Anda di halaman 1dari 4

Pengertian

Gastroenteritis akut adalah suatu peradangan permukaan mukosa lambung

yang akut dengan kerusakan erosi pada bagian superficial (Mattaqin &

Kumala, 2011). Gastroenteristis akut yang ditandai dengan diare dan pada

beberapa kasus muntah-muntah yang berakibat kehilangan cairan elektrolit

yang menimbulkan dehidrasi dan gangguan keseimbangan elektrolit (Betz &

Linda, 2009). Gastroenteristis akut merupakan perwujudan infeksi

campylobacter yang paling lazim, biasanya disebabkan oleh C.jejuni , C.coli

dan C.laridis, masa inkubasi adalah 1-7 hari, diare terjadi dari cairan tinja

encer atau tinja berdarah dan mengandung lendir (Berhman, Kliegman, &

Arvin, 2000).

Gastroenteristis akut ialah diare yang terjadi secara mendadak pada bayi

dan anak yang sebelumnya sehat (Noerasid, Suratmaadja & Asnil 1998,

dalam Sodikin, 2011).

Dari beberapa pengertian diatas jadi dapat disimpulkan bahwa

gastroenteristis akut adalah suatu peradangan pada mukosa lambung yang

ditandai dengan muntah-muntah yang berakibat dengan kehilangan elektrolit

yang menimbulkan dehidrasi yang disebabkan oleh infeksi bakteri dan

biasanya terjadi pada bayi atau anak

B. Etiologi

Hampir sekitar 70%-90% penyebab dari diare sudah dapat dipastikan.

Secara garis besar penyebab diare dikelompokkan menjadi penyebab

langsung atau faktor-faktor yang dapat mempermudah atau mempercepat

terjadinya diare. Penyebab diare akut dapat dibagi menjadi dua golongan,

diare sekresi (secretory diarrhoea) dan diare osmotis (osmotic diarrhea).

Diare sekresi dapat disebabkan oleh faktor-faktor antara lain (Sodikin, 2011) :

1. Infeksi virus, kuman-kuman pathogen, atau penyebab lainnya (seperti

keadaan gizi/gizi buruk, hygiene atau sanitasi yang buruk, kepadatan

penduduk, sosial budaya, dan sosial ekonomi).

2. Hiperperistaltik usus halus yang dapat disebabkan oleh bahan-bahan


kimia, makanan (seperti keracunan makanan, makanan yang pedas atau

terlalu asam), gangguan psikis (ketakutan, gugup), gangguan saraf, hawa

dingin atau alergi, dan sebagainya.

3. Defisiensi imun terutama SigA (Secretory Immunoglobulin A) yang

mengakibatkan berlipatgandanya bakteri atau flora usus dan jamur

(terutama Candida).

Diare osmotik (osmotic diarrhea) disebabkan oleh malabsorpsi makanan,

kekurangan kalori protein (KKP), bayi berat badan lahir rendah (BBLR),

Anatomi Fisiologi

Menurut Sodikin (2012), sistem pencernaan terdiri atas sebuah saluran

panjang yang dimulai dari mulut sampai anus (rectum). Struktur dinding

saluran cerna berbeda antara satu bagian dengan bagian yang lainnya, tetapi

secara umum tersusun atas empat lapisan, yaitu : lapisan mukosa, lapisan

submukosa, tunika muskularis, dan lapisan serosa (adventisia).

1. Mulut

Mulut merupakan bagia pertama saluran cerna. Bagian atas mulut

dibatasi oleh palatum, sedangkan pada bagian bawah dibatasi oleh

mandibula, lidah, dan struktur lain dari dasar mulut. Bagian lateral mulut

dibatasi oleh pipi. Sementara itu, bagian depan mulut dibatasi oleh bibir

dan bagian belakang oleh lubang yang menuju faring.

Pada mulut terdapat tiga pasang kelenjar liur, yaitu kelenjar

parotis, submandibular, dan sublingual. Kelenjar liur dipersarafi oleh

serabut parasimpatis dan simpatis. Kelenjar liur bertanggung jawab,

terutama dalam proses mekanis, membantu dalam proses bicara,

mastikasi, dan menelan, serta mempunyai aksi antiseptik. Kelenjar liur

menyekresi saliva melalui duktus ke dalam mulut. Saliva mengandung air,

musin (berfungsi dalam pelumasan dan perlindungan permukaan) dan

ptialin ((
-amilase yang merupakan enzim mencerna karbohidrat). Enzim

ptyalin terbentuk setelah tiga bulan, sehingga makanan berupa tepung

hanya boleh diberikan setelah usia tiga bulan. pH saliva dibawah 7 pada

tingkat sekresi yang rendah. pH naik seiring pembentukkan saliva. Sekresi

Anatomi Fisiologi

Menurut Sodikin (2012), sistem pencernaan terdiri atas sebuah saluran

panjang yang dimulai dari mulut sampai anus (rectum). Struktur dinding

saluran cerna berbeda antara satu bagian dengan bagian yang lainnya, tetapi

secara umum tersusun atas empat lapisan, yaitu : lapisan mukosa, lapisan

submukosa, tunika muskularis, dan lapisan serosa (adventisia).

saliva dirangsang oleh rasa atau pikiran tantang makanan. Sekresi saliva

menurun saat demam, sakit, dan pada pasien yang mengalami penyakit

kelenjar liur.

2. Lidah

Lidah tersusun atas otot yang dilapisi, pada bagian atas dan

samping oleh membrane mukosa. Lidah menempati rongga mulut dan

melekat secara langsung pada epiglotis dalam faring. Lidah diinervasi

oleh berbagai saraf. Bagian sensorik diinervasi oleh nevrus lingualis,

yang merupakan cabang saraf kranial V (trigeminal). Nevrus ini

menginervasi dua pertiga anterior lidah untuk pengecapan. Saraf kranial

VII (fasialis) meninervasi dua pertiga anterior untuk rasa kecap. Saraf

kranial IX (glosofaringeal) meginervasi sepertiga posterior untuk raba

dan rasa kecap. Sementara itu, inervasi motorik dilakukan oleh saraf

kranial XII (hipoglosus).

3. Gigi

Pertumbuhan gigi merupakan proses fisiologis dan dapat

menyebabkan salvias yang berlebihan serta rasa tidak nyaman (nyeri).

Manusia mempunyai dua set gigi yang tumbuh sepanjang masa

kehidupan mereka. Set pertama adalah gigi primer (gigi susu atau

desisua) yang bersifat sementara dan tumbuh melalui gusi selama tahun
pertama serta kedua kehidupan. Gigi susu berjumlah 5 buah pada setiap

setengah rahang (jumlah seluruhnya 20), muncul (erupsi) pada sekitar 6

bulan sampai 2 tahun.gigi susu berangsur tanggal pada usia 6 sampai 12-13 tahun,

kemudian diganti secara bertahap oleh gigi tetap (gigi

permanen) pada orang dewasa.

Set kedua atau set gigi permanen berjumlah 8 buah pada setiap

setengah rahang (jumlahnya seluruhnya 32) dan mulai tumbuh pada usia

sekitar 6 tahun. Pada usia 25 tahun ditemukan semua gigi permanen,

dengan kemungkinan pengecualian dari gigi molar ketiga atau gigi

sulung.

Bagian fungsional gigi yang utama meliputi enamel, dentin,

sementum, dan pulpa. Enamel mengelilingi mahkota, dan jika utuh

menahan aksi bakteri. Dentin merupakan struktur tulang yang kuat.

Sementum melapisi leher dan akar gigi serta mengelilingi lapisan dentin.

Bagian dalam gigi adalah ruang pulpa yang mengandung saraf dan

pembuluh darah.

4. Esophagus

Meruapakan saluran otot yang membentang dari kartilago krikoid

sampai kardia lambung. Esophagus dimulai di leher sebagai sambungan

faring, berjalan ke bawah leher dan toraks, kemudian melalui crus sinistra

diagfragma memasuki lambung. Secara anatomis bagian depan esophagus

berbatasan dengan trachea dan kelenjar tiroid, jantung, dan diafragma.

Dibagian belakang esophagus berbatasan dengan kolumne vertebra,

sementara dietiap sisi berbatasan dengan paru-paru dan pleura. Bagian

tersempit esophagus bersatu dengan faring. Area ini mudah mengalam

Anda mungkin juga menyukai