Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 latar belakang

Kepribadian adalah “segala sesuatu yang mendasari kebiasaan, sikap, pola

reaksi (pengenalan diri, cara berfikir dan tingkah laku, cara merasa, cara

mengendalikan diri, cara mengngungkapkan dirinya, cara menggali potensi dirinya,

memupuk kepercayaan dirinya, membentuk citra dirinya, cara berkomunikasi dan

lainnya), bahkan juga cara menghadapi situasi kritis, bisa diajarkan. Pengembangan

kepribadian adalah sebuah wawasan pengetahuan dan keterampilan manusia yang

bersifat sangat luas, dikaitkan dengan ilmu pengetahuan. Pengembangan

kepribadian itu merupakan perpadua dari gabungan beberapa disiplin ilmu, yang

diantaranya: ilmu psikologi, ilmu komunikasi, sosial, fisalfat, seni, antropologi,

budaya dasar, sumber daya manusia, manajemen, arkeologi, antropologi,

kesustraan, pedadogi, ilmu keteramilan khusus dan lain sebagainya yang terkait

dengan diri pribadi manusia sesuai dengan kebutuhan da perubahan gaya hidup

serta kemajuan jaman.

Salah satu aspek kepribadian yang penting adalah kepercayaan diri. Diri

dapat diartikan bermacam-macam. Diri adalah titik pusat kepribadian, dimana semua

sistem lain terkordinasikan mempersatukan sistem-sistem yang ada dan

memberikan kepribadian dengan kesatuan, keseimbangan, dan kestabilan pada

kepribadian manusia.
Kepercayaan diri merupakan salah satu bagian dari kunci keberhasilan hidup

seseorang. Kehidupan nyata menunjukan banyak keberhasilan dalam pekerjaan dan

berbagai bidang kehidupan lainnya dipengaruhi oleh kepercayaan diri. Menurut

Hakim (2002) kesuksesan dalam bidang apapun tidak mugkin dicapai seseorang jika

tidak memiliki rasa percaya diri yang cukup. Dari sini bisa dikatakan bahwa

rendahnya kepercayaan diri tentunya akan menghambat seseorang untuk mencapai

harapannya dan kurang berani dalam melakukan suatu kegiatan atau usaha,

sebaliknya seseorang yang mempunyai kepercayaan diri yang rendah membuat

seseorang mudah dihinggapi oleh perasaan ragu, cemas, rendah diri dan gejala

kejiwaan lainnya yang menghambat seseorang untuk melakukan sesuatu.

Rasa percaya diri adalah satu daintara aspek-spek kepribadian yang penting dalam

kehidupan manusia. Rasa percaya diri sangat membantu manusia dalam

perkembangan kepribadiannya. Karena itulah rasa kepercayaan diri sangat

dibutuhkan manusia dalam menjalani hidupnya.

1.2 Tujuan

1.2.1 Tujuan Umum

Untuk mengetahui cara membangun rasa percaya diri dalam aspek lingkungan

kebidanan.

1.2.2 Tujuan Khusus

a. Mengetahui pengertian percaya diri.

b. Mengetahui proses pembentukan percaya diri.

c. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi percaya diri.


d. Mengetahui aspek-aspek percaya diri.

e. Mengetahui ciri-ciri percaya diri.

f. Mengetahui cara menumbuhkan rasa percaya diri.

1.3 Manfaat

Untuk menanamkan rasa percaya diri dalam melaksanakan praktik kebidanan.


BAB II

TINJAUAN TEORI

2.1 Definisi Kepercayaan diri

Menurut Anthony (1992), kepercayaan diri adalah sikap pada diri

individu yang dapat menerima keyakinan, dapat mengembangkan kesadaran

diri, berpikir positif, memiliki kemandirian dan mempunyai kemampuan untuk

memiliki serta mencapai segala sesuatu yang diinginkan. Rasa takut

menerima kegagalan, berhadapan atau berdampingan dengan orang hebat

yang memiliki keunggulan-keunggulan, sering membuat orang merasa

rendah, kalah dan minder. Orang yang memiliki kepercayaan diri tidak

merasa perlu membandingkan dirinya dengan orang lain, karena dia lebih

tahu apa yang dibutuhkan dalam hidupnya.

Seperti halnya pendapat Affiatin dan Martaniah (1998), bahwa

kepercayaan diri sebagai suatu perasaan yang berisi kekuatan, keterampilan

dan kemampuan untuk melakukan atau menghasilkan sesuatu yang di

landasi keyakinan untuk sukses. Kepercayaan diri akan membuat individu

mampu menerima pikiran dan perasaan orang lain serta mampu

membedakan antara pengetahuan dan perasaan orang lain, sehingga


keputusan yang diambil tidak terlepas dari intelektualnya, dan diharapkan

seorang mampu bekerja keras, mampu menghadapi tantangan, tidak ragu-

ragu, mandiri serta kreatif.

Faktor-faktor yang mempengaruhi rasa percaya diri yang lain menurut

Angelis (2003) adalah sebagai berikut :

a. Kemampuan pribadi: rasa percaya diri hanya timbul pada saat seseorang

mengerjakan sesuatu yang memang mampu dilakukan.

b. Keberhasilan seseorang: keberhasilan seseorang ketika mendapatkan

apa yang selama ini diharapkan dan cita-citakan akan memperkuat

timbulnya rasa percaya diri.

c. Keinginan : ketika seseorang menghendaki sesuatu makan orang

tersebut akan belajar dari kesalahan yang telah di perbuat untuk

mendapatkannya.

d. Tekat yang kuat : rasa percaya diri yang datang ketika seseorang

memiliki tekat yang kuat untuk mencapai tujuan yang diinginkan.

2.2 faktor-faktor yang mempengaruhi percaya diri

Factor-faktor yang mempengaruhi rasa percaya diri pada seseorang

menurut hakim (2002) sebagai berikut :


a. Lingkungan keluiarga

Keadaan keluarga merupakan lingkungan hidup yang pertama dan

utama dalam kehidupan stiap manusia, lingkungan sangat mempengaruhi

pembentukan awal rasa percaya diri pada seseorang rasa percaya diri

merupakan suatu keyakinan seseorang terhadap segala aspek kelebihan

yang ada pada dirinya dan diwujudkan dalam tingkah laku sehari-hari.

Berdasarkan pengertian di atas, rasa percaya diri baru bias tumbuh

dan berkembang baik sejak kecil, jika seseorang berada dalam lingkungan

keluarga yang baik, namun sebaliknya jika lingkungan tidak memadai

menjadikan individu tersebut untuk percaya diri maka individu tersebut akan

kehilangan proses pembelajaran untuk percaya pada dirinya sendiri.

Pendidikan keluarga merupakan pendidikan utama dan pertama yang sangat

menentukan baik buruknya kepribadian seseorang.

Hakim (2002) menjelaskan bahwa pada pendidikan keluarga yang bias di

terapkan dalam membangun rasa percaya diri anak adalah sebagai berikut :

1. Menentukan pola pendidikan yang demokratis.

2. Melatih anak untuk berani berbicara tentang banyak hal.

3. Menumbuhkan sikap mandiri pada anak.

4. Memperluas lingkungan pergaulan anak.

5. Jangan terlalu sering memberikan kemudahan pada anak.

6. Menumbuhkan sikap bertanggung jawab pada anak.

7. Setiap permintaan anak jangan terlalu di turuti.

8. Memberikan anak penghargaan jika berbuat baik.


9. Memberikan hukuman jika berbuat salah.

10. Mengembangkan kelebihan-kelebihan yang di miliki anak.

11. Menganjurkan anak agar mengikuti kegiatan kelom[pok di lingkungan

rumah.

12. Mnengembangkan hobi yang positif.

13. Memberikan pendidikan agama sejak dini.

b. Pendidikan formal

Sekolah biosa di katakana sebagai lingkungan kedua bagi anak,

dimana sekolah merupakan lingkungan yang paling berperan bagi anak

setelah lingkungan keluarga di rumah. Sekolah memberikan ruang pada

anak untuk mengekspresikan rasa percaya dirinya terhadap teman-teman

sebayanya.

Hakim (2002) menjelaskan bahwa rasa percaya diri siswa di sekolah

bias di bangun melalui berbagai macam bentuk kegiatan sebagai berikut :

1. Memupuk keberanian untuk bertanya.

2. Peran guru/pendidik yang aktif bertanya pada siswa.

3. Melatih berdiskusi dan berdebat.

4. Mengerjakan soal di depan kelas.

5. Bersaing dalam mencapai prestasi belajar.

6. Aktif dalam kegiatan pertandingan olahraga.

7. Belajar berpidato.

8. Mengukuti kegiatan ekstrakulikuler.

9. Menerapkan disiplin yang konsisten.


10. Memperluas pergaulan yang sehat, dan lain-lain.

c. Pendidikan non formal

Salah satu modal utama untuk bias menjadi seseorang dengan

kepribadian yang penuh rasa percaya diri adalah memiliki kelebihan tertentu

yang berarti bagi diri sendiri dan orang lain. Rasa percaya diri akan menjadi

lebih mantap jika seseorang memiliki suatu kelebihan yang membuat orang

lain merasa kagum. Kemanapun atau keterampilan dalam bidang tertentu

bias di dapatkan melalui pendidikan non formal misalnya : mengikuti kursus

bahasa asing, jurnalistik, bermain alat music, seni vocal, keterampilan

memasuki dunia kerja (BLK), pendidikan keagamaan dan lain sebagainya.

Sebagai penunjang timbulnya rasa percaya diri pada diri individu yang

bersangkutan.

Faktor-faktor yang mempengaruhi rasa percaya diri yang lain

menurut angelis (2003) adalah sebagai berikut :

1. Kemampuan pribadi

Rasa percaya diri hanya timbul pada saat seseorang mengerjakan

sesuatu yang memang mampu di lakukan.

2. Keberhasilan seseorang

Keberhasilan seseorang ketika mendapatkan apa yang selama ini di

harapkan dan di cita-citakan akan memperkuat timbulnya rasa percaya

diri.

3. Keinginan
Ketika seseorang menghendaki sesuatu maka orang tersebut akan

belajar dari kesalahan yang telah di perbuat untuk mendapatkannya.

4. Tekad yang kuat

Rasa percaya diri yang dating ketikaseseorang memiliki tekad yang kuat

untuk mencapai tujuan yang diinginkan.

Berdasarkan uraian di atas dapat di simpulkan bahwa factor-faktor

yang mempengaruhi rasa percaya diri ada tiga, yairu pertama factor

internal dan eksternal. Factor internal yaitu kemampuan yangt di miliki

individu dalam mengerjakan sesuatu yang mampu di lakukannya,

keberhasilan individu untuk mendapatkan sesuatu yang mampu di lakukan

dan di cita-citakan, keinginan dan tekad yang kuat untuk memperoleh

sesuatu yang di inginkan hingga terwujud.

Factor eksternal yaitu lingkungan keluarga dimana lingkungan

keluarga akan memberikan pembentukan awal terhadap pola kepribadian

seseorang. Kedua lingkungan formal atau sekolah, dimana sekolah adalah

tempat kedua yang senantiasa mempraktikan rasa percaya diri individu

atau siswa yang telah di dapat dari lingkungan keluarga kepada teman

temannya dan kelompok bermainnya. Ketiga, lingkungan pendidikan non

formal tempat individu menimba ilmu secara tidak langsung belajar

keterampilan-keterampilan sehingga tercapailah keterampilan sebagai

salah satu factor pendukung guna mencapai rasa percaya diri pada

individu yang bersangkutan.


2.3 Aspek-aspek percaya diri

Menurut Lauster (1997), ada beberapa aspek dari percaya diri yaitu

sebagai berikut:

a. Keyakinan akan kemampuan diri yaitu sikap positif seseorang tentang

dirinya bahwa dia mengerti sungguh-sungguh akan apa yang

dilakukannya.

b. Optimis yaitu sikap positif seseorang yang selalu berpandangan baik

dalam menghadapi segala hal tentang diri, harapan dan kemampuan.

c. Obyektif, yaitu orang yang percaya diri memandang permasalahan atau

segala sesuatu sesuai dengan kebenaran semestinya, bukan menurut

kebenaran pribadi atau menurut dirinya sendiri.

d. Bertanggung jawab yaitu kesediaan seseorang untuk menanggung segala

sesuatu yang telah menjadi konsekuensinya.

e. Rasional dan realistis yaitu analisa terhadap suatu masalah, suatu hal,

sesuatu kejadian dengan menggunakan pemikiran yang diterima oleh akal

sesuai dengan kenyataan.

2.4 Ciri-ciri percaya diri

Percaya diri memiliki ciri-ciri tertentu. Adapun ciri-ciri yang

mencerminkan percaya diri adalah sebagai berikut (Lie, 2003:4)

a. Tidak bergantung kepada orang lain.


b. Tidak ragu-ragu

c. Merasa diri bangga dan tidak menyombongkan diri.

d. Memiliki keberanian untuk bertindak.

Sedangkan perilaku yang mencerminkan ciri-ciri percaya diri (Hakim,

2005:5)

a. Selalu bersikap tenang dalam mengerjakan sesuatu.

b. Mempunyai potensi dan kemampuan yang memadai.

c.Mampu menyesuaikan diri dan berkomunikasi diberbagai situasi.

d. Memiliki kondisi mental dan fisik yang cukup menunjang penampilannya.

e. Memiliki kecerdasan cukup.

f. Memiliki tingkat pendidikan formal yang cukup.

g. Memiliki keahlian atau keterampilan lain yang menunjang kehindupannya.

h. Memiliki kemampuan bersosialisasi.

i. Memiliki latar belakang pendidikan keluarga yang baik.

j. Selalu berfikir positif dalam menghadapi masalah.

2.5 Cara menumbuhkan rasa percaya diri

a. Kenali ketidaknyamanan anda

kita semua memiliki rasa ketidaknyamanan, walaupun hanya karena

sekedar sebuah jerawat di pipi atau di hidung, atau mendapatkan nama

julukan yang tidak di kehen daki membuat kita tidak nyaman, malu dan

merasa di rendahkan. Anda dapat menuliskan ketidaknyamanan yang anda

rasakan di secarik kertas, atau bahkan membicarakannya dengan


seseorang, biasanya bisa lebih meringankan beban yang anda tanggung

sendiri.

b. Bersyukurlah atas apa yang anda miliki.

Waktu membuktikan akar dari permasalahan ketidaknyamanan dan

rasa tak percaya diri adalah perasaan tidak cukup atas kepemilikan terhadap

sesuatu. Apakah itu pengakuan emosional, keberuntungan, uang dan lain-

lain. dengan mengakui dan menghargai yang kita miliki, anda dapat melawan

perasaan tidak utuh dan tidak puas. Menemukan kedamaian dalam diri akan

meningkatkan rasa percaya diri anda.

c. selalu berpikiran positif

hindari mendapatkan rasa kasihan dan simpati dari orang lain, jangan

pernah membiarkan orang lain memiliki rasa rendah terrhadap anda, mereka

bisa merasa seperti itu hanya seijin anda. Jika anda terus menerus benci dan

merendahkan diri anda sendiri, mereka akan melakukan dan menilai anda

seperti itu. Anda harus berbicara positif tentang masa depan anda. Jangan

pernah takut untuk menunjukkan kualitas anda pada orang lain.

d. berolahraga

pikiran yang sehat, muncul dari badan/fisik yang sehat pula. Jika

anda dalam kondisi yang fit, anda akan memiliki energy yang positif. Jika

anda tidak fit, anda akan merasa tidak menarik, sedikit disiplin dalam hidup
anda dapat membantu banyak dalam pencapaian rasa percaya diri yang

lebih tinggi.

2.6 Membangun rasa percaya diri dengan cepat

Jadi untuk membangun rasa percaya diri dengan cepat, seusai kebutuhan di

berbagai situasi yang penting yang dihadapi pada hakikatnya kita juga bisa

melakukan aplikasi latihan relaksasi dan sugesti secara praktis dan cepat. Untuk itu,

kita harus bisa melakukan latihan relaksasi dan sugesti dengan langkah-langkah

yang lebih ringkas dan sederhana. Akan tetapi, sebelumnya kita harus sudah bisa

dan sudah sering melakukan latihan secara intensif dirumah. Dengan seringnya kita

melakukan latihan relaksasi dan sugesti, kita sudah menanamkan kondisi positif

yang sudah tertanam didalam batin bawah sadar akan menjadi kecenderungan

positif yang bekerja secara otomatis.

Oleh karena itu, latihan relaksasi dan sugesti yang dilakukan dengan cepat di

dalam berbagai situasi penting hanya aplikasi dan penguatan dari kecenderungan

positif yang sudah tertanam didalam batin bawah sadar. Kecenderungan dalam

bentuk kekuatan yang menyenangkan dan menyegarkan jiwa raga itulah yang harus

kita gunakan untuk membangun rasa percaya diri. Setidaknya, bisa digunakan untuk

melawan gangguan mental yang timbul dalam berbagai ketegangan, cemas, takut,

gugup, grogi, tidak percaya diri dan sebagainya.

Membangun rasa percaya diri dengan cepat merupakan usaha untuk

menetralisasi gangguan mental yang terjadi secara incidental di dalam bentuk


ketegangan, gugup , grogi, salah tingkah, dan sebagainya. Untuk keperluan

tersebut, kita bisa melakukan relaksasi dan sugesti secara praktis sebagai berikut:

1. Berdoa

Doa untuk membangun rasa percaya diri dengan cepat harus

dilakukan dengan kemauan, keyakinan, dan konsentrasi yang sekuat

mungkin. Kita perlu memahami banyak hal diluar kendali manusia. Sehingga

membutuhkan pertolongan allah SWT. Tanamkan keimanan dan keyakinan

dalam diri kita bahwa allah SWT akan selalu membantu hambanya yang

sabar dan taat. Ketika kita menemukan jalan buntu, hanya kepada allah SWT

kita meminta pertolongan.

Untuk dapat mencapai rasa percaya diri yang kuat kita memang

membutuhkan kecerdasan spiritual agar mampu bertahan dalam kehidupan

yang penuh dengan stress, tekanan, dan kompetisi yang keras. Jiwa kita

membutuhkan sumber kekuatan yang akan membuat kita mampu bertahan

dalam kesusahan, sehingga membuat diri kita bisa lebih percaya diri dan

tidak mudah putus asa maupun bimbang.

2. Bernapas pembangkit energi dan sugesti percaya diri

Teknik pernapasan pembankit energi dan sugesti percaya diri akan

memberikan manfaat dalam hal mengontrol irama napas agar tidak kacau

karena pengaruh timbulnya ketegangan dalam menghadapi situasi tertentu.

Irama napas yang terkontrol akan membuat detak jantung juga lebih

terkontrol. Efek positif yang timbul kemudian adalah ketegangan bisa

ditahan, dikurangi, bahkan di hilangkan. Didalam proses selanjutnya. Teknis


apa pembangkit energi dan sugesti akan meningkatkan ketenangan dan

kekuatan pada langkah pertama, sudah di peroleh melalui doa (napas

pembangkit energy dilakukan dengan menarik napas sehalus mungkin

disertai niat untuk menyerap energi positif dari alam semsesta).

Selanjutnya ketika udara didalam paru-paru sudah cukup penuh,

tahanlah napas selama anda masih bisa merasakan nyaman. Tekanan udara

didalam paru-paru harus anda bayangkan, niatkan, yakinkan, dan rasakan

sebagai tekanan energi positif yang menimbulkan ketenanangan dan

kekuatan pada jiwa raga. Sambil menahan napas, ucapkan didalam hati

kalimat autosugesti seyakin-yakinnya “ bangkitlah ketenangan dan

kekuatanku, bangkitlah rasa percaya diriku” “berusahalah untuk meyakinkan

dan merasakan autosugesti yang anda ucapkan sebagai kenyataan yang

akan berwujud secara bertahap.

Setelah alimat autosugesti selesai diucapkan, hembuskanlah napas

anda dengan lemah. Jika terpaksa, anda boleh menghembuskan napas

dengan lebih cepat. Sambil menghembuskan napas, niatkanlah untuk

membuang energi negative yang menimbulkan gangguan dalam bentuk

ketegangan, gugup, grogi, tidak percaya diri, dan sebagainya. Ulangi tarikkan

napas, tahan napas dan menghembuskanya kembali dengan cara seperti

yang telah disebutkan diatas. Anda bisa mengulangi teknik napas

pembangkit energi dan sugesti rasa percaya diri ini sering mungkin sesuai

dengan kebutuhan didalam situasi tertentu.


2.7 Membangun kepercayaan diri dalam kebidanan

Kepercayaan diri merupakan sifat kepribadian yang sangat penting

dimiliki oleh bidan, karena kepercayaan diri merupakan salah satu

kemampuan dasar bidan untuk dapat menentukan arah dan tujuan dalam

pengambilan keputusan khususnya saat menolong persalinan. Bidan yang

mempunyai kepercayaan diri, optimis, dan yakin dengan kemampuan sendiri

merupakan salah satu indikasi bahwa bidan tersebut akan dapat

melaksanakan tugas nya dengan lebih baik, sehingga dapat menyelesaikan

masalah yang dihadapinya terutama pada saat menolong persalinan.

Anda mungkin juga menyukai