Anda di halaman 1dari 44

Modul Pelatihan

PEGAWAI PEMERINTAH
ENGAN PERJANJIAN
KERJA ( P3K ) '

3
Kode Etik dan Kode Perilaku P3K

Jalan Raya Ciputat-Parung Km. 19 Bojongsari, Depok 16517 Telp. ( 021) 7490411, Fax. ( 021) 7491174
Website : http://pusdiklat.kemdikbud.go.id Email : pusdiklat @ kemdikbud.go.id .
(§)
^ httpd/pusdiklat.kemdjkbud.go.lc pusdiklatpcgawa '
^ dikletpegawa' pusdiklat-pegawai Pusdlklat Kerpendfkbud Rl
PELATIHAN
PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
(P3K)

MODUL 3
KODE ETIK DAN KODE PERILAKU PPPK

PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PEGAWAI


KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN
TEKNOLOGI
2022
Hak Cipta © Pusdiklat Pegawai Kemendikbudristek

MODUL KODE ETIK DAN KODE PERILAKU PEGAWAI


PELATIHAN PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA (P3K)

TIM PENGARAH SUBSTANSI:


1. Amurwani Dwi Lestariningsih, S.Sos., M.Hum.
2. Dewi Andayani, S.E.Ak., M.AB.
2. Kokom Komala, S.Pd, M.Pd.

PENULIS MODUL:
Tim Widyaiswara

EDITOR: Helmy Azharuddin


TATA LETAK: Nur Amrizal
Sumber Foto Cover: https://accurate.id

Depok – Pusdiklat Pegawai Kemendikbudristek – 2022


27 + iv hlm: 21 x 29,7 cm

PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PEGAWAI


KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN TEKNOLOGI
Jalan Raya Ciputat-Parung Km 19, Bojongsari, Depok 16517 Telepon (021) 7490411 Faks (021) 7491174
Website: http://pusdiklat.kemdikbud.go.id Email: pusdiklat@kemdikbud.go.id
Modul 4: Kode Etik dan Kode Perilaku P3K

KATA PENGANTAR
Untuk meningkatkan kompetensi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja
(P3K) dilakukan pembekalan melalui pelatihan. Ada 4 (empat) agenda yang
disajikan sebagai bahan pembelajaraan yaitu: Pertama Pengenalan struktur
organisasi dan tata kerja yang meliputi Proses Bisnis dan Organisasi Tatalaksana,
Whole of Government dan Literasi Digital di lingkungan Kemendikbudristek, Kedua
Pengenalan Jabatan mengenai Renstra Kemendikbudristek dan Program Prioritas
Kemendikbudristek, Ketiga Pengenalan Manajemen Kinerja Organisasi mengenai
Manajemen PPPK dan Penilaian Kinerja dan Keempat Pengenalan Tugas dan
Fungsi ASN di tempat Kerja yaitu Bangkom ASN bagi PPPK, Kode Etik dan Kode
Perilaku di Kemendikbudristek, Etika Birokrasi di Kemendikbudristek, Pola Pikir
Aparatur Sipil Negara dan Rencana Tindak Lanjut.

Materi-materi ini dipandang sangat penting karena bertujuan membekali peserta


dengan pengetahuan terkait Nilai-nilai Dasar ASN yang profesional dan
berkarakter serta mampu melaksanakan tugas dan perannya sebagai pelayan
masyarakat yang berkualitas, diperlukan sikap dan perilaku yang sesuai dengan
nilai-nilai dasar pada Aparatur Sipil Negara. Pemahaman tersebut dapat dibentuk
melalui pelatihan yang diselenggarakan secara klasikal (tatap muka langsung).
Berkaitan dengan hal tersebut di atas, maka Pelatihan bagi Pegawai Pemerintah
dengan Perjanjian Kerja (PPPK), diselenggarakan dengan tujuan untuk membentuk
4 kompetensi, yakni 1. Memahami Struktur Organisasi dan Tata Kerja; 2.
Memahami berbagai jenis jabatan; 3. Memahami manajemen kinerja organisasi;
dan 4. Memahami peranan dan tugas ASN di tempat kerja.

Penyusunan modul ini merupakan bagian dari tugas yang dipercayakan


pemerintah kepada Pusdiklat Pegawai Kemendikbudristek dalam
menyelenggarakan dan mengoordinasikan kegiatan pelatihan pegawai di
lingkungan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi yang
disusun oleh Tim Penyusun. Kepada mereka yang telah meluangkan waktu dan
pikiran untuk menyusun bahan pembelajaran ini, kami menyampaikan ucapan
terima kasih dan penghargaan.

Kami merasa masih banyak lagi yang harus dilakukan agar bahan pembelajaran ini
memenuhi kebutuhan fasilitator dan peserta pelatihan. Oleh sebab itu, kami
sangat mengharapkan adanya tanggapan berupa kritik dan saran perbaikan.

Depok, Maret 2022


Pusdiklat Pegawai Kemendikbudristek
Kepala,

ttd

Amurwani Dwi Lestariningsih, S.Sos., M.Hum


NIP. 197002261995122001
Modul 4: Kode Etik dan Kode Perilaku P3K

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................................. i


DAFTAR ISI............................................................................................................................ ii

BAB 1 PENDAHULUAN ....................................................................................................... 1


1. Latar Belakang ................................................................................................. 1
2. Deskripsi Singkat ............................................................................................ 3
3. Hasil Belajar ..................................................................................................... 3
4. Indikator Hasil Belajar ................................................................................... 3
5. Materi Pokok .................................................................................................... 4
6. Peta Konsep ..................................................................................................... 4

BAB 2 KODE ETIK DAN KODE PERILAKU PEGAWAI KEMENDIKBUDRISTEK ............ 6


A. Pengertian Etika.............................................................................................. 7
B. Pengertian Kode Etik dan Kode Perilaku .................................................. 7
C. Landasan Filosofis Perlunya Etika .............................................................. 7
D. Kode Etik dan Kode Perilaku Pegawai ASN .............................................. 8

BAB 3 INTERNALISASI KODE ETIK DAN KODE PERILAKU PEGAWAI ......................... 16


A. Pengertian Internalisasi ................................................................................ 16
B. Internalisasi dan Implementasi Kode Etik dan Kode Perilaku ............. 18

BAB 4 PENUTUP .................................................................................................................. 27

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Modul 4: Kode Etik dan Kode Perilaku P3K

BAB

1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Aparatur Sipil Negara (ASN) sebagaimana disebutkan dalam Undang-Undang
Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara merupakan suatu profesi
yang berperan sebagai perencana, pelaksana, dan pengawas penyelenggaraan
tugas umum pemerintahan dan pembangunan nasional melalui pelaksanaan
kebijakan dan pelayanan publik yang profesional, bebas dari intervensi politik,
serta bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. Pegawai Aparatur Sipil
Negara yang selanjutnya disebut Pegawai ASN adalah Pegawai Negeri Sipil
(PNS) dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) yang diangkat
oleh pejabat pembina kepegawaian dan diserahi tugas dalam suatu jabatan
pemerintahan atau diserahi tugas negara lainnya dan digaji berdasarkan
peraturan perundang-undangan.
Dalam rangka mewujudkan good governance, akuntabilitas menjadi salah satu
prinsip yang harus dikedepankan dalam penyelenggaraan pemerintahan. ASN
sebagai pelayan publik harus mampu memberikan pelayanan yang akuntabel
(pelayanan prima) di sektor publik yang tidak bisa ditunda-tunda.
Terkait hal tersebut melalui mata pelatihan Kode Etik dan Kode Perilaku
diharapkan ASN Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
(Kemendikbudristek) dapat menjaga profesionalitas dengan mematuhi kode
etik dan kode perilaku yang berlaku di lingkungan Kemendikbudristek.
Modul mata pelatihan Kode Etik dan Kode Perilaku ASN Kemendikbudristek ini
dikembangkan berdasarkan kerangka pikir bahwa setiap ASN (selanjutnya akan
disebut pegawai) Kemendikbudristek yang meliputi PNS dan PPPK dalam
melaksanakan tugas pokok dan fungsi wajib mematuhi dan berpedoman pada
unsur-unsur kode etik meliputi pedoman sikap, tingkah laku, dan perbuatan
pegawai di dalam melaksanakan tugasnya dan pergaulan hidup sehari-hari.
Pegawai Kemendikbudristek dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya,
setiap harinya selalu membuat keputusan filosofis dalam dirinya dan
kemudian melaksanakan aksinya berdasarkan keputusan yang telah dibuat.

Pelatihan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K) │ 1


Modul 4: Kode Etik dan Kode Perilaku P3K

Keputusan filosofis maupun setiap aksi yang dilakukan hendaknya selalu


didasarkan pada kode etik dan kode perilaku pegawai Kemendikbudristek.
Sehingga marwah sebagai seorang pegawai Kemendikbudristek tetap terjaga.
Bahwa untuk memberikan panduan dalam bersikap, berperilaku, dan bertindak
bagi pegawai di lingkungan Kemendikbudristek yang bersih, berwibawa, dan
bertanggung jawab serta memiliki integritas dalam menjalankan tugas dan
fungsi, diperlukan kode etik dan kode perilaku pegawai di lingkungan
Kemendikbudristek.
Kode Etik dan Kode Perilaku harus melekat pada diri setiap Pegawai dalam
pelaksanaan tugas dan fungsi Kementerian, sebagaimana diamanatkan dalam
Permendikbud Nomor 48 tahun 2020 tentang kode etik dan kode Perilaku
Pegawai Kemendikbudristek
Pelanggaran Etik dan Perilaku adalah sikap, perilaku, perbuatan, tulisan, dan
ucapan Pegawai yang bertentangan dengan Kode Etik dan Kode Perilaku,
Pegawai yang melanggar kode etik akan mendapatkan sanksi yang ditetapkan
oleh Majelis Kode Etik.
Adanya pelanggaran kode etik sejatinya termasuk pelanggaran profesional
dan termasuk kegagalan pegawai dalam menjalankan tugas profesionalnya,
dan kegagalan semacam itu terjadi mungkin saja bersifat individual, atau bisa
saja karena kurangnya dukungan sosial dan kelembagaan yang dapat
memberdayakan pegawai untuk mengatasi kemungkinan kegagalan yang akan
terjadi (Hugh, 2017).
Bahan ajar ini selain membahas mengenai kode etik dan kode Perilaku
pegawai, juga membahas mengenai tata nilai Kemendikbudristek.
Berdasarkan Rencana Strategis (RENSTRA) Kemendikbudristek 2022-2024
Nomor 22 Tahun 2020. Tata nilai merupakan dasar dan arah bagi sikap dan
perilaku seluruh pegawai dalam menjalankan tugas untuk pelaksanaan misi
dan pencapaian visi Kemendikbudristek. Tata nilai Kemendikbudristek
meliputi integritas, kreatif dan inovatif, inisiatif, pembelajar, menjunjung
meritokrasi, terlibat aktif, dan tanpa pamrih. Antara kode etik dan kode
perilaku serta tata nilai Kemendikbudristek kesemuanya berjalan seiring
dalam arah dan pedoman sikap maupun perilaku bagi seluruh pegawai
Kemendikbudristek dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya untuk
mendukung ketercapaian visi-misi Kemendikbudristek.
Dengan demikian, Pusat pendidikan dan Pelatihan Pegawai Kementerian
Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi yang memiliki tugas pokok dan
fungsi melaksanakan pelatihan kepada Pegawai Kemendikbudristek,
memfasilitasi dengan memberikan Pelatihan Penguatan Kompetensi Bidang

2 │ Pelatihan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K)


Modul 4: Kode Etik dan Kode Perilaku P3K

Tugas Kepada Pegawai Kemendikbudristek khususnya PPPK, yang salah satu


mata diklatnya adalah Kode Etik dan kode perilaku Pegawai
Kemendikbudristek serta Tata Nilai Pegawai Kemendikbudristek. Hal tersebut
demi mewujudkan pegawai Kemendikbudristek yang memiliki etika sikap dan
perilaku berlandaskan kode etik dan kode perilaku serta tata nilai
Kemendikbudristek dalam pelaksanaan tugas dan fungsinya agar terlaksana
misi dan tercapai visi Kemendikbudristek.
Mata diklat ini akan memberikan pengalaman belajar kepada peserta pelatihan
mulai dari memahami esensi kode etik dan kode perilaku serta tata nilai
Kemendikbudristek melalui e-learning dan dilanjutkan dengan ceramah
interaktif, simulasi, diskusi/probing, dan membahas kasus dalam kelas.
Peserta diajak berpartisipasi untuk memperoleh pengalaman secara dan
individual dan kelompok dengan cara menulis pada lembar kerja yang telah
disediakan dan mencatat semua poin penting terkait pelaksanaan tugas yang
dilandasi kode etik pegawai dan kode perilaku serta tata nilai
Kemendikbudristek, yang nantinya akan menjadi bahan evaluasi terhadap
ketercapaian kompetensi teknis pada Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian
Kerja (PPPK).

B. Deskripsi Singkat
Mata diklat ini memfasilitasi peserta diklat untuk mampu memahami landasan
pentingnya pemahaman terhadap kode etik dan kode perilaku pegawai
Kemendikbudristek, sehingga dapat menjadi dasar bagi peserta dalam
pelaksanaan tugas dan fungsinya sebagai pegawai Kemendikbudristek dan
agar terhindar dari pelanggaran kode etik pegawai Kemendikbudristek.

C. Hasil Belajar
Setelah mengikuti mata diklat ini peserta pelatihan mampu memahami dan
mengimplementasikan kode etik dan kode perilaku pegawai
Kemendikbudristek

D. Indikator Hasil Belajar:


Setelah mengikuti mata diklat ini, peserta diharapkan mampu:
1. Menjelaskan pengertian Etika dan etiket
2. Menjelaskan Landasan Filosofis etika
3. Menjelaskan Kode Etik dan Kode Perilaku ASN

Pelatihan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K) │ 3


Modul 4: Kode Etik dan Kode Perilaku P3K

4. Menjelaskan Kode Etik dan Kode Perilaku Pegawai Kemendikbudristek


5. Menjelaskan kode etik merupakan integrasi dari nilai
6. Menjelaskan Sanksi pelanggaran kode etik
7. Menginternalisasikan dan menimplementasikan kode etik dan kode
perilaku serta tata nilai Pegawai Kemendikbudristek

E. Materi Pokok
1. Kode Etik dan Kode Perilaku Pegawai Kemendikbudristek
a. Pengertian etika dan etiket
b. Kode etik dan kode Perilaku ASN
c. Pengertian Kode Etik dan Kode Perilaku Pegawai Kemendikbudristek
d. Sanksi Terhadap Pelanggaran Kode Etik
e. Kode etik merupakan integrasi dari Nilai yang meliputi, integritas, Kreatif
dan inovatif, Inisiatif, Pembelajar, Menjunjung Meritokrasi, Terlibat Aktif,
dan Tanpa Pamrih
2. Interanilasi dan Implemantasi Kode etik dan kode Perilaku Pegawai
Kemendikburistek
a. Konsep Internalisasi
b. Internalisasi Nilai Integritas
c. Internalisasi Nilai Kreatif dan Inovatif
d. Internalisasi Nilai Inisiatif
e. Internalisasi Nilai Pembelajar
f. Internalisasi Nilai Menjunjung Meritokrasi
g. Internalisasi Nilai Terlibat Aktif
h. Internalisasi Nilai Tanpa Pamrih

F. Peta Konsep Mata Pelatihan Kode Etik Pegawai dan Kode Perilaku Pegawai
Pegawai Kemendikbudristek
Berikut ini peta konsep mata pelatihan Kode Etik Pegawai dan Kode Perilaku
Pegawai Kemendikbudristek dimulai dari pembahasan materi pokok 1
mengenai kode etik dan kode perilaku pegawai Kemendikbudristek,
dilanjutkan pokok materi 2 mengenai Internalisasi Kode etik dan Kode Perilaku
Pegawai Kemendikbudristek, kedua materi pokok tersebut untuk mencapai
tujuan belajar yang telah ditetapkan.

4 │ Pelatihan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K)


Modul 4: Kode Etik dan Kode Perilaku P3K

Tercapainya tujuan
pembelajaran
•Integritas
•Kreatif dan Inovatif
Internalisasi Kode etik
•Inisiatif
dan kode prilkau
Pegawai •Pembelajar
Kemendikbudristekristek •Menjunjung meritokrasi
•Terlibat Aktif
•Tanpa Pamrih

•Pengertian etika dan etiket


Kode Etik dan Kode Prilaku
•Pengertian Kode Etik dan kode Prilaku
Pegawai
ASN
Kemendikbudristek
•Kode etik merupakan intergasi dari Nilai
•Sanksi Pelanggaran Kode Etik

Gambar 1 Alur Mata Pelatihan Kode Etik Pegawai dan Kode Perilaku Pegawai
Kemendikbudristek

Pelatihan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K) │ 5


Modul 4: Kode Etik dan Kode Perilaku P3K

BAB

2
KODE ETIK DAN KODE PERILAKU PEGAWAI
KEMENDIKBUDRISTEK

Indikator Keberhasilan:
Setelah mengikuti pembelajaran pada mata diklat ini, peserta diharapkan mampu memahami
kode etik dan kode prilaku pegawai Kemendikbudristekristek dengan cara menjelaskan
mengenai pengertian kode etik, pengertian kode prilaku, landasan filosofis perlunya etika, Kode
etik Aparatur Sipil Negara (ASN) dan mampu menjelaskan Kode etik dan kode Prilaku Pegawai
Kemendikbudristekristek dan mampu menjelaskan kode etik merupakan integrasi dari nilai

A. Pengertian Etika
Weihrich dan Koontz (2005:46) mendefinisikan etika sebagai “the dicipline
dealing with what is good and bad and with moral duty and obligation”. Secara
lebih spesifik Collins Cobuild (1990:480) mendefinisikan etika sebagai “an
idea or moral belief that influences the behaviour, attitudes and philosophy of
life of a group of people”. Oleh karena itu, konsep etika sering digunakan
sinonim dengan moral. Ricocur (1990) mendefinisikan etika sebagai tujuan
hidup yang baik bersama dan untuk orang lain di dalam institusi yang adil.
Etika sebenarnya dapat dipahami sebagai sistem penilaian perilaku serta
keyakinan untuk menentukan perbuatan yang pantas guna menjamin adanya
perlindungan hak-hak individu, mencakup cara-cara dalam pengambilan
keputusan untuk membantu membedakan hal-hal yang baik dan yang
buruk serta mengarahkan apa yang seharusnya dilakukan sesuai nilai- nilai
yang dianut (Catalano, 1991). Menurut Gene Blocker,
Dengan demikian etika lebih dipahami sebagai refleksi atas baik/ buruk,
benar/salah yang harus dilakukan atau bagaimana melakukan yang baik atau
benar, sedangkan moral mengacu pada kewajiban untuk melakukan yang
baik atau apa yang seharusnya dilakukan.

Dalam kaitannya dengan pelayanan publik, etika publik adalah refleksi


tentang standar/norma yang menentukan baik/buruk, benar/salah perilaku,

6 │ Pelatihan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K)


Modul 4: Kode Etik dan Kode Perilaku P3K

tindakan dan keputusan untuk mengarahkan kebijakan publik dalam rangka


menjalankan tanggung jawab pelayanan publik.

B. Pengertian Kode etik dan Kode Perilaku


Kode Etik adalah norma dan asas yang harus dipatuhi oleh pegawai dalam
melaksanakan tugas dan fungsi organisasi. Sedangkan Kode Perilaku adalah
pedoman sikap dan perbuatan pegawai dalam melaksanakan tugas dan fungsi
organisasi yang sesuai dengan Kode Etik.

C. Landasan Filosofis Perlunya Etika


Mengapa diperlukan etika/peraturan:
a. Untuk meredam kecenderungan kepentingan pribadi
b. Etika bersifat kompleks, dalam banyak kasus etika bersifat dilematis,
karena itu diperlukan hal-hal yang bisa memberikan kepastian
tentang mana yang benar dan salah, baik dan buruk
c. Implementasi peraturan etika dapat membuat perilaku etis
menimbulkan efek trust (kepercayaan)
d. Sebagai elemen dasar dari setiap profesi. Disamping syarat penguasaan
kompetensi dan orientasi pelayanan, setiap profesi dituntut untuk taat
dan menjunjung tinggi kode etik

Etika dan etiket adalah dua istilah yang kerap kali dicampuradukkan begitu
saja, padahal perbedaan sangat hakiki. Etika adalah “moral” dan Etiket berarti
“sopan santun” (K. Bertens, 2014, hal 9-10). Persamaan dari keduanya adalah,
pertama etika dan etiket menyangkut perilaku manusia, hewan tidak
mengenal etiket dan etika; kedua baik etika dan etiket mengatur perilaku
manusia secara normatif, artinya memberi norma bagi perilaku manusia dan
dengan demikian menyatakan apa yang harus dilakukan atau tidak boleh
dilakukan.
Etiket bersifat relatif menyangkut cara suatu perbuatan, kebisaaan, adat-
istiadat, atau cara-cara tertentu yang dianut oleh sekelompok masyarakat
dalam melakukan sesuatu. Contohnya jika menyerahkan sesuatu kepada
atasan, saya harus menggunakan tangan kanan, dan dianggap melanggar
etiket, bila orang menyerahkan sesuatu dengan tangan kiri. Sementara etika
bersifat lebih absolut terkait suatu perbuatan baik/buruk, benar/salah.
Contohnya membunuh, mencuri merupakan etika yang tidak dapat
ditawar/didispensasi.
Dari uraian di atas dapat diartikan bahwa etika lebih dipahami sebagai refleksi
atas baik/buruk, benar/salah yang harus dilakukan atau bagaimana melakukan
yang baik atau benar.

Pelatihan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K) │ 7


Modul 4: Kode Etik dan Kode Perilaku P3K

Kode etik adalah suatu istilah atau konsep yang juga perlu dipelajari dalam
studi etika. Keberadan ‘kode etik’ dapat diposisikan di antara etika dan etiket.
Kode etik merupakan suatu ‘konsensus yang disepakati bersama dan bersifat
mengikat para anggota atau komponen suatu kelompok tertentu, namun tidak
mengikat pihak lainnya. Itulah sebabnya kode etik dan kode perilaku bersifat
institusional-terbatas.
Di lingkungan Kemendikbudristek juga telah disepakati kode etik dan kode
perilaku bagi pegawai Kemendikbudristek. Berkaiatan dengan hal tersebut
tidak hanya landasan secara yuridis saja mengenai apa dan bagaimana
pelaksanaan kode etik pegawai Kemendikbudristek diterapkan namun peserta
juga perlu merenungkan dan memikirkan secara filosofis, mengapa seorang
PNS harus melakukan tugasnya dengan didasari kode etik.

Silahkan peserta diskusikan tentang pengertian etika dari berbagai


sumber dengan kelompok dan konsultasikan dengan fasilitator. Tuliskan
dalam satu paragraf hasil diskusi tersebut.

D. Kode Etik dan kode Perilaku Pegawai Aparatur Sipil Negara (ASN)
Kode etik dan kode perilaku ASN berisi pengaturan perilaku agar menjaga
martabat dan kehormatan Pegawai ASN sebagaimana tertuang dalam Undang-
Undang ASN Nomor 5 tahun 2014 pasal 5 hurub b :
a. melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggung jawab, dan
berintegritas tinggi;
b. melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin;
c. melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan;
d. melaksanakan tugasnya sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan;
e. melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau Pejabat
yang Berwenang sejauh tidak bertentangan dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan dan etika pemerintahan;
f. menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan negara;
g. menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung
jawab, efektif, dan efisien;
h. menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam melaksanakan
tugasnya;
i. memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada
pihak lain yang memerlukan informasi terkait kepentingan kedinasan;

8 │ Pelatihan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K)


Modul 4: Kode Etik dan Kode Perilaku P3K

j. tidak menyalahgunakan informasi intern negara, tugas, status,


kekuasaan, dan jabatannya untuk mendapat atau mencari keuntungan
atau manfaat bagi diri sendiri atau untuk orang lain;
k. memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi dan
integritas ASN; dan
l. melaksanakan ketentuan peraturan perundang- undangan
mengenai disiplin Pegawai ASN.

1. Kode etik dan Kode Perilaku Pegawai Kementerian Pendidikan,


Kebudayaan, Riset dan Teknolgi sebagaimana tertuang dalam
Permendikbudristek Nomor 48 tahun 2020 pasal 1:
Setiap Pegawai Kemendikbudristek wajib menjunjung tinggi Kode Etik
dan Kode Perilaku yang ditetapkan oleh Kementerian. Kode Etik dan
Kode Perilaku harus melekat pada diri setiap Pegawai dalam
pelaksanaan tugas dan fungsi Kementerian.
Kode Etik merupakan integrasi dari nilai yang meliputi:
a. integritas merupakan keselarasan antara pikiran, perkataan, dan
perbuatan serta bertindak dengan baik dan benar yang
menunjukkan kewibawaan;
b. kreatif dan inovatif merupakan kemampuan daya cipta dan/atau
menciptakan hal baru yang berbeda dari yang sudah ada atau
dikenal sebelumnya (gagasan, metode, atau alat);
c. inisiatif merupakan kemampuan untuk bertindak melebihi yang
dibutuhkan atau dituntut dalam pekerjaan;
d. pembelajar merupakan kemampuan untuk selalu berusaha
mengembangkan kompetensi dan profesionalisme;
e. menjunjung meritokrasi merupakan kemampuan untuk
menjunjung tinggi keadilan dalam pemberian penghargaan bagi
Pegawai yang kompeten;
f. terlibat aktif merupakan kemampuan untuk senantiasa
berpartisipasi dalam setiap kegiatan; dan
g. tanpa pamrih merupakan kemampuan untuk bekerja dengan tulus,
ikhlas, dan penuh dedikasi.

Pelatihan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K) │ 9


Modul 4: Kode Etik dan Kode Perilaku P3K

1.1. Perilaku integritas meliputi:


a. konsistensi antara ucapan dan perbuatan sesuai dengan
ketentuan yang berlaku;
b. menjaga citra, harkat, dan martabat Kementerian di berbagai
forum, baik formal maupun informal di dalam maupun di luar
negeri;
c. berbicara dan bertindak secara jujur dan pantas berdasarkan
fakta dan kebenaran sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan;
d. bertanggung jawab terhadap segala ucapan dan perbuatan;
e. menjaga independensi dari potensi adanya benturan
kepentingan dalam setiap pelaksanaan tugas dan fungsi;
f. menggunakan kartu tanda pengenal, surat tugas, atau bukti
kepegawaian lainnya dalam pelaksanaan tugas kedinasan
sesuai dengan peruntukannya;
g. berani mengakui kesalahan dan bertanggung jawab atas
pelaksanaan tugasnya;
h. saling menghormati antara teman sejawat baik secara
vertikal maupun horizontal dalam suatu unit kerja,
instansi, maupun antarinstansi;
i. menampilkan pola hidup sederhana dan berempati
kepada sesama Pegawai;
j. menunjukkan kepedulian, ramah, dan santun dalam
memberikan pelayanan;
k. menjunjung tinggi kesetaraan gender; dan
l. menggunakan sosial media dengan bijak.

1.2. Perilaku kreatif dan inovatif meliputi:


a. mampu berpikir kritis dan sistematis untuk mendorong inovasi
di dalam lingkup kerjanya;
b. mampu mengajukan ide-ide baru dalam bekerja;
c. bersemangat dalam menghasilkan ide baru yang bermanfaat
bagi organisasi atau orang lain;
d. memberikan motivasi dan inspirasi bagi Pegawai lainnya
dalam berkinerja;
e. kreatif dalam rangka pembangunan organisasi melalui
penciptaan dan pengembangan inovasi;
f. mampu merespons perubahan di masyarakat melalui
penciptaan atau pengembangan inovasi;
g. membangun etos kerja dalam meningkatkan kinerja organisasi;
dan

10 │ Pelatihan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K)


Modul 4: Kode Etik dan Kode Perilaku P3K

h. menghargai dan mengutamakan keaslian serta menghindari


perbuatan plagiat.

1.3. Perilaku inisiatif meliputi:


a. mampu melaksanakan pekerjaan, membuat penilaian dan
memulai suatu tindakan terkait dengan tugas dan tanggung
jawabnya secara mandiri;
b. mampu memastikan keputusan yang diambil sesuai dengan
kebutuhan organisasi;
c. mengambil kesempatan untuk bertindak dengan tujuan
menyelesaikan kesulitan atau memperbaiki situasi sesuai
dengan kewenangannya;
d. cepat dan tanggap dalam mengambil keputusan sesuai
dengan kewenangannya;
e. peduli terhadap kebutuhan organisasi;
f. mampu menentukan skala prioritas dalam melaksanakan
pekerjaan;
g. mampu beradaptasi dengan berbagai situasi di tempat kerja;
h. bersedia dan mampu bekerja sama dengan orang lain;
i. menyelesaikan pekerjaan dengan hasil yang terbaik;
j. melaksanakan pekerjaan sesuai kewenangannya;
k. bertindak cekatan untuk mengatasi kesulitan atau masalah;
dan
l. bersedia untuk berbagi solusi, informasi dan/atau data sesuai
dengan kewenangan untuk menyelesaikan masalah yang
terkait dengan pekerjaan.

1.4. Perilaku pembelajar meliputi:


a. berinisiatif untuk meningkatkan pengetahuan, kemampuan,
keterampilan, dan sikap;
b. memiliki antusiasme yang tinggi terhadap ilmu pengetahuan;
c. aktif terlibat dalam diskusi dengan rekan kerja dalam rangka
meningkatkan pengetahuan/keterampilan bersama;
d. bersedia berbagi ilmu dengan pimpinan dan rekan kerja;
e. memiliki wawasan/pengetahuan yang luas terhadap berbagai
informasi terkini terkait dengan pekerjaannya;
f. bersedia mempelajari dan melaksanakan pekerjaan/kegiatan
yang baru;
g. bersikap adaptif terhadap berbagai perubahan di dalam
organisasi;
h. bersikap terbuka terhadap pemikiran rekan kerja/orang lain

Pelatihan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K) │ 11


Modul 4: Kode Etik dan Kode Perilaku P3K

yang terkait dengan perubahan cara kerja untuk peningkatan


kinerja;
i. bersedia mempertimbangkan pendapat/kehendak orang
lain/rekan kerja;
i. bersedia menjadi sumber belajar atau tempat bertanya dari
rekan kerja; dan
j. membantu rekan kerja dalam menyelesaikan
pekerjaannya.

1.5. Perilaku menjunjung meritokrasi meliputi:


a. memberi jalan/kesempatan yang luas kepada orang lain untuk
berkembang sesuai dengan kompetensi dan bakat yang
dimiliki;
b. memberikan contoh dan ajakan dalam upaya mendorong
orang lain untuk meraih kesuksesan dengan cara sehat dan
prosedural;
c. bersedia terlibat dan berpartisipasi aktif dalam setiap
penegakan prinsip kesetaraan, kesamaan, dan keadilan dalam
meraih kesuksesan;
d. memberikan informasi secara terbuka kepada orang lain
terkait peluang dalam proses rekrutmen dan promosi
Pegawai;
e. berkompetisi secara jujur dan terbuka dalam mengikuti
proses seleksi dan promosi Pegawai;
f. mendukung setiap orang yang mendapat kesempatan
menduduki jabatan baru di unit kerjanya;
g. mengakui persamaan derajat, hak, dan kewajiban setiap
manusia serta mengembangkan sikap tenggang rasa antar
sesama Pegawai; dan
h. menghormati dan menghargai perbedaan latar belakang, ras,
warna kulit, agama, asal-usul, jenis kelamin, status pernikahan,
umur atau kondisi kedisabilitasan.

1.6. Perilaku terlibat aktif meliputi:


a. berupaya berpartisipasi secara aktif dalam berbagai kegiatan
yang diselenggarakan oleh organisasi;
b. mampu bekerja secara gotong royong, kolaboratif, dan
bersinergi dalam organisasi;
c. menghormati rekan kerja yang terlibat secara bersama dalam
pekerjaan;
d. memiliki kontribusi kerja yang dapat dirasakan manfaatnya

12 │ Pelatihan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K)


Modul 4: Kode Etik dan Kode Perilaku P3K

oleh orang lain;


e. berperan aktif membantu pimpinan untuk bersama- sama
menyelesaikan tugas;
f. terlibat dalam kegiatan sosial yang diselenggarakan oleh
organisasi;
g. menciptakan suasana kerja yang harmonis;
h. berpartisipasi aktif dan melibatkan diri bersama tim kerja
untuk terus menghasilkan pekerjaan yang berkualitas dan
bermanfaat;
i. berpikir dan bertindak positif, menjaga kebersamaan dan
kesetaraan; dan
j. memberikan pelayanan secara cepat, tepat, terbuka, dan adil
serta tidak diskriminatif.

1.7. Perilaku tanpa pamrih meliputi:


a. bekerja sesuai dengan tugas dan fungsi yang dimilikinya
tanpa mengharapkan imbalan yang bertentangan dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan;
b. menolak gratifikasi;
c. melaksanakan tugas secara penuh selama jam kerja;
d. bersedia melayani orang lain yang membutuhkan bantuan
dan layanan dalam pelaksanaan tugas; dan
e. melaporkan gratifikasi yang diterima kepada atasannya
atau unit pengendalian gratifikasi.

Untuk memahami kode etik dan kode perilaku pegawai


Kemendikbudristek, mari gunakan rumus pertanyaan jurnalistik 5W+1H
agar lebih mengeksplorasi hal-hal yang sudah maupun belum Peserta
ketahui sebagai berikut:
a. Apa yang dimaksud dengan etika
b. Apa yang dimaksud kode etik pegawai Kemendikbudristek?
c. Apa yang dimaksud kode perilaku pegawai
Kemendikbudristek?
d. Jelaskan Kode etik merupakan integrasi dari nilai?
e. Siapa saja yang menjadi subjek/objek dari kode etik dan kode
perilaku tersebut?
f. Di mana saja kode etik dan kode perilaku harus diterapkan?
g. Kapan mengimplementasikan kode etik dan kode perilaku?
h. Mengapa kode etik dan kode perilaku harus diterapkan?
i. Bagaimana cara mengimplementasikan kode etik dan kode

Pelatihan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K) │ 13


Modul 4: Kode Etik dan Kode Perilaku P3K

perilaku?
j. Bagaimana jika kode etik dan kode perilaku tidak diterapkan?
k. Apa saja sanksinya?
l. Siapa yang memberi sanksi?
m. Bagaimana Implementasi sanksi?
n. Dan seterusnya, silahkan peserta menggali pertanyaan lain
dan tuliskan di bawah ini, kemudian sampaikan kepada
Fasilitator dan diskusikan dalam kelompok.

2. Sanksi Pelanggaran Kode Etik


Sanksi timbul dikarenakan ada pelanggaran kode etik dan kode
perilaku. Sanksi adalah pernyataan pejabat yang berwenang tentang
adanya pelanggaran kode etik. Pelanggaran kode etik adalah segala
bentuk ucapan, tulisan, atau perbuatan pegawai yang bertentangan
dengan kode etik.

Untuk memperoleh obyektivitasnya dalam menentukan seorang


pegawai melanggar kode etik, maka pada setiap instansi dibentuk
Majelis Kode Etik. Majelis kode etik adalah lembaga nonstruktural di
lingkungan Kementerian yang bertugas melakukan penegakan
pelaksanaan serta menyelesaikan pelanggaran kode etik yang
dilakukan oleh pegawai.

Salah satu tugas dari Majelis Kode Etik adalah memberikan


rekomendasi kepada Pejabat Pembina Kepegawaian atau pejabat yang
berwenang menghukum atau pejabat lain yang ditunjuk paling rendah
pejabat struktural eselon IV mengenai pemberian sanksi.

Setiap pegawai yang terbukti melakukan pelanggaran Kode Etik dan


kode perilaku dikenakan sanksi yang meliputi:
a. permohonan maaf dituangkan dalam Surat Pernyataan
Permohonan Maaf
b. pernyataan penyesalan dituangkan dalam Surat Pernyataan
Penyesalan
c. pernyataan sikap bersedia dijatuhi hukuman disiplin berdasarkan
ketentuan peraturan perundang-undangan, apabila mengulangi
perbuatannya atau melakukan pelanggaran Kode Etik lainnya yang
dituangkan dalam Surat Pernyataan Sikap dengan contoh format
sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian
tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Nomor 48 Tahun 2020 tentang Kode Etik dan Kode

14 │ Pelatihan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K)


Modul 4: Kode Etik dan Kode Perilaku P3K

Perilaku Pegawai di Lingkungan Kementerian Pendidikan,


Kebudayaan, Riset dan Teknologi (terlampir).
Sanksi yang dituangkan dalam pernyataan sikap tersebut disampaikan
secara tertulis dan bermaterai kepada pejabat berwenang. Kemudian
pejabat berwenang akan mengumumkan secara terbuka melalui forum
pertemuan resmi upacara bendera, papan pengumuman, media massa,
dan/atau forum lain yang dipandang perlu atau secara tertutup yang
dilakukan di dalam ruangan tertutup dan hanya diketahui oleh pegawai
yang bersangkutan dan pejabat lain yang terkait. Pengumuman
dituangkan dalam contoh format terlampir.

Apabila pegawai yang terbukti melakukan pelanggaran kode etik dan


kode perilaku tidak bersedia melaksanakan sanksi yang telah
ditetapkan, maka diusulkan kepada pejabat yang berwenang untuk
dijatuhi hukuman disiplin berdasarkan peraturan perundang-
undangan.

Untuk lebih memahami Kode etik dan Kode Perilaku Pegawai


Kemendikbudristek. Berikan contoh aktualisasi dari 7 Nilai Dasar
tersebut.

Pelatihan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K) │ 15


Modul 4: Kode Etik dan Kode Perilaku P3K

BAB

3
INTERNALISASI KODE ETIK DAN KODE PERILAKU
PEGAWAI KEMENDIKBUDRISTEK

Indikator Keberhasilan :
Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta diharapkan mampu
menginternalisasikan dan mengimplementasikan Kode etik dan Kode Prilaku Pegawai
Kemendikbusristek

A. Pengertian Internalisasi
Secara etimologis, internalisasi menunjukkan suatu proses. Dalam kaidah
bahasa Indonesia akhiran-isasi mempunyai definisi proses.
Sehingga internalisasi dapat didefinisikan sebagai suatu proses. Dalam
kamus besar Bahasa Indonesia internalisasi diartikan sebagai penghayatan,
pendalaman, penguasaan secara mendalam yang berlangsung melalui binaan,
bimbingan dan sebagainya (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1989 , hlm. 336).
Internalisasi menurut Kalidjernih (2010,hlm.71),
“internalisasi merupakan suatu proses dimana individu belajar
dan diterima menjadi bagian, dan sekaligus mengikat diri ke
dalam nilai-nilai dan norma-norma social dari perilaku suatu
masyarakat”.
Berdasarkan pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa internalisasi
merupakan proses belajarnya seseorang sehingga seseorang itu dapat
diterima menjadi bagian dari masyarakat,kemudian ia mengikat dirinya ke
dalam nilai dan norma sosial dari perilaku kelompoknya di masyarakat
Sementara itu menurut Johnson (1986,hlm.124), internalisasi adalah “proses
dengan mana orientasi nilai budaya dan harapan peran benar-benar disatukan
dengan sistem kepribadian”.
Berdasarkan pendapat di atas, menjelaskan bahwa internalisasi dapat
diartikan sebagai suatu penghayatan nilai-nilai dan atau normanorma
sehingga menjadi kesadaran yang diwujudkan dalam sikap dan perilaku.

16 │ Pelatihan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K)


Modul 4: Kode Etik dan Kode Perilaku P3K

Secara sosiologis, Scott(1971,hlm.12) menyatakan pendapatnya tentang


internalisasi yakni:“Internalisasi melibatkan sesuatu yakni ide, konsep dan
tindakan yang bergerak dari luar kesuatu tempat didalam mindah (pikiran) dari
suatu kepribadian. Struktur dan kejadian dalam masyaarakat lazim
membentuk pribadi yang dalam dari seseorang sehingga terjadi internalisasi
”Berdasarkan teori di atas, dapat disimpulkan bahwa internalisasi merupakan
suatu proses pemahaman oleh individu yang melibatkan ide, konsep serta
tindakan yang terdapat dari luar kemudian bergerak kedalam pikiran dari
suatu kepribadian hingga individu bersangkutan menerima nilai tersebut
sebagai norma yang diyakininya,menjadi bagian pandangannya dan tindakan
moralnya.
Hal ini sama halnya dengan yang dikemukakan oleh Mead (1943,hlm. 45)
“dalam proses pengkontruksian suatu pribadi melalui mindah, apa yang
terinternalisasi di dalam seseorang (individu) dapat dipengaruhi oleh norma-
norma di luar dirinya”.
Berdasarkan pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa internalisasi pada
diri seseorang dapat terjadi atau terkontruksi melalui pemikiran dan hal
tersebut dipengaruhi oleh norma-normayangterjadiatau terdapat di luar
dirinya.
Hal ini mirip dengan penjelasan yang dilakukan pakar situasionisme melalui
kajian empirik (Kalidjernih, 2010b, hlm.25) yakni bahwa “karakter seseorang
sangat bergantung kepada konteks situasional”. Berdasarkan pendapat
tersebut, dapat dijelaskan bahwa internalisasi dalam hal ini pembentukan
karakter sangat dipengaruhi oleh situasi. Seseorang dipengaruhi
pembentukan karakternya darisituasi yang terjadi atau dirasakan oleh dirinya.
Menurut Hornsby (1995,hlm.624), mengungkapkan internalisasi merupakan:
“Something to makeattitudes, feeling, beliefs, etc fully
partofone‟s personality by a bsorbing them throught repeate
dexperien ceo forex posure to them”. Artinya : “sesuatu untuk
membuat sikap, perasaan, keyakinan, dll sepenuhnya bagian
dari kepribadian seseorang akan menyerap pikiran mereka
dengan pengalaman berulang atau dengan yang mereka
ucapkan.”
Berdasarkan pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa internalisasi dapat
mempengaruhi seseorang dalam bersikap, berperasaan, berkeyakinan dll. Hal
itu terjadi dari proses penyerapan suatu pengalaman, tindakan atau ucapan
yang berulang-ulang. Samahalnya dengan pendapat Tafsir (2010,hlm.229),
mengartikan internalisasi sebagai “upaya memasukan pengetahuan
(knowing), dan keterampilan melaksanakan (doing) itu kedalam pribadi”.

Pelatihan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K) │ 17


Modul 4: Kode Etik dan Kode Perilaku P3K

Berdasarkan pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa pengetahuan


merupakan sesuatu yang diketahui, pengetahuan itu masih berada di dalam
pikiran dan masih berada di daerah ekstern. Begitu juga keterampilan
melaksanakan masih berada di daerah ekstern. Upaya memasukan
pengetahuan dan keterampilan melaksanakan itulah disebut internalisasi.
Menurut pendapat Koentjaraningrat (1980,hlm.229), ia menyatakan bahwa:
“Internalisasi berpangkal dari hasrat-hasrat biologis dan bakat-bakat naluri
yang sudah ada dari warisan dalam organisme tiap individu yang dilahirkan.
Akan tetapi, yang mempunyai peranan terpenting dalam hal membangun
manusia kemasyarakatan itu adalah situasi-situasi sekitar, macam-macam
individu lain ditiap-tiap tingkat dalam proses sosialisasi dan ekulturasinya”
Berdasarkan pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa internalisasi
muncul secara melekat dari dalam diri setiap individu dengan didorong oleh
naluri dan hasrat-hasrat biologi yang sudah diwariskan dalam organisme
setiap individu dan dapat dipengaruhi oleh situasi sekitar.

B. Internalisasi dan Implementasi Kode etik dan Kode Perilaku Pegawai


Kemendikbudristek
Berdasarkan Peraturan Kemendikbudristek nomor 22 tahun 2020 tentang
Rencana Strategis Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
2020-2024 Renstra Kemendikbudristek digunakan sebagai pedoman bagi
Unit Eselon I, Unit Eselon II, Perguruan Tinggi Negeri, dan Unit Pelaksana
Teknis di lingkungan Kemendikbudristek,
Sebagai kementerian yang mengemban amanat mengendalikan
pembangunan SDM melalui ikhtiar bersama semua anak bangsa untuk
meningkatkan mutu pendidikan dan memajukan kebudayaan,
Kemendikbudristek dalam menentukan visi kementerian berdasarkan pada
capaian kinerja, potensi dan permasalahan, Visi Presiden pada RPJMN Tahun
2020-2024, serta Visi Indonesia 2045.

18 │ Pelatihan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K)


Modul 4: Kode Etik dan Kode Perilaku P3K

Adapun Visi Kemendikbudristek 2020-2024 adalah:


Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
mendukung Visi dan Misi Presiden untuk mewujudkan Indonesia Maju
yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian melalui terciptanya
Pelajar Pancasila yang bernalar kritis, kreatif, mandiri, beriman,
bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia, bergotong
royong, dan berkebinekaan global.
Visi tersebut di atas menggambarkan komitmen Kemendikbudristek
mendukung terwujudnya visi dan misi Presiden melalui pelaksanaan tugas
dan kewenangan yang dimiliki secara konsisten, bertanggungjawab, dapat
dipercaya, dengan mengedepankan profesionalitas dan integritas. Oleh
karena itu, perumusan kebijakan dan pelaksanaan pembangunan bidang
pendidikan dan kebudayaan akan mengedepankan inovasi guna mencapai
kemajuan dan kemandirian Indonesia. Sesuai dengan kepribadian bangsa
yang berlandaskan gotong royong, Kemendikbudristek dan seluruh pemangku
kepentingan pendidikan dan kebudayaan, bekerja bersama untuk memajukan
pendidikan dan kebudayaan sesuai dengan Visi dan Misi Presiden tersebut.
Misi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi untuk
mendukung pencapaian Visi Presiden, Kemendikbudristek sesuai tugas dan
kewenangannya, melaksanakan Misi Presiden yang dikenal sebagai Nawacita
kedua, yaitu menjabarkan misi nomor (1) Peningkatan kualitas manusia
Indonesia; nomor (5) Kemajuan budaya yang mencerminkan kepribadian
bangsa; dan nomor (8) Pengelolaan pemerintahan yang bersih, efektif, dan
terpercaya. Untuk itu, misi Kemendikbudristek dalam melaksanakan Nawa cita
kedua tersebut adalah sebagai berikut:
1. Mewujudkan Pendidikan yang relevan dan berkualitas tinggi, merata dan
berkelanjutan, didukung oleh infrastruktur dan teknologi.
2. Mewujudkan pelestarian dan pemajuan kebudayaan serta pengembangan
Bahasa dan sastra.
3. Mengoptimalkan peran serta sluuruh pemangku kepentingan untuk
mendukung tranformasi dan reformasi pengelolaan pendidikan dan
kebudayaan

Bentuk dari kode etik dan kode perilaku Pegawai Kemendikbudristek dapat
diinternalisasikan dan diimplementasikan dari Tata Nilai Kemendikbudristek.
Pelaksanaan misi dan pencapaian visi memerlukan penerapan tata nilai yang
sesuai dan mendukung. Tata nilai merupakan dasar sekaligus arah bagi sikap
dan perilaku seluruh pegawai Kemendikbudristek dalam menjalankan tugas
membangun Pendidikan dan kebudayaan. Tata nilai yang diutamakan pada
Renstra Kemendikbudristek 2020-2024 adalah sebagai berikut:

Pelatihan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K) │ 19


Modul 4: Kode Etik dan Kode Perilaku P3K

1. Integritas
Nilai integritas ditunjukkan adanya keselarasan antara pikiran, perkataan,
dan perbuatan untuk tujuan yang baik (Integrity is doing the right, even
when no ones watching). Integritas merupakan sikap yang selaras antara
pikiran, ucapan, dan tindakan. Konsisten dan teguh dalam menjunjung
tinggi nilai-nilai luhur dan keyakinan, terutama dalam hal kejujuran dan
kebenaran dalam tindakan, bersikap jujur, dan mampu mengemban
kepercayaan adalah cerminan dari integritas.

Tabel berikut ini yang dapat menunjukkan indikasi positif dan indikasi
negatif berkaitan dengan Implementasi nilai integritas.

Tabel 1 Indikasi positif dan Negatif tentang Implementasi Nilai Integritas


INDIKASI POSITIF INDIKASI NEGATIF

1. Konsisten dan teguh dalam 1. Melanggar sumpah dan janji


menjunjung tinggi nilai-nilai pegawai/jabatan;
luhur dan keyakinan, terutama 2. Melakukan perbuatan rekayasa
dalam hal kejujuran dan atau manipulasi;
kebenaran dalam tindakan, 3. Menerima pemberian dalam
memiliki integritas, bersikap bentuk apapun di luar
jujur, dan mampu mengemban ketentuan.
kepercayaan;
2. Berpikiran positif, arif, dan
bijaksana dalam melaksanakan
tugas dan fungsi;
3. Mematuhi peraturan perundang-
undangan yang berlaku;
4. Menolak korupsi, suap, atau
gratifikasi.

Integritas menunjukkan kualitas manusia dan dalam aktualisasinya


memiliki kadar mulai dari tingkatan rendah sampai tinggi. Integritas pada
level paling rendah adalah ketika seseorang jujur mengikuti nurani, taat
pada aturan dan tidak melanggarnya. Level integritas yang lebih tinggi
adalah ketika seseorang tetap konsisten jujur mengikuti nuraninya
meskipun ada godaan-godaan yang mengganggunya baik dari faktor
internal dalam dirinya maupun godaan dari faktor eksternal seperti ajakan
teman, stakeholder, maupun lingkungan yang kurang kondusif. Level
integritas yang paling tinggi adalah ketika seseorang berani konsisten
jujur mengikuti nuraninya meskipun berrisiko terhadap dirinya demi
memperjuangkan integritasnya. Jika digambarkan, seperti berikut.

20 │ Pelatihan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K)


Modul 4: Kode Etik dan Kode Perilaku P3K

Risiko
Godaan

3. Berani konsisten
jujur mengikuti
2. Konsisten nurani
jujur mengikuti
nurani
1. Jujur mengikuti
nurani

Rendah tinggi
Bagan 1 Ilustrasi Kadar Integritas

Dari bagan 2 tersebut, silahkan diskusikan dan beri contoh pada masing-
masing level kadar integritas, baik dalam lingkup pekerjaan, maupun
dalam lingkup yang lebh luas.

Berikut ini lembar kerja untuk mengukur terkait dengan pengetahuan,


keterampilan, dan sikap yang dibutuhkan dalam mengimplementasikan
tata nilai integritas sebagai pegawai di Kemendikbudristek. Silahkan
berikan jawaban seandainya Anda berada pada posisi berikut!.

Tabel 2 Lembar Kerja Mengukur Pengetahuan, Keterampilan, & Sikap


dalam Mengimplementasikan Tata Nilai Integritas
Pertanyaan Jawaban Peserta
Saat bekerja, seringkali seorang pegawai
dihadapkan pada situasi/kondisi yang penuh
ketidak jujuran.

Ceritakan bagaimana kejadian yang pernah


Anda alami dalam lingkungan pekerjaan Anda,
dan apa yang Anda lakukan
Setelah Anda mengisi tabel lembar kerja integritas, silahkan refleksikan
pengalaman Anda, dan lesson learned apa yang bisa diambil. Sharing
dalam kelompok Anda

Pelatihan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K) │ 21


Modul 4: Kode Etik dan Kode Perilaku P3K

2. Kreatif dan Inovatif


Nilai kreatif dan inovatif dalam implementasinya adalah pegawai memiliki
Memiliki pola pikir, cara pandang, dan pendekatan yang variatif
terhadap setiap permasalahan, serta mampu menghasilkan karya baru.
Selain itu pegawai memiliki daya cipta dan kemampuan untuk
menciptakan hal-hal baru yang bermanfaat dan yang berbeda dari yang
sudah ada atau yang sudah dikenal sebelumnya, baik dalam bentuk
gagasan, metode, atau alat.

Cermati tabel berikut ini yang dapat menunjukkan indikasi positif dan
indikasi negatif berkaitan dengan Implementasi nilai Kreatif dan Inovatif

Tabel 3 Indikasi positif dan Negatif tentang Implementasi Kreatif dan


Inovatif
INDIKASI POSITIF INDIKASI NEGATIF

1. Memiliki pola pikir, cara pandang, 1. Merasa cepat puas dengan


dan pendekatan yang variatif hasil yang dicapai;
terhadap setiap permasalahan, 2. Bersikap apatis dalam
serta mampu menghasilkan karya merespons kebutuhan
baru. stakeholder dan user;
2. Selalu melakukan penyempurnaan 3. Malas belajar, bertanya, dan
dan perbaikan berkala dan berdiskusi;
berkelanjutan; 4. Bersikap tertutup terhadap
3. Bersikap terbuka dalam menerima ide-ide pengembangan.
ide-ide baru yang konstruktif; 5. Monoton
4. Meningkatkan kompetensi dan
kapasitas pribadi;
5. Berani mengambil terobosan dan
solusi dalam memecahkan
masalah;
6. Memanfaatkan teknologi
informasi dan komunikasi dalam
bekerja secara efektif dan efisien.

Berikut ini lembar kerja yang dapat digunakan untuk menceritakan


pengalaman dalam mengimplementasikan nilai kreatif dan inovatif.

ceritakan gagasan inovatif yang pernah Anda usulkan kepada pimpinan


Anda khususnya dalam mendukung tugas Anda sehingga mampu
meningkatkan kinerja di Organisasi Anda. Jelaskan bagaimana cara untuk
merealisasikan gagasan Anda tersebut.

22 │ Pelatihan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K)


Modul 4: Kode Etik dan Kode Perilaku P3K

Tuangkan dalam tabel berikut ini yang dapat menggambarkan gagasan


kreatif dan karya inovatif berkaitan dengan Implementasi nilai Kreatif dan
Inovatif

Tabel 4 Lembar Kerja Kreatif dan Inovatif, jelaskan perbedaan antara


Nilai Kreatif dan Inovatif
No (Kreatif) (Inovasi) Ket

Setelah Anda mengisi tabel lembar kerja di atas, silahkan refleksikan


pengalaman Anda, dan lesson learned apa yang bisa diambil. Sharing
dalam kelompok Anda.

3. Inisiatif
Inisiatif adalah kemampuan bertindak melebihi yang dibutuhkan atau
yang dituntut dari pekerjaan, melakukan sesuatu tanpa menunggu
perintah lebih dahulu dengan tujuan untuk memperbaiki atau
meningkatkan hasil pekerjaan, dan menciptakan peluang baru atau untuk
menghindari timbulnya masalah.

Inisiatif terwujud dalam kemampuan pegawai untuk bertindak lebih cepat


dan melampaui dari apa yang dibutuhkan (more than) dari pekerjaan
sesuai tugas dan fungsinya.

Cermati tabel berikut yang menunjukkan indikasi positif dan indikasi


negatif berkaitan dengan Implementasi nilai inisiatif.

Pelatihan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K) │ 23


Modul 4: Kode Etik dan Kode Perilaku P3K

Tabel 5 Lembar Kerja Indikasi Positif dan Negatif Implementasi Nilai


Inisiatif
INDIKASI POSITIF INDIKASI NEGATIF

1. Melakukan sesuatu tanpa 1. Menunggu instruksi atasan


menunggu perintah. 2. Mencari suara terbanyak,
2. Bersikap proaktif terhadap 3. Berlindung dari kegagalan,
kebutuhan organisasi 4. Berargumentasi bahwa apa yang
3. Memiliki dorongan untuk Anda lakukan telah disetujui
mengidentifikasi masalah oleh semua anggota Team.
4. Tanggap memanfaatkan peluang 5. Lebih bersifat pasif
5. Cepat menginisiasi tindakan/
solusi nyata untuk menyelesaikan
masalah

Deskripsikan bagaimana Anda mengimplementasikan nilai inisiatif yang


sudah pernah Anda lakukan dalam organisasi kerja ataupun organisasi
kemasyarakatan yang pernah Anda ikuti, dan dampak apa yang muncul
pada organisasi/ lembaga Anda!.

4. Pembelajar
Nilai pembelajar dalam implementasinya adalah pegawai yang
berkeinginan dan berusaha untuk selalu menambah dan memperluas
wawasan, pengetahuan dan pengalaman serta mampu mengambil hikmah
dan mejadikan pelajaran atas setiap kejadian. Selain itu, pegawai juga
selalu berusaha untuk mengembangkan kompetensi dan profesionalisme.
Untuk lebih jelasnya cermati tabel 6 tentang indikasi positif dan indikasi
negatif yang ditunjukkan pagawai dalam rangka mengimplementasikan
nilai pembelajar

Tabel 6 Indikasi Positif dan Negatif dalam Implementasi Nilai Pembelajar


INDIKASI POSITIF INDIKASI NEGATIF

1. Berkeinginan dan berusaha untuk 1. Tidak memanfaatkan waktu


selalu menambah dan memperluas dengan baik
wawasan, pengetahuan dan 2. Enggan mempelajari hal yang baru
pengalaman. 3. Malas belajar/bertanya/berdiskusi
2. Mengambil hikmah dan mejadikan
pelajaran atas setiap kesalahan.
3. Berbagipengetahuan/pengalaman
dengan rekan kerja

24 │ Pelatihan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K)


Modul 4: Kode Etik dan Kode Perilaku P3K

Ceritakan, hal apa saja yang sudah Anda lakukan dalam


mengimplementasikan nilai pembelajar.

5. Menjunjung Meritokrasi
Menjunjung Meritokrasi adalah Memiliki pandangan yang memberi
peluang kepada orang untuk maju berdasarkan kelayakan dan
kecakapannya. Implementasi nilai meritokrasi misalnya dengan
menjunjung tinggi keadilan dalam pemberian penghargaan bagi karyawan
yang kompeten.

Agar lebih jelas perhatikan tabel 7 berikut mengenai indikasi positif dan
indikasi negatif tata nilai meritokrasi dalam pelaksanaan tugas dan
fungsinya.

Tabel 7. Indikasi Positif dan Negatif dalam mengimplementasikan nilai


Meritokrasi
INDIKASI POSITIF INDIKASI NEGATIF

1. Berkompetisi secara profesional 1. Cenderung sewenang-


2. Memberikan perlakuan yang sama wenang
dalam memberikan punishment 2. Mementingkan diri sendiri dan
(sanksi) kelompoknya
3. Memberikan penghargaan secara
proporsional sesuai kinerja
4. Tidak sewenang-wenang
5. Tidak mementingkan diri sendiri

Tuliskan pengalaman Anda dalam mengimplementasikan meritokrasi


selama Anda bekerja.

6. Terlibat Aktif
Terlibat aktif adalah berusaha mencapai tujuan bersama serta
memberikan dorongan agar pihak lain tergerak untuk menghasilkan karya
terbaiknya. Implementasi nilai aktif senantiasa berpartisipasi dalam
setiap kegiatan. Guna mengetahui indikasi positif dan negatif dalam
mengimplementasikan nilai “aktif” dapat dilihat pada tabel 8 berikut ini.

Pelatihan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K) │ 25


Modul 4: Kode Etik dan Kode Perilaku P3K

Tabel 8 Indikasi Positif dan Negatif dalam Mengimplementasikan Nilai


Terlibat Aktif
INDIKASI POSITIF INDIKASI NEGATIF

1. Berperan aktif dalam setiap 1. Tidak peduli dengan aktifitas


kegiatan untuk mendukung visi lingkungan sekitar (apatis)
dan misi Kementerian. 2. Bersifat pasif, menunggu
2. Memberikan dukungan kepada perintah
rekan kerja.

Ceritakan pengalaman Anda ketika terlibat aktif dalam pelaksanaan tugas


sehari-hari.

7. Tanpa Pamrih
Tanpa pamrih adalah tidak memiliki maksud yang tersembunyi untuk
memenuhi keinginan dan memperoleh keuntungan pribadi, memberikan
dorongan dan semangat bagi pihak lain untuk suka berusaha mencapai
tujuan bersama, memberikan inspirasi, dan memberikan dorongan agar
pihak lain tergerak untuk menghasilkan karya terbaiknya. Implementasi
nilai ini misalnya pegawai bekerja dengan tulus ikhlas penuh dedikasi
dalam melaksanakan tugas sehari-hari.

Berikut ini disajikan indikasi positif dan indikasi negatif sikap dan peilaku
pegawai dalam melaksanakan nilai “Tampa Pamrih” .

Tabel 9 Indikasi Positif dan Indikasi Negatif dalam Mengimplementasikan


Nilai “Tanpa Pamrih”
INDIKASI POSITIF INDIKASI NEGATIF

1. Memiliki komitmen dalam Melakukan pekerjaan karena


melaksanakan pekerjaan mengharapkan pujian atau
2. Rela membantu pekerjaan rekan sekedar mengharap imbalan
kerja lainnya
3. Konsisten dalam bekerja

Ceritakan pengalaman Anda dalam pelaksanaan tugas yang


mengimplementasikan tata nilai “Tanpa Pamrih.

26 │ Pelatihan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K)


Modul 4: Kode Etik dan Kode Perilaku P3K

BAB

4
PENUTUP

Mata pelatihan Kode Etik dan Kode Perilaku Pegawai di lingkungan Kementerian
Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi dimaksudkan untuk meningkatkan
kompetensi pegawai ASN baik PNS dan PPPK agar ampu memahami, landasan
filosofis dan landasan yuridis dalam rangka mengimplementasikan serta
membiasakan kode etik dan kode perilaku pegawai Kemendikbudristek, Peserta
pelatihan diharapkan dapat memberikan feedback terhadap lingkungan kerjanya
melaui implementasi action plan serta melaporkan kepada atasannya.

Cakupan yang dibahas modul ini adalah konsepsi Kode etik dan kode perilaku
yang meliputi pengertian kode etik dan Kode Perilaku Peagwai
Kemendikbudristek, Kode etik dan kode perilaku ASN, sanksi pelanggaran kode
etik, internalisasi kode etik dan kode perilaku pegawai Kemendikbudristek serta
implementasi kode etik dan kode perilaku.

Pelaksanaan misi dan pencapaian visi memerlukan penerapan tata nilai yang
sesuai dan mendukung. Tata nilai merupakan dasar sekaligus arah bagi sikap dan
perilaku seluruh pegawai Kemendikbudristek dalam menjalankan tugas
membangun Pendidikan dan kebudayaan. Tata nilai yang diutamakan pada
Renstra Kemendikbudristek 2020-2024

Pelatihan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K) │ 27


Modul 4: Kode Etik dan Kode Perilaku P3K

DAFTAR PUSTAKA

Bertens, K. 2014, etika, Gramedia pustaka utama, Jakarta

Hugh, Breakey. 2017. Building Ethics Regimes:Capabilities, Obstacles and Supports


For Professional Ethical Decision-Making. University of New South Wales Law
Journal, Volume 40 (1).

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 42 Tahun 2004 Tentang


Pembinaan Jiwa Korps dan Kode Etik Pegawai Negeri Sipil

Permendikbud No. 48 Tahun 2020 tentang Kode Etik dan Kode Perilaku Pegawai
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi

Permendikbud No.22 Tahun 2020 tentang Rencana Strategis Kementerian


Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi

Renstra Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2015-2019

Sakapurnama, Eko. 2016. Bahan tayang Paparan FGD Tata Nilai Budaya Kerja
Kememterian Pendidikan dan Kebudayaan.

Shepherd, Jill. 2004. Why the Digital Era?.https://www.igi-


global.com/viewtitlesample.aspx?id=29024&ptid=905&t=What%20is%2
0the%20Digital%20Era?

Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatus Sipil Negara

Peraturan Pemerintah Nomor 11 tahun 2017 tentang Manajemen Pegawai Negeri


Sipil

Peratutan Pemerintah Nomor 17 tahun 2020 tentang Perubahan atas PP 11 tahun


2017 tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil

Peraturan Pemerintah Nomor 49 tahun 2018 tentang Manajemen Pegawai


Pemerintah dengan Perjanjian Kerja

Zhang, Shaoke. 2012. Dissertation: Babel Or Great Wall: Social Media Use In An
Acculturation Context. ProQuest LLC

Pelatihan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K)


Modul 4: Kode Etik dan Kode Perilaku P3K

LAMPIRAN

1. Contoh Format Berita Acara Pemeriksaan

RAHASIA
BERITA ACARA PEMERIKSAAN

Pada hari ini ……........…. tanggal …..........................................a), kami:

1. a. Nama : .................................................... b)
b. NIP : ......................................................
c. Pangkat/Golongan Ruang : ......................................................
d. Jabatan : ......................................................
e. Unit Kerja : ......................................................

2. a. Nama : ......................................................
b. NIP : ......................................................
c. Pangkat/Golongan Ruang : ......................................................
d. Jabatan : ......................................................
e. Unit Kerja : ......................................................

3. a. Nama : ......................................................
b. NIP : ......................................................
c. Pangkat/Golongan Ruang : ......................................................
d. Jabatan : ......................................................
e. Unit Kerja : ......................................................

4. a. Nama : ......................................................
b. NIP : ......................................................
c. Pangkat/Golongan Ruang : ......................................................
d. Jabatan : ......................................................
e. Unit Kerja : ......................................................

5. a. Nama : ......................................................
b. NIP : ......................................................
c.Pangkat/Golongan Ruang : ......................................................
d. Jabatan : ......................................................
e. Unit Kerja : ......................................................

dst. .............. c)

Pelatihan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K)


Modul 4: Kode Etik dan Kode Perilaku P3K

berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor


...........……....... tanggal .......................... d) tentang Pengangkatan Majelis Kode Etik,
untuk melakukan pemeriksaan terhadap:

Nama : ................................................................
NIP : ................................................................
Pangkat/Golongan Ruang : ................................................................
Jabatan : ................................................................
Unit Kerja : ................................................................

1. Pertanyaan:
Apakah Saudara telah menerima surat panggilan?
1. Jawaban: ...……….

2. Pertanyaan:
Apakah Saudara mengerti maksud pemanggilan tersebut?
2. Jawaban: ……………..

3. Pertanyaan:
Apakah Saudara dalam keadaan sehat dan bersedia diperiksa?
3. Jawaban: ...……….

4. Pertanyaan:
Apakah Saudara bersedia memberikan keterangan dengan jujur?
4. Jawaban: ...……….

5. Pertanyaan:
Sejak kapan Saudara bertugas sebagai Pegawai di Kemendikbudristek ?
5. Jawaban: ...……….

6. Pertanyaan: dst.......................... dikembangkan sendiri oleh Majelis Kode Etik


sesuai dengan dugaan pelanggaran kode etik yang dilakukan oleh yang
bersangkutan.
6. Jawaban: ...……….

7. Pertanyaan:
Apakah selama pemeriksaan Saudara merasa ditekan?
7. Jawaban: ……..…..

8. Pertanyaan:
Apakah yang Saudara sampaikan tadi benar sesuai dengan sebenarnya
terjadi?
8.Jawaban: ...………..

Pelatihan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K)


Modul 4: Kode Etik dan Kode Perilaku P3K

9. Pertanyaan:
Apabila diperlukan, kami akan meminta keterangan lagi. Kalau diminta
keterangan lagi kira-kira Saudara bersedia?
9.Jawaban:..…….....

10. Pertanyaan:
Kira-kira ada hal-hal yang ingin Saudara tambahkan untuk mempermudah
kami dalam pertimbangan?
10. Jawaban: ………….

Demikianlah Berita Acara Pemeriksaan ini dibuat dengan sesungguhnya untuk


dapat digunakan sebagaimana mestinya.

....................,....................f)
Yang diperiksa: Majelis Kode Etik:

....................................... .........................................
NIP ..............................g) NIP..................................h)

........................................
NIP..................................

dst.............i)

Pelatihan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K)


Modul 4: Kode Etik dan Kode Perilaku P3K

2. Contoh Format Lapran Hasil Pemeriksaan Tentang Dugaan Pelanggaran Kode


Etik

LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN


TENTANG DUGAAN PELANGGARAN KODE ETIK
A.N. ………….......…………. a)

A. Identitas yang diperiksa b)


Nama :
NIP :
Pangkat :
Golongan Ruang :
Jabatan :
Unit Kerja :

B. Dasar Pemeriksaan
1. Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor
…………..….........…................ tanggal .....…...................… c) tentang

Pengangkatan Majelis Kode Etik.

2.Majelis Kode Etik d)


a...................................................... Ketua Majelis
b...................................................... Anggota Majelis
c...................................................... Anggota Majelis
d...................................................... Anggota Majelis
e...................................................... Anggota Majelis
dst ....................................................

C. Permasalahan
Dugaan/indikasi adanya pelanggaran kode etik yang dilakukan
Saudara ………….. e) berupa …………………. f)

D. Waktu dan Tempat Pemeriksaan g)


1.Waktu : ........................................................
2.Tempat : ........................................................

E. Pertimbangan Hukum
1. Hasil pemeriksa
..................................................................................h)
2. Dokumen
.................................................................................. i)
3. Dasar Hukum Pelanggaran
.................................................................................. j)
4. Analisis
.................................................................................. k)

Pelatihan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K)


Modul 4: Kode Etik dan Kode Perilaku P3K

F. Hal-hal yang Meringankan dan yang Memberatkan


1. Hal-Hal yang Meringankan k)
.................................................................................. l)
2. Hal-Hal yang Memberatkan l)
..................................................................................m)

G. Kesimpulan
................................................................................... n)

H. Rekomendasi
Setelah mempertimbangkan hal-hal yang meringankan dan memberatkan,
kami merekomendasikan Sdr. ............................ o) dijatuhi sanksi berupa:
1 ....................................................., dan/atau p)
2. ..................................................... dst.

I. Penutup
Demikian Laporan Hasil Pemeriksaan ini kami sampaikan sebagai bahan
masukan bagi pejabat yang berwenang dalam mengambil keputusan.

..........., ....................................... q
Ketua Majelis,

......................................................
NIP …………...........................….r)

Pelatihan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K)


Modul 4: Kode Etik dan Kode Perilaku P3K

3. Contoh Format Surat Pernyataan Permohonan Maaf

SURAT PERNYATAAN PERMOHONAN MAAF


Nomor ..................................... a)

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : ........................................................... b)
NIP : ...........................................................
Pangkat/Golongan Ruang : ...........................................................
Jabatan : ...........................................................
Unit Kerja : ...........................................................

dengan ini memohon maaf atas perbuatan saya berupa............... c), yang telah
melanggar Pasal......... huruf......... d) Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Nomor...... Tahun..........

Saya berjanji tidak akan mengulangi lagi perbuatan tersebut.

Demikian, permohonan maaf ini saya buat dengan sesungguhnya.

...............,....................................... e)
Yang membuat pernyataan,

.
.................................................... g)
NIP................................................

Pelatihan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K)


Modul 4: Kode Etik dan Kode Perilaku P3K

4. Contoh Format Pernyataan Penyesalan

SURAT PERNYATAAN PENYESALAN


Nomor .................................. a)

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : ........................................................... b)
NIP : ...........................................................
Pangkat/Golongan Ruang : ...........................................................
Jabatan : ...........................................................
Unit Kerja : ...........................................................

dengan ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa saya menyesal atas


perbuatan saya berupa............... c), yang telah melanggar Pasal......... huruf.........
d) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor........ Tahun............

Saya berjanji tidak akan mengulangi lagi perbuatan tersebut.

Demikian, pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya.

.............,.......................................e)
Yang membuat pernyataan, f)

....................................................... g)
NIP...................................................

Pelatihan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K)


Modul 4: Kode Etik dan Kode Perilaku P3K

5. Contoh Surat Pernyataan Sikap

SURAT PERNYATAAN SIKAP


Nomor ....................................a)

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : ........................................................... b)
NIP : ...........................................................
Pangkat/Golongan Ruang : ...........................................................
Jabatan : ...........................................................
Unit Kerja : ...........................................................

menyatakan dengan sesungguhnya bahwa saya menyesal atas perbuatan saya


berupa............... c), yang telah melanggar Pasal......... huruf......... d) Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Nomor...... Tahun........... Saya berjanji tidak akan
mengulangi lagi perbuatan tersebut atau melakukan perbuatan lainnya yang
melanggar kode etik. Apabila saya melakukan hal tersebut, saya bersedia untuk
dijatuhi hukuman disiplin berdasarkan peraturan perundangundangan yang
berlaku.

Demikian, pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya.

...............,....................................... e)
Yang membuat pernyataan, f)

........................................................ g)
NIP....................................................

Pelatihan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K)


Modul 4: Kode Etik dan Kode Perilaku P3K

6. Format Contoh Pengumuman

PENGUMUMAN
Nomor ...................................a)

Berdasarkan ................................................................. b) dengan ini diumumkan bahwa


Sdr. ............................. c) terbukti telah melakukan pelanggaran kode etik berupa
......................d) yang melanggar Pasal ............. huruf ..........e) Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Nomor ........
Tahun ................... dan menyatakan ............................................f)
Demikian, pengumuman ini dibuat agar diketahui khalayak umum.

...............,................................... g)
................................................... h)

................................................... i)

NIP .............................................

Pelatihan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K)


Modul 4: Kode Etik dan Kode Perilaku P3K

6. Contoh Format Surat Panggilan

RAHASIA
SURAT PANGGILAN
NOMOR: …………………………………… a)

1. Bersama ini diminta dengan hormat kehadiran Saudara:

b) Nama :................................................................
NIP : ...............................................................
Pangkat/Golongan Ruang : ...............................................................
Jabatan : ...............................................................
Unit Kerja : ...............................................................

untuk menghadap kepada:

c) Nama : ...............................................................
NIP : ...............................................................
Pangkat/Golongan Ruang : ...............................................................
Jabatan : ...............................................................
Kedudukan dalam Majelis : Ketua Majelis Kode Etik

pada
d) Hari : .........................................................
Tanggal : ........................................................
Pukul : ........................................................
Tempat : ........................................................

Guna didengar keterangannya/kesaksiannya e) sehubungan dengan dugaan


pelanggaran kode etik terhadap Pasal ................ f) huruf ............ g) Peraturan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor ...................Tahun .....................
2. Demikian untuk dilaksanakan.

.....................,............................. h)
Ketua Majelis Kode Etik

................................................. NIP
….................…………..........i)

Pelatihan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K)

Anda mungkin juga menyukai