PENDIDIKAN KIMIA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UIN WALISONGO SEMARANG
_E-MODUL Kimia SMA/MA
Materi Laju Reaksi_
1 XI
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis haturkan kepada Allah SWT atas rahmat dan hidayah
yang tidak terkira sehingga penulis dapat menyelesaikan E-Modul pada materi laju
reaksi berbasis green chemistry. Shalawat seiring salam tak lupa penulis haturkan
kepada junjungan alam, tauladan umat manusia, rahmat bagi alam semesta yaitu
baginda nabi Muhammad SAW yang telah membawa ke zaman yang penuh rahmat ini.
E-Modul ini membahas mengenai materi laju reaksi dan contoh kegiatan
praktikum berbasis green chemistry yang bisa dilakukan peserta didik serta
pengetahuan kepada peserta didik terkait dengan prinsip green chemistry serta latihan
dan contoh soal yang dapat dijadikan evaluasi oleh peserta didik setelah mempelajari E-
Modul. Adapun tujuan penulisan E-Modul adalah untuk memberikan bahan ajar
berbasis elektronik sehingga nantinya mempermudah peserta didik untuk belajar
dimanapun dan kapanpun. Selama penulisan E-Modul, terdapat hambatan yang penulis
alami, namun berkat bantuan, motivasi serta bimbingan dari berbagai pihak, maka E-
Modul ini dapat terselesaikan dengan baik. Penulis telah menyelesaikan E-Modul ini
sebagai karya terbaik yang dapat penulis persembahkan. Tetapi penulis menyadari
bahwa dalam karya berupa E-Modul ini terdapat kekurangan. Oleh karena itu, saran dan
masukan terkait dengan E-Modul dapat diberikan sebagai bahan perbaikan. Akhir kata
semoga E-Modul berbasis green chemistry pada materi laju reaksi dapat bermanfat bagi
pembaca pada umumnya.
Penulis
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR ........................................................................................................................................ i
DAFTAR ISI ..................................................................................................................................................... ii
PENDAHULUAN ............................................................................................................................................ iii
GREEN CHEMISTRY (GREESTRY) ............................................................................................................ iv
PETA KONSEP ..................................................................................................................................................v
KEGIATAN BELAJAR 1 ................................................................................................................................. 1
A. LAJU REAKSI .....................................................................................................................................................2
B. TEORI TUMBUKAN ........................................................................................................................................4
1. Konsentrasi .............................................................................................................................................................8
2. Luas permukaan ....................................................................................................................................................9
3. Suhu ......................................................................................................................................................................... 11
4. Katalis ..................................................................................................................................................................... 13
RANGKUMAN ............................................................................................................................................................... 25
LATIHAN ........................................................................................................................................................................ 27
GLOSARIUM...................................................................................................................................................29
A. Identitas E-MODUL
Nama Mata Pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : XI/ 1 (Satu)
B. Petunjuk Penggunaan E-MODUL
Agar pembelajaran berjalan dengan lancar, maka perlu diperhatikan petunjuk
penggunaan E-MODUL ini yaitu sebagai berikut:
1. Petunjuk Penggunaan untuk Guru
Perhatikan alokasi jam pelajaran dibagian awal E-MODUL ini
2. Petunjuk Penggunaan untuk Peserta Didik
Ketika pembelajaran dimulai dikelas, maka :
a. Berdoa sebelum memulai kegiatan pembelajaran
b. Perhatikan indikator dan tujuan pembelajaran yang ada di setiap awal
materi pokok E-MODUL sebelum menggunakan E-MODUL sebagai media
pembelajaran.
c. Pahami suatu materi sampai mengerti lalu kemudian lanjutkan ke materi
berikutnya
d. Lakukan perobaan pada setiap kegiatan pembelajaran yang terdapat pada E-
MODUL ini.
e. Kerjakan soal-soal latihan pada modul ini baik dalam bentuk pilihan ganda
maupun essay.
f. Tanyakan kepada guru jika ada hal-hal yang kurang dipahami dalam E-
MODUL
Green Chemistry adalah suatu falsafah atau konsep yang mendorong desain dari
suatu produk ataupun proses yang mengurangi dan mengeliminir penggunaan dan
penghasilan zat berbahaya. Pada E-Modul materi laju reaksi berbasis green
chemistry ini merupakan modul elektronik yang menerapkan prinsip-prinsip
green chemistry dengan menggunakan pola kegiatan praktikum dengan
menggunakan bahan-bahan yang aman dan tersedia di lingkungan siswa dan
tidak meninmbulkan limbah berbahaya bagi siswa karena menerapkan
prinsip green chemistry berikut:
LAJU
REAKSI
Mempelajari
Merupakan
Meliputi
Meliputi
Bertambahnya Berkurangnya
Hukum Laju Mekanisme laju
Reaksi reaksi
Konsentrasi Konsentrasi
hasil reaksi pereaksi
Energi Aktivasi
KATA KUNCI
Hukum Laju reaksi, Teori tumbukan, Konsentrasi, Luas Permukaan, Suhu,
Katalis, Orde reaksi, Tetapan laju reaksi, tumbukan efektif
KOMPETENSI DASAR
3.6 Menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi
menggunakan teori tumbukan
INDIKATOR
3.6.1 Menjelaskan teori tumbukan dalam reaksi kimia
berdasarkan pengaruh suhu terhadap laju rata-rata
partikel zat dan pengaruh konsentrasi terhadap
frekuensi tumbukan
A. E LAJU REAKSI
LAJU REAKSI menurut Chang (2005) merupakan materi perhitungan kecepatan yang
menunjukkan persatuan waktu dalam jumlah pereaksi dan hasil reaksi yang
dipengaruhi oleh konsentrasi molar. Sedangkan menurut Keenan (1984) laju reaksi
merupakan tahapan terkait berkurangnya konsentrasi suatu pereaksi dalam
perhitungan kimia terkait dengan materi produk tertentu.
Suatu proses yang dapat mengubah sistem awal pereaksi menjadi keadaan akhir reaksi
dalam kurun waktu tertentu disebut juga dengan laju reaksi. Reaksi kimia yang terjadi
menyangkut perubahan dari suatu pereaksi (reaktan) menjadi hasil reaksi (produk)
yang dinyatakan dengan persamaan reaksi. Maka, laju reaksi dapat dinyatakan sebagai
berkurangnya jumlah pereaksi untuk setiap satuan waktu tertentu atau bertambahnya
jumlah hasil reaksi untuk setiap satun waktu. Secara sistematis dapat ditulis dengan :
∆ [𝐴/𝐵]
𝑣=±
∆𝑡
Keterangan :
v = laju reaksi
∆ [𝐴] =Laju reaksi berkurangnya zat A
∆ [𝐵] =Laju reaksi berkurangnya zat B
∆t= 𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢
mA + nB → pC + qD
Contoh Soal
Berikut adalah persamaan reaksi pada pembentukan zat tertentu yaitu:
A2 (g) + 2C (g) → 2AC(g)
Jika diketahui pada suatu t, laju pertambahan 2AC adalah 0,05 M/s, maka tentukan:
a. Perbandingan laju reaksi ketiganya
b. Laju pengurangan A2 dan C
Penyelesaian
Diketahui v 2AC = 0,05 M/s
a. Perbandingan laju ketiga zat dapat dinyatakan dengan:
1 1
𝑣 𝐴2 = 𝑣 𝐶 = 𝑣 𝐴𝐶
2 2
b. Laju pengurangan A2 adalah
1 1
𝑣 𝐴2 = 𝑣 𝐴𝐶 = 𝑣 0,05 = 0,025 𝑀/𝑠
2 2
c. Laju pengurangan C adalah
2 2
𝑣 C = 𝑣 𝐴𝐶 = 𝑣 0,05 = 0,05 𝑀/𝑠
2 2
Teori tumbukan menyatakan jika suatu zat akan bereaksi satu sama lain jika partikel-
partikelnya saling bertumbukan. Terjadinya tumbukan antar partikel ini dibantu
dengan adanya energi kinetik yang membantu partikel tersebut untuk bergerak hingga
akhirnya saling bertabrakan. Suatu reaksi akan saling bertumbukan jika memenuhi
syarat-syarat berikut ini:
1. Tumbukan efektif
Tumbukan efektif menjadi tumbukan yang memungkinkan adanya tumbukan
yang menghasilkan reaksi. Keadaan partikel yang bertumbukan dengan arah
orientasi yang tepat menjadi syarat adanya tumbukan efektif ini. Ketika partikel
yang saling bertumbukan tidak mengalami tumbukan dengan orientasi tumbukan
yang tepat, maka tumbukan tidak akan menghasilkan reaksi kimia dan akan
menghasilkan senyawa baru lainya.
2. Energi tumbukan yang cukup
Pada dasarnya, untuk menuju suatu tujuan yang kita tuju tentu memerlukan
energi agar kita mencapai tujuan yang telah kita tetapkan. Meskipun dalam menuju
tujuan tersebut, kita dihadapkan dengan halangan maupun cobaan yang akan kita
hadapi. Hal ini berarti, agar kita mencapai tujuan tersebut, kita harus memiliki
energi yang cukup untuk melewati rintangan tersebut.
Pada teori tumbukan, adanya halangan atau cobaan tersebut menjadi contoh
dari yang dimaksud dengan Energi aktivasi (Ea). Energi aktivasi ini, merupakan
energi penghalang yang harus kita lewati agar kita mencapai tujuan kita. Energi
aktivasi ini memiliki kegunaan sebagai energi terendah yang dibutuhkan agar
membentuk molekul kompleks teraktivasi yang akan menyebabkan suatu reaksi
dapat terjadi.
Qs. Saba’ : 3
Ayat diatas merupakan ayat yang menjelaskan bahwasanya dalam suatu materi
terdapat suatu atom yang di dalam Al-Qur’an diibaratkan sebagai biji zarrah yang
tidak pernah diam dan memungkinkan terjadinya suatu tumbukan antar partikel
terjadi.
TOKOH KIMIA
1. Berdasarkan reaksi : 2N2O5 (g) → 4 NO2 (g) + O2 (g), diketahui bahwa N2O5
berkurang dari 10 mol/liter menjadi 5 mol/liter dalam waktu 20 detik.
Berapakah laju reaksi berkurangnya N2O5 ?
……………………………….……………………………….……………………………………….
……………………………….……………………………….……………………………………….
……………………………….……………………………….……………………………………….
2. Jika diketahui suatu reaksi: 2X + Y → X2Y,diperoleh laju reaksi v sebesar
0,8 [A] [B]2. Dimasukan kedalam wadah 4 L sebanyak 4,8 mol zat A dan
3,4 mol zat B. laju reaksi setelah 25% zat A bereaksi adalah…
……………………………….……………………………….……………………………………….
……………………………….……………………………….……………………………………….
……………………………….……………………………….……………………………………….
3. Sebanyak 0,4 mol gas NO2 dipanaskan dalam ruangan dengan volume
8 liter sehingga membentuk dinitrogen pentaoksida menurut
persamaan: 4NO2 (g) + O2 (g) → 4N2O5 (g)
Pada 25 detik pertama ditemukan 0,5 mol N2O5. Maka laju
pengurangan NO2 adalah…
……………………………….……………………………….……………………………………….
……………………………….……………………………….……………………………………….
……………………………….……………………………….……………………………………….
KOMPETENSI DASAR
3.6 Menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi
menggunakan teori tumbukan
INDIKATOR
3.6.2 Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi Laju
reaksi
Konsentrasi
Pernahkah kalian mengamati, mengapa pagar rumah kalian harus di cat ? apakah akan
terjadi perbedaan ketika padar rumah tidak di cat ataupun dicat ?
Pengecetan pagar rumah yang kalian amati tersebut merupakan salah satu cara agar
pagar rumah tidak cepat berkarat dan dapat bertahan lama. Proses pengecetan ini
menjadi salah satu contoh untuk memperkecil kemungkinan bidang sentuh pada
permukaan pagar besi dengan udara dan air yang ada di sekitar pagar tersebut. Sehingga
proses terjadinya reaksi oksidasi pada pagar besi di umah kalian akan terhalangi dengan
cat yang telah diberikan pada pagar besi tersebut.
Pada dasarnya luas permukaan mempengaruhi laju reaksi. Luas permukaan bidang
sentuh zat yang bereaksi akan memudahkan terjadinya tumbukan efektif yang akan
menyebabkan terjadinya reaksi kimia sehingga mempercepat laju reaksi pada zat
tersebut. Sehingga berlaku bahwa semakin luas permukaan partikel suatu zat, maka
frekuensi tumbukan akan semakin besar.
Pengaruh luas permukaan untuk mempercepat laju reaksi ini dapat juga dilakukan
dengan memperkecil ukuran zat. Reaksi kimia yang menggunakan pereaksi dalam
bentuk serbuk (wujud yang lebih kecil) akan dapat menghasilkan laju reaksi yang lebih
cepat jika dibandingkan dalam bentuk kepingan (wujud yang lebih besar) jika akan
dilakukan pelarutan dengan larutan yang memiliki konsentrasi sama. Sehingga semakin
kecil ukuran satu partikel maka kemungkinan terjadinya suatu tumbukan untuk
menghasilkan suatu reaksi akan semakin besar.
Jawaban:
Berdasarkan data percobaan 1 maka pereaksi yang digunakan yaitu serbuk, sedangkan
data percobaan 3 pereaksi yang digunakan berbentuk padatan. Sehingga laju reaksi
pada percobaan 1 dan 3 dipengaruhi oleh luas permukaan. Hal ini dikarenakan, semakin
kecil ukuran partikel suatu zat maka frekuensi terjadinya tumbukan semakin besar dan
mengakibatkan laju reaksi semakin cepat terjadi.
Apakah kalian pernah mengamati bagaimana proses pelarutan gula ketika kalian
membuatkan teh atau kopi untuk kedua orang tua kalian? Jika kalian mengamati
perbedaan proses pelarutan gula akan lebih cepat jika dilarutkan dengan air panas
dibandingkan dengan air dingin. Mengapa demikian ?
Hal ini terjadi ketika partikel-partikel pereaksi semakin aktif bergerak diakibatkan
karena suhu yang dinaikkan. Ketika partikel-partikel pereaksi ini bergerak bebas maka
kemungkinan terjadinya tumbukan antar partikel semakin sering terjadi. Sehingga
menyebabkan nilai laju reaksi yang semakin besar. Begitu juga sebaliknya.
Suhu menyatakan derajat panas dinginnya suatu benda. Kalor (panas) yang dimiliki
suatu benda bersuhu tinggi menyebabkan energi kinetik partikelnya juga semakin tinggi
yang menyebabkan bergerak lebih cepat. Hal ini dikarenakan suhu berkaitan dengan
energi kinetik suatu partikel yang saling bertumbukan efektif. Semakin banyak suatu
partikel yang memiliki energi kinetik yang tinggi maka kemungkinan akan semakin
banyak terjadi tumbukan efektif.
𝑇𝑎 − 𝑇0 Atau 1 𝑇𝑎 − 𝑇0
𝑣𝑎 = (∆𝑣) 𝑡𝑎 = ( )
∆𝑇 .𝑉0 ∆𝑣 ∆𝑇 .𝑡0
Keterangan:
𝑣𝑎 = laju reaksi pada suhu akhir ∆𝑣 = kenaikan laju reaksi
(M/s) ∆𝑇 = kenaikan suhu
𝑣0 = laju reaksi pada suhu awal 𝑡𝑎 = lama reaksi pada
(M/s) suhu akhir(s)
𝑇𝑎 = suhu akhir (℃) 𝑡0 = lama reaksi pada
𝑇0 = suhu awal (℃) suhu awal (s)
UJI PEMAHAMAN
Pada kenaikan suhu sebersar 10℃ mengakibatkan suatu reaksi dapat berlangsung
sebesar 2 kali lebih cepat. Jika suatu reaski terjadi pada 20℃, raksi akan berlangsung
selama 30 menit. Berapa lama reaksi tersebut dapat berlangsung pada suhu 60℃ ?
Penyelesaian
Diketahui :
Jawab
1 T2−T1
t60 = 𝑛 ( ∆T
). t20
1 40−20
t60 = 2 ( 10
). 30 = 7,5 menit
Apakah kalian suka makan roti ? apa kalian pernah mengamati proses pembuatan roti ?
kenapa ya roti bisa mengembang ? yuk coba kita amati
Katalis dapat mempengaruhi laju reaksi dengan mempercepat laju reaksi pada suhu
tertentu tanpa adanya perubahan pada reaksi tersebut. Terdapat perbedaan mengenai
katalis ini. Terdapat katalis yang dapat mempercepat suatu reaksi yang disebut dengan
katalisator. Ada juga yang dapat memperlambat laju reaksi yang disebut dengan
inhibitor. Peran katalis dalam mempengaruhi laju reaksi berkaitan dengan energi
aktivasi (Ea). Katalis yang digunakan untuk mempercepat reaksi akan memberikan
suatu mekanisme reaksi alternative dengan menunjukkan nilai Ea yang lebih rendah
jika dibandingkan dengan Ea reaksi tanpa diberikan katalis.
WARNING !!
ALAT BAHAN
Gelas kimia Tablet eferseven
Lumpang H2O
Alu Tablet vitamin C (asam askorbat)
Termometer H2O2 3%
Iodium tincture
Pati
Hati ayam (enzim katalase)
Pastikan limbah yang dihasilkan dari proses kegiatan praktikum tidak dibuang
sembarangan, melainkan dibuang pada tempat yang aman dan tidak
menimbulkan pencemaran lingkungan!
Kesimpulan
Kesimpulan
Kesimpulan
Tahukah kamu???
KOMPETENSI DASAR
3.7 Menentukan orde reaksi dan tetapan laju reaksi berdasarkan data
hasil percobaan
INDIKATOR
3.7.1 Menentukan hukum laJu reaksi dan orde reaksi
Persamaan laju reaksi digunakan untuk menyatakan hubungan yang terjadi antara
konsentrasi pereaksi dengan laju reaksi. Hal ini terjadi ketika terdapat beberapa
perocobaan yang dilakukan dengan menggunakan konsentrasi awal yang berbeda,
dan laju reaksi ditentukan setiap percobaan dilakukan. Kemudian hasil reaksinya
dibandingkan dengan percoban yang satu dengan yang lainnya untuk mengetahui
laju awal yang bergantung pada konsentrasi awal pereaksi. Sebagai contoh,
perhatikan reaksi berikut ini:
6 𝑘 [0,1]𝑚 [0,05]𝑛
=
24 𝑘 [0,2]𝑚 [0,05]𝑛
6 [0,1]𝑚
=
24 [0,2]𝑚
1 1𝑚
=
4 2𝑚
m=2
- Mencari nilai n yang didapatkan melalui perbandingan hukum laju reaksi pada
percobaan konsentrasi NO yang sama
6 𝑘 [0,1]𝑚 [0,05]𝑛
=
12 𝑘 [0,1]𝑚 [0,1]𝑛
6 [0,05]𝑛
=
12 [0,1]𝑛
1 2𝑛
=
2 1𝑛
n=1
- Maka, persamaan laju reaksinya yaitu:
v = k [NO]2[Br2]1
2. Jika suhu dinaikkan 10℃ maka reaksi akan menjadi 2x lebih cepat. Jika pada suhu
t℃ reaksi berlangsung selama 12menit maka pada suhu (t+30℃) reaksi akan
berlangsung selama…
Penyelesaian:
∆𝑇
1 10
t1 = (2) t0
𝑡+30−𝑡
1 10
t1 = (2) 12 menit
30
1 10
t1 = (2) 12 menit
1 3
t1 = (2) 12 menit
1
t1 = 8 . 12 menit
t1 = 1, 5 menit
Pahami dan pilihlah jawaban yang paling tepat pada soal berikut ini!
Perhatikan dan jawablah pertanyaan berikut ini dengan tepat!
5. Pada suatu reaksi kimia, di setiap kenaikan suhu 10℃ reaksi akan menjadi dua kali
lebih cepat. Pada suhu 80℃ berapa kali reaksi kimia berlangsung lebih cepat jika
pada suhu awal 20℃ ?
A. 8 kali
B. 16 kali
C. 32 kali
D. 128 kali
E. 64 kali
Teori Tumbukan Menurut teori tumbukan, reaksi kimia terjadi akibat adanya
partikel-partikel dalam suatu zat saling bertumbukan atau
bertabrakan satu sama lain.
Tumbukan efektif Tumbukan yang terjadi akibat adanya dua zat pereaksi
dengan arah tumbukan yang disertai dengan energi yang
cukup.
Luas permukaan Luas permukaan bidang sentuh suatu zat yang bereaksi
dapat memudahkan suatu tumbukan efektif yang berakibat
pada laju reaksi yang semakin cepat.