TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian
lambung dan usus halus (Betz & Linda, 2009). Diare pada dasarnya adalah
frekuensi buang air besar yang lebih sering dari biasanya dengan konsistensi
yang lebih encer (Nursalam et al, 2008). Diare adalah defekasi encer lebih
dari tiga kali sehari, dengan atau tanpa darah dan/atau lender dalam feses,
sedangkan diare akut sendiri didefinisikan dengan diare yang terjadi secara
mendadak pada bayi dan anak yang sebelumnya sehat (Sodikin, 2011). Diare
frekuensi defekasi yang sering disebabkan oleh agens infeksius dalam traktus
adalah meningkatnya frekuensi buang air besar lebih dari tiga kali dengan
konsistensi yang encer atau cair, dan disertai atau tidak disertai oleh lendir
B. Anatomi Fisiologi
5
Ketidakseimbangan Nitrisi Kurang..., FIERA TITIS NUR KUSUMA P, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014
6
1. Mulut
mandibula, lidah, dan struktur lain dari dasar mulut. Bagian lateral mulut
dibatasi oleh pipi. Sementara itu, bagian depan mulut dibatasi oleh bibir
dan bagian belakang oleh lubang yang menuju faring (Sodikin, 2012).
Rongga mulut atau nama lainnya rongga bukal atau rongga oral
karbohidrat dan lemak (Simon, 2003 dalam Muttaqin & Kumala, 2011).
2. Lidah
Menurut Sodikin (2012), lidah tersusun atas otot yang dilapisi, pada
rongga mulut dan melekat secara langsung pada epiglotis dalam faring.
Saraf kranial VII (fasialis) meninervasi dua pertiga anterior untuk rasa
untuk raba dan rasa kecap. Sementara itu, inervasi motorik dilakukan oleh
Ketidakseimbangan Nitrisi Kurang..., FIERA TITIS NUR KUSUMA P, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014
7
Kumala, 2011).
3. Gigi
Manusia mempunyai dua set gigi yang tumbuh sepanjang masa kehidupan
mereka. Set pertama adalah gigi primer (gigi susu atau desisua) yang
bersifat sementara dan tumbuh melalui gusi selama tahun pertama serta
kedua kehidupan. Gigi susu berjumlah 5 buah pada setiap setengah rahang
tahun. Gigi susu berangsur tanggal pada usia 6 sampai 12-13 tahun,
kemudian diganti secara bertahap oleh gigi tetap (gigi permanen) pada
orang dewasa. Set kedua atau set gigi permanen berjumlah 8 buah pada
setiap setengah rahang (jumlahnya seluruhnya 32) dan mulai tumbuh pada
usia sekitar 6 tahun. Pada usia 25 tahun ditemukan semua gigi permanen,
dengan kemungkinan pengecualian dari gigi molar ketiga atau gigi sulung
(Sodikin, 2012).
Ketidakseimbangan Nitrisi Kurang..., FIERA TITIS NUR KUSUMA P, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014
8
bawahnya. Gigi dibuat dari bahan yang sangat keras, yaitu dentin. Di
dalam pusat strukturnya terdapat rongga pulpa. Pulpa gigi berisi sel
jaringan ikat, pembuluh darah, dan serabut saraf. Bagian gigi yang
menjulang di atas gusi ditutupi email, yang jauh lebih keras daripada
4. Esophagus
faring, berjalan ke bawah leher dan toraks, kemudian melalui crus sinistra
Ketidakseimbangan Nitrisi Kurang..., FIERA TITIS NUR KUSUMA P, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014
9
5. Lambung
bagian atas yaitu fundus, batang utama, dan bagian bawah yang
6. Usus Halus
usus halus saat lahir 300-350 cm, meningkat sekitar 50% selama tahun
(Sodikin, 2012).
ileum. Panjang jejunum 2,4 m. panjang ileum sekitar sekitar 3,6 m. Ileum
masuk sisi pada lubang ileosekal, celah oval yang dikontrol oleh sfinker
Ketidakseimbangan Nitrisi Kurang..., FIERA TITIS NUR KUSUMA P, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014
1
7. Usus Besar
seperti zat besi, kalium, fosfat yang ditelan, serta mensekresi mukus, yang
ke anus. Panjang usus besar bervariasi, sekitar ± 180 cm. Usus besar
desensen, dan kolon sigmoid. Sekum adalah kantong besar yang terletak
pada fosa iliaka kanan. Sekum berlanjut ke atas sebagai kolon asenden.
2012).
8. Hati
terletak pada kuadran atas kanan abdomen dan dilindungi oleh tulang
rawan kosta. Bagian tepi bawah mencapai garis tulang rawan kosta. Tepi
hati yang sehat tidak teraba. Hati dipertahankan posisinya oleh tekanan
2012).
9. Pankreas
merupakan organ ganda yang terdiri atas dua tipe jaringan, yaitu jarinagan
Ketidakseimbangan Nitrisi Kurang..., FIERA TITIS NUR KUSUMA P, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014
1
10. Peritoneum
viseral, yang meliputi semua organ yang berada di dalam rongga itu
(Pearce, 2009).
Ketidakseimbangan Nitrisi Kurang..., FIERA TITIS NUR KUSUMA P, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014
1
C. Etiologi
1. Faktor Infeksi :
Yersinia enterocolitica I
e. Protozoa
d. Obat-obatan: Antibiotik
g. Obstruksi usus
Saluran Kemih.
Ketidakseimbangan Nitrisi Kurang..., FIERA TITIS NUR KUSUMA P, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014
1
D. Manifestasi Klinis
Menurut Betz dan Linda (2009) manifestasi klinis dari gastroenteritis adalah :
8. Malaise
E. Patofisiologis
1. Gangguan Osmotik
Akibat terdapatnya makanan atau zat yang tidak dapat diserap akan
terjadi pergeseran air dan elektrolit kedalam rongga usus. Isi rongga usus
timbul diare.
2. Gangguan Sekresi
Ketidakseimbangan Nitrisi Kurang..., FIERA TITIS NUR KUSUMA P, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014
14
1. Air
Pada masa bayi, terutama bayi muda jumlah air yang dianjurkan untuk
diberikan sangat penting, dibandingkan dengan bayi yang lebih tua dan
medium untuk nutrien lainnya. Untuk bayi yang yang menyusu pada
2. Protein
Nilai gizi protein ditentukan oleh kadar asam amino esensial. Protein
dengan protein nabati. Protein telur dan protein susu biasanya dipakai
sebagai standar untuk nilai gizi protein. Nilai gizi protein nabati ditentukan
Ketidakseimbangan Nitrisi Kurang..., FIERA TITIS NUR KUSUMA P, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014
15
3. Karbohidrat
menyusu pada ibunya mendapat 40% kalori dari laktosa. Pada usia yang
lebih tua, kalori dan hidrat arang bertambah jika bayi telah diberi makanan
4. Lemak
Ketidakseimbangan Nitrisi Kurang..., FIERA TITIS NUR KUSUMA P, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014
16
Ketidakseimbangan Nitrisi Kurang..., FIERA TITIS NUR KUSUMA P, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014
1
7
G. Komplikasi
2. Renjatan hipovolemik
4. Hipoglikemia
7. Malnutrisi energi protein, karena selain diare dan muntah, penderita juga
mengalami kelaparan
H. Penatalaksanaan Medis
harus sama dengan jumlah cairan yang telah hilang melalui diare atau
Ketidakseimbangan Nitrisi Kurang..., FIERA TITIS NUR KUSUMA P, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014
1
8
cairan yang hilang melalui keringat, urine, dan pernafasan (normal water
3. Antibiotik dan antiparasit tidak boleh digunakan secara rutin, tidak ada
Tidak satupun obat-obat ini terbukti mempunyai efek yang nyata untuk
Ketidakseimbangan Nitrisi Kurang..., FIERA TITIS NUR KUSUMA P, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014
1
I. Pathway
Sekresi cairan dan Pergeseran cairan & elektrolit Gangguan Moltilitas Usus
ng
Dehidrasi Kerusakan mukosa usus Defekasi sering Output >>
Ketidakseimbangan Nitrisi Kurang..., FIERA TITIS NUR KUSUMA P, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014
2
J. Fokus Keperawatan
a. Identitas pasien/biodata
lahir, umur, tempat lahir, asal suku bangsa, nama orang tua, pekerjaan
orang tua, dan penghasilan. Pada pasien diare akut, sebagian besar
terjadi pada umur 6-11 bulan karena pada masa ini mulai diberikan
b. Keluhan utama
Buang air besar (BAB) lebih 3 kali sehari, BAB < 4 kali dan cair
persisten/kronik.
2) Tinja makin cair, mungkin disertai lendir atau lendir dan darah.
Ketidakseimbangan Nitrisi Kurang..., FIERA TITIS NUR KUSUMA P, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014
2
3) Anus dan daerah sekitarnya timbul lecet karena sering defekasi dan
gelap pada dehidrasi ringan atau sedang. Tidak ada urine dalam
diare.
tahun biasanya adalah batuk, panas, pilek, dan kejang yang terjadi
Ketidakseimbangan Nitrisi Kurang..., FIERA TITIS NUR KUSUMA P, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014
2
e. Riwayat nutrisi
3) Perasaan haus. Anak yang diare tanpa dehidrasi tidak merasa haus
f. Pemeriksaan fisik
1) Keadaan umum :
berikut:
Ketidakseimbangan Nitrisi Kurang..., FIERA TITIS NUR KUSUMA P, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014
2
3) Kulit
dehidrasi berat.
4) Kepala
5) Mata
Ketidakseimbangan Nitrisi Kurang..., FIERA TITIS NUR KUSUMA P, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014
2
Kriteria Hasil :
Ketidakseimbangan Nitrisi Kurang..., FIERA TITIS NUR KUSUMA P, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014
2
2. Jarang menunjukkan
3. Kadang menunjukkan
4. Sering menunjukkan
5. Selalu menunjukkan
Intervensi :
dibutuhkan pasien.
gizi.
dibutuhkan.
Intervensi :
Ketidakseimbangan Nitrisi Kurang..., FIERA TITIS NUR KUSUMA P, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014
2
NOC : Fluid
Keterangan skala:
2. Jarang menunjukkan
3. Kadang menunjukkan
4. Sering menunjukkan
5. Selalu menunjukkan
Ketidakseimbangan Nitrisi Kurang..., FIERA TITIS NUR KUSUMA P, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014
2
2) Tidak ada luka (lesi pada kulit pada kemerahan, kulit tidak kering).
bedak)
Keterangan :
2. Jarang menunjukkan
3. Kadang menunjukkan
4. Sering menunjukkan
5. Selalu menunjukkan
Ketidakseimbangan Nitrisi Kurang..., FIERA TITIS NUR KUSUMA P, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014
2
8
Intervensi :
informasi
Kriteria Hasil :
Ketidakseimbangan Nitrisi Kurang..., FIERA TITIS NUR KUSUMA P, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014
2
9
Keterangan skala:
2. Jarang menunjukkan
3. Kadang menunjukkan
4. Sering menunjukkan
5. Selalu menunjukkan
Intervensi :
tepat.
Ketidakseimbangan Nitrisi Kurang..., FIERA TITIS NUR KUSUMA P, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014
3
Kriteria Hasil :
mencari bantuan).
manajemen nyeri.
nyeri).
Keterangan skala:
2. Jarang menunjukkan
3. Kadang menunjukkan
4. Sering menunjukkan
5. Selalu menunjukkan
Intervensi :
Ketidakseimbangan Nitrisi Kurang..., FIERA TITIS NUR KUSUMA P, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014
3
Intervensi :
pemberian obat.
NOC :
Thermoregulation Kriteria
Hasil :
Keterangan skala:
2. Jarang menunjukkan
3. Kadang menunjukkan
4. Sering menunjukkan
5. Selalu menunjukkan
Ketidakseimbangan Nitrisi Kurang..., FIERA TITIS NUR KUSUMA P, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014
3
NIC : Fever
Treatment Intervensi :
2) Monitor IWL
7) Selimuti pasien
Kriteria Hasil :
Ketidakseimbangan Nitrisi Kurang..., FIERA TITIS NUR KUSUMA P, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014
3
Keterangan skala:
2. Jarang menunjukkan
3. Kadang menunjukkan
4. Sering menunjukkan
5. Selalu menunjukkan
Intervensi :
Ketidakseimbangan Nitrisi Kurang..., FIERA TITIS NUR KUSUMA P, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014
3
h. Resiko Infeksi
control
Kriteria Hasil :
Keterangan skala:
2. Jarang menunjukkan
3. Kadang menunjukkan
4. Sering menunjukkan
5. Selalu menunjukkan
Intervensi :
Ketidakseimbangan Nitrisi Kurang..., FIERA TITIS NUR KUSUMA P, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014
35
infeksi) Intervensi :
4) Batasi pengunjung
8) Dorong istirahat
Ketidakseimbangan Nitrisi Kurang..., FIERA TITIS NUR KUSUMA P, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014