Anda di halaman 1dari 6

JURNAL REFLEKSI

AKSI NYATA-PENERAPAN PEMIKIRAN KHD DI SEKOLAH

Sweet Memories

21 Mei 2022 adalah langkah awal dari kegiatan Pendidikan dan Pelatihan Program
Guru Penggerak Angkatan 5 Kabupaten Musi Rawas yang berupa kegiatan Lokakarya
Orientasi di SKB Kabupaten musi rawas yang terletak di desa G Mataram Kecamatan Tugu
Mulyo Kabupaten Musi Rawas Provinsi Sumatera Selatan. Kegiatan dimulai dengan
pembukaan yang dibuka langsung oleh Kepala Dinas Kabupaten Musi Rawas oleh ibu DR.M.
Ir Hayatun Nofrida, MP pada pukul 07.30 sampai dengan selesai.

Alhamdulillah, ketika berada di tengah-tengah Calon Guru Penggerak Angkatan 5


Kabupaten Musi Rawas yang lulus seleksi mengikuti program guru penggerak, saya pribadi
merasa sangat terharu dan kembali meluruskan niat saya untuk menjadi bagian dari mereka
yang siap mengikuti acara Lokakarya Orientasi dengan baik, meskipun di tengah kegiatan
saya meminta izin kepada PP untuk sekaligus berada di ruang Tuweb (tatap mujka webinar)
guna mengikuti perkuliahan yang sedang saya jalani. Ketika saya mengikuti kegiatan tersebut
saya merasa sangat termotivasi karena salah satu orang yang mensupport saya untuk menjadi
bagian dari CGP ada dan ikut mendampingi dan sekaligus bersedia menjadi peserta orientasi.
Dengan dukungan dan kehadiran kepala sekolah, guru senior dan pengawas merupakan salah
satu support terbesar dalam perjalanan saya selama 6 bulan ke depan.
Percaya dan yakin adalah kunci utama saya untuk mengikuti program Guru penggerak
ini, bahwah di luar sana banyak guru atau individu yang juga ikut bergerak dengan ikhlas
untuk mendidik dan mencerdaskan generasi bangsa. Kegiatan Lokakarya orientasi tidak lain
bertujuan untuk menyamakan persepsi antara calon guru penggerak dengan kepala sekolah
dan pengawas sekolah. Kegiatan yang kami lalui sangat mengasyikkan dan menyenangkan
karena pengajar praktik di kelas sangat menguasi materi dan audien.

Pada awal Pendidikan kami disuguhkan Materi pendidikan calon guru penggerak
modul 1.1 diawali dengan telaah kritis refleksi pemikiran pendidikan Ki Hajar Dewantara,
ada beberapa tulisan sebagai bahan telaah calon guru penggerak, yakni poin-poin pemikiran
kritis Ki Hajar dewantara terkait pendidikan dari masa kolonial Belanda hingga memasuki
masa perjuangan kemerdekaan dan sampai sekarang, melalui media LMS, saya dan empat
rekan sejawat lainnya mendapatkan tugas mandiri terbimbing melalui forum diskusi dan
ruang kolaborasi yang diarahkan oleh fasilitator. Lanjut meluncur pada kegiatan berikutnya
yang ada di LMS yaitu demonstrasi kontekstual yang berada di 1.1.a.6 yang memiliki Tujuan
Pembelajaran Khusus yaitu sebagai peserta , kami diharapkan dapat mendesain strategi
dalam mewujudkan pemikiran KHD ‘Pendidikan yang Berpihak pada Murid’ sesuai
dengan Konteks Diri Murid dan Sosial Budaya di daerah asal kami khususnya konteks social
budaya yang ada di Musi Rawas (dalam bentuk karya demonstrasi kontekstual dalam video,
atau infografis atau puisi atau lagu, dll). Lanjut Pada modul 1.1.a.7. tentang Elaborasi
Pemahaman, kami berlatih membangun kerangka berpikir dan menyampaikan ide serta
gagasan berdasarkan pemahaman dan internalisasi konsep pemikiran Ki Hadjar Dewantara
(KHD) dalam ruang diskusi virtual. Banyak sharing dengan rekan sejawat yang tergabung
dari beberapa kelas. Diskusi di forum diskusi virtual, Instruktur memberikan penguatan
pemahaman konsep pemikiran filosofis KHD untuk melatih kami untuk lebih saksama
memaknai dan menghayati pemikiran KHD dan bagaimana penerapannya pada konteks lokal
sosial budaya di daerah asal masing- masing. Terkait tugas tersebut kelompok kami sepakat
untuk mengangkat satu permasalahan yaitu tentang sedekah bumi. Terdapat empat
pertanyaan penuntun yang harus kami pecahkan Bersama yaitu : Bagaimana perwujudan
‘menuntun’ yang saya lihat dalam konteks sosial budaya di daerah saya? Perubahan konkret
apa yang dapat saya lakukan untuk mewujudkannya? Mengapa Pendidikan perlu
mempertimbangkan kodrat alam dan kodrat zaman? Apa relevansi pemikiran KHD
“Pendidikan yang berhamba pada anak” dengan peran saya sebagai pendidik?Bagaimana
gambaran proses pembelajaran yang merefleksikan (mencerminkan) pemikiran Ki Hadjar
Dewantara (KHD)? yang jawabannya kami suguhkan dalam bentuk PPT yang diunggah pada
laman tugas yang terdapat pada LMS.

Dengan mengikuti program guru penggerak tentunya memiliki dampak positif bagi
saya sebagai guru. Belajar secara mandiri, kolaborasi, elaborasi yang di fasilitasi oleh LMS
membuat saya semakin berkembang. Dampak yang saya rasakan adalah tidak hanya memiliki
pengetahuan tentang konsep pemikiran KHD terkait Pendidikan, yang dulunya hanya samar-
samar, namun saya juga harus dapat memanagemen waktu dengan baik agar kegiatan dapat
berjalan berdampingan dengan aktivitas saya sebagai pengajar dan juga sebagai mahasiswa
yang saat ini saya juga sedang mengikuti perkuliahan PGSD BI Masukan serjana, dengan
baik tanpa ada yang ditinggalkan.

Berikut Fotret sementara yang bisa saya bagikan terkait aktivitas saya sebagai pendidk:

Pertama, saya berusaha untuk selalu menuntun peserta didik dalam pembelajaran yang
berpusat pada peserta didik.
Siswa sedang melakukan diskusi kelompok dan salah satu diantara mereka menyampaikan
hasil diskusi di muka kelas.
Menjadi teladan, penyemangat, dan pendorong semangat bagi peserta didik
saya.sebagaimana dalam tri semboyan KHD Ing Ngarsa Sang Tuladha, Ing Madya
Mangun Karsa, Tut Wuri Handayani.
Bermain adalah salah satu kodrat anak dimana dalam permainan meraka bisa mengambil
suatu pelajaran, jika ingin mendapatkan sesuatu yang diinginkan maka harus dengan
sportif, dan bertanggung jawab.

By, Zulpa, S.Pd.I

Anda mungkin juga menyukai