PROPOSAL PENELITIAN
Oleh :
Maria Naresh Wari
Kelas XIS3 / 21
Nomor Induk 22668
PROPOSAL PENELITIAN
Oleh :
Maria Naresh Wari
Kelas XIS3 / 21
Nomor Induk 22668
i
HALAMAN PERSETUJUAN
sebagai Bahan Dasar Pembuatan Kompos : Ujicoba di Laboratorium SMA Katolik St.
Albertus Malang Tahun 2021” oleh Maria Naresh Wari ini telah di setujui untuk diuji.
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Atas berkat
berjudul “Pemanfaatan Limbah Industri Kripik Buah OSARI sebagai Bahan Dasar
Pebuatan Kompos: Ujicoba di Laboratorium SMA Katolik St. Albertus Malang Tahun
Adapun tujuan dari penulisan proposal penelitian ini adalah. untuk mempelajari
cara pembuatan proposal penelitian pada SMA Katolik St. Albertus Malang. Serta
yang telah memberikan dukungan moril maupun materiil sehingga proposal penelitian
1. R.m Ignatius Abadi, S.S., M.Hum., M.Pd., O.Carm selaku kepala sekolah SMA
2. Bapak Bambang Feri Wibisono, selaku pembimbing materi yang telah dengan
3. Ibu Yohana Soegiarty Gelu Keraf, selaku pembimbing bahasa yang telah dengan
4. Ibu Agatha Regina, selaku guru bahasa Indonesia yang telah mendidik penulis
iii
5. Ayah dan Mama yang telah memberikan doa, dorongan, dan se angat selama
penelitian ini, penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan
proposal penelitian ini. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang
Akhir kata, penulis berharap semoga proposal penelitian ini dapat berguna bagi
iv
DAFTAR ISI
v
BAB I
PENDAHULUAN
adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia dan proses alam yang berbentuk padat.
Sampah merujuk pada sesuatu yang tidak bernilai lagi atau tidak berguna yang berasal
dari kegiatan manusia. sampah selalu dianggap sesuatu yang mengganggu dan tidak
berguna.
Limbah industri bisa dibedakan menjadi dua macam, yaitu limbah organik dan
anorganik. Limbah organik berasal dari jaringan organisme dan umumnya mudah untuk
diuraikan. Contoh dari limbah Organik ini adalah serah atau bagian tumbuhan yang
sudah rontok, bangkai sisa sayuran, kotoran ternak maupun kertas. Limbah anorganik
merupakan limbah yang berasal dari bahan-bahan non hayati dan umumnya akan sulit
untuk diuraikan. Adapun, contoh dari limbah anorganik ini, meliputi besi, aluminium,
timah, kaca, dan bahan sintesis seperti plastik dan lain sebagainya (Kelas Pintar, 2020)
Sistem pengelolaan sampah yang baik dan benar perlu diterapkan. Dengan
adanya pengolahan limbah, sampah tidak akan menjadi masalah bagi lingkungan
sekitar. Selain itu, bisa menyebabkan berbagai permasalahan lingkungan. Hal itu sesuai
dengan pendapat (Monita, 2017) apabila tidak dikelola dengan baik, maka sampah
1
gas metan penyebab pemanasan global, dan limbah cair (lindi) penyebab
memproduksi banyak sampah. Jika dibiarkan begitu saja maka akan menimbulkan
berbagai permasalahan yang serius. Begitu juga home industri di Indonesia jika
tidak dapat menangani sampah dengan benar makan akan menjadikan masalah di
industri tersebut.
mengolah buah segar menjadi keripik buah. Home Industri ini sudah di rintis
menangani limbah Industri dengan baik. Pengolahan limbahnya cukup unik dan
untuk meneliti “Pemanfaatan Limbah Industri Kripik Buah sebagai Bahan Dasar
Sampah dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu sampah organik dan
2
Industri Kripik Buah OSARI sebagai Bahan Dasar Pembuatan Kompos: Uji Coba
di Laboratorium SMA Katolik St. Albertus Malang Tahun 2021” Penulis hanya
tersebut berupa kulit buah, buah yang busuk, tangkai buah dan sebagainya. Salah
satu cara untuk menangani jenis sampah tersebut yaitu dengan pengomposan.
rumusan masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah penulis
1. Bagaimana Limbah yang dihasilkan dari Home Industri Kripik Buah OSARI
kompos?
SMA Katolik St. Albertus Malang Tahun 2021” adalah sebagai berikut.
1. Untuk mengetahui limbah apa saja yang dihasilkan oleh Home Industri
3
1.5 Manfaat Penulisan
2. Bagi Home Industri Keripik Buah OSARI, hasil penelitian ini diharapkan
dihasilkan dari produksi keripik buah dan menjadi nilai tambah dengan
penelitian ini dapat menjadi inspirasi cara penanganan limbah yang lebih
4
BAB II
LANDASAN TEORI
sampah adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia dan proses alam yang
berbentuk padat atau semi padat berupa zat organik maupun anorganik yang
dapat terurai atau tidak dapat terurai yang sudah dianggap tidak berguna lagi dan
dibuang ke lingkungan. Sampah merujuk pada sesuatu yang tidak bernilai lagi
atau tidak berguna yang berasal dari kegiatan manusia dan selalu dianggap
menggangu.
yang tidak digunakan, tidak dipakai, tidak disukai atau sesuatu yang dibuang
yang berasal dari proses kegiatan manusia dan tidak terjadi dengan sendirinya
maupun karena sudah tidak memberikan manfaat dari segi sosial ekonomi serta
(Hadiwiyoto, 1983).
padat termasuk cairan dalam kontainer yang dibuang atau diafkir sebagai bahan
5
Pengertian sampah menurut Sudrajat (2008), menyebutkan bahwa sampah atau
waste adalah hasil seluruh kegiatan dari suatu bahan yang terbuang atau dibuang
definisikan bahwa sampah adalah sisa bahan, limbah, atau buangan yang bersifat
padat atau semi padat yang merupakan hasil sisa kegiatan manusia, hewan atau
tumbuhan yang dianggap sudah tidak berguna dan tidak memiliki nilai guna
sampah diatas. Maka dapat di definisikan bahwa sampah adalah sisa bahan,
limbah, atau buangan yang bersifat padat atau semi padat yang merupakan hasil
sisa kegiatan manusia, hewan atau tumbuhan yang dianggap sudah tidak berguna
6
Sampah dari daerah permukiman (rumah tangga) berupa sampah basah
dan sampah kering. Sampah dari daerah komersial subernya dari pasar,
subernya berasal dari perkantoran, sekolah, kampus dan lainya. Biasanya sampah
yang dihasilkan berupa sampah kering yang hampir sama dengan sampah rumah
tangga.
Sampah dari daerah industri subernya berasal dari hasil kegiatan industri
sebagainya sesuai dengan bahan yang digunakan dalam industri tersebut. Sampah
Biasanya sampah yang dihasilkan didominasi oleh puing puing bangunan, sisa
rumah sakit, apotek, puskesmas dan lainnya. Sampah yang di hasilkan biasanya
berupa alat alat medis dan nonmedis. Biasanya, penangannya secara kusus dan
Sampah yang berasal dari sarana umum biasanya bersumber dari area
terbuka seperti taman, pantai dan lainnya. Sampah yang dihasilkan biasanya
berupa sampah organik, anorganik, dan B3. Sampah yang berasal dari kegiatan
pertanian biasanya berasal dari temoat tempat pertanian. Sampah yang dihasilkan
7
biasanya berupa sampah organik, sampah kegiatan perikanan, peternakan dan
juga sampah B3 yang berasal dari obat kimia yang digunakan dalam pertanian.
yaitu sampah basah (garbage), sampah kering (rubbish), sampah lembut (ashes
(garbage) terdiri dari bahan bahan organik yang umumnya mudah busuk
biasanya berasal dari sektor pertanian. Seperti buah buahan, makanan sisa,
ataupun sisa sayuran. Sampah Kering (rubbish) adalah sampah yang tidak dapat
terdegradasi secara alami. Contohnya adalah kertas, plastik, logam, besi, kaleng,
rumah, gedung, dan lain lain. Biasanya berbentuk debu (ashes dan residues).
Bekas penggergajian kayu juga termasuk dalam jenis sampah lembut. Sampah
bangunan.
jalan seperti bungkus makanan, daun dan kertas. Sampah khusus berasal dari
area permukiman dan komersial berupa perabot rumah tangga yang sudah tidak
digunakan lagi, alat elektronik rusak, alat-alat rumah tangga yang rusak, batrai
bekas, dan lain-lain.Sampah pengolahan air/ limbah brupa sisa bahan yang
8
digunakan dalam pengolahan air atau limbah. Sampah industri adalah sampah
sampah organik, sampah anorganik, dan sampah B3. Sampah organik adalah
sampah yang berasal dari sisa mahkluk hidup yang mudah terurai secara alami
tanpa campur tangan manusia untuk dapat terurai. Sampah organik dapat
dibedakan menjadi dua yaitu sampah organik basah dan sampah organik kering.
Sampah organik basah adalah sampah organik yang mengandung air. Contohnya
adalah sisa sayur, kulit buah, buah busuk dan sejenisnya. Sampah organik kering
adalah sampah organik yang sedikit mengandung air. Contohnya dalah kayu,
Sampah anorganik adalah sampah yang tidak dipakai lagi dan sulit
terurai. Contoh dari sampah anorganik adalah kaca, kertas, plastik, botol, kresek,
kabel dan lain sebagainya. Sampah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun) adalah
mengandung bahan berbahaya atau beracun yang sifat dan konsentrasinya, baik
9
Teknologi pengolahan sampah merupakan suatu cara, alat, dan proses
Insinerasi material sampah mengubah sampah menjadi abu, gas sisa hasil
pembakaran, partikulat, dan panas. Gas yang dihasilkan harus dibersihkan dari
listrik. Insinerasi memiliki banyak manfaat untuk mengolah berbagai jenis sampah
dengan cara mendaur ulang sampah. Teknologi ini fokusnya adalah dengan cara
mendaur ulang sampah menjadi sesuatu yang baru dan bermanfaat lagi. Sampah
10
yang dapat diolah dengan teknologi ini salah satunya adalah sampah kemasan
makanan.
sampah organik dengan cara mengubah sampah organik menjadi pupuk kompos.
padatan organik dalam kondisi aerobik melalui aktivitas mikroba yang berbeda
dan menghasilkan produk yang stabil, serta sesuai untuk dapat ditambahkan ke
kondisi yang stabil, bebas dari gangguan, dan aman untuk diaplikasikan (O’leary,
dkk, 2002). Dekomposisi biologis yang terjadi pada saat pengomposan secara
umum dibantu oleh bakteri, actinomycetes, jamur, protozoa, cacing, dan beberapa
jenis larva. Tetapi, komunitas mikroba ini sangat dipengaruhi oleh fase mesofilik
dan fase termofilik selama proses pengomposan dan juga dipengaruhi oleh sifat
11
dikembangkan teknologi-teknologi pengomposan. Cara tersebut dapat diterapkan
dengan menggunakan media larva black soldier fly sebagai biang pengurai.
Black Soldier Fly (BSF) atau dalam bahasa latin Hermetia illucens
merupakan spesies lalat dari ordo Diptera dan famili Stratiomyidae dengan genus
Hermetia (Hem, 2011). BSF adalah spesies lalat tropis. Lalat ini mempunyai
kemampuan mengurai materi organik dengan sangat baik (Holmes, dkk, 2012).
BSF mampu mengekstrak energi dan nutrien dari sisa sayuran, sisa
makanan, bangkai hewan, dan sisa kotoran lainnya, seperti tinja dan air limbah
domestik sebagai makanannya. Larva atau maggot dari BSF dapat mendaur ulang
sampah jenis padat maupun cair, serta cocok untuk dikembangbiakan secara
semua kondisi. Selain itu, tidak mudah terpengaruh oleh mikroorganisme dan
tidak mudah terjangkit parasit. BSF juga mampu bertahan dalam kondisi ekstrem
organik. BSF bukan hama (Popa, 2012), tetapi merupakan jenis lalat yang
memiliki risiko penyebaran penyakit yang lebih rendah dibanding jenis lalat
daur ulang yang sangat menarik dan memiliki potensi ekonomi yang cukup tinggi
manusia sebagai makanannya, dan meningkatkan nilai daur ulang dari sampah
organik.
12
Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa maggot dapat
tersebut lebih baik dibandingkan serangga lainnya yang pernah diteliti (Kim, dkk,
biomassa kaya protein untuk mengganti tepung ikan (Diener, dkk, 2009).
diteliti dapat mendegradasi sampah organik. Hal itu dapat terjadi dengan
memanfaatkan larvanya. Larva BSF akan mengekstrak energi dan nutrien dari
sampah sayuran, sisa makanan, bangkai hewan, serta kotoran sebagai bahan
sampah akibat penguraian oleh larva BSF menjadi senyawa organik yang lebih
sederhana. Hasil biokonversi dari larva BSF menghasilkan bahan stabil, seperti
kompos. Kompos adalah bentuk akhir dari bahan-bahan organik sampah setelah
adalah dengan menyediakan tempat untuk larva BSF. Tempat yang digunakan
untuk menempatkan larva BSF dapat terbuat dari bak semen, plastik, papan kayu
yang dibentuk kotak dan dialasi dengan plastik, ataupun bahan apapun yang dapat
dimasukkan kedalam tempat penampungan larva BSF. Lalu larva BSF yang sudah
disiapkan dimasukkan kedalam tempat yang sudah di isi dengan limbah organik.
Setelah larva BSF masuk kedalam tempat penampungan yang berisi limbah
13
organik, larva akan mengurai limbah tersebut karena limbah tersebut adalah
sumber makanan larva BSF. Limbah yang telah di urai oleh larva akan mengering
dan menjadi remah. Sisa dari limbah yang telah terturai oleh larva tersebutlah
14
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Pada Bab III ini akan dibahas tentang metode penelitian. Bab ini memuat
uraian dan penjelasan tentang gambaran umum lokasi penelitian, populasi dan
sampel penelitian, metode pengumpulan data, metode analisis data, dan trencana
Pagelaran, Kabupaten Malang. Jarak Home Industri Kripik Buah OSARI dari
pasar Desa Suwaru kira kira 1,5 Km. Home Industri ini berada dalam rumah
Home industri ini berada dalam rumah penulis. Home Industri ini memiliki daya
tarik tersendiri karena dapat mengolah limbah industrinya dengan baik. Limbah
memiliki nilai guna. Tidak semua Home Industri dapat mengolah limbahnya
dengan baik.
15
3.2 Metode Pengumpulan Data
SMA Katolik St. Albertus Malang Tahun 2021 dapat digolongkan sebagai
penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami
oleh subjek penelitian secara holistik dan dengan cara deskripsi dalam bentuk
kata kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan
bukti yang valid dalam laporan yang akan diajukan. Observasi adalah metode
16
Instrumen merupakan alat pada waktu peneliti menggunakan suatu
observasi dan wawancara. Maka dari itu, instrumen yang dibutuhkan adalah
sebagai berikut.
mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang
dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat diceriterakan pada orang lain.
17
1. Reduksi Data (Data Reduction)
pada hal hal yang sesuai dengan tujuan penelitian. Dalam tahap ini peneliti
melakukan reduksi data. Reduksi data dilakukan dengan cara memilah milah,
atau grafis. Pada penelitian kualitatif, penyajian data dilakukan dengan bentuk
uraian singkat, tabel, bagan, dan hubungan antar kategori. Melalui penyajian
data, maka data dapat terorganisasi sehingga akan semakin mudah dipahami.
kesimpulan dari verivikasi. Berdasarkan data yang telah direduksi dan disajikan.
Peneliti membuat kesimpulan yang didukung dengan bukti yang kuat pada tahap
bejudul Pemanfaatan Limbah Industri Kripik Buah OSARI sebagai Bahan Dasar
18
2. Menganalisis pemanfaatan limbah industri kripik buah OSARI sebagai
Penulis akan melaksanakan penelitian ini pada bulan Mei 2021, minggu
ke-2. Berikut adalah rincian kegiatan yang akan dilaksanakan oleh penulis
Rencana
No. Kegiatan
Pelaksanaan
Pengundian pembimbing 2 dan pemilihan pembim 6 dan 20 Januari
1.
bing materi 2021
2. Pengumpulan judul dan nama guru pembimbing 23 Januari 2021
27 Januari 2021 – 14
3. Konsultasi BAB I pembimbing materi
Maret 2021
30 Januari 2021 – 14
4. Konsultasi BAB I pembimbing Bahasa
Maret 2021
5. ACC BAB I pembimbing materi dan bahasa 15 Maret 2021
19
Rencana
No. Kegiatan
Pelaksanaan
11. Konsultasi kerangka BAB III pembimbing materi 20 April 2021
20
DAFTAR PUSTAKA
Bullock, N., Chapin, E., Evans, A., Elder, B., Givens, M., Jeffay, N., Robinson,
W. 2013. The black soldier fly how-to-guide. UNC Institute for the
environment. ENST.
Mei 2021.
Diener S, Gutiérrez FR, Zurbrügg C, Tockner K. 2009. Are larvae of the black
Diener, S. 2010. Valorisation of Organic solid waste using the black soldier fly,
(online),(https://www.eawag.ch/fileadmin/Domain1/Abteilungen/sandec/
publikationen/SWM/BSF/Valorisation_of_organic_solid_waste.pdf),
21
Hem, S. 2011. Final report Project FISH-DIVA: Maggot-bioconversion research.
Development. Jakarta.
Holmes, L., Vanlaerhoven, S., & Tomberlin, J. 2012. Relative humidity effects
(https://www.kelaspintar.id/blog/edutech/mengenal-limbah-dan-jenisnya-
Kim, W.T., Bae, S.W., dkk. 2010. The larval age and mouth morphology of the
Pathiassana, Mega Trishuta, dkk. 2020. Study Laju Umpan pada Proses
(https://media.neliti.com/media/publications/328670-studi-laju-umpan-
22
Moleong, L.J. (2011). Metodologi Penelitian Kualitatif. Edisi Revisi. Bandung:
O’leary, P., Tchobanoglous, G., dan Kreith, F. 2002. Handbook of solid waste
Peavy, Howard, S., Donald, R., and George Tcobanoglous, 1985, Enviromental
Maret 2021.
Popa, R. dan Green, T. 2012. DipTerra LCC e-Book ‘Black Soldier Fly
1983).
Pengelolaan Sampah.
23
Varma, V. S., Das, S., Sastri, C. V., dan Kalamdhad, A. S. 2017. Microbial
24
LAMPIRAN
1. Pedoman Wawancara
PEDOMAN WAWANCARA
Daftar pertanyaan :
3. Sampah apa saja yang di hasilkan oleh Industri Kripik Buah OSARI ?
OSARI?
25
2. Pedoman Observasi
PEDOMAN OBSERVASI
Meliputi:
1. Tujuan : untuk memperoleh informasi dan data baik fisik maupun nonfisik
cara pemanfaatan limbah Industri Kripik Buah OSARI sebagai bahan dasar
pembuatan Kompos
26
3. Bukti Konsultasi
Konsul judul:
Pembimbing I
Pembimbung II
27
ACC BAB I
Pembimbing I
ACC BAB II
Pembimbing I
28
ACC BAB I dan II
Pembimbing II
Pembimbing I
29
Pembimbing II
30
4. Kartu kendali
Nama Siswa : Maria Naresh Wari Nama Pembimbing Materi : Bambang Feri Wibisono
Kelas/Absen : XI IPS 3/21 Nama Pembimbing Bahasa : Yohana Soegiarty Gelu
Keraf
Judul Kartul : PEMANFAATAN LIMBAH INDUSTRI KRIPIK BUAH OSARI SEBAGAI BAHAN
DASAR PEMBUATAN KOMPOS : UJICOBA DI LABORATORIUM SMA KATOLIK ST.
ALBERTUS MALANG TAHUN 2021
No. Pembimbing Materi Pembimbing Bahasa
Tanggal Materi Keteran TT Tanggal Materi Keterang TT
Bimbingan gan Pembimb bimbingan an Pembimbi
ing ng
1. 20 Januari Konsultasi Revisi- 21 Januari Pengajuan Revisi-
2021 Judul ACC 2021 Judul ACC
2. 26 Januari Konsultasi Revisi 21 Januari Konsultasi Revisi
2021 BAB 1 2021 BAB 1
3. 29 Januari Konsultasi Revisi 27 Februari Konsultasi Revisi
2021 BAB 1 2021 BAB 1
4. 15 Maret Konsultasi ACC 15 Maret Konsultasi ACC
2021 BAB 1 2021 BAB 1
5. 17 Maret Konsultasi Revisi 30 Maret Konsultasi Revisi
2021 BAB 2 2021 BAB 2
6. 21 Maret Konsultasi Revisi 26 April Konsultasi ACC
2021 BAB 2 2021 BAB 2
7. 24 Maret Konsultasi ACC 28 April Konsultasi Revisi
31
2021 BAB 2 2021 BAB 3
8. 23 April Konsultasi Revisi 5 Mei 2021 Konsultasi ACC
2021 BAB 3 BAB 3
9. 8 Mei 2021 Konsultasi ACC
BAB 3
32