TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 Pengertian
lambung yang bersifat akut, kronik difus, atau lokal. Dua jenis gastritis
yang sering terjadi adalah gastritis superficial akut dan gastritis atropik
(Sukarmin,2013).
gastritis terjadi pada orang- orang yang mempunyai pola makan yang
terjadinya gastritis. Gejala-gejala sakit gastritis selain nyeri ulu hati juga
sesak, nafsu makan menurun, wajah pucat, suhu badan naik, keluar
9
10
keringat dingin, pusing, selalu bersendawa dan pada kondisi yang lebih
yang terlalu banyak bumbu dan pedas. Hal tersebut dapat menyebabkan
terjadinya gastritis.
2.1.2 Etiologi
Gambar 2.1
makanan dari luar dan mempersiapkannya untuk diserap oleh tubuh dengan
enzim dan zat cair yang terbentang mulai dari mulut (oris) sampai anus.
1. Fungsi Pencernaan
yang sudah dicerna), air dan garam berasal dari zat makanan untuk
didistribusikan ke sel-sel
tugasnya.
1. Oris (mulut)
atas
2 bagian yaitu:
1) Bagian luar yang sempit atau vestibula yaitu ruang antara gusi,
gigi,
akan pembuluh darah dan juga memuat banyak ujung akhir syaraf
dan lidah.
juga gigi susu, terdiri dari: 8 buah gigi seri (dens insivusi), 4 buah
dipotong-potong.
d. Lidah
Lidah terdiri dari otot serat lintang dan dilapisi oleh selaput
lendir, kerja otot ini dapat digerakkan ke seluruh arah. Lidah dibagi
(punggung lidah), dan apeks lingua (ujung lidah). Pada pangkal lidah
1. Mengaduk makanan.
merasakan makanan.
1. Faring (tekak)
15
2. Esofagus (kerongkongan)
lambung.
3. Ventrikulus (lambung)
1. Menampung makanan.
2. Menghancurkan dan
4. Usus Halus
dari lapisan usus halus (lapisan mukosa (sebelah dalam), lapisan otot
lapisan serosa (sebelah luar) dan usus halus terbagi menjadi 3 bagian
yaitu:
1. Duodenum
lendir, yang berbukit disebut papila vateri. Pada bagian papila vateri
intestinum.
bagian atas adalah (jejenum) dengan panjang ±23 meter dan ilium
jejenum dan ileum tidak mempunyai batas yang tegas. Ujung bawah
adalah 5-6 cm, lapisan-lapisan usus besar dari dalam ke luar: selaput
feses.
1. Sekum
2. Kolon asendens
3. Kolon transversum
4. Kolon desendens
20
5. Kolon sigmoid
6. Rektum
7. Anus
kehendak.
(Syaifuddin, 2011:507)
21
2.1.4 Patofisiologi
dan alkohol, makanan yang pedas, asam maupun panas. Pada yang
Adanya HCl di dalam lambung dapat menimbulkan rasa mual, muntah, dan
terdapat sel yang memproduksi HCl di daerah fundus dan pembuluh darah.
nyeri terasa dibagian ulu hati, muntah, hilang nafsu makan, cepat merasa
perdarahan saluran cerna pada hematemesis melena, tanda lebih lanjut yaitu
anemia.
sebagian kecil mengeluh nyeri ulu hati anorexia, nausea, dan keluhan
2.1.6 Penatalaksanaan
mereda, untuk gastritis yang tidak parah diobati dengan antasida dan
istirahat.
alkohol dan makanan sampai gejala berkurang. Bila pasien mampu makan
23
melalui mulut, diet mengandung gizi danjurkan. Bila gejala menetap, cairan
Bila gastritis diakibatkan oleh mencerna makanan yang sangat asam atau
penyebab.
hidroksida) untuk menetralisasi asam atau alkali, digunakan jus lemon encer
b). Bila korosi luas atau berat, emetik, dan lafase dihindari karena bahaya
perforasi.
a) Mengurangi stress
b) Diet
Air teh, air kaldu, air jahe dengan soda kemudian diberikan peroral pada
interval yang sering. Makanan yang sudah dihaluskan seperti pudding, agar-
agar dan sup, biasanya dapat ditoleransi setelah 12 – 24 jam dan kemudian
(Guyton, 2014).
24
2.2.1 Pengkajian
(Setiadi, 2012). Data tersebut berasal dari pasien (data primer), keluarga
2. Keluhan Utama
berkurang atau hilang, terdapat muntah darah, terdapat nyeri tekan pada
abdomen.
(Sukarmin, 2013).
6. Riwayat Psikososial
7. Genogram
kebutuhan.Bila klien adalah seorang nenek atau kakek, maka dibuat dua
makan atau minum serta cairan yang masuk, ada tidaknya mual-mual,
27
penyembuhan kulit, ada tidaknya ruam, kebutuhan zat gizinya, dan lain-
lain. Nafsu makan pada pasien gastritis cendrung menurun akibat mual
Pada pola ini yang perlu ditanyakan adalah jumlah kebiasaan defekasi
Pengkajian pola istirahat tidur ini yang perlu ditanyakan adalah jumlah
jam tidur pada malam hari, pagi, siang, apakah merasa tenang setelah
kacau mental, menyerang, tidak ada respon. cara bicara normal atau
gastritis akut dapat menyebabkan rasa tidak nyaman pada epigastrik dan
Pada persepsi ini yang ditanyakan adalah persepsi tentang dirinya dari
terhadap diri mulai dari peran, ideal diri, konsep diri, gambaran diri,
Pada pola ini yang perlu ditanyakan adalah pekerjaan, status pekerjaan,
anggota keluarga.
dianutnya.
9. Pemeriksaan Fisik
30
gastritis meliputi :
a. Keadaan Umum
lemah.
2). Kesadaran
sirkulasi/oksigensi).
2013).
2) Mata
pecah, lidah kotor, bau mulut tidak sedap (penurunan hidrasi bibir dan
4) Abdomen
dan bentuk abdomen rata atau menonjol. Jika pasien melipat lutut
5) Integumen
adekuat.
32
(NANDA, 2022)
2.2.3 Perencanaan
1) Tujuan :
2) Kriteria Hasil :
3) Intervensi :
b. Observasi TTV
1) Tujuan
2) Kriteria Hasil :
b. BB kembali normal
3) Intervensi :
lambung.
1) Tujuan :
2) Kriteria Hasil :
3) Intervensi :
a. Obs. TTV
34
c. Anjurkan klien untuk sementara tidak memakan makanan yang asam dan
pedas
kelemahan fisik.
1) Tujuan :
2) Kriteria Hasil :
3) Intervensi :
c. Batasi pengunjung
1) Tujuan :
2) Kriteria Hasil :
3) Intervensi :
c. Kurangi pencahayaan
2.2.4 Implementasi
walaupun ada hambatan perawat dan penulis dapat bekerja sama dalam
2.2.5 Evaluasi
karena itu perawat dan penulis bekerja sama dengan pihak lain dalam