Anda di halaman 1dari 29

LAPORAN REPORTING KASUS 1

MATA KULIAH KEPERAWATAN MATERNITAS


SEMESTER GENAP TAHUN AKADEMIK 2021/2022

Disusun oleh:

Anggota : Farras Gapa Fauziyyah (220110190001)


Syipa Izzati Hermawan (220110190002)
Revita Nur Istiqomah Muslim (220110190003)
Intan Lutfi Meilani (220110190004)
Zahra Siti Hanifah (220110190005)
Naifa Zahra Mahdhiya (220110190006)
Dhiya Ulhaq Iriana (220110190007)
Fitriya Sri Rahmawati (220110190008)
Grisela Parisa Rahim (220110190009)
Naela Nur Aprilida (220110190010)
Indrianti Alvini Rizki (220110190011)
Nabilah Al Adawiyah (220110190012)

FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2022
Learning Objektif

1. Bagaimana status gravida Ny K?


Jawab:
G2 P1 A0.
Gravida 2 : Saat ini merupakan kehamilan anak kedua Ny. K.
Partus 1 : Ny. K pernah mengalami keguguran pada kehamilan pertama saat usia
kandungannya mencapai 7 bulan.
Abortus 0 : Ny. K tidak pernah mengalami keguguran janin yang usia
kandungannya
≤20 minggu.

2. Bagaimana cara menghitung usia kehamilan dan taksiran berat badan janin
Ny K?
Jawab:
Menghitung usia kandungan dapat dilakukan dengan beberapa metode:
- Menggunakan tinggi fundus uteri
Teknik ini dapat dilakukan dengan cara meraba bagian rahim paling atas dan
mengukur menggunakan midline sampai atas tulang pubis. Tinggi TFU ini dapat
menentukan usia kandungan. Dalam kasus diketahui bahwa tinggi TFU pada
Ny.K adalah 36, jadi dapat diketahui usia kandungan Ny.K 36 minggu.
- Usia kandungan dapat dihitung dengan menggunakan rumus Naegle’s rule yaitu
dengan cara mengetahui HPHT dan tanggal pemeriksaan rumus yang digunakan
yaitu: (tanggal pemeriksaan - tanggal HPHT).
Pada kasus Ny.K diketahui:
Tanggal pemeriksaan: 21 Februari 2022
Tanggal HPHT 25 Mei 2021
21 2 22
25 5 21____-
26 8 0
Sehingga dapat diketahui usia kandungan Ny.K yaitu 8 bulan 26 hari atau 35
minggu 5 hari.

1
- Cara menghitung berat bayi badan
Menghitung taksiran berat badan bayi dapat dilakukan dengan menggunakan
rumus dibawah ini:
Tafsiran BBJ = (TFU - n) x 155
*Catatan: n = 11 (bila kepala janin sudah masuk PAP)
n = 12 (bila kepala janin belum masuk PAP)
Diketahui : dalam kasus disebutkan bahwa pada saat pemeriksaan leopold III
teraba bulat melenting dan masih dapat digerakan artinya kepala janin belum
masuk PAP.
Sehingga rumusnya adalah:
Tafsiran BBJ = ( TFU - 12 ) x 155
= (36 - 12) x 155
= 24 x 155
= 3.720 gram
Sehingga dapat diketahui taksiran berat badan janin sekitar 3.720 gram.
- Usia kehamilan bisa dilakukan dengan USG : BPD, HC, AC,
Pemeriksaan Usia Kehamilan dengan USG menggunakan 4 parameter:
 BPD: Biparietal Diameter. Yaitu ukuran diameter tulang pelipis kiri dan
kanan
 FL: Femur Length. Yaitu ukuran panjang tulang paha bayi
 HC: Head Circumferential. Yaitu panjang lingkaran luar kepala
 AC: Abdominal Circumferential. Yaitu ukuran lingkaran perut bayi
Tabel biometri untuk menafsirkan usia kehamilan hasil pemeriksaan USG.

2
3. Kapan harus dilakukan TT kedua?
Jawab:
Pemberian imunisasi tetanus toksoid (TT) artinya memberikan kekebalan
terhadap penyakit tetanus kepada ibu hamil dan bayi yang dikandungnya. Pemberian
imunisasi sesuai jadwal maka akan terbentuk kekebalan tubuh sesuai kadar ambang
perlindungan.
Menurut Syaifuddin (2008), jumlah dan dosis pemberian imunisasi TT untuk ibu
hamil yaitu :
a. Pasien dianggap mempunyai kekebalan jika telah mendapat 2 dosis terakhir
dengan interval 4 minggu, dan jarak waktu sekurangnya 4 minggu antara dosis
terakhir dengan saat terminasi kehamilan. Pasien yang telah mendapat vaksinasi
lengkap (5 suntikan) lebih dari 10 tahun sebelum kehamilan perlu diberikan
booster berupa toksoid 0,5 ml IM.
b. Jika pasien belum pernah imunisasi, berikan serum anti tetanus 1500 unit IM
dan suntikkan booster Tetanus Toksoid (TT) 0,5 ml IM diberikan 4 minggu
kemudian.
c. Pencegahan dan perlindungan diri yang aman terhadap penyakit tetanus
dilakukan dengan pemberian 5 dosis imunisasi untuk mencapai kekebalan penuh
(Depkes RI, 2007).

Menurut WHO (2010), jika seorang ibu yang tidak pernah diberikan imunisasi
tetanus maka ia harus mendapatkan paling sedikit 2 kali suntikan 27 selama

3
kehamilan yaitu pertama saat kunjungan antenatal dan kedua pada 4 minggu
setelahnya. Pada kasus diatas, pemberian imunisasi diberikan pada tanggal 7
Februari 2022, maka imunisasi yang kedua dilakukan pada tanggal 7 maret 2022.

4. Kapan taksiran partusnya?


Jawab:
HPHT: 25/05/2021
Taksiran Partus: Karena HPHT Ny. K > bulan ke-3, maka taksiran partusnya adalah
HPHT +7/-3/+1 menjadi 32/02/2022.
Bulan Februari 2022 terdiri dari 28 hari.
32-28 = 4.
Taksiran partus Ny. K adalah 4 Maret 2022.

5. Exercise apa yang cocok untuk Ny K


Jawab:
a. Senam Prenatal Yoga
Senam prenatal yoga dalah modifikasi dari senam yoga dasar yang disesuaikan
gerakannya dengan kondisi ibu hamil. Yoga adalah suatu olah tubuh,pikiran, dan
mental yang sangat membantu ibu hamil dalam melenturkan persendian dan
menenangkan pikiran, terutama pada ibu hamil trimester tiga. Gerakan prenatal
yoga dibuat dengan tempo yang lebih lambat dan menyesuaikan dengan
kapasitas ruang gerak ibu hamil. Prenatal yoga memiliki 5 cara, yaitu latihan
fisik yoga, pernapasan (pranayama), position (mudra), meditasi, dan deep
relaksasi untuk mendapatkan manfaat selama kehamilan. Selain itu, yoga juga
dapat memperkuat dan mempertahankan elastisitas otot-otot dinding perut,
ligamentum, otot-otot dasar panggul, dan otot paha bagian dalam
(Sulistyaningsih, Rofika, 2020).

b. Jalan kaki santai


Jalan kaki santai dilakukan oleh ibu hamil untuk melancarkan kerja jantung,
melancarkan peredaran darah, menjaga ibu hamil tetap bugar. Jalan kaki santai
yang disarankan untuk ibu hamil adalah selama 30 menit per hari.

c. Latihan jongkok dan memiringkan panggul

4
Latihan ini dilakukan untuk mempersiapkan tubuh ibu menjelang persalinan

d. Senam kegel atau latihan dasar panggul.


Latihan ini dilakukan untuk memperkuat otot-otot dasar panggul, yang akan
berperan besar ketika proses persalinan berlangsung. Adapun manfaat senam
kegel lainnya adalah sebagai berikut:
- Mencegah inkontinensia urin
- Membantu meningkatkan kemampuan otot-otot ibu selama persalinan
- Memperkuat otot-otot yang menopang rahim, kandung kemih, dan usus.
- Mencegah wasir
Cara untuk melakukan senam kegel adalah sebagai berikut:
- Berbaring di lantai, lalu tarik otot-otot panggul dan tahan selama 3 hitungan.
- Setelah itu rileks selama 3 hitungan. Lakukan gerakan 10-15 kali per hari
setiap berolahraga.

e. Renang
Renang dengan gaya dada tidak memerlukan banyak tenaga dan gerakan
berlebihan pada pinggang dan perut. Yang perlu diperhatikan pada gerakan ini
adalah pelan – pelan dan hati- hati saat melakukan gerakan kaki menendang.
Jangan disentak terlalu kuat saat gerakan menendang ke belakang. Manfaat
renang dengan gaya dada untuk ibu hamil yaitu :
- Luncuran gaya dada dapat meringankan ketegangan di punggung akibat
perut membesar
- Gerakan mengambil nafas saat mengangkat kepala lalu membuang nafas saat
meluncur dapat membantu ibu hamil dalam melatih pernafasan untuk
persiapan persalinan nanti
- Gerakan kaki dapat memperlancar peredaran darah dan mengurangi bengkak
pada kaki
- Gerakan tangan bisa melatih otot tangan ibu hamil dan melatih otot yang
kaku.

f. Senam Hamil
Senam hamil adalah adalah terapi latihan gerak untuk mempersiapkan ibu hamil,
secara fisik atau mental, pada persalinan cepat, aman dan spontan. Jenis olah

5
tubuh yang paling sesuai untuk ibu hamil adalah senam hamil, disesuaikan
dengan banyaknya perubahan fisik seperti pada organ genital, perut kian
membesar dan lain-lain. Sebelum memulai senam hamil, lakukan dulu gerakan
pemanasan sehingga peredaran darah dalam tubuh akan meningkat dan oksigen
yang diangkut ke otot-otot dan jaringan tubuh bertambah banyak, serta dapat
mengurangi kemungkinan terjadinya kejang/luka karena telah disiapkan
sebelumnya untuk melakukan gerakan yang lebih aktif.

6. Bagaimana peningkatan berat badan selama kehamilan pada Ny K?


Jawab:
Komponen berat badan selama hamil secara umum dibagi menjadi 2 yaitu
produk kehamilan yang terdiri dari janin, cairan, amnion, plasenta dan jaringan
tubuh ibu yang terdiri dari darah, cairan ekstravaskuler, uterus, payudara, lemak.
peningkatan berat badan tersebut yaitu sebanyak 15% dari sebelumnya. Menurut
Proverawati, 2009 dalam (Darah Ifalahma & Fitria Ika Wulandari, 2015). Proporsi
pertambahan berat badan dapat dilihat seperti berikut:
- Janin 25-27%
- Plasenta 5%
- Cairan amnion 6%
- Ekspansi volume darah 25-27%
- Peningkatan lemak tubuh 25-27%
- Peningkatan cairan ekstraseluler 13%
- Pertumbuhan uterus dan payudara 11%

Menurut Depkes RI (2007) ibu hamil harus mengalami kenaikan berat badan
sebesar 7-12 kg, kenaikan berat badan ibu hamil dapat dipakai sebagai indeks untuk
menentukan status gizinya, ditandai dengan pengukuran LILA (Lingkar lengan atas)
lebih dari 23,5 cm yang merupakan indikator seorang ibu tidak mengalami
kekurangan energi kalori (KEK). Berdasarkan kasus Ny.K, Ny.K mengalami
kenaikan berat badan sebanyak 20 kg apabila dihitung IMT dengan menggunakan
rumus IMT = berat badan (kg)/(tinggi badan (m)2. Diperoleh IMT Ny K adalah 29.1
yang termasuk ke dalam kategori Overweight. Sedangkan IMT normal pada ibu
hamil adalah 18,5 - 22,9.

6
7. Apa saja kebutuhan nutrisi pada Ny K?
Jawab:
Pada kasus diatas Ny K sudah masuk pada usia kehamilan trimester III dan
mengalami obesitas. Ibu hamil dengan berat badan lebih dianjurkan tetap
mengkonsumsi makanan sesuai dengan kebutuhan gizi ibu hamil normal, namun
perlu pembatasan asupan energi yang bersumber dari lemak dan karbohidrat serta
tetap memperhatikan penambahan berat badan selama kehamilan yaitu 7-11 kg.
Kebutuhan nutrisi untuk Ny K sesuai dengan AKG tahun 2019 yaitu:
a. Energi
Berdasarkan AKG 2019 penambahan kebutuhan energi pada kehamilan
trimester kedua dan ketiga sebesar 300 kkal. Adanya peningkatan kebutuhan
energi ini disebabkan oleh beberapa hal yaitu :
1) Kebutuhan untuk cadangan energi untuk pembentukan jaringan baru yaitu
janin, plasenta dan cairan ketuban
2) Perkembangan jaringan kehamilan seperti payudara dan Rahim
3) Cadangan lemak dalam tubuh
4) Peningkatan kebutuhan energi untuk sintesis jaringan
5) Peningkatan konsumsi oksigen oleh organ kehamilan
6) Pertumbuhan fetus dan plasenta terutama di akhir masa kehamilan
b. Protein
Penambahan kebutuhan protein selama masa kehamilan berdasarkan Angka
Kecukupan Gizi tahun 2019 adalah sebesar 30 gram untuk trimester ketiga.
Penambahan protein ini berfungsi untuk proses sintesis jaringan kehamilan dan
jaringan janin. Jenis protein yang dikonsumsi seperlimanya sebaiknya berasal
dari protein hewani seperti daging, ikan, telur, susu, yogurt dan lebihnya berasal

7
dari protein nabati seperti tahu, tempe, kacang kacangan dan lain-lain. Untuk
memenuhi kebutuhan protein kurang lebih ibu hamil pada trimester III
memerlukan protein sebanyak 90 gram/harinya.
c. Lemak
Penambahan kebutuhan lemak pada masa kehamilan sesuai dengan AKG 2019
adalah sebesar 2.3 gram pada tiap trimeste sehingga pada trimester III kebutuhan
lemak yang perlu dipenuhi adalah sekitar 67 gram per/harinyar. Asam lemak
esensial yaitu DHA dan AA sangat direkomendasikan untuk dikonsumsi saat
masa kehamilan. DHA dan AA sangat dibutuhkan untuk pembentukan otak dan
sistem saraf pada janin terutama di akhir masa kehamilan. Adapun contoh
sumber makanannya yaitu ikan salmon, kedelai, dan kacang kenari.

d. Karbohidrat
Dalam AKG tahun 2019 penambahan kebutuhan karbohidrat adalah sebesar 40
gram pada trimester kedua dan ketiga. Sehingga kurang lebih kebutuhan
karbohidrat yang perlu dipenuhi sekitar 400 gram, hal tersebut merujuk pada
data AKG 2019. Adapun sumber karbohidrat bisa berasal dari nasi, gandum,
kentang, umbi-umbian, dan lainnya.
Kebutuhan karbohidrat saat masa kehamilan adalah sekitar 50 – 60% dari total
energi. Jumlah minimal karbohidrat yang disarankan bagi wanita hamil adalah
sekitar 175 gram. Sedangkan dalam AKG tahun 2019 penambahan kebutuhan
karbohidrat adalah sebesar 40 gram pada trimester kedua dan ketiga.
Pembatasan ringan karbohidrat dapat dianjurkan hanya pada ibu hamil yang
menderita diabetes. Apabila ibu hamil mengalami diabetes sebelum kehamilan
ataupun saat kehamilan maka pembatasan karbohidrat akan diperlukan namun
harus dipastikan janin tetap memperoleh glukosa yang cukup untuk
pertumbuhan.
e. Vitamin A
Vitamin A berfungsi untuk pertumbuhan dan perkembangan janin saat
kehamilan. Vitamin A juga berperan dalam diferensiasi sel, perkembangan
penglihatan, fungsi imunitas dan perkembangan paru-paru. Kebutuhan A pada
masa kehamilan mengalami peningkatan sebesar 300 RE tiap trimester. Menurut

8
AKG 2019 kebutuhan Vitamin A pada perempuan usia 25 tahun ini adalah
600RE sehingga kebutuhan Vitamin A yang perlu dipenuhi sekitar 900
RE/harinya. Beberapa sumber Vitamin A ialah wortel, hati ayam, bayam, ubi,
mangga dan tomat.
f. Asam Folat
Konsumsi suplementasi asam folat sebelum kehamilan juga direkomendasikan
untuk mencegah anemia megaloblastic. Berdasarkan AKG penambahan asam
folat pada perempuan dengan usia kehamilan trimester III sekitar 200mcg.
Sehingga kebutuhan asam folat yang perlu dipenuhi sekitar 400 mcg/harinya.
Asam folat ini bisa didapatkan dari alpukat, asparagus, kacang tanah dan
sayuran hijau seperti kangkung dan bayam. Dalam setengah buah alpukat
berukuran sedang mengandung 80-90 mikrogram asam folat, dan sekitar satu
cangkir sayuran hijau seperti kangkung dan bayam mengandung 263 mikrogram
asam folat.
g. Vitamin C
Tambahan kebutuhan vitamin C saat masa kehamilan adalah sebesar 10 mg per
hari selama masa kehamilan. Vitamin C pada masa kehamilan trimester ketiga
ini berfungsi untuk membantu penyerapan zat besi dan sebagai antioksidan.
Beberapa makanan yang bisa dikonsumsi untuk pemenuhan vitamin C
diantaranya adalah jeruk, tomat, jambu, dan pepaya. Penambahan sebanyak 10
mg berarti kebutuhan per hari dari vitamin C pada ibu hamil trimester III yaitu
sebanyak 85 mg/hari. Sumber vitamin C yang bagus untuk ibu hamil
diantaranya adalah buah jeruk, kiwi, apel, dan kubis. Dalam satu cangkir kubis
bisa mengandung sekitar 80 mg Vitamin C.
h. Vitamin D
Vitamin D berfungsi untuk pembentukan dan pertumbuhan tulang. Vitamin D
juga berfungsi untuk membantu penyerapan dan penggunaan kalsium.
Kebutuhan vitamin D pada masa kehamilan tidak mengalami peningkatan.
Konsumsi vitamin D sebesar 15 mcg sehari mampu mencukupi kebutuhan
vitamin D pada kehamilan. Contoh makanan yang bisa dikonsumsi untuk
memenuhi kebutuhan vitamin D ialah ikan salmon, kuning telur dan susu.
i. Kalsium

9
Berdasarkan AKG tahun 2019 diketahui bahwa peningkatan kebutuhan kalsium
pada masa kehamilan adalah sebesar 200 mg. Berdasarkan AKG 2019 juga
kebutuhan kalsium pada perempuan usia 25 tahun yaitu sebanyak 1000 mg.
Sehingga jumlah kalsium yang perlu dipenuhi saat trimester ke III yaitu
sebanyak 1200 mg. Kalsium diantaranya bisa didaptkan dari susu, keju, yoghurt,
dan sayuran hijau.
j. Zat Besi
Sesuai AKG 2019 diketahui bahwa peningkatan kebutuhan zat besi adalah
sebesar 9 mg pada trimester kedua dan trimester ketiga. Sehingga kebutuhan zat
besi yang perlu dipenuhi berdasarkan AKG 2019 yaitu sebanyak 27 mg. Sumber
zat besi bisa didapatkan dari daging merah, ikan, sereal, dan kacang-kacangan.
Adapun kebutuhan nutrisi lain pada ibu hamil trimester III diantaranya adalah:
a. Vitamin B6 untuk membantu proses sistem persarafan. Adapun kebutuhan
Vitamin B6 yang perlu dipenuhi pada usia dan usia kehamilan Ny. K adalah
sebanyak 1,9 mg/harinya. Vitamin B6 ini bisa didapatkan dari kentang, ikan,
dan kacang-kacangan.
b. Serat untuk memperlancar buang air besar dan mempersingkat waktu transit
feses. Kebutuhan serat yang perlu dipenuhi berdasarkan AKG 2019 yaitu
sekitar 36 gram/harinya. Serat sendiri bisa didapatkan dari sayuran dan buah-
buahan.
c. Iodium untuk mengatur suhu tubuh, membentuk sel darah merah serta fungsi
otot dan saraf. Berdasarkan AKG 2019 dan merujuk pada kasus, jumlah
iodium yang perlu dipenuhi yaitu sekitar 220 mg/harinya.
d. Seng (Zn) untuk membantu proses metabolisme dan kekebalan tubuh.
Dengan usia kehamilan dan usia Ny. K kebutuhan seng yang perlu dipenuhi
oleh Ny. K berdasarkan AKG 2019 yaitu sekitar 12 mg/harinya. Sumber
makanan yang mengandung seng diantaranya kacang-kacangan dan sereal.

8. Apa yang terjadi dengan konsep diri pada Ny K?


Jawab:
Konsep diri merupakan cara atau sikap seseorang memandang terhadap dirinya
sendiri. Penyesuaian diri secara fisik pada kehamilan berkaitan dengan perubahan
yang secara beruntun terjadi dalam periode sembilan bulan. Pada kasus Ny K

10
sedang berada pada trimester III, pada saat ini biasanya ibu hamil akan banyak
merasa khawatir, takut akan kehidupan dirinya, bayinya dan proses persalinan yang
akan datang. Selain itu pada trimester III kondisi ketidaknyamanan ibu hamil akan
meningkat, ibu merasa dirinya jelek dan aneh. Selain itu, Ny.K masih senang
menggunakan high heels demi menjaga penampilannya.
Hal ini dibuktikan dengan pernyataan dalam kasus bahwa Ny K merasa tidak
percaya diri dengan kondisinya saat ini karena pada wajahnya terdapat bercak
kecoklatan ditambah juga dengan Ny K yang mengalami peningkatan berat badan
mencapai 20 kg dan terkadang suaminya menggodanya dengan mengatakan jika Ny.
K berjalan seperti bebek.
Kemampuan untuk menyesuaikan diri terhadap perubahan dalam masa
kehamilan adalah hal yang penting karena dalam periode kehamilan yang
berlangsung dalam waktu yang relatif singkat ditetapkan serangkaian kualitas fisik
dan kesehatan mental bagi ibu hamil maupun bayi yang dikandungnya. Kondisi ibu
hamil pada trimester III juga menjadi mudah tersinggung dan mood nya sering
berubah ubah. Sehingga dapat disimpulkan bahwa Ny K sekarang merasa tidak
percaya diri dengan dirinya, dan bisa disebut juga dengan mengalami gangguan citra
tubuh yang disebabkan oleh perubahan perubahan yang terjadi pada dirinya.

9. Pemeriksaan lab dan penunjang apa saja yang harus disarankan kepada Ny
K?
Jawab:
Pemeriksaan Laboratorium yang disarankan untuk Ny. K
a. Pemeriksaan Hemoglobin
Pemeriksaan Hb dilakukan untuk mendeteksi apakah ibu hamil mengalami
anemia atau tidak. Karena anemia yang parah dapat menyebabkan keguguran,
partus prematur, inersia uteri, partus lama, atonia uteri, dan dapat menyebabkan
perdarahan serta syok.
b. Pemeriksaan Golongan darah dan rhesus (harus sejak awal)
Inkompatibilitas rhesus saat kehamilan bisa dianggap terjadi ketika janin
memiliki golongan darah rhesus positif, sedangkan sang ibu mempunyai
golongan rhesus negatif
c. Tes HIV

11
Pemeriksaan ini dilakukan untuk mengetahui status ibu hamil dan status HIV
yang diketahui dapat mencegah resiko penularan dari ibu ke anak (mother to
child transmission/MTCT) saat kehamilan ataupun saat persalinan. Kondisi
buruk dalam kelahiran bayi misalnya kelahiran prematur, berat badan lahir
rendah, retardasi pertumbuhan intrauterine, serta dapat terjadi infeksi maternal
HIV.
d. Pemeriksaan Lab Sifilis
Dilakukan untuk mencegah atau mengurangi morbiditas dan mortalitas perinatal.
Karena jika sifilis tidak diobati dengan adekuat, akan menyebabkan 67%
kehamilan trimester 3 mengalami abortus, lahir mati, atau infeksi neonatus
(Sifilis kongenital).
e. Pemeriksaan Protein Urine
Pada kehamilan bisa menyebabkan proses absorpsi protein terganggu yang mana
hal ini menjadi pertanda dari preeklampsia yang tentu saja berbahaya. Dilakukan
untuk mendeteksi kemungkinan terjadinya preeklamsia pada ibu hamil.
f. Pemeriksaan Glukosa Urin
Dilakukan untuk mengetahui kondisi kesehatan ginjal ibu hamil dan mengontrol
gula darah. Jika terdapat kandungan protein dalam pemeriksaan ini
dikhawatirkan ibu hamil akan mengalami preeklamsia yang berbahaya. Selain
itu, kontrol gula darah juga penting untuk mencegah terjadinya diabetes pada ibu
hamil
g. USG (Ultrasonography)
Pemeriksaan USG dilakukan di trimester 3 untuk mengetahui usia gestasi,
mendeteksi fungsi plasenta, posisi janin, memeriksa kelainan bawaan atau cacat
lahir, dan mengkaji volume cairan ketuban (Amniotic Fluid Volume)
h. Pemeriksaan Toxoplasmosis
Pemeriksaan Toxoplasmosis dilakukan untuk mendeteksi adanya antibodi yang
muncul akibat masuknya Toxoplasma gondii ke dalam tubuh pasien.
Pemeriksaan yang dilakukan meliputi IgM Toxoplasma, IgG Toxoplasma dan
IgG avidity Toxoplasma. Indikasi yang menentukan perlunya pemeriksaan
Toxoplasma ini, yaitu : riwayat infertilitas, abortus yang berulang, kelahiran

12
prematur, lahir mati, kelainan kongenital dan adanya riwayat memelihara hewan
piaraan seperti kucing.
i. Pemeriksaan Amniocentesis
Amniocentesis merupakan prosedur yang dilakukan saat kehamilan untuk
memeriksa sampel air ketuban yang berguna untuk mengetahui ada atau
tidaknya kelainan genetik pada janin. Di dalam cairan amnion terdapat sel fetal
(kebanyakan kulit janin) yang dapat dilakukan analisis kromosom, analisis
biokimia dan biologi. Amniocentesis selalu dilakukan di bawah panduan
ultrasound untuk menentukan posisi bayi. Tes ini bisa menentukan cacat
kromosom, kelainan bawaan, jenis kelamin, tingkat kematangan paru janin,
infeksi cairan amnion, serta kemungkinan bayi mewarisi gangguan seperti
hemofilia. Dalam prosedur amniocentesis, dokter menggunakan jarum khusus
untuk mengambil sampel cairan amnion (air ketuban), dengan cara
memasukkannya ke perut ibu sampai ke rahim. Dokter akan memeriksa cairan
yang mengandung sel-sel untuk memberi petunjuk mengenai kondisi janin.
Amniocentesis akan direkomendasikan kepada ibu hamil saat usia kehamilan
mencapai 15-20 minggu.

j. Pemeriksaan TORCH
Pemeriksaan yang dilakukan untuk mendeteksi adanya infeksi pada ibu hamil.
Dengan pemeriksaan ini, infeksi bisa terdeteksi lebih dini, sehingga risiko
penularan dan komplikasi infeksi pada janin bisa dicegah. TORCH, kadang
disebut juga TORCHS, adalah singkatan dari beberapa nama penyakit infeksi,
yaitu Toksoplasmosis, Rubella, Cytomegalovirus, Herpes simplex virus, dan
Sifilis. Pemeriksaan TORCH dapat dilakukan pada ibu hamil di trimester
pertama dan bayi baru lahir yang menunjukkan gejala-gejala penyakit infeksi
yang tergolong ke dalam TORCH, seperti:
- Berat dan panjang badan yang lebih kecil dari bayi seusianya
- Katarak
- Trombositopenia
- Kejang
- Kelainan jantung

13
- Tuli
- Pembesaran hati dan limpa
- Sakit kuning (jaundice)
- Keterlambatan pertumbuhan

Cara mengetahui infeksi TORCH adalah dengan mendeteksi adanya antibodi


dalam darah pasien,yaitu dengan pemeriksaan:
- Anti toxoplasma IgM & Anti toxoplasma IgG (untuk mendeteksi infeksi
toxoplasma)
- Anti rubella IgM & Anti rubella IgG (untuk mendeteksi infeksi rubella)
- Anti HSV2 IgM & Anti HSV2 IgG (untuk mendeteksi infeksi virus herpes)
- Anti CMV IgM & Anti CMV IgG (untuk mendeteksi infeksi
Cytomegalovirus)

Prosedur pemeriksaan TORCH berfokus pada pengambilan sampel darah dan


deteksi antibodi. Pemeriksaan ini dapat dilakukan di klinik atau RS terdekat.
Tahapan-tahapannya berlangsung seperti berikut:
- Sterilkan bagian tubuh yang akan dijadikan tempat pengambilan sampel
darah. Biasanya diambil dari pembuluh darah vena di lengan.
- Ikat lengan atas dengan menggunakan alat khusus (torniket) agar vena di
lengan menggembung dan terlihat jelas.
- Tusukkan jarum ke dalam vena dan memasang tabung steril untuk
mengumpulkan sampel darah.
- Ikatan pada lengan akan dilepaskan agar darah dapat mengalir dengan
sendirinya ke dalam tabung sampel.
- Setelah dirasa cukup, dokter akan mencabut jarum dan memasang perban
pada titik tusukan jarum.
- Sampel darah yang telah diambil akan dibawa ke laboratorium untuk
diperiksa IgM dan IgG TORCH. Melalui hasil pemeriksaan, akan dinilai
apakah pasien sedang, pernah, atau tidak mengalami infeksi.

10. Apa saja yang harus dikaji pada Ny K terkait budaya yang mempengaruhi
selama kehamilan? Dan apa yang harus dilakukan oleh perawat?
Jawab:

14
Pengkajian terkait kepercayaan budaya yang dianut oleh keluarga. Pada kasus,
mertua Ny. K meminta melakukan beberapa hal yang dapat memberikan
perlindungan pada ibu dan bayi diantaranya :
- Membawa benda-benda tajam seperti gunting, peniti yang diikatkan pada baju
atau pakaian ketika akan pergi keluar rumah
- Larangan keluar dan jalan-jalan di malam hari karena khawatir diganggu oleh
roh jahat.

Beberapa hal yang dapat ditanyakan kepada klien ketika mengkaji budaya yang
mempengaruhi kehamilan diantaranya :
a. Apa budaya dominan klien? Sejauh mana identifikasi klien dengan kelompok
budaya?
b. Bahasa apa yang digunakan klien di rumah? Apa saja gaya komunikasi
nonverbal yang digunakan klien?
c. Bagaimana budaya mempengaruhi keyakinannya tentang kehamilan dan
persalinan? Apakah kehamilan dianggap sebagai keadaan sakit atau sehat?
Apakah ada sikap tertentu terhadap usia saat hamil? Apa yang dianggap dapat
diterima dalam hal frekuensi kehamilan?
d. Apakah ada aturan budaya, batasan, atau hal tabu yang terkait dengan aktivitas
tertentu, praktik diet, atau ekspresi emosi? Apa yang dianggap ibu hamil sebagai
praktik normal selama kehamilan, kelahiran, pasca persalinan?
e. Bagaimana pengaruh budaya dalam menginterpretasikan dan menanggapi
pengalaman nyeri?
f. Apa latar belakang pendidikan klien? Apakah itu mempengaruhi tingkat
pengetahuannya tentang sistem pemberian perawatan kesehatan,
pengajaran/pembelajaran serta materi tertulis yang diberikan?
g. Bagaimana klien berhubungan dengan orang-orang di luar kelompok
budayanya? Apakah dia lebih memilih caregiver dengan latar belakang budaya
yang sama?
h. Bagaimana peran keyakinan agama terhadap kehamilan dan persalinan?

Terdapat tiga prinsip yang dapat dilakukan dalam keperawatan transkultural


(Andrew and Boyle,1995) yaitu :

15
1. Cultural care preservation/ Maintenance/ Mempertahankan budaya
Mempertahankan budaya jika budaya yang dilakukan klien tidak membahayakan
dan tidak bertentangan dengan kesehatan. Beberapa hal yang dapat dilakukan
sebagai berikut:
● Identifikasi perbedaan konsep antara klien dan perawat tentang proses
kehamilan, persalinan dan perawatan bayi
● Bersikap tenang dan tidak terburu buru saat berinteraksi dengan klien
● Mendiskusikan kesenjangan budaya yang dimiliki klien dan perawat
2. Cultural care accommodation / negotiation/ negosiasi budaya
Pada tahap ini perawat dapat membantu klien beradaptasi dengan budaya
tertentu yang lebih menguntungkan atau bermanfaat bagi kesehatannya. Perawat
dapat membantu klien agar dapat memilih dan menentukan budaya lain yang
mendukung peningkatan kesehatan. Beberapa hal yang dapat dilakukan sebagai
berikut:
● Gunakan bahasa yang mudah dipahami oleh klien
● Libatkan keluarga dalam perencanaan perawatan
● Apabila konflik tidak terselesaikan lakukan negosiasi dimana terdapat
kesepakatan berdasarkan pengetahuan biomedis, pandangan klien dan
standar etik
3. Cultural care repartening/ reconstruction/ restrukturisasi budaya
Restrukturisasi budaya klien dilakukan bila budaya yang dimiliki merugikan
status kesehatan. Beberapa hal yang dapat dilakukan sebagai berikut
● Beri kesempatan pada klien untuk memahami informasi yang diberikan dan
melaksanakannya
● Tentukan tingkat perbedaan pasien melihat dirinya dari budaya kelompok
● Gunakan pihak ketiga bila perlu
● Gunakan bahasa yang mudah dipahami klien dan keluarga

Tindakan keperawatan yang memfasilitasi perawatan yang sesuai secara budaya


adalah (Callister, 2001a, 2001b; Leininger, 1991; Purnell & Paulanka, 2008; Willis,
1999):
a. Meningkatkan komunikasi.
- Menyapa dengan hormat.

16
- Membangun hubungan yang baik
- Menunjukkan empati dan minat.
- Mendengarkan secara aktif
b. Jika praktik yang diusulkan tidak berbahaya, izinkan untuk dilanjutkan.
c. Jika praktik yang diusulkan berbahaya, coba ubah perilaku untuk melakukan
hal-hal yang lebih bermanfaat.
d. Mengakomodasi atau memfasilitasi praktik budaya yang sesuai dengan klien.
e. Identifikasi siapa yang disebut klien sebagai “keluarga”.
f. Tentukan siapa pembuat keputusan keluarga dan sertakan mereka.
g. Klien yang setuju dan mengatakan ya pada instruksi atau pertanyaan perawat
tidak menjamin pemahaman klien.
h. Gunakan komunikasi nonverbal dan alat bantu visual dengan cara yang tepat.
i. Saat memberikan pendidikan pasien, sertakan keluarga
j. Tunjukkan bagaimana praktik ilmiah dan tradisional dapat digabungkan untuk
memberikan perawatan yang optimal

11. Lakukan pengkajian, lengkapi data yang kurang


Jawab:
1. Identitas klien
a. Nama : Ny K
b. Umur : 25 tahun
c. Jenis kelamin : Perempuan
d. Pendidikan : Tidak diketahui
e. Alamat : Tidak diketahui
f. Pekerjaan : Tidak diketahui
g. Agama : Tidak diketahui
h. Suku bangsa : Tidak diketahui
i. Nama suami/Penanggung jawab : Tidak diketahui
j. Tanggal pemeriksaan : 21 Februari 2022
2. Status Obstetri

17
G2 P1 A0
Gravida 2: Saat ini merupakan kehamilan anak kedua Ny. K.
Partus 1: Ny. K pernah mengalami keguguran pada kehamilan pertama saat usia
kandungannya mencapai 7 bulan.
Abortus 0: Ny. K tidak pernah mengalami keguguran janin yang usia
kandungannya ≤20 minggu.
3. Riwayat kesehatan
a. Keluhan utama
Ny.K mengatakan kesulitan untuk tidur nyenyak, ia juga merasa kesulitan
untuk mengubah posisi tidur dengan nyaman. Gerakan janinnya ia rasakan
sangat aktif dan ia sering harus terbangun karena rasa ingin BAK.
b. Riwayat menstruasi
Ny. K mengatakan menstruasi terakhir pada tanggal 31 Mei 2021, sedangkan
mulai menstruasi sejak 25 Mei 2021. Dalam kasus tidak disebutkan siklus
menstruasi klien lancar atau tidak. Taksiran partus 04 maret 2022
c. Riwayat imunisasi TT
Ny. K mengatakan baru imunisasi TT 2 minggu yang lalu

d. Riwayat kesehatan sekarang


Ny. K mengatakan saat ini merupakan kehamilan anak keduanya dan klien
merasakan gerakan janinnya sangat aktif dan ia sering harus terbangun
karena rasa ingin BAK
e. Riwayat kesehatan dulu
Ny.K mengatakan pernah mengalami keguguran ketika usia kandungannya
mencapai 7 bulan karena mengalami pendarahan akibat terjatuh di kamar
mandi
f. Riwayat kesehatan keluarga (genogram)
Saat ini Ny. K belum memiliki anak dan Tidak ada riwayat mengenai
kesehatan keluarga dalam kasus.
g. Riwayat kehamilan dan persalinan yang lalu

18
Ny. K mengatakan pertama kali hamil pada usia 23 tahun namun keguguran
ketika usia kandungannya mencapai 7 bulan karena mengalami pendarahan
akibat terjatuh di kamar mandi.
h. Data Psikososial
Ny K mengatakan saat ini tidak percaya diri dengan kondisinya karena di
wajahnya terdapat bercak-bercak kecoklatan, dan ia mengalami peningkatan
berat badan sampai 20 kg sehingga kadang-kadang suaminya suka
menggodanya dengan mengatakan jika jalannya seperti bebek. Ia juga masih
senang menggunakan high heels demi menjaga penampilannya.
i. Data spiritual dan budaya
Ny. K mengatakan merasa tidak nyaman dengan aturan-aturan dari
mertuanya, seperti memintanya untuk membawa benda-benda tajam seperti
gunting, peniti yang diikatkan pada baju atau pakaian ketika akan pergi
keluar rumah ataupun larangan keluar dan jalan-jalan di malam hari karena
khawatir diganggu oleh roh jahat
4. Rencana perawatan bayi
Tidak disebutkan dalam kasus

5. Kebutuhan dasar khusus


a. Nutrisi : Ny.K sudah masuk pada usia kehamilan trimester III dan
mengalami peningkatan berat badan sampai 20 kg, sehingga IMT Ny.K
adalah 29.1 (obesitas)
b. Eliminasi : Ny. K mengatakan sering harus terbangun karena rasa ingin
BAK
c. Personal Hygiene : -
d. Istirahat dan tidur : Klien mengatakan kesulitan untuk tidur nyenyak, ia juga
merasa kesulitan untuk mengubah posisi tidur dengan nyaman.
e. Hubungan seksualitas : -
6. Pemeriksaan fisik
a. Status generalis

19
- Keadaan umum : tidak disebutkan dalam kasus
- Tanda-tanda vital
1) TD : 110/70 mmHg
2) HR : 80x/menit
3) RR : 18x/menit
4) Suhu : afebris
TB, BB sebelum dan sekarang, LLA
1) TB : 155 cm
2) BB sebelum hamil : 50 Kg
3) BB setelah hamil : 70 Kg
4) LILA : -
b. Pemeriksaan sistematis
- Kepala : -
- Muka : terdapat bercak-bercak kecoklatan (cloasma gravidarum)
- Leher : -
- Dada : -
- Paru-paru : -
- Jantung : -
- Payudara : -
- Abdomen : Terdapat linea nigra, alba dan striae gravidarum di abdomen.
TFU (Tinggi Fundus Uteri) 36 cm, Leopold I: fundus teraba bulat dan
dan tidak melenting, Leopold II teraba datar memanjang di bagian
abdomen kanan ibu, dan teraba bagian-bagian kecil di abdomen kiri,
Leopold III teraba keras bulat melenting dan masih bisa digoyangkan,
DJJ 144x/menit.
- Pemeriksaan panggul luar dan dalam : -
- Genitalia : Observasi vagina: terdapat leukorea
- Ekstremitas : Ekstremitas bawah edema pada siang hari dan hilang ketika
bangun tidur, Homan sign (-/-), tidak varises, reflek patella baik.
7. Pemeriksaan penunjang
USG : Hasil USG: bayi tunggal, hidup dan cairan amnion cukup
8. Pengobatan

20
Tidak disebutkan dalam kasus

12. Lakukan analisa dari data yang didapat apa kira-kira masalah keperawatan
pada Ny K
Jawab:
 Analisis data
Data yang Menyimpang Etiologi Masalah
keperawatan
DO: - Kehamilan  terjadi perubahan Gangguan
DS: hormon hcG  menyebabkan pola tidur
- Ny. K mengatakan tubuh menghasilkan darah lebih
mengalami kesulitan banyak  ginjal akan lebih
untuk tidur nyenyak banyak menyaring darah 
- Ny. K mengarakan meningkatkan produksi urin 
sering terbangun kandung kemih cepat penuh 
karena rasa ingin BAK peningkatan frekuensi BAK 
sering terbangun malam hari 
gangguan pola tidur

Kehamilan  janin membesar 


uterus membesar  menekan
kandung kemih  volume
kandung kemih berkurang 
peningkatan frekuensi BAK 
sering terbangun malam hari 
gangguan pola tidur
DO: Kehamilan rahim dan dinding Gangguan
- Terdapat striae perut membesar  terjadi integritas kulit
gravidarum di peregangan kulit  muncul striae
abdomen gravidarum
DS: -
DO: Kehamilan  perubahan hormon Gangguan
- Terdapat chloasma (MSH, progesteron, dan estrogen)

21
gravidarum  memicu peningkatan kadar citra tubuh
- Peningkatan berat melanosit  terjadi
badan sampai 20 kg hiperpigmentasi  munculnya
DS: bercak cokelat di wajah (chloasma
- Ny. K mengatakan gravidarum)  kurang percaya
tidak percaya diri diri  Gangguan citra tubuh
dengan kondisinya
karena di wajahhnya Kehamilan  peningkatan berat
terdapat bercak-bercak badan sebesar 20 kg  pusat
kecoklatan dan ia gravitasi kedepan 
mengalami mengalami lordosis  jalan
peningkatan berat seperti bebek  kurang
badan sampai 20 kg percaya diri dengan kondisinya
- Klien mengatakan  gangguan citra tubuh
masih menggunakan
high heels demi
menjaga
penampilannya
- Klien mengatakan
suaminya
menggodanya dengan
mengatakan jalan
seperti bebek
DO: Kurangnya pengetahuan mengenai Risiko cedera
DS: gaya hidup dan perilaku budaya pada ibu
- Ny. K mengatakan yang dapat berisiko mencederai
masih senang ibu hamil
menggunakan high
heels demi menjaga
penampilannya
- Ny. K mengatakan
merasa tidak nyaman

22
dengan aturan
mertuanya yang
memintanya untuk
membawa benda-
benda tajam (gunting,
peniti) yang diikatkan
dibaju atau pakaian
ketika akan pergi
keluar rumah

 Diagnosa Keperawatan
1. Gangguan pola tidur b.d peningkatan frekuensi BAK d.d Ny. K mengatakan
mengalami kesulitan untuk tidur nyenyak dan mengatakan sering terbangun
karena ingin BAK.
2. Gangguan integritas kulit b.d peregangan pada kulit abdomen d.d munculnya
striae gravidarum.
3. Gangguan citra tubuh b.d perubahan bentuk/struktur tubuh d.d Ny. K
mengatakan kurang percaya diri karena diwajahnya terdapat bercak
kecoklatan dan karena berat badannya meningkat.
4. Risiko cedera pada ibu b.d kurangnya pengetahuan mengenai gaya hidup dan
perilaku budaya yang dapat berisiko mencederai ibu hamil

23
13. Rancang intervensi yang cocok untuk Ny K
Jawab:

No Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional


Keperawatan

1 Gangguan pola tidur Setelah dilakukan - Kaji adanya perubahan pola - Untuk mengidentifikasi kualitas
b.d peningkatan tindakan keperawatan tidur yang berkenaan dengan atau kuantitas tidur yang buruk
frekuensi BAK d.d selama 3x24 jam kehamilan. yang dialami ibu (Baston, 2012).
Ny. K mengatakan masalah gangguan pola - Batasi minum menjelang tidur - Istirahat dan tidur yang cukup
mengalami kesulitan tidur teratasi dengan - Penuhi kebutuhan minum pada dapat mengembalikan stamina dan
untuk tidur nyenyak kriteria hasil : siang hari klien menjadi segar
dan mengatakan sering - Aroma terapi lavender memiliki
1. Buang air kecil di
terbangun karena ingin efek menenangkan atau relaksasi
malam hari 1-2 kali
BAK. sehingga bisa meringankan
2. Pola tidur tidak
insomnia. (Laura dkk, 2015).
terganggu
- Mandi air hangat dapat membuat
tubuh menjadi rileks
- Posisi miring membantu
memudahkan tidur agar tidak sesak

24
karena janin yang menekan
diafragma sedangkan kaki
ditinggikan untuk mencegah
penekanan janin atau uterus ke
pelvic

2. Gangguan integritas Setelah dilakukan - Gunakan produk berbahan - Penggunaan bahan berdasar
kulit b.d peregangan tindakan keperawatan petroleum atau minyak pada petroleum atau bio oil akan
pada kulit abdomen selama 3x24 jam kulit mengunci kelembaban dan
d.d munculnya striae diharapkan integritas - Anjurkan menggunakan mempercepat proses perbaikan
gravidarum. kulit dan jaringan pelembab (mis. lotion, serum) alami kulit
meningkat - Anjurkan minum air yang - Agar terhindar dari dehidrasi maka
cukup (berapa liter) perlu minum air cukup
- Anjurkan meningkatkan asupan - Asupan nutrisi yang baik dan
nutrisi (makanan yang bisa seimbang akan membantu menjaga
membantu pemeliharaan kesehatan kulit dari dalam
intensitas kulit) - Buah dan sayuran mengandung
- Anjurkan meningkatkan asupan banyak vitamin yang berperan
buah dan sayur (jenis buah dan penting bagi tubuh
sayurnya atau pantangan)

25
3. Gangguan citra tubuh Setelah dilakukan - Menjelaskan perubahan- - Pada trisemester III perubahan
b.d perubahan asuhan keperawatan perubahan fisik yang terjadi bentuk tubuh telah tampak, efek
bentuk/struktur tubuh selama 1 x 24 jam pada ibu hamil yang tampak seperti kloasma,
d.d Ny. K mengatakan diharapkan citra tubuh - Berikan informasi tentang strial, jerawat, perubahan emosi
kurang percaya diri klien tetap kenormalan perubahan - Informasi dapat membantu klien
karena diwajahnya dipertahankan dengan - Motivasi klien untuk merawat memahami/menerima apa yang
terdapat bercak kriteria hasil : dan meningkatkan citra tubuh terjadi
kecoklatan dan karena Klien mengungkapkan seperti : menggunakan make up - Hal ini agar klien merasa lebih
berat badannya penerimaan/adaptasi dan skincare untuk wajah percaya diri
meningkat. bertahap untuk - Beri pujian kepada klien apabila
mengubah konsep diri. melakukan latihan
meningkatkan citra tubuh
- Libatkan suami dalam edukasi
perubahan pada ibu hamil

4. Risiko cedera pada ibu Setelah dilakukan - Edukasi klien mengenai risiko - Penggunaan sepatu hak tinggi
b.d Kurangnya asuhan keperawatan cedera akibat penggunaan high berisiko menyebabkan gangguan
pengetahuan mengenai selama 1 x 24 jam heels dan bahaya pada kehamilan dan
gaya hidup dan diharapkan - Edukasi keluarga klien janin di kandunga
perilaku budaya yang pengetahuan ibu dan mengenai risiko cedera akibat - Hal ini dapat berisiko mencederai

26
dapat beresiko keluarga meningkat membawa benda tajam ibu hamil
mencederai ibu hamil dengan kriteria hasil : - Negosiasi/modifikasi untuk
Ibu dan keluarga benda tajam dibungkus dengan
menyatakan atau, diberi wadah, disimpan,
pemahaman tentang dan dilipat
risiko cedera

27
DAFTAR PUSTAKA

Chapman, L, dan Durham, R. 2010. Maternal-newborn nursing: The Critical


Components of Nursing Care. Philadelphia: F. A. Davis Company.

Darah Ifalahma, & Fitria Ika Wulandari. (2015). HUBUNGAN PENAMBAHAN


BERAT BADAN IBU SELAMA HAMIL DENGAN BERAT BADAN BAYI
BARU LAHIR DI RB AN-NUUR KARANGANYAR. INFOKES, 51, 1–11.

Siti Lathifah, N., & Kenaikan Berat Badan Ibu Selama Hamil Terhadap Berat Badan
Bayi Saat Lahir Di Bps Wirahayu Panjang Bandar Lampung, H. (2019).
HUBUNGAN KENAIKAN BERAT BADAN IBU SELAMA HAMIL
TERHADAP BERAT BADAN BAYI SAAT LAHIR DI BPS WIRAHAYU
PANJANG BANDAR LAMPUNG. In Jurnal Ilmu Kedokteran Dan Kesehatan
(Vol. 6, Issue 4).

Sulistiyaningsih, S. H., & Rofika, A. (2020). Pengaruh prenatal gentle yoga terhadap
tingkat kecemasan ibu hamil primigravida trimester III. Jurnal Kebidanan, 334-45.

Wati, W. (2020). Gambaran Kondisi Ibu Hamil Menurut Pemeriksaan Laboratorium di


Puskesmas Sungailiat. Jurnal Ilmiah STIKES Citra Delima Bangka Belitung, 4(2),
136-142. DOI:10.33862/citradelima.v4i2.122

28

Anda mungkin juga menyukai