Anda di halaman 1dari 11

KELOMPOK 8

AP2

Landfill
KELOMPOK 8
AP2

Humaira Ayudhia Farid J0311211203

Mahargiyanti Fitrilia Wibowo J0311211049

Rizq Haikal Islami J0311211140


PENGERTIAN DAN JENIS
SAMPAH

Sampah adalah sisa dari aktifitas sehari-hari manusia. Sampah juga


merujuk kepada benda atau material yang tidak diinginkan atau tidak
bermanfaat lagi setelah berakhirnya suatu aktifitas atau proses.

Tiga jenis sampah berdasarkan sifatnya :


anorganik
organik
B3.
PENGERTIAN TEMPAT
PEMROSESAN AKHIR

TPA atau Tempat Pemrosesan Akhir


merupakan tempat dimana sampah DI TPA tidak hanya ada proses penimbunan
sampah, tetapi juga wajib terdapat empat
diisolasi secara aman agar tidak
aktivitas utama penanganan sampah, yaitu :
menimbulkan gangguan terhadap
Pemilahan sampah
lingkungan sekitarnya. Karenanya
Daur ulang sampah non-organik
diperlukan penyediaan fasilitas dan Pengomposan sampah organik
perlakuan yang benar agar keamanan Pengurugan/penimbunan sampah
tersebut dapat dicapai dengan baik (landfill).
(Kementerian PU, 2014).
SANITARY LANDFILL
Sanitary landfill merupakan suatu fasilitas yang digunakan sebagai
tempat pembuangan sampah akhir. Pembuangan sampah di sanitary
landfill dilakukan dengan cara ditimbun. Sampah diletakkan pada
lokasi cekung, kemudian sampah dihamparkan lalu dipadatkan untuk
kemudian dilapisi dengan tanah penutup harian setiap hari akhir
operasi dan dipadatkan kembali setebal 10% -15% dari ketebalan
lapisan sampah. Lalu pada bagian atas timbunan tanah penutup
harian tersebut dapat dihamparkan lagi sampah yang kemudian
ditimbun lagi dengan tanah penutup harian. Demikian seterusnya
hingga terbentuk lapisan-lapisan sampah dan tanah.
Sebelum ditimbun, permukaan dasar sanitary landfill dilapisi terlebih
dahulu dengan tanah lempung dan geomembran. Tujuannya agar air
sampah atau yang biasa disebut dengan lindi tidak merembes ke
bawah tanah dan dapat mencemari air tanah. Selain dilapisi tanah
lempung dan geomembran, permukaan dasar sanitary landfill
dilengkapi dengan pipa pengumpul lindi dan pipa gas metan. Lindi
yang terkumpul akan diolah di Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL),
sedangkan gas metan yang terbentuk akan diolah dan selanjutnya
dapat digunakan sebagai energi yang terbarukan.
SANITARY LANDFILL
CONTROLLED
LANDFILL

Controlled landfill diperkenalkan oleh Departemen Pekerjaan Umum pada


awal tahun 1990-an merupakan perbaikan atau peningkatan dari cara open
dumping tetapi belum sebaik sanitary landfill. Pada skema ini pelapis dasar
berupa lapisan geomembran. Aplikasi tanah penutup harian dilakukan setiap
5-7 hari. Setelah masa layan habis, dilakukan penutupan akhir.
PERKEMBANGAN
LANDFILL DI INDONESIA
Masyarakat di lndonesia sampai sekarang masih menganggap sebuah TPA yang
aktivitas utamanya adalah landfilling selalu identik dengan open dumping sehingga
metode yang lebih baik, semacam sanitary landfill akan dicurigai sebagai open
dumping. Hal ini tidak mengherankan karena sampai saat ini masih banyak
pengelola persampahan yang menganggap bahwa sebuah TPA hanyalah sekedar
tempat untuk menyingkirkan sampah agar kotanya menjadi bersih. Sebuah TPA yang
telah dirancang dan disiapkan sebagai lahan-urug saniter akan dengan mudah
berubah menjadi sebuah open dumping bila pengelola TPA tersebut tidak secara
konsekuen menerapkan aturan-aturan yang berlaku. TPA tersebut akan menjadi bau,
berasap, dan lindinya menyebar ke arah yang tidak diinginkan.
TERIMA
KASIH
HALAMAN SUMBER
Gunakan ikon dan ilustrasi ini dalam Presentasi
Canva. Selamat mendesain! Jangan lupa hapus
halaman ini sebelum presentasi.

Anda mungkin juga menyukai