Anda di halaman 1dari 3

NAMA = ALISYA QOTRUNADA

KELAS = 1 TMA C
NIM = 2017407089

Refleksi Pendidikan dari Berbagai Prespektif Tokoh Filsafat Pendidikan


1. PENGERTIAN PENDIDIKAN
a. Pendidikan merupakan proses menyiapkan pribadi yang unggul dan menghasilkan pribadi
yang mampu berfikir. Menurut saya ini merupa salah satu pribadi yang dibutuhkan
Indonesia di masa depan. Menyiapkan para calon pemimpin di masa depan dengan sebaik
baiknya.
b. Pendidikan yang maju mengikuti zaman.
c. Menurut al-Ghazali (1996:13), pendidikan yang benar merupakan sarana untuk
mendekatkan diri kepada Allah SWT. Menurut saya untuk semua pendidik dibidag apapun
diharapkan mampu membawa peserta didik kepad Allah SWT
d. Aristoteles. dia berpandangan bahwa ilmu pendidikan dibangun melalui riset pendidikan,
riset di sini yaitu merupakan suatu gerakan maju dan kegiatan-kegiatan observasi menuju
prinsip-prinsip umum yang bersifat mengeratkan dan kembali kembali ke observasi-
observasi tersebut. Dunia akan terus berkembang,, dengan hasil riset-riset ini, diperlukan
untuk menjawab persoalan dan tantangan di masa depan.
e. Menurut Ki Hj Dewantara, pendidikan adalah upaya untuk memajukan pertumbuhan Budi
pekerti ( kekuatan batin, karakter), pikiran (intelektual), dan tubuh anak. Dalam rangka
kesempurnaan hidup dan keselarasan hidup dengan dunianya. Pendidikan yang baik
menurut saya juga menghasilkan peserta didik yang berbudi pekerti, sopan,dan
menghargai sesamanya.
f. PROSES = Kegiatan yang dilakukan untuk mengembangkan peserta didik baik
mengembangkan potensi, pemikiran ataupun skill. Berisi berbagai informasi yang belum
kita tahu dan berharap informasi-informasi baru itu dapat bermanfaat di masa yang akan
datang.
g. HASIL = Menghasilkan peserta didik yang mampu daan siap menghadapi tantangan.
Peserta didik yang memiliki pemikiran matang. Potensi yang pernah dikembangkannya
dapat bermanfaat bagi orang lain.

2. TUJUAN PENDIDIKAN
Berdasarkan beberapa pendapat filosof yang saya sukai pada point ke-1, saya berharap
pendidikan memiliki tujuan:
a. Sebagai perantara mendekatkan diri kepada Allah SWT. Saya salah satu calon pendidik
dibidang eksak, saya berupaya dimasa depan saya menjadi pendidik pelajaran eksak yang
mampu membawa peserta didik saya mendekatkan diri kepada Allah SWT. Dan tujuan
pendidikan menurut Al-Ghazali juga selaras denggan tujuan Pnedidikan Eksak salah
satunya melatih nalar dalam menyelesaikan suatu persoalan dan membuat kita berpikir
kritis terkait penyelesaian masalah.
b. Diharapkan pendidikan mampu menumbuhkan budi pekerti yang baik sejak masih kecil.
c. Melatih peserta didik untuk menyelesaikan masalah yang akan terjadi di masa
mendatang.
d. untuk memajukan bangsa secara keseluruhan tanpa membedakan agama, etnis, suku,
budaya, adat, kebiasaan, status ekonomi, status sosial serta berdasarkan kepada nilai-nilai
kemerdekaan.
e. Melahirkan para generasi banga yang berpendidikan.
f. Menambah ilmu.
g. Memajukan pengetahuan dan menambah pengetahuan yang belum diketahui
sebelumnya.
h. Salah satu bentuk bela negara.
i. Mengetahui potensi diri.
j. Mengembangkan potensi diri.

3. KURIKULUM
a. Zaman pasti akan berubah seiring berjalananya waktu. Seperti zaman sekarang yang
sudah menggunakan teknologi di mana mana. Jadi filsafat pendidiakan aliran
Progressivisme sanagat penting untuk kehidupan di masa depan. Agar ndividu tidak
tertingal zaman dengan menggunakan masa lalu sebagai cermin untuk memahami masa
depan yang lebih baikk lagi.
b. Menurut Aristoteles, Kurikulum harus mencangkup semua aspek Perkembangan baik itu
fisik motorik, kognitif, sosial emosional dst. Maksunya dalam berbagai aspek seimbang,
semua harus berkembang dan tidak ada yang timpang.
c. Menyertakan pelajaran pelajaran untuk perisiapan masa depan seperti IT untuk bisa
mengoprasikan teknologi teknologi terbaru.
d. Menyediakan pelajaran yang mampu mengembangkan keterampilan seperti prakarya.
e. Pembelajaran untuk melatih otak seperti matematika.
f. Saya juga memilih filsafat pendidikan aliran perenialisme. Saya berpendapat bahwa masa
lampau bisa dijadikan pelajaran untuk kehidupa yang lebih baik di masa depan.
g. Menurut Ki Hajar Dewantara, Tetep-Antep-Manep. Pernyataan ini berarti kita harus selalu
yakin akan pilihan kita, tidak goyah meskipun dipengaruhi orang lain.
h. Menurut Ibnu Maskawayh, menekankan pendidikan yang memiliki 3 daya. Dan ketiga
daya tersebut diperlukan di masa ini.

4. METODE
a. Metode pedagogic, atau menurut pembagian berdasarkan umur. Kita perlu
mengklasifikasikan peserta didik menjadi beberpa kelas, sehingga pendidikan yang akan
mereka dapatkan tepat sasaran. (Ki Hajar Dewantara)
b. Menceritakan kisah-kisah Nabi dan Rosul juga bisa menjadi salah satu metode
pembelajaran untuk beberapa studi. Kisah-kiisah ini diharapkan mampu memberi
keteladanan bagi peserta didik.
c. Metode praktek. Setelah membahas tuntas teori suatu bab kita perlu mempraktekannya.
Seperti pembelajaran tantang tata cara sholat.
d. Salah satu metode Ibnu Maskawyh adalah berlatih terus menerus, saya menyukai metode
ini karena dengan kita berlatih terus menerus kita aka terbiasa dengan persoalan
persoalan. Metode ini mengajarkan kita untuk selalu berlatih karena dunia ini terus
berganti dan banyak pengetahuan baru yang harus kita pelajari.
e. Meetode amsal atau perumpamaan. Selain mengangkat perumpamaan dalam Al-Qur’an,
metode ini juga bisa digunakan pada pembelajaran matematika. misalkan dalam
pembelajaran operasi hitung angka-angkanya bisa diumpamakan dengan benda-benda
yang menarik peserta didik.
f. Pemberian pujian, tidak ada salahnya kita memberikan reward berupa pujian setelah
peserta didik melakukan sesuatu yang membanggakan. Dihrapkan peserta didik akan
terus bersemangat dalam belajar.
g. Pemberian hukuman, tidak semua peserta didik patuh denga napa yang disampaikan
pendidik. Oleh karena itu, hukuman yang sewajarnya diperlukan untuk membuat jere
peserta didik.
h. Metode Pembiasaan menurut Aristoteles,

5. PENDIDIK
a. Pendidik yang mampu memberi teladan kepada peserta didik (Aristoteles & Ki Hajar
Dewantara).
b. Pendidik diharapkan mampu menjadi ‘teman’ peserta didik dan mampu membangun
image yang ramah, dihormati, dan dihargai.
c. Pendidik yang mampu berbaur dengan peserta didik.
d. Menurut Al-ghazali, Pendidik adalah orang-orang yang yang bertanggungjawab terhadap
perkembangan peserta didik dengan dengan mengupayakan perkembangan seluruh
potensi peserta didik, baik potensi afektif, kognitif, maupun psikomotor sesuai dengan
ajaran islam.
e. Pendidik yang tau kebutuhan peserta didiknya.
f. Pendidik yang sabar menghadapi peserta didik yang belum paham.

6. PESETA DIDIK
Menurut Ibnu Maskwayh, Anak didik merupakan objek Pendidikan yang harus dikembangkan
potensi dan pemahaman akhlaknya. Menurut saya peserta didik adalah pemeran utama
dalam pendidikan, alat ukur keberhasilan pendidik dalam mendidik siswa.
Menurut saya, peserta didik adalah orang yang mau belajar dan haus ilmu. Belajar apapun itu,
baik formal atau informal. Dengan harapan dengan pendidikan ini kita akan tahu apa potensi
yang ada di diri kita dan mengeksplor apa saja yang belum kita tahu. Setelah kita tahu potensi
kita, kita dapat mngembangkan potensi tersebut sehingga dapat bermanfaat buka hanya ntuk
diri sendiri namun juga untuk orang lain. Mengeksplor sesuatu yang belum kita tahu itu tidak
ada batasnya. Semua bidang diseluruh dunia pasti ada sesuatu yang baru. Misalkan saja Korea
Selatan banyak sekali kelas-kelas membuat berbagai hal. Misalkan ada studio pembuata
aksesoris, studio pembuatan parfum custom, studio pembuatan sabun custom, studio
pembuatan lilin, dan lain sebagainya.
Hal-hal seperti itu yang jarang ada di pendidikan formal.

Anda mungkin juga menyukai