PEGAWAI PEMERINTAH
ENGAN PERJANJIAN
KERJA ( P3K ) '
6
Pola Pikir ASN
Jalan Raya Ciputat-Parung Km. 19 Bojongsari, Depok 16517 Telp. ( 021) 7490411, Fax. ( 021) 7491174
Website : http://pusdiklat.kemdikbud.go.id Email : pusdiklat @ kemdikbud.go.id .
(§)
^ httpd/pusdiklat.kemdjkbud.go.lc pusdiklatpcgawa '
^ dikletpegawa' pusdiklat-pegawai Pusdlklat Kerpendfkbud Rl
PELATIHAN
PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
(P3K)
MODUL 6
POLA PIKIR ASN
PENULIS MODUL:
Kokom Komala, S.Pd, M.Pd.
KATA PENGANTAR
Untuk meningkatkan kompetensi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja
(P3K) dilakukan pembekalan melalui pelatihan. Ada 4 (empat) agenda yang
disajikan sebagai bahan pembelajaraan yaitu: Pertama Pengenalan struktur
organisasi dan tata kerja yang meliputi Proses Bisnis dan Organisasi Tatalaksana,
Whole of Government dan Literasi Digital di lingkungan Kemendikbudristek, Kedua
Pengenalan Jabatan mengenai Renstra Kemendikbudristek dan Program Prioritas
Kemendikbudristek, Ketiga Pengenalan Manajemen Kinerja Organisasi mengenai
Manajemen PPPK dan Penilaian Kinerja dan Keempat Pengenalan Tugas dan
Fungsi ASN di tempat Kerja yaitu Bangkom ASN bagi PPPK, Kode Etik dan Kode
Perilaku di Kemendikbudristek, Etika Birokrasi di Kemendikbudristek, Pola Pikir
Aparatur Sipil Negara dan Rencana Tindak Lanjut.
Kami merasa masih banyak lagi yang harus dilakukan agar bahan pembelajaran ini
memenuhi kebutuhan fasilitator dan peserta pelatihan. Oleh sebab itu, kami
sangat mengharapkan adanya tanggapan berupa kritik dan saran perbaikan.
ttd
DAFTAR ISI
DAFTAR PUSTAKA
BAB
UNIT
1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menurut UU Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara
disebutkan bahwa Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya disingkat
ASN adalah profesi bagi pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah
dengan perjanjian kerja yang bekerja pada instansi pemerintah.
Pegawai Aparatur Sipil Negara (Pegawai ASN) adalah pegawai negeri
sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (P3K) yang
diangkat oleh pejabat pembina kepegawaian dan diserahi tugas
dalam suatu jabatan pemerintahan atau diserahi tugas Negara
lainnya dan digaji berdasarkan peraturan perundang-undangan.
Selanjutnya yang dimaksud dengan Pegawai Negeri
Sipil (PNS) adalah warga negara Indonesia yang memenuhi syarat
tertentu, diangkat sebagai Pegawai ASN secara tetap oleh pejabat
Pembina kepegawaian untuk menduduki jabatan pemerintahan.
Sedangkan yang dimaksud dengan Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja (PPPK) adalah warga negara Indonesia yang
memenuhi syarat tertentu, yang diangkat berdasarkan perjanjian
kerja untuk jangka waktu tertentu dalam rangka melaksanakan
tugas pemerintahan.
Pegawai ASN berfungsi sebagai pelaksana kebijakan publik; pelayan
publik; dan perekat dan pemersatu bangsa. Tugas Pegawai ASN
adalah: 1. melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh Pejabat
Pembina Kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan; 2. memberikan pelayanan publik yang
profesional dan berkualitas; dan 3. mempererat persatuan dan
kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Dalam menjalankan perannya, pegawai ASN sebagai pelayan public
memiliki peran yang sangat penting sehingga sering dijadikan
indikator keberhasilan suatu sistem penyelenggaraan pemerintahan.
Demikian juga dengan program reformasi nasional, tidak akan ada
artinya apa-apa manakala pelayanan publik ternyata
E. Materi Pokok
1. Konsepsi Dasar Pola Pikir
a. Pengertian pola pikir
b. Dua jenis pola pikir
c. Pola pikir dan perilaku
d. Perilaku sukses dan gagal
F. MANFAAT MODUL
Modul ”Pola Pikir Aparatur Sipil Negara” merupakan bahana ajar yang
dirancang untuk memperjelas dan mempermudah peserta pelatihan
agar mampu melaksanakan tugas dan fungsinya sebagai pelayan
masyarakat yang profesional. Manfaatnya dengan memahami pola pikir
ASN akan meningkatkan pemahaman peserta tentang pentingnya
mengubah pola pikir dalam rangka memberikan pelayanan (publik) yang
professional kepada masayarakat.
BAB
UNIT
2
1
.KONSEPSI DASAR POLA PIKIR
Indikator Keberhasilan:
Setelah mengikuti pembelajaran pada mata pelatihan ini, peserta diharapkan
mampu memahami Pengertian pola pikir, Jenis pola pikir, Pola pikir dan
perilaku, Perilaku sukses dan gagal.
Setiap orang pasti punya pola atau cara berpikir tersendiri untuk
memproses suatu data atau apa yang dia ketahui sehingga bisa dia
mengerti dengan baik. Ada orang yang punya pola pikir cepat dalam
memproses suatu data sehingga cukup sekali saja dalam penyampaian
data tersebut, ada pula orang yang perlu diulang beberapa kali sampai
dia benar-benar bisa mengerti dengan data yang dikirimkan ke dalam
otaknya.
Suatu kehidupan bisa terbentuk juga karena ada pola pikir dari setiap
orang yang berbeda-beda, sehingga dari perbedaan pola pikir tersebut
bisa terbentuk suatu respon-respon dari setiap orang untuk membentuk
suatu aktifitas kehidupan. Kalau saja semua orang yang ada di dunia
ini mempunyai pola pikir yang sama, kira-kira apa yang akan terjadi ya?
Ada kemungkinan di dunia ini hanya ada satu macam kehidupan yang
benar-benar sangat monoton dan tidak menyenangkan tentunya.
Seharusnya kita juga patut bersyukur telah dikaruniani akal dan
pikiran sehingga kita bisa memiliki pola pikir untuk suatu
permasalahan. Suatu permasalahan juga tidak akan terpecahkan jika
tidak ada pola pikir dari setiap orang, selain itu terkadang ada
permasalahan yang membutuhkan banyak pola pikir dari setiap orang
untuk mengatasi masalah tersebut. Tidak jarang kalau kita biasanya
stres dengan suatu masalah yang sedang dihadapi, oleh sebab itu pola
pikir dari orang lain sangat diperlukan di sini.
Setiap saat kita dapat menentukan pilihan untuk merubah pola pikir
apakah kita akan tetap dengan pola pikir yang positif atau pola pikir
yang negatif. Pola pikir yang merusak diri ternyata dapat dirubah
sehingga kita dapat bekerja dengan lebih baik, dapat menguatkan
sesama, pemaaf, mandiri, dapat mengekspresikan diri dan punya cita-
cita.
Pertanyaannya sekarang adalah: jikalau memang kita mesti menjadi
manusia-manusia unggul dan mulia, lalu pola pikir terbaik apa yang
mesti dimiliki untuk merajut masa depan yang lebih baik? Untuk
menjawab pertanyaan ini, mari kita perhatikan elemen pola pikir (minds)
yang diyakini merupakan modal penting untuk membangun
keunggulan.
2) Faktor eksternal
Faktor ini adalah faktor yang ada di luar diri / individu seseorang
atau disekitar individu tersebut, seperti orang tua, saudara,
pasangan, rekan kerja, atasan maupun lingkungan sosial, yang
intinya dari faktor eksternal ini adalah perubahan pola pikir yang
timbul dari pihak luar individu seorang pegawai.
Lima pola pikir ini sendiri sejatinya digagas oleh Howard Gardner
melalui salah satu bukunya yang memikat bertajuk Five Minds for the
Future. Gardner sendiri merupakan pakar psikologi yang dikenal luas
karena dia-lah orang yang pertama kali memperkenalkan teori
kecerdasan majemuk (multiple intelligences). Melalui serangkaian riset
yang ekstensif, Gardner menyimpulkan adanya lima jenis pola pikir yang
akan memiliki peran makin penting dalam perjalanan sejarah masa
depan.
Contoh: Pola pikir seorang petani tentu berbeda dengan pola pikir seorang
nelayan, demikian pula dengan ASN dengan Pegawai swasta ataupun
pedagang.
Aparatur Sipil Negara harus netral dari pengaruh semua golongan dan
Partai politik; Tidak diskriminatif dalam memberikan pelayanan kepada
masyarakat. Tidak menuntut imbalan jasa/minta dibayar, karena ASN
sudah digaji. Aparatur Sipil Negara dilarang menjadi anggota dan atau
pengurus partai politik hanya sebagai simpatisan pun tidak diperbolehkan.
Didalam otak ASN harus jadi pelayan yang baik, artinya: tidak boleh
menjadi pelayan nakal, tidak korup, tidak malas, tetapi harus jujur, taat
dan rajin. Tidak boleh ada pemikiran di dalam otak ini baru mau kerja
kalau ada uang honor. Aparatur Sipil Negara Sipil adalah pelayan
masyarakat yang harus melayani bukan dilayani.
Masyarakat tidak akan maju bila Aparatur Sipil Negara berpikir untuk diri
sendiri jadi kaya, korup, tidak jujur, malas kerja, dan pikiran negatif
lainnya. Aparatur Sipil Negara Sipil hendaknya merubah Pola pikirnya
sebagai penguasa (yang memerintah) menjadi pola pikir pelayan yang
melayani (Governance). Ubah sikap masa bodoh menjadi sikap peduli.
sikap malas bekerja menjadi rajin dan tekun bekerja. Ubah sifat pasif
menjadi sikap dinamis kreatif, dan inisiatif. (tidak menunggu perintah).
Selanjutnya nilai – nilai dasar yang harus dijunjung tinggi oleh ASN adalah
:
bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;
kesetiaan dan ketaatan kepada Pancasila dan UUD 1945;
semangat nasionalisme;
mengutamakan kepentingan negara di atas kepentingan pribadi atau
golongan;
ketaatan terhadap hukum dan peraturan perundang-undangan yang
berlaku;
penghormatan terhadap hak asasi manusia;
tidak diskriminatif;
profesionalisme, netralitas, dan bermoral tinggi;
semangat jiwa korps.
Pernahkah Anda kesal dalam satu percakapan, diskusi atau rapat? Atau
pernahkan Anda memperhatikan orang yang kesal dalam diskusi atau
pertemuan? Anda mungkin pernah mengalaminya atau melihatnya. Bukan
hanya kesal, orang bisa emosi dan marah. Bahkan ada yang sampai
berkelahi. Apa yang menyebabkan sikap demikian? Mengapa begitu mudah
berbeda pendapat atau berdebat yang bisa berujung dengan rasa kesal,
emosi, marah bahkan sampai berkelahi?
Pada lapisan yang paling mendasar, ini disebabkan adanya perbedaan pra-
anggapan (pre-supposisi). Ibarat bangunan sebuah rumah, pra-anggapan
adalah fondasinya. Kita tidak bisa melihat fondasinya. Tidak kelihatan
dengan kasat mata bagaimana struktur fondasinya. Tetapi, di atas fondasi
itulah bangunan berdiri: mulai dari dinding, pintu, jendela, dan atap
rumah. Demikianlah pra-anggapan seseorang. Ini tidak kelihatan, tetapi di
atas fondasi inilah seluruh tindakan dan perilaku seseorang dibangun.
Kuat atau besarnya pola- ranting kecil, ranting besar, dan batang- akan
berpengaruh terhadap informasi-informasi yang datang di kemudian hari.
Bakal ada informasi yang 'ditolak' dan diterima dan ini tergantung dari pola
yang dominan dalam pikiran. Pola yang dominan inilah salah satu
penyebab utama mengapa muncul perbedaan pendapat atau perdebatan
dalam percakapan, diskusi atau rapat.
Sistem
berpikir
RANGKUMAN
1. Pola pikir merupakan pikiran seseorang yang selalu digunakan untuk
memandang sesuatu, baik di dalam dirinya maupun di luar dirinya.
Pikiran ini akan selalu memengaruhi dan menentukan orang tersebut
dalam bersikap dan bertindak.
2. Struktur kejiwaan seseorang terdiri atas tiga lapisan, yaitu lapisan alam
kesadaran, lapisan alam pikiran kritis, lapisan alam bawah sadar. Pola
pikir ini berada pada alam kesadaran dan banyak berperan pada lapisan
pikiran kritis seseorang. Pikiran kritis inilah yang selalu akan menerima
atau menolak sebagai tanggapan atau reaksi seseorang terhadap
lingkungannya.
3. Perilaku setiap orang selalu dilandasi oleh pikiran kritis yang dimiliki
atau yang telah dibentuk sebagai pola pikirnya akibat pertentangan
antara lapisan kesadaran dan lapisan bawah sadar.
4. Dunia menyediakan banyak hal yang dapat memengaruhi keberhasilan
hidup, tetapi kita tidak dapat memanfaatkannya dengan baik dan
bahkan cenderung menghiraukannya.
5. Sukses adalah pengelolaan pola pikir yang benar tentang kehebatan
potensi diri yang dapat memanfaatkan kondisi yang berguna bagi dirinya
dan orang lain. Sukses bukanlah tujuan dan bukan pula perjalanan;
sukses adalah pola pikir. Cara Anda berpikir menentukan cara Anda
bertindak dan cara Anda bertindak pada gilirannya menentukan cara
orang lain bereaksi terhadap Anda.
LATIHAN
1. Jelaskan pengertian pola pikir!
2. Jelaskan kaitan antara alam sadar, alam bawah sadar, dan alam pikiran
kritis!
3. Beri contoh jenis pola pikir yang sukses dan yang gagal!
4. Berikan contoh pola pikir positif yang sesuai dengan perkembangan
pengetahuan dan teknologi!
BAB
3
POLA PIKIR DUNIA PROFESI
Indikator Keberhasilan:
Setelah mengikuti pembelajaran pada mata pelatihan ini, peserta dapat
menjelaskan pengertian pola pikir dunia profesi, pola pikir sebagai hulu
profesi dan perbedaan pola pikir dunia profesi dengan pola pikir lainnya.
Kebenaran metodologis
Gambar 3: Pengelompokan pola pikir
Hal ini menunjukkan bahwa tidak semua orang dapat menjadi guru.
Guru yang profesional harus mendasarkan pada pola pikir, sikap, dan
perilaku keilmuan (lihat gambar 3). Cara profesional ini akan
menyakinkan orang bahwa pembelajaran akan membuat peserta didik
menjadi lebih baik. Metodologi pembelajaran yang berbasis keilmuan itu
dimulai dengan rencana pembelajaran yang sistemik, pelaksanaan
pembelajaran dengan metode yang tepat, penilaian yang tepat, dan
pendekatan yang sesuai. Sistemik, kebenaran, ketepatan, dan
kesesuaian tersebut harus berbasis pada kajian keilmuan yang
dilakukan baik oleh dirinya sendiri maupun oleh orang lain.
Oleh karena itu, seorang yang profesional atau ahli harus mempunyai
dasar teori yang kuat dari para ahli sebelumnya, dan harus mempunyai
bukti metodologis ilmiah yang kuat melalui pembuktian empiris. Kedua
pengalaman itu yang memberikan tanda profesi seseorang.
Perbedaan pola pikir ini sebenarnya hanya dibatasi oleh keyakinan
setiap orang akan kebenaran yang telah diketahui dan nilai-nilai yang
telah diakuinya. Cara-cara mengungkapkan kebenaran kepada orang
lain inilah yang menunjukkan apakah orang tersebut betul-betul
rasional dan didukung oleh bukti dan fakta yang sesungguhnya dan
terpercaya atau tidak. Di sisi lain bagi yang tidak profesional,
mengungkapkan kebenaran kebanyakan hanya dilakukan secara
kebetulan, berorientasi pada nasib, tidak sistematis, kurang rasional,
serta kurang didukung fakta empiris.
RANGKUMAN
1. Pola pikir dalam dunia profesi adalah pola pikir seseorang yang
dipengaruhi oleh pendekatan dan metode berpikir rasional, sistematis,
keilmuan, serta faktual dan terpercaya.
2. Pola pikir yang tidak berubah menyatakan bahwa potensi individu sudah
terberi (given) dan tidak mungkin diubah. Akibatnya, perilaku kita sering
mengikuti tafsiran ini. Sebaliknya, pandangan yang menyatakan bahwa
pola pikir tumbuh atau berubah meyakini bahwa potensi awal yang kita
miliki hanyalah dasar untuk pengembangan.
3. Penggabungan kedua dimensi pola pikir tetap dan berkembang akan
diperoleh empat kombinasi. Pengelompokkan tersebut dapat
dianalogkan dengan pengelompokan jenis gaya berpikir yang disebut
dengan conciliator, deliberate, conceptor, dan knower. Pengelompokan
tersebut terkait juga dengan pengelompokan kebiasaan berpikir otak kiri
dan otak kanan.
4. Suatu pekerjaan tidak dapat disebut sebagai profesi jika pekerjaan itu
dapat dilakukan oleh semua orang. Pekerjaan itu setidaknya
mengharuskan adanya keahlian khusus dan berbasis keilmuan. Setiap
orang mungkin dapat mengajarkan sesuatu, tetapi tidak semua orang
dapat menjadi guru secara profesional.
5. Perbedaan pola pikir profesional dan tidak profesional adalah ada pada
pendekatan dan metodologi. Pada pola pikir profesional selalu
berlandaskan pendekatan dan metodologi keilmuan, sedang yang bukan
profesioanal banyak menggunakan pendekatan akal sehat bahkan tidak
jarang juga yang menggunakan akal yang tidak sehat.
BAB
4
POLA PIKIR APARATUR SIPIL NEGARA SIPIL
Indikator Keberhasilan:
Setelah mengikuti pembelajaran pada mata pelatihan ini, peserta dapat 1)
menjelaskan pola pikir dan keyakinan ASN; 2) menjelaskan pola pikir
keberhasilan ASN
Contoh : Pola pikir seorang petani tentu berbeda dengan pola pikir seorang
nelayan, demikian pula dengan ASN dengan Pegawai swasta ataupun
pedagang.
Aparatur Sipil Negara harus netral dari pengaruh semua golongan dan
Partai politik; Tidak diskriminatif dalam memberikan pelayanan kepada
masyarakat. Tidak menuntut imbalan jasa/minta dibayar, karena ASN
sudah digaji sekalipun gaji itu sangat sedikit yang kita peroleh. Aparatur
Sipil Negara dilarang menjadi anggota dan atau pengurus partai politik
hanya sebagai simpatisan pun tidak diperbolehkan. Didalam otak ASN
harus jadi pelayan yang baik, artinya : tidak boleh menjadi pelayan nakal,
tidak korup, tidak malas, tetapi harus jujur, taat dan rajin. Tidak boleh ada
pemikiran di dalam otak ini baru mau kerja kalau ada uang honor.
Aparatur Sipil Negara Sipil adalah pelayan masyarakat yang harus
melayani bukan dilayani.
Masyarakat tidak akan maju bila Aparatur Sipil Negara berpikir untuk diri
sendiri jadi kaya, korup, tidak jujur, malas kerja, dan pikiran negatif
lainnya. Aparatur Sipil Negara Sipil hendaknya merubah Pola pikirnya
sebagai penguasa (yang memerintah) menjadi pola pikir pelayan yang
melayani (Governance). Ubah sikap masa bodoh menjadi sikap peduli.
sikap malas bekerja menjadi rajin dan tekun bekerja. Ubah sifat pasif
menjadi sikap dinamis kreatif, dan inisiatif. (tidak menunggu perintah).
Selanjutnya nilai – nilai dasar yang harus dijunjung tinggi oleh ASN adalah
:
bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;
kesetiaan dan ketaatan kepada Pancasila dan UUD 1945;
semangat nasionalisme;
mengutamakan kepentingan negara di atas kepentingan pribadi atau
golongan;
ketaatan terhadap hukum dan peraturan perundang-undangan yang
berlaku;
penghormatan terhadap hak asasi manusia;
tidak diskriminatif;
profesionalisme, netralitas, dan bermoral tinggi;
semangat jiwa korps.
Pola pikir ASN adalah pola pikir yang dipengaruhi oleh semua ciri,
pengalaman, sifat, jenis kelamin, latar belakang budaya, pendidikan
yang melekat pada diri seseorang yang menjadi ASN. Dengan demikian,
ASN adalah pegawai pemerintah yang dipengaruhi oleh berbagai ciri
yang melekat pada diri aparatur pemerintah. Karena ASN berperan
sebagai pelayan publik, maka ASN seyogianya berpola pikir sebagai
orang yang melaksanakan profesinya dengan setia dan taat pada aturan
hukum untuk memenuhi kepentingan masyarakat yang dilayani.
Dengan kata lain, pola pikir ASN yang diharapkan adalah pola pikir yang
melahirkan karakter yang mengutamakan pelayanan prima kepada
publik.
Fakta sehari-hari menunjukkan bahwa perilaku ASN sebagai abdi
masyarakat belum seperti yang diharapkan. Salah satu kebiasaan
adalah penerapan waktu masuk dan pulang kerja. Keadaan
menunjukkan bahwa tidak sedikit ASN yang masuk lambat dan pulang
lebih cepat dari jadwal jam kerja yang sudah ditetapkan. Karena sudah
biasa dilakukan dan tidak dipermasalahkan, praktik itu kemudian
seolah menjadi tradisi yang “diperkenankan.”
Sebenarnya pola kerja ASN telah dilandasi dengan peraturan
perundang-undangan dan pentingnya pengawasan yang sudah sering
dikemukakan, tetapi perilaku sebagian ASN masih belum berubah.
Praktik pelanggaran disiplin seperti itu berlangsung karena alam bawah
sadar sebagian ASN sudah tertanam dengan pikiran bahwa “rajin dan
malas penghasilannya sama.” Selain itu, perilaku sebagian ASN juga
menunjukkan pelanggaran berat larangan disiplin yang telah ditetapkan
bagi ASN. Dewasa ini, banyak ASN yang telah dipidana karena
melakukan pelanggaran hukum, seperti korupsi dan sebagainya.
Keyakinan ASN
ASN adalah abdi negara dan abdi masyarakat yang menjalankan tugas
dan fungsinya berdasarkan peraturan perundang-undangan yang
berlaku. Para ASN diharapkan memiliki disiplin tinggi yang
mencerminkan konsep diri sebagai ASN yang menjalankan tugas dan
fungsinya berdasarkan pada keyakinan berikut.
1. Kerja adalah ibadah. Dalam bekerja ASN menerima tanggung
jawabnya sebagai amanah dan tidak akan melebih-lebihkan arti
penting pekerjaannya. Ia tidak menonjolkan kelebihan dan
keberhasilannya. Semua yang perlu dilakukan semata-mata untuk
memberikan peluang agar setiap anggota masyarakat memperoleh
pelayanan yang berkualitas. Pada saat yang sama ia secara ikhlas
menerima konsekuensi penegakan prinsip dan tindakan yang
dilakukannya.
2. Ikut serta membina budaya kerja yang produktif. ASN membina
hubungan yang baik dengan rekan kerja, memelihara kenyamanan
kondisi lingkungan kerja, dan tidak menyebarkan informasi yang
cenderung menimbulkan fitnah.
3. Menghindari sikap tidak terpuji. ASN tidak melakukan korupsi,
kolusi, atau nepotisme serta tindakan melawan hukum lainnya.
4. Berusaha keras menjadi pelayan dan pengayom masyarakat yang
baik. ASN akan memberikan pelayanan prima bagi kepentingan
masyarakat dan memberikan perlindungan apabila masyarakat
mendapatkan kesusahan.
5. Bekerja sesuai dengan peraturan yang berlaku, ASN dalam bekerja
sesuai dengan praturan perundang-undangan yang berlaku dengan
penuh tanggung jawab.
6. Selalu meningkatkan kompetensi diri untuk membekali dirinya
untuk memenuhi tuntutan perkembangan ilmu dan pengetahuan
agar lebih produktif dalam melaksanakan tugas dan fungsinya.
7. Tidak rentan terhadap perubahan. ASN selalu siap menghadapi
perubahan, termasuk perubahan pengetahuan dan teknologi
khususnya dalam bidang organisasi dan manajemen dalam
mendukung tugas dan fungsinya sebagai ASN.
8. Terbuka dan bersikap realistis. ASN yang bertanggung jawab adalah
ASN yang mau untuk dapat menerima keadaan, termasuk tuntutan
keterbukaan dalam menentukan kebijakan.
9. Bekerja secara profesional. Dalam melaksanakan tugas dan
fungsinya ASN harus bersikap profesional dan mengemban tanggung
jawabnya.
RANGKUMAN
1. Para ASN diharapkan dapat bekerja secara profesional, efektif, dan
efisien. Untuk keperluan ini, ASN perlu melakukan pola pikir yang
menunjang perilaku yang sesuai dengan tuntutan pemerintah tersebut.
2. Tugas dan fungsi ASN adalah adanya 9 permasalahan yang telah
diuraikan dalam Konsep Diri ASN.
3. Terdapat 5 (lima) pilar pola pikir dan ASN perlu melakukan hal tersebut
untuk mencapai keberhasilan di dalam bekerja. Dengan menggunakan
5 pilar pola pikir tersebut dalam melakukan pelayanan masyarakat
tetapi juga menyentuh pola pikir pemberdayaan masyarakat.
LATIHAN
1. Jelaskan pengertian pola pikir ASN!
2. Jelaskan hal-hal yang memengaruhi keberhasilan ASN dalam
menjalankan tugas!
3. Jelaskan mengapa ada ASN yang terbiasa datang terlambat dan pulang
lebih cepat? Jelaskan pola pikir yang melandasi kebiasaan ini dan
jelaskan pola pikir baru yang dapat mengubah kebiasaan datang
terlambat dan pulang lebih cepat ini!
4. Jelaskan pola pikir ASN yang dapat mengubah paradigma pelayanan
dan pelaksanaan tugas pemerintahan!
5. Hal-hal apa saja yang justru sering terjadi pada`para ASN dalam
kaitannya dengan pembentukan dan penggunaan pola pikirnya.
BAB
5
PERUBAHAN POLA PIKIR
Indikator Keberhasilan:
Setelah mengikuti pembelajaran pada mata pelatihan ini, peserta dapat 1)
menjelaskan pola pikir tetap dan pola pikir berubah; 2) menjelaskan pola
pikir inti pembelajaran diri; 3) menerapkan teknik-teknik mengubah pola
pikir.
Motivasi dalam kisah ini sangat luar biasa dan sepertinya akan sangat bisa
membantu kita untuk mengubah pola pikir. Kisahnya tentang Seorang
Ayah dan Dua anaknya.
Lima tahun berlalu sang ibu pun menengok si bungsu dengan kondisi
bisnisnya yang sangat memprihatinkan, sang ibu pun bertanya : “wahai si
bungsu kenapa kondisi bisnismu demikian?.
Kemudian sang ibu pergi ke tempat si sulung kali ini keadaan berbeda jauh
dengan si bungsu dan sukses menjalankan bisnisnya. Sang ibu pun
bertanya: “ wahai si sulung kenapa hidupmu sedemikian beruntung??
Sulung pun menjawab: “ ini karena aku mengikuti pesan ayah bu… Yang
pertama, saya dilarang menagih piutang kepada siapapun. Oleh karena itu
Renungan:
“Yah…” kata pelatih gajah. “ ketika gajah-gajah itu masih sangat muda dan
jauh lebih kecil, kami mengikat gajah tersebut menggunakan tali ukuran
kecil yang pada usia saat itu cukup untuk menahan gajah tersebut. Ketika
gajah-gajah itu tumbuh, gajah-gajah itu dikondisikan untuk percaya
bahwa gajah tersebut tidak dapat melepaskan diri dari ikatan itu. Gajah
itu percaya bahwa tali yang kecil itu masih bisa menahan mereka, sehingga
gajah-gajah tersebut tidak pernah mencoba membebaskan diri.
Teman saya kagum, gajah ini bisa setiap saat melepaskan diri dari ikatan
mereka tetapi karena mereka percaya bahwa mereka tidak bisa, mereka
berdiam diri. Gajah tersebut terjebak dengan apa yang mereka percayai.
Seperti halnya gajah, berapa banyak dari kita menjalani hidup tergantung
pada keyakinan bahwa kita tidak bisa melakukan sesuatu, hanya karena
kita gagal sekali sebelumnya. Kita telah tumbuh lebih dewasa, paling tidak
telah bertambah usia dan pengalaman hidup. Mari kita coba ulangi apa
yang kita takut karenanya, bukan untuk gagal lagi, tetapi untuk menutup
katakutan dengan keberhasilan. Gagal meyakinkan diri untuk mencoba
lagi adalah gagal yang sesungguhnya. Kita mungkin pernah gagal dalam
berjuang, tetapi tidak ada kata gagal dalam perjuangan.
dikatakan perubahan pola pikir, yaitu pola pikir yang sifatnya negatif
dan pola pikir yang sifatnya positif.
Berpikir Proaktif
Proaktif berarti berpikir dan bertindak sebelum peristiwa terjadi. Metode
ini tidak hanya berguna agar Anda tidak perlu menghadapi banyak
pekerjaan di tengah jalan, tetapi juga penting untuk menghindari
masalah. Agar Anda menjadi lebih proaktif, mulailah dengan mengambil
tindakan, menerima tanggung jawab, dan mengendalikan respons.
Dengan mengantisipasi masa depan dan berfokus pada solusi, bukan
masalah, Anda akan memiliki cara pandang yang lebih menyenangkan
dan proaktif.
Mereka yang memiliki pola pikir Proaktif, selalu membuat sesuatu
terjadi seperti apa yang diinginkannya (make things happen). Apabila
ada hambatan, mereka akan berusaha untuk mencari alternatif lain
selama tujuan mereka tercapai. Mereka fokus kepada tujuan mereka,
dan mereka percaya bahwa apapun bisa terjadi selama masih dapat
dikendalikan oleh usaha sendiri. Seorang yang Reaktif, menunggu
sesuatu terjadi, hasil kerjanya sering terpengaruh oleh kejadian diluar
dirinya, dan dia tidak mau mengambil alih tanggung jawab. Mereka
mudah mengeluh dan menyalahkan kejadian, orang lain atau situasi.
Orang-orang sukses adalah orang-orang proaktif. Mereka tidak
menyalahkan orang lain atau situasi buruk apabila pekerjaan tidak
dapat diselesaikan, dia akan mencari cara lain agar tujuannya tercapai.
Itulah yang membedakannya dengan orang lain, itulah yang
membuatnya menjadi 'Winner'.
d. Menerima Kegagalan
Bisa jadi sebuah ide perencanaan sangat bagus. Namun, sayang
eksekusinya mengalami kegagalan. Kegagalan tidak bisa dihindari
dalam hidup, tetapi kegagalan juga sangat berharga. Kegagalan
memberi kesempatan untuk mengevaluasi apa yang salah dan apa
yang dapat ditingkatkan. Ingat, untuk melangkah dalam rencana
selanjutnya, janganlah takut gagal dan gunakan pengalaman dalam
kegagalan sebelumnya untuk pembelajaran.
e. Lakukan Sugesti Diri Secara Rutin
Sugesti adalah praktik mengulangi frasa kepada diri sendiri untuk
mendorong diri yang positif. Secara keseluruhan, pola pikir positif
lebih terbuka untuk penemuan potensi baru dalam diri dan siap
untuk ketahanan mental di saat pekerjaan sedang padat-padatnya.
Banyak orang merasa lelah dan hampir menyerah saat sedang
bekerja. Ketika mempelajari atau melakukan pekerjaan yang sulit,
gunakan afirmasi positif seperti “saya pasti bisa” atau “saya sedang
belajar, tidak apa jika belum sepenuhnya paham saat ini”. Cara ini
akan menanamkan keyakinan di benak individu jika ia siap
mempelajari tujuan karir yang menyeluruh.
Mindset yang baik selalu menjaga komitmen untuk belajar dan
berkembang. Belajar adalah sebuah proses berkelanjutan dalam hidup.
Oleh karena itu, manusia akan terus belajar dan menerima bahwa
manusia tidak selalu tahu segala hal. Dengan pemikiran ini, dapat
dikatakan bahwa growth mindset sebaiknya dimiliki oleh siapapun
tanpa terkecuali di lingkungan kerja karena pola pikir ini menghasilkan
kerja keras dan usaha menjadi lebih baik untuk perusahaan.
RANGKUMAN
1. Perubahan pola pikir adalah bertumpu pada pengubahan keyakinan
dari yang emosi penolakan menuju pada emosi afirmasi. Pada dasarnya
adalah mengajak alam bawah sadar untuk mempunyai daya ungkit
perilaku yang mendorong pencapaian keinginan. Beberapa bentuk
perubahan yang dapat mendukung pola pikir bersifat negatif bersifat
positif, pola pikir positif dan pola pikir proaktif.
2. Ada tujuh hukum seorang Pembelajar: (seven laws of learner) yaitu
Pertama kesuksesan itu menyangkut pembelajaran, pengembangan
diri, dan proses menjadi lebih cerdas. Kedua. kecerdasan berkaitan
dengan proses mempelajari sesuatu seturut dengan waktu; menghadapi
tantangan dan menciptakan kemajuan. Ketiga kegagalan sama sekali
tidak menentukan nasib. Keempat upaya adalah sesuatu untuk
menyalakan kemampuan dan mengubahnya menjadi pencapaian.
Kelima keingintahuan (belajar) terus menerus tanpa akhir, serta
pencarian akan tantangan. Keenam bertanggung jawab terhadap
proses-proses yang membawanya kepada keberhasilan dan
mempertahankannya. Ketujuh bersedia menerima umpan balik dan
kritik untuk peningkatan kualitas dan kemajuan
3. Ada enam teknik pengubahan pola pikir dilihat dari teknik-teknik terapi
kejiwaan yaitu pertama mengubah keyakinan dengan pertanyaan kritis.
Kedua mengubah keyakinan dengan teknik afirmasi dan visualisasi.
Ketiga mengubah keyakinan dengan teknik pembebasan diri dari ikatan
emosi. Keempat pengubahan keyakinan dengan menggunakan teknik
hipnoterapi. Kelima adalah pengubahan keyakinan dengan
menggunakan program ”neuro-linguistic”. Keenam adalah pengubahan
keyakinan melalui refleksi sambil mengujinya dengan peristiwa nyata.
4. Teknik tersebut akan semakin efektif apabila orang bisa menghilangkan
atau meminimalkan belenggu jiwa atau virus hati yang sering
menyabotase hati. Semakin besar belenggu jiwa semakin kurang
bermakna upaya pengubahan pola pikir. Sabotase jiwa digambarkan
sebagai perilaku setaniah.
BAB
6
APLIKASI PERUBAHAN POLA PIKIR
Indikator Keberhasilan:
Setelah mengikuti pembelajaran pada mata pelatihan ini, peserta dapat 1)
menyusun rancangan pengubahan pola pikir; 2) menenetukan langkah-
langkah pengubahan pola pikir.
RANGKUMAN
1. Pola pikir menentukan keberhasilan, orang yang berhasil adalah orang
yang mempunyai pola pikir untuk berhasil. Orang gagal orang yang
memelihara pola pikir kegagalan.
2. Keberhasilan orang melalui pengubahan pola pikir tidak akan terjadi
selama di dalam orang tersebut masih banyak kotoran hati. Rencana
untuk mengubah pola pikir dilakukan melalui pengenalan kotoran hati.
3. Teknik untuk mengubah pola pikir semakin efektif apabila orang bisa
menghilangkan atau meminimalkan belenggu jiwa atau virus hati yang
BAB
7
PERMASALAHAN DALAM MENGUBAH POLA PIKIR
Indikator Keberhasilan:
Setelah mengikuti pembelajaran pada mata pelatihan ini, peserta dapat 1)
menjelaskan kendalaa dalam mengubah pola pikir; 2) menguraikan
upaya mengatasi permasalahan dalam mengubah pola pikir.
2. Cari tahu apa sebabnya Anda memiliki pola pikir negatif. Anda
bisa mengetahui penyebab munculnya pola pikir negatif dengan
mengetahui sumber pola pikir tersebut. Mungkin Anda memiliki
cara berpikir yang merugikan karena masalah yang pernah Anda
alami.
Cari tahu penyebab atau situasi yang membuat Anda terbiasa
berpikir negatif. Contohnya, jika Anda berpikir “Aku tidak
baik,” berusahalah mencari tahu situasi yang membuat Anda
berpikir seperti ini. Keadaan tertentu bisa memengaruhi
pikiran Anda, contohnya: ibuku berpesan bahwa aku harus
mendapatkan nilai baik, tetapi aku gagal, aku dipecat dari
pekerjaan, hubunganku sudah berakhir, dan temanku
bersikap buruk kepadaku.
Setelah itu, berusahalah mencari tahu kapan dan bagaimana
pikiran negatif cenderung muncul agar Anda bisa menemukan
pola dari pikiran Anda. Dalam situasi apa? Siapa saja yang
bersama Anda? Di mana Anda saat itu? Contohnya, jika Anda
sering berpikir bahwa Anda bodoh, amati pikiran ini biasanya
muncul saat Anda berada di mana, siapa yang sedang bersama
Anda, dan kapan agar Anda bisa mengenali polanya.
Contohnya, mungkin Anda akan berpikir, “Aku bodoh” karena
terlambat masuk kerja, selama bekerja, atau sedang sendirian.
RANGKUMAN
1. Permasalahan dalam perubahan pola pikir adalah bertumpu pada
pengubahan yang yang berasal dari dalam (internal) persepsi, ego,
intelektual dan emosi seseorang. Sedangkan hambatan yang merasal
dari luar adalah (eksternal) meliputi faktor lingkungan, teman
sejawad yang kurang mendukung, karena sebagai bawahan dan
iklim kerja yang kurang kondusif.
2. Seluruh penghambat dalam perubahan pola pikir tersebut akan
semakin efektif apabila orang bisa menghilangkan atau
meminimalkan belenggu jiwa atau virus hati yang sering
menyabotase hati. Semakin besar tekanan jiwa semakin kurang
bermakna upaya pengubahan pola pikir.
BAB
8
PENUTUP
A. Kesimpulan
ASN di lingkungan Kemendikbudristek direkrut dari berbagai kalangan
dengan latar belakang yang berbeda, dengan pola pikir yang berbeda
pula. Pengalaman bekerja di lingkungan masing-masing ASN akan
memberi warna pada pola pikir dan tindakan ASN yang akan
berpengaruh pada kinerja organisasi. Agar mampu melaksanakan
Tugas dan Fungsinya dengan optimal maka perlu dilaksanakan
penyamaan persepsi melalui Pelatihan. Salah satu materi yang
diberikan pada pelatihan yaitu materi pola pikir. Apakah pola pikir itu?
B. Tindak lanjut
Untuk lebih memperdalam pengertian saudara tentang pola pikir
saudara, silahkan saudara mengingat kembali rekaman bawah sadar
saudara selama ini. Tuliskan standar kertas dan lakukan muhasabah
diri. Selanjutnya bacalah literature-literatur yang berkaitan dengan pola
pikir. Renungkan “Perubahan anda, merubah pola pikir anda? Bila ya
kapan mulainya? Dan dimulai dari mana?
DAFTAR PUSTAKA