurisma, tumor otak, stroke, menjadi jenis penyakit yang menyebabkan hilangnya ingatan jangka pendek. Gangguan Memori Jangka Panjang : Hilangnya ingatan jangka panjang ketika kamu kesulitan mengingat informasi yang telah berlalu dalam waktu yang cukup lama. Ini banyak terjadi pada sebagian besar orang seiring dengan bertambahnya usia, yang artinya adalah proses yang normal dari penuaan. Akan tetapi, hilangnya memori jangka panjang juga bisa menjadi tanda masalah yang lebih serius, seperti demensia. Penyebabnya beragam, bisa karena stres, depresi, kurang asupan vitamin B-12, obat-obatan, hingga hidrosefalus. Gejala yang muncul berupa lupa kata-kata yang sifatnya umum digunakan, membutuhkan waktu lebih lama untuk mengerjakan tugas, perubahan perilaku dan suasana hati.
6. Penanya: Monica Diva Julia / K3121058
Dalam teori belajar kognitif apakah ada esensinya tersendiri? jika ada apa esensi dari teori belajar tersebut? Penjawab: Zalfa Zahrah Khalisyah (K3121087) Teori belajar kognitif adalah teori belajar yang mementingkan proses belajar daripada hasilnya. Teori ini menyatakan bahwa pada proses belajar, seseorang tidak hanya cenderung pada hubungan antara stimulus dan respon, melainkan juga bagaimana perilaku seseorang dalam mencapai tujuan belajarnya. 7. Penanya: Monica Diva Julia / K3121058 Mengapa teori belajar kognitif lebih mementingkan proses belajar daripada hasil belajar? Penjawab: Tarisa Puspa Lestari / K3121081 Teori belajar kognitif ini lebih mementingkan proses belajar daripada hasil belajar itu sendiri dengan melibatkan proses berfikir yang sangat kompleks. Jadi anak ketika belajar bermula dari proses yang mana dari proses tersebut nantinya akan menjadi hasil dari belajar itu sendiri. Pada teori kognitif ini dikembangkan untuk membantu guru memahamkan kepada oranglain, terutama pada muridnya. Karena pada teori belajar ini bagaimana seseorang anak bisa mencapai pemahaman atas diri dan lingkungannya.