HUMANISTIK
Kepribadian
Teori Klasik dan Riset Modern
Friedman
&
Schustack
Edisi 3
Jilid 1
3
ASPEK-ASPEK PSIKOANALISIS DARI
KEPRIBADIAN
Freud dan Psikoanalisis pada Masa Kini
5
Struktur Jiwa
6
Teori Perkembangan Psikoseksual
7
Tahapan Perkembangan Psikoseksual (1-2)
10
Teori Perkembangan Psikoseksual:
Kesimpulan pada Masa Kini
11
Mekanisme Pertahanan
12
Mekanisme Pertahanan:
Represi
13
Mekanisme Pertahanan:
Formasi Reaksi
15
Mekanisme Pertahanan:
Jenis-jenis Penyangkalan
17
Teori Freud pada Masa Kini
18
Teori Freud pada Masa Kini:
Ingatan
20
Teori Freud pada Masa Kini:
Seksualitas dan Id
21
Kelebihan Pendekatan Psikoanalisis
22
Kekurangan Pendekatan Psikoanalisis
• Operant Conditioning
• Teori Pembiasaan
• Pembelajaran merupakan rangkaian panjang dari
respons-respons yang dibiasakan.
• Teori ini diperkuat oleh Thorndike (1947-1919) yang terkenal
dengan teori Trial and Error.
• Thorndike berpendapat bahwa pembelajaran merupakan
suatu proses menghubung-hubungkan di dalam sistem saraf.
• Yang dihubungkan adalan peristiwa fisik dan mental.
• Fisik: segala (stimulus) dan (respons).
• Mental: segala yang dirasakan oleh pikiran (akal).
Temuan Thorndike:
• the law of exercise,
• the law of effect
Misalnya, ketika sedang belajar bersepeda atau
belajar bahasa seperti pengucapan kata-kata
yang sulit. Kegagalan diulang terus-menerus
lama-kelamaan akan berhasil
4. Albert Bandura
• Social Learning
• Observational Learning
• Perilaku Individu tidak semata-mata karena refleks otomatis S-R,
tetapi juga karena reaksi yang timbul sebagai interaksi antara
lingkungan dengan individu itu sendiri.
• Belajar menurutnya adalah yang dipelajari manusia terutama
belajar sosial dan moral terjadi melalui peniruan (imitation) dan
penyajian contoh periklaku (modelling).
• Teori ini juga masih memandang penting conditioning.
• Pemberian reward dan punishment akan membuat seorang
berpikir dan memutuskan perilaku sosial mana yang perlu
dilakukan
COGNITIVE APPROACH
• Cognition (kamus) : proses untuk mengetahui.
• Pendekatan kognitif dalam kepribadian fokus kepada
cara individu mengetahui lingkungan dan dirinya
sendiri, bagaimana mereka menginterpretasi,
mengevaluasi, belajar, berpikir, membuat keputusan,
dan memecahkan masalah.
• Pendekatan psikologi kepribadian yang lebih rasional
karena secara ekslusif fokus pada aktivitas mental
yang disadari.
PERSONAL CONSTRUCT THEORY
George Kelly (1905-1967)
Biography: 1905-1967
• George Kelly lahir di daerah pertanian dekat Wichita,
Kansas.
• Sarjana matematikka & fisika dari Park College in
Missouri tahun 1926.
• Kelly tidak peduli pada Psikologi. Ia tidak percaya
pada teori Freud maupun teori belajar.
• Kelly kuliah pendidikan di University of Edinburgh
tahun 1929. Mulai mengembangkan minat terhadap
psikologi
• Tahun 1931 meraih Ph.D. dari University of Iowa. 10
years bekerja di Fort Hays Kansas State College
• Setelah PD II, Kelly mengajar 1 tahun di University of
Maryland dan kemudian 20 tahun di Ohio State
University.
Personal Construct Theory
• “Every man is, in his own particular
way, a scientist” — Kelly
George Kelly
• People as Scientists
– Sepanjang hidupnya, manusia berusaha untuk memahami
dunia seperti hal-nya seorang ilmuwan (generate & test
hypotheses about the way the world works)
• Manusia menggunakan personal constructs untuk
memahami dunia
1. Konstruk ini menyerupai paradigma, atau model terhadap
bagian dari kenyataan
2. Seperti paradigma, konstruk juga kadangkala perlu diubah
Personal Constructs:
Karena mengembangkan
impermeable constructs yang
menyulitkan untuk memasukkan
elemen baru dalam range
kepercayaan yang sudah ada.
11 Corollary
1. Construction corollary: manusia
mengantisipasi peristiwa dengan
membentuk replikasi (pada peristiwa yang
temanya sama)
2. Individuality corollary: Manusia
berbeda-beda dalam membuat konstruk atas
peristiwa yang sama (tergantung interpretasi
masing-masing). Adanya perbedaan individu,
bagaimana individu menerima atau
menginterpretasi suatu peristiwa.
3. Organization corollary: Manusia cenderung
untuk mengatur konstruk individualnya
berdasarkan pandangannya terhadap hubungan
antar konstruk itu (hirarki)
4. Dichotomy corollary: Sistem konstruk manusia
terdiri atas sejumlah konstruk dikotomis/bipolar
5. Choice corollary: Manusia memilih sendiri
alternatif dari konstruk dikotomis tersebut
berdasarkan keinginannya untuk memperjelas
atau memperluas sistem konstruknya.(Security
atau adventure)
6. Range corollary: Suatu konstruk hanya dapat
digunakan untuk mengantisipasi peristiwa tertentu
saja (ada yang dapat digunakan untuk beragam
situasi/orang, ada juga yang hanya dapat digunakan
situasi yang sangat terbatas)
7. Experience corollary: Sistem konstruksi manusia
berubah sebagai hasil dari pengalaman manusia yang
berubah.
Construct = hipotesis, sebagai dasar pengalaman
masa lalu untuk memprediksi atau mengantisipasi
peristiwa masa depan. Hipotesis diuji pada dunia
nyata, seberapa baik untuk memprediksi masa
depan. Jika construct bukan sebagai prediktor yang
valid, maka harus diformulasikan atau diganti.
8. Modulation corollary: Variasi dalam sistem konstruk
dibatasi oleh permeabilitas konstruk tersebut.
Permeabilitas = lolos atau tembus melalui sesuatu.
impermeable/concrete construct = tidak dapat
direvisi/diganti, meskipun tersedia pengalaman baru.
Contoh : construct impermeable 🡪 seseorang
menganggap bahwa semua orang kulit hitam mempunyai
inteligensi yang rendah, dia tidak akan mengubah
keyakinannya meskipun dia berjumpa dengan beberapa
orang kulit hitam yang pandai.
Construct 🡪 tertutup untuk pengalaman baru dan
belajar sesuatu yang baru
9. Fragmentation corollary: Manusia dapat mentoleransi
berbagai subsistem konstruksi yang bertentangan satu
sama lain tanpa memodifikasi konstruk keseluruhan
0. Commonality corollary: Sampai dengan taraf tertentu,
manusia dapat menerapkan konstruksi yang sama dengan
orang lain jika proses psikologisnya sama (norma kultural,
moralitas, idealitas)
11. Sociality corollary: Sampai taraf tertentu,manusia
membentuk proses konstruksi dari orang lain, ia dapat
berperan dalam suatu proses sosial yang melibatkan
orang lain
• Pandangan Kelly: Manusia adalah penentu nasibnya
sendiri
• Role Construct Repertory Inventory
1. Individu diminta untuk menuliskan nama orang-orang
yang sudah berperan penting di dalam hidupnya
2. Individu diminta untuk memilah dari 3 nama 2 yang
paling mirip dan apa yang membedakannya dari orang
ketiga
TERAPI KOGNITIF
(Tinjauan Beck)
Suasa
Situasi Pikiran na
hati
LINGKUNGAN
PIKIRAN
REAKSI SUASAN
FISIK A HATI
PERILAK
U
CONTOH
Perubahan lingkungan/situasi hidup 🡪 pacar jalan sama
cewek/cowok lain di depan mata.
Reaksi fisik 🡪 jantung berdebar kencang, berkeringat,
gemetar.
Suasana hati 🡪 sedih, kecewa.
Perilaku 🡪 menangis, menolak bertemu pacar lagi,
puasa.
Pemikiran 🡪 “Dia memang tidak cinta padaku”, “Aku
jelek”, “Tidak ada yang benar-benar sayang padaku”.
Pentingnya kekuatan pikiran
IDEAL
Situasi positif/negatif/netral 🡪 pikiran positif 🡪
suasana hati/emosi positif
4. Diskualifikasi Pengalaman
Positif
Menolak pengalaman positif
dan mengubahnya menjadi
negatif.
Contoh :
Seorang karyawan dipuji atasannya berpikir bahwa
atasannya hanya menyindir hasil kerjanya,
“Sepatumu bagus ya…” 🡪 “Ah, dia hanya basa-basi”
JENIS DISTORSI KOGNITIF
5. Loncatan Kesimpulan
Buat penafsiran negatif walaupun
tidak ada fakta yang mendukung.
a. Membaca pikiran
b. Kesalahan peramal
JENIS DISTORSI KOGNITIF
a. Membaca pikiran
Berasumsi orang lain
berbuat negatif pada
dirinya tanpa mau
mengeceknya.
Contoh:
Seseorang lewat di jalan, dan tidak membalas sapaan,
“Dia pasti marah denganku”
JENIS DISTORSI KOGNITIF
b. Kesalahan Peramal
Menduga tanpa dasar bahwa
sesuatu yang buruk akan
terjadi.
Contoh:
“Suami saya pasti akan menceraikan
saya”
“Anak-anak saya pasti tidak mau
merawat saya”
JENIS DISTORSI KOGNITIF
6. Pembesaran atau pengecilan
Membesar-besarkan hal negatif atau
mengecil-ngecilkan hal positif.
Contoh :
Seorang suami yang berangkat kerja dan lupa mencium
istrinya, berpikir bahwa ia telah melakukan kesalahan
besar.
Odah sangat perhatian pada suaminya namun ia
menganggap bahwa yang dia lakukan tidaklah berarti.
JENIS DISTORSI KOGNITIF
7. Penalaran Emosional
Membuat keputusan berdasarkan
perasaan bukan berdasarkan
realita obyektif.
Contoh:
“Saya merasa tidak mampu, karena itu saya pasti
seorang yang tidak berharga”
JENIS DISTORSI KOGNITIF
8. Pernyataan “harus”
Pendekatan “harus-harus”
dalam kehidupan.
Contoh:
“Saya harus lulus dengan nilai
A”
“Ia seharusnya mengerti
dengan perasaan saya”
JENIS DISTORSI KOGNITIF
9. Labelling
Memberi cap dan salah memberi
cap.
Tidak mendeskripsikan perilaku
secara spesifik, tapi memberi label
pada diri sendiri, orang lain
dengan cap yang absolut dan tidak
bisa berubah.
Merupakan bentuk ekstrim dari
overgeneralisasi
Contoh :
“Saya adalah orang yang bodoh”
“Ayah adalah orang yang egois”
JENIS DISTORSI KOGNITIF
10. Personalisasi
Contoh :
“Sayalah yang menyebabkan ayah saya meninggal, kalau saya tidak
pergi ke luar kota pasti ada yang mengantar ayah ke dokter”
Latihan
KASUS 1
Tini sedang mencoba untuk diet. Di akhir pekan ini Tini sedang sangat cemas
dan karena ia menganggur, maka ia mulai “ngemil” sedikit-sedikit. Sesudah
menghabiskan butir coklat keempat, ia berkata dalam hati, “Aku tidak bisa
mengendalikan diri. Diet dan jogging-ku selama ini sia-sia. Kini aku pasti
kelihatan seperti balon. Seharusnya aku tidak makan itu. Aku tidak bisa tahan
lagi. Aku akan makan seperti babi selama akhir pekan ini!” Tini mulai merasa
sangat bersalah sehingga malah makan segenggam coklat lagi untuk membuat
dirinya merasa lebih baik. Gangguan Tini termasuk:
a) Absolutisme
b) Labelling
c) Kesalahan peramal
d) Pernyataan ”harus”
e) Diskualifikasi pernyataan positif
Latihan
Kasus 2
a) Absolutisme
b) Pernyataan ”harus”
c) Loncatan kesimpulan
d) Personalisasi
e) Overgeneralisasi
Latihan
Kasus 3
a) Kesalahan Peramal
b) Overgeneralisasi
c) Absolutisme
d) Personalisasi
e) Penalaran Emosional
Latihan
Kasus 4
Ibu Sri adalah seorang ibu rumah tangga, dalam hatinya ia menjadi sedih
ketika suatu sore suaminya mengeluh bahwa daging sapi bakar yang
dibuatnya terlalu matang. Maka pikiran berikut ini terlintas dalam benak
ibu Sri: ”Saya adalah seorang yang gagal total. Saya tidak tahan! Saya tidak
pernah mengerjakan sesuatu dengan benar. Saya mengerjakan sesuatu
seperti seorang budak dan inilah ucapan terimakasih yang saya dapat!
Brengsek!” Pikiran semacam ini membuat ibu Sri Sedih dan marah.
Distorsi pemikiran Ibu Sri termasuk dalam salah satu dari daftar berikut:
a) Absolutisme
b) Overgeneralisasi
c) Pembesaran
d) Kesalahan Peramal
e) Labelling
Terapi kognitif tepat untuk
• Tingkat intelektual yang cukup (minimal
rata-rata)
• Komitmen untuk mengikuti setiap sesi terapi
dengan meluangkan waktu untuk menulis dan
mengamati
• Perilaku maladaptif lain seperti: kurang
percaya diri/minder, perasaan bersalah,
perasaan gagal, dll.
CONTOH GRAFIK DISTORSI KOGNITIF SELAMA
4 MINGGU
Jenis Terapi Kognitif yang lain
• METAFORTHER
APY
• BIBLIOTHERAP
Y
• VIDEO THERAPY
• dll
Kritik diri/pikiran otomatis
Kritik diri/pikiran otomatis biasanya berisi
pernyataan yang
mengkritik/menjatuhkan/mematahkan semangat.
Kritik diri biasanya membuat orang tidak berdaya.
Contoh:
“Aku ini bodoh, pasti tidak akan bisa kerjakan skripsi
ini tepat waktu”
“Ini sulit, aku tidak akan bisa”
“Aku pasti terkena penyakit jantung”
Tanggapan rasional
• Pernyataan yang lebih rasional.
• Pernyataan yang menyemangati.
• Pernyataan yang membuat Anda berdaya &
bisa melakukan sesuatu untuk diri Anda 🡪
tidak harus tergantung dengan orang lain atau
situasi.
Bukti yang memperkuat pikiran
Pikiran otomatis diperkuat oleh bukti-bukti yang pernah Anda
alami sebelumnya atau yang sedang Anda rasakan saat ini.
Hal tersebut berasal dari pengetahuan dan pengalaman
Anda.
Misal:
Seorang kakek merasa kena serangan jantung ketika ia naik
pesawat terbang.
Situasi: naik pesawat terbang
Pikiran: “Aku pasti mati kena serangan jantung”
Bukti yang mendukung:
“Jantungku berdetak sangat cepat, aku berkeringat, dua hal
ini adalah tanda serangan jantung”
Perasaan: takut 98%
Bukti yang memperkuat pikiran
Bukti yang memperkuat pikiran otomatis/kritik diri bisa
dihilangkan dengan mencari bukti baru.
Misal:
Detak jantung bertambah cepat bisa merupakan tanda
kecemasan.
Detak jantung yang cepat tidak berarti bahwa
seseorang mendapatkan serangan jantung.
Aku pernah mengalami hal ini sebelumnya di bandara,
di dalam pesawat, ketika aku berpikir akan terbang.
PATTERN of BELIEF
Belief mengendalikan
Perasaan dan Respon Anda,
bahkan Hidup Anda.
Perilaku
bersumber dari
Belief.
��
Apa yang diyakini benar itulah y
Ucapkan kalimat yang positif yang
dengan konsisten membuat Anda
merasa, mengalami, dan menjadi
yang terbaik buat Anda.
Humanistik
Humanistik
• Abraham Maslow
• Mazhab ketiga dalam perkembangan psikologi ini,
lahir sebagai reaksi atas teori-teori Behaviorisme
(kental dengan sifat behavioristik, asosianistik dan
eksperimental) dan Psikoanalisis (depth
psychology dengan sifat klinis-pesimistik).
• Suatu telaah terhadap sisi-sisi yang lebih
bermanfaat, bermakna dan dapat diterapkan bagi
kemanusiaan, yang kemudian menjadi titik tolak
bagi pengembangannya.
Aktualisasi
Diri
Harga Diri
1. Menghargai diri sendiri
2. Dihargai oleh orang lain
Belongingness and love needs
Keinginan untuk dimiliki
dan dicintai mencintai
Kebutuhan Fisiologis
bersifat homeostatis (usaha menjaga keseimbangan unsur-unsur fisik)
🡪Makan, Minum,
Humanistik
• Teori belajar humanistik 🡪 bahwa teori belajar apapun dapat
dimanfaatkan, asal tujuannya untuk memanusiakan manusia yaitu
mencapai aktualisasi diri, pemahaman diri, serta realisasi diri orang
yang belajar secara optimal. Hal ini menjadikan teori belajar
humanistik bersifat sangat elektif.
• Banyak tokoh penganut aliran humansitik, diantaranya adalah
🡪Kolb yang terkenal dengan “belajar empat tahap”,
🡪 Honey dan Mumford dengan “pembagian tentang macam-macam
siswa”,
🡪 Habermas dengan “tiga macam tipe belajar”
🡪 Bloom dan Krathwohl yang terkenal dengan “taksonomi bloom.”
Dimensi
Pemahaman
Pengalaman
konkrit
(merasakan)
Akomodator/ Diverger/
aktivis reflektor
Eksperimen
aktif Refleksi
(melakukan) pengamatan
Converger / Assimilator / (Melihat)
pragmatis theoritis
Konseptualisasi
abstrak
Dimensi
(Berpikir)
Proses
(Loo, 2004,Journal of Educational Psychology, vol. 24, No. 1, Feb 2004, hal 101)
Basic Philosophy
PSYCHO ANALITIC BEHAVIORISTIC HUMANISTIC
Motif dan konflik yang tidak Perilaku dipandang sebagai hasil Manusia memiliki kecenderungan
disadari merupakan pusat dari belajar dan pengkondisian untuk menjadi fully functioning
perilaku saat ini
Manusia didorong oleh impuls Manusia merupakan product Klien mengaktualisasikan potensi
seksual dan agresif sekaligus producer dari dan bergerak ke arah
lingkungan peningkatan
Kecemasan mrpk akibat Perilaku normal dipelajari Pribadi yang sehat mrpk
represi. Mekanisme melalui reinforcement & congruence of ideal self and
pertahanan ego dikembangkan imitation-perilaku abnormal real self
untuk mengendalikan mrpk hasil dari belajar yang
kecemasan keliru
Unconscious Processes Menekankan pada present Berpusat pada saat ini serta
berkaitan dengan perilaku behavior pengalaman dan ekspresi
masa kini perasaan
Goal of Therapy
PSYCHO ANALITIC BEHAVIORISTIC HUMANISTIC
Terapis anonim, klien Peran terapis adalah aktif dan Relationship amat sangat
mengembangkan projeksi thd direktif, berfungsi sebagai penting
terapis teacher atau trainer
Fokus pada mengurangi Klien harus aktif dalam Menekankan pada kualitas
resistensi yang berkembang mengikuti proses belajar terapis: genuineness, warmth,
melalui kontrol yang lebih accurate empathy, respect,
rasional and permissiveness
Analisis intensif jangka panjang Hubungan kerja yang baik Klien menggunakan relasi
melalui asosiasi bebas untuk menjadi landasan bagi dengan terapis utk membantu
menyingkap konflik, insight implementasi prosedur terapi dirinya dalam berelasi dg pihak
melalui berbicara lain
Terapis menafsirkan dan
memberi makna dari perilaku
sekarang dihubungkan dengan
masa lalu
Therapy Techniques
PSYCHO ANALITIC BEHAVIORISTIC HUMANISTIC
Winter, David A.; Reed, Nick, eds. (2016). The Wiley handbook
of personal construct psychology. Chichester, UK; Malden,
MA: John Wiley & Sons.