Anda di halaman 1dari 5

1.

Magnitude
Luasnya pengaruh suatu berita bagi masyarakat (Magnitude) menentukan apakah berita bernilai
atau tidak.pada peristiwa tol semarang – demak terhambat memiliki kriteria magnitude dan
relevance antara lain: Pembangunan jalan tol Semarang-Demak masih terkendala pembebasan
lahan. Khususnya untuk tanggul tol wilayah Kota Semarang hingga Sayung, Kabupaten Demak
yang berada di wilayah pesisir pantai. Dari keempatnya, progres pembangunan jalan tol
Semarang-Demak yang terdepan. Sudah ada pemenang lelang dan saat ini dilakukan
pembebasan lahan. Namun, pemerintah menemui kendala dalam pembayarannya. Sebagian
daratan telah menjadi laut (abrasi). Ada aturan mengatakan bila daratan sudah berubah menjadi
lautan maka tak boleh dibayar, kata Asisten Ekonomi dan Pembangunan Pemprov
Jateng.Pemprov telah berkonsultasi dengan kejaksaan dan saat ini menunggu arahan agar tak
menyalahi ketentuan hukum. Sementara lahan yang berupa daratan, lanjut Peni, semua telah
dibayarkan uang ganti ruginya. Kalau nanti (wilayah abrasi) itu harus dibayar ya dibayar.Sesuai
skema dari kemen PUPR, tol ini akan nyambung dengan Tol Semarang-Kendal. Memiliki fungsi
sebagai tanggul laut, tol ini juga dimaksudkan untuk mendukung perkembangan Kawasan
Industri Kendal (KIK) yang telah ditetapkan sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK). Hal ini
sesuai dengan arahan Presiden saat Gubernur Ganjar Pranowo melakukan rapat terbatas
dengan Presiden. Maka, kata Peni, ada perubahan trase jalan tol Semarang-Kendal.Titik jalan tol
akan lebih didekatkan ke bibir pantai dan exit tol akan berdekatan dengan KIK. Sementara itu
untuk pembangunan Jalan Tol Solo-Yogya sepanjang 94 km, lanjut Peni, trase di wilayah Jateng
dengan panjang sekitar 34 km sudah beres.

2. kalimat yang mendeskripsikan tentang lokasi dan kronologi dalam berita yang berjudul “lagi,
Pelajar SMA terlibat klitih yaitu: di Jalan kartini Terban Kec.Gondo Kusuman Kota
Yogyakarta.Penganiayaan ini menyebabkan empat korban terluka,dan pelaku terancam
hukuman lebih dari 7 tahun penjara.

3. menurut analisa saya judul sudah ditulis sesuai dengan teras berita karena berita yang
disajikan sudah sesuai dengan apa yang terjadi dilapangan,dan sesuai aturan yang berlaku.dan
kata kata yang digunakan juga tidak terkesan bombastis dan sensasional dan kata kata yang
digunakan sangat mudah dipahami oleh pembaca.

4. Editorial Personal (Tajuk rencana)


Tajuk Rencana adalah opini resmi dari surat kabar. Opini ini ditulis oleh staf redaksi yang
khusus menulis tajuk rencana. Di beberapa surat kabar tajuk rencana ditulis oleh redaktur
pelaksana koran (managing editor) tersebut, terkadang oleh pemimpin redaksi, wakil pemimpin
redaksi atau wartawan senior yang berpengalaman mengulas sebuah kejadian.

Pada surat kabar besar, tajuk rencana lazimnya ditulis oleh beberapa orang dengan
spesialisasi yang berbeda. Misal bila tajuk rencana tersebut sedang membicarakan atau
membahas berita ekonomi, maka wartawan senior atau redaktur ekonomi yang di tugasakan
menulis tajuk rencana tersebut.

Tajuk rencana biasanya berisi hal-hal aktual yang menjadi perhatian umum atau masalah-
masalah yang sedang hangat. Dalam penyajiannnya, biasanya tajuk rencana tidak terlalu
panjang, satu halaman, (ditempatkan pada satu halaman, tidak tersambung dengan halaman
laina), satu pemuatan selesai, tidak terseambung pada penerbitan selanjutnya.

Tajuk rencana pada dasarnya adalah gagasan atau opini surat kabar yang menegaskan
ideologi surat kabar tersebut serta sikap dan kepribadiannya pada masyarakat. Meskipun tajuk
rencana adalah opini namun dia memiliki beberapa fungsi seperti berikut.

1. Memberikan informasi
2. Menerangkan
3. Membujuk masyarakat
4. Mendebat atau menentang suatu hal

Tajuk rencana mengunakan gaya bahasa yang sederhana dan lugas sehingga mudah
dipahami, menitik beratkan pada kejelasan dan ketetapan makna, bukan semata-mata keindahan
bahasa. Gaya bahasa tajuk rencana disesuaikan dengan tujuan yang ingin dicapai melalui tajuk
rencana tersebut.

Pendapat tajuk rencana bisa dikembangkan menurut beberapa cara seperti,


 Induksi, dari berita yang hangat kemudian dijabarkan pada hal yang umum, dampaknya,
kaitannya dengan masalah ini, dan sebagainya.
 Deduksi, dari gagasan yang ada pada editor, kemudian dihubungkan dengan kenyataan
yang ada sekarang ini.
 Analisis, menguraikan suatu kejadian, melihat kemungkinan-kemungkinan yang terjadi,
menjabarkan akibat-akibat lebih jauh dari situasi yang sekarang dan sebagainya.
 Sintesis, yaitu menghubungkan, menggabungkan kejadian-kejadian aktual yang ada
dewasa ini dan mengarahkannya pada satu simpulan agar masyarakat dapat
mengatisipasi langkah.
 Analogi, yaitu mempersamakan kejadian kejadian sekarang dengan kejadian masa
lampau. Atau membandingkan gejala ekonomi dengan gejala politik, melihat
persamaannya dan kemungkinan akibatnya berdasarkan peristiwa lain yang pernah
terjadi sebelumnya namun memiliki ciri yang serupa.

Selain tajuk rencana, halaman editorial berisi juga komentar singkat tentang peristiwa yang
sedang hangat (komentar ini mencerminkan pendapat dan sikap redaksi surat kabar). Komentar
singkat ini disebut pojok. 
Halaman editorial juga berisi editorial cartoon atau disebut juga karikatur, yang berisi kritik,
pendapat dan pandangan redaksi tentang suatu peristiwa melalui gambar yang sederhana,
bermakna dalam, tajam, namun menyiratkan rasa humor.

Coloum Esai
Kolom Esai adalah tulisan jurnalistik yang bersifat personal dan selalu di tulis oleh seorang
individu. sebuah kolom biasanya dilihat dari siapa yang menulisnya. Jadi nama yang ditulis
dalam karangan (by line) akan menjual atau menjadi daya tarik tulisan. Pembaca akan membaca
tulisan tersebut karena nama penulisnya atau judul tulisannya. Jadi, nama penulis dan judul
tulisan sama-sama penting bagi sebuah kolom. Penulis kolom disebut kolumnis. Contoh kolumnis
di Indonesia adalah Rosihan Anwar, Sutjipto Wirosartjono, M. Sobari, Zaim Uchrowi, Azyumardi
Azra, dan masih banyak lagi.

Kolom memiliki beberapa ciri sebagai berikut


1. Ada aneka ragam kolom, jadi tidak satu macam kolom. Namun sering kali seoarng penulis
kolom, juga merangkap sebagai analis berita yaitu orang yang berkompeten untuk menulis berita,
dan komentator berita. 
Berikut ini terdapat tiga jenis kolom.
a.       Kolom esai atau kolom editorial personal, yaitu kolom yang berisi esai atau bahasan tentang
suatu hal.
Kolom editorial terdiri atas.
* Komentar berita
* Analisi politik
* Esai lepas
* Ulasan olah raga
* Komentar yang bersifat advis atau tips

b.  Kolom gosip, yaitu kolom yang berisi gosip yang menyangkut kehidupan selebritis atau tokoh
terkenal.
c.    Kolom humor, yaitu kolom yang berisikan sentilan, sindiran dan bahasan yang bermuat lucu,
yang sifatnya menghibur dan menyenagkan pembaca. 

2. Kolom esai bukan merupakan pengembangan berita saja. Kolom bisa berupa berita atau hal-hal
yang sudah lampau, hikayah masa silam yang dianalogikan dan diproyeksikan terhadap berita
masa kini. Namun Kolom bukan merupakan pengembangan berita, hanya merupakan
pengayaan sudut pandang pembaca terhadap berita tersebut.
3.  Kolom esai melayani tujuan yang penting, karena kolom menciptakan kedekatan (intimacy)
antara pembaca dengan penulisnya atau media cetak tersebut, melalui kontak personal tersebut.
Hal ini terjadi karena penulis berusaha memenuhi kebutuhan pembacanya. Ketertarikan terjadi
karena ingin mendapatkan informasi hiburan atau kepuasan tertentu.

Meski berusaha memenuhi kebutuhan pembacanya, sebuah kolom harus mempunyai sebuah
tujuan. Saat ini kolom banyak yang diarahkan untuk mencapai tujuan yang lebih serius
(khusunya kolom ekonomi dan politik), seperti mempengaruhi sistem politik mereka,
mempertahankan pandangan tentang suatu hal dan sebagainya.

Untuk menjadi penulis kolom (kolumnisa) yang baik harus mempunya sudut pandang yang unik
atau sendiri, kemampuan analisis dan sisntesis yang baik, serta pengalaman atau pengetahuan
yang luas atau mendalam tentang banyak hal, sebab kolom mengunakan pendekatan rasional
appleals.

Anda mungkin juga menyukai