Anda di halaman 1dari 4

Nama : Rio Ari Santoso

Kelas : C

NIM : 2111E2107

MAPEL : KIMIA Analitik

RUANG LINGKUP,PENGGOLONGAN PERALATAN & METODE KIMIA ANALITIK


Kimia Analitik merupakan cabang ilmu Kimia yang mempelajari prinsip identifikasi, separasi dan
kuantifikasi senyawa-senyawa kimia melalui pengembangan metode, teknik, dan instrumentasi yang
dikaji secara fundamental dan aplikasinya. Kimia Analitik mencakup metode klasik, modern dan
instrumentasi. Evalusi kualitatif untuk mengidentifikasi materi sedangkan kuantitatif analisa yg
bertujuan untuk mengetahui banyaknya unsur/komponen yang terdapat pada sample. Metode
kualitatif yang bertujuan untuk mengetahui jenis unsur/komponen yang terdapat pada sample.

1. Sifat informasi yang dicari Berdasarkan informasi yang diberikan, tipe analisis kimia dapat
digolongkan sebagai berikut:

a. Analisis proksimat (”proximate analysis”), banyaknya masing-masing unsur dalam suatu sampel
ditetapkan tanpa memperhatikan senyawa yang sebenarnya ada dalam sampel tersebut.

b. Analisis parsial (”partial analysis”) mencakup penetapan konstituenkonstituen terpilih dalam


sampel tersebut.

c. Analisis konstituen runutan (”trace constituent analysis”), merupakan contoh khusus analisis
parsial, di mana yang ditetapkan adalah komponen-komponen khusus yang jumlahnya sangat kecil.
d. Analisis lengkap (”complete analysis”), bila proporsi tiap komponen dalem sample yang
digunakan.

2. Ukuran sampel Berdasarkan banyaknya sampel yang dianalisis, metode analisis dikelompokkan
sebagai berikut:

a. Analisis makro, bila sampel yang dianalisis adalah lebih dari 0,1 gram.

b. Analisis semi mikro (meso), bila jumlah sampel antara 0,01 gram sampai 0,1 gram.

c. Analisis mikro, bila jumlah sampel antara 1 mg sampai 10 mg.

d. Analisis ultra mikro, bila jumlah sampelnya kurang dari 1 mg (setingkat mikrogram).

3. Proporsi sampel Selain berdasarkan sifat informasi yang dicari dan ukuran sampel dapat juga
dikelompokkan pada konstituen penyusunnya. Zat yang ditetapkan dapat merupakan konstituen
utama, konstituen kecil atau konstituen runutan. Jadi dapat merupakan sebagian besar atau
sebagian kecil dari sampel yang dianalisis. Apabila konstituen yang ditetapkan dalam analisis
kadarnya lebih besar dari 1% maka disebut analisis konstituen utama (major), tetapi apabila
kadarnya antara 0,01 – 1% disebut analisis konstituen kecil (minor), serta bila kadarnya kurang dari
0,01% disebut analisis konstituen runutan (trace).

❖ Satuan kimia

a. Molaritas yaitu besaran yang menyatakan jumlah mol zat terlarut pada tiap satuan volume
larutan.Satuan molaritas ialah molar (M) yang sama dengan mol/liter. Jika terdapat n mol
senyawa terlarut dalam V liter larutan, maka rumus molaritas larutan yaitu :
Keterangan:
M = molaritas suatu zat (mol/L)
V = volume larutan (ml)
gr = massa suatu zat (gram)
Mr = massa molekul relatif suatu zat (gr/mol)

b. Molalitas (m) yaitu besaran yang menyatakan jumlah mol zat terlarut pada tiap satuan berat
pelarut. Satuan molalitas ialah molal (m) yang sama dengan mol/kilogram. Jika n mol senyawa dilar

utkan dalam P kilogram pelarut, maka rumus molalitas larutan yaitu :

Keterangan: m = molalitas suatu zat (molal)

p = massa pelarut (gr)

n = mol suatu zat (mol)

M = n/V m = n/p c.

Normalitas (N) Normalitas yaitu besaran yang menyatakan jumlah mol ekivalen zat terlarut pada
tiap satuan volume larutan. Satuan normalitas ialah normal (N) yang sama dengan mol ekivalen/liter.

Rumus normalitas larutan adalah Keterangan:

N = normalitas ( mol ek/L)

V = volume larutan (liter)

n = mol suatu zat (mol)

a = ekivalen suatu zat

d. Fraksi mol (X) yaitu perbandingan jumlah mol suatu komponen larutan dengan jumlah mol
keseluruhan komponen larutan.

Karena fraksi mol adalah perbandingan mol, maka fraksi mol tidak mempunyai satuan. Jika suatu
larutan terdiri dari komponen A dan B dengan jumlah mol Na Keterangan : Xt : Fraksi mol zat terlarut
Np : Jumlah mol zat pelarut Nt : Jumlah mol zat terlarut

❖ Alat – alat kimia analis timbangan a) Timbangan analitik adalah alat untuk mengukur berat
dengan kapasits dari 1 g hingga beberapa kg dengan presesi 1 bagian per105 dari kapasitas
maximumnya.

b) Timbangan makro memiliki kapasitas dari 160 hingga 200 g: dengan presisi ± 0.1 mg N = ek/V atau
N = n x a /V atau N = M x a c) Timbangan analitik semimikro memiliki kapasitas dari 10 hingga 30 g
dengan presisi ± 0.1mg d) Timbangan analitik micro memiliki kapasitas dari 1 hingga 3 g dengan
presisi ± 0.001 mg

❖ Desikator dan Desikant

Oven pengering alat yang biasa digunakan untuk menghilangkan air dari padatan. Bahan yang di
keringkan biasanya diletakkan di dalam dsikator untuk meminimalisasi penyerapan uap air. Bagian
dasar alat ini terdapat agen kimia pengering ( desikant ) misalnya kalsium sulfat anhidrate,
magnesium perklorat or fosfat pentoksida anhidrat

❖ Penimbangan selisih Penimbangan dengan selisih adalah metode sederhana untuk menentukan
berat dari sample. Pertama, botoldan isinya ditimbang. Ketika sample dipindah untuk mengatur
samberl tsb dengan penutupnya dan putar untuk mengatur sampel tsb. Setelah dipindahkan
timbanglah botol tsb tanpa isi. Massa dari sampple adalah seliih diantara berat kedua botol sampel
tsb.

Krusible -> berfungsi sebagai container/wadah Krusible penyaring -> berfungsi untuk wadah dan
penyaring.

Anda mungkin juga menyukai