Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pelayanan publik dapat diartikan sebagai pemberian layanan (melayani)
keperluan orang atau masyarakat yang mempunyai kepentingan pada
organisasi itu sesuai dengan aturan pokok dan tata cara yang telah ditetapkan.
Pemerintahan pada hakekatnya adalah pelayanan kepada masyarakat, Tidak
dapat untuk melayani dirinya sendiri, tetapi untuk melayani masyarakat serta
menciptakan kondisi yang memungkinkan setiap anggota masyarakat
mengembangkan kemampuan dan kreativitasnya demi mencapai tujuan
bersama.Warga negara mempunyai hak untuk mendapatkan pelayanan publik
yang berkualitas dari negara (birokrasi). Warga negara juga memiliki hak
untuk mendapatkan perlindungan akan hak-haknya, didengar suaranya,
sekaligus dihargai nilai dan preferensinya. Dengan demikian, warga negara
memiliki hak untuk menilai, menolak dan menuntut siapapun yang secara
politis bertanggungjawab atas penyediaan pelayanan publik.
Meningkatnya kebutuhan masyarakat membuat para pelayan publik harus
lebih baik dalam memberikan pelayanan. Hal inilah yang kemudian
memunculkan inovasi-inovasi pelayanan publik dengan maksud untuk
memperbaiki dan meningkatkan pelayanan publik. Inovasi adalah kemampuan
menerapkan kreativitas dalam rangka memecahkan masalah dan menemukan
peluang . Sedangkan pengertian inovasi dalam pelayanan publik adalah ide
kreatif teknologi atau cara baru dalam teknologi pelayanan atau memperbarui
yang sudah ada di bidang teknologi pelayanan atau menciptakan terobosan
atau penyederhanaan di bidang aturan, pendekatan, prosedur, metode, maupun
struktur organisasi pelayanan yang manfaatnya hasil mempunyai nilai tambah
baik dari segi kuantitas maupun kualitas pelayanan . Dengan demikian,
inovasi pelayanan publik merupakan upaya perbaikan atau pengembangan
pelayanan yang diberikan oleh pemerintah kepada masyarakat dalam rangka
memenuhi semua kebutuhan masyarakat.
Pada era modern saat ini inovasi pelayanan publik dikembangkan dengan
adanya teknologi informasi. Teknologi informasi berkembang dengan pesat,
baik dari media teknologi informasi serta pemanfaatan teknologi informasi
pada berbagai sektor dan organisasi baik publik maupun privat. Penggunaan
teknologi informasi dalam pemerintahan lebih kita kenal dengan nama e-
government. Egovernment merupakan upaya penggunaan teknologi informasi
dalam penyelenggaraan pemerintahan dalam rangka penyampaian informasi
publik dan juga penyelenggaraan pelayanan kepada masyarakat.
Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2017 Tentang Inovasi Daerah
disebutkan bahwa, Inovasi Pelayanan Publik merupakan inovasi dalam
[1]
penyediaan pelayanan kepada masyarakat yang meliputi proses pemberian
pelayanan barang/jasa publik dan inovasi jenis dan bentuk barang/jasa publik.
Sedangkan kriteria inovasi daerah, dapat memberi manfaat bagi daerah
dan/atau masyarakat, dan tidak mengakibatkan pembebanan dan/atau
pembatasan pada masyarakat yang tidak sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
Menurut kenyataan di lapangan di Kantor Desa Suwug, Kec Sawan, Kab
Buleleng belum dapat melakukan sebagaimana yang dijelaskan dalam
Peraturan Tentang Inovasi Daerah itu, karena sampai saat ini sistem pelayanan
yang berlaku pada kantor desa tersebut masih seperti yang biasa, dan belum
ada perubahan yang signifikan terhadap pelayanan yang diberikan kepada
masyarakat. Inovasi atau perubahan yang dilakukan di Kantor Desa Suwug
seharusnya dapat memberikan kemudahan atau kenyamanan bagi masyarakat
dalam mengurus administrasi yang diperlukan oleh masyarakat dalam
berbagai bentuk dan jenisnya.
Berdasarkan kenyataan yang ditemui di lapangan sebagaimana ungkapan
yang dinyatakan oleh salah seorang warga masyarakat Desa Suwug
menyatakan bahwa, dalam pengurusan administrasi kependudukan terkesan
lambat dan masih dilakukan secara manual, sehingga masyarakat menunggu
lebih lama dan dalam waktu yang tidak dapat ditentukan. Oleh karena itu,
urusan administrasi yang diperlukan oleh masyarakat tentunya tertunda karena
harus menunggu selesainya administrasi.Terhadap hal ini pemerintah
kecamatan juga perlu melakukan inovasi atau perubahan terhadap sistem
pelayanan agar dapat memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam
mendapatkan surat-surat yang diperlukan dari pihak desa.
1.2 Rumusan Masalah
Pengembangan inovasi pelayanan publik di Desa Suwug merupakan salah
satu upaya yang bisa ditempuh untuk meningkatkan kualitas pelayanan
publik serta memberdayakan masyarakat agar lebih mandiri. Bertitik tolak
dari hal tersebut diatas, maka dirumuskan masalah pokok yang perlu
mendapat kajian secara mendalam yaitu:
1. Bagaimana cara pengembangan website dan pelayanan administrasi
publik di Desa Suwug, Kecamatan Sawan, Kabupaten Buleleng?
2. Apakah hambatan pengembangan pelayanan administrasi publik dalam
hal surat menyurat?
3. Apakah upaya yang dilakukan dalam menghadapi hambatan dalam
pengembangan pelayanan administrasi publik?
1.3 Tujuan Penelitian
Sesuai dengan permasalahan yang diteliti maka tujuan dari penelitian ini
adalah:
[2]
1. Untuk mengetahui cara pengembangan website dan pelayanan
administrasi publik di Desa Suwug, Kecamatan Sawan, Kabupaten
Buleleng.
2. Untuk mengetahui hambatan pengembangan pelayanan administrasi
publik dalam hal surat menyurat.
3. Untuk mengetahui upaya yang dilakukan untuk mengahadapi
hambatan dalam pengembangan pelayanan administrasi publik.
1.4 Manfaat Penelitian
Dalam suatu penelitian, dimana kegunaan suatu penelitian tersebut harus
dapat diketahui dengan jelas dan pasti. Suatu masalah yang diperkirakan
tidak berguna atau bermanfaat untuk kepentingan ilmiah maupun
kepentingan terapan, tidak akan diajukan sebagai masalah penelitian.
Manfaat penelitian ini dapat diklasifikasikan menjadi 2 (dua) yaitu :
1. Manfaat teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan secara
teoritis tentang pengembangan website dan pelayanan administrasi
publik di Desa Suwug, Kecamatan Buleleng, Kabupaten Buleleng.
2. Manfaat praktis
Manfaat dari penelitian ini adalah diharapkan hasilnya dapat berguna
sebagai sumbangan pemikiran serta informasi bagi Pemerintah Desa
Suwug dalam hambatan yang dihadapi dalam pengembangan
pelayanan administrasi publik di Kabupaten Buleleng.
1.5 Batasan Masalah
Pembatasan suatu masalah digunakan untuk menghindari adanya
penyimpangan maupun pelebaran pokok masalah agar penelitian tersebut
lebih terarah dan memudahkan dalam pembahasan sehingga tujuan
penelitian akan tercapai. Beberapa batasan masalah dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut:
1. Luas lingkup hanya meliputi informasi pengembangan website dan
pelayanan administrasi publik.
2. Informasi yang disajikan yaitu : Pelayanan administrasi kependudukan
online dalam hal pembuatan surat menyurat secara online melalui
website Desa Suwug.
1.6 Hipotesis
Hipotesis adalah jawaban sementara dari suatu masalah yang dihadapi dan
perlu diuji kebenarannya dengan data yang lebih lengkap dan menunjang.
[3]
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui dampak pengembangan website
dan pelayanan administrasi publik di Desa Suwug, Kecamatan Sawan,
Kabupaten Buleleng, dalam hal ini tingkat kemudahan masyarakat yang
menggunakan webiste tersebut. Berikut ini perumusan hipotesis dari
penelitian ini:
H1= Pengembangan website dan pelayanan administrasi publik di Desa
Suwug dapat mempermudah dalam mengurus administrasi di desa.
H0= Pengembangan website dan pelayanan administrasi publik di Desa
Suwug tidak dapat mempermudah dalam mengurus administrasi di desa.

[4]
BAB 2
KAJIAN PUSTAKA

2.1 Inovasi
Inovasi merupakan setiap ide atau pun gagasan baru yang belum
pernah ada atau pun diterbitkan sebelumnya. Sebuah inovasi biasanya
berisi terobosan-terobosan baru mengenai sebuah hal yang diteliti oleh
sang inovator (orang yang membuat inovasi). Inovasi biasanya sengaja
dibuat oleh sang inovator melalui berbagai macam aksi atau pun
penelitian yang terencana.
Pengertian Inovasi Menurut Para Ahli
 Kuniyoshi Urabe
Menurut Kuniyoshi Urabe, inovasi merupakan setiap kegiatan
yang tidak bisa dihasilkan dengan satu kali pukul, melainkan
suatu proses yang panjang dan kumulatif, meliputi banyak
proses pengambilan keputusan, mulai dari penemuan gagasan
hingga ke implementasian nya di pasar.
 Van de Ven, Andrew H
Menurut Van de Ven, Andrew H., pengertian inovasi adalah
pengembangan dan implementasi gagasan-gagasan baru oleh
orang dalam jangka waktu tertentu yang dilakukan dengan
berbagai aktivitas transaksi di dalam tatanan organisasi
tertentu.
 Everett M. Rogers
Menurut Everett M. Rogers, inovasi merupakan sebuah ide,
gagasan, ojek, dan praktik yang dilandasi dan diterima sebagai
suatu hal yang baru oleh seseorang atau pun kelompok tertentu
untuk diaplikasikan atau pun diadopsi.
 UU No. 19 Tahun 2002
Menurut UU No. 19 Tahun 2002, pengertian inovasi adalah
kegiatan penelitian, pengembangan, dan atau pun perekayasaan
yang dilakukan dengan tujuan melakukan pengembangan
penerapan praktis nilai dan konteks ilmu pengetahuan yang
baru, atau pun cara baru untuk menerapkan ilmu pengetahuan
dan teknologi yang sudah ada ke  dalam produk atau pun
proses produksinya.

2.2 Pelayanan Publik

Pengertian Pelayanan Publik


Pelayanan publik pada dasarnya tidak bisa terlepas dari masyarakat,
masyarakat yang terdiri dari sekolompok orang atau manusia selalu
membutuhkan pelayanan, meskipun pelayanan publik tidak bisa terlepas
pada admimisitrasi yang diatur oleh Negara. Pelayanan publik adalah
[5]
segala kegiatan pelayanan yang dilaksanakan oleh penyelenggara
pelayanan publik sebagai upaya pemenuhan kebutuhan penerima
pelayanan maupun pelaksanaan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Menurut B.Linois, dalam buku etika publik definisi pelayanan publik
adalah “semua kegiatan yang pemenuhannya harus dijamin, diatur, dan
juga diawasi oleh pemerintah, karena diperlukan untuk perwujudan dan
perkembangan kesaling-tergantungan sosial, dan pada hakikatnya,
perwujudannya sulit terlaksana tanpa campur tangan kekuatan
pemerintah.
Manajemen baru administrasi publik, membuat batas-batas antara
instansi pemerintah, swasta, dan sektor-sektor non profit yang semakin
kabur, sehingga pelayanan publik memiliki makna yang lebih luas.
Dengan beragamnya sektor penyedia pelayanan publik, mobilitas, dan
perubahan pada penyedia jasa/kerja menimbulkan perubahan besar
didalam pelayanan publik.

Jenis Pelayanan Publik


Munculnya pelayanan umum atau publik dikarenakan adanya kepentingan,
dan kepentingan tersebut bermacam-macam bentuknya sehingga
pelayanan publik yang dilakukan ada beberapa macam.
Menurut Hardiyansyah, jenis pelayanan umum atau publik yang
diberikan pemerintah terbagi dalam tiga kelompok, yaitu :
 Pelayanan administrativ
Pelayanan administratif adalah pelayanan berupa penyediaan berbagai
bentuk dokumen yang diperlukan oleh publik, misalnya : Pembuatan Kartu
Tanda Penduduk (KTP), Sertifikat Tanah, Akta Kelahiran, Akta Kematian,
Buku Kepemilikan Kendaraan Bermotor (BPKB), Surat Tanda Nomor
Kendaraan (STNK), Izin Mendirikan Bangunan (IMB), Paspor, dan
sebagainya.
 Pelayanan Barang
Pelayanan barang adalah pelayanan yang menghasilkan berbagai
bentuk/jenis barang yang menjadi kebutuhan publik, misalnya : jaringan
telepon, penyediaan tenaga listrik, penyediaan air bersih.
 Pelayanan Jasa
Pelayanan jasa adalah pelayanan yang menghasilkan berbagai bentuk jasa
yang dibutuhkan publik, misalnya : Pendidikan tinggi dan menengah,
pemeliharaan kesehatan, penyelenggaraan
transportasi, jasa pos, sanitasi lingkungan, persampahan, penggulangan
bencana, pelayanan social
Kualitas Pelayanan Publik
Kualitas pelayanan adalah segala bentuk aktivitas yang dilakukan oleh
perusahaan guna memenuhi harapan konsumen. Layanan dalam hal ini
diartikan sebagai jasa atau servis yang disampaikan oleh pemilik jasa yang
berupa kemudahan, kecepatan, hubungan, kemampuan dan
keramahtamahan yang ditujukan melalui sikap dan sifat dalam
[6]
memberikan pelayanan untuk kepuasan konsumen. Kualitas pelayanan
(service quality) dapat diketahui dengan cara membandingkan persepsi
para konsumen atas pelayanan nyata yang mereka terima/peroleh dengan
pelayanan yang sesungguhnya mereka harapkan/inginkan terhadap atribut-
atribut pelayanan suatu perusahaan. Kualitas pelayanan sebagai ukuran
seberapa bagus tingkat layanan yang diberikan mampu sesuai dengan
harapan pelanggan.
Manajemen pelayanan publik yang diselenggarakan oleh aparatur
pemerintahan dimaknai sebagai keseluruhan kegiatan pengelolaan
pelayanan oleh instansi-instansi pemerintah atau badan hukum lain milik
pemerintah kepada masyarakat sesuai dengan kewenangannya, baik
pelayanan yang diberikan secara langsung maupun tidak langsung melalui
kebijakan-kebijakan tertentu. Sejalan dengan perkembangan
penyelenggaraan Negara dan dalam upaya mewujudkan pelayanan,
paradigma pelayanan publik berkembang dengan fokus pengelolaan
pelayanan yang berorientasi pada kepuasan pelanggan.

2.3 Website Desa


Pengertian Website Secara Umum
Pertama, secara garis besar website adalah suatu portal atau situs yang
dapat diakses secara online, dimana situs tersebut dapat menampilkan
informasi baik berupa teks, gambar, video ataupun konten suara.Website
sangat luas pengeriannya, sehingga tidak bisa dibatasi sampai situ saja.
Website juga bisa menampilkan produk barang dagangan atau bisa juga
menampilkan profil sebuah perusahaan. Namun pada intinya website itu
suatu situs/portal yang menampilkan informasi.
Pengertian Desa Secara Umum
Desa bisa diartikan sebuah aglomerasi permukiman di area perdesaan.
Atau, istilah desa adalah pembagian wilayah administratif di Indonesia di
bawah kecamatan, yang dipimpin oleh Kepala Desa.
Pengertian Website Desa
Setelah mengetahui pengertian kedua kata tersebut, maka kita dapat
menyimpulkan bahwa Website Desa adalah suatu portal atau situs berbasis
online yang di dalamnya terdapat informasi publik seputar kegiatan Desa,
baik dari segi administrasi, sosial, budaya, kelembagaan dan informasi
lainnya yang berkaitan dengan desa tersebut. Dengan tujuan menyediakan
informasi yang akurat agar diketahui oleh khalayak seputar kegiatan desa
tersebut, juga bertujuan untuk mengenalkan potensi desa tersebut.
Singkatnya, Website Desa adalah situs online yang didalamnya
menyuguhkan informasi seputar desa terkait, dengan harapan adanya
keterbukaan informasi dan bertujuan untuk mengenalkan Desa pada
[7]
publik.Website desa ini dikelola oleh aparat desa yang sudah dimandati
SK oleh Kepala Desa. Atau pihak lain yang masih ada kaitannya dengan
aparat desa secara sah dan legal. Sehingga informasi yang disajikan
merupakan informasi yang akurat.
Website desa dapat digunakan diantaranya untuk media pelayanan
publik dan manajemen informasi desa. Karena bersifat daring (online),
masyarakat dapat dapat dengan mudah mengakses berbagai informasi
seperti berita desa, transparasi dana desa, dan lain-lain. Salah satu fungsi
website desa adalah sebagai media pelayanan publik. Diantara pelayanan
publik yang dapat dilakukan dengan media website adalah:
a) Pelayanan Administrasi : olah data dan dokumen
b) Pengelolaan Pengaduan Masyarakat : formulir online di
website desa, SMS gateway, media komunitas.
c) Pengelolaan Informasi.
d) Penyuluhan kepada masyarakat.

[8]
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan
kualitatif. Penelitian deskriptif kualitatif merupakan penelitian yang
bertujuan untuk menggambarkan dan mendeskripsikan peristiwa
maupun fenomena yang terjadi di lapangan dan menyajikan data secara
sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta atau fenomena-
fenomena yang terjadi di lapangan. Penelitian deskriptif kualitatif
bertujuan untuk menggambarkan, melukiskan, menerangkan,
menjelaskan dan menjawab secara lebih rinci permasalahan yang akan
diteliti dengan mempelajari semaksimal mungkin seorang individu,
suatu kelompok atau suatu kejadian. Dalam penelitian kualitatif
manusia merupakan instrumen penelitian dan hasil penulisannya
berupa kata-kata atau pernyataan yang sesuai dengan keadaan
sebenarnya.

3.2 Lokasi dan Waktu penelitian


Penelitian ini dilakukan di Kantor Desa Suwug, Kecamatan Sawan,
Kab Buleleng Telepon (0362)3301760. Waktu pelaksanaan penelitian
dilaksanakan pada 9 Maret-16 Maret 2021.

3.3 Populasi dan Sampel Penelitian


Populasi didefinisikan sebagai keseluruhan kelompok orang, kejadian
atau hal minat yang ingin peneliti investasi. populasi juga bisa
dikatakan sebagai wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek
yang mempunyai kualitas dan karakateristik tertentu yang ditetapkan
oleh peneliti untuk dipelajari untuk kemudian ditarik kesimpulannya.
Dengan demikian, dapat dinyatakan bahwa populasi adalah
sekelompok orang, kejadian atau benda yang memiliki karakteristik
tertentu dan dijadikan obyek penelitian. Adapun populasi yang
tercakup dalam penelitian ini adalah Perangkat Desa atau Pengelola
Layanan Administrasi Kependudukan yang membidangi dalam
pembuatan Surat Menyurat di Kantor Desa
Sampel adalah sebagian dari populasi yang akan diambil untuk
diteliti dan hasil penelitiannya digunakan sebagai representasi dari
populasi secara keseluruhan. Pada pengambilan sampel peneliti tidak
mengambil seluruh sampel populasi, peneliti menggunakan
wawancara dimana peneliti memilih sampel/responden berdasarkan
pada pertimbangan subjektifnya, bahwa responden tersebut dapat
memberikan informasi memadai untuk menjawab pertanyaan peneliti.
[9]
Adapun sampel yang tercakup dalam penelitian ini adalah Masyarakat
sebagai penerima layanan administrasi kependudukan.

3.4 Metode Pengumpulan Data


Metode pengumpulan data berupa suatu perntaan tentang sifat,
keadaan, kegiatan tertentu dan sejenisnya. Pengumpulan data
dilakukan untuk mendapatkan suatu informasi yang dibutuhkan dalam
mencapai tujuan penelitian. Dalam penyusunan karya ilmiah ini
penulis mengambil objek penelitian pada Kantor Desa Suwug, kec
sawan, kab Buleleng. Pengumpulan data dalam penelitian ini
menggunakan 3 cara berikut merupakan uraian yang digunakan :
1. Observasi Suatu metode pengumpulan data yang dilakukan dengan
mengamati Langsung, melihat dan mengambil suatu data yang
dibutuhkan di tempat Penelitian itu dilakukan. Observasi juga bisa
diartikan sebagai proses yang Yang kompleks. Pengumpulan data yang
dilakukan di KPP Pratama Semarang.
2. Wawancara Wawancara merupakan salah satu teknik pengumpulan
data yang dilakukan Melalui tatap muka langsung dengan narasumber
dengan cara tanya jawab Langsung. Wawancara dilakukan dengan
Kepala Seksi bagian pada KPP Pratama Semarang Barat yang
berhubungan dengan data yang terkait.
3. Dokumentasi Suatu pengumpulan data dengan cara melihat
langsung sumber-sumber dokumen yang terkait. Dengan arti lain
bahwa dokumentasi sebagai Pengambilan data melalui dokumen
tertulis maupun elektronik. Digunakan Sebagai mendukung
kelengkapan data yang lain

3.5 Teknik Analisis data


Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
dengan teknik kualitatif yaitu analisis interaktiff yang memiliki
langkah-langkah sebagai berikut :
1. Reduksi data
Data yang diperoleh dari hasil observasi, wawancara dan
dokumentasi merupakan data mentah dari lapangan. Untuk itu
perlu dilakukan pemilihan data yang relevan untuk disajikan
dan dapat menjawab pertanyaan. Setelah melakukan pemilihan
data, selanjutnya data yang telah dipilih kemudian
disederhanakan dengan mengambil data pokok dan diperlukan
dalam menjawab pertanyaan yang diteliti.
2. Penyajian Data
Data yang telah disusun dari hasil reduksi data, kemudian
disajikan dalam bentuk narasi deskripsi. Data yang disajikan
merupakan data yang dapat digunakan untuk menajwab
permasalahan yang diteliti. Setelah data disajikan secara rinci,
maka langkah selanjutnya dalah membahas data yang telah
disajikan tersebut.
[10]
3. Penarikan Kesimpulan
Setelah data yang disajikan tersebut dibahas secara rinci, maka
selanjutnya data tersebut diambil kesimpulannya yang
digunakan sebagai jawaban dari permasalahan yang diteliti.

BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 HASIL
4.1.1 Deskripsi Tempat Penelitian
Desa Suwug merupakan salah satu dari 12 Kecamatan di Kecamatan Sawan
Kabupaten Buleleng, dengan Batas wilayah sebagai berikut :
Sebelah utara : Desa Sinabun
Sebelah selatan : Desa Sudaji
Sebelah barat : Desa Menyali
Sebelah timur : Poh Bergong

4.1.2 Profil Kantor Desa Suwug, Kec Sawan, Kab Buleleng


Kantor Desa Suwug, Kec Sawan, Kab Buleleng sebagai salah satu pemerintah
daerah mempunyai peran penting dalam penyelenggaraan pelayanan publik.
Penyelenggaraan pemerintahan daerah yang ditandai dengan ditetapkannya
UU No.32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah telah membawa konsekuensi
yang luas bagi lembaga pemerintahan ditingkat daerah. dalam rangka
mewujudkan tujuan otonomi daerah yaitu mempercepat tercapainya kesejahteraan
rakyat melalui peningkatan pelayanan publik di daerah, maka lembaga pemerintah
di tingkat daerah seperti di Desa Suwug dituntut mampu memberikan pelayanan
publik yang mudah, cepat dan murah sebagaimana yang selalu diharapkan
masyarakat selama ini. Berikut contoh gambaran umum struktur organisasi dari
Kantor Desa Suwug, Kec Sawan, Kab Buleleng sesuai Permendagri 84 Tahun
2015

[11]
Gambar 01 : struktur organisasi

4.2 PEMBAHASAN
4.2.1 Pengembangan Website di Desa Suwug, Kecamatan Sawan
Pengembangan website Desa Suwug merupakakan kegiatan yang
dilaksanakan untuk memberikan inovasi pelayanan administrasi kepada
masyarakat untuk mewujudkan fungsi dan tujuan pembentukan website desa.
Lingkup kegiatan tersebut meliputi, antara lain:
1. Mengumpulkan, mengolah dan memberikan inovasi pelayanan
administrasi desa.
2. Memotivasi para pengelola pelayanan di desa untuk meningkatkan kualitas
layanan di daerah.

4.2.1.1 Mengumpulkan ,mengolah dan memberikan inovasi pelayanan


administrasi desa.

Pengembangan website desa suwug merupakan langkah awal dalam upaya


merealisasikan inovasi pelayanan publik di Desa Suwug. Upaya yang dilakukan
untuk mengembangkan pelayanan administrasi secara online yaitu dengan
penambahan Layanan Pengaduan dan fitur Pelayanan Administrasi
Kependudukan Online pada website desa.
Penambahan fitur layanan pengaduan memiliki peran penting di website.
Dengan fitur ini masyarakat dapat mengetahui kontak person perangkat desa dan
operator pelayanan informasi website desa. Fitur ini juga dapat digunakan
masyarakat untuk menghubungi petugas pelayanan administrasi desa untuk
mengetahui permintaan pembuatan jasa surat menyurat online. Masyarakat juga
dapat dengan mudah menghubungi perangkat desa jika ada kebutuhan yang
mendesak atau adanya permasalahan di masyarakat.

Gambar 02 : Penambahan fitur Layanan Pengaduan

[12]
Kontak person yang dicantumkan pada fitur layanan pengaduan meliputi Kepala
Desa Suwug, Kepala Urusan Umum, Kepala Seksi Pemerintahan, dan Operator Desa
Suwug. Kontak Kepala Desa dapat diakses saat ada keperluan mendesak, Kontak Kepala
Urusan Umum dan Kepala Seksi Pemerintahan dapat diakses ketika membutuhkan ijin
surat menyurat, serta kontak Operator dapat diakses ketika membutuhkan informasi
mengenai data desa.

Penambahan fitur Pelayanan Administrasi Kependudukan Online pada


website desa mempermudah pelayanan administrasi surat menyurat. Masyarakat
dapat mengakses atau mengajukan permintaan pembuatan surat keterangan atau
surat pernyataan melalui link yang ada pada website. Layanan ini dapat di akses
menggunakan smartphone kapanpun dan dimanapun dengan jaringan internet
yang memadai, permintaan layanan jasa surat menyurat online ini akan terhubung
langsung dengan system yang ditangani oleh operator desa.
Operator akan menerima tanggapan atau permintaan yang telah dikirim
oleh pemohon. Selanjutnya permintaan akan diproses oleh petugas yang
menangani dalam bidang surat menyurat. Ketika surat telah selesai operator akan
menghubungi pemohon melalui aplikasi WhatsApp atau SMS. Kemudian
pemohon dapat mengambil surat permintaan atau permohonan dengan mendatangi
kantor Kepala Desa serta membawa persyaratan administrasi seperti KTP dan
kelengkapan lainnya.

Gambar 03. Penambahan fitur Pelayanan Administrasi Kependudukan Online

Pada pelayanan administrasi kependudukan online jasa surat menyurat


yang disediakan antara lain : Surat Keterangan kurang mampu, Surat Keterangan
Jual-Beli, Surat Keterangan SKCK, Surat Keterangan Kehilangan, dan Surat
Keterangan Usaha.
4.2.1.2 Memotivasi para pengelola pelayanan di desa untuk meningkatkan
kualitas layanan di daerah
Konsep motivasi secara umum merujuk kepada kekuatan yang memberi
dorongan, mengarahkan, dan mengekalkan tingkah laku seseorang individu.
Sedangkan motivasi pelayanan publik adalah salah satu bentuk atau bagian yang
khas dari motivasi yang dapat didefinisikan sebagai motivasi yang mencakup
kepercayaan, nilai, dan sikap yang melampaui kepentingan pribadi dan
[13]
kepentingan organisasi, mendorong seorang pekerja (pegawai) untuk berbuat baik
kepada orang lain dan menyumbangkan darma baktinya kepada kesejahteraan
organisasi dan masyarakat.

Motivasi dapat diartikan sebagai faktor pendorong yang berasal dalam diri
manusia, yang akan mempengaruhi cara bertindak seseorang. Keberadaan
Motivasi penting karena dengan motivasi ini diharapkan setiap individu karyawan
mau bekerja keras dan antusias untuk mencapai produktivitas kerja yang tinggi .
Motivasi pelayanan publik berkaitan sangat erat dengan sikap atau sifat altruisme,
yaitu suatu sifat dan perilaku yang suka menolong orang lain tanpa mengharapkan
imbalan dan hanya semata-mata termotivasi untuk mensejahterakan orang lain
atau rakyat pada umumnya.
Memotivasi pengelola pelayanan administrasi di desa merupakan langkah
terpenting dalam meningkatkan kualitas layanan administrasi publik di desa.
Semangat kerja para pengelola layanan administrasi sangat dibutuhkan untuk
meningkatkan kualitas pelayanan dengan optimal dan meningkatkan
produktivitas. Selain itu semangat kerja juga dapat mempercepat pegawai dalam
mengerjakan tugas dan kewajiban yang diberikan.
Kualitas pelayanan administrasi di Desa Suwug masih memerlukan
banyak peningkatan,salah satunya kurangnya pemahaman para pengelola
pelayanan adminstrasi tentang teknologi informasi. Untuk mengatasi masalah itu,
upaya yang dilakukan adalah melakukan sosialisasi lebih dalam tentang teknologi
informasi. Dengan melakukan sosialisasi, diharapkan mampu memberikan
pengetahuan dan kemampuan dalam mengelola pelayanan administrasi berbasis
teknologi.

4.2.2 Hambatan dan Upaya pengembangan website di desa suwug.


Hambatan Internal
Pengembangan website desa dapat dikatakan berjalan dengan baik, namum masih
ditemui beberapa hambatan-hambatan internal dalam mengembangakan
pelayanan jasa administrasi kependudukan online. Seperti yang diutarakan oleh
Ketut Suadnyana, SE, selaku Perbekel Desa Suwug yang mengutarakan :
“Hambatan Pengembangan website desa dalam mengelola administrasi yaitu
masih kurang pahamnya masyarakat tentang menggunakan teknologi apalagi yang
sudah lanjut usia atau kemampuan dan kesediaan masyarakat untuk berpartisipasi.
Menurut masyarakat mereka lebih ingin pelayanan yang simple dengan datang
langsung ke desa tanpa melalui handpone.”
Hambatan Eksternal

[14]
Selain hambatan internal ada pula hambatan eksternal dimana seperti yang
diutarakan Gede Soma Darsana selaku Kaur Umum yang membidangi Pelayanan
Surat Menyurat mengutarakan :
“Hambatan Pengembangan website desa dalam mengelola administrasi yaitu saya
sendiri selalu pengelola masih sangat awam tentang menggunakan teknologi
ataupun website jadi sangat kesulitan jika melayani surat menyurat lewat website”
Upaya pengembangan website di desa suwug
Berdasarkan hambatan-hambatan tersebut adapun upaya yang peneliti lakukan
yaitu Kami Para Peneliti terjun langsung ke lapangan untuk mengembangkan dan
mensosialisasi Website Pelayanan Admisistrasi Kependudukan kepada seluruh
aparat pemerintah desa dan masyarakat desa suwug. Inovasi pengembangan
website ini nantinya akan bermanfaat bagi semua orang baik dari pemerintah desa
maupun masyarakat dimana bagi pemerintah dengan adanya pengembangan ini
memudahkan pekerjaan karena system dengan otomatis akan membuatkan surat
yang diperlukan warga selain itu bermanfaat juga untuk mengurangi kerumunan
dimasa pandemi ini. Bagi Masyarakat inovasi ini sangat bermanfaat seperti yang
diutarakan salah satu warga “Pengembangan Website ini menurut saya sangat
relevan dengan zaman sekarang, selain karena memudahkan kami membuat surat
tanpa perlu datang ke kantor, bisa juga meminimalisir waktu bagi masyarakat
yang bekerja sehingga mereka hanya perlu datang saat pengambilan surat.” Dilain
sisi adapula warga yang mengutarakan “saya sangat mendukung adanya
pengembangan inovasi ini namun saya masih perlu banyak sosialisasi dari aparat
pemerintah untuk penggunaan jasa surat menyurat online ini.

Gambar 04. Sosialisasi ke Aparat Desa

[15]
Gambar 05. Sosialisasi ke Masyarakat

[16]

Anda mungkin juga menyukai