Anda di halaman 1dari 28

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Praktek Kerja Lapangan (PKL)

SMK merupakan jenjang pendidikan yang mengutamakan pengembangan

kemampuan peserta didik untuk dapat bekerja pada bidang tertentu dan

kemampuan beradaptasi dengan lingkungan kerja dan melihat peluang kerja dapat

mengembangkan diri di era globalisasi.

SMK menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan di berbagai Program

Keahlian yang di sesuaikan dengan lapangan kerja. Program Keahlian tersebut

dikelompokan menjadi bidang keahlian sesuai dengan kelompok bidang

Usaha/bidang Industri/Asosiasi Profesi/Instansi. Jenis bidang dan program

keahlian ditetapkan oleh Direktur Jendral pendidikan Dasar dan Menengah.

Substansi dan materi yang diajarkan di SMK di sajikan sesuai dengan Kurikulum

Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang telah ditetapkan berdasarkan Standar

Pendidikan Nasional Pusat dan dilaksanakan dalam berbagai jenis kompetensi

yang dinilai penting dan perlu bagi peserta didik dalam menjalani kahidupan

sesuai dengan zamannya. Kompetensi dimaksud meliputi kompetensi-kompetensi

yang dibutuhkan untuk menjadi kader bangsa yang cerdas dan pekerja yang

berkompeten dan sesuai dengan standar Kompetensi yang ada dalam Dunia Usaha

Dunia Industri Asosiasi Profesi/Instansi. Pendidikan di SMK dapat menerapkan

berbagai pola penyelenggaraan pendidikan yang dapat dilaksanakan secara

1
terpadu seperti, Pola Pendidikan Sistem Ganda (PSG) yaitu Praktek Kerja

Lapangan (PKL) dan pendidikan jarak jauh.

Praktek Kerja Lapangan (PKL) adalah pola penyelenggaraan pendidikan

yang dikelola bersama-sama antara SMK dengan Dunia usaha/Dunia Industri/

Asosiasi Profesi dan Pemerintah sebagai institusi Pasangan (IP) mulai dari tahap

Perencanaan, pelaksanaa, hingga tahap Evaluasi dan Sertifikasi yang merupakan

satu kesatuan program.

Durasi pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini 3 bulan efektif.

Pola Praktek Kerja Lapangan (PKL) diterpkan dalam proses penyelenggaraan

SMK dalam rangka lebih mendekatkan mutu lulusan dengan kemampuan yang

diminati oleh Dunia Usaha/Dunia Industri/ Asosiasi Profesi /Instansi Pemerintah.

Dengan demikian seorang siswa dikatakan mampu mengembangkan

kecakapan dan keterampilan hidupnya, jika menguasai dengan sungguh-sungguh

seluk beluk keahlian secara tuntas.

Harapan utama dari kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini disamping

meningkatkan keahlian profesional peserta didik agar sesuai dengan tuntunan

kebutuhan tenaga kerja agar peserta didik memiliki etos kerja yang meliputi:

kemampuan bekerja dan motivasi kerja, inisatif, kreatif, hasil pekerjaan yang

berkualitas, disiplin waktu, dan kerajinan dalam bekerja.

B. Dasar Hukum Praktek Kerja Lapangan (PKL)

Adapun landasan hukum pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan (PKL) adalah:

1. UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

2. PP Nomor 29 tahun 2990 tentang Pendidikan Menengah.

2
3. Kep. Menaker Nomor 185/MEN/1991 tentang Pelaksanaan Permagangan

Nasional.

4. PP Nomor 39 tahun 1992 tentang Partisipasi masyarakat dalam Pendidikan

Nasional.

5. Surat Keputusan Mendikbud Nomor 1490/U/1992 tentang Sekolah Menengah

Kejurusan.

6. Surat Keputusan Mendikbud Nomor 080/U/1993 tentang Kurikulum SMK

sebagaimana telah diubah menjadi Kurikulum SMK Edisi 1999.

C. Tujuan Praktek Kerja Lapangan (PKL)

Penyelenggaraan Praktek Kerja Lapangan (PKL) bertujuan untuk:

1. Menghasilkan tenaga kerja yang memiliki keahlian profesional yaitu tenaga

kerja yang memiliki tingkat pengetahuan, keterampilan, dan etos kerja yang

sesuai dengan tuntunan lapangan kerja.

2. Memperkokoh hubungan keterkaitan dan kesepadanan (Link and Match)

antara SMK dan DUDI/Instansi.

3. Meningkatkan efisiensi proses pendidikan dan pelatihan tenaga kerja yang

berkualitas dan profesional

4. Memberi pengakuan dan penghargaan terhadap pengalaman kerja sebagai

bagian dari proses pendidikan

3
D. Manfaat Praktek Kerja Lapangan (PKL)

Kerja sama antara SMK dengan Dunia Usaha/Dunia Industri atau instansi

dilaksanakan dalam prinsip saling membantu, saling mengisi, dan saling

melengakapi untuk keuntungan bersama.

Berdasarkan prinsip ini, pelaksanaan Praktek kerja Lapangan(PKL) akan

memberi nilai bagi pihak-pihak yang bekerja sama,sebagai berikut:

1. Manfaat Bagi DUDI/Instansi

Penyelenggaraan Praktek Kerja Lapangan (PKL) memberi keuntungan nyata

bagi DUDI/Instansi antara lain:

a. Pihak DUDI/Instansi dapat mengenal kualitas peserta Praktek Kerja

Lapangan (PKL) yang belajar dan bekerja di industri/instansi

b. Umumnya peserta Praktek Kerja Lapangan telah ikut dalam proses

produksi atau kegiatan di instansi secara aktif sehingga pada pengertian

tertentu peserta PKL adalah tenaga kerja yang memberi keuntungan

c. Pihak DUDI/Instansi, dapat memberi tugas kepada peserta PKL untuk

kepentingan perusahaan/instansi sesuai kompetensi dan kemampuan yang

dimiliki

d. Selama proses pendidikan memulai kerja industri/instansi, peserta PKL

lebih mudah diatur dalam hal disiplin berupa kepatuhan terhadap peraturan

perusahaan/instansi. Karena itu, sikap peserta PKL dapat dibentuk sesuai

dengan ciri khas terntentu industri/instansi.

4
e. Memberi kepuasan bagi Dunia Usaha/Dunia Industri/Instansi karena

diakui ikut seta menentukan hari depan bangsa melalui Praktek Kerja

Lapangan (PKL).

2. Manfaat Bagi Sekolah

Tujuan pendidikan untuk memberi keahlian profesional bagi peserta

didik lebih terjamin pencapaiannya. Terdapat kesesuaian yang lebih pas

antara program pendidikan dengan kebutuhan lapangan kerja (sesuai dengan

prinsip Link and Match). Memberi kepuasan bagi penyelenggaraan

pendidikan sekolah karena tamatanya lebih terjamin memperoleh bekal yang

bermanfaat, baik untuk kepentingan tamatan, kepentingan dunia kerja, dan

kepentingan bangsa.

3. Manfaat Bagi Peserta PKL

Hasil belajar peserta Praktek Kerja Lapangan (PKL) akan lebih

bermakna, karena setelah tamat akan betul-betul memiliki keahlian

profesional sebagai bekal untuk pengembangan dirinya secara berkelanjutan.

Keahlian profesional yang di peroleh dapat mengangkat harga diri dan

rasa percaya diri tamatan, yang selanjutnya akan mendorong mereka untuk

meningkatkan keahlian profesionalnya pada tingkat yang lebih tinggi.

E. Waktu Dan Tempat Pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan(PKL)

Waktu pelaksanaan kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL) dilaksanakan

pada tanggal 9 September sampai dengan 9 Desember 2021. Dilaksanakan dihari

senin sampai dengan hari jumat atau dapat menyesuaikan dengan keadaan lokasi

tempat pelaksanaan kegiatan PKL.

5
Pelaksanaan kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL) bertempat di Badan

Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia yang beralamat di Jl.

Gersamata No.5 Labungkari, Desa/Kelurahan Lakudo, Kecamatan Lakudo,

Kabupaten Buton Tengah.

6
BAB II

PROFIL DUDI/INSTANSI

A. Identitas DUDI/Instansi

Nama DUDI/Instansi : Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber

Daya Manusia Kab. Buton Tengah

Alamat : Jl.Gersamata No.5 Lakudo-Labungkari

Bidang/Jenis Pelayanan : Teknik Komputer dan Jaringan

Bidang/Bagian Yang Ada : Kepala Badan

Sekretaris

- Kasub bag Keuangan dan Perencanaan

- Kasub bag Umum dan Kepegawaian

Bidang Mutasi dan Pengadaan

- Kasubbid. Kepangkatan, Mutasi bid. I dan

Pengadaan

- Kepangkatan, Mutasi II dan Pensiun

- Kasubbid. Pengolahan Data

Bidang Pengembangan dan Diklat

- Kasubbid Pengembangan dan Sumber Daya

Manusia dan Korpri

- Kasubbid. Pendidkan dan Pelatihan

- Kasubbid Dokumentasi

Nomor Telepon/ Fax :-

7
Alamat Email/ Website : bkpsdmbuteng@yahoo.co.id

Jumlah Pegawai Tetap : 8 Orang

Jumlah Pegawai Tidak Tetap : 17 Orang

Nama Pimpinan : Samrin, S.Pd

Nama Pembimbing : Amlihi, S.Pd

Siswa PKL

B. Lingkup Kerja DUDI/Instansi

Lingkup kerja instansi pada Badan Kepegawaian dan Pengembangan

Sumber Daya Manusia Kabupaten Buton Tengah tercantum dalam Peraturan

Bupati Kabupaten Buton Tengah.

Badan kepegawaian dan pengembangan sumber daya manusia kabupaten

buton tengah dibentuk berdasarkan peraturan daerah nomor 12 tahun 2016

Tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah, dan Peraturan Bupati

Buton Tengah Nomor 42 tahun 2016 tentang Struktur organisasi, tugas dan

fungsi perangkat daerah. Adapun susunan organisasi Badan Kepegawaian dan

Pengembangan Sumber Daya Manusia adalah sebagaiberikut :

1. Kepala badan

2. Sekretariat yang terdiri dari :

a. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian

b. Sub Bagian Perencanaan, Keuangandan Perlengkapan

3. Bidang Pengadaan dan MutasiPegawai

8
a. Sub bidang kepangkatan, mutasi bidang I dan pengadaan

b. Sub bidang kepangkatan, mutasi bidang II dan pensiun

c. Sub bidang pengolahan data

4. Bidang pengembangan dan diklat

a. Sub BidangSubBidang Pengembangan Sumber DayaManusiadan

KORPRI

b. Sub BidangPendidikan dan Pelatihan; (belumterisi)

c. Sub BidangDokumentasi (belumterisi)

Untuk gambaeran lebih jelas mengenai tugas pokok dan fungsi masing-

masing struktur di atas, dapat di uraikan sebagai berikut

1. Kepala Badan

Kepala badan mempunyai tugas membantu bupati dalam melaksanakan

penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang kepegawaian,

pendidikan dan pelatihan, serta menyelenggarakan fungsi :

a. Pengkoordinasian penyusunan kebijakan, program, dan kegiatan

dibidang kepegawaian, pendidikan dan pelatihan

b. Pengkoordinasian perumusan kebijakan dibidang penyelenggaraan

pelayanan administrasi kepegawaian, penentuan formasi dan

pengadaan pegawai serta kesejahteraan pegawai, pendidikan dan

pelatihan

9
c. Pengkoordinasian perumusan pedoman,petunjuk teknis

danpetunjuk pelaksanaan kebijakan dibidang kepegawaian,

pendidikan dan pelatihan.

d. Penyelenggaraan pembinaan pelayanan administrasi kepegawaian

dan penentuan pola karier Pegawai Negeri Sipil sesuai dengan

norma, standar dan prosedur yang ditetapkan

e. Pengendalian, pembinaan dan pelaksanaan pengadaan, penataan,

pendidikandan pelatihan kepegawaian sesuainorma, standar dan

prosedur yang telah ditetapkan pemerintah

f. Pengendalian dan pembinaan pelayanan kesejahteraan dan

hak-hak kepegawaian lainnya bagi Pegawai Negeri Sipil dan

pegawai lainnyaserta pelayanan administrasi pengajuan pensiunan

Pegawai Negeri Sipil

g. Pengendalian dan pembinaan pengelolaan sistem informasi

kepegawaian daerah, data kepegawaian dan dokumen kepegawaian

h. Pengendaliandan pembinaantata laksanakerjadan tata kearsipan

serta ketatausahaan dilingkungan Badan Kepegawaian Daerah

i. Pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Bupati sesuai

dengan bidangtugasnya.

2. Sekretaris

Sekretaris mempunya tugas melaksanakan sebagian tugas Kepala

Badan dalam pelayanan administrasi dan kesekretariatan kepada semua

10
satuan kerja dilingkungan Badan yang meliputi urusan perencanaan,

keuangan, kepegawaian, hukum, umum dan perlengkapan,

rumahtanggadankehumasan, sertaurusan pendidikan dan pelatihan.

Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud di atas, maka

Sekretariat mempunyai fungsi sebagai berikut

a. Pelaksanaan dan pengkoordinasian perumusan perencanaan program

badan

b. Pelaksanaan urusan keuangan, perbendaharaan, dan penyusunan

anggaran program dan kegiatan dalam lingkup Badan

c. Pelaksanaan urusan administrasi kepegawaian, ketatalaksanaan

dan hukum serta pendidikan dan pelatihan dalam lingkup Badan

d. Pelaksanaan urusan umum, surat menyurat dan arsip, perlengkapan,

rumah tangga, humas dan protocol

e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan sesuai

dengan tugaspokok dan fungsinya

Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi tersebut, Sekretarisdibantu oleh :

a. Sub bagian umum dan kepegawaian

Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas pokok

melaksanakan sebagian tugas sekretariat lingkup pelayanan

administrasi umum dan administrasi kepegawaian

b. Sub Bagian Perencanaan, Keuangan dan Perlengkapan

Sub Bagian Perencanaan, Keuangan dan Perlengkapan

mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas sekretariat

11
dalam Penyusunan rencana program kerja, pelaporan,evaluasi dan

penata usahaan serta pertanggungjawaban laporan keuangan

3. Bidang Pengadaan Dan Mutasi Pegawai

Bidang pengadaan dan mutasi pegawai mempunyai tugas

melaksanakan sebagian tugas Badan yang meliputi proses kegiatan untuk

mengisiformasi, perencanaan, pengumuman, pelamaran penyaringan,

penetapan kelulusan dan penetapan NIPPNS, pengurusan bahan

kenaikan pangkat, mutasi, pemberhentian dan pensiun PNS sesuai

dengan ketentuan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.

Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud diatas, Bidang

Pengadaan dan Mutasi Pegawai mempunyai fungsi sebagai berikut :

a. Penyiapan dan pelaksanaan urusan pengadaan pegawai

b. Penyiapan urusan mutasi/kenaikan pangkatpegawai

c. Penyiapan dan pelaksanaan urusan pemberhentian dan pensiun

pegawai

d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh kepala badan sesuai

dengan tugas pokok dan fungsinya

e. Bidang Pengadaan dan Mutasi Pegawai dipimpin oleh seorang

Kepala

f. Bidang yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala

Badan.

12
g. Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi tersebut, kepala bidang

dibantu oleh beberapa sub bidang yaitu :

a. Sub Bidang Kepangkatan, Mutasi Bidang dan Pengadaan

b. Sub Bidang Kepangkatan, Mutasi Bidang

c. Sub bidang pengolahan data.

4. Bidang Pengembanganan dan DIKLAT

Bidang Pengembangan dan Diklat mempunyai tugas melaksanakan

sebagian tugas Badan dalam penyelenggaraan pengembangan dan promosi

Pegawai Negeri Sipil Daerah serta menyelenggarakan pendidikan dan

pelatihan pegawai.

Untuk melaksanakan tugsa sebagaimana di maksud diatas, maka bidang

diklat dan pengembangan mempunyai fungsi sebagai berikut :

a. Pelaksaan pengkajian dan evaluasi terhadap pengembangan pegawai

negeri sipil daerah

b. Penyiapan dan pelaksanaan urusan promosipegawai

c. Pelaksanaan pendidikan dan pelatihan pegawai

d. Pelaksanaan pengolahan dan penyajian data Kediklatan

e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan sesuai

dengan tugas pokok dan fungsinya

Bidang Diklat dan Pengembangan dipimpin oleh seorang Kepala Bidang

yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Badan. Dalam

melaksanakan tugas pokok dan fungsi tersebut, Kepala Bidang dibantu oleh 3

13
(tiga) Sub Bidang yang sampai sekarang formasi Jabatannya masih kosong

yaitu:

a. Sub BidangSubBidang Pengembangan Sumber Daya Manusia dan

KORPRI

b. Sub Bidang Pendidikan dan Pelatihan

c. Sub Bidang Dokumentasi

Adapun Sub Bidang yang belum terisi maka tugas dan tanggungjawabnya

diambil alih oleh Sub Bidang yang setara atau langsung dibawah tanggung

jawab kepala bidang.

C. Visi Dan Misi DUDI/Instansi

Visi Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia

Kabupaten Buton Tengah

“Meningkatkan pengelolaan manajemen kepegawaian berbasis kompetensi untuk

mewujudkan aparatur sipil negara yang kompeten dan profesional”

Misi Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia

Kabupaten Buton Tengah

1. Meningkatkan kualitas perencanaan kepegawaian

2. Mewujudkan peningkatan kompetensi sumber daya aparatur

3. Meningkatkan kualitas pelayanan administrasi kepegawaian

14
4. Meningktakan pembinaan aparatur dalam rangka mendorong peningkatan

disiplin

5. Melaksanakan pengelolaan sistem informasi manajemenn kepegawaian

D. SEJARAH SINGKAT DUDI/Instansi

1. Latar Belakang Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya

Manusia

Sebagai perwujudan amanat Undang-Undang Nomor 25 Tahun

2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasionalyang memberikan

landasan bagi berbagai bentuk perencanaan dari pusat hingga daerah,

setiap Satuan KerjaPerangkat Daerah (SKPD) wajib menyusun

dokumen perencanaanlima tahunan yaitu Rencana Strategis Satuan Kerja

Perangkat Daerah (Renstra-SKPD) yang memuat visi, misi, tujuan,

strategi,kebijakan, programdankegiatanpembangunan sesuai dengantugas

fungsinya secara lebih spesifik dan terukur serta dilengkapi dengan sasaran

yang hendak dicapai.

Adapun ketentuan mengenai tatacara penyusunan Rencana Strategis

SKPD telah diatur dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun

2017 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan Pengendalian, dan Evaluasi

Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah, yang merupakan

pedoman pelaksanaan yang wajib diacu oleh seluruh SKPD dalam menyusun

perubahan renstra Terbitnya Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 90 Tahun

2019 tentang Klasifikasi, Kodefikasi, Nomenklatur perencanaan pembangunan

15
dan keuangan daerah Menuju Indonesia Satu Data Satu Sistem dimana

kebutuhan informasi harus tersaji secara utuh dan konsisten di setiap tahapan

berimplikasi terhadap tata kerja organisasi perangkat daerah dan perubahan

nomenklatur program dan kegiatan dilingkungan Pemerintah Kabupaten Buton

Tengah, khususnya Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya

Manusia sebagai Pelaksana Urusan Unsur Penunjang Rencana strategis yang

telah disusun dapat dijadikan suatu dasar dan pedoman untuk kelancaran

pelaksanaaan tugas dan tanggung jawab sebagai aparatur yang memiliki

kompetensi dan profesionalitas dituntut untuk terus meningkatkan

kinerjanya melalu itugas-tugas yang diberikan khususnya pelayanan

pengelolaan manajemen kepegawaian.

Rencana strategis (Renstra) Badan Kepegawaian dan Pengembangan

Sumber Daya Manusia Kabupaten Buton Tengah merupakan dokumen

perencanaan perangkat daerah untuk periode 5 (lima) tahun yang berisi

tujuan, sasaran, strategi, kebijakan, program dan kegiatan sesuai dengan tugas

dan fungsi perangkat daerah berpedoman pada RPJMD dan bersifat indikatif

Proses penyusunan Renstra Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber

Daya Manusia meliputi: (1) Persiapan Penyusunan Renstra BadanKepegawaian

dan Pengembangan Sumber Daya Manusia; (2) Penyusunan rancangan Renstra

Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia; (3)

Penyusunan Rancangan Akhir RenstraBadan Kepegawaian dan Pengembangan

16
Sumber DayaManusia;dan (4) penetapan Renstra Badan Kepegawaian dan

Pengembangan Sumber Daya Manusia.

Renstra Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia

memiliki kedudukan dan fungsi yang sangat strategis Renstra Badan

Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia menjadi pedoman

dalam penyusunan Rencana Kerja (Renja) Badan Kepegawaian dan

Pengembangan Sumber Daya Manusia yang disusun setiap tahun selama kurun

waktu lima tahun Selain itu Renstra Badan Kepegawaian dan Pengembangan

Sumber Daya Manusia menjadi acuan dalam pengendalian dan evaluasi

pembangunan pada Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya

Manusia, baik evaluasi Renstra maupun evaluasi Renja Badan

Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia.

Sehubungan dengan maksud tersebut, dalam pelayanan kepegawaianperlu terus

ditingkatkan

untuk

menciptakan

sistim kerja

yang baik

dan efektif

dalam rangka meningkatkan kemampuan aparatur dan memberikan pelayanan

yangoptimal kepada masyarakat melalui pelayanan manajemen kepegawaian,

maka disusun Rencana Strategis Organisasi Perangkat Daerah (Renstra –

OPD) yang merupakan penjabaran teknis RPJMD yang berfungsi sebagai

17
dokumen perencanaan teknis operasional dalam menentukan arah kebijakan

serta indikasi program dan kegiatan dalam rentang waktu 5 (lima) tahun Hal

dimaksudkan agar target yang telah ditetapkan dapat tercapai pada setiap tahun

anggaran.

Dokumen Renstra Perubahan ini dihasilkan melalui suatu proses yang

yang berorientasi pada hasil yang ingin dicapai sampai dengan Tahun 2022

dengan cara yang sistematis dan berkesinambungan dengan memperhitungkan

potensi, peluang dan kendala yang ada atau yang mungkin timbul Proses

tersebut telah menghasilkan Renstra Badan Kepegawaian dan Pengembangan

Sumber Daya Manusia Kabupaten Buton Tengah yang memuat visi, misi,

tujuan, sasaran, strategi, kebijakan serta program dan kegiatan pokok yang akan

dilaksanakan sampai dengan Tahun 2022.

Renstra Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia

memiliki keterkaitan dengan dokumen perencanaan baik ditingkat nasional,

provinsi maupun Kabupaten/Kota. Keterkaitan Renstra Badan Kepegawaian

dan Pengembangan SDM dengan RPJMD, Renstra Badan Kepegawaian

Negara dan Renstra Badan Kepegawaian Daerah Provinsi, dan dengan

Renja Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia

diuraikan sebagai berikut: Penyusunan Renstra Badan Kepegawaian dan

Pengembangan Sumber Daya Manusia mengacu pada tugasdan fungsi perangkat

daerah sesuai dengan Peraturan Daerah tentang Perangkat Daerah Kabupaten

Buton Tengah, Peraturan Bupati Buton Tengah tentang Tugas dan Fungsi

Perangkat Daerah, RPJMD Kabupaten Buton Tengah, dan memperhatikan

18
Renstra Badan kepegawaian Negara, Renstra Badan Kepegawaian Daerah

Provinsi RPJMD dijabarkan kedalam Renstra OPD dan diterjemahkan kedalam

RKPD.

Adapun penyusunan Perubahan Rencana Strategis Badan Kepegawaian

dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Tahun 2017 - 2022 ini berpedoman

kepada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Buton

Tengah Tahun 2017 - 2022 Keselarasan Renstra Badan Kepegawaian dan

Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Buton Tengah dengan

RPJMD Kabupaten Buton Tengah Tahun 2017- 2022 terkait dalam MISI ke5

Membangun Pemerintahan Yang Bersihdan Meningkatkan Kualitas

Pelayanan Publik, dengan tujuan Meningkatkan Akuntabilitas Keuangan dan

Kinerja Pemerintahan Daerah. RPJMD menjadi dasar pencapaian kinerja

daerah jangka menengah yang dilaksanakan melalui Renstra OPD

Keberhasilan pencapaian visi dan misi kepala daerah ditentukan oleh

keberhasilan pencapaian visi, misi Renstra OPD yang inheren.

19
E. STRUKTUR ORGANISASI DUDI/INSTANSI

20
BAB III

PEMBAHASAN

A. Materi Kegiatan

Praktek kerja lapangan telah dilakukan oleh penulis selama

kurang lebih tiga bulan sejak tanggal 9 September 2021 sampai dengan 9

Desember 2021 di Badan Kepegawaian dan Pengembangan SUmber

Daya Manusisa Kab. Buton Tengah. Adapun kegiatan praktek kerja

lapangan yang dilakukan yaitu membantu administrasi keuangan dan

perencanaan. Adapun kegiatan penulis selama praktik kerja sebagai

berikut :

1. Menscan dokumen

2. Membantu pelaksanaan Ujian Tes CPNS di Mawasangka

3. Peremajaan data MySAPK

B. Pelaksanaan Kegiatan.

1. Menscan Dokumen

21
Gambar 1. Scan Dokumen.

Dalam melaksanakan pekerjaan ini, awalnya dibimbing oleh

pegawai di kantor tentang bagaimana cara operasi alat Scan DR-M160

Capture On Touch. Scanner Dokumen adalah sebuah alat untuk

mendigitalkan kertas dokumen menjadi data/file digital

(archiving/pengarsipan), sehingga mudah dalam hal penyimpanan (save),

mudah dicari kembali (search) dan siap untuk dicetak kembali (reprint)

suatu saat apabila dibutuhkan.

2. Membantu Pelaksanaan Ujian Tes SKD CPNS Buton Tengah

CAT merupakan tes dalam seleksi CPNS berbasis komputer,

dimana nilai dapat dimonitor langsung oleh masyarakat umum saat

peserta mengerjakan soal atau usai tes. Dengan hadirnya CAT sejak

tahun 2013, diharapkan negara mendapatkan sumber daya manusia

yang profesional. CAT adalah suatu metode seleksi dengan alat bantu

komputer yang digunakan untuk mendapatkan standar minimal

kompetensi dasar yang digunakan dalam seleksi CPNS. Tujuannya

untuk memperoleh ASN yang profesional, memiliki nilai dasar, dan

22
etika profesi dalam melaksanakan tugas pelayanan publik, tugas

pemerintahan, dan tugas pembangunan.

Tes CPNS Buton Tengah dilaksanakan di Kecamatan

Mawasangka bertempat pada Gedung Kesenian Mawasangka sejak

tanggal ........pada saat itu penulis membantu pemasangan kabel RJ45,

setting komputer, dan lain-lain.

Gambar 3. Pelaksanaan Tes SKD dengan sistem CAT

3. Peremajaan Data MySAPK

MySAPK adalah aplikasi berbasis teknologi seluler untuk

Pegawai Negeri Sipil yang terintegrasi dan terhubung secara daring

dengan database PNS Nasional untuk informasi Profil Pegawai Negeri

Sipil.

Penulis membantu penginputan verifikasi MySAPK data Pegawai

Se Buton Tengah.

23
Gambar 4. Tampilan Layar SIASN

2. Tabel Jurnal Kegiatan

Pelaksanaan Bentuk Kegiatan


No
Hari Tgl/Bln/Thn

1. Senin 13/9/2021 Hari pertama kerja

2. Selasa 14 /9/2021 Menscan Dokumen

3. Jumat 17/9/2021 Menscan Dokumen

4. Jumat 01/10/2021 Membantu pelaksanaan Ujian Tes


CPNS di Mawasangka

24
5. Kamis 18/11/2021 Peremajaan data MySAPK

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pelaksanaan praktik kerja lapangan di Badan

Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Buton

Tengah maka penulis menyimpulkan bahwa selama menjalankan Praktik Kerja

Lapangan (PKL) selama 3 bulan di mulai pada tanggal 9 September 2021 sampai

dengan 9 Desember 2021 dengan berbagai kegiatan rutin, Kesimpulan yang dapat

disampaikan oleh penulis sebagai berikut :

1. Penulis dapat mengetahui konsep-konsep non-akademis, yaitu disiplin saat

masuk kerja maupun pulang kerja dan bertanggung jawab dengan tugas yang

diberikan.

2. Penulis memperoleh wawasan tentang dunia kerja dalam bentuk pengalaman,

pengetahuan dan kemampuan dalam menghadapi masalah yang timbul di

tempat kerja.

25
3. Penulis dapat memahami bagaimana sistem yang berjalan yang diterapkan di

dalamdi Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia

Kabupaten Buton Tengah melayani pegawai.

B. SARAN

Untuk mencapai pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan (PKL) yang baik,

penulis memberikan saran-saran yang dapat bermanfaat bagi di Badan

Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Buton

Tengah yang akan melaksanakan PKL selanjutnya sebagai berikut :

1. Disarankan untuk menggunakan google drive premium untuk mengarsip

surat masuk dan berkas fip agar memudahkan pencarian berkas.

penginputan data PTHL dimasukan kedalam microsoft exel sebelum

diinputkan kedalam aplikasi sehingga data menjadi akurat.

2. Bagi siswa yang akan melaksanakan PKL selanjutnya diharapkan dapat

memperdalam pemahaman dan praktik dalam bidang Pengarsipan berkas

dan penggunakan Microsoft Exel .

26
DAFTAR PUSTAKA

https://siasn-instansi.bkn.go.id/layananPeremajaan/monitoringUsulan

Indonesia, U. T. (2018, Juli 1). Panduan penulisan Praktik Kerja Lapangan FTIK .

Dipetik Oktober 7, 2019, dari Scele teknokrat: http://scele.teknokrat.ac.id

Kementerian Pendayagunaan Aparatur Sipil Negara dan Reformasi Birokrasi,

https://menpan.go.id/site/berita-terkini/apa-itu-cat-dalam-seleksi-cpns.

LAKIP- Badan Kepegawaian dan Pengembangan SDM Kabupaten Buton

Tengah Tahun 2020

27
28

Anda mungkin juga menyukai