PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Tidak bisa dipungkiri komunikasi sangat diperlukan untuk menyampaikan maksud dan
tujuan. Kapanpun dan dimanapun berada, dengan berkomunikasi manusia dapat saling
berhubungan satu sama lain baik dalam kehidupan sehari-hari di rumah tangga, ditempat
pekerjaan, di pasar, dan di dalam suatu masyarakat serta tidak ada manusia yang tidak akan
terlibat dalam komunikasi. Begitu pula dalam suatu organisasi di perlulkan adanya komunikasi
baik kepada Pemimpin serta kepada para anggota-anggotanya secara timbal balik untuk mencapai
suatu tujuan.
adalah suatu sistem yang saling tergantung yang mencangkup komunikasi internal dan
komunikasi eksternal. Komunikas internal adalah komunikasi dalam organisasi itu sendiri seperti
komunikasi dari bawahan kepada atasan, komunikasi dari atasan kepada bawahan, komunikasi
sesama karyawan yang sama tingkatannya. Sedangkan Komunikasi eksternal adalah komunikasi
yang dilakukan organisasi terhadap lingkungan luarnya, seperti komunikasi dalam penjualan hasil
Dalam suatu organisasi diperlukan adanya komunikasi yang baik untuk menciptakan
suatu tujuan bersama. Tingkah-laku manusia dalam suatu organisasi atau kelompok sangat
organisasi.
1
Seperti halnya dengan keadaan antara klub yang satu dengan klub yang lain dalam
himpunan PTMSI yang tidak bisa menunjukan kebersamaan mereka dalam suatu Organisasi
yang sama. Merasa adanya persaingan antar-klub, menimbulkan konflik yang berdampak pada
atlit.
Begitu pula Adanya sikap terbuka dalam suatu organisasi adalah salah satu subtasnsi
dalam organ isasi yang harus dilaksanakan. Sikap terbuka memberikan pengaruh yang positif
terhadap jalannya suatu organisasi. Namun, lain halnya yang dirasakan atlit-atlit saat ini, merasa
adanya tidak kesesuaian keinginan dari yang dilakukan. Terutama keterbukaaan masalah Dana
untuk atlit masih belum sepenuhnya terbuka, sehingga menjadi suatu konflik yang harus
diselesaikan.
Budaya organisasi merupakan kunci dan konsep bersama yang membentuk citra mereka
dalam organisasi, meliputi iklim positif, pengaruh negatif, kualitas keunggulan, potensi
pertumbuhan, unsur-unsur organisasi (Rahmat, 2006:313). Sedangkan Konflik yang terjadi dalam
klub-klub PTMSI saat ini seakan-akan menjadikan budaya yang tertanam yang tidak bisa
tenis meja, baik antara pengurus dan pada atlet-atletnya. Dengan adanya konflik yang terjadi,
pengurus PTMSI sebagai induk dari klub-klub sebaiknya melihat konflik dan menyelesaikannya
secara bersama. Tapi itu terkendala karena tidak adanya komunikasi yang dilakukan antara atasan
dan bawahan dan pada anggota-anggota yang berperan penting dalam pembinaan dan
bahan masukan untuk kemajuan PTMSI. Namun, hal itu kurang dilakukan, konflik-konflik yang
2
kecil sebaiknya dijadikan catatan penting untuk PTMSI. Akan tetapi, seolah-olah tidak penting
dengan masalah yang sudah menjamur yang berdampak pada mental atlet.
Ibarat ROI ada suatu singkatan yang popular dalam kalangan manager, yang berarti
“Return On Investment”, atau “Laba atau Modal yang ditanamkan”. Tentu saja ini, adalah hal
yang sangat vital dalam setiap perusahaan. Tapi ROI dapat juga berarti “Return On Individual”
(Hasil atau keuntungan Dari Setiap Pekerja”). Para pemimpin atau manager mengelolah orang;
dengan orang-orang inilah seorang pemimpin atau manager berhasil atau gagal. Suatu tanggung
jawab yang terutama dari seorang pemimpin atau manager, ialah untuk mengembangkan suatu
team yang bekerjasama dengan dia, jadi bukan untuk dia. Jika pemimpin itu dapat melaksanakan
ini, maka kemungkinan untuk mewujudkan hasil yang maksimal dari individu-individu, dan
dengan kemudian kemajuan organisasi, adalah besar sekali, menurut James G. Robbins dan
Namun dengan adanya konflik internal yang terjadi dalam kepengurusan PTMSI
menimbulkan dampak terhadap atlit, Program – program pada masa awal kepemimpinan PTMSI
menjadi tidak terlaksana secara sempurna dan tidak sesuai yang diharapkan. Visi dan misi yang
dibangun serta disepakati secara mufakat tidak tercapai disebabkan adamya kepentingan –
meningkatkan prestasi atlit pada khususnya dan mengharumkan nama daerah dan bangsa pada
umumnya. Begitu pula sebaliknya atlit mempunya tanggung jawab untuk disiplin dalam latihan
membina dan memberikan sumbangsih untuk mendorong atlet agar bisa berprestasi. Ini adalah
sikap perhatian yang harus dilakukan oleh pengurus PTMSI agar bisa memperhatikan pemula
3
yang baru ingin mengasah bakatnya. Namun, hal tersebut masih kurang dirasakan sehingga
Pengurus PTMSI merupakan motifator bagi penunjang keberhasilan atlit dan sebaliknya
keberhasilan atlit merupakan investasi pengurus dalam pengembangan dan kemajuan PTMSI di
Pada tahun 1980-1985 adalah masa kepemimpinan DR. Tajuddin, beliau dikenal sebagai
seorang yang familiar dan dekat dengan atlit-atlitnya, semenjak masa kepemimpinanya telah
mencapai prestasi yang cukup banyak pada atlit-atlitnya, seperti Rusli Karauddin, Ratna
kamaruddin, Oli Da Costa, Ever, dan lain-lain. Mereka telah mengharumkan nama sul-sel di
Pembinaan atlit yang dilakukan oleh beliau tidak tanggung-tanggung untuk membawa
atlitnya berlatih sampai keluar negeri, dan begitu banyak relasi yang beliau kenal untuk
bekerjasama dalam pembinaan atlit-atlit tenis meja pada waktu itu sehingga berdampak baik bagi
peningkatan prestasi atlit. Tidak hanya dalam pembinaan beliau berusaha tetapi juga
Adanya Kedekatan antara Atlet dengan beliau memberikan motifasi langsung pada atlet-
atlet. Terkadang beliau ikut serta dalam latihan yang dilaksanakan dan setelah atlet berlatih,
beliau melakukan pembicaraan yang releks pada atlet guna memberikan semangat berlatih. Ini
salah satu cara yang dilakukan oleh beliau agar dekat dengan atlet-atletnya. Sehingga apa yang
dirasakan atlet dan apa yang menjadi beban atlet dapat diketahui dan dapat segera diselesaikan.
Terjalinnya komunikasi yang baik yang dilakukan oleh pengurus kepada atlet dan sikap
terbuka memberikan semangat untuk atlet. Pembinaan yang secara langsung dan keterbukaan
pengurus pada atlet memberikan dampak yang positif terhadap prestasi atlet.
4
Setelah Masa kepemimpinan beliau berakhir, prestasi atlit dari tahun ke tahun semakin
menurun, pembinaan dan even-even pertandingan tenis meja sangat kurang digelar dan
dilaksanakan pada tiap tahunnya yang dampaknya kematangan mental atlit kurang yang
disebabkan oleh kurangnya even pertandingan, menjadikan atlit tidak siap mental pada saat
mereka bertanding keluar untuk membawakan nama Sul-Sel, bahkan sebagian atlit-atlit yang
berpotensi untuk mengharumkan nama Sul-Sel telah berpindah profinsi lain dengan alasan lebih
dalam disiplin ilmu komunikasi, terutama substudy komunikasi organisasi. Adanya hubungan
yang sirkuler antara iklim organisasi dengan iklim komunikasi. Tingkah laku komunikasi
mengarah pada perkembangan iklim, di antaranya iklim organisasi. Iklim organisasi dipengaruhi
oleh bermacam-macam anggota organisasi bertingkah laku dan berkomunikasi. Iklim komunikasi
yang penuh persaudaraan mendorong para anggota organisasi berkomunikasi secara terbuka,
rileks, ramah tamah dengan anggota lain. Sedangkan iklim negatif menjadikan anggota tidak
berani berkomunikasi secara terbuka dan penuh rasa persaudaraan (Arni, 1995:85).
B. Rumusan Masalah
Dengan adanya masalah internal dan ekternal yang terjadi dalam kepengurusan PTMSI Sul-Sel
1. Bagaimana keadaan Iklim Komunikasi pengurus PTMSI Sulawesi Selatan sekarang ini?
5
C. Tujuan dan mamfaat Penelitian
1. Untuk mengetahui iklim komunikasi yang terjadi dalam kepengurusan PTMSI sulawsi
D. Karangka Konseptual
Iklim komunikasi mempunyai hubungan yang sirkuler dengan iklim organisasi, dan
tingkahlaku organisasi mengarah pada perkembangan iklim, diantaraanya iklim organisasi. Iklim
organisasi dipengaruhi oleh bermacam-macam cara anggota organisasi bertingkah laku dan
berkomunikasi. Iklim komunikasi yang penuh persaudaraan mendorong para anggota organisasi
berkomunikasi secara terbuka, rileks, ramah tamah dengan anggota yang lain. Sedangkan iklim
yang negatif menjadi anggota tidak berani berkomunikasi secara terbuka dan penuh rasa
persaudaraaan
Dalam suatu organisasi iklim komunikasi merupakan hal yang perlu menjadi perhatian
seorang pemimpin organisasi karena faktor tersebut banyaknya ikut mempengaruhi kepada
tingkah laku anggota organisasi. Keberhasilan suatu organisasi tidak terlepas dengan adanya
sikap dan perhatian seorang pemimpin terhadap anggota-anggotanya, sehingga dapat bekerjasama
6
Menurut Redding dalam penelitiannya menunjukan bahwa iklim komunikasi lebih luas
dari persepsi karyawan terhadap kualitas hubungan dan komunikasi organisasi dalam organisasi
atasan membantu mereka membangun dan menjaga perasaan diri berharga dan penting.
5. Tujuan kinerja yang tinggi, pada tingkat mana tujuan kinerja dikomunikasikan dengan jelas
BUDAYA ORGANISASI
INFORMASI
IKLIM KOMUNIKASI
Akse Kua
bili litas
tas Kepuasan pada Organisasi Me
dia
MAKNA
Diatas adalah gambar Model Profil Variabel Komunikasi Organisasi yang
Profil Komunikasi Organisasi mempunyai beberapa variabel yang diukur dimana setiap
7
a. Iklim Komunikasi, Seberapa jauh anggota organisasi merasa bahwa organisasi dapat
dipercaya, mendukung, terbuka, menaruh perhatian, dan secara aktif meminta pendapat
mereka, serta memberikan penghargaan atas standar kinerja yang baik. Subvariabel yang
diukur adalah :
Kepercayaan, adalah persepsi anggota organisasi tentang seberapa jauh atasan, bawahan,
informasi yang dianggap penting bagi anggota, kebebasan, dan kemudahan anggota
memperoleh informasi.
Perhatian dan tujuan kinerja tinggi, adalah persepsi anggota tentang keinginan anggota
b. Kepuasan Organisasi, adalah persepsi tentang seberapa jauh anggota organisasi merasa
puas.
Kepuasan kerja, adalah persepsi tentang seberapa jauh anggota organisasi merasa puas
Kepuasaan kepenyeliaan atau supervise, adalah persepsi tentang seberapa jauh anggota
Kepuasan Upah dan keuntungan, adalah persepsi tentang seberapa jauh anggota
organisasi merasa puas dengan gaji , tunjangan, dan fasilitas yang diterima.
8
Kepuasan penilaiaan prestasi, promosi, dan peluang kerja, adalah persepsi tentang
seberapa jauh anggota merasa puas dengan system penilaian, promosi, dan kesempatan
Kepuasan pada rekan sejawat, adalah persepsi tentang seberapa jauh anggota merasa puas
informasi yang tersedia bagi mereka dari berbagi sumber dalam organisasi, seperti atsan
langsung., atasan lebih tinggi, kelompok, bawahan, dokumen- penerbitan, obrolan lisan
(grapevine).
Kualitas media, adalah persepsi anggota organisasi mengenai seberapa jauh penerbitan,
petunjuk tertulis, laporan, dan media lainnya dinilai menarik, tepat, efesien, dan dapat
dipercaya.
informasi dalam organisasi yang diterima mereka atau mengenai seberapa jauh pesan
disebarkan melalui seluruh organisasi atau siapa yang mengetahui sesuatu tentang suatu
pesan tertentu.
d. Beban Informasi, adalah persepsi anggota organisasi mengenai jumlah berbagai informasi
dalam organisasi yang diharapkan mereka dari berbagai sumber atau berkaitan dengan
(terisolasi).
e. Budaya Organisasi, adalah persepsi anggota organisasi mengenai nilai kunci dan konsep
bersama yang membentuk citra mereka terhadap organisasi, meliput iklim positif, pengaruh
Dari karangka konsep variabel-variabel dan subvariabel yang dijelaskan diatas maka penulis
9
Skema Pemikiran Penulisan :
O
R Beban Ketepatan
G Ketelitian Penyebaran
A
N
I
S
A ANGGOTA
S
I
(ATLIT)
Prestasi Atlit
10
F. Definisi Operasional
pengertian terhadapp konsep yang mendasari penelitian sesuai judul, sebagai berikut :
1. Iklim komunikasi
Adalah sejauh mana anggota organisasi PTMSI dapat memberikan dukungan, kepercayaaan,
Adalah sebuah organisasi olah raga tenis meja dibawah naungan Dinas Kesehatan propinsi
Sul-Sel. PTMSI mempunyai wewenan dan tanggung jawab, mengurus segala program-
pertandingan tenis meja, serta kesiapan dan persiapan atlit untuk siap bertanding untuk
membawa nama daerah dalam even pertandingan yang selalu diadakan atau dilaksanakan.
Adalah bagaimana cara Pengurus PTMSI melakukan komunikasi efektif dalam organisasi,
baik mengirim pesan, menerima pesan, dan meresponnya secara baik, guna menghindari
4. Struktur Organisasi
alokasi sumberdaya organisasi, terutama yang terkait dengan pembagian kerja dan
sumber daya yang dimiliki PTMSI, serta bagaimana keseluruhan kerja tersebut dapat
11
F. Metode Penelitian
Lokasi penelitian di sekertariat PTMSI Sulawesi Selatan dibawah nangungan Dinas kesehatan
Propinsi Sulawesi selatan serta di klub-klub tenis meja yang berada di Makassar. Dengan
Tipe penelitian Deskriptif kualitatif yaitu metode riset di mana periset melakukan kegiatan
wawancara tatap muka secara mendalam untuk menggali informasi yang dibutuhkan sebagai
secara bebas kepada informan yang dianggap tahu dan pernah terlibat dalam
penelitian ini.
b. Data sekunder
Data yang diperoleh dari studi pustaka yaitu data yang berhubungan dengan penelitian ini.
4. Informan Penelitian
12
Rekan-rekan pemerhati tenis meja : 2
BAB II
Daftar Pustaka
1. Pengertian Komunikasi
Komunikasi mengacu pada suatu tindakan oleh orang ke orang lain, yang
mengeirim pesan dan menerima pesan yang terdistori oleh gangguan, dan terjadi pada
Jika kita melihat seseorang terlibat dalam suatu komunikasi, kita menemukan
ditujukan oleh orang lain dimana pertunjukan yang kita bawa mempresentasikan atau
mewakili sesuatu. Dengan kata lain ada informasi yang akan disampaikan.
Setelah orang lain melihat apa yang kita pertunjukan maka akan tejadi proses
menghasilkan suatu pengertian dan pemahaman yang sama, maka dapat dikatakan
13
Kincaid dan Schramm dalam Arifin ( 2002 : 12 ) mengatakan bahwa :
Dalam hal ini komunikasi dua arah dengan saling memberikan feedback
media. Lambang sebagai media primer dalam proses komunikasi adalah bahasa,
kial, isyarat, gambar, warna, dan lain sebaagainya yang secara langsung
14
b. Proses Komunikasi secara sekunder
seorang kepada orang lain dengan menggunakan alat atau sarana sebagai media
banyak. Seperti surat, telepon, teleks, surat kabar, majalah, radio, televisi, dan
film.
yang meliputi aliran informasi ke bawah maupun ke atas yangg terjadi antara Atasan dan
organisasional
Adapun metode yang sering digunakan para atasan untuk menyampaikan informasi
1. Tulisan saja
2. Lisan saja
15
3. Tulisan diikuti lisan
menngalir dari tingkat yang lebih rendah ke tingkat yang lebih tinggi. Beberapa
lainnya.
muncul kepermukaan dehingga penyelia tahu apa yang mengganggu mereka yang
16
Adapun macam-macam tujuan komunikasi:
mengkoordinasikan program.
5. Komunikasi yg memberikan info ttg hasil kegiatan dan informasi umpan balik utk
pengawasan.
3. Organisasi
masalah karena yang terpenting aadalah mereka bekerja di daalam suatu struktur
organisasi tertentu.
adalah suatu koordinasi rasional kegiatan sejumlah orang untuk mencapai beberapa
yujuan umum melalui pembagiaan peekerjaan daan fungssi melalui hierarki otoritas
bagian dengan bagian lain dan tergantung kepada komunikasi manusai untuk
17
Dalam suatu Organisasi terdapat struktur formal dan struktur informal. Struktur
hubungan yang tercipta di luar hubungan kerja. Struktur informal ini melayani
dalam organisasi
dari satu orang untuk menyelesaikannnya. Kondisi ini timbul mungkin disebabkan
oleh karena tugas itu terlalu besar atau terlalu konfleks untuk ditangani stu orang.
Oleh karena itu suatu organisasi dapat kecil seperti usaha dua orangindividu aatau
dapat sangat besar yang melibaatkan bnyaak orang daalam interaksi kerjasama.
aspek intelektual.
18
2. Pekerjaan dalam organisasi. Pekerjaan yang dilakukan anggota org. Terdiri
organisasi formal dimaana pola hubungan ditetapkan secara formal oleh hukum dan
top management. Kedua, organisasi informal di mana sejumlah tata hubungan kerja
ada tiga hal yang sama-sama dikemukakan yaitu : organisasi merupakan suatu sistem,
1. Organisasi Sosial
Merujuk pada pola-pola interaksi sosial (frekuensi dan lamanya kontak antara
Contoh: Keaggotaan dalam satu komunitas etnis, klub pendukung sepak bola.
19
2. Organisasi Formal
suatu proses dinamis. Penyampaian informasi yang akurat dan pemahaman atas
informasi sari satu unit (pengirim) ke unit lain (penerima) vital dalam:
tersebut.
tetapi, terdapat, tujuan lain yang mendukung tercapainya tujuan utam, misalnya, agar
dipeoleh pendapat maka harus mempertahankan tingkat kerja yang efeektif. Untuk
mencapainya maka organisasi harus memiliki orang-orang yang bermotifasi yang bisa
20
3. Komunikasi Organisasi
Adanya beberapa defenisi dan berbagai makna itu, sudah brang tertentu
ilmiah. Kesulitan ini lansung terlihat dari lahirnya sejumlah definisi mengenai
mengubah tinkah laku orang lain. Komunikasi menyangkut semua prosedur melalui
simbol verbal.
dari rumusan Gode (1969) yaitu ; “ komunikasi adalah suaatu proses yang membuat
21
adanya kebersamaan bagi dua atau lebih orang yang semula dimonopoli oleh satu
atau beberapa orang”. Perumusan ini bermaksud bahwa yang baik atau efektif,
Komunikasi memang multi makna dan kompleks. Hal ini terlihat jelas
komunikasi itu tetap ada dan tidak berubah, namun pemahaman tentaang fenomena
itulah yang dapat berbeeda dari satu orang dengan orang lainnya. Namun untuk
definisi yang ada dan berbeda-beda itu perlu diketahui dan dikaji secara mendalam.
: 27).
yang terjadi. Komunikasi abtara pimpinan dan bawahan, antara bawahan dan
pimpinan, antara orang-orang dan jabatan yang sama, serta komunikasi yang terjadi
penyeluran segenap informasi, emosi dan keinginan yang menyakut semua unsur,
tugas, pekerjaaan, dan relasi-relasi pribadi. Arus informasi ini dapat berupa :
22
Mengantar informasi mengenai pendapat, perasaan atau emosi-emosi,
bawahaan
hirarki yang lebih rendah ke tingkat yag lebih tinggi. Komunikasi ke atas
kerja para anggotanya dan berbagai ketidak puasan yang mungkin terjadi.
Komunikasi ini juga membuat bawahan memiliki rasa bagian dari organisasi.
yang lebih tinggi ke tingkat yang lebih rendah. Komunikasi ke bawah seing
kali berupa perintah atau intruksi. Bersamaan dengan pemberian perintah ini
23
Komunikasi lateral dalam komunikasi disebut juga komunikasi orizontal,
yaitu arus pesan antara rekan-rekan sejawat dalam unit kerja yang sama denan
anggota. Hubungan yan baik dan komunikasi yang berarti di antara anggota,
keahliannya.
organisasi yang telah dibagi-bagi dalam bagian atau sub bagian yang
24
tentang tujuan organisasim arah dari suatu tugas, bagaimana usaha untuk
pekerjaan dan prestasi yang mereka telah lakukan, mungkin mereka ingin
1. Iklim komunikasi
anggota organisasi bertingkah laku dan berkomunikasi. Iklim komunikasi yang penuh
25
Iklim komunikasi memberi pedoman bagi keputusan dan perilaku individu.
Iklim komunikasi dapat menjadi salah satu pengaruh yang paling penting dalam
didengarkan dan digunakan. Ketiga, percaaya diri, dan keandalan. Sumber pesan dan
ketulusan dalam berkata dan mendengar. Kelima, tujuan kinerja yang tinggi. Tingkat
5. Tujuan kinerja yang tinggi, pada tingkat mana tujuan kinerja dikomunikasikan
Wayne Pacce dan Brent Peterson mengembangkan enam faktor besar yang
b. Pembuatan keputusan bersama, para pegawai harus di semua tingkat harus diajak
dalam orang harus menunjukkan suatu komitmen terhadap tukuan berkinerja atau
berproduktivitas tinggi.
27
Menurut Redding, yang dikutip oleh Pace dan Faules menyatakan bahwa
”iklim komunikasi organisasi jauh lebih penting daripada keterampilan atau teknik-
Dari sini dapat dilihat bahwa iklim komunikasi di dalam sebuah organisasi
itu perlu untuk diperhatikan agar dapat menciptakan sebuah organisasi yang efektif.
Di dalam buku komunikasi organisasi yang ditulis oleh Pace dan Faules menegaskan
hal ini dengan mengemukakan bahwa iklim komunikasi tertentu memberi pedoman
28
Redding mengatakan Iklim komuniaksi organsiasi merupakan fungsi
informasi yang terbuka dan cukup tentang organisasi, mendengarkan dengan penuh
perhatian serta memperoleh informasi yang dapat dipercayai dan terus terang dari
anggota organisasi, secara aktif memberi penyuluhan kepada para anggota organisasi
sehingga mereka dapat melihat bahwa keterlibatan mereka penting bagi keputusan-
keputusan dalam organisasi, dan menaruh perhatian pada pekerjaan yang bermutu
1. Iklim organisasi
tahun yang lalu tetapi sampai sekarang belum ada kesepakatan para ahli tentang itu.
Telah banyak usaha yang telah dilakukan untuk memisahkan, menerangkan, dan
iklim organisasi sebagai suatu konsep yang merefleksikan isi dan kekuatan dari nilai-
nilai umum, norma, sikap, tingkah laku dan perasaan anggota terhadap suatu sistem
sosial.
29
mengatakan iklim organisasi adalah suatu set atribut organisasi dan subsistemnya
yang dapat dirasakan oleh anggota subsistem, terhadap anggota dan lingkungannya.
nantinya membentuk iklim komunikasi. Iklim terbentuk melalui interaksi. Iklim suatu
organisasi dapat diungkap melalui isi pesan dan bentuk-bentuk simbolik yang
mungkin digambarkan atmosfer tempat kerja mereka dari segi penciptaan tingkat
Iklim organisasi adalah kualitas yang relatif abadi dari lingkungan internal
mereka serta dapat diuraikan dalam istilah nilai-nilai suatu set karakteristik tertentu
dari lingkungan.
iklim organisasi sebagai suatu konsep yang mereflesikan isi dan kekuatan dari nilai-
nilai umum, norma, sikap, tingkah laku dan perasaan anggota terhadap suatu sistem
sosial.
ditekakan oleh Redding sebagai berikut. Iklim organisasi adalah lebih krusial
yang efektif. Hal ini sesuai dengan Skiner yang mengatakan bahwa penguatan
30
(reinforcement) yang positif membantu mengembangkan respon yang diinginkan.
Dari definisi yang dikemukakan, para ahli belum sepakat tentang konsep
iklim organisasi ini, tetapi walaupun demikian sudah ada kesekakatan umum
mengenai atributnya tetapi jugan aada hal-hal penting yang tidak disepakati mereka.
1. Ada konsensus baahwa iklim organisasi adalah suatu konsep yang masih menjadi
pembicaraan para ahli mengenai sifat yang dipunyai sistem secara keseluruhan
2. Juga ada persetujuan bahwa iklim lebih bersifat deskriptif daripada efektif atau
evaluatif.
3. Juga diterima secara umum bahwa iklim timbul dari dan diperkuat oleh praktik
organisasi yang mungkin terbatas pada aktivitas yang sistematis dan yang telah
menjadi kebiasaan yang dalam, serta penting oleh organisasi atau anggotanya.
penelitian menduga bahwa suatu set dimensi atau pernyataan yang deskriptif
5. Juga diperdebatkan apa iklim itu konsep yang objektif atau subjektif.
31
7. Iklim juga mempunyai pertalian denggan kultur organisasi. Beberapa pengarang
menyatakan bahwa iklim adalah suatu pengganti yang lebih bersifat empiris bagi
istilah kultur.
suasana atau keadaan suatu organisasi. Iklim di sini sama artinya dengan iklim pada
cuaca, yaitu penggambaran secara fisik mengenai suatu organisasi. Cuaca tersebut
dipengaruhi oleh hal-hal seperti temperatur, kelembaban, hujan, sinar matahari, dan
sebagainya. Hal ini sama dengan penggambaran iklim komunikasi organisasi yang
organisasi. Iklim organisasi dapat menjadi salah satu pengaruh usaha-usaha anggota
organisasi. Iklim komunikasi dapat menjadi salah satu pengaruh amg penting dalam
mempengaruhi kepada tingkah laku pegawai dan organisasi itu sendiri. Untuk dapat
32
pemahaman mengenai bagaimana iklim komunikas, iklim organisasi yang sudah
dipaparkan sebelumnya.
cara hidup kita, kepada siapa kita bicara, siapa yang kita sukai, bagaimana
adalah suasana yang dibentuk dari hasil proses komunikasi yang berlangsung dalam
organisasi.
melalui isi pesan dan bentuk-bentuk simbolik yang digunakan dalam berinteraksi.
tugas-tugas mereka.
33
Mendengarkan dengan penuh perhatian serta memperoleh info yang dapat
organisasi.
organisasi.
34
6. Perhatian pada tujuan –tujuan berkinerja tinggi : personel di semua tingkatan
pedomanan) dipahami secara selektif untuk menciptakan evaluasi dan reaksi yang
menunjukkan apakah yang dimaksud oleh setiap unsur dasar tersebut dan
Misalnya, informasi yang cukup merupakan sebuah indikasi untuk para anggota
terlibat dalam kegiatan emosi, kegiatan self moving yang mencakup kegiatan fisik
35
2. Pekerjaan dalam organisasi. Pekerjaan yang dilakukan anggota org. Terdiri dari
pelayanan organisasi.
4. Organizational governance
itu terjadi pada setiap lingkungan tertentu yang mempunyai struktur, karakteristik,
36
untuk mendapatkan dukungan pihak-pihak atau semacam relasi, semakin banyak
relasi yang diajak kerjasama maka semakin kuatlah organisasi yang dipimpin.
berurutan merupakan bentuk komunikasi yang utama, yang pasti terjadi dalam
organisasi, meliputi perluasan bentuk penyebaran diadik. Dalam hal ini setiap
Aliran informasi berkembang dari kontak antar pesona yang teratur dan
menunjukan bahwa pola atau keadaan urusan yang teratur mensyaratkan bahwa
menjadi :
1. Pola roda
37
sentral. Orang yang dalam posisi sentral menrima kontak dan informasi yang
2. Pola lingkaran
satu dengan yang lainnya hanya melalui sejenis system pengulangan pesan.
anggota lainnya, demikian pula tidak ada anggota yang memiliki akses
memecahkanpersoalan.
Proses komunikasi:
1. Pengirim
3. Penerima Berita.
38
1. Komunikasi untuk kegiatan yang tak diprogram
mengkoordinasikan program.
5. Komunikasi yang memberikan info tentang hasil kegiatan dan informasi umpan
a. AliranVertikal
dalam organisasi.
organisasional
39
Bentuk:
rantai perintah
majalah perusahaan
kotak informasi
laporan tahunan
pertemuan kelompok
serikat pekerja
Bentuk:
pertemuan kelompok
prosedur pengaduan
surat usulan
pemberian saran
40
wawancara
serikat sekerja
b. Aliran Horizontal
c. Aliran diagonal:
organisasi.
41
2. Hambatan antar pribadi
kesamaan pengirim-penerima
3. Hambatan organisasional
Menurut House :
tugas tersebut.
42
Pemimpin yang ramah yang memperhatikan kebutuhan para pengkutnya
keputusan.
BAB III
Seperti cabang olah raga lainnya, tenis meja semula dikenal sebagai hiburan
ringan bagi masyarakat. Berasal dari permainan tenis kuno pada aabad pertengahan,
bersama dengan lawan tenis dan badminton, permainan populer di inggris pada
pertengahan kedua, abad ke 19 dengan nama seperti kita mengenalnya sekarang dan
beberapa nama seperti “Gossima” dan “Whiff Whaff”. Setelah nama “pingpong”
( berasal dari tiruan suara yang ditimbulkan oleh sentuhan bola pada meja maupun bet
yang lembut, yang pada umumx di gunakan pada waktu itu) di introduksikan, permainan
masih berbentu kegemaran yang tidak menentu. Banyak bukti tang di temukan dari kurun
43
waktu yang sama menandakan hal tersebut dan ilustrasi mengenai kebiasaan
Pada tahun tahun permulaan abad sekarang ini, pingpong telah mendapatkan
beberapa bentuk yang masih serba kompleks, meskipun permainan ini oleh orang awam
masih di anggap sebagai sekedar “hiburan sehabis makan malam” yang menjadi
keluarkan nya peringatan atas penggunaan busana malam lengkap bagi pria maupun
wanita selain juga memberikan petunjuk tehnis terperinci mengenai karet bintik,
Permainan menjadi populer di eropa tengah pada tahun 1905-1910, dan baru
sebelum itu juga, versi yang lebih disempurnakan masuk di jepang, dari mana permainan
eropa dan hanya masih bertahan di inggris dan wales pada permulaan tahun 20-an. Pada
waktu itu “pingpong” terdaftar sebagai nama resmi permainan ini, yang selang beberapa
para peraturan mulai disusun, baik di eropa maupun di Timur jauh. Kemudian seteelah 60
tahun, tenis meja berkembang menjadi cabang yang digenari diseluruh dunia, yang
dilakukan oleh sekitar tiga puluh juta pemain aktif didalam kompotisi teratur dan tidak
44
terbilang lagi oleh puluhan juta penggemar tenis meja sebagai latihan untuk sekedar
rasakan peningkatan kecepatan (speed) permainan itu sendiri, lebih halus dan lebih di
Sebuah wadah tetap yang mengatur pertennis mejaan – ITTF – harus ada untuk
menjamin bahwa tenis meja tetap merupakan penambahan pada permainan ini, akan
banyak memberikan keluwesan dan keutungan bagi pemain yang mendapatkan pertama
didalam penetrapannya.
dengan permukaan raket, telah ditetapkan dengan mutlak, tidak dapat ditawar-tawar lagi,
setelah diadakan penelitian secara seksama. Perobahan atas permukaan raket hanya dapat
menghindari terjadinya permainan panjang antar pemain bertahan dan peraturan yang
diintroduksikan pada tahun 30-an serta perubahan-perubahan kecil yang telah diadakan
Perubahan atas peraturan olah raga tenis meja ini, hanya dapa di lakukan oleh
pertemuan umum Federasi tenis meja internasional yang di adakan sekali dalam 2 tahun
(ITTF’s Biennial Generasi meeting), setelah di capai kata mufakat oleh bagian terbesar
45
dari negara peserta (asosiasi) pertemuan tersebut. ITTF mempunyai lebih dari seratus
asosiasi sebagai anggota, yang sebagai peserta ITTF Biennial Generasi Meeting (BMG)
Tenis meja modern pada tingkat nasional maupun internasional adalah sama
“keras”nya denagn cabang olah raga lainnya, didalam tuntutannya untuk mencapai
tingkat tertinggi dalam kesegaran jasmani dan konsentrasi mental, yang hanya dapat
dicapai oleh latihan – latihan berat didalam usaha pengembangan kemampuan serta
Fred perry, juara tunggal tennis meja putera dunia pada tahun 1928-1929
keemudian mencapai prestasi yang sama dilapangan tenis lapangan wimb ledon; kurang
tepatlah bilamana kita mengatakan bahwa kepindahannya ke lapangan yang lebih luas
ukurannya, disebabkan oleh kelambaatan daya reaksi yang telah menghinggapi dirinya di
Namun sebagai suatu kenyataan harus kita terima bahwa tidak ada cabang olah
raga lain, yang memerlukan daya reaksi kilat serta koordinasi kekuatan otot yang lebih
organisasi yang menaungi cabang olahraga tennis meja secara internasional, didirikannya
ITTF adalah hasil daripada diskusi-diskusi yang diadakan di berlin pada tanggal 15
januari 1926, atas prakarsa Dr. George Lehmann dari jerman. Di Berlin dilegasi Inggris
telah mengundang peserta dari diskusi tersebut, untuk mengirim wakil-wakil negaranya
kejuaraan “Eropa” yang akan diselenggarakan akhir tahun itu juga di London, dimana
46
juga akan diadakan pertemuan resmi mengenai pendirian ITTF setelah berakhirnya
kejuaraan.
yang tadinya dinamakan kujuaraan “Eropa” dijadikan sebagai keejuaraaan dunia yang
pertama.
Kejuaraaan dunia berikut, yaitu kejjuaraan dunia yang sekaligus pertemuan umum
ke-2 diselenggarakan di Stockholm pada bulan januari 1982, untuk seterusnya sampai
tahun 1939 paada waktu maanaa sudaah teerdaftar 28 asosiasi (negara) sebagai anggota
ITTF. Baru paada taanggaal 1947 pertemuan umum (General Meeting) diadaakan selama
1957, sejak taahun 1957 diadakaan tiap dua tahun satu kali.
mengundurkan diri 41 tahun kemudian, yaitu pada tahun 1967, digantikan oleh H. Roy
Evans, OBE (wales) sampai dengan saat ini. Pada bulan maret 1976 ITTF telah
mengangkat seorang sekertaris jendral profesional, yang tidak di pilih oleh general
meeting, karena ditetapkan sebagai kepala sekertariat tetap ITTF yang berkantor di st
Leonards-on-sea di inggris.
47
Di baden baden pada bulan september 1981, pada session ke 84 dari komite
Olympiade Internasional (IOC) ditetapkan bahwa cabang olah raga tenis meja harus di
masukkan ke dalam program Olympic dan mulai dipertandingkan pada Olympic Games
mengakui cabang olah raga tenis meja sebagai cabang olah raga Olympic, dengan ITTF
sebagai satu satunya induk organisasi yang mengaturnya. Sebagai akibat daripada
Sebelumnya tidak ada perbedaan anatar pemain amatir dengan pemain profesional, dan
hal tetap merupakan masalah yang menyangkut kompetisi-kompetisi tenis meja; yang
dikenakan pasal 26 dari Olympic charter hanya kompetisi-kompetisi yang di atur oleh
ITTF olympics commision, khususnya kegiatan tenis meja pada olympics-dan regional
games, seperti asean games, sea games termasuk kegiatan kegiatan kualifikasinya yang
atas kelanjutan kegiatan kegiatan dunia ITTF itu sendiri. Kejuaraan dunia tenis meja pada
saat ini merupakan kegiatan olah raga tunggal terbesar di dunia, yang melibatkan sekitar
lima ratus pemain dari jumlah lebih enam puluh negara, dengan dua jenis pertandingan
beregu dan lima jenis pertandingan perorangan yang harus di selesaikan di atas duapuluh
48
Federasi kontinental juga mengadakan kejuaraan kontinental sekali dalam dua
tahun, pada umumnya lebih dari tigapuluh negara peserta. Kejuaraan terbuka
internasional diselenggarakan secara teratur, ataupun sekali dua tahun oleh asosiasi
asosiasi besar.
dengan partner partner komersial untuk menyelenggarakan Turnamen piala dunia. Yang
pertama dari kegiatan dimaksud telah di adaakaan di Hongkong pada tahun 1980 dan ini
tenis meja piala dunia di bawah pengawasan ITTF pada saat ini merupakan kegiatan
Di dalam usia ke-58 ITTF, setelah berakhirnya kejuaraan dunia ke-37, ITTF
mempunyai 121 asosiasi. Sebagai anggota, yang menjadikan ITTF federasi terbesar
untuk olah raga racket, sedangkan untuk cabang olah raga umunya ITTF termasuk olah
di asia telah berakar pada waktu diselenggarakannya kejuaraan dunia di Bombay pada
bulan februari 1952 didirikanlah Asian Table Tennis Union (ATTU), negara negara asia
federasi tenis meja yang didalam bahasa inggris di kenal sebagai the table tennis
federation of asia. Federasi ini telah menyelenggarakan dengan sukses 10 kejuaraan asia,
yaitu :
49
Ke-3 di Sngapura 1954
Beberapa negara asia kemudian merasa kurang puas dengan TTFA, karena
Pada bulan maret 1972, perwakilan dari asosiasi tenis meja china, DPR korea dan
pendahuluan di beijing, china pada bulan mei tahun itu juga, dan membubuhi tanda
tangan masing masing pada surat undangan untuk mengadiri perrtemuan yang dimaksud.
Yang menghadiri pertemuan pendahuluan di beijing pada bulan mei 1972 adalah
delegasi dari 16 asosiasi (baca: negara), yaitu masing masing: Cambodia, china, DPR
korea, iran, iraq, jepang, kuwait, lebanon, malaysia, nepal, pakistan, palestina, singpura,
sri langka, siria dan vietnam. Sejalan dengan keinginan keras dari pada delegasi maka
meeting) untuk membentuk asian table tennis union pada tanggal 7 mei 1972. Menerima
50
komunite dan anggaran dasar serta memilih pengurus dari pada ATTU. Kejuaran asia
yang di namakan kejuaran asia ke-1 dan kongres ATTU ke-1 diselenggarakan di beijing
Enam konres ATTU dan kejuaraan telah diselengarakan dengan sukses di beijing,
yokohama, pyongyang, kuala lumpur, calcutta, dan jakarta, sejak tahun 1982.
Tujuan dari pada uni adalah : (a) untuk memperat tali persahabatan antar pemain
tenis meja dan rakyat dari negara negara dan wilayah di asia dan untuk memperdalam
hubungan persahabatan antar masyarakat tenis meja dan antar pemain asia dengan
Dasar pokok adalah : Persaan hak serta saling hormat- menghormati antara
Sampai tahun 1982, ATTU telah mendapatkan 32 anggota penuh dari Asia dengan
dua associat member dari Ocenia. Sekretariat di tempatkan di ATTU Beijing, tempat
domicilnya Sekretaris Jenderal. Gulletin ATTU dalam bahasa Inggris sudah ditebitkan
yang mengatur pertennis mejaan di Asia, dari ITTF pada tahun 1975 bertepatan dengan
51
Persatuan tenis meja seluruh indonesia Daerah sulawesi selatan (PTMSI Sulsel)
didirikan pada bulan Februari 1960 di Makassar atas prakarsa Andi Baso Amir dengan
Sedangkan atlit pertama yang berprestasi pda tingkat Nasional antara lain :
Sedangkan atlit yang berprestasi Nasional dan bahkan Internasional pada masa
kepemimpinan Dr. Tadjuddin Chalid, MPH antara lain :
3. Gunawan Suteja
4. Olida Costa
52
6. Dra.H. Nurhayati, Skm
7. Martini Kamaruddin
C. Kantor Sekretarisat Persatuan Tenis Meja (PTMSI) sulawesi Selatan dalam Iklim
meja dilakukan di tempat itu yang memang sengaja lokasinya berada dalam lingkungan
kantor Dinas Kesehatan Sulsel kerena Ketua umum Pengurus PTMSI adalah Bapak
kepala Dinas Kesehatan yaitu Dr. H. Rachmat Latief, Sp.PD. M.Kes. Alasannya untuk
53
Struktur Organisasi Pengprov PTMSI Sul-Sel
PELINDUNG
PENASEHAT
BAPAK ANGKAT
KETUA UMUM
KETUA HARIAN
SEK.UMUM
WAK.SEK.UMUM
BENDAHARA
54
WAK.BENDAHARA
BID.PEMBINAAN BID.PENELITIAN
BID.ORGANISASI PRESTASI DAN BID. DANA
PENGEMBANNGA
BID.PERTANDINGAN BID.MEDIA,HUMAS
BID.PERLENGKAPAN BID.PENDIDIKAN &
& PERWASITAN & HUKUM
PENATARAN
55
7. Dr. H. Mustafa Djide, M.Kes
Perlengkapan)
56
Wakil Bendahara : Abd. Muis
- A. Nuzul
- Karyanzah
- Ira Bangsawan
- Dr. H.M. Ichsan Mustari, MHM
- Ratu Norita, SE
- Dr. Hj. Nurahma, Sp.OG
- Drg. Rosmiaty, M.Kes
- Astati, S.Sit, M.Kes
- Zubair, BA
- Irsan. P
- Kurniawisnu
- Zainal
Bidang Media, Humas & Hukum : - Tresye Zainal Abidin, SH, M.Si
57
- Dr. Andi Suryanto Asapa
- Drs. Max C. Paembonan
- H.A. Mahatma, SE, M.Kes
- Ir. Abd. Azis
- Kent Rustam
Bidang Pendidikan & Penataran : - Drs. A. Abidin Muhammad
BAB IV
A. HASIL PENELITIAN
komunikasi organisasi Persatuan Tenis Meja Seluruh indinesia (PTMSI) sulawesi selatan,
maka penulis mengumpulakan data melalui observasi dan wawancaaraa secara mendalam
jawab langsung kepada informan yang terlibat langsung dalam Organisasi Persatuan
Tenis Meja Seluruh indonesia (PTMSI) sulawesi selatan dan dianggap mewakil serta
mengetahui masalah penelitian. Berdasarkan data dan informasi pada PT Hutama Karya
58
Dari sekian banyak persoalan internal maupun eksternal yang dihadapi suatu
organisasi dalam organisasi itu sendiri, setiap instansi ataupun organisasi berusaha
berwujud pada misi dan visi yang ingin dicapai dalam suatu tujuan organisasi. Salah satu
faktor yang yang menentukan keberhasilan suatu organisasi adalah bagaimana mereka
berkomunikasi yang baik, baik berinteraksi dalam pekerjaan dan hubungan sehari-hari.
Hal ini sangat penting sebab komunikasi yang baik akan memperlangcar hubungan kerja
anggota organisasi.
mencapai beberapa tujuan umum melalui pembagian pekerjaan dan fungsi melalui
hierarki otoritas dan tanggung jawab. Adanya suatu sistem yang dijalankan yang
terstruktur maka organisasi tersebut dapat mencapai tujuannya. Begitu pula dalam
organisasi PTMSI sulawesi selatan merupakan organisasi olahraga tenis meja yang
mempunyai suatu sistem organisasi yang terstruktur mengenai pembagian kerja sesuai
dengan bidangnya.
cuaca membentuk iklim fisik pada suatu kawasan, cara orang bereaksi tehadap aspek
organisasi menciptakan suatu iklim komunikasi. Disisi lain ikim komunikasi merupakan
personal.
59
Adanya masa priode kepemimpinan yang berhasil ialah mencerminkan sikap
terciptalah suatu keberhasilan organisasi yang mencapai tujuan sesuai dengan visi-misi
mereka.
Salah satu Mantan atlit nasional pada masa jayanya PTMSI sulawesi selatan
pada tahun 1980-an yaitu Drs. Abidin Muhammad yang dimana PTMSI berhasil
“..kami dulu punya tempat latihan bersama yang pusatnya di jalan mappaodang Bumi
Sari, kami tiap hari latihan bersama di tempat itu, hari istirahat latihan hanya hari
minggu itupun masih latihan jogging-jogging untuk fisik, dan sangat disiplin waktu.
Tidak ada yang telat dari jam latihan yang sudah ditentukan, kalau ada yang lewat dia
akan diberikan hukuman jadi, semua atlit sangat disiplin, karena pelatihnya juga sangat
profesional dan mantan juara jadi semua atlit digembleng dengan fisik. Hampir setiap
triwulan kami mengikuti even-even pertandingan yang besar”
Berbeda dengan Eddy Zulkarnaen atlit juara PORDA yang baru-baru ini dilaksanakan di
pangkep dan akan mempersiapkan dirinya untuk mengikuti PON 2012 di Riau akan
datang. Menyatakan :
“..kami jarang sekali keluar mengikuti even-even kejuaraan terbuka, yang kami ikuti
hanya Kejuaraan Formal yang memang program PB PTMSI seperti Kejurnas dan
Kualifikasi PON. Sampai sekarang abis menjelang PORDA tidak ada juga kegiatan
latihan bersama, padahal sudah saatnya pengurus PTMSI mempersiapkan sarana atau
tempat untuk latihan bersama guna persiapan Kualifikasi PON yang sebentar lagi
dilaksanakan di jakarta. Kami hanya latihan sendiri-sendiri, tidak ada pelatih yang bisa
mengarahkan kami untuk latihan. Saya sangat kecewa” (wawancara, Desember 2010).
Perasaan kecewa bukan hanya dirasakan oleh Eddy zulkanaen saja bahkan
beberapa atlit pun mengeluh soal pembinaan yang tidak berjalan pada PTMSI sulsel
sekarang ini. Suasana komunikasi dan interaksi yang baik merupakan suatu kondisi yang
terbentuk suasana harmonis antara anggota, baik dengan Ketua maupun dengan anggota.
60
Sehingga sela-sela konflik dapat diatasi menjadi sekecil mungkin. Akan tetapi kesibukan
yang padat atas pekerjaan dan tugas sebagai Kepala Dinas kesehatan menjadiakan
kurangnya komuniaksi antara anggota organisaasi itu sendiri dan berdampak pada atlit
mempunyai SK pelatih dan ditunjuk sebagai pelatih yang akan memberikan latihan pada
atlit untuk persiapaan Kualifikasi PON yang diadakan di jakarta, namun belum bisa
berikut :
“...Saya belum bisa mengumpulkan atlit-atlit karena belum ada himbauan dari bapak
ketua, seleksi juga belum di adakan untuk atlit-atlit yang akan mewakili sulsel
dipertandingan kualifikasi PON. Tergantung semuanya dengan bapak ketua, kalau sudah
ada dananya pasti kita juga akan secepat mungkin mengadakan seleksi dan latihan
bersama. Tapi belum ada informasi dari atasan..” (wawancara, Desember 2010).
atas kinerja organisasi yang dipimpinnnya, dengan adanya kritikan atas kinerja
organisasi, ini menjadikan suatu hal yang harus dibenahi dengan mengambil sisi positif
atas kritkan tersebut guna membangun dan memajukan organisasi yang dipimpin.
Maka dari itu perlu diciptaakan iklim komunikasi organisasi positif demi
anggotanya.
61
Sebagaimana seorang pemerhati dan Mantan pelatih tenis meja Sul-Sel bangkit
yang selalu memperhatikan perkembangan Tenis Meja Sulawesi Selatan terutama kinerja
pengurus organisasi dalam pembinaan dan peningkatan prestasi atlit Yaitu A.Akbar,
“...Ada beberapa cara untuk mewujudkan cita-cita tersebut. Namun yang terpenting,
harus ada perombakan di tubuh PTMSI Sulsel itu sendiri. Menempatkan orang yang
benar-benar mampu bekerja dan kompoten. Dari kualitas juga sudah saatnya generasi
baru yang harus berbicara, tidak seperti dulu lagi. Dengan demikian, siapa saja yang
duduk dikursi pengurus, harusnya menjadi motor bagi jalannya PTMSI Sulsel kedepan.
Kepengurusan itu masih ditangani oleh tim formatur. Diharapkan siapa pun yang dipilih
harus memiliki komitmen untuk memajukan PTMSI Sulsel”. ( Media internet, Mei 2006 )
Iklim yang mendukung organisasi akan menciptakan bila para anggota organisasi
perilaku yang mencerminkan iklim bertahan yang dapat merusak hubungan para
anggotanya selain itu pola kepemimpinan juga memegang perana penting dalam
Komunikasi Organisasi :
1. Tingkat Kepercayaan yang diberikan kepada anggota (baik oleh pimpinan maupu oleh
62
5. Pola komunikasi & Hubungan-hubungan dalam interaksi antarpersonal (vertikal atau
pendapat.
Berikut pandangan salah satu seorang pecinta tenis meja sekaligus pemerhati tenis
meja yang selalu ikut berpartisipasi dalam even-even kejuaraan tenis meja, Bapak
“...Saya perihatin dan kasian dengan keaadaan atlit-atlit muda Sulsel, karena mereka
tidak mendapatkan pembinaan yang terarah, hanya latihan sendiri-sendiri saja, apalagi
pertandingan Kualifikasi PON sudah dekat dan mereka perlu untuk dilatih” (Hasil
wawancara, Desember 2010).
Peningkatan program kerja kesejahteraan sangat penting dan perlu diperhatikan oleh
63
Salah seorang atlit senior Muh.Kadri yang banyak merintis karirnya di dunia tenis
meja dan menjadi PNS atas rekomendasi dari ketua pengurus PTMSI Masa
selalu memberikan hasil yang baik dalam mewakili sulsel dalam pertandingan.
Menyatakan bahwa :
“... saya sudah ditawarkan kerja pada dinas kesehatan padahal waktu itu saya tidak
punya jasa SMA karena kurang mampu orang tua untuk biaya sekolah, untung bapak
ketua menyuruh saya dan memberi uang kepada saya untuk mengikuti ujian
persamaan SMA dan mendaftar di dinas kesehatan untuk bekerja sebagai karyawan
honor waktu itu, tapi sekarang sudah terangkat”
Beda dengan pernyataan Farida Arisanti atlit tenis meja putri yang sudah cukup juga
mengharumkan nama Sulsel yang sudah dua kali mengikuti PON dan cukup dikenal
di dunia pertenis mejaan. Dan sudah 2 (dua) telah mendaftarkan dirinya di CPN.
Berikut wawancara yang dihubungi melalui pia telephone:
“...Susah sekali untuk mendapat pekerjaan dan bersaing dengan atlit cabang lain
untuk dapat jatah PNS. Karena juga kurang partisipasi dari pengurus PTMSI untuk
beri rekomendasi, seandainya bisa sedikit usaha agar bisa dimudahkan menjadi PNS,
padahal cabang lain banyak yang lolos atlitnya untuk jadi PNS atas rekomendasi dari
pengurus atau bapak angkatnya mereka”.(wawancara, Desember 2010)
64
Berikut adalah pernyataan seorang atlit senior putri SulSel, Mariani yang telah
berikut pernyataannya :
“Selama masa periode Rahman Latif, saya bertemu bapak Rahman Latih hanya
beberapa kali saja, mungkin bisa dikatakan 2 atau 3 kali saja, itupun tidak pernah
berbicara secara langsung, hanya bertatap muka dalam pertemuan, mendengarkan
visi misinya yang dia katakan ingin membangun dan memperbaiki pembinaan
atlit-atlit” (wawancara, Desember 2010).
Berikut pernyataan salah satu atlit senior putra sulawesi selatan Hamka
saat mmengikuti pertandingan tenis meja Kejurnas yang diadakan di jakarta pada
tahun 2005 dimana telah membawakan nama sulawesi selatan dan pertandingan-
e. Tujuan kinerja yang tinggi, pada tingkat mana tujuan kinerja dikomunikasikan
Berikut adalah pernyataan Ketua PTMSI Rahman latief yang di kutip dari media
65
“Kami telah menjaring beberapa atlet muda potensial hasil kejuaraan daerah
junior 2009 yang akan dibina melalui program pembinaan intensif hingga
menjelang pembentukan kontingen Sulsel menuju PON 2012” (Media internet,
18 Februari 2009 ).
merupakan pola hubungan dalam pelaksanaan tugas-tugas yang sesuai bidang koordinasi
pembagian kerja anggota organisasi. Baik komunikasi dengan arah ke bawa, ke atas
maupun komunikasi dengan arah mendatar. Arah komunikasi komunikasi yang terjalin
antara atasn kepada bawahan dapat dikategorikan sebagai komunikasi vertikal, arah arus
Kegiatan yang biasa dilakukan ke arah bawah adalah pemberian petunjuk atau
Sebagai alat untuk menumbuhkan motivasi para anggota dan atlit tenis baik
berupa penghargaan yang diberikan atas kinerja anggota organisasi dan prestasi atlit
PTMSI.
sebagai bentuk penghargaan yang diberikan pengurus PTMSI Sulsel atas kerja
anggota organisasi dan penghargaan untuk atlit yang mendapatkan juara pada saat itu.
Sedangkan arah informasi ke atas merupakan pesan yang dikirim dari tingkat
hierarki yang lebih rendah kepada tingkat yang lebih tinggi dan perlu diketahui
66
yang sering terjadi dalam komunikasi ke atas adalah pmberian laporan, pemberian
pengajuan saran atau pendapat. Hal ini dapat dinilai cukup baik, karena betuk
pengambilan keputusan.
organisasi berarti bahwa informasi tersebut mengalir dari jabatan yang tinggi kepada
jabatan yang lebih rendah. Kegiatan yang biasa dilakukan adalah diadakanya
Kejuaraan yang merupakan Agenda kerja pengurus PTMSI. Dapat juga berupa
pengarahan yang diberikan oleh Ketua PTMSI kepada anggota organisasi dan kepada
atlitnya. Seperti Surat-surat keputusan yang sudah ditetapkan mengenai mutasi atlit
atau perpindahan atlit dari daerah satu ke daerah lain, apa bila di ketahui terjadi
“...Surat mutasi atlit atau perpindahan atlit adalah salah satu peraturan yang semua
PTMSI provinsi punya peraturan seperti itu yang acuannya dari PB PTMSI, jadi atlit
tidak semaunya saja pindah-pindah daerah, atlit bisa pindah apabila atlit tersebut
sudah cukup setahun berdomisili di tempat itu, atlit itu bisa berpindah dan mewakili
daerah yang dia tempati” (wawancara, Desember 2010).
Adapun juga jenis arus informasi, yaitu berupa rangkaian dari komunikasi ke
bawah dan ke atas. Dimana atasan memberikan tugas terlebih dahulu, kemudian
67
1. faktor-faktor yang mempengaruhi peningkatan prestasi atlit pada Iklim
anggota dan sistem organisasi dalam organisasi yang dijalankan. Prilaku dalam suatu
sistem organisasi itu sendiri karena perilaku dalam suatu organisasi akan memberikan
pribadi, pengharapan kebutuhan, dan pengalaman masa lalu. Ini adalah karakteristik
yang dipunyai oleh individu, dan karakteristik ini akan dibawah manakala ia akan
memasuki sesuatu lingkungan yang baru, yakni organisasi. Organisasi ini yang juga
prilaku organisasi yang awalnya dimulai dari prilaku manusia di dalam suatu
pekerjaan yang dilakukannya sesuai dengan bidang dan keahliannya. Begitu pula
68
“...Alangkah bagusnya Calon Ketua PTMSI Sulsel yang akan dipilih nantinya
pada Musda PTMSI yang rencana dilaksanakan, bulan januari 2011 adalah seseorang
yang betul-betul menyukai olahraga dan mempunyai keinginan untuk memajukan
PTMSI sulsel, apalagi kalau pemimpin kita ini adalah mantan atlit. Mungkin PTMSI
Sulsel bisa lebih baik dan bisa kembali jaya seperti dulu lagi”.(wawancara, Desember
2010).
Larry L. Cummings juga menekakan bahwa perilaku organisasi adalah cara berpikir,
karangka kerja variabel tak bebas (dependent variabel) dan variabel bebas
2) Bidang ini mendorong adanya suatu perubahan sebagai suatu hasil yang
pencapaian kepuasan diri. Bidang inipun menekankan sisi lain yakni model
kerja, dan hampir semua studi memasukkan suatu variabel tidak bebas yang
69
didasarkan pada kenyataan. Dengan kata lain, bidang ini mengikuti metode
yang ilmiah.
terhadap anggota lainnya, harapan-harapan, konflik antara prsonal dan kesempatan bagi
positif dan tanggpan yang positif dari anggota organisasi itu, akan sebaliknya apabila
tidak adanya keterbukaan dalam organisasi akan menimbulkan hal yang berpengaruh
terhadap organisasi dan akan berdapan pada prilaku individu dalam organisasi
tersebut.
adannya sikap saling mempercayai dalam organisasi akan memberi nilai tambah
70
c) Berusaha melibatkan setiap anggota organisasi dalam setiap proses pembuatan
keputusan.
organisasi yang dimana setiap keputusan merupakan hal yang finally dan sudah
Seorang pemimpin adalah motor penggerak jalannya suatu organisasi yang baik,
kinerja organisasi yang dipimpin. Adanya dukungan dan perhatian akan memberikan
Berikut pernyataan Ketua Umum PTMSI Sulsel dr. H. Rachmat Latief, Sp.PD,
"..Kami telah menjaring beberapa atlet muda potensial hasil kejuaraan daerah junior
2009 yang akan dibina melalui program pembinaan intensif hingga menjelang
pembentukan kontingen Sulsel menuju PON 2012, " (Media Internet, januari 2009).
mengakibatkan dampak negatif untuk anggota dan untuk atlit. Adanya sikap atas apa
yang diucapkan oleh seorang pemimpin, baik tidak disengaja maupun disengaja,
merupakan hal yang dianggap catatan penting dan menjadi perhatian bagi anggota
71
yang dimana sangat memberi pengaruh dan mempunyai nilai kepuasaan dalam iklim
komunikasi organisasi.
suatu konsep individu dan konsep mikro sedangkan iklim merupakan konsep makro
sedangkan iklim merupakan deskripsi kondisi eksternal bagi indivivu. Iklim terdiri dari
suatu citra gabungan entitas atau fenomena global, seperti komunikasi atau organisasi.
Kepuasan menggambarkan reaksi afektif individu ata shasil-hasil yang dinginkan yang
ini cenderung memperkaya gagasan iklim dengan menyoroti tingkat individu dan pribadi
1. Sejauh mana komunikasi dalam organisasi memotivasi dan merangsang para anggota
baik sehingga dapat mencapai tujuan yang diinginkan oleeh organisasi itu. Seperti
72
halnya yang dilakukan oleh Bapak Johan sebagai Ketua Harian PTMSI Sulsel yang
latihannya dan beliau telah banyak berkorban untuk kemajuan PTMSI Sulsel.
2. Sejauh mana penyelia terbuka pada gagasan, mau mendengarkan dan menawarkan
3. Sejauh mana para individu menerima informasi tentang lingkungan kerja saat itu
5. Sejauh mana terjadinya desas-desus dan komunikasi horizontal yang cermat dan
mengalir bebas.
8. Sejauh mana anggota merasa bahwa mereka mengetahui bagaimana mereka dinilai
organisasi yang dibentuk dari hasil kinerja anggota organisasi tersebut yang dimana
peningkatan prestasi dimana dilihat dari iklim organisasi yang tejadi dalam PTMSI Sulsel
73
b. Dorongan atau motivasi yang mendukung.
B. PEMBAHASAN
Sulsel, maka berikutini penulis akan mengemukakan analisis dan pembahasan dari
Adanya persoalan internal dan eksternal yang dihadapi dalam ogganisasi tidak terlepas
dari adanya pengaruh iklim komunikasi dalam organisasi tersebut. Faktor-faktor yang
mempengaruhi iklim komunikasi organisasi tidak terlepas dari adanya sikap, prilaku dan
yang mendorong iklim mendukung dan mengurangi sikap mengenai iklim bertahan yang
74
mengancam perkembangan dan kemajuan organisasi. Iklim komunikasi yang nyaman
dan kepuasan anggota akan berdampak positif terhadap peningkatan prestasi atlit.
Iklim komunikasi merupakan suatu konsep yang berkaitan dengan persepsi, iklim
mengenai iklim komunikasi organisasi bila yang diukur adalah sifat-sifat makro
organisasi.
ssuatu hal yang saling memberikan pengaruh dalam iklim komunikasi yang ada
dalam organisasi. Prilaku dan sikap sangat melalui komunikasi organisasi yang
berlansung akan memberi dampak terhadap visi dan misi serta tujuan organisasi.
75
keiinginan-keinginan itu tidak tercapai kdikarenakan hubungan komunikasi kurang
terjalin. Hal ini berdampak pada mental anggota orgaisasikarena memnyangkut pada
tindakan psikologis yang dirasakan oleh anggota organisasi dan apa yang dirasakan
oleh atlit.
ditoleraansi tanpa harus merugikan pihak yang terkait. Seperti halnya peraturan
yang menyalai aturan yang sudah disepakati bersama akibatnya merugikan pihak-
organisasi dalam menyelesaikan tanggung jawabnya sebagai suatu sistem yang dapat
76
Kepercayaan pemimpin atas kinerja yang dilakukan anggotanya berdampak pada
dalam suatu organisasi. Namun tidak semua hal-hal yang menyangkut keorganisasian
harus dibuka. Adapun hal-hal yang menyangkut rahasia atau dokumen penting
organisasi yang harus dijaga dan itupun hanya orang-orang tertentulah yang
mempunyai wewenan atas dukumen rahasia yang dianggap penting oleh organisasi.
dan keterusterangan. Selain itu kejujuran merupakan sasuatu yang sangat berharga
keteladanan yangb baik dalam suatu organisasi yang dilakukan oleh anggota dan
kepercayaan yang ada pada point ke tiga. Faktor ini menitik beratkan pada keikut
ada dalam pikiran mereka. Jujur untuk mengatakan sesuatu yang ada dalam pikiran
77
mereka tanpa mengindahkan apakah mereka berbicara dengan teman, atasan ataupun
dengan bawahan. Tapi tentu saja semuanya masih dalam batas kewajaran dan sesuai
Kejujuran dalam suatu organisasi merupakan salah satu cara yang terbaik
Apa yang dilakukan oleh pimpinan terhadap anggota organisasi atau bawahan
menjadi contoh bagi mereka. Dari hasil wawancaaraa misalnya seorang aanggota
5. Tujuan kinerja yang tinggi, pada tingkat mana tujuan kinerja dikomunikasikan
mudah memperoleh informasi yang berhubungan lansung dengan tugas mereka atau
78
dalam organisasi. Adapun informasi dari bawahan atau anggota organisasi dan atlit
dipandsang cukup penting dilaksanakan kecuali ada petunjuk yang berlawanan dnegn
yang dihadapi anggota organisasi dalam suatu organisasi. Baikm maasalah pekerjaaan
persoalan yang menyangkut dnegan pembinaan atlit yang sangat terpengaruh oleh
ada seseoraang yang enggan mencuraahkaan seluruh energinya dan antusiasnya aatas
79
Faktor yang mempengaruhi kepuasan atas mandat yang diberikan sebagai
tanggungjawab anggota serta atlit merupakan motivator dan dorongan. Hal ini
pribadi. Dan dianggaap positif, seorang anggota organisasi atau atlit merasa puas dan
termotivasi.
80
atas kegiatan atau pekerjaaan dari pertanggungjawaban kinerja anggota
orgaanisasi tersebut
dapat meningkatkan kinerja yang lebih baik dari sebelumnya dengan cara
dan akan memberikan nilai tambah untuk lebih giat lagi untuk melakukan
yang saling menjaga antara satu dengan yang lain akan mempengaruhi kinerja
81
Kepercayaan yang diberikan seorang atasan kepada bawahannya
serta memperoleh informasi yang dapat dipercayai dan terus terang dari
dalam sebuah organisasi itu penting karena secara tidak langsung iklim
sebuah organisasi
82
Mengkomunikasikan suatu kepercayaan yang dinyatakan baahwa
Reward dapat juga dikatakan upah dari pekerjaan yang baik atas hasil
Penghargaan atas kinerja atau prestasi yang baik sangatlah penting. Hal ini
dan kepuasan atas kinerja yang dilakukan anggota organisasi. Penghargaan ini
akan memberikan nilai tambah yang berupa adannya semangat untuk terus
melakukan kinerja yang lebih baik dari pada sebelumnya. Jika seorang
diberikan oleh seorang pemimpin maka anggota tersebut akan lebih berkarya
akan mendapatkan suatu penghargaan yang berupa reward atas prestasi yang
diraih.
83
Adanya suatu usaha yang berupa kinerja dari anggota organisasi atas
materinya, maka akan semakin besar pula daya saing yang tercipta dalam
organisasi tersebut..
hal yang bukan tabu lagi. Setiap organisasi merupakan pelindung bagi
84
Anggota organisasi merupakan motor penggerak bagi hasil
anggota organisasi untuk bisa mendapatkan kehidupan yang layak dari masa
bakti mereka dalam organisasi yang mereka harapkan sebagai penopang masa
depan mereka.
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Tenis Seluruh Indonesia (PTMSI) sulawesi Selatan, maka berikut ini penulis memberikan
1. Secara umum dapat dikatakan bahwa iklim komunikasi organisasi PTMSI Sulsel
penilaian. Dari hasil penelitian ditemukan kesamaan teori yang ditemukkan oleh
85
Muhammad Arni yang dimana merupakan demensi komunikasi organisasi yang
Keterbukaan dan keterusterangan, Tujuan kinerja yang tinggi, pada tingkat mana tujuan
kinerja dikomunikasikan dengan jelas kepada anggota organisasi. Kelima faktor tersebut
merupakan bagian-bagian yang terkait antara satu dengan yang lain. Baik komunikasi
Dengan terciptanya iklim komunikasi organisasi tentu saja tidak memngurangi konflik-
konflik yang terjadi dalam organisasi tersebut, meskipun untuk menghilangkan konflik
tersebut sangatlah mustahil. Hal tersebut diatas memberikan suatu gambaran yang positif
2. Adanya beberapa faktor yang mempengaruhi iklim komunikasi organisasi Persatuan Tenis
Meja Seluruh Indonesia (PTMSI) Sulsel. Secara umum adalah iklim komunikasi yang
tercipta dan terbentuk dalam organisasi. Iklim tersebut terbentuk atas kinerja menyangkut
interaksi dalam organisasi tersebut. Diamana pemimpi dan anggota organisasi mempunyai
hubungan yang saling mendukung antara atasan dan bawahan yaitu meliputi k eterbukaaan
pengurus terhadap anggota, dorongan atau motivasi, kepercayaan antara pengurus dan
atlit, Penghargaan atau reward atas prestasi yang dicapai. Dengan terbentuknya iklim
B. Saran-saran
86
Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis, maka sebagai penulis akan memberikan
1. Saran Akademik
komunikasi organisasi.
mengurangi konflik .
87
88