ANALISA
KUANTITATIF
PERTEMUAN KE-2
KONSEP DASAR DALAM ANALISA KUANTITATIF
KONSENTRASI LARUTAN
Secara kualitatif, larutan dalam wujud cair diberi nama larutan
encer, pekat atau jenuh, lewat jenuh dan belum jenuh. Untuk
menyatakan kepekatan larutan secara kuantitatif digunakan
satuan konsentrasi. Demikian pula banyaknya suatu zat tertentu
dalam sampel biasanya dinyatakan sebagai kadar atau
konsentrasi.
Berdasarkan tujuan dan kegunaannya, konsentrasi larutan dapat
dinyatakan dalam berbagai satuan, misalnya:
1. molaritas dan normalitas sering digunakan karena
didasarkan pada volume larutan;
2. persentase digunakan secara umum untuk menyatakan
konsentrasi pereaksi;
3. bagian per juta (ppm) atau bagian per milyar (ppb)
digunakan untuk larutan yang sangat encer.
Konsentrasi Larutan Kepekatan,yaitu jumlah relatif
antara pelaut dan zat terlarut
n massa 1
M= M= ×
V Mr V
Keterangan :
M = molaritas (mol/L) V = volume larutan (L)
n = jumlah mol (mol) Mr = Massa molekul
relatif (gram/mol)
Jumlah mol zat terlarut dalam 1 kg pelarut
n massa 1
m= m= ×
p 𝑀𝑟 𝑝
Keterangan :
m = molalitas (mol/kg)
n = jumlah mol (mol)
p = massa pelarut (kg)
Jumlah mol ekivalen zat terlarut dalam tiap liter larutan
mol ekivalen n ×𝑎
N= = =M ×𝑎
V V
Keterangan :
N = normalitas (mol ek/L) a = ekivalen suatu zat
n = jumlah mol (mol) V = volume larutan (L)
Part per million (ppm) atau bagian per juta (bpj) adalah satuan konsentrasi
yang menyatakan perbandingan bagian dalam 1 juta bagian yang lain.
Ppm dinyatakan dengan satuan mg/kg atau mg/L.
𝐦𝐚𝐬𝐬𝐚 𝐭𝐞𝐫𝐥𝐚𝐫𝐮𝐭
𝐩𝐩𝐦 = × 𝟏𝟎𝟔
𝐦𝐚𝐬𝐬𝐚 𝐥𝐚𝐫𝐮𝐭𝐚𝐧
𝐦𝐚𝐬𝐬𝐚 𝐭𝐞𝐫𝐥𝐚𝐫𝐮𝐭
% 𝐦𝐚𝐬𝐬𝐚 = × 𝟏𝟎𝟎 %
𝐦𝐚𝐬𝐬𝐚 𝐥𝐚𝐫𝐮𝐭𝐚𝐧
𝐯𝐨𝐥𝐮𝐦𝐞 𝐭𝐞𝐫𝐥𝐚𝐫𝐮𝐭
% 𝐯𝐨𝐥𝐮𝐦𝐞 = × 𝟏𝟎𝟎 %
𝐯𝐨𝐥𝐮𝐦𝐞 𝐥𝐚𝐫𝐮𝐭𝐚𝐧
Soal :
1. Cara basah
• Pelarutan langsung dengan air (zat padat dilarutkan dalam air → larutan )
• Pelarutan dengan asam, seperti HNO3, H2SO4, HCl, HClO4, atau
campurannya.
• Destruksi dengan air raja HNO3 p : HCl p = 1 : 3.
2. Cara kering
Diabukan dalam furnace pada suhu tertentu. Abu dilarutkan dalam asam,
kemudian diencerkan secara kuantitatif.
C. PENGUKURAN
.
Metode Pengukuran untuk analisis kuantitatif Contoh:
Home
KESALAHAN DALAM ANALISIS KIMIA
Kesalahan tak tentu/ Indeterminat Error Sumber
penyebab Kesalahan tak dapat ditentukan
secara pasti.
Contoh:
• Kebisingan & penyimpangan dalam
rangkaian instrumen
• Getaran dalam suatu gedung
• Perubahan kondisi lingkungan kerja
Kesalahan tertentu/ Determinant Error/ Kesalahan
sistematik
• Kesalahan Metode/ Cara Analisis : Umumnya bersumber
dari adanya zat lain yang mempengaruhi hasil
pengukuran. Hasil pengukuran bisa menjadi lebih besar
atau lebih kecil dari yang seharusnya.
• Kesalahan Operasional: Umumnya terjadi karena
keterbatasan kemampuan analis/operator.
• Kesalahan Instrumental: Ketidakmampuan alat ukur
untuk bekerja sesuai standar yang diperlukan
Perumusan Kesalahan Relatif