Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PENDAHULAN PRAKTIK KLINIK

PRODI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BAKTI UTAMA PATI
TAHUN AKADEMIK 2020/2021

Nama : Ika Widiastuti Ningsih


NIM : 130120007
Semester : Dua (II)
Kompetensi Tindakan : Senam Nifas
Stase : Asuhan Kebidanan pada Ibu Nifas

A. Latar Belakang
Pasca persalinan ibu sering mengeluhkan rasa sakit pada perut bagian
bawah yang bertambah nyerinya saat menyusui. Rasa sakit itu menyertai
pengecilan rahim dan biasanya hilang sepuluh hari pasca persalinan,
meskipun demikian rahim baru pulih kembali sekitar 6 minggu (40-42 hari)
(Ika, dkk, 2014).
Involusi uterus adalah perubahan yang merupakan proses kembalinya
alat kandungan atau uterus dan jalan lahir setelah bayi lahir hingga mencapai
keadaan sebelum hamil yang dipengaruhi oleh mobilisasi dan senam masa
nifas. Proses involusi ini dimulai segera setelah plasenta lahir akibat kontraksi
otot-otot polos uterus. Involusi disebabkan oleh kontraksi dan retraksi serabut
otot uterus yang terjadi terus-menerus. Apabila terjadi kegagalan involusi
uterus untuk kembali pada keadaan tidak hamil maka akan menyebabkan sub
involusi. Gejala dari sub involusi meliputi lochea menetap/merah segar,
penurunan fundus uteri lambat, tonus uteri lembek, tidak ada perasaanmules
pada ibu nifas akibatnya terjadinya perdarahan (Anggraini, 2010).
Salah satu upaya untuk mengembalikan keadaan normal dan
meningkatkan kekuatan otot perut adalah dengan senam nifas. Senam nifas
merupakan suatu latihan yang dapat dilakukan 24 jam setelah melahirkan
dengan gerakan yang telah disesuaikan dengan kondisi ibu-ibu setelah
melahirkan. Senam nifas bermanfaat untuk mempercepat penyembuhan,
mencegah timbulnya komplikasi, memulihkan dan menguatkan otot-otot
punggung, otot dasar panggul dan otot perut (Ambarwati, 2010).
Pelaksanaan senam nifas harus dilakukan secara bertahap, sistematis, dan
kontinyu. Senam nifas penting sekali di lakukan oleh ibu yang telah
melahirkan untuk mengembalikan kebugaran tubuh pasca persalinan. Melalui
latihan secara teratur, calon ibu diharapkan dapat lebih tenang serta siap saat
persalinan maupun setelah proses persalinan. Senam nifas sebaiknya
dilakukan setelah kondisi tubuh benar-benar pulih kembali, dan tidak ada
keluhan-keluhan ataupun gejala-gejala akibat kehamilan / persalinan yang
lalu(Andriyani, dkk, 2013).
Latihansenam nifasjuga hendaknya diawali dengan pemanasan dan
lakukan relaksasi setelah melakukan senam nifas untuk mendapatkan hasil
yanglebih baik (Frilasari, 2014). Menurut penelitian Indriati, dkk(2014) pada
11.000 ibu nifas yang melakukan senam nifas didapatkan 76,4% ibu
mengalami involusi uterus yang cepat. Penelitian yang dilakukan oleh Citra
Hadi, dkk 2014hampir 33,8% ibu mengalami sub involusi uterus karena ibu
tidak pernah melakukan senam nifas.
Faktor yang mempengaruhi senam nifas yaitu faktor internal dan
eksternal. Faktor internal meliputi kesiapan fisik dan kesiapan psikologis ibu.
Sedangkan faktor eksternal meliputi bayi kedinginan dimana bayi
membutuhkan dekapan ibu untuk menghangatkan tubuh bayi, kelelahan ibu,
tenaga kesehatan kurang tersedia dalam mengajarkan senam nifas pada ibu
post partum, bayi kurang siaga sehingga membutuhkan perhatian ibu dalam
mengurus bayi (Widianti, 2010).
Dampak yang akan terjadi jika senam nifas tidak dilakukan antara lain :
Infeksi karena involusi uterus yang tidak baik sehingga sisa darah tidak dapat
dikeluarkan, perdarahan yang abnormal,kontraksi uterus baik sehingga resiko
perdarahan yang abnormal dapat dihindarkan, trombosis vena (sumbatan vena
oleh bekuan darah), timbul varises (Saleha, 2009)
B. Tujuan
1. Untuk memulihkan kembali kekuatan otot dasar panggul.
2. Mengencangkan otot-otot dinding perut dan perinium.
3. Membentuk sikap tubuh yang baik dan mencegah terjadinya komplikasi
C. Indikasi
Untuk semua ibu nifas normal
D. Kontra Indikasi
1. Ibu dengan persalinan SC
2. Ibu dengan trauma persalinan
3. Ibu dengan penyakit jantung
4. Ibu dengan penyakit paru-paru
5. Ibu dengan penyakit asma
E. Persiapan Alat dan Bahan
1. Leaflet
2. Matras
3. Bantal
F. Prosedur Pelaksanaan
TAHAP PRA INTERAKSI
1. Melakukan verifikasi data pasien
TAHAP ORIENTASI
1. Memberikan salam sebagai pendekatan terapeutik
2. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada klien
3. Menanyakan kesiapan klien sebelum tindakan dilakukan
4. Menjaga privacy klien
5. Mencuci tangan
6. Mempersiapkan alat
a. Leaflet
b. Matras
c. Bantal
TAHAP KERJA
1. Melakukan apersepsi
2. Menganjurkan ibu untuk berkemih dahulu sebelum mengikuti senam nifas
3. Menjelaskan tujuan dan manfaat senam masa nifas
a. Mempercepat pemulihan kondisi dan mengatasi keletihan pasca
melahirkan
b. Mengambalikan/mengencangkan otot-otot perut, panggul dan dasar
panggul serta otot-otot Rahim yang mengendur selama proses
kehamilan dan persalinan
c. Memperlancar peredaran darah dan mencegah terjadinya proses
pembekuan darah
d. Mengembalikan penampilan ibu
4. Menjelaskan kapan bias melakukan senam nifas
a. Persalinan spontan : sesegera mungkin
b. Persalinan SC : diikuti secara bertahap sesuai kondisi ibu
5. Menjelaskan pelaksanaan senam nifas
a. Dilakukan bertahap dari gerakan yang sederhana lalu di tingkatkan
secara bertahap
b. Selalu diawali diselingidan diahiri dengan latihan nafas
c. Dilakukan secara ritn setiap hari
6. Memposisikan pasie tidur terlentang
7. Gerakan kepla:
Mengarahkan pasien untuk nenolehkan kepala kekanan dan kekiri
bergantian masing-masing 8 kali hitungan
8. Gerakan lengan I:
Mengarahkan ibu untuk meletakkan kedua lelengan disamping badan
kemudin tekuk siku bersamaan sampai jari menyentuh pundah lalu
luruskan 8 kali hitungan

9. Gerakan lengan II:


Mengarahkan ibu untuk mengangkt lengan kann kiri bersamaan lurus
keatas lalunmeluruskan kembs;I 8 kali hitungan
10. Gerakan lengan III:
Mengarahkan ibu untuk menmgangkat lengan kanan kiri bersamaan
tegak lurus diata dada kemudian renyangkan esamping kanan dan kiri 8
klai hitungan
11. Latihan punggung atas mengarahkan ibu untyuk menekuk
lutut,kemudian angkat dada atas ke bawah 8 kalihitungan
12. Latihan perut dan punggung bawah I :
Mengarahkan ibu untuk tidur terlentang,lutut ditekuk kemudian angkat
kepala sampai dagu menyentuh dada lalu kembali 8 kali hitungan
13. Latihan perut dan punggung bawah II:
Mengarahkan ibu untuktidur terlentang,tangan dibawah pinggang lutut
lurus kemudian tekan punggung bawah sampai menekan tangan lalu
kembali 8 kalui hitungan atau (perut naik turun)
14. Latihan otot tungkai I:
Mengarahkan ibu utuk tidur terlentang,tungkai lurus kemudian angkat
tungkai satu persatu dengan menepuk lutut sampai menyentuh
perut,masing-masing 8 kali hitungan
15. Latihan otot tungkai II:
Mengarahkan ibu untuk tidur terlentang,tungkailurus,buka kaki kanan
kesamping lalu kembali 2X8 hitungan,lakukan juga pada kaki kiri
16. Latihan otot tungkai III:
Mengarahkan ibu untuk tidur terlentang,tungkai lurus gerakan dua
pergelangan kaki bersamaan ke bawah/jinjit dan keatas 8 kali hitungan
17. Latihan otot tungkai IV:
Mengarahkan ibu untuk tidur terlentang,tungkai lurus gerakkan dua
pergelangan kaki bersamaan memutar keluar lalu kedam 8 kali hitungan
18. Latihan panggul dan perut bawa:
Mengarahkan ibu untuk tidur terlentang,lutut ditekuk kemudian angkat
kedua tungkai kearah perut bersamaan.kembali ,8 kali hitungan
19. Latihan panggul dan perut bawah:
Mengarahkan ibu untuk tidur terlentang lutut ditekuk agak
dilebarkan,angkst pantat,rapsrjan paha,buka lagi,klemudian turunkan
pantat,4 kali hitungan
20. Latigan otot dasarpanggul:
Mengarahkan ibu untuk tidur terlentangf,silangkan kakui kanan diatas
dan kiri dibawah,kontraksikan otoy paha dalam dan pantat bersamaan
(seperti menahan kencing) lalu lepaskan.lakukan juga untuk posisi kaki
yang sebaliknya.masing-masing 4 kali hitungan
TAHAP TERMINASI
1. Mengevaluasi hasil tindakan
2. Berpamitan dengan pasien
3. Memberikan dan mengembalikan alat
4. Mencuci tangan
5. Mendokumentasikan hasil kegiatan

G. Referensi
Ambarwati.(2010). Asuhan Kebidanan Nifas. Jogjakarta : Mitra Cendikia
Andriyani, Nurlaila & R.Pranajaya. (2013). Pengaruh Senam Nifas terhadap
Penurunan Tinggi Fundus Uteri Pada Ibu Post Partum. Jurnal
Keperawatan. Volume IX (2). Hal.180-185
Anggraini. (2010). Asuhan Kebidanan Masa Nifas. Yogyakarta : Pustaka
Rihama
Ika,I, Kusumastuti & Titi, A.(2014). Pengaruh Senam Nifas terhadap
Kecepatan Involusi Uterus Pada Ibu Nifas. Jurnal Involusi Kebidanan.
Volume 4 (8). Hal.33-46
Saleha. (2009). Asuhan Kebidanan Pada Masa Nifas. Jakarta: Salemba
Medika
Widianti. (2010). Senam Kesehatan. Yogyakarta : Nuha Medika

Menyetujui, Pati........................................
Pembimbing Lahan Mahasiswa

(…………………………………………) Ika Widiatuti Ningsih

Mengetahui,
Ketua Program Studi
Pendidikan Profesi Bidan

Retno Wulan, S.S.T.Keb.,M.K.M


NPP. 12005082

Anda mungkin juga menyukai