Anda di halaman 1dari 28

MIRANDA AYU RAHMADINI

06101381924052
ModulPembelajaran Kimia Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan

KATA PENGANTAR

Segala puji hanyalah bagi Allah SWT yang telah mengizinkan Modul
Pembelajaran Kimia Dasar materi Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan Berbasis
Pendekatan Science Technology Engineering and Mathematics-Problem
BasedLearning (STEM-Problem Based Learning) ini dapat terselesaikan. Shalawat
teriringsalam senantiasa selalu tercurahkan kepada baginda Nabiyullah Muhammad
SAW. yang telah mengiring manusia dari zaman kegelapan menuju zaman yang
penuh dengan cahaya iman serta ilmu pengetahuan.

Modul ini mengintegrasikan materi Kimia Dasar dengan pembelajaran


berbasis pendekatan Science Technology Engineering and Mathematics-
ProblemBased Learning (STEM-Problem Based Learning). Materi di dalam modul
inidisusun secara runut dan dimasukan permasalahan serta fenomena dalam
kehidupan sehari-hari terkait materi Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan. Diakhir
kegiatan, terdapat langkah-langkah pembelajaran STEM-Problem Based Learning,
mahasiswa diarahkan untuk merekayasa produk yang berhubungan dengan materi
Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan.

Modul Pembelajaran Kimia ini disusun untuk memenuhi kebutuhan dosen dan
mahasiswa dalam kegiatan pembelajaran Kimia Dasar. Diharapkan modul ini dapat
menjadi persiapan bagi mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan untuk
mengajarkan metode pembelajaran mandiri sesuai dengan arahan Kurikulum 2013
ketika mengajar di sekolah. Semoga modul ini dapat menjadi alternatif media
pembelajaran ketika proses belajar mengajar berlangsung serta menjadi sumbangsih
bagi pembelajaran Kimia Dasar di tingkat Universitas.

1
ModulPembelajaran Kimia Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan

A. LATAR BELAKANG

Kegiatan pembelajaran dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan


No. 59 tahun 2014 mengemukakan bahwa kegiatan pembelajaran harus memberikan
porsi 60% beban belajar dalam kegiatan terstruktur dan kegiatan mandiri
dibandingkan kegiatan tatap muka. Hal ini menunjukkan bahwa peserta didik harus
diarahkan untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran secara mandiri tanpa
ketergantungan terhadap kehadiran pendidik. Pembelajaran harus difokuskan kepada
kegiatan pembelajaran yang terpusat kepada peserta didik sehingga proses
pembelajaran menjadi pembelajaran yang mandiri. Pembelajaran mandiri dapat
dihasilkan dengan memanfaatkan bahan ajar yang mendorong peserta didik untuk
melaksanakan kegiatan pembelajaran secara mandiri tanpa kehadiran pendidik.
Ketersediaan bahan ajar berupa modul dapat mendorong terlaksananya kegiatan
pembelajaran mandiri.

B. DESKRIPSI SINGKAT

Modul ini memuat salah satu materi pembelajaran kimia dasar 2 yakni
Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan. Materi kelarutan dan hasil kali kelarutan pada
modul ini disusun dengan berbasis pendekatan Science Technology Engineering
andMathematics-Problem Based Learning (STEM-Problem Based Learning). Modul
inimemuat konsep dan permasalahan dalam kehidupan sehari-hari yang berhubungan
dengan konsep kelarutan dan hasil kali kelarutan. Mahasiswa diminta untuk
menjawab berbagi permasalahan yang berhubungan dengan materi kelarutan dan hasil
kali kelarutan dalam kehidupan sehari-hari yang dihadirkan di dalam modul. Pada
akhir kegiatan peserta didik bekerja sama dengan kelompok diarahkan untuk
merekayasa produk untuk menyelesaikan permasalahan yang dihadirkan.

2
ModulPembelajaran Kimia Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan

C. STANDAR KOMPETENSI

Mahasiswa diharapkan dapat mengkaji dan mendiskusikan konsep-konsep


esensial dalam substansi kajian kimia dasar. Mengaplikasikan konsep-konsep esensi
dalam substansi kajian kimia dasar dan menyelesaikan masalah yang berhubungan
dengan substansi kajian secara teori/ eksperimental.

D. KOMPETENSI DASAR

Setelah menyelesaikan perkuliahan ini mahasiswa diharapkan dapat


mendeskripsikan sifat-sifat larutan, metode pengukuran serta terapannya.

E. INDIKATOR PEMBELAJARAN

a. Menjelaskan kelarutan suatu senyawa

b. Membedakan kelarutan dengan Ksp

c. Menghitung Kelarutan suatu senyawa

d. Menyimpulkan pengaruh ion senama terhadap kelarutan

e. Memprediksi terbentuknya endapan

f. Menjelaskan pengaruh pH terhadap kelarutan

g. Merancang produk yang berkaitan dengan Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan

3
ModulPembelajaran Kimia Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan

F. TUJUAN PEMBELAJARAN

Melalui penerapan modul STEM-PBL mahasiswa diharapkan dapat :

a. Menjelaskan pengertian kelarutan dengan benar


b. Menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi kelarutan dengan benar
c. Menjelaskan kelarutan suatu senyawa dengan benar

d. Mendiskusikan fenomena dalam kehidupan sehari-hari terkait materi


Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan
e. Membedakan kelarutan dengan Ksp dengan benar
f. Menghitung Kelarutan suatu senyawa dengan benar
g. Menyimpulkan pengaruh ion senama terhadap kelarutan dengan benar
h. Memprediksi terbentuknya endapan dengan benar
i. Memperjelas pengaruh pH terhadap kelarutan dengan benar

j. Merancang produk yang berkaitan dengan Kelarutan dan Hasil Kali


Kelarutan

G. PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL BAGI


MAHASISWA

a. Baca dan pelajari uraian materi pada setiap kegiatan pembelajaran

b. Pahamilah uraian materi yang ada pada modul untuk membantu Anda dalam
menyelesaikan permasalahan serta tes evaluasi pada modul

c. Diskusikanlah dengan dosen dan teman kelompok dalam menyelesaikan


permasalahan di dalam modul
d. Gunakanlah berbagai sumber referensi untuk memperkaya informasi terkait
topik yang diangkat
e. Tuliskan jawaban pada tempat-tempat yang telah disediakan.

4
ModulPembelajaran Kimia Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan

H. KETERANGAN SIMBOL YANG DIGUNAKAN DI DALAM MODUL

Technology,berisikan informasi terkait pengembangan teknologi


yangberhubungan dengan topik bahasan

Engineering,berisikan kolom bagi mahasiswa untuk


merekayasaproduk

Scientist,kolom yang berisikan tokoh pengembang ilmu yang


menjaditopik bahasan

Discuss with Your Friends,kolom yang mengajak mahasiswa


untukmendiskusikan topik yang diangkat dengan teman kelompok

Memuat soal latihan pada subtopik tertentu sebagai evaluasi pemahaman


mahasiswa terkait topik yang disajikan

The PBL Scenario,kolom yang memuat daftar kegiatan yang


akandilakukan oleh mahasiswa pada suatu topik bahasan

Introduction Students to The Task,kolom yang mengenalkanmahasiswa


terkait masalah yang berhubungan dengan topik yang dibahas

5
Modul Pembelajaran Kimia Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan

The Learning Board,Kolom yang memuat daftar pertanyaan


untukmengetahui pemahaman mahasiswa terkait masalah yang
dihadirkan

Researching the Problem,kolom yang memberikan


kesempatanmahasiswa untuk mengkaji lebih dalam terkait masalah
yang menjadi topik bahasan

An Interdisciplinary Approach with Writing,kolom bagi


mahasiswauntuk mengkomunikasikan kegiatan yang telah
dilaksanakan melalui laporan tertulis.
6
ModulPembelajaran Kimia Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................................1
A. LATAR BELAKANG...............................................................................................2
B. DESKRIPSI SINGKAT..............................................................................................3
C. STANDAR KOMPETENSI........................................................................................4
E. INDIKATOR PEMBELAJARAN..............................................................................4
D. KOMPETENSI DASAR.............................................................................................4
F. TUJUAN PEMBELAJARAN.....................................................................................5
G. PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL BAGI MAHASISWA...............................5
H. KETERANGAN SIMBOL YANG DIGUNAKAN DI DALAM MODUL...............6
KEGIATAN BELAJAR 1...............................................................................................9
A. KELARUTAN............................................................................................................9
B. KONSTANTA HASIL KALI KELARUTAN..........................................................18
C. PENGARUH ION SENAMA................................................................................... 22
D. MEMPREDIKSI REAKSI PENGENDAPAN......................................................... 27
E. EFEK pH PADA KELARUTAN.............................................................................. 31
KEGIATAN BELAJAR 2..............................................................................................35
TES EVALUASI AKHIR..............................................................................................42
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................... 43
GLOSARIUM........................................................................................................................................43
LAMPIRAN KUNCI JAWABAN.................................................................................43
LAMPIRAN PRODUK STEM-PROBLEM BASED LEARNING..............................43

7
Modul Pembelajaran Kimia Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan

KEGIATAN
BELAJAR 1

A. KELARUTAN

Apakah anda mengetahui bahwa hampir


seluruh mahluk hidup di bumi memerlukan
senyawa O2 untuk melakukan proses
respirasi ? hampir seluruh mahluk hidup di
bumi memerlukan senyawa O2 agar bisa
melakukan proses respirasi. Termasuk juga
ikan, ikan juga memerlukan senyawa O 2
agar proses respirasi dalam tubuh dapat
Gambar 1. Ikan Arwana berlangsung secara optimal. Selain ikan,
Sumber : ikanhias-yuli.org mahluk laut lain seperti kepiting, udang
juga memerlukan senyawa O2.

Discuss with Your Friends

Bagaimana mahluk lautdapat mendapatkan O2 ?Dari manakah senyawa O2


iniberasal? Mungkinkah terdapat senyawa O2 di dalamair ?
Makhluk laut mendapatkan oksigen dalam suatu perairan yaitu dengan cara
mengambil udara yang ada di dalam air,contohnya ikan. Dimana ikan akan
membuka mulutnya supaya air bias masuk.Setelah air masukke dalam mulut
ikan, pembuluh darah di dalam insang akan mengambil oksigen yang ada di
dalam air.Selanjutnya, udara tersebut akan disebarkan keseluruh tubuh dan air
yang masuk melalui mulut akan dikeluarkan lagi melalui celah yang ada di
samping kepalanya. Oksigen yang terdapat di perairan dinamakan dengan
Oksigen Terlarut (DO), dimana jumlah oksigen terlarut dalam air berperan
dalam proses penyerapan makanan oleh mahkluk hidup dalam air.
Sumber utama makhluk laut mendapatkan oksigen terlarut dalam suatu
perairan berasal dari suatu proses difusi dari udara bebas Dimana Laju transfer
oksigen tergantung pada konsentrasi oksigen terlarut di lapisan permukaan,
konsentrasi saturasi oksigen, dan bervariasi sesuai kecepatan angin. dan hasil
fotosintesis organisme yang hidup dalam perairan tersebut.
Mungkin, karena senyawa O2yang ada di dalam air dinamakan oksigen
terlarutdan merupakan salah satu parameter penting dalam analisis kualitas air.
Nilai DO yang biasanya diukur dalam bentuk konsentrasi ini menunjukkan
jumlah oksigen (O2) yang tersedia dalam suatu badan air.Semakin besar nilai
DO pada air, mengindikasikan air tersebut memiliki kualitas yang bagus.
Sebaliknya jika nilai DO rendah, dapatdiketahuibahwa air tersebut telah
tercemar.

8
ModulPembelajaran Kimia KelarutandanHasil Kali Kelarutan

Apakah anda pernah melarutkan gula di dalam air?


Fenomena sederhana kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan
dapat dilihat ketika satu sendok gula dilarutkan di dalam
air. Ketika ditambahkan dan diaduk, maka gula akan larut.
Akan tetapi, penambahan gula secara terus menerus ke
dalam air akan menyebabkan gula tidak larut lagi di
dalam larutan. Keadaan maksimal ketika gula masih bisa
larut di dalam air disebut dengan kelarutan dari gula.

Gambar 2. Gula dilarutkan di Kelarutan didefinisikan sebagai jumlah maksimum


dalam air zat terlarut yang dapat larut dalam sejumlah
pelarut pada temperatur tertentu.
Sumber : Hairlosstreatmentstip.com

Kelarutan zat terlarut diketahui dari konsentrasi dalam larutan jenuhnya. Kondisi
ketika terjadi kesetimbangan antara bentuk padat dan cair (kesetimbangan antarfasa)
dikenal sebagai larutan jenuh, kesetimbangan ini dicapai pada temperatur tertentu
o
(biasanya digunakan temperatur standar 25 C). Pada kondisi ini, penambahan sedikit
saja zat terlarut akan menyebakan zat terlarut mengendap menjadi larutan lewat jenuh.
Larutan lewat jenuh memiliki nilai konsentrasi zat terlarut lebih besar dibandingkan
pelarut. Jenis terakhir adalah larutan belum jenuh, yakni suatu kondisi larutan ketika zat
terlarut masih bisa larut di dalam pelarut.

Proses pelarutan senyawa ionik melibatkan fenomena berikut; pemisahan


molekul pelarut untuk memberikan ruang bagi zat terlarut, pemutusan ikatan
interionik/intermolekular zat terlarut dan terjadinya interaksi antara pelarut tersebut
dengan zat terlarut untuk membentuk larutan. Daya tarik antara pelarut dan zat terlarut
akan sangat menentukan kelarutan suatu zat. Jika ternyata ikatan molekul pelarut-
pelarut dan ikatan zat terlarut-zat terlarut lebih kuat dibandingkan kecenderungan
terbentuknya ikatan pelarut-zat terlarut maka terjadinya ikatan pelarut-zat terlarut
menjadi kecil. Senyawa dari golongan alkohol juga larut di dalam air, tetapi tidak
melalui mekanisme pemutusan ikatan zat terlarut ketika dilarutkan di dalam air.
Penambahan golongan alkohol misalnya etanol ke dalam air akan membentuk ikatan
hidrogen antara molekul air dan molekul etanol. Suatu zat cenderung untuk larut dengan
pelarut yang memiliki karakteristik kimiawi yang sama dengannya, prinsip ini sering
dikenal dengan istilah “Like Dissolve Like”.

9
ModulPembelajaran Kimia Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan

Fenomena kelarutan garam dapur (NaCl) dapat dijelaskan dalam fenomena


berikut; molekul air bersifat polar dengan muatan positif yang dimiliki hidrogen dan
muatan negatif yang dimiliki oksigen. Molekul air bertindak sebagai magnet yang akan
menarik senyawa yang dilarutkan di dalamnya sehingga senyawa tersebut larut di dalam
air. Ketika suatu senyawa NaCl dilarutkan di dalam air, molekul air akan berkumpul di
sekitar senyawa NaCl tersebut dan berusaha menarik ion positif dan ion negatif yang
dimiliki senyawa hingga akhirnya senyawa tersebut terurai. Bagian hidrogen dari
molekul air yang bermuatan positif akan mengikat ion klorin dari NaCl yang bermuatan
negatif sedangkan bagian oksigen dari molekul air yang bermuatan negatif akan
mengikat ion natrium dari NaCl yang bermuatan positif.

Sumber : https://kimsman1sbw.files.wordpress.com/2010/08/123.jpg

Gambar 4. Ikatan Hidrogen antara etanol dan air


Sumber : http: https://sites.google.com/site/chemistryolp/properties-of-alcohols

10
ModulPembelajaran Kimia Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan

Gambar 5. Laut
Sumber : Satujam.com

Terdapat banyak contoh larutan disekitar kita, diantaranya adalah laut. Laut
merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan manusia. Sekitar
70% bagian bumi terdiri atas lautan. Dewasa ini, laut telah dimanfaatkan untuk
berbagai keperluan manusia seperti destinasi wisata, perekonomian maupun
budidaya perikanan.

Discuss with Your Friends

...............

karenaadanyagaram mineral yang ikutmengalirbersama air sungaimenujulautan. Garam


mineraltadiakhirnyamenumpuk di lautsehingga rasa air lautpunmenjadiasin. Dan datang nya
asin dalam siklus ini, yang sering menjadi perhatian adalah air hujan yang jatuh di
darat bertemu dengan karbon dioksida di udara sekitar. Ini membuat hujan air hujan
mengandung asam karbonar yang terbentuk dari karbon dioksida dan air. Asam dalam
air hujan ini memecah batuan di darat. Proses ini menghasilkan ion dan mineral yang
terpecah dari batu. Ion dan mineral inilah yang kemudian terbawa dalam aliran sungai
menuju kembali ke laut. Itu membuat kosentrasi ion dan mineral di lautan meningkat
dan menyebabkan rasa asin.

11
ModulPembelajaran Kimia KelarutandanHasil Kali Kelarutan

Technology

Teknologi Pengolah Air Laut menjadi Air Siap Minum

Gambar 7. Proses Desalinasi di Industri


Sumber : https://carboneutral.net/2015/05/16/desalination/

Desalinasi adalah suatu proses memisahkan kadar garam dari air tawar.
Proses ini dapat dilakukan daiam beberapa cara, tapi tujuannya adalah sama, yaitu
mendapatkan air bersih dari air laut atau air payau.

Pada dasamya teknologi desalinasi dibagi dalam 2 jenis, yaitu thermal


desalination yang terdiri dari Multi Effect Distillation (MED) dan Muiti Stage Flash

(MSF) serta membrane desalination yaitu Reverse Osmosis (RO). Kedua jenis
teknologi ini dibedakan dari sumber energinya. Thermal Desalination memperoleh
sumber energi dari panas buangan suatu sumber panas. sedangkan
MembraneDesalination menggunakan energi listrik untuk menggerakkan pompa
dan

Membrane Semipermeable. Dalam proses thermal terjadi distilasi


(penyulingan),yang mendidihkan air masukan dan kemudian mengkondensasikan
uap yang terjadi. Proses ini menghasilkan air bersih (distilat) dengan kadar garam
sangat rendah, sekitar 10 ppm. Proses membrane memanfaatkan membran
semipermeable guna memisahkan air bersih terhadap garam yang terlarut. Air bersih
yang diperoleh dengan teknologi ini mengandung kadar garam berkisar antara 350-
500 ppm.
Modul Pembelajaran Kimia Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan

Technology

Proses Pembuatan Air Karbonasi di Industri

Pembuatan air berkarbonasi di Industri melalui beberapa tahapan yaitu ;


proses pengolahan air, proses pembuatan sirup, pemurnian CO2, pengemasan
dan penyimpanan.

1. Proses Pengolahan Air

Proses yang dilaksanakan pada tahap ini adalah pemurnian air sehingga
terbebas dari zat-zat yang tidak diinginkan. Tahapan proses yang dilakukan
ketika proses pengolahan air yaitu;
a. Pembersihan air, meliputi ; pengendapan, penggumpalan dan
penyaringan b. Penghilangan mikroorganisme, melalui klorinasi
c. Penghilangan mineral terlarut, untuk menurunkan kesadahan
air d. Pengontrolan terhadap karat, bau, rasa serta warna air.

2. Proses Pembuatan Sirup

Pada tahap ini, air yang telah dimurnikan dicampurkan dengan gula sambil diaduk
dalam suhu panas hingga menjadi sirup sederhana. Air sirup sederhana selanjutnya
melalui tahap pre coating, filter press lalu dicampur dengan konsentrat.

3. Pemurnian CO2
Pada proses ini CO2 yang akan dicampurkan terlebih dahulu dimurnikan dengan
menggunakan kalium permanganat atau arang aktif. CO 2 yang telah dimurnikan
selanjutnya dicampurkan dengan sirup pada suhu rendah dengan
mempertimbangkan suhu dan tekanan yang tepat.

4. Pengemasan dan Penyimpanan

Tahap terakhir dari pembuatan air karbonasi di industri adalah melakukan


pengemasan. Pada tahap pengemasan wadah yang akan digunakan harus dipastikan
tidak mengalami kerusakan dan bebas dari mikroorganisme perusak. Bahan dan
wadah juga tidak boleh mengalami perubahan ketika dicampurkan.

13
ModulPembelajaran Kimia Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan

Kelarutan zat di dalam pelarut dipengaruhi oleh beberapa faktor,


diantaranya; 1.) Interaksi zat terlarut (solute) dan pelarut (solven)
Pada kondisi tertentu, zat mempunyai kelarutan tertentu pula. Kemampuan
berinteraksi antara zat terlarut (solute) dan pelarut (solven) sangat tergantung pada sifat
keduanya yang dipengaruhi sifat kimia maupun struktur. Kelarutan suatu zat juga
bergantung pada struktur molekulnya seperti perbandingan gugus polar dan gugus non
polar dari molekul. Semakin panjang rantai non polar dari alkohol alifatis semakin kecil
kelarutannya dalam air. Kelarutan zat terlarut dalam pelarut juga dipengaruhi oleh
polaritas atau momen dipol pelarut. Pelarut-pelarut polar dapat melarutkan senyawa
senyawa ionik serta senyawa-senyawa polar lainnya. Ikatan ini terbentuk karena
terbentuknya gaya intermolekuler antara pelarut dan zat terlarut
2). Temperatur
Senyawa dalam fase padat dan cair mengalami peningkatan kelarutan pada saat
temperatur dinaikkan. Pada suhu tinggi, akan lebih banyak zat terlarut dalam pelarut
dibandingkan pada temperatur yang rendah. Tetapi, khusus untuk fase gas peningkatan
temperatur menyebabkan kelarutannya semakin menurun di dalam air. Hal ini
disebabkan peningkatan temperatur menyebabkan gas yang larut di dalam air dilepaskan
ke udara. Gelembung pertama yang muncul ketika air dipanaskan merupakan
representasi berkurangnya gas di dalam air. Diagram berikut menunjukkan kelarutan

beberapa senyawa ionik di dalam air, terlihat KNO 3 memiliki kelarutan dalam air

paling tinggi dibandingkan CuSO4 , NaCl serta Ce2(SeO4)3.

Gambar 8. Diagram kelarutan beberapa senyawa ionik


Sumber : Gammon & Darrel. 2007.General Chemistry. Houghton
Mifflin Company : New York

14
ModulPembelajaran Kimia Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan

Gambar 9. Penggunaan Cold Pack


Sumber : http:// https://www.zogomedical.com/cool
-instant-cold- pack-large-size-6-x-875-made-in-usa

Hot Pack dan Cold Pack biasa digunakan dalam terapi fisioterapi untuk
mengatasicedera bagi olahragawan. Hot Pack merupakan kompres panas sedangkan Cold
Pack merupakan kompres dingin.. Dewasa ini dikembangkan Hot Pack dan Cold Pack
yang lebih mutakhir. Hot Pack dan Cold Pack yang saat ini digunakan bersifat praktis,
karena memanfaatkan prinsip Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan dalam penggunaannya.
Pada
Hot Pack ditambahkan senyawa CaCl2dan pada Cold Pack ditambahkan
senyawaNH4NO3

Bagaimanakah Cold Pack dan Hot Pack dengan prinsip Kelarutan dan Hasil
Kali Kelarutan bekerja ? kunjungilah situs berikut untuk mengetahuinya !
https://www.youtube.com/watch?v=hVh-bpAv4_E

Tuliskanlah Kesimpulan mu terkait cara kerja Cold Pack dan Hot Pack
yang memanfaatkan prinsip Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan !

Cold pack berisi kristal-kristal ammonium nitrat dan sekantung air di wadah yang mudah
pecah.Ketikabungkusan itu di pijit, kantung air di dalamnya pecah dan sedikit mengocok
kemasannya ammonium nitrat larutdalam air.
Ketika suatu bahan kimia larut dalam air, ada dua kemungkinan, bahan itu menyerap
panas-membuat air menjadidingin-atau menyumbang panas-membuat air menjadi
panas .Ammonium nitrat adalah salah satu bahandapat larut yang menyerap panas.Bahan
itu langsung mengambil panas dari air dan menjadikannya dingin.
Hot pack berisi salah satu bahan kimia yang melepaskan panas ketika terlarut dalam air,
biasanya Kristal kalsium klorida atau magnesium sulfat.Ketika suatu bahan kimia larut
dalam air, yang terjadi adalah sebuah proses dua tahap, pertama, struktur kimia yang padat
dan berwujud Kristal mengurai, dan selanjutnya sebuah reaksi terjadi antara air dan bahan
kimia yang telah terurai. Tahap pertama di barengi efek pendinginan, sedangkan tahap
kedua di barengi efek pemanasan. Jika tahap pertama yang menghasilkan dingin lebih
lama dibandingkan tahap kedua yang menghasilkan panas, seperti dalam kasus ammonium
nitrat, efek keseluruhan yang terjadi adalah pendinginan.Jika kebalikannya yang
terjadiseperti pada pelarutan kalsiumklorida dan magnesium sulfat, efek keseluruhan
adalah pemanasan.
15
ModulPembelajaran Kimia Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan

3) Tekanan

Secara umum peningkatan tekanan menyebabkan pengaruh yang kecil terhadap


kelarutan cairan dan padatan didalam air. Tetapi, Peningkatan tekanan memiliki
pengaruh yang besar terhadap kelarutan gas didalam air. Efek kualitatif perubahan
tekanan terhadap kelarutan gas digambarkan pada gambar berikut;

Gambar 10. Pengaruh tekanan terhadap kelarutan


Sumber : Gammon & Darrel. 2007.General Chemistry. Houghton Mifflin
Company : New York

Pada gambar tersebut, peningkatan tekanan dari piston akan menyebabkan gas CO2
yang berada di udara didalam tabung akan terdorong masuk kedalam larutan sehingga
CO2 masuk dan larut didalam larutan sehingga terjadi peningkatan kelarutan CO2 di
dalam larutan.
.
Discuss with Your
Friends

Mengapa minuman botol bersoda ketika dikocok lalu


tutupnya dilepaskan keluar gas? Faktor apakah yang
mempengaruhinya? Jelaskanlah !

Karena gas tersebut berasal dari gas karbon dioksida


ketika keluar dari botol. Karenas eperti kita ketahui
minuman bersoda atau biasa juga disebut
dengan minuman ringan dan minuman berkarbonasi
dibuat dengan menambahkan gas karbon dioksida yang
berada di bawah tekanan kedalam minuman. Faktor yang
mempengaruhinya ialah karena gas yang terdapat di atas
botol plastik akan tercampur dengan soda. Ketika berhenti
mengguncang botol, sebagian gas ini akan kembali keatas
botol. Tetapi, sejumlah gelembung kecil gas masi terjebak
di seluruh sisi botol. Dan ketika botol dibuka, gelembung
ini aka nmengembang sangat cepat dan mencoba untuk
memaksa keluar dari botol. Untuk melakukan ini, gas
tersebut harus mendorong soda yang berada di atasnya
dan dengan demikian mereka memaksa soda ikut keluar
dari botol dengan cara yang sangat eksplosif berantakan.
ModulPembelajaran Kimia Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan

4. Zat Aditif

Terdapat beberapa zat aditif yang dapat digunakan untuk meningkatkan kelarutan
suatu zat, di antaranya adalah Kosolven. Kosolven adalah pelarut organik yang mudah
larut di dalam air. Kosolven merupakan salah satu pendekatan yang paling sering
digunakan untuk meningkatkan kelarutan obat dalam bidang farmasi.

Selain 4 faktor tersebut, terdapat juga faktor-faktor lain yang mempengaruhi


kelarutan seperti ukuran ion, muatan ion serta interaksi antarion. Khusus untuk ion
interaksi antara ion sejenis terhadap kelarutan akan dibahas pada materi selanjutnya.

B. KONSTANTA HASIL KALI


KELARUTAN

Ketika sebuah padatan ionik dilarutkan di dalam air, diasumsikan akan terjadi
perpisahan senyawa ionik menjadi hidrat kation dan hidrat anion. Contoh sederhana
dapat dilihat pada senyawa Perak Kromat. Perak kromat sedikit larut di dalam air. .
Kesetimbangannya dalam larutan jenuhnya adalah
+ 2-
Ag2CrO4 (s) ⇌ 2 Ag (aq) + CrO4 (aq)

Persamaan kesetimbangannya dapat dituliskan sebagai berikut


+ 2 2-
Ksp = [Ag ] [CrO4 ]

Rumus tetapan kesetimbangan yang menggambarkan kesetimbangan antara senyawa


ion dengan ion-ionnya dalam larutan berair dinamakan tetapan hasil kali kelarutan yang
lebih dikenal dengan Ksp. Nilai Ksp merupakan nilai yang menyatakan kondisi
kesetimbangan antara bentuk padat zat terlarut dengan ion-ionnya. Nilai Hasil Kali
Kelarutan menandakan batas maksimum zat yang dapat larut di dalam air. Nilai Ksp
sebuah senyawa dapat ditentukan dari percobaan laboratorium dengan mengukur
kelarutan sampai keadaan tepat jenuh. Ksp memiliki satuan mol/L. Ksp suatu senyawa
didefinisikan sebagai hasil kali ion-ion dari zat terlarut dipangkatkan koefisiennya
masing-masing.
y+ x-
AxBy ⇌ xA + yB

y+ x-
Ksp = [ A ] [B ]

17
ModulPembelajaran Kimia Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan

Tabel 1. Daftar Ksp Beberapa Garam

Garam Ksp Garam Ksp

-10 -10
BaSO4 1,1 x 10 AgCl 1,6 x 10
-9 -16
CaCO3 8,7 x 10 AgI 1,5 x 10
-8 Cr -12
PbI 1,4 x 10 Ag O 9 x 10
2 2 4
-29 -9
HgI 3,2 x 10 SrCO 1,6 x 10
2 3

Sangat penting untuk membedakan antara kelarutan yang diberikan oleh padatan
dengan Ksp. Ksp adalah konstanta kesetimbangan dan hanya memiliki satu nilai pada
o
temperatur tertentu ( biasanya digunakan temperatur standar 25 c) sedangkan kelarutan
adalah keadaan kesetimbangan dan tidak memiliki batasan nilai serta tergantung dengan
berbagai kondisi.
Berikut beberapa tetapan Hasil Kali Kelarutan beberapa senyawa
2+ - 2
a. Ksp PbI2 = [ Pb ] [ I ]
2+ -2
b. Ksp Ca(OH) 2 = [Ca ] [ OH ]

2+ 2-
c. Ksp CdS = [Cd ] [ S ]

KELARUTAN RELATIF

Ksp Garam menyediakan informasi kepada kita terkait kelarutan suatu garam.
Sehingga Ksp untuk senyawa ionik yang yang memiliki jumlah ion yang sama ketika
terdisosiasi dapat digunakan untuk menentukan urutan kelarutan dari masing-masing
senyawa ionik.
-16
AgI Ksp = 1,5 x 10
(s) -12
CuI(s) Ksp = 5,0 x 10
CaSO -5
Ksp = 6,1x 10
4(s)
Setiap senyawa ionik tersebut larut didalam air dengan menghasilkan 2 ion
Garam

kation + anion
Ksp [kation][anion]

Apabila x adalah kelarutan dalam mol/L,

18
ModulPembelajaran Kimia Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan

[kation] =x

[anion] =x

2
Ksp = [kation][anion] =x

X = √Ksp = kelarutan

Berdasarkan kasus ini karena senyawa-senyawa ionik yang dihadirkan memiliki jumlah
ion yang sama ketika melarut maka kita dapat langsung menggunakan nilai Ksp untuk
membandingkan kelarutan satu sama lain

CaSO4> CuI > AgI

CaSO4 lebih larut disebabkan memiliki nilai Ksp yang lebih besar dibandingkan yang
lain.

Discuss with Your


Friends

-45 -49
CuS, Ag2S dan Bi2S3 masing-masing memiliki nilai Ksp 8,5x 10 ; 1,6x10 dan
-73
1,1x 10 ternyatapercobaan di laboratoriummenunjukkan bahwa kelarutan
terbesar dimiliki oleh Bi2S3 lalu Ag2S dan terakhir ialah senyawa CuS. Mengapa
hal ini bisa terjadi ?

Ksp adalah konstanta kesetimbangan dan hanya memiliki satu nilai pada temperatur
tertentu (biasanya digunakan pada temperatur standar 25°C )sedangakan kelarutan
adalah keadaan kesetimbangan dan tidak memiliki batas serta tergantungdengan
berbagai kondisi. Kelarutan dengan Ksp sangat berhubungan. Jika suatu zat memiliki
Ksp yang kecil maka akan menghasilkan kelarutan yang besar. Sebaliknya, jika suatu
zat memiliki Ksp yang besar maka akan menghasilkan kelarutan yang kecil. Maka
dari itu senyawa Bi2S3 yang memiliki kelarutan terbesar dari Ag2S dan terakhir CuS.

19
ModulPembelajaran Kimia Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan

Contoh Soal
21
1. Alumunium fosfat memiliki nilai Ksp sebesar 9.83 x 10¯ . Berapakah
kelarutan molarnya dalam air murni?

Penyelesaian

Reaksi ionisasi alumunium fosfat di dalam air adalah

AlPO4(s) ⇌ Al3+
(aq) + PO4 3¯(aq)
s s
tetapan hasi kali kelarutannya adalah
3+ 3
= [Al ] [PO4 ¯]
21
9.83 x 10¯ = (s)(s)
2 21
s = 9.83 x 10¯
11
s = 9.91 x 10¯ M

Latihan

-15
1. Hitunglah nilai Ksp dari Bi2S3 dengan kelarutan sebesar 1,0 x 10 mol/L
o
pada suhu 25 C !
-7 o
2. Nilai Ksp dari Cu(IO3)2 adalah 1,4 x 10 pada suhu 25 C. Hitunglah
o
kelarutannya pada suhu 25 C !

TECHNOLOGY

Gambar 12. Dissolve Oxygen Meter (Alat ukur Oksigen Terlarut)


Sumber : instrumentchoice.com.au

Dissolved Oxygen Meter adalah alat yang digunakan untuk mengukur


kadaroksigen terlarut di dalam air. Di dalam Dissolved Oxygen Meter terdapat
elektrode yang bertindak sebagai katode dan anode. Prinsip kerja Dissolved Oxygen
Meter didasarkan kepada fenomena polarografi yang terjadi di antara dua buah plat
elektrode katode dan anode yang terdapat di dalam Dissolve Oxygen Meter.

20
ModulPembelajaran Kimia Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan

C. PENGARUH ION SENAMA

Apa yang terjadi ketika suatu larutan ditambahkan senyawa yang memiliki ion
sama dengan ion yang berada di dalam larutan tersebut ? fenomena ini dapat dijelaskan
dengan pemahaman terkait pengaruh ion senama.

Ion senama adalah ion yang sama dengan ion yang berada di dalam suatu
larutan.

Pengionan elektrolit lemah berkurang nyata dengan penambahan suatu ion senama ke
dalam larutan itu. Misalnya dalam larutan jenuh Ag2CrO4 ditambahkan K2CrO4. Yang
2-
memiliki ion senama dengan Ag2CrO4 yakni ion CrO4 .
Menurut prinsip Le Chatelier, sistem pada keadaan setimbang menanggapi
peningkatan salah satu pereaksinya dengan cara menggeser kesetimbangan pereaksi.
Reaksi Ag2CrO4 adalah
Ag2CrO4(s) ⇌ 2 Ag+(aq)+ CrO42-(aq)

2 -
Apabila ditambahkan senyawa yang mengandung ion CrO 4 , maka reaksi akan
bergeser ke kiri ke arah Ag2CrO4, sehingga kelarutan senyawa Ag2CrO4 akan
2-
berkurang disebabkan adanya penambahan ion CrO4 pada kesetimbangan reaksi.

“Dengan penambahan zat, makazatyangpositidak mengalami penambahan


sedangkan bila zat dikurangi maka posisi reaksi bergeser ke arah dari mana zat
dikurangi”

Asas Le Chatalier terhadap Konsentrasi

Contoh lain dapat ditemukan pada larutan AgNO3 yang ditambahkan senyawa
AgCl. Ketika AgCl ditambahkan ke dalam larutan AgNO 3 maka akan menyebabkan
+
kelarutan AgNO3 menjadi berkurang. Hal ini disebabkan terjadi penambahan ion Ag
+ 3-
di dalam larutan. AgNO3 di dalam larutan akan terurai menjadi ion Ag dan ion NO
+ -
penambahan AgCl yang terurai menjadi ion Ag dan ion Cl akan menyebabkan
+
konsentrasi ion Ag meningkat di dalam larutan sehingga kesetimbangan bergeser
kearah pereaksi dan menyebabkan terjadinya penurunan kelarutan. Berikut reaksi yang
terjadi,

21
ModulPembelajaran Kimia Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan

⇌ Ag
AgNO + + NO -
3(s) (aq) 3 (aq)
Di dalam larutan tersebut ditambahkan AgCl
AgCl(s) ⇌ Ag+(aq)+ Cl–(aq)

+
Ketika ion Ag ditambahakan di dalam larutan, menyebabkan kesetimbangan
bergeser ke arah pereaksi. Berdasarkan pemahaman terkait asal Le Chatalier, salah satu
cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kelarutan dari suatu senyawa adalah
dengan menambahkan zat dengan ion tak senama yang dapat bereaksi dengan salah satu
ion yang dihasilkan di dalam larutan tanpa menghasilkan endapan kembali di dalam
larutan. Fenomena ini menyebabkan kesetimbangan reaksi bergeser ke arah hasil reaksi
dan menyebabkan terjadinya peningkatan kelarutan.

“ Pengaruh ion senama menyebabkan menurunnya kelarutan suatusenyawa

Scientist

Gambar 13. Henry Louis Le Chatalier


Sumber : https://www.ilmukimia.org/2015/09/asas-le-chatelier.html

Henry Louis Le Chatalier ( 8 oktober 1850- 17 september 1936 )


adalahseorang kimiawan yang berasal dari Perancis. Tahun 1888 ia menulis buku
berjudul
Recherches sur les Equilibre Chimique.

Dalam buku tersebut ia menulis hubungan antara reaksi yang terjadi pada
sistem kesetimbangan dengan kimia dengan pengaruh dari luar. Asas itu dikenal
dengan Asas Le Chatalier yang berbunyi,“Apabila padaesetimbangansistyangsedang
berlangsung dilakukan suatu aksi, timbul reaksi dari sistem sehingga pengaruh aksi
tersebut dapat diperkecil".

22
ModulPembelajaran Kimia Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan

Discuss with Your Friends

Senyawa Kalsium Karbonat (CaCO3) dikenal sebagai senyawa yang memiliki


kelarutan yang rendah di dalam air. Bagaimanakah cara meningkatkan kelarutan
senyawa ini ? serta senyawa apa saja yang dapat meningkatkan kelarutan senyawa
ini? Jelaskanlah sesuai dengan prinsip kesetimbangan menurut Le Chatalier !

Kalsium karbonat (CaCO3) adalah senyawa yang terdapat dalam batuan kapur dalam
jumlah besar.Senyawa ini merupakan mineral paling sederhana yang tidak mengandung
silicon. Untuk meningkatkan kelarutan senyawa ini yaitu dengan cara proses
penguraian batu kapur menjadi kapur tohor. Reaksi yang terjadi adalah
sebagaiberikut :CaCO3CaO + CO2Reaksi diatas merupakan reaksi bolak- balik untuk
itu diusahakan agar CO2yang keluar tidak terhambat, sehingga keseimbangan reaksi
dapat bergeser kekanan.CaO hasil kalsinasi ditambahkan air untukmenghasilkan kapur
padam. Agar reaksi yang terjadiberjalan sempurna maka berat CaO adalah dua kali dari
berat air yang ditambahkan. Reaksiyangterjadi adalah :CaO + H2OCa(OH)2
Pemadaman dilakukan dalam tempat tertutup. Hal inidikarenakan dalam pemadaman
kapur tohor terjadi reaksi eksoterm yang menimbulkan panas sehingga dapat
mengakibatkan terjadinya penguapan air.Pengaliran gas CO2 ke dalam slurry kalsium
hidroksi dan merupakan peristiwa absorbsi yang disertai reaksi kimia dan dapat
menghasilkan kalsium karbonat dan air. Persamaanreaksinya ialah Ca(OH)2+
CO2CaCO3+ H2OPersamaan reaksi ini dapat dilihat, bahwa reaksi akandapat berjalan
dengan baik, karena daya larut CaCO3dalamair jauh lebih kecil dari daya larut
Ca(OH)2dalamair. Dengan kenaikan suhu kelarutankalsium hidroksida[Ca(OH)2]
dalam air makin berkurang, maka kelarutanCaCO3dalam air makin bertambah.

Contoh Soal
o –10
Diketahui Ksp AgCl pada suhu 25 C adalah 2,0 x 10 . Berapakah kelarutan
AgCl dalam larutan NaCl 0,2 M?

Penyelesaian

DimisalkankelarutanAgCldalam larutan NaCl 0,1 M = s mol/L


-
[Cl ] = (n + 0,2 ) M = 0,2
+ -
AgCl(s) ⇌ Ag (aq) + Cl (aq) M
-
s mol/L s mol/L s mol/L [Cl ] dari AgCl diabaikan
+ –
NaCl(aq) ⇌
Na (aq) + Cl (aq)
0,2 mol/L 0,2 mol/L 0,2 mol/L

Dalam sistem terdapat :


[Cl] = (n + 0,2 ) mol/L = 0,2 mol
23
ModulPembelajaran Kimia Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan

- -
Karena [Cl ] yang berasal dari AgCl sangat sedikit dibandingkan [Cl ] yang berasal dari
-
NaCl, maka [Cl ] yang berasal AgCl dapat diabaikan. Sehingga diperoleh:
+ -
Ksp AgCl = [Ag ] [Cl ]

–10
2 x 10 = n x 0,2
-9 –1
n = 2 x 10 mol L
-9 –1
Jadi, kelarutan AgCl dalam larutan NaCl 0,1 M adalah 2 x 10 mol L .

Latihan
o
1. BerapakahkelarutanKalsiumFluorida (CaF2) pada suhu 25 C ketika dilarutkan
di dalam zat berikut?
a. Air murni
b. KalsiumKlorida ( CaCl2) 0,10 M
c. NatriumFluoarida (NaF) 0,10 M

Discuss with Your Friends

Bagaimana kah pengaruh penambahan suatu zat yang memiliki ion tak
senama terhadap kelarutan suatu zat di dalam larutan?
Pengaruh ion senama terhadap kelarutan adalah adanya ion senama dari zat-zat
garam dalam suatu kesetimbangan larutan elektrolit yang sukar larut menyebabkan
kelarutannya berkurang sehingga menyebabkan larutan makin sukar larut.
Jika suatu zat yang dilarutkan dalam air menghasilkan larutan elektrolit, zat yang
terlaru takan terionisasi membentuk ion – ionnya. Perhatikan larutan jenuh
AgCl.Padasaat AgCl dilarutkan dalam air, maka akan terbentuk reaksi
keseimbangan, yaitu:
AgCl(s)                Ag+(aq) + Cl−(aq)

            Adanyapenambahanlarutan AgNO 3akanmemperbesarkonsentrasi ion Ag+karena


AgNO3jugaakanterionisasidanmenghasilkan ion Ag+.

Reaksi yang terjadiyaitu:

AgNO3(aq)                   Ag+(aq) + NO3−(aq)

Ion Ag+ yang yangsudahada di dalamlarutantersebutdisebutdenganion senama.

Menurutazazkesetimbanganasas Le Chatelier“apabilakonsentrasisalahsatu ion diperbesar,


makakesetimbanganbergeserkearahlawan, yaitukonsentrasi yang
diperbesarmenjadisekecilmungkin”.Keberadaan ion
senamaakanmempengaruhireaksikesetimbangan.Penambahan ion sejenis (Ag+)
akanmenggeserkesetimbangankekiriataubisajugadikatakanreaksikekananakansulitterjadi.
Pergeserankekirimenyebabkankelarutan (AgCl) berkurang (semakinsukarlarut),
tetapitidakmempengaruhihargatetapanhasil kali kelarutanjikasuhutidakberubah.
ModulPembelajaran Kimia Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan

AIR SADAH

Air sadah adalah air yang memiliki kadar mineral yang tinggi,. Kesadahan
dapat disebabkan adanya ion kalsium dan magnesium serta garam bikarbonat dan
sulfat. Kesadahan air dibagi menjadi kesadahan sementara dan kesadahan tetap.
Kesadahan sementara disebabkan oleh ion bikarbonat khususnya senyawa kalsium
bikarbonat atau magnesium bikarbonat sedangkan kesadahan tetap disebabkan oleh
ion selain bikarbonat misalnya ion klorida, nitrat dan suflat dari senyawa kalsium
atau magnesium. Kesadahan air dapat menyebabkan endapan garam dan pipa,
yangapabila dibiarkan dapat menyebabkan kerusakan pada pipa dan ketel tersebut.
Selain itu air sadah dapat menyebabkan mengendapnya anion sabun sehingga
mengurangi efektivitas sabun. Endapan ini juga dapat ditemukan pada keramik
kamar mandi.

Gambar 14. Salah satu efek air sadah pada keran air adalah timbulnya kerak
Sumber : http://www.perfectwater.co.za/hard-water/

Discuss with Your Friends

Salah satu metode sederhana untuk mengetahui kesadahan air adalah dengan
menggunakan sabun. Air sadah akan menyebabkan busa yang dihasilkan sabun menjadi
sedikit. Mengapa hal ini bisa terjadi?Apakah fenomena ini juga berlaku pada detergen?
Serta bagaimanacaramenghilangkan/mengurangikesadahan air?

Air sadah biasanya terbentuk dari garam karbonat atau sulfat. Air sadah mempunyai
sifat yaitu menyebabkan sabun sukar berbuih dan timbulnya sejenis karang dan kerak,
karena disebabkan oleh adanya ion-ion Ca2+ dan Mg2+ dan juga oleh Mn2+, Fe2+ dan
semua kation yang bermuatan dua. Ion-ion ini terdapat dalam air dalam bentuk sulfat,
klorida, dan hidrogen-karbonat. Kesadahan air alam biasanya disebabkan oleh garam
karbonat atau garam asamnya. Kesadahan yang tinggi bisa disebabkan oleh limbah
industri maupun terjadi secara alami karena susunan geologi tanah di sekitar sumber air.
Tidak berlaku pada detergen karena detergen bukan termasuk air sadah.
Cara mengurangi kesadahan air bisa menggunakan detergen, karena detergen
mempunyai kandungan bahan seperti Builder yang berfungsi meningkatkan efisiensi
pencucian oleh surfaktan dengan cara menonaktifkan mineral penyebab kesalahan air.

Anda mungkin juga menyukai