Anda di halaman 1dari 162

BERKAS LAPORAN HARIAN

KEGIATAN DIKLAT VOKASIONAL KETENAGALISTRIKAN


FAKULTAS TEKNIK dan ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS HANG TUAH SURABAYA

PEMBANGUNAN & PEMASANGAN IPTL TR


OKUPASI JABATAN
F.43.142.01.KUALIFIKASI.4.MANTER

ANDREAS WIJAYA
20180230040
LAPORAN HARIAN KEGIATAN DIKLAT VOKASIONAL
Mahasiswa Elektro Universitas Hang Tuah

Hari : Senin Tanggal : 24 Januari 2022

NAMA PESERTA : Andreas Wijaya

NIM : 20180230040

BIDANG : Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik Tegangan Rendah

SUBBIDANG : Pembangunan dan Pemasangan


OKUPASI JABATAN : F.43.142.01.KUALIFIKASI.3.MANTER
Pelaksana Utama Pembangunan dan Pemasangan Pemanfaatan Tenaga
Listrik Tegangan Rendah.
F.43.142.01.KUALIFIKASI.4.MANTER Teknisi Muda Pembangunan dan
Pemasangan Pemanfaatan Tenaga Listrik Tegangan Rendah
(URAIAN) JABATAN : Ketua Grup/Koordinator Pembangunan dan Pemasangan Pemanfaatan
Tegangan Rendah.
MATERI : 1. Tata Tertib
PEMBELAJARAN 2. Tentang LSK Lisantara
DIKLAT HARI INI 3. Mengapa Perlu Sertifikat Kompetensi Ketenagalistrikkan (UU NO.
30/2009)
4. Metodologi Sertifikasi
5. SKTTK/OKUPASI JABATAN
6. SBU & UJTL (Permen 12/2021)
7. F.43.142.01.KUALIFIKASI.3.MANTER
Pelaksana Utama Pembangunan dan Pemasangan Pemanfaatan Tenaga
Listrik Tegangan Rendah
8. PUIL 2011
Jelaskan apa yang saudara pahami setelah mengikuti paparan Instruktur Pemateri / Pelatihan Praktek
Lapangan (*) serta laporkan jika terdapat hal-hal yang terjadi pada saat melaksanakan kegiatan praktek
lapangan.
1. Materi 1 : Diklat Vokasional pada kali ini dilakukan secara daring, agar diklat
vokasional dapat berjalan dengan lancer maka dibuatlah Tata Tertib Diklat
Vokasional supaya para peserta dapat menerima ilmunya dari setiap
pemateri/instruktur. Dimana Tata Tertib yaitu sebagai berikut :
1. ACARA DIMULAI TEPAT WAKTU.
2. PESERTA HENDAKNYA BERGABUNG DARING 10-15 MENIT
SEBELUM ACARA DIMULAI ;
3. 5 (LIMA) MENIT SETELAH ACARA DIMULAI SESUAI WAKTU YG
DITENTUKAN, LINK ZOOM AKAN DILOCK SEHINGGA PESERTA
YG BERGABUNG TERLAMBAT 5 MENIT SUDAH TIDAK BISA
MENGIKUTI KEGIATAN;
4.VIDEO HARUS SELALU “ON” DAN PESERTA HARUS DAPAT
DILIHAT OLEH PEMBERI MATERI;
5.MIC DIPOSISIKAN “OFF/MUTE” , BOLEH DI UNMUTE MANAKALA
MELAKUKAN INTERUPSI UTK MENGAJUKAN PERTANAYAAN
ATAU IJIN KE TOILET (TIDAK LEBIH 10 MENIT);
6. APABILA MENGIKUTI DARING BERSAMA TEMAN DALAM SATU
RUANGAN HARUS MEMATUHI PROKES (5 M);
7.SELAMA MENGIKUTI KEGITAN TIDAK DIPERBOLEHKAN
MELAKUKAN AKTIFITAS LAIN (MEROKOK, MAKAN ,
BERBICARA DLSB).
2. Materi 2 : PT Lisan Nusantara Satu atau singkatannya (LSK Lisantara) adalah Lembaga
Sertifikasi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan, pertama kali mendapat surat
penunjukan dari Kementrian ESDM RI pada tanggal 2 November 2016
dengan ruang lingkup Bidang Distribusi TL dan Bidang Instalasi Pemanfaatan
TL. Pada tanggal 31 Oktober 2018 statusnya berubah menjadi LSK
terakreditasi untuk Bidang Distribusi dan Bidang Instalasi Pemanfaatan TL.
3. Materi 3 : UU NO 30 TAHUN 2009 TENTANG KETENAGALISTRIKAN
• Pasal 44 Ayat (1), setiap kegiatan usaha ketenagalistrikan wajib
memenuhi ketentuan keselamatan ketenagalistrikan. Ayat (4), Setiap
instalasi tenaga listrik yang beroperasi WAJIB memiliki sertifikat laik
operasi (SLO). Ayat (5), Setiap peralatan dan pemanfaat tenaga listrik
wajib memenuhi ketentuan Standar Nasional Indonesia. Ayat (6), Setiap
tenaga teknik dalam usahaketenagalistrikan WAJIB memiliki sertifikat
kompetensi.
• PASAL 54, ayat (1)
Setiap orang yang mengoperasikan instalasi tenaga listrik TANPA
sertifikat laik operasi (SLO) sebagaimana dimaksud dalam pasal 44 ayat
(4) dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan denda
paling banyak Rp. 500 juta.
4. Materi 4 : Panduan diklat vokasi berisi tentang beberapa dasar pertimbangan, dokumen
yang dibuat oleh institusi pendidikan dan peserta diklat vokasional 2-3
minggu sebelum diklat vokasional dilaksanakan, membuat laporan harian
selama diklat vokasinal berlangsung, dokumen dibuat oleh institusi
pendidikan dan peserta diklat vokasional 2 minggu sebelum diklat vokasional
berahir (sebelum penilaian portofolio dilaksanakan), dokumen dibuat oleh
admin LISANTARA 8 hari sebelum penilaian portofolio dilaksanakan,
dokumen dibuat oleh institusi pendidikan dan peserta diklat vokasional
selambatnya 4 hari sebelum verifikas penilaian portofolio dilaksankan, dan
dokumen dibuat oleh admin LISANTARA selambatnya 2 hari sebelum
verifikasi penilaian portofolio dilaksankan. Panduan tersebut harus mematuhi
format-format yang telah ditetapkan.
Sertifikasi Kompetensi Ketenagalistrikan dapat diperoleh dengan cara tulis
praktek dan wawancara seseorang dapat dikatakan kompeten karena
memenuhi faktor
ATTITUDE (PERILAKU) : Taat / Patuh terhadap peraturan dan disiplin
KNOWLEDGE (PENGETAHUAN) :Undang-Undang – PP – Permen – Ilmu
dasar listrik dan alat kerja, alat ukur, alat pelindung diri
SKILL (TERAMPIL) :Menggunakan alat (alat kerja, alat ukur, APD) dan
melaksanakan pekerjaan
5. Materi 5 : Okupasi jabatan merupakan pengelompokkan kedudukan yang menempatkan
tugas, wewenang, hak dan tanggung jawab yang melekat pada seorang dalam
suatu satuan organisasi atau bidang pekerjaan. Okupasi Jabatan mengemas
beberapa Standar Kompetensi, ke dalam: Kompetensi inti dan Kompetensi
pilihan
6. Materi 6 : Sertifikat Badan Usaha (SBU) merupakan merupakan proses penilaian untuk
mendapatkan pengakuan formal terhadap klasifikasi dan kualifikasi atas
kemampuan badan usaha di bidang usaha jasa penunjang tenaga listrik. Sesuai
dengan Permen ESDM No. 12 Tahun 2021; Persaratan SBU, Dan Akta
Notaris & KBLI Instalasi Tenaga Listrik.
7. Materi 7 : F.43.142.01.KUALIFIKASI.3.MANTER
Pelaksana Utama Pembangunan dan Pemasangan Pemanfaatan Tenaga
Listrik Tegangan Rendah
Kualifikasi jabatan pada level 3 Jenjang Kualifikasi Ketenagalistrikan (JKK)
ini bertugas untuk melakukan kordinasi; pelaksanaan pembangunan dan
pemasangan Komponen dan sirkit instalasi pemanfaatan tenaga listrik
tegangan rendah serta bertugas mengkordinasi dan membagi regu instalatir
kemudian menyampaikan laporan hasil pembangunan dan pemasangan
rangkaian dan melaksanakan pekerjaan sesuai SOP. Kemungkinan jabatan
yang akan dilaksanakan pada level 3 ini yaitu :
1. Koordinator Pembangunan dan Pemasangan Pemanfaatan Tegangan
Rendah /Ketua Grup Pembangunan dan Pemasangan Pemanfaatan
Tegangan Rendah
2. Koordinator Pembangunan dan Pemasangan Instalasi Stasiun Pengisian
Kendaraan Listrik Umum
8. Materi 8 : • Buku PUIL 2011 merupakan hasil amandemen dari PUIL 2000 . Meskipun
secara umum PUIL 2011 disusun dengan merevisi bagian tertentu PUIL
2000, akan tetapi terdapat beberapa hal yang mengalami perubahan
mendasar antara lain yang terkait aturan pemasangan serta penggunaan
peralatan atau perlengkapan instalasi. Buku PUIL 2011 ini digunakan
sebagai panduan para instalatur listrik voltase tegangan rendah dan tenaga
teknik lembaga inspeksi teknik voltase rendah yang diman menjelaskan
tata cara pemasangan instalasi listrik yang sesuai PUIL mulai dari
pemilihan perkakas kerja, pemilihan peralatan, aturan pemasangan, teknik
pemasangan dan sebagainya.

• Buku PUIL 2011 :


❖ Penyusun:
Ir. Agus Sufiyanto (Kasubdit Standardisasi Ketenagalistrikan),
Koordinator
Ir. Bartien Sayogo (HIMAPUIL), Tim Leader
Ir. Aat Rusiadi (APEI), Anggota
Ir. Fadjar Widjaja (HIMAPUIL), Anggota
Sahat Simangunsong, ST, MT (Ditjen Ketenagalistrikan), Anggota
Sugeng Prahoro, ST (Ditjen Ketenagalistrikan), Anggota

❖ Daftar Isi
Bab 1 : Pendahuluan
1.1 Umum
1.2 Tujuan buku pedoman
1.3 Ruang lingkup
1.4 Lain-lain

Bab 2 : Persyaratan umum desain instalasi listrik


2.1 Prinsip fundamental
2.2 Peraturan dan standar
2.3 Karakteristik beban terpasang
2.4 Pembebanan instalasi

Bab 3 : Penentuan ukuran dan proteksi konduktor


3.1 Umum
3.2 Metode praktis untuk menentukan luas penampang terkecil
konduktor
3.3 Penentuan drop voltase
3.4 Konduktor pembumian dan konduktor proteksi
3.5 Konduktor netral
3.6 Identifikasi kabel dengan warna
3.7 Penampang minimum konduktor
3.8 Diameter maksimum dan minimum konduktor tembaga

Bab 4 : Perangkat sakelar dan kendali (PSDK) atau panel distribusi


(RAKITAN)
4.1 Acuan dan kriteria
4.2 Istilah dan definisi
4.3 Karakteristik antarmuka
4.4 Pemilihan gawai sakelar dan komponen sakelar
4.5 Penempatan DBO

Bab 5 : Denah dan diagram garis tunggal instalasi


5.1 Daya 450 VA
5.2 Daya 900 VA
5.3 Daya 1 300 VA
5.4 Daya 2 200 VA
5.5 Daya 3 500 VA
5.6 Daya 4 400 VA
Bab 6 : Pemilihan dan pemasangan peralatan listrik
6.1 Perangkat sakelar dan kendali (PSDK) atau panel distribusi
dioperasikan orang awam atau DBO
6.2 Gawai proteksi arus sisa (GPAS)
6.3 Gawai proteksi arus lebih (GPAL) atau MCB
6.4 Kabel voltase rendah
6.5 Konduktor pembumian
6.6 Elektrode bumi
6.7 Sistem konduit
6.8 Kotak sambung
6.9 Lasdop dan pita insulasi
6.10 Tusuk kontak dan kotak kontak
6.11 Sakelar
6.12 Luminer
6.13 Fiting lampu

Bab 7 : Peralatan kerja


7.1 Perkakas kerja
7.2 Peralatan Keselamatan

Surabaya, 24 Januari 2022


Yang membuat Laporan

Andreas Wijaya

DIKETAHUI
Ketua Program Studi PENGAJAR / INSTRUKTUR

stempel

Dr. Istiyo Winarno, S.T., M.T Bpk. ISHAK


NIK. 01285 NIK / NOREG SERTIFIKAT
PHOTO KEGIATAN DIKLAT VOKASIONAL (KELAS & LAPANGAN)
Sebagai Lampiran Daftar Hadir

NAMA : Andreas Wijaya


NIM : 20180230040
HARI : Senin TANGGAL : 24 Januari 2022
BIDANG : IPTL TR Subbidang Pembangunan dan Pemasangan
NAMA INSTRUKTUR : Bpk. ISHAK Noreg. Sertifikat : -

➢ Sesi Satu (1)


LAPORAN HARIAN KEGIATAN DIKLAT VOKASIONAL
Mahasiswa Elektro Universitas Hang Tuah

Hari : Senin Tanggal 24 Januari 2022

NAMA PESERTA : Andreas Wijaya

NIM : 20180230040

BIDANG : Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik Tegangan Rendah

SUBBIDANG : Pembangunan dan Pemasangan


OKUPASI JABATAN : F.43.142.01.KUALIFIKASI.3.MANTER
Pelaksana Utama Pembangunan dan Pemasangan Pemanfaatan Tenaga
Listrik Tegangan Rendah.
F.43.142.01.KUALIFIKASI.4.MANTER
Teknisi Muda Pembangunan dan Pemasangan Pemanfaatan Tenaga Listrik
Tegangan Rendah
(URAIAN) JABATAN : Ketua Grup/Koordinator Pembangunan dan Pemasangan Pemanfaatan
Tegangan Rendah.
MATERI : 1. SLO (Sertifikat Laik Operasi)
PEMBELAJARAN
DIKLAT HARI INI
Jelaskan apa yang saudara pahami setelah mengikuti paparan Instruktur Pemateri / Pelatihan Praktek
Lapangan (*) serta laporkan jika terdapat hal-hal yang terjadi pada saat melaksanakan kegiatan praktek
lapangan.
1. Materi 1 : • Sertifikat Laik Operasi (SLO) merupakan bukti pengakuan formal suatu
instalasi tenaga listrik telah berfungsi sebagaimana kesesuaian persyaratan
yang ditentukan dan dinyatakan laik operasi.
• Masa Berlaku Sertifikat Laik Operasi selama 15 Tahun
• Sertifikat Laik Operasi (SLO) untuk instalasi pemanfaatan tenaga listrik
tegangan rendah, tidak berlaku apabila terdapat perubahan kapasitas,
perubahan instalasi atau direkondisi.
• Persyaratan Pengajuan SLO :
Sesuai dengan Peraturan Menteri ESDM No 5 Tahun 2021 Tentang
Standar Kegiatan Usaha dan Produk Pada Penyelenggaraan Perizinan
Berusaha Berbasis Risiko Sektor energi dan Sumber Daya Mineral.
Lampiran II nomor XXIII. Standar Sertifikat Laik Operasi (Sertifikat Laik
Operasi Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik Tegangan Rendah).
• Untuk mendapatkan sertikat laik operassi instalasi pemanfaatan tenaga
listrik tegangan rendah, pemilik instalasi pemanfaatan tenaga listrik
tegangan rendah mengajukan permohonan kepada lembaga inspeksi
Teknik tegangan rendah dengan dilengkapi data sebagai berikut :
a. Identitas pemilik instalasi pemanfaatan tenga listrik tegangan rendah
b. Lokasi instalasi yang dilengkapi dengan titik koordinat
c. Jenis dan kapasitas instalasi
d. Gambar Instalasi dan diagram satu garis
e. Peralatan yang dipasang.
• Cara Permohonan SLO Non Tegangan Rendah :
a. Izin usaha penyediaan tenaga listrik kepentingan umum, izin usaha
penyediaan tenaga listrik kepentingan sendiri, atau identitas pemilik
instalasi pemanfaatan tenaga listrik tegangan tinggi dan instalasi
pemanfaatan tenaga listrik tegangan menengah;
b. Lokasi instalasi yang dilengkapi dengan titik koordinat;
c. Jenis dan kapasitas instalasi;
d. Gambar instalasi dan tata letak yang dikeluarkan oleh badan usaha
jasa konsultansi tenaga listrik yang memiliki perizinan berusaha jasa
penunjang tenaga listrik dan/atau badan usaha jasa pembangunan dan
pemasangan yang memiliki izin usaha perizinan berusaha jasa
penunjang tenaga listrik
e. Diagram satu garis yang dikeluarkan oleh badan usaha jasa
konsultansi tenaga listrik yang memiliki perizinan berusaha jasa
penunjang tenaga listrik dan/atau badan usaha jasa pembangunan dan
pemasangan yang memiliki izin usaha perizinan berusaha jasa
penunjang tenaga listrik;
f. Spesifikasi peralatan utama instalasi; dan
g. Standar yang digunakan
• Kriteria Pemeriksaan dan Pengujian Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik
Tegangan Rendah Sesuai Permen ESDM No 05 Tahun 2021, Permen
ESDM No. 12 Tahun 2021
Surabaya, 24 Januari 2022
Yang membuat Laporan

Andreas Wijaya

DIKETAHUI
Ketua Program Studi PENGAJAR / INSTRUKTUR

Dr. Istiyo Winarno, S.T., M.T Bpk. Khusnul Riantori


NIK. 01285 NIK / NOREG SERTIFIKAT
PHOTO KEGIATAN DIKLAT VOKASIONAL (KELAS & LAPANGAN)
Sebagai Lampiran Daftar Hadir

NAMA : Andreas Wijaya


NIM : 20180230040
HARI : Senin TANGGAL : 24 Januari 2022
BIDANG : IPTL TR Subbidang Pembangunan dan Pemasangan
NAMA INSTRUKTUR : Bpk. Khusnul Riantori Noreg. Sertifikat : -

➢ Sesi Dua (2)


LAPORAN HARIAN KEGIATAN DIKLAT VOKASIONAL
Mahasiswa Elektro Universitas Hang Tuah

Hari : Selasa Tanggal : 25 Januari 2022

NAMA PESERTA : Andreas Wijaya

NIM : 20180230040

BIDANG : Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik (IPTL)

SUBBIDANG : Pembangunan dan Pemasangan


OKUPASI JABATAN : F.43.142.01.KUALIFIKASI.3.MANTER
Pelaksana Utama Pembangunan dan Pemasangan Pemanfaatan Tenaga
Listrik Tegangan Rendah.
F.43.142.01.KUALIFIKASI.4.MANTER
Teknisi Muda Pembangunan dan Pemasangan Pemanfaatan Tenaga Listrik
Tegangan Rendah
(URAIAN) JABATAN : Ketua Grup/Koordinator Pembangunan dan Pemasangan Pemanfaatan
Tegangan Rendah.
MATERI : 1. F.43.142.03.028.1
PEMBELAJARAN Melaksanakan Pembangunan Dan Pemasangan Komponen Dan Sirkit
DIKLAT HARI INI instalasi pemanfaatan tenaga listrik Tegangan Rendah

2. F.43.142.00.003.1
Mengkoordinir pembangunan dan pemasangan komponen dan sikrit
instalasi pemanfaatan tenaga listrik

3. F.43.142.00.004.1
Mensupervisi Pembangunan dan Pemasangan Komponen dan Sirkit
Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik
Jelaskan apa yang saudara pahami setelah mengikuti paparan Instruktur Pemateri / Pelatihan Praktek
Lapangan (*) serta laporkan jika terdapat hal-hal yang terjadi pada saat melaksanakan kegiatan praktek
lapangan.
1. Materi 1 : • F.43.142.03.028.1
Melaksanakan Pembangunan Dan Pemasangan Komponen Dan Sirkit
instalasi pemanfaatan tenaga listrik Tegangan Rendah.

Unit Kompetisi ini berkaitan dengan pengetahuan, ketrampilan dan sikap


dalam pelaksanaan kegiatan melaksanakan Pembangunan dan
Pemasangan Komponen dan sirkit instalasi pemanfaatan tenaga listrik
tegangan rendah. Sesesorang dapat dinyatakan kompeten apabila minimal
memenuhi 3 unsur yaitu : Knowledge (pengetahuan), Skill (Ketrampilan),
Attitude (sikap/perilaku) dalam melakukan suatu pekerjaan.

Dalam Melaksanakan Pembangunan dan Pemasangan Komponen Dan


Sirkit instalasi pemanfaatan tenaga listrik Tegangan Rendah kita harus
memahami terlebih dahulu Elemen Kompetensi dan Kriteria Unjuk Kerja
seperti Menyiapkan Pelaksanaan seperti Dokumen yang dibutuhkan
contohnya Surat perintah kerja, SOP (Standart Operasional Prosedur),
Gambar Pengawatan (single line diagram), Cheklist perlengakpan dan
peralatan, Form checklist hasil pembagunan, serat kordinasi dengan pihak
yang terlibat. Berikutnya melakukan persiapan pembagunan dan
Pemasangan meliputi identifikasi kebutuhan material serta komponen
yang akan dipasang seperti jumlah kebutuhan pada material PHB utama
dan PHB percabangan sesuai dengan desain sebelumnya, mengidentifikasi
kebutuhan komponen sakelar, kotak kontak, kabel sesuai dengan desain
sebelumnya, mengidentifikasi kebutuhan sistem pembumian sesuai
dengan desain serta pengecekan fisik kelengkapan komponen instalasi
yang akan dilakukan. Setelah itu melakukan Pembangunan dan
Pemasangan sesuai Gambar Pengawatan (single line) dan melakukan
pengujian tahanan isolasi dan grounding apabila menemui permasalahan
dilaporkan. Berikutnya mengisi laporan hasil pembangunan dan
pemasangan komponen sirkit instalasi dan ditandatangani.

• Teori Dasar Listrik


- Hukum OHM
Apabila dalam suatu rangkaian
listrik tertutup dihubungkan
tegangan listrik sebesar 1 Volt dan
dipasang tahanan listrik 1Ω, maka
dalam rangkaian tersebut akan
mengalir arus listrik sebesar 1
Ampere
- Hukum Kirchoff 1
Jumlah aljabar semua arus dalam titik percabangan itu sama dengan
nol” atau “Jumlah kuat arus yang masuk dalam titik percabangan sama
dengan jumlah kuat arus yang keluar dari titik percabangan”.
ΣI=0
- Hukum Kirchoff 2 atau Kirchhoff’s Voltage Law (KVL).
“Jumlah hasil perkalian antara kuat arus dan tahanan pada cabang
atau lingkaran tertutup sama dengan besarnya tegangan yang
terdapat pada sumber dari cabang tersebut” atau “Total Tegangan
(beda potensial) pada suatu rangkaian tertutup adalah nol”.
• Untuk Stopkontak Fasa berada disebelah kiri dan netral sebelah kanan
dengan teori jari jempol tidak mungkin lebih Panjang dari jari telunjuk
sehingga Ketika mencabut saklar tidak kesetrum begitupun pada fitting
lampu fasa terletak pada lidah dan netral terletak pada ulir.

• Untuk Pemsangan Stopkontok sesuai standar Puil dipasang minimal 150


cm dari permukaan tanah.

• ELCB (Earth Leakage Circuit Breaker) /GPAS (Gawai Proteksi Arus Sisa)
digunakan untuk mengamankan ketika terjadi arus bocor. Standar IEC
menetapkan pemasangan gawai arus bocor dengan sensitifitas 30 mA jika
pengaman manusia dibutuhkan. Gawai arus bocor akan otomatis trip
apabila arus bocor yang terdeteksi melebihi ambang batas 30 mA.
30 mA untuk Pengaman Terhadap manusia (kontak langsung)
300 mA - 500 mA untuk pengaman terhadap bahaya api dan kontak tidak
langsung.

• MCCB (Moulded Case Circuit Breaker)


Dalam memilih circuit breaker hal yang harus dipeetimbangkan adalah :
- Karakteristik dari system di mana circuit breaker tersebut dipasang
- Kebutuhan akan kontinuitas pelayanan sumber daya listrik
- Aturan – Aturan dan standar proteksi yang berlaku

Yang membedakan antar MCCB dan MCB adalah mempunyai


kemampuan pemutusan arus dapat diatur sesuai dengan batas beban yang
diinginkan. MCCB juga dikhususkan untuk rangkaian berbasisi 3 fasa
seperti pada PHB dan sistem kontrol Motor listrik 3 fasa
BATASAN VARIABEL
1. Konteks Variabel
1.1. Surat tugas/surat perintah kerja adalah dokumen penugasan oleh
perusahaan/instansi kepada tenaga kerja sesuai dengan tata cara
yang berlaku disetiap perusahaan/instansi
1.2. Prosedur/SOP adalah tata cara/prosedur yang dimiliki oleh
perusahaan/lembaga dalam pelaksanaan pembangunan dan
pemasangan Komponen dan sirkit instalasi.
1.3. Gambar pengawatan/pengkabelan adalah gambar teknik dalam bentuk
simbol-simbol peralatan listrik dan garis-garis yang
menggambarkan hubungan satu rangkaian listrik dengan rangkaian
listrik yang lain pada seluruh rangkaian instalasi tenaga listrik.
1.4. Denah bangunan adalah gambar teknik yang memuat informasi terkait
pembagian ruang-ruangan pada bangunan.

2. Peraturan yang Diperlukan


2.1. Undang-Undang 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan
2.2. Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012 tentang Kegiatan Usaha
Penyediaan Tenaga Listrik sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2014 tentang Perubahan atas
Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012 tentang Kegiatan Usaha
Penyediaan Tenaga Listrik
2.3. Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012 tentang Usaha Jasa
Penunjang Tenaga Listrik
2.4. Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 46 Tahun
2017 tentang Standardisasi Kompetensi Tenaga Teknik
Ketenagalistrikan
2.5. Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 38 Tahun
2018 Tentang Tata Cara Akreditasi dan Sertifikasi Ketenagalistrikan
2.6. Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 13 Tahun
2020 tentang Penyediaan Infrastruktur Pengisian Listrik untuk
Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai
2.7. Peraturan yang berlaku di Perusahaan
3. Norma dan Standar
3.1. Norma
3.1.1. Kode Etik Pegawai
3.2. Standar
3.2.1. Penjelasan Persyaratan Umum Instalasi Listrik (PUIL)
3.2.2. Standing Operation Procedure (SOP) tentang pembangunan
dan pemasangan Komponen dan sirkit instalasi
3.2.3. Material sesuai dengan Standar Nasional Indonesia (SNI)

4. Peralatan dan Perlengkapan


4.1. Peralatan
4.1.1. Alat tulis kantor (ATK)
4.1.2. Alat Ukur dan uji :
• meteran
• avometer
• alat ukur tahanan isolasi
• alat ukur tahanan pembumian
• mikrometer/jangka sorong
• kompas
4.1.3. Obeng test pen
4.1.4. Alat pertukangan
4.1.5. Alat komunikasi
4.1.6. Alat pelindung diri (Alat Pelindung Diri)

4.2. Perlengkapan
4.2.1. Material instalasi
4.2.2. Form hasil pembangunan dan pemasangan
4.2.3. Dokumen Standing Operation Procedure (SOP) dilokasi
uji kompetensi
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks Penilaian
1.1. Penilaian terkait dengan pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja
dalam menjalankan setiap kriteria unjuk kerja
1.2. Penilaian secara umum dilakukan dengan cara uji tertulis, uji lisan
dan uji praktek/observasi lapangan
2. Persyaratan Kompetensi
2.1. Secara portofolio dapat menunjukkan bahwa pernah bekerja di
bidang teknis ketenagalistrikan atau memiliki sertifikat pelatihan
terkait dengan bidang teknis ketenagalistrikan atau memiliki ijazah
pendidikan yang terkait dengan bidang teknis ketenagalistrikan.

3. Pengetahuan dan Keterampilan yang Diperlukan


3.1. Pengetahuan
3.1.1. Memahami SOP
3.1.2. Memahami Bahan listrik :
3.1.2.1. Konduktor
3.1.2.2. Isolator
3.1.3. Alat ukur dan pengukuran besaran listrik
3.1.3.1.Macam alat ukur listrik
3.1.3.2.Fungsi dan prinsip kerja alat ukur listrik
3.1.3.3.Penggunaan alat ukur listrik
3.1.4. Teori Dasar Listrik :
3.1.4.1.Arus bolak balik fasa satu
3.1.4.2.Arus bolak balik fasa tiga
3.1.4.3.Hukum Ohm
3.1.4.4.Hukum Kirchoff
3.1.4.5.Rangkaian Resistansi
3.1.5. Memahami penggunaan software terkait pembangunan dan
pemasangan instalasi listrik
3.1.6. Mengenal material listrik antara lain : Kabel, Kotak kontak,
Papan hubung bagi dan Kontrol (PHBK), MCB, Sekring,
Gawai Proteksi Arus Sisa (GPAS), Gawai Proteksi Surja
(GPS)/Aresster, LVCB, Pembumian.
3.1.7. Mengenal Standar Nasional Indonesia (SNI) dan Persyaratan
Umum instalasi Listrik (PUIL)
3.2. Keterampilan
3.2.1. Mampu membedakan instalasi yang bertegangan dengan yang
tidak bertegangan
3.2.2. Memiliki kemampuan pertukangan dasar
3.2.3. Mampu memasang kabel sesuai dengan fungsi kabel (apakah
sebagai positif, negative, netral, fasa, atau pembumian), jenis
rangkaian pembumian (seperti jenis pembumian tipe TT atau
tipe TN-C-S)
3.2.4. Mampu mengidentifikasi material instalasi listrik terpasang
terkait dengan jenis material, ukuran, dan merk dagang
3.2.5. Mampu memastikan alat uji dan alat ukur berfungsi dengan
baik
3.2.6. Mampu melakukan pengukuran Tegangan, Arus, Tahanan
Isolasi, dan Tahanan Pembumian
3.2.7. Mampu mengisi form laporan hasil pembangunan dan
pemasangan

4. Sikap Kerja yang Diperlukan


4.1. Teliti
4.2. Melaksanakan tugas sesuai Prosedur/SOP dan perintah kerja
4.3. Disiplin

5. Aspek Penting
5.1. Memahami proses pekerjaan sesuai dengan kriteria unjuk kerja
5.2. Mampu melaksanakan pekerjaan sesuai dengan kriteria unjuk kerja
yang dipersyaratkan
2. Materi 2 : F.43.142.00.003.1
Mengkoordinir pembangunan dan pemasangan komponen dan sikrit
instalasi pemanfaatan tenaga listrik
Unit kompetensi ini berkaitan dengan pengetahuan, keterampilan dan sikap
dalam pelaksanaan tugas koordinasi pembangunan dan pemasangan
komponen dan sirkit instalasi pemanfaatan tenaga listrik
Dalam mengkoordinir pembangunan dan pemasangan komponen dan sirkit
instalasipemanfaatan tenaga listrik tegangan rendah kita memiliki tahapan
sebagai berikut yaitu Menyiapkan pelaksanaan, yaitu sebelum melaksanakan
pembangunan dan pemasangan harus memahami perintah kerja atau surat
tugas, dalam melaksanakan pembangunan dan pemasangan harus sesuai
dengan prosedur/SOP, menyiapkan daftar nama instalatir yang akan
dipekerjakan, memahami dokumen permohonan pembangunan dan
pemasangan, memahami milestone pelaksanaan pekerjaan, referensi ketika
dilakukan pembangunan dan pemasangan harus sesuai dengan permintaan
spesifikasi instalasi, selalu komunikasi dan koordinasi dengan pihak lain yang
terlibat sesuai dengan prosedur/SOP. selanjutnya melaksanakan koordinasi,
yaitu setiap ketua regu mempunyai tugas untuk mengkoordinasi mengenai
semua permasalahan yang terjadi, pemantauan keselamatan ketenagalistrikan
saat pelaksanaan kerja, pemantauan pelaksanaan pekerjaan atau jadwal
proyek. Setelah pemantauan jadwal proyek sesuai dengan estimasi waktunya
kemudian memverifikasi terhadap kelengkapan administratif. Berikutnya
mengatasi permasalahan, yaitu setiap ketua regu harus melaksanakan
identifikasi permasalahan yang timbul selama proses pemasangan dan
pembangunan kemudian pelaporan terhadap permasalahan yang timbul
kepada atasan dan yang terakhir seorang ketua regu harus dapat
menyelesaikan permasalahan sesuai dengan perintah kerja dan terakhir
membuat laporan, yaitu setelah semua dilakukan pembangunan dan
pemasangan langkah tekahir yaitu mengumpulkan hasil pembangunan dan
pemasangan sesuai dengan perintah kerja dan kemudian membuat laporan
pelaksanaan tugas koordinasi.

BATASAN VARIABEL
1. Konteks Variabel
1.1. Surat tugas/surat perintah kerja adalah dokumen penugasan oleh
perusahaan/instansi kepada tenaga kerja sesuai dengan tata cara yang
berlaku disetiap perusahaan/instansi
1.2. Prosedur/SOP adalah tata cara/prosedur yang dimiliki oleh
perusahaan/lembaga dalam pelaksanaan pembangunan dan
pemasangan Komponen dan sirkit instalasi.
1.3. Gambar pengawatan/pengkabelan adalah gambar teknik dalam bentuk
simbol-simbol peralatan listrik dan garis-garis yang menggambarkan
hubungan satu rangkaian listrik dengan rangkaian listrik yang lain pada
seluruh rangkaian instalasi tenaga listrik.
1.4. Denah bangunan adalah gambar teknik yang memuat informasi terkait
pembagian ruang-ruangan pada bangunan.

2. Peraturan yang Diperlukan


2.1. Undang-Undang 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan
2.2. Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012 tentang Kegiatan Usaha
Penyediaan Tenaga Listrik sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 23 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Peraturan
Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012 tentang Kegiatan Usaha Penyediaan
Tenaga Listrik
2.3. Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012 tentang Usaha Jasa
Penunjang Tenaga Listrik
2.4. Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 46 Tahun
2017 tentang Standardisasi Kompetensi Tenaga Teknik
Ketenagalistrikan
2.5. Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 38 Tahun
2018 Tentang Tata Cara Akreditasi dan Sertifikasi Ketenagalistrikan
2.6. Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 13 Tahun
2020 tentang Penyediaan Infrastruktur Pengisian Listrik untuk
Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai
2.7. Peraturan yang berlaku di Perusahaan

3. Norma dan Standar


3.1. Norma
3.1.1. Kode Etik Pegawai
3.2. Standar
3.2.1. Penjelasan Persyaratan Umum Instalasi Listrik (PUIL)
3.2.2. Standing Operation Procedure (SOP)
3.2.3. Material sesuai dengan Standar Nasional Indonesia (SNI)

4. Peralatan dan Perlengkapan


4.1. Peralatan
4.1.1. Alat tulis kantor (ATK)
4.1.2. Alat komunikasi
4.2. Perlengkapan material :
4.2.1. dokumen milestone pelaksanaan pekerjaan
4.2.2. daftar instalatir
4.2.3. form hasil pembangunan dan pemasangan
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks Penilaian
1.1. Penilaian terkait dengan pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja
dalam menjalankan setiap kriteria unjuk kerja diujikan ditempat kerja
atau ditempat lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan
keadaan normal.
1.2. Penilaian secara umum dilakukan dengan cara uji tertulis, uji lisan dan
uji praktek/observasi lapangan
2. Persyaratan Kompetensi
2.1. Secara portofolio dapat menunjukkan bahwa pernah bekerja di bidang
teknis ketenagalistrikan atau memiliki sertifikat pelatihan terkait
dengan bidang teknis ketenagalistrikan atau memiliki ijazah pendidikan
yang terkait dengan bidang teknis ketenagalistrikan.

3. Pengetahuan dan Keterampilan yang Diperlukan


3.1. Pengetahuan
3.1.1. Memahami SOP
3.1.2. Memahami Bahan listrik :
• Konduktor
• Isolator
3.1.3. Alat ukur dan pengukuran besaran listrik
• Macam alat ukur listrik
• Fungsi dan prinsip kerja alat ukur listrik
• Penggunaan alat ukur listrik
3.1.4. Teori Dasar Listrik :
• Arus bolak balik fasa satu
• Arus bolak balik fasa tiga
• Hukum Ohm
• Hukum Kirchoff
• Rangkaian Resistansi, Induktasi , Kapasitansi dan Impedansi

3.1.5. Mengenal material listrik antara lain : Kabel, MCB, Gawai


Proteksi Arus Sisa (GPAS), Pembumian.
3.1.6. Mengenal Standar Nasional Indonesia (SNI) dan Persyaratan
Umum instalasi Listrik (PUIL)
3.2. Keterampilan
3.2.1. Mampu membuat gambar instalasi dan gambar
pengawatan/pengkabelan instalasi
3.2.2. Mampu mengidentifikasi material instalasi listrik terkait
dengan jenis material, ukuran, dan kualitas
3.2.3. Mampu membuat laporan pelaksanaan tugas koordinasi

4. Sikap Kerja yang Diperlukan


4.1. Teliti
4.2. disiplin
4.3. Melaksanakan tugas sesuai Prosedur/SOP dan perintah kerja
4.4.Melaksanakan pekerjaan sesuai aturan Keselamatan
Ketenagalistrikkan (K2)

5. Aspek Penting
5.1. Memahami proses pekerjaan sesuai dengan kriteria unjuk kerja
5.2. Mampu melaksanakan pekerjaan sesuai dengan kriteria unjuk
kerja yang dipersyaratkan
3. Materi 4 : F.43.142.00.004.1
Mensupervisi Pembangunan dan Pemasangan Komponen dan Sirkit Instalasi
Pemanfaatan Tenaga Listrik
Unit kompetensi ini berkaitan dengan pengetahuan, keterampilan dan sikap
dalam pelaksanaan kegiatan supervisi Pembangunan dan Pemasangan
Komponen dan Sirkit Instalasi Pemanfaatan Tenaga. Adapun elemen
kompetensi yang harus dikuasai yaitu menyiapkan pelaksanaan supervise,
melaksanakan supervise pelaksanaan, menyampaikan rekomendasi
perbaikan dan menerima feedback, mengatasi permasalahan teknis terkait
pelaksanaan pembangunan dan pemasangan serta dapat membuat laporan
supervisi. Untuk kriteria unjuk kerjanya pada elemen kompetensi
menyiapkan pelaksanaan supervise yaitu: Perintah kerja harus dipahami,
Prosedur/SOP pelaksanaan sesuai perintah kerja dipahami, dokumen
timeline/milestone pelaksanaan pekerjaan dipahami, serta komunikasi dan
koordinasi proses pelaksanaan kerja dengan pihak lain yang terlibat
dilaksanakan sesuai dengan prosedur/SOP. Selanjutnya untuk kriteria unjuk
kerja melaksanakan supervisi pelaksanaan adalah dokumen terkait
permohonan Pembangunan dan Pemasangan instalasi dari para pemilik
instalasi dikumpulkan. Daftar personil koordinator dan instalatir dibuat.
Pembagian tugas kerja personil koordnator dan instalatir dibuat sesuai
dengan jenis instalasi dan kompetensi personil. Pengecekan berkala
terhadap kesiapan operasi peralatan secarasampling dilakukan. Pengecekan
terhadap kesesuaian penggunaan form hasil Pembangunan dan Pemasangan
terhadap jenisinstalasi terpasang oleh petugas dilakukan. Pengecekan
terhadap kondisi dan kesiapan petugas instalatir sebelum bertugas
dilakukan. Persetujuan pelaksanaan tugas oleh petugas instalatir sesuai
dengankondisi petugas instalatir dan Prosedur/SOP dilakukan. Pengecekan
terhadap hasil Pembangunan dan Pemasangan dengan dokumen desain
dilakukan. Pengecekan terhadap pemenuhan kelengkapan pengisian form
hasil. Pembangunan dan Pemasangan rangkaian sesuai dengan
Prosedur/SOP dilakukan. Pengecekan terhadap pemenuhan
timeline/milestone pelaksanaan pekerjaan dilakukan. Selanjutnya, kriteria
unjuk kerja pada menyampaikan rekomendasi perbaikan dan menerima
feedback adalah Daftar rekomendasi perbaikan pelaksanaan sesuai dengan
Prosedur/SOP disusun. Hasil pengecekan terhadap pelaksanaan
disampaikan kepada petugas. Feedback dari petugas koordinator dan
instalatir terkait rekomendasi perbaikan dianalisis. Kemudian kriteria unjuk
kerja mengatasi permasalahan teknis terkait pelaksanaan Pembangunan dan
Pemasangan adalah daftar resiko permasalahan teknis dan analisis
penyelesaiannya sesuai dengan Prosedur/SOP dibuat. Penyelesaian
permasalahan teknis sesuai dengan daftar yang telah dibuat dilaksanakan.
Daftar permasalahan yang belum dapat terselesaikan dengan daftar resiko
permasalah sebagaimana pada poin 4.1 dibuat. Dan yang terakhir untuk
kriteria unjuk kerja membuat laporan supervisi adalah Analisis pelaksanaan
supervisi dibuat. Laporan supervisi pelaksanaan berisi pelaksanaan
rekomendasi perbaikan, daftar penyelesaian permasalahan dan daftar
permasalahan yang belum terselesaikan, serta analisis pelaksanaan supervisi
dibuat.
BATASAN VARIABEL
1. Konteks Variabel
1.1. Perintah kerja adalah lembar penugasan dengan format sesuai dengan
kebijakan masing-masing perusahaan yang berisi deskripsi penugasan
bagi petugas pelaksana.
1.2.Prosedur/SOP adalah tata cara/prosedur yang dimiliki oleh
perusahaan/lembaga dalam pelaksanaan pembangunan dan
pemasangan rangkaian instalasi tenaga listrik.
1.3. Pengecekan terhadap kondisi adalah pengecekan kondisi umum secara
visual maupun lisan terhadap kondisi Kesehatan baik secara jasmani
maupun mental.
2. Peraturan yang Diperlukan
2.1. Undang-Undang 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan
2.2. Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012 tentang Kegiatan Usaha
Penyediaan Tenaga Listrik sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2014 tentang Perubahan atas
Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012 tentang Kegiatan Usaha
Penyediaan Tenaga Listrik
2.3. Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012 tentang Usaha Jasa
Penunjang Tenaga Listrik
2.4. Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 46 Tahun
2017 tentang Standardisasi Kompetensi Tenaga Teknik
Ketenagalistrikan
2.5. Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 38 Tahun
2018 Tentang Tata Cara Akreditasi dan Sertifikasi Ketenagalistrikan
2.6. Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 13 Tahun
2020 tentang Penyediaan Infrastruktur Pengisian Listrik untuk
Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai
2.7. Peraturan yang berlaku di Perusahaan
3. Norma dan Standar
3.1. Norma
3.1.1. Kode Etik Pegawai
3.2. Standar
3.2.1. Penjelasan Persyaratan Umum Instalasi Listrik (PUIL)
3.2.2.Standing Operation Procedure (SOP) sesuai dengan
perusahaan/lembaga
4. Peralatan dan Perlengkapan
4.1. Peralatan
4.1.1. Alat tulis kantor (ATK)
4.1.2. Alat komunikasi
4.1.3. Alat pelindung diri (Alat Pelindung Diri)
4.2. Perlengkapan
4.2.1. Form hasil pembangunan dan pemasangan
4.2.2. Dokumen standar pemasangan instalasi yang berlaku
4.2.3. Dokumen Standing Operation Procedure (SOP) dilokasi uji
kompetensi
4.2.4. Tempat uji kompetensi
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks Penilaian
1.1. Penilaian terkait dengan pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja
dalam menjalankan setiap kriteria unjuk kerja diujikan ditempat kerja
atau ditempat lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan
keadaan normal.
1.2. Penilaian secara umum dilakukan dengan cara uji tertulis, uji lisan dan
uji praktek/observasi lapangan
2. Persyaratan Kompetensi
2.1. Secara portofolio dapat menunjukkan bahwa pernah bekerja di bidang
teknis ketenagalistrikan atau memiliki sertifikat pelatihan terkait
dengan bidang teknis ketenagalistrikan atau memiliki ijazah
pendidikan yang terkait dengan bidang teknis ketenagalistrikan.
3. Pengetahuan dan Keterampilan yang Diperlukan
3.1. Pengetahuan
3.1.1. Memahami manajemen resiko
3.1.2. Memahami SOP
3.1.3. Memahami Bahan listrik :
• Konduktor
• Isolator
3.1.4. Alat ukur dan pengukuran besaran listrik
• Macam alat ukur listrik
• Fungsi dan prinsip kerja alat ukur listrik
• Penggunaan alat ukur listrik
3.1.5. Teori Dasar Listrik :
• Arus bolak balik fasa satu
• Arus bolak balik fasa tiga
• Hukum Ohm
• Hukum Kirchoff
• Rangkaian Resistansi, Induktasi , Kapasitansi dan Impedansi
3.1.6. Memahami cara kerja material listrik antara lain : Kabel, Kotak
kontak, Papan hubung bagi dan Kontrol (PHBK), MCB,
Sekring, Gawai Proteksi Arus Sisa (GPAS), Gawai Proteksi
Surja (GPS)/Aresster, Pembumian.
3.1.7. Memahami Standar Nasional Indonesia (SNI) dan Persyaratan
Umum instalasi Listrik (PUIL) terkait dengan pemasangan
instalasi tegangan rendah.
3.2. Keterampilan
3.2.1. Mampu untuk mengatasi permasalahan teknis
3.2.2. Mampu untuk membagi penugasan sesuai dengan kompetensi
dalam pelaksanaan supervisi
3.2.3. Mampu membuat analisis terkait perbaikan dalam pelaksanaan
pekerjaan
3.2.4. Mampu membuat laporan pelaksanaan supervisi
4. Sikap Kerja yang Diperlukan
4.1. Teliti
4.2. Sikap kepemimpinan
4.3. Melaksanakan tugas sesuai Prosedur/SOP dan perintah kerja
4.4. Berintegritas
5. Aspek Penting
5.1. Mampu melaksanakan pekerjaan dengan konsisten di tiap elemen
kompetensi.
5.2. Mampu memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen
kompetensi dengan menggunakan teknik teknik dan standar yang
berlaku
4. Materi 4 : F.43.142.00.004.1
Mensupervisi Pembangunan dan Pemasangan Komponen dan Sirkit Instalasi
Pemanfaatan Tenaga Listrik
Unit kompetensi ini berkaitan dengan pengetahuan, keterampilan dan sikap
dalam pelaksanaan kegiatan supervisi Pembangunan dan Pemasangan
Komponen dan Sirkit Instalasi Pemanfaatan Tenaga. Adapun elemen
kompetensi yang harus dikuasai yaitu menyiapkan pelaksanaan supervise,
melaksanakan supervise pelaksanaan, menyampaikan rekomendasi perbaikan
dan menerima feedback, mengatasi permasalahan teknis terkait pelaksanaan
pembangunan dan pemasangan serta dapat membuat laporan supervisi. Untuk
kriteria unjuk kerjanya pada elemen kompetensi menyiapkan pelaksanaan
supervise yaitu: Perintah kerja harus dipahami, Prosedur/SOP pelaksanaan
sesuai perintah kerja dipahami, dokumen timeline/milestone pelaksanaan
pekerjaan dipahami, serta komunikasi dan koordinasi proses pelaksanaan
kerja dengan pihak lain yang terlibat dilaksanakan sesuai dengan
prosedur/SOP. Selanjutnya untuk kriteria unjuk kerja melaksanakan supervisi
pelaksanaan adalah dokumen terkait permohonan Pembangunan dan
Pemasangan instalasi dari para pemilik instalasi dikumpulkan. Daftar personil
koordinator dan instalatir dibuat. Pembagian tugas kerja personil koordnator
dan instalatir dibuat sesuai dengan jenis instalasi dan kompetensi personil.
Pengecekan berkala terhadap kesiapan operasi peralatan secarasampling
dilakukan. Pengecekan terhadap kesesuaian penggunaan form hasil
Pembangunan dan Pemasangan terhadap jenisinstalasi terpasang oleh petugas
dilakukan. Pengecekan terhadap kondisi dan kesiapan petugas instalatir
sebelum bertugas dilakukan. Persetujuan pelaksanaan tugas oleh petugas
instalatir sesuai dengankondisi petugas instalatir dan Prosedur/SOP
dilakukan. Pengecekan terhadap hasil Pembangunan dan Pemasangan dengan
dokumen desain dilakukan. Pengecekan terhadap pemenuhan kelengkapan
pengisian form hasil. Pembangunan dan Pemasangan rangkaian sesuai dengan
Prosedur/SOP dilakukan. Pengecekan terhadap pemenuhan
timeline/milestone pelaksanaan pekerjaan dilakukan. Selanjutnya, kriteria
unjuk kerja pada menyampaikan rekomendasi perbaikan dan menerima
feedback adalah Daftar rekomendasi perbaikan pelaksanaan sesuai dengan
Prosedur/SOP disusun. Hasil pengecekan terhadap pelaksanaan disampaikan
kepada petugas. Feedback dari petugas koordinator dan instalatir terkait
rekomendasi perbaikan dianalisis. Kemudian kriteria unjuk kerja mengatasi
permasalahan teknis terkait pelaksanaan Pembangunan dan Pemasangan
adalah daftar resiko permasalahan teknis dan analisis penyelesaiannya sesuai
dengan Prosedur/SOP dibuat. Penyelesaian permasalahan teknis sesuai
dengan daftar yang telah dibuat dilaksanakan. Daftar permasalahan yang
belum dapat terselesaikan dengan daftar resiko permasalah sebagaimana pada
poin 4.1 dibuat. Dan yang terakhir untuk kriteria unjuk kerja membuat laporan
supervisi adalah Analisis pelaksanaan supervisi dibuat. Laporan supervisi
pelaksanaan berisi pelaksanaan rekomendasi perbaikan, daftar penyelesaian
permasalahan dan daftar permasalahan yang belum terselesaikan, serta
analisis pelaksanaan supervisi dibuat.
BATASAN VARIABEL
1. Konteks Variabel
1.1. Perintah kerja adalah lembar penugasan dengan format sesuai dengan
kebijakan masing-masing perusahaan yang berisi deskripsi penugasan
bagi petugas pelaksana.
1.2. Prosedur/SOP adalah tata cara/prosedur yang dimiliki oleh
perusahaan/lembaga dalam pelaksanaan pembangunan dan
pemasangan rangkaian instalasi tenaga listrik.
1.3. Pengecekan terhadap kondisi adalah pengecekan kondisi umum secara
visual maupun lisan terhadap kondisi Kesehatan baik secara jasmani
maupun mental.
2. Peraturan yang Diperlukan
2.1. Undang-Undang 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan
2.2. Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012 tentang Kegiatan Usaha
Penyediaan Tenaga Listrik sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2014 tentang Perubahan atas
Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012 tentang Kegiatan Usaha
Penyediaan Tenaga Listrik
2.3. Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012 tentang Usaha Jasa
Penunjang Tenaga Listrik
2.4. Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 46 Tahun
2017 tentang Standardisasi Kompetensi Tenaga Teknik
Ketenagalistrikan
2.5. Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 38 Tahun
2018 Tentang Tata Cara Akreditasi dan Sertifikasi Ketenagalistrikan
2.6. Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 13 Tahun
2020 tentang Penyediaan Infrastruktur Pengisian Listrik untuk
Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai
2.7. Peraturan yang berlaku di Perusahaan
3. Norma dan Standar
3.1. Norma
3.1.1. Kode Etik Pegawai
3.2. Standar
3.2.1. Penjelasan Persyaratan Umum Instalasi Listrik (PUIL)
3.2.2. Standing Operation Procedure (SOP) sesuai dengan
perusahaan/lembaga
4. Peralatan dan Perlengkapan
4.1. Peralatan
4.1.1. Alat tulis kantor (ATK)
4.1.2. Alat komunikasi
4.1.3. Alat pelindung diri (Alat Pelindung Diri)
4.2. Perlengkapan
4.2.1. Form hasil pembangunan dan pemasangan
4.2.2. Dokumen standar pemasangan instalasi yang berlaku
4.2.3. Dokumen Standing Operation Procedure (SOP) dilokasi uji
kompetensi
4.2.4. Tempat uji kompetensi PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks Penilaian
1.1. Penilaian terkait dengan pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja
dalam menjalankan setiap kriteria unjuk kerja diujikan ditempat kerja
atau ditempat lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan
keadaan normal.
1.2. Penilaian secara umum dilakukan dengan cara uji tertulis, uji lisan dan
uji praktek/observasi lapangan
2. Persyaratan Kompetensi
2.1. Secara portofolio dapat menunjukkan bahwa pernah bekerja di bidang
teknis ketenagalistrikan atau memiliki sertifikat pelatihan terkait
dengan bidang teknis ketenagalistrikan atau memiliki ijazah
pendidikan yang terkait dengan bidang teknis ketenagalistrikan.
3. Pengetahuan dan Keterampilan yang Diperlukan
3.1. Pengetahuan
3.1.1. Memahami manajemen resiko
3.1.2. Memahami SOP
3.1.3. Memahami Bahan listrik :
• Konduktor
• Isolator
3.1.4. Alat ukur dan pengukuran besaran listrik
• Macam alat ukur listrik
• Fungsi dan prinsip kerja alat ukur listrik
• Penggunaan alat ukur listrik
3.1.5. Teori Dasar Listrik :
• Arus bolak balik fasa satu
• Arus bolak balik fasa tiga
• Hukum Ohm
• Hukum Kirchoff
• Rangkaian Resistansi, Induktasi , Kapasitansi dan Impedansi
3.1.6. Memahami cara kerja material listrik antara lain : Kabel, Kotak
kontak, Papan hubung bagi dan Kontrol (PHBK), MCB,
Sekring, Gawai Proteksi Arus Sisa (GPAS), Gawai Proteksi
Surja (GPS)/Aresster, Pembumian.
3.1.7. Memahami Standar Nasional Indonesia (SNI) dan Persyaratan
Umum instalasi Listrik (PUIL) terkait dengan pemasangan
instalasi tegangan rendah.
3.2. Keterampilan
3.2.1. Mampu untuk mengatasi permasalahan teknis
3.2.2. Mampu untuk membagi penugasan sesuai dengan kompetensi
dalam pelaksanaan supervisi
3.2.3. Mampu membuat analisis terkait perbaikan dalam pelaksanaan
pekerjaan
3.2.4. Mampu membuat laporan pelaksanaan supervisi
4. Sikap Kerja yang Diperlukan
4.1. Teliti
4.2. Sikap kepemimpinan
4.3. Melaksanakan tugas sesuai Prosedur/SOP dan perintah kerja
4.4. Berintegritas
5. Aspek Penting
5.1. Mampu melaksanakan pekerjaan dengan konsisten di tiap elemen
kompetensi.
5.2. Mampu memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen
kompetensi dengan menggunakan teknik teknik dan standar yang
berlaku

Surabaya, 25 Januari 2022


Yang membuat Laporan

Andreas Wijaya

DIKETAHUI

Ketua Program Studi PENGAJAR / INSTRUKTUR

Dr. Istiyo Winarno, S.T., M.T Bpk. Gunawan ws


NIK. 01285 8893.0.00.M096.08.2021
PHOTO KEGIATAN DIKLAT VOKASIONAL (KELAS & LAPANGAN)
Sebagai Lampiran Daftar Hadir

NAMA : Andreas Wijaya


NIM : 20180230040
HARI : Selasa TANGGAL : 25 Januari 2022
BIDANG : IPTL TR Subbidang Pembangunan dan Pemasangan
NAMA INSTRUKTUR : Bpk. Gunawan W.S Noreg. Sertifikat : 8893.0.00.M096.08.2021

➢ Hari Ke-2
LAPORAN HARIAN KEGIATAN DIKLAT VOKASIONAL
Mahasiswa Elektro Universitas Hang Tuah

Hari : Rabu Tanggal : 26 Januari 2022

NAMA PESERTA : Andreas Wijaya

NIM : 20180230040

BIDANG : Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik (IPTL)

SUBBIDANG : Pembangunan dan Pemasangan


OKUPASI JABATAN : F.43.142.01.KUALIFIKASI.3.MANTER
Pelaksana Utama Pembangunan dan Pemasangan Pemanfaatan Tenaga
Listrik Tegangan Rendah.
F.43.142.01.KUALIFIKASI.4.MANTER
Teknisi Muda Pembangunan dan Pemasangan Pemanfaatan Tenaga Listrik
Tegangan Rendah
(URAIAN) JABATAN : Ketua Grup/Koordinator Pembangunan dan Pemasangan Pemanfaatan
Tegangan Rendah.
MATERI : UNIT PILIHAN PEMBANGUNAN PEMASANGAN LEVEL 3 & 4
PEMBELAJARAN 1. F..43.142.03.029.2
DIKLAT HARI INI Melaksanakan Pembangunan Dan Pemasangan Rangkaian Instalasi
Penerangan Di Rumah, Gedung, Rumah/Gedung Tenaga
Surya (PJU/ PJU Tenaga Surya, Billboard, Lapangan Out Door)
2. F.43.142.03.036.2
Menganalisis Pembangunan dan Pemasangan Rangkaian Instalasi
Penerangan di Rumah, Gedung, Rumah/Gedung Tenaga Surya (PJU, PJU
Tenaga Surya, Billboard, Lapangan Out Door)
Jelaskan apa yang saudara pahami setelah mengikuti paparan Instruktur Pemateri / Pelatihan Praktek
Lapangan (*) serta laporkan jika terdapat hal-hal yang terjadi pada saat melaksanakan kegiatan praktek
lapangan.
1. Materi 1 : • F..43.142.03.029.2
Melaksanakan Pembangunan Dan Pemasangan Rangkaian Instalasi
Penerangan Di Rumah, Gedung, Rumah/Gedung Tenaga Surya (PJU/
PJU Tenaga Surya, Billboard, Lapangan Out Door)
Unit kompetensi ini berkaitan dengan pengetahuan, keterampilan dan
sikap dalam pelaksanaan kegiatan Melaksanakan Pemeriksaan dan
Pengujian Rangkaian Instalasi Penerangan di Rumah, Gedung,
Rumah/Gedung Tenaga Surya (PJU, PJU Tenaga Surya, Billboard,
Lapangan Out Door)
Dalam Melaksanakan Pembangunan Dan Pemasangan Rangkaian
Instalasi Penerangan Di Rumah, Gedung, Rumah/Gedung Tenaga
Surya (PJU/ PJU Tenaga Surya, Billboard, Lapangan Out Door)
memiliki tahapan sebagai berikut yaitu Menyiapkan Pelaksanaan,
meliputi surat perintah kerja atau surat tugas yang diberikan pada
setiap instalatir, memahami prosedur/SOP, gambar pengkabelan (single
line diagram) dan denah bangunan, checklist perlengkapan dan alat yang
akan digunakan sesuai prosedur SOP, Form checklist hasil pemeriksaan
dan pengujian instalasi disiapkan sesuai Prosedur/SOP komunikasi dan
koordinasi sesuai dengan SOP. Berikutnya Melaksanakan persiapan
pembangunan dan pemasangan, yaitu dengan melakukan Identifikasi
jumlah kebutuhan material PHB utama dan PHB percabangan dan
material sirkit akhir sesuai desain dilakukan, Identifikasi kebutuhan
peralatan proteksi tegangan sentuh dan alat pembatas arus sesuai desain,
identifikasi kebutuhan jenis lampu sesuai desain dilakukan, identifikasi
jarak instalasi penerangan sesuai dengan desain, Identifikasi jenis
pembumian sesuai desain dilakukan, Identifikasi kebutuhan komponen
sakelar,kotak kontak, kabel dll sesuai desain dilakukan, Pengecekan fisik
kelengkapan komponen instalasi dilakukan. Selanjutnya melaksanakan
pembangunan dan pemasangan dilaksanakan sesuai SOP (Standing
Operation Procedur) dimulai dari Pembangunan dan pemasangan
tiang/tempat instalasi penerangan dilakukan sesuai dengan standar,
Pemasangan komponen instalasi penerangan dipasang sesuai dengan
standar, Pengujian shortcircuit dengan pengukuran tahanan isolasi antar
fasa, netral, dan grounding dilakukan, Hasil pengujian operasi instalasi
penerangan dicatat dan apabila terjadi permasalahan dilaporkan. Setalah
melakukan Pembangunan dan Pemasangan kemudia mengisi form hasil
pembangunan dan pemasangan dilakukan kemudian ditandatangani.

BATASAN VARIABEL
1. Konteks Variabel
1.1. Perintah Kerja dari atasan atau perusahaan
1.2. Prosedur/SOP adalah tata cara/prosedur yang dimiliki oleh
perusahaan/lembaga dalam pelaksanaan pekerjaan
1.3. Gambar pengawatan/pengkabelan adalah gambar teknik dalam bentuk
simbol-simbol peralatan listrik dan garis-garis yang menggambarkan
hubungan satu rangkaian listrik dengan rangkaian listrik
1.4. Denah lokasi adalah gambar teknik yang memuat informasi terkait
pembagian ruang-ruangan pada bangunan.

2. Peraturan yang Diperlukan


2.1. Undang-Undang 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan
2.2. Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012 tentang Kegiatan Usaha
Penyediaan Tenaga Listrik sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 23 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Peraturan
Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012 tentang Kegiatan Usaha Penyediaan
Tenaga Listrik
2.3. Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012 tentang Usaha Jasa
Penunjang Tenaga Listrik
2.4. Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 46 Tahun
2017 tentang Standardisasi Kompetensi Tenaga Teknik
Ketenagalistrikan
2.5. Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 38 Tahun
2018 Tentang Tata Cara Akreditasi dan Sertifikasi Ketenagalistrikan
2.6. Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 13 Tahun
2020 tentang Penyediaan Infrastruktur Pengisian Listrik untuk
Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai
2.7. Peraturan yang berlaku di Perusahaan

3. Norma dan Standar


3.1. Norma
3.1.1. Kode Etik Pegawai
3.2. Standar
3.2.1. Penjelasan Persyaratan Umum Instalasi Listrik (PUIL)
3.2.2. Standing Operation Procedure (SOP) tentang Pembangunan dan
pemasangan Rangkaian Instalasi Penerangan di Ruang Publik
(PJU , Billboard, Lapangan Out Door )
3.2.3. SNI 7391:2008 Spesifikasi penerangan jalan di Kawasan
perkotaan
3.2.4. Material sesuai dengan Standar Nasional Indonesia (SNI)
4. Peralatan dan Perlengkapan
4.1. Peralatan
4.1.1. Alat tulis kantor (ATK)
4.1.2. Alat Ukur dan uji :
• Meteran
• Avometer
• Alat ukur tahanan isolasi
• Alat ukur tahanan pembumian
• Mikrometer/jangka sorong
• Kompas
4.1.3. Obeng test pen
4.1.4. Alat Pertukangan
4.1.5. Alat Komunikasi
4.1.6. APD (Alat Pelindung Diri)

4.2. Perlengkapan material :


4.2.1. Material Instalasi
4.2.2. form hasil pembangunan dan pemasangan
4.2.3. Dokumen SOP (standing operation procedure) dilokasi uji
kompetensi

PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks Penilaian
1.1. Penilaian terkait dengan pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja
dalam menjalankan setiap kriteria unjuk kerja
1.2. Penilaian secara umum dilakukan dengan cara uji tertulis, uji lisan dan
uji praktek/observasi lapangan

2. Persyaratan Kompetensi
2.1. Secara portofolio dapat menunjukkan bahwa pernah bekerja di bidang
teknis ketenagalistrikan atau memiliki sertifikat pelatihan terkait
dengan bidang teknis ketenagalistrikan atau memiliki ijazah pendidikan
yang terkait dengan bidang teknis ketenagalistrikan.

3. Pengetahuan dan Keterampilan yang Diperlukan


3.1. Pengetahuan
3.1.1. Memahami SOP
3.1.2. Memahami Bahan listrik :
3.1.2.1 Konduktor
3.1.2.2 Isolator
3.1.3. Alat ukur dan pengukuran besaran listrik
3.1.3.1. Macam alat ukur listrik
3.1.3.2. Fungsi dan prinsip kerja alat ukur listrik
3.1.3.3. Penggunaan alat ukur listrik
3.1.4. Teori Dasar Listrik :
3.1.4.1. Arus bolak balik fasa satu
3.1.4.2. Arus bolak balik fasa tiga
3.1.4.3. Hukum Ohm
3.1.4.4. Hukum Kirchoff
3.1.4.5. Rangkaian Resistansi, Induktasi , Kapasitansi dan
Impedansi
3.1.5 Memahami penggunaan software terkait pembangunan dan
pemasangan instalasi listrik
3.1.6. Mengenal material listrik antara lain : Kabel, MCB, Gawai
Proteksi Arus Sisa (GPAS), Pembumian.
3.1.7. Mengenal Standar Nasional Indonesia (SNI) dan Persyaratan
Umum instalasi Listrik (PUIL)

3.2. Keterampilan
3.2.1. Mampu membedakan instalasi yang bertegangan dengan yang
tidak bertegangan
3.2.2. Memiliki kemampuan pertukangan dasar
3.2.3. Mampu memasang kabel sesuai dengan fungsi kabel (apakah
sebagai positif, negative, netral, fasa, atau pembumian), jenis
rangkaian pembumian (seperti jenis pembumian tipe TT atau
tipe TN-C-S)
3.2.4. Mampu mengidentifikasi material instalasi listrik terpasang
terkait dengan jenis material, ukuran, dan merk dagang
3.2.5. Mampu memastikan alat uji dan alat ukur berfungsi dengan
baik
3.2.6. Mampu melakukan pengukuran Tegangan, Arus, Tahanan
Isolasi, dan Tahanan Pembumian
3.2.7. Mampu mengisi form laporan hasil pembangunan dan
pemasangan

4. Sikap Kerja yang Diperlukan


4.1. Teliti
4.2. Disiplin
4.3. Melaksanakan tugas sesuai Prosedur/SOP dan perintah kerja
4.4. Melaksanakan pekerjaan sesuai aturan Keselamatan
Ketenagalistrikkan (K2)

5. Aspek Penting
5.1. Memahami proses pekerjaan sesuai dengan kriteria unjuk kerja
5.2. Mampu melaksanakan pekerjaan sesuai dengan kriteria unjuk kerja
yang dipersyaratkan
2. Materi 2 : F.43.142.03.036.2
Menganalisis Pembangunan dan PemasanganRangkaian Instalasi
Penerangan di Rumah, Gedung, Rumah/Gedung Tenaga Surya (PJU, PJU
Tenaga Surya, Billboard, Lapangan Out Door)
Unit kompetensi ini berkaitan dengan pengetahuan, keterampilan dan sikap
dalam pelaksanaan kegiatan analisis Hasil Pembangunan dan Pemasangan
rangkaian instalasi penerangan di ruang publik. Adapun elemen kompetensi
yang harus dikuasai adalah menyiapkan pelaksanaan analisis, analisis hasil
perencanaan dan pelaksanaan, melaksanakan analisis hasil pembangunan dan
pemasangan instalasi, membuat rekomendasi perbaikan, mengisi laporan
analisis. Adapun untuk kriteria unjuk kerja menyiapkan pelaksanaan analisis
adalah Perintah kerja dipahami. Prosedur/SOP pelaksanaan analisis sesuai
perintah kerja dipahami. Gambar pengawatan/pengkabelan, gambar instalasi,
denah bangunan dan dokumen terkait instalasi dipahami. Dokumen form
hasil pembangunan dan pemasangan instalasi dipahami. Form checklist
analisis hasil pembangunan dan pemasangan instalasi disiapkan sesuai
Prosedur/SOP. Komunikasi dan koordinasi proses pelaksanaan kerja dengan
pihak lain yang terlibat dilaksanakan sesuai dengan Prosedur/SOP.
Selanjutnya kriteria unjuk kerja pada analisis hasil perencanaan dan
pelaksanaan adalah Penentuan standar desain instalasi penerangan
berdasarkan sumber listrik (Ongrid/Offgrid) instalasi penerangan dilakukan.
Analisis hasil Identifikasi jumlah material PHB utama dan PHB cabang dan
material sirkit akhir sesuai desain dilakukan. Analisis hasil Identifikasi
peralatan proteksi tegangan sentuh dan peralatan pembatas arus sesuai desain
dilakukan. Analisis hasil Identifikasi jenis lampu sesuai desain dilakukan.
Analisis hasil Identifikasi jarak instalasi penerangan sesuai desain dilakukan.
Analisis hasil Identifikasi jenis pembumian sesuai desain dilakukan. Analisis
hasil Identifikasi kebutuhan komponen sakelar, kotak kontak, kabel dll sesuai
desain dilakukan. Analisis hasil Pengecekan fisik kelengkapan komponen
instalasi dilakukan. Kemudian untuk kriteria unjuk kerja melaksanakan
analisis hasil pembangunan dan pemasangan instalasi adalah Keberadaan
tanda tangan petugas instalatir pada form hasil pembangunan dan
pemasangan instalasi diperiksa. Analisis terhadap kesesuaian Pembangunan
dan pemasangan tiang/tempat instalasi penerangan dilakukan sesuai dengan
standar. Analisis terhadap kesesuaian. Pemasangan komponen instalasi
penerangan dipasang sesuai dengan standar. Analisis terhadap kesesuaian
Pengujian shortcircuit dengan pengukuran tahanan isolasi antar fasa, netral,
dan grounding dengan standar dilakukan. Analisis terhadap kesesuaian Hasil
pengujian operasi instalasi penerangan dengan standar operasi dan dokumen
desain. Untuk kriteria unjuk kerja membuat rekomendasi perbaikan yaitu
Hasil pembangunan dan pemasangan instalasi yang tidak sesuai dengan
Standar pemasangan yang berlaku dan dokumen desain instalasi
dikumpulkan dan dibuat daftar. Standar pemasangan yang berlaku dan
dokumen desain instalasi untuk instalasi yang tidak sesuai sebagaimana pada
poin 4.1 dituliskan disamping daftar instalasi yang tidak sesuai standar
pemasangan. Cara perbaikan/penggantian instalasi agar sesuai dengan
standar pemasangan yang berlaku dituliskan untuk setiap intalasi yang tidak
sesuai standar. Untuk kriteria unjuk kerja mengisi laporan analisi adalah Hasil
analisis dicatat pada Form analisis laporan hasil pembangunan dan
pemasangan. Form analisis laporan hasil pembangunan dan pemasangan
ditandatangani.
BATASAN VARIABEL
1. Konteks Variabel
1.1. Perintah kerja adalah lembar penugasan dengan format sesuai dengan
kebijakan masing-masing perusahaan yang berisi deskripsi penugasan
bagi petugas pelaksana.
1.2. Prosedur/SOP adalah tata cara/prosedur yang dimiliki oleh
perusahaan/lembaga dalam pelaksanaan pembangunan dan
pemasangan rangkaian instalasi tenaga listrik.
1.3. Gambar pengawatan/pengkabelan adalah gambar teknik dalam bentuk
simbol-simbol peralatan listrik dan garis-garis yang menggambarkan
hubungan satu rangkaian listrik dengan rangkaian listrik yang lain
pada seluruh rangkaian instalasi tenaga listrik.
1.4. Gambar Instalasi adalah gambar teknik dalam bentuk simbol-simbol
listrik yang memberikan gambaran terkait tata letak dari peralatan
listrik yang akan dipasang biasanya digabung dengan denah bangunan
untuk memperjelas lokasi peralatan listrik yang akan dipasang.
1.5. Denah lokasi adalah gambar teknik yang memuat informasi terkait
lokasi titik.
1.6. Autonomous days adalah jumlah hari dimana suatu sistem tenaga
listrik offgrid dapat bertahan nyala dengan sumber listrik dari battery
tanpa ada supply dari pembangkit.
2. Peraturan yang Diperlukan
2.1.Undang-Undang 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan
2.2. Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012 tentang Kegiatan Usaha
Penyediaan Tenaga Listrik sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2014 tentang Perubahan atas
Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012 tentang Kegiatan Usaha
Penyediaan Tenaga Listrik.
2.3. Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012 tentang Usaha Jasa
Penunjang Tenaga Listrik
2.4. Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 46 Tahun
2017 tentang Standardisasi Kompetensi Tenaga Teknik
Ketenagalistrikan
2.5. Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 38 Tahun
2018 Tentang Tata Cara Akreditasi dan Sertifikasi Ketenagalistrikan
2.6. Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 13 Tahun
2020 tentang Penyediaan Infrastruktur Pengisian Listrik untuk
Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai
2.7. Peraturan yang berlaku di Perusahaan
3. Norma dan Standar
3.1. Norma
3.1.1. Kode Etik Pegawai
3.2. Standar
3.2.1. Penjelasan Persyaratan Umum Instalasi Listrik (PUIL)
3.2.2. SNI 7391:2008 Spesifikasi penerangan jalan di kawasan
perkotaan
3.2.3.Standing Operation Procedure (SOP) sesuai dengan
perusahaan/lembaga
4. Peralatan dan Perlengkapan
4.1. Peralatan
4.1.1. Alat tulis kantor (ATK)
4.1.2. Alat komunikasi
4.1.3. Alat pelindung diri (Alat Pelindung Diri)
4.1.4. Komputer dan sofware terkait pembangunan dan pemasangan
instalasi listrik
4.2. Perlengkapan
4.2.1. Form hasil pembangunan dan pemasangan rangkaian
4.2.2. Form Analisis hasil pembangunan dan pemasangan rangkaian
4.2.3. Dokumen Standing Operation Procedure (SOP) dilokasi uji
kompetensi PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks Penilaian
1.1. Penilaian terkait dengan pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja
dalam menjalankan setiap kriteria unjuk kerja diujikan ditempat kerja
atau ditempat lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan
keadaan normal
1.2. Penilaian secara umum dilakukan dengan cara uji tertulis, uji lisan dan
uji praktek/observasi lapangan
2. Persyaratan Kompetensi
2.1. Secara portofolio dapat menunjukkan bahwa pernah bekerja di bidang
teknis ketenagalistrikan atau memiliki sertifikat pelatihan terkait
dengan bidang teknis ketenagalistrikan atau memiliki ijazah
pendidikan yang terkait dengan bidang teknis ketenagalistrikan.
3. Pengetahuan dan Keterampilan yang Diperlukan
3.1. Pengetahuan
3.1.1. Memahami SOP
3.1.2. Memahami Bahan listrik :
3.1.2.1. Konduktor
3.1.2.2. Isolator
3.1.3. Alat ukur dan pengukuran besaran listrik
3.1.3.1. Macam alat ukur listrik
3.1.3.2. Fungsi dan prinsip kerja alat ukur listrik
3.1.3.3. Penggunaan alat ukur listrik
3.1.4. Teori Dasar Listrik :
3.1.4.1. Arus bolak balik fasa satu
3.1.4.2. Arus bolak balik fasa tiga
3.1.4.3. Hukum Ohm
3.1.4.4. Hukum Kirchoff
3.1.4.5. Rangkaian Resistans
3.1.5. Memahami standar kontruksi penerangan jalan umum
3.1.6. Memahami instalasi dan perhitungan terkait autonomous days
untuk sumber tenaga listrik offgrid menggunakan battery.
3.1.7. Mengenal dan memahami prinsip kerja material listrik antara
lain : Kabel, Kotak kontak, Papan hubung bagi dan Kontrol
(PHBK), MCB, Sekring, Gawai Proteksi Arus Sisa (GPAS),
Gawai Proteksi Surja (GPS)/Aresster, LVCB, Pembumian,
Baterry.
3.1.8. Memahami Standar Nasional Indonesia (SNI) dan Persyaratan
Umum instalasi Listrik (PUIL) terkait dengan instalasi
3.2. Keterampilan
3.2.1. Mampu Menganalisis kesesuaian pembangunan dan
pemasangan dengan standar pemasangan yang berlaku
3.2.2. Mampu memberikan informasi terkait dengan perbaikan
instalasi agar sesuai dengan standar pemasangan yang berlaku.
3.2.3. Mampu membuat laporan analisis hasil pembangunan dan
pemasangan rangkaian instalasi
4. Sikap Kerja yang Diperlukan
4.1. Teliti
4.2. Disiplin
4.3. Melaksanakan tugas sesuai Prosedur/SOP dan perintah kerja
4.4. Berintegritas
5. Aspek Penting
5.1. Mampu melaksanakan pekerjaan dengan konsisten di tiap elemen
kompetensi.
5.2. Mampu memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen
kompetensi dengan menggunakan teknik teknik dan standar yang
berlaku.
Surabya, 26 Januari 2022
Yang membuat Laporan

Andreas Wijaya

DIKETAHUI

Ketua Program Studi PENGAJAR / INSTRUKTUR

Dr. Istiyo Winarno, S.T., M.T Bpk. Miftachul Ulum


NIK. 01285 8887.0.00.M096.08.2021
PHOTO KEGIATAN DIKLAT VOKASIONAL (KELAS & LAPANGAN)
Sebagai Lampiran Daftar Hadir

NAMA : Andreas Wijaya


NIM : 20180230040
HARI : Rabu TANGGAL : 26 Januari 2022
BIDANG : IPTL TR Subbidang Pembangunan dan Pemasangan
NAMA INSTRUKTUR : Bpk. Miftachul Ulum Noreg. Sertifikat : 8887.0.00.M096.08.2021

➢ Hari Ke-3, Sesi 1


LAPORAN HARIAN KEGIATAN DIKLAT VOKASIONAL
Mahasiswa Elektro Universitas Hang Tuah

Hari : Rabu Tanggal : 26 Januari 2022

NAMA PESERTA : Andreas Wijaya

NIM : 20180230040

BIDANG : Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik (IPTL)

SUBBIDANG : Pembangunan dan Pemasangan


OKUPASI JABATAN : F.43.142.01.KUALIFIKASI.3.MANTER
Pelaksana Utama Pembangunan dan Pemasangan Pemanfaatan Tenaga
Listrik Tegangan Rendah.
F.43.142.01.KUALIFIKASI.4.MANTER
Teknisi Muda Pembangunan dan Pemasangan Pemanfaatan Tenaga Listrik
Tegangan Rendah
(URAIAN) JABATAN : Ketua Grup/Koordinator Pembangunan dan Pemasangan Pemanfaatan
Tegangan Rendah.
MATERI : UNIT PILIHAN PEMBANGUNAN PEMASANGAN LEVEL 3 & 4
PEMBELAJARAN 1. F.43.142.03.030.2
DIKLAT HARI INI Melaksanakan Pembangunan Dan Pemasangan Sistem Penangkal /
Penangkap Petir Pada Instalasi Tegangan Rendah
2. F.43.142.03.037.2
Menganalisis Pembangunan dan Pemasangan Sistem Penangkal /Penangkap
Petir pada Instalasi Tegangan Rendah
Jelaskan apa yang saudara pahami setelah mengikuti paparan Instruktur Pemateri / Pelatihan Praktek
Lapangan (*) serta laporkan jika terdapat hal-hal yang terjadi pada saat melaksanakan kegiatan praktek
lapangan.
1. Materi 1 : • F.43.142.03.030.2
Melaksanakan Pembangunan Dan Pemasangan Sistem Penangkal /
Penangkap Petir Pada Instalasi Tegangan Rendah
Unit kompetensi ini berkaitan dengan pengetahuan, Unit keterampilan dan
sikap dalam pelaksanaan kegiatan Melaksanakan Pembangunan dan
Pemasangan Sistem Penangkal /Penangkap Petir pada Instalasi Tegangan
Rendah
Dalam Melaksanakan Melaksanakan Pembangunan dan Pemasangan
Sistem Penangkal /Penangkap Petir pada Instalasi Tegangan Rendah
memiliki tahapan sebagai berikut yaitu Menyiapkan Pelaksanaan,
meliputi surat perintah kerja atau surat tugas yang diberikan pada
setiap instalatir, memahami prosedur/SOP, gambar pengkabelan (single
line diagram) dan denah bangunan, checklist perlengkapan dan alat yang
akan digunakan sesuai prosedur SOP, Form checklist hasil pembagunan
dan pemasangan instalasi disiapkan sesuai Prosedur/SOP, komunikasi dan
koordinasi sesuai dengan SOP. Berikutnya Melaksanakan persiapan
pembangunan dan pemasangan, yaitu dengan melakukan Identifikasi tipe
penangkap petir sesuai desain dilakukan, Identifikasi peralatan penangkal
petir (tipe, ukuran atau jenisnya), Identifikasi kawat penghantar
pembumian sesuai deain dilakukan, Identifikasi tipe earthing rod untuk
pembumian sesuai deain dilakukan, Identifikasi jenis pembumian sesuai
desain dilakukan, Pengecekan fisik kelengkapan komponen instalasi
dilakukan. Selanjutnya melaksanakan pembangunan dan pemasangan
dilaksanakan sesuai SOP (Standing Operation Procedur) dimulai dari
Pengukuran resistensi pembumian dilakukan, Apabila terjadi
permasalahan dilaporkan. Setalah melakukan Pembangunan dan
Pemasangan kemudia mengisi form hasil pembangunan dan pemasangan
dilakukan kemudian ditandatangani.

• Sistem Pembumian (ARDE)


Tujuan Pembumian Peralatan yaitu :
1. Untuk membatasi tegangan antara bagian-bagian peralatan yg tidak
dilalui arus dan antara bagian – bagian ini dengan bumi sampai pada
suatu harga yang aman (tidak membahayakan) untuk semua kondisi
operasi normal.
2. Untuk memperoleh impedansi yg kecil / rendah dari jalan balik arus
hubung singkat ke tanah.

Kecelakaan pada personil, timbul pada saat hubung singkat ke tanah


terjadi.
Jadi, bila arus hubung singkat ke tanah itu dipaksakan mengalir
melalui impedansi tanah yg tinggi, akan menimbulkan perbedaan
potensial yg besar dan berbahaya. Juga, impedansi yg besar pada
sambungan – sambungan pada rangkaian pembumian dapat
menimbulkan busur listrik dan pemanasan yg besarnya cukup
menyalakan material yg mudah terbakar
• Earth Tester merupakan alat ukur tahanan pentanahan, sesuai yang
disyaratkan oleh PLN untuk rumah tinggal adalah maksimal 5 Ohm

• Insulation Tester Adalah alat ukur tahanan isolasi, hasil pengukuran


dalam Mega Ohm meter, standar pengukuran menurut PUIL 2000
minimal1000 kali tegangan kerja. Tujuan pengukuran adalah untuk
mengetahui apakah isolasi penghantar mampu dilalui tegangan yang
sudah ditentukan apabila sistem dioperasikan

• TIPE/JENIS PENANGKAL PETIR


- Penangkal petir konvensional : prinsip kerjanya menangkap petir secara
pasif, yaitu perangkat sederhana yang cara kerjanya hanya menunggu
datangnya petir. Biasanya digunakan pada rumah-rumah
- Penangkal petir elektrostatis : prinsip kerjanya dengan menggunakan
sistem E.S.E (Early Streamer Emission), penangkal petir ini bekerja
secara aktif.
- Penangkal petir radioaktif : penangkal petir yang dilarang karena
mengandung zat radioaktif yang dapat merusak ekosistem alam

• PERLINDUNGAN SAMBARAN LANGSUNG


Dengan memasang instalasi penyalur petir padaBangunan Jenis instalasi :
- Sistem Franklin
Konduktor petir ini terdiri dari batang logam meruncing setinggi 2 m
hingga 8 m yang berada di puncak struktur yang akan dilindungi dan yang
terhubung ke minimum dua konduktor yang mengalirkan dan dua sistem
grounding. Karena radius perlindungan jenis Air-Termination Rod ini
terbatas pada sekitar 30 meter lingkungan (Level Perlindungan Petir = IV,
tinggi = 60 meter), biasanya hanya digunakan untuk melindungi bangunan
atau zona kecil seperti tiang, cerobong asap, tangki , menara air, tiang-
tiang udara, rumah tinggal, dll yang areanya dibawah radius 30 meter.

- Sistem Sangkar Faraday


type sangkar, terdiri dari konduktor bertautan yang menutupi atap dan
dinding bangunan yang akan dilindungi. Terminal petir berupa tiang-tiang
penangkal yang kecil diposisikan di sekitar tepi atap dan di titik-titik
tinggi. Jaringan konduktor mengikuti perimeter eksternal atap. Jaringan ini
dilengkapi dengan elemen transversal. Jarak antar terminal antara 5 dan 20
meter sesuai dengan efektivitas yang diperlukan Bagian atas konduktor
yang dipasang di dinding dihubungkan ke atap, dan bagian bawah untuk
sistem grounding khusus. Jarak antara dua konduktor turun adalah antara
10 dan 20 meter sesuai dengan tingkat proteksi petir yang diperlukan. Arus
petir dialirkan melalui konduktor dan sistem grounding yang paling dekat
dengan titik dampak sambaran petir.

- Sistem penangkal petir kawat catenary

Konduktor kawat Catenary yang ditempatkan di atas bangunan yang akan


dilindungi dihubungkan ke konduktor turun dan sistem grounding khusus.
Ukuran mesh dan jarak antara konduktor down dikenakan aturan yang sama
seperti untuk sistem proteksi petir konduktor mesh.
Perlindungan ini mensyaratkan studi mekanis tambahan (ketahanan
material untuk tiang, tekanan tanah yang memenuhi syarat, ketahanan
terhadap angin dan kondisi cuaca, dll.) Harus dilakukan dan jarak isolasi
ditentukan. Konduktor petir kawat catenary khususnya digunakan untuk
melindungi area terbuka ketika tidak ada dukungan arsitektur atau
penyimpanan berbahaya.

- Konduktor petir emisi early streamer (pencegahan dini)

Prinsip konduktor petir emisi streamer dini adalah secara buatan


menghasilkan arus ke atas lebih awal sebelum sambaran petir terjadi.
Karena penangkapan sambaran petir lebih cepat daripada dengan penangkal
petir biasa, teknologi ini dapat digunakan untuk melindungi zona yang
tersebar di area yang lebih luas, sehingga memastikan perlindungan
bangunan besar. Radius perlindungan yang dihasilkan tergantung pada nilai
muka pemicu konduktor petir (int dalam μs), tinggi dan efektivitas
perlindungan, nilai maksimumnya adalah 120 meter (Tingkat III, tinggi =
60 meter). Ukuran ini jauh lebih luas dibanding penangkal petir biasa.

• PERLINDUNGAN SAMBARAN TIDAK LANGSUNG


Dengan melengkapi peralatan penyama tegangan pada jaringan instalasi
listrik (Arrester)
• SISTEM KERJA PENANGKAL PETIR
- Yang pertama dengan mengantarkan petir ke tanah
- Yang kedua dengan cara meredam petir

• Syarat Pembumian/Tahanan Pembumian


1. Dipasang sehingga tahanan pembumian atau grounding terkecil
max. 5 Ohm
2. Sebagai elektroda bumi dapat digunakan :
a. Tulang baja dari lantai kamar, tiang pancang (direncanakan)
b. Pipa Logam yang dipasang dalam bumi secara tegak
c. Pipa atau penghantar lingkar yang dipasang dalam bumi secara
mendatar
d. Pelat logam yang ditanam
e. Bahan yang diperuntukkan sari pabrikan (spesifikasi sesuai
standar)
3. Dipasang sampai mencapai permukaan air dalam bumi
4. Masing-Masing penghanta dari suatu instalasi mempunyai
beberapa penghnatar harus disambungkan dengan elektroda
kelompok

BATASAN VARIABEL
1. Konteks Variabel
1.1. Perintah Kerja dari atasan atau perusahaan
1.2. Prosedur/SOP adalah tata cara/prosedur yang dimiliki oleh
perusahaan/lembaga dalam pelaksanaan pekerjaan
1.3. Gambar pengawatan/pengkabelan adalah gambar teknik dalam bentuk
simbol-simbol peralatan listrik dan garis-garis yang menggambarkan
hubungan satu rangkaian listrik dengan rangkaian listrik yang lain pada
seluruh rangkaian instalasi listrik.

2. Peraturan yang Diperlukan


2.1. Undang-Undang 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan
2.2. Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012 tentang Kegiatan Usaha
Penyediaan Tenaga Listrik sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 23 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Peraturan
Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012 tentang Kegiatan Usaha Penyediaan
Tenaga Listrik
2.3. Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012 tentang Usaha Jasa
Penunjang Tenaga Listrik
2.4. Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 46 Tahun
2017 tentang Standardisasi Kompetensi Tenaga Teknik
Ketenagalistrikan
2.5. Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 38 Tahun
2018 Tentang Tata Cara Akreditasi dan Sertifikasi Ketenagalistrikan
2.6. Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 13 Tahun
2020 tentang Penyediaan Infrastruktur Pengisian Listrik untuk
Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai
2.7. Peraturan yang berlaku di Perusahaan

3. Norma dan Standar


3.1. Norma
3.1.1. Kode Etik Pegawai
3.2. Standar
3.2.1. Penjelasan Persyaratan Umum Instalasi Listrik (PUIL)
3.2.2. Standing Operation Procedure (SOP) tentang Menyusun
Pembangunan dan pemasangan Rangkaian
Penangkal/Penangkap Petir
3.2.3. Material sesuai dengan Standar Nasional Indonesia (SNI)

4. Peralatan dan Perlengkapan


4.1. Peralatan
4.1.1. Alat tulis kantor (ATK)
4.1.2. Alat Ukur dan uji :
• Meteran
• Avometer
• Alat ukur tahanan isolasi
• Alat ukur tahanan pembumian
• Mikrometer/jangka sorong
• Kompas
4.1.3. Obeng test pen
4.1.4. Alat Pertukangan
4.1.5. Alat Komunikasi
4.1.6. APD (Alat Pelindung Diri)
4.2. Perlengkapan material :
4.2.1. Material Instalasi
4.2.2. form hasil pembangunan dan pemasangan
4.2.3. Dokumen SOP (standing operation procedure) dilokasi uji
kompetensi
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks Penilaian
1.1. Penilaian terkait dengan pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja
dalam menjalankan setiap kriteria unjuk kerja
1.2. Penilaian secara umum dilakukan dengan cara uji tertulis, uji lisan dan
uji praktek/observasi lapangan

2. Persyaratan Kompetensi
2.1. Secara portofolio dapat menunjukkan bahwa pernah bekerja di bidang
teknis ketenagalistrikan atau memiliki sertifikat pelatihan terkait
dengan bidang teknis ketenagalistrikan atau memiliki ijazah pendidikan
yang terkait dengan bidang teknis ketenagalistrikan.

3. Pengetahuan dan Keterampilan yang Diperlukan


3.1. Pengetahuan
3.1.1. Memahami SOP
3.1.2. Memahami Bahan listrik :
3.1.2.3 Konduktor
3.1.2.4 Isolator
3.1.3. Alat ukur dan pengukuran besaran listrik
3.1.3.4. Macam alat ukur listrik
3.1.3.5. Fungsi dan prinsip kerja alat ukur listrik
3.1.3.6. Penggunaan alat ukur listrik
3.1.4. Teori Dasar Listrik :
3.1.4.6. Arus bolak balik fasa satu
3.1.4.7. Arus bolak balik fasa tiga
3.1.4.8. Hukum Ohm
3.1.4.9. Hukum Kirchoff
3.1.4.10. Rangkaian Resistansi

3.1.5. Mengenal material listrik antara lain : Penghantar, Rod Penagkap


Petir, earthing Rod dll
3.1.6. Mengenal Standar Nasional Indonesia (SNI) dan Persyaratan
Umum instalasi Listrik (PUIL)

3.2. Keterampilan
3.2.1. Mampu menggunakan alat ukur dan alat uji
3.2.2. Memiliki kemampuan pertukangan dasa
3.2.3. Mampu memasang material penangkal petir
3.2.4. Mampu mengidentifikasi jenis batang konduktor, kawat
konduktor, jenis bahan material rangkaian pembumian
3.2.5. Mampu memastikan alat uji dan alat ukur berfungsi dengan baik
3.2.6. Mampu melakukan pengukuran Tahanan Isolasi, dan Tahanan
Pembumian
3.2.7. Mampu mengisi form laporan hasil pembangunan dan
pemasangan

4. Sikap Kerja yang Diperlukan


4.1. Teliti, disiplin
4.2. Melaksanakan tugas sesuai Prosedur/SOP dan perintah kerja
4.3. Melaksanakan pekerjaan sesuai aturan Keselamatan
Ketenagalistrikkan (K2)

5. Aspek Penting
5.1. Memahami proses pekerjaan sesuai dengan kriteria unjuk kerja
5.2. Mampu melaksanakan pekerjaan sesuai dengan kriteria unjuk kerja
yang dipersyaratkan
2. Materi 2 : • F.43.142.03.037.2
Menganalisis Pembangunan dan Pemasangan Sistem Penangkal /Penangkap
Petir pada Instalasi Tegangan Rendah
Unit kompetensi ini berkaitan dengan pengetahuan, keterampilan dan sikap
dalam pelaksanaan kegiatan analisis Hasil Pembangunan dan Pemasangan
rangkaian pemasangan penangkal /penangkap petir pada instalasi tegangan
rendah. Adapun elemen kompetensi yang harus dikuasai adalah
menyiapkan pelaksanaan analisis, analisis hasil perencanaan dan
pelaksanaan, melaksanakan analisis hasil pembangunan dan pemasangan
instalasi, membuat rekomendasi perbaikan, serta mengisi laporan analisis.
Untuk kriteria unjuk kerja menyiapkan pelaksanaan analisis adalah Perintah
kerja dipahami. Prosedur/SOP pelaksanaan analisis sesuai perintah kerja
dipahami. Gambar pengawatan/pengkabelan, gambar instalasi, denah
bangunan dan dokumen terkait instalasi dipahami. Dokumen form hasil
pembangunan dan pemasangan instalasi dipahami. Form checklist analisis
hasil pembangunan dan pemasangan instalasi disiapkan sesuai
Prosedur/SOP. Komunikasi dan koordinasi proses pelaksanaan kerja dengan
pihak lain yang terlibat dilaksanakan sesuai dengan Prosedur/SOP. Untuk
kriteria unjuk kerja analisis hasil dan perencanaan adalah Analisis penentuan
standar pemasangan sesuai dengan jenis atap bangunan dilakukan. Analisis
hasil Identifikasi peralatan penangkal petir (tipe, ukuran atau jenisnya)
sesuai desain dilakukan. Analisis hasil Identifikasi kawat penghantar
pembumian sesuai desain dilakukan. Analisis hasil Identifikasi tipe earthing
rod untuk pembumian sesuai desain dilakukan. Analisis hasil Pengecekan
fisik kelengkapan komponen instalasi dilakukan. Untuk kriteria unjuk kerja
melaksanakan analisis hasil pembangunan dan pemasangan instalasi adalah
Keberadaan tanda tangan petugas instalatir pada form hasil pembangunan
dan pemasangan instalasi diperiksa. Analisis terhadap kesesuaian
Pembangunan dan pemasangan komponen instalasi dilakukan sesuai
dengan standar pemasangan. Analisis terhadap kesesuaian hasil
Pengukuran resistensi pembumian dengan standar. Selanjutnya, kriteria
unjuk kerja membuat rekomendasi perbaikan adalah Hasil pembangunan
dan pemasangan instalasi yang tidak sesuai dengan Standar pemasangan
yang berlaku dan dokumen desain instalasi dikumpulkan dan dibuat daftar.
Standar pemasangan yang berlaku dan dokumen desain instalasi untuk
instalasi yang tidak sesuai sebagaimana pada poin 4.1 dituliskan disamping
daftar instalasi yang tidak sesuai standar pemasangan. Cara
perbaikan/penggantian instalasi agar sesuai dengan standar pemasangan
yang berlaku dituliskan untuk setiap intalasi yang tidak sesuai standar.
Terakhir, untuk kriteria unjuk kerja mengisi laporan analisis adalah Hasil
analisis dicatat pada Form analisis laporan hasil pembangunan dan
pemasangan. Form analisis laporan hasil pembangunan dan pemasangan
ditandatangani.
BATASAN VARIABEL
1. Konteks Variabel
1.1. Perintah kerja adalah lembar penugasan dengan format sesuai dengan
kebijakan masing-masing perusahaan yang berisi deskripsi penugasan bagi
petugas pelaksana.
1.2. Prosedur/SOP adalah tata cara/prosedur yang dimiliki oleh
perusahaan/lembaga dalam pelaksanaan pekerjaan
1.3. Gambar pengawatan/pengkabelan adalah gambar teknik dalam bentuk
simbol-simbol peralatan listrik dan garis-garis yang menggambarkan
hubungan satu rangkaian listrik dengan rangkaian listrik yang lain pada
seluruh rangkaian instalasi tenaga listrik.
1.4. Gambar Instalasi adalah gambar teknik dalam bentuk simbolsimbol
listrik yang memberikan gambaran terkait tata letak dari peralatan listrik
yang akan dipasang biasanya digabung dengan denah bangunan untuk
memperjelas lokasi peralatan listrik yang akan dipasang.
1.5. Denah bangunan adalah gambar teknik yang memuat informasi terkait
pembagian ruang-ruangan pada bangunan.
1.6. Standar adalah standar pemasangan instalasi yang berlaku. Contoh
standar sesuai dengan PUIL 2011 atau SPLN, dll.
2. Peraturan yang Diperlukan
2.1. Undang-Undang 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan
2.2. Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012 tentang Kegiatan Usaha
Penyediaan Tenaga Listrik sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 23 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Peraturan
Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012 tentang Kegiatan Usaha Penyediaan
Tenaga Listrik
2.3. Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012 tentang Usaha Jasa
Penunjang Tenaga Listrik
2.4. Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 46 Tahun
2017 tentang Standardisasi Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan
2.5. Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 38 Tahun
2018 Tentang Tata Cara Akreditasi dan Sertifikasi Ketenagalistrikan
2.6. Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 13 Tahun
2020 tentang Penyediaan Infrastruktur Pengisian Listrik untuk Kendaraan
Bermotor Listrik Berbasis Baterai
2.7. Peraturan yang berlaku di Perusahaan
3. Norma dan Standar
3.1. Norma
3.1.1. Kode Etik Pegawai
3.2. Standar
3.2.1. Penjelasan Persyaratan Umum Instalasi Listrik (PUIL)
3.2.2. Standing Operation Procedure (SOP) sesuai dengan
perusahaan/lembaga
4. Peralatan dan Perlengkapan
4.1. Peralatan
4.1.1. Alat tulis kantor (ATK)
4.1.2. Alat komunikasi
4.1.3. Alat pelindung diri (Alat Pelindung Diri)
4.1.4. Komputer/laptop
4.2. Perlengkapan
4.2.1. Form hasil pembangunan dan pemasangan rangkaian instalasi
4.2.2. Form Analisis hasil pembangunan dan pemasangan rangkaian instalasi
4.2.3. Dokumen standar pemasangan instalasi yang berlaku
4.2.4. Dokumen Standing Operation Procedure (SOP) dilokasi uji kompetensi
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks Penilaian
1.1. Penilaian terkait dengan pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja
dalam menjalankan setiap kriteria unjuk kerja
1.2. Penilaian secara umum dilakukan dengan cara uji tertulis, uji lisan dan
uji praktek/observasi lapangan
2. Persyaratan Kompetensi
2.1. Secara portofolio dapat menunjukkan bahwa pernah bekerja di bidang
teknis ketenagalistrikan atau memiliki sertifikat pelatihan terkait dengan
bidang teknis ketenagalistrikan atau memiliki ijazah pendidikan yang terkait
dengan bidang teknis ketenagalistrikan.
3. Pengetahuan dan Keterampilan yang Diperlukan
3.1. Pengetahuan
3.1.1. Memahami SOP
3.1.2. Memahami Bahan listrik :
3.1.2.1. Konduktor
3.1.2.2. Isolator
3.1.3. Alat ukur dan pengukuran besaran listrik
3.1.3.1. Macam alat ukur listrik ( Earth tester, Insulation tester)
3.1.3.2. Fungsi dan prinsip kerja alat ukur listrik
3.1.3.3. Penggunaan alat ukur listrik 3.1.4. Teori Dasar Listrik : 3.1.4.1. Arus
bolak balik fasa satu 3.1.4.2. Arus bolak balik fasa tiga 3.1.4.3. Hukum Ohm
3.1.4.4. Hukum Kirchoff 3.1.4.5. Rangkaian Resistansi 3.1.5. Memahami
prinsip kerja dan standar kontruksi penangkal/penangkap petir 3.1.6.
Memahami Standar Nasional Indonesia (SNI) dan Persyaratan Umum
instalasi Listrik (PUIL) 3.1.7. Memahami Peraturan Menteri Tenaga Kerja
Nomor PER.02/MEN/1989 tentang Pengawasan Instalasi Penyaluran Petir
3.1.8. Memahami penggunaan software terkait pembangunan dan
pemasangan instalasi listrik 3.2. Keterampilan 3.2.1. Mampu Menganalisis
kesesuaian pembangunan dan pemasangan dengan standar pemasangan
yang berlaku 3.2.2. Mampu memberikan informasi terkait dengan perbaikan
pembangunan dan pemasangan instalasi agar sesuai dengan standar
pemasangan yang berlaku 3.2.3. Mampu membuat laporan analisis hasil
pembangunan dan pemasangan rangkaian instalasi 4. Sikap Kerja yang
Diperlukan 4.1. Teliti 4.2. Disiplin 4.3. Melaksanakan tugas sesuai
Prosedur/SOP dan perintah kerja 4.4. Berintegritas 5. Aspek Penting 5.1.
Mampu melaksanakan pekerjaan dengan konsisten di tiap elemen
kompetensi 5.2. Mampu memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap
elemen kompetensi dengan menggunakan teknik teknik dan standar yang
berlaku
Surabaya, 26 Januari 2022
Yang membuat Laporan

Andreas Wijaya

DIKETAHUI

Ketua Program Studi PENGAJAR / INSTRUKTUR

Dr. Istiyo Winarno, S.T., M.T Bpk. Haryanto


NIK. 01285 8892.0.00.M096.08.2021
PHOTO KEGIATAN DIKLAT VOKASIONAL (KELAS & LAPANGAN)
Sebagai Lampiran Daftar Hadir

NAMA : Andreas Wijaya


NIM : 20180230040
HARI : Rabu TANGGAL : 26 Januari 2022
BIDANG : IPTL TR Subbidang Pembangunan dan Pemasangan
NAMA INSTRUKTUR : Bpk. Haryanto Noreg. Sertifikat : 8892.0.00.M096.08.2021

➢ Hari Ke-3, Sesi 2


LAPORAN HARIAN KEGIATAN DIKLAT VOKASIONAL
Mahasiswa Elektro Universitas Hang Tuah

Hari : Kamis Tanggal : 27 Januari 2022

NAMA PESERTA : Andreas Wijaya

NIM : 20180230040

BIDANG : Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik (IPTL)

SUBBIDANG : Pembangunan dan Pemasangan


OKUPASI JABATAN : F.43.142.01.KUALIFIKASI.3.MANTER
Pelaksana Utama Pembangunan dan Pemasangan Pemanfaatan Tenaga
Listrik Tegangan Rendah.
(URAIAN) JABATAN : Ketua Grup/Koordinator Pembangunan dan Pemasangan Pemanfaatan
Tegangan Rendah.
MATERI : UNIT PILIHAN PEMBANGUNAN DAN PEMASANGAN LEVEL 3
PEMBELAJARAN 1. F.43.142.03.033.1
DIKLAT HARI INI Melaksanakan Pembangunan Dan Pemasangan Komponen Dan Sirkit
Saluran Kabel Udara Tegangan Rendah (SKUTR) untuk Instalasi
Pemanfaatan Tenaga Listrik
2. F.43.142.03.040.1
Menganalisis Hasil Pembangunan dan Pemasangan Komponen dan Sirkit
Saluran Kabel Udara TeganganRendah (SKUTR) untuk Instalasi
Pemanfaatan Tenaga Listrik
Jelaskan apa yang saudara pahami setelah mengikuti paparan Instruktur Pemateri / Pelatihan Praktek
Lapangan (*) serta laporkan jika terdapat hal-hal yang terjadi pada saat melaksanakan kegiatan praktek
lapangan.
1. Materi 1 : • F.43.142.03.033.1
Melaksanakan Pembangunan Dan Pemasangan Komponen Dan Sirkit
Saluran Kabel Udara Tegangan Rendah (SKUTR) untuk Instalasi
Pemanfaatan Tenaga Listrik
Unit kompetensi ini berkaitan dengan pengetahuan, keterampilan dan
sikap dalam pelaksanaan kegiatan Melaksanakan Pembangunan dan
Pemasangan Komponen dan sirkit menyusun pembangunan dan
pemasangan Komponen dan sirkit Saluran Kabel Udara Tegangan
Rendah (SKUTR) untuk instalasi pemanfaatan tenaga listrik
Dalam Melaksanakan Melaksanakan Pembangunan dan Pemasangan
Komponen Dan Sirkit Saluran Kabel Udara Tegangan Rendah
(SKUTR) untuk Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik memiliki
beberapa tahapan seperti elemen kompetensi dan kriteria unjuk kerja
yang harus dipahami sebelum melakukan pekerjaan meliputi sebagai
berikut yaitu Menyiapkan Pelaksanaan, meliputi surat perintah kerja
atau surat tugas yang diberikan pada setiap instalatir, memahami
prosedur/SOP, gambar pengkawatan/pengkabelan (single line diagram)
dan denah bangunan, checklist perlengkapan dan alat yang akan digunakan
sesuai prosedur SOP, Form checklist hasil Pembangunan dan Pemasangan
instalasi disiapkan sesuai Prosedur/SOP, komunikasi dan koordinasi
sesuai dengan SOP. Berikutnya Melaksanakan persiapan pembangunan
dan pemasangan, yaitu dengan melakukan Identifikasi panjang saluran
udara sesuai desain dilakukan, Identifikasi kondisi lokasi dan jarakaman
saluran dilakukan, Identifikasi jenis saluran 3 fasa atau 1 fasa sesuai desain
dilakukan, Identifikasi percabangan saluran sesuai desain dilakukan,
Identifikasi material konduktor sesuai desain dilakukan, Identifikasi
sistem proteksi dan pembatas arus saluran sesuai desain dilakukan,
Identifikasi jenis isolator sesuai desain dilakukan, Identifikasi sistem
pembumian sesuai desain dilakukan. Selanjutnya melaksanakan
pembangunan dan pemasangan dilaksanakan sesuai SOP (Standing
Operation Procedur) dan sesuai gambar dimulai dari Pemasangan tiang
SKUTR dilakukan sesuai dengan desain dan standar pemasangan,
Pemasangan isolator dialkukan sesuai desain dan standar pemasangan,
Pemasangan/penarikan kabel SKUTR dilakukan sesuai dengan standar
pemasangan, Penyambungan konduktor/kabel SKUTR dilakukan sesuai
dengan standar pemasangan, Pemasangan sistem pembumian dan
peralatan proteksi dilakukan sesuai dengan standar. Kemudian setelah
melakukan pembangunan dan pemasangan tahapa berikutnya melaukan
pengujian muali dari Pengukuran tahanan isolasi antara tiang dengan
konduktor/kabel setiap fasa, pengukuran tahanan isolasi antar fasa
dilakukan, Pemberian tegangan masukan ke saluran distribusi dilakukan,
Hasil pengukuran tegangan ujung saluran distriibusi dicatat, Permasalahan
yang timbul terkait pembangunan dilaporkan Setalah melakukan
Pembangunan dan Pemasangan kemudian mengisi form hasil
pembangunan dan pemasangan dilakukan kemudian form laporan hasil
pembangunan dan pemasangan ditandatangani bersama-sama dengan
pemilik instalasi/yang mewakili pemilik instalasi, selanjutnya
Perlengkapan dan peralatan pembangunan dan pemasangan dikembalikan
dengan terdapat catatan apabila terjadi kerusakan/kelainan.

• Pada dasarnya pemilihan kemampuan mekanis tiang SUTR berlandaskan


kepada empat hal, yaitu :
1) Posisi fungsi tiang (tiang awal, tiang tengah, tiang sudut)
2) Ukuran penghantar
3) Jarak andongan (Sag)
4) Tiupan angin

• Jarak Antar Tiang/Gawang


Jarak antar tiang pada SKUTR tidak melebihi dari 50 meter. Pemilihan
jenis beban kerja tiang disesuaikan dengan fungsi tiang (tiang tengah, tiang
awal/ujung, tiang sudut, tiang peregang) dan berdasarkan pengaruh gaya-
gaya mekanis maksimum pada tiang tersebut.

• Sistem Pembumian Penghantar Netral


Penghantar netral pada jaringan tegangan rendah dibumikan sesuai dengan
konsepTN – C yang dianut PLN.
Konstruksi pembumian dipasang pada tiang pertama dan tiang akhir dan
selanjutnya setiap 200meter setelah tiang pembumian pertama. Nilai
tahanan pembumian tidak melebihi 10 Ohm, dan tidak melebihi 5 Ohm
untuk seluruh tahanan pembumian padasatu gardu distribusi. Pada system
multiground Common Netral (pembumian netral bersama),
penghantarnetral JTR juga merupakan penghantar netral JTM, dibumikan
pada setiap tiang.

• Penghantar
Jenis penghantar yang dipergunakan adalah kabel pilin udara (NFA2Y)
alumunium twisted cable dengan inti alumunium sebagai inti penghantar
Fasa dan almelec/alumunium alloy sebagai netral. Penghantar Netral (N)
dengan ukuran 3x35+N, 3x50+N,3x70+N berfungsi sebagai pemikul
beban mekanis kabel atau messenger.

• Terdapat dua jenis komponen pole bracket :


1) Tension bracket, dipergunakan pada tiang ujung dan tiang sudut,
Breakingcapacity 1000 daN terbuat dari Alumunium Alloy
2) Suspension bracket dipergunakan pada tiang sudut dengan sudut
lintasan sampai dengan 300. Breaking capacity 700 daN terbuat dari
alumunium Alloy.
Ikatan pole bracket pada tiang memakai stainless teel strip atau baut
galvanized M30pada posisi tidak melebihi 15 cm dari ujung tiang.

Strain clamp
Strain Clamp atau clamp tarik dipakai pada Pole Bracket tipe Tension Bracket.
Bagian penghantar yang dijepit adalah penghantar netral.

Suspension Clamp
Fungsi Suspension Clamp adalah menggantung bagian penghantar netral pada
tiang dengan sudut lintasan jaringan sampai dengan 30°.

Stainless steel strip


Pengikat Pole Bracket pada tiang yang diikat mati dengan stopping buckle.
Dibutuhkan lebih kurang 120 cm untuk tiap tiang.

Plastic Strip (plastic tie)


Plastic strap digunakan untuk mengikat kabel pilin yang terurai agar terlihat
rapi dan kokoh.

Tension Bracket Suspension Bracket


BATASAN VARIABEL
1. Konteks Variabel
1.1. Surat tugas/surta perintah kerja adalah dokumen penugasan oleh
perusahaan/instansi kepada tenaga kerja sesuai dengan tata cara yang
berlaku disetiap perusahaan/instansi
1.2. Prosedur/SOP adalah tata cara/prosedur yang dimiliki oleh
perusahaan/lembaga dalam pelaksanaan pembangunan dan
pemasangan komponen dan sirkit instalassi
1.3. Gambar pengawatan dan diagram tunggal adalah gambar teknik dalam
bentuk simbol-simbol peralatan listrik dan garis-garis yang
menggambarkan hubungan satu rangkaian listrik dengan rangkaian
listrik yang lain pada seluruh rangkaian instalasi listrik.
1.4. Denah Lokasi adalah gmabar Teknik yang memuat informasi terkait
lokasi tiik dari tiang dan saluran tegangan menengah

2. Peraturan yang Diperlukan


2.1. Undang-Undang 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan
2.2. Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012 tentang Kegiatan Usaha
Penyediaan Tenaga Listrik sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 23 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Peraturan
Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012 tentang Kegiatan Usaha Penyediaan
Tenaga Listrik
2.3. Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012 tentang Usaha Jasa
Penunjang Tenaga Listrik
2.4. Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 46 Tahun
2017 tentang Standardisasi Kompetensi Tenaga Teknik
Ketenagalistrikan
2.5. Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 38 Tahun
2018 Tentang Tata Cara Akreditasi dan Sertifikasi Ketenagalistrikan
2.6. Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 13 Tahun
2020 tentang Penyediaan Infrastruktur Pengisian Listrik untuk
Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai
2.7. Peraturan yang berlaku di Perusahaan

3. Norma dan Standar


3.1. Norma
3.1.1. Kode Etik Pegawai
3.2. Standar
3.2.1. Penjelasan Persyaratan Umum Instalasi Listrik (PUIL)
3.2.2. Standing Operation Procedure (SOP) tentang pembangunandan
pemasangan Komponen dan sirkit instalasi
3.2.3. Kriteria Disain Enginering Konstruksi Jaringan Distribusi
Teanga Listrik PT PLN (Persero)
3.2.3. Material sesuai dengan Standar Nasional Indonesia (SNI)

4. Peralatan dan Perlengkapan


4.1. Peralatan
4.1.1. Alat tulis kantor (ATK)
4.1.2. Alat Ukur dan uji :
• Meteran
• Avometer
• Alat ukur tahanan isolasi
• Alat ukur tahanan pembumian
• Mikrometer/jangka sorong
• Kompas
4.1.3. Obeng test pen
4.1.4. Alat Pertukangan
4.1.5. Alat Komunikasi
4.1.6. APD (Alat Pelindung Diri)

4.2. Perlengkapan material :


4.2.1. Material Instalasi
4.2.2. form hasil pembangunan dan pemasangan
4.2.3. Dokumen SOP (standing operation procedure) dilokasi uji
kompetensi

PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks Penilaian
1.1. Penilaian terkait dengan pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja
dalam menjalankan setiap kriteria unjuk kerja diujikan ditempat kerja
atau ditempat lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan
keadaan normal.
1.2. Penilaian secara umum dilakukan dengan cara uji tertulis, uji lisan dan
uji praktek/observasi lapangan

2. Persyaratan Kompetensi
2.1. Secara portofolio dapat menunjukkan bahwa pernah bekerja di bidang
teknis ketenagalistrikan atau memiliki sertifikat pelatihan terkait
dengan bidang teknis ketenagalistrikan atau memiliki ijazah pendidikan
yang terkait dengan bidang teknis ketenagalistrikan.

3. Pengetahuan dan Keterampilan yang Diperlukan


3.1. Pengetahuan
3.1.1. Memahami SOP
3.1.2. Memahami Bahan listrik :
3.1.2.1 Konduktor
3.1.2.2 Isolator
3.1.3. Alat ukur dan pengukuran besaran listrik
3.1.3.1 Macam alat ukur listrik
3.1.3.2 Fungsi dan prinsip kerja alat ukur listrik
3.1.3.3 Penggunaan alat ukur listrik
3.1.4. Teori Dasar Listrik :
3.1.4.1 Arus bolak balik fasa satu
3.1.4.2 Arus bolak balik fasa tiga
3.1.4.3 Hukum Ohm
3.1.4.4 Hukum Kirchoff
3.1.4.5 Rangkaian Resistansi
3.1.5. Mengenal kontruksi Saluran Kabel Udara Tegangan Rendah.
3.1.6. Mengenal material listrik antara lain : Kabel,), MCB, Gawai
Proteksi Arus Sisa (GPAS), Gawai Proteksi Surja
(GPS)/Aresster, LVCB, Pembumian.
3.1.7. Mengenal Standar Nasional Indonesia (SNI) dan Persyaratan
Umum instalasi Listrik (PUIL)
3.2. Keterampilan
3.2.1. Mampu membedakan instalasi yang bertegangan dengan yang
tidak bertegangan
3.2.2. Memiliki kemampuan pertukangan dasar
3.2.3. Mampu memasang kabel sesuai dengan fungsi kabel (apakah
sebagai positif, negative, netral, fasa, atau pembumian), jenis
rangkaian pembumian (seperti jenis pembumian tipe TT atau
tipe TN-C-S)
3.2.4. Mampu mengidentifikasi material instalasi listrik terpasang
terkait dengan jenis material, ukuran, dan merk dagang
3.2.5. Mampu memastikan alat uji dan alat ukur berfungsi dengan
baik
3.2.6. Mampu melakukan pengukuran Tegangan, Arus, Tahanan
Isolasi, dan Tahanan Pembumian
3.2.7. Mampu mengisi form laporan hasil pembangunan dan
pemasangan

4. Sikap Kerja yang Diperlukan


4.1. Teliti
4.2. Melaksanakan tugas sesuai Prosedur/SOP dan perintah kerja
4.3. Disiplin

5. Aspek Penting
5.1. Memahami proses pembangunan dan pemasangan pekerjaan sesuai
dengan kriteria unjuk kerja
5.2. Mampu melaksanakan pekerjaan sesuai dengan kriteria unjuk kerja
yang dipersyaratkan
2. Materi 2 : • F.43.142.03.040.1
Menganalisis Hasil Pembangunan dan Pemasangan Komponen dan Sirkit
Saluran Kabel Udara Tegangan Rendah (SKUTR) untuk Instalasi
Pemanfaatan Tenaga Listrik
Unit kompetensi ini berkaitan dengan pengetahuan, keterampilan dan
sikap dalam pelaksanaan kegiatan Menganalisis Hasil Pembangunan dan
Pemasangan Komponen dan sirkit Saluran Kabel Udara Tegangan Rendah
(SKUTR) untuk instalasi pemanfaatan tenaga listrik. Adapun elemen
kompetensi yang harus dikuasai adalah menyiapkan pelaksanaan analisis,
analisis hasil dan perencanaan pelaksanaan, melaksanakan analisis hasil
pembangunan dan pemasangan instalasi, membuat rekomendasi
perbaikan, serta mengisi laporan analisis. Untuk kriteria unjuk kerja
menyiapkan pelaksanaan analisis adalah Perintah kerja dipahami.
Prosedur/SOP pelaksanaan analisis sesuai perintah kerja dipahami.
Gambar pengawatan/pengkabelan, gambar instalasi, denah bangunan dan
dokumen terkait instalasi dipahami. Dokumen form hasil pembangunan
dan pemasangan instalasi dipahami. Form checklist analisis hasil
pembangunan dan pemasangan instalasi disiapkan sesuai Prosedur/SOP.
Komunikasi dan koordinasi proses pelaksanaan kerja dengan pihak lain
yang terlibat dilaksanakan sesuai dengan Prosedur/SOP. Untuk kriteria
unjuk kerja analisis hasil perencanaan dan pelaksanaan adalah Analisis
hasil Identifikasi Panjang saluran udara sesuai desain dilakukan. Analisis
hasil Identifikasi kondisi lokasi dan jarak aman saluran dilakukan. Analisis
hasil Identifikasi jenis saluran 3 fasa atau 1 fasa sesuai desain dilakukan.
Analisis hasil Identifikasi percabangan saluran sesuai desain dilakukan.
Analisis hasil Identifikasi material konduktor sesuai desain dilakukan.
Analisis hasil identifikasi sistem proteksi dan pembatas arus saluran sesuai
desain dilakukan. Analisis hasil identifikasi jenis isolator sesuai desain
dilakukan Analisis hasil. Analisis hasil identifikasi sistem pembumian
sesuai desain dilakukan. Untuk kriteria unjuk kerja melaksanakan analisis
hasil pembangunan dan pemasangan instalasi adalah Keberadaan tanda
tangan petugas instalatir pada form hasil pembangunan dan pemasangan
instalasi diperiksa. Analisis kesesuaian Pemasangan tiang SKUTR
dilakukan sesuai dengan desain dan standar pemasangan. Analisis
kesesuaian Pemasangan isolator dilakukan sesuai dengan standar
pemasangan. Analisis kesesuaian Pemasangan/penarikan kabel SKUTR
dilakukan sesuai dengan standar pemasangan. Analisis kesesuaian
Penyambungan konduktor/kabel SKUTR dilakukan sesuai dengan standar
pemasangan. Analisis kesesuaian Pemasangan system pembumian dan
peralatan proteksi dilakukan sesuai dengan standar. Analisis kesesuaian
hasil Pengukuran tahanan isolasi antara tiang dengan konduktor/kabel
setiap fasa, pengukuran tahanan isolasi antar fasa dengan standar
dilakukan . Analisis kesesuaian Hasil pengukuran tegangan ujung saluran
distriibusi dengan standar dilakukan. Untuk kriteria unjuk kerja membuat
rekomendasi perbaikan adalah Hasil pembangunan dan pemasangan
instalasi yang tidak sesuai dengan Standar pemasangan yang berlaku dan
dokumen desain instalasi dikumpulkan dan dibuat daftar. Standar
pemasangan yang berlaku dan dokumen desain instalasi untuk instalasi
yang tidak sesuai sebagaimana pada poin 4.1 dituliskan disamping daftar
instalasi yang tidak sesuai standar pemasangan. Cara
perbaikan/penggantian instalasi agar sesuai dengan standar pemasangan
yang berlaku dituliskan untuk setiap intalasi yang tidak sesuai standar.
Terakhir, untuk kriteria unjuk kerja mengisi laporan analisis adalah Hasil
analisis dicatat pada Form analisis laporan hasil pembangunan dan
pemasangan. Form analisis laporan hasil pembangunan dan pemasangan
ditandatangani.
BATASAN VARIABEL
1. Konteks Variabel
1.1. Perintah kerja adalah lembar penugasan dengan format sesuai
dengan kebijakan masing-masing perusahaan yang berisi deskripsi
penugasan bagi petugas pelaksana.
1.2. Prosedur/SOP adalah tata cara/prosedur yang dimiliki oleh
perusahaan/lembaga dalam pelaksanaan pembangunan dan
pemasangan rangkaian instalasi tenaga listrik.
1.3. Gambar pengawatan/pengkabelan adalah gambar teknik dalam
bentuk simbol-simbol peralatan listrik dan garis-garis yang
menggambarkan hubungan satu rangkaian listrik dengan rangkaian
listrik yang lain pada seluruh rangkaian instalasi tenaga listrik.
1.4. Denah lokasi adalah gambar teknik yang memuat informasi terkait
lokasi titik dari tiang dan saluran tegangan menengah.
2. Peraturan yang Diperlukan
2.1. Undang-Undang 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan
2.2. Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012 tentang Kegiatan
Usaha Penyediaan Tenaga Listrik sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012
tentang Kegiatan Usaha Penyediaan Tenaga Listrik
2.3. Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012 tentang Usaha Jasa
Penunjang Tenaga Listrik
2.4. Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 46
Tahun 2017 tentang Standardisasi Kompetensi Tenaga Teknik
Ketenagalistrikan
2.5. Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 38
Tahun 2018 Tentang Tata Cara Akreditasi dan Sertifikasi
Ketenagalistrikan
2.6. Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 13
Tahun 2020 tentang Penyediaan Infrastruktur Pengisian Listrik
untuk Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai
2.7. Peraturan yang berlaku di Perusahaan
3. Norma dan Standar
3.1. Norma
3.1.1. Kode Etik Pegawai
3.2. Standar
3.2.1. Penjelasan Persyaratan Umum Instalasi Listrik (PUIL)
3.2.2. Standing Operation Procedure (SOP) sesuai dengan
perusahaan/lembaga
3.2.3. Kriteria Disain Enjinering Konstruksi Jaringan Distribusi
Tenaga Listrik PT. PLN (Persero).
3.2.4. Material sesuai dengan Standar Nasional Indonesia (SNI).
4. Peralatan dan Perlengkapan
4.1. Peralatan
4.1.1. Alat tulis kantor (ATK)
4.1.2. Alat komunikasi
4.1.3. Alat pelindung diri (Alat Pelindung Diri)
4.1.4. komputer/laptop
4.2. Perlengkapan
4.2.1. Form hasil pembangunan dan pemasangan rangkaian
instalasi
4.2.2. Form analisis hasil pembangunan dan pemasangan
rangkaian instalasi
4.2.3. Dokumen standar pemasangan instalasi yang berlaku
4.2.4. Dokumen Standing Operation Procedure (SOP) dilokasi uji
kompetensi
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks Penilaian
1.1. Penilaian terkait dengan pengetahuan, keterampilan, dan sikap
kerja dalam menjalankan setiap kriteria unjuk kerja diujikan
ditempat kerja atau ditempat lain secara simulasi dengan kondisi
kerja sesuai dengan keadaan normal.
1.2. Penilaian secara umum dilakukan dengan cara uji tertulis, uji lisan
dan uji praktek/observasi lapangan
2. Persyaratan Kompetensi
2.1. Secara portofolio dapat menunjukkan bahwa pernah bekerja di
bidang teknis ketenagalistrikan atau memiliki sertifikat pelatihan
terkait dengan bidang teknis ketenagalistrikan atau memiliki ijazah
pendidikan yang terkait dengan bidang teknis ketenagalistrikan.
3. Pengetahuan dan Keterampilan yang Diperlukan
3.1. Pengetahuan
3.1.1. Memahami SOP
3.1.2. Memahami Bahan listrik :
3.1.2.1. Konduktor
3.1.2.2. Isolator
3.1.3. Alat ukur dan pengukuran besaran listrik
3.1.3.1. Macam alat ukur listrik
3.1.3.2. Fungsi dan prinsip kerja alat ukur listrik
3.1.3.3. Penggunaan alat ukur listrik
3.1.4. Teori Dasar Listrik :
3.1.4.1. Arus bolak balik fasa satu
3.1.4.2. Arus bolak balik fasa tiga
3.1.4.3. Hukum Ohm
3.1.4.4. Hukum Kirchoff
3.1.4.5. Rangakaian Resistansi, Induktasi , Kapasitansi dan
Impedansi
3.1.5. Memahami kontruksi SKUTR
3.1.6. Memahami cara kerja material listrik antara lain : Kabel,
MCB, Sekring, Gawai Proteksi Arus Sisa (GPAS), Gawai
Proteksi Surja (GPS)/Aresster, Pembumian.
3.1.7. Memahami Standar Nasional Indonesia (SNI) dan
Persyaratan Umum instalasi Listrik (PUIL) dan standar lain
terkait dengan motor listrik.
3.2. Keterampilan
3.2.1. Mampu Menganalisis kesesuaian pembangunan dan
pemasangan dengan standar pemasangan yang berlaku.
3.2.2. Mampu memberikan informasi terkait dengan perbaikan
instalasi agar sesuai dengan standar pemasangan yang
berlaku
3.2.3. Mampu membuat laporan analisis hasil pembangunan dan
pemasangan rangkaian instalasi.
4. Sikap Kerja yang Diperlukan
4.1. Teliti
4.2. Disiplin
4.3. Melaksanakan tugas sesuai Prosedur/SOP dan perintah kerja
4.4. Berintegritas
5. Aspek Penting
5.1. Mampu melaksanakan pekerjaan dengan konsisten di tiap elemen
kompetensi
5.2. Mampu memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen
kompetensi dengan menggunakan teknik teknik dan standar yang
berlaku.

Surabaya, 27 Januari 2022


Yang membuat Laporan

Andreas Wijaya

DIKETAHUI

Ketua Program Studi PENGAJAR / INSTRUKTUR

Dr. Istiyo Winarno, S.T., M.T Bpk. Harry Moerwantoro


NIK. 01285 D374.1.00.M096.12.2021
PHOTO KEGIATAN DIKLAT VOKASIONAL (KELAS & LAPANGAN)
Sebagai Lampiran Daftar Hadir

NAMA : Andreas Wijaya


NIM : 20180230040
HARI : Kamis TANGGAL : 27 Januari 2022
BIDANG : IPTL TR Subbidang Pembangunan dan Pemasangan
NAMA INSTRUKTUR : Bpk. Harry Moerwantoro Noreg. Sertifikat : D374.1.00.M096.12.2021

➢ Hari Ke-4, Sesi 1


LAPORAN HARIAN KEGIATAN DIKLAT VOKASIONAL
Mahasiswa Elektro Universitas Hang Tuah

Hari : Kamis Tanggal : 27 Januari 2022

NAMA PESERTA : Andreas Wijaya

NIM : 20180230040

BIDANG : Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik (IPTL)

SUBBIDANG : Pembangunan dan Pemasangan


OKUPASI JABATAN : F.43.142.01.KUALIFIKASI.3.MANTER
Pelaksana Utama Pembangunan dan Pemasangan Pemanfaatan Tenaga
Listrik Tegangan Rendah.
F.43.142.01.KUALIFIKASI.4.
MANTER Teknisi Muda Pembangunan dan Pemasangan Pemanfaatan
Tenaga Listrik Tegangan Rendah
(URAIAN) JABATAN : Ketua Grup/Koordinator Pembangunan dan Pemasangan Pemanfaatan
Tegangan Rendah.
MATERI : UNIT PILIHAN PEMBANGUNAN DAN PEMASANGAN LEVEL 3
PEMBELAJARAN 1. F.43.142.00.002.1
DIKLAT HARI INI Melaksanakan Pembangunan Dan Pemasangan Komponen Dan Sirkit
Alat Pengukur Dan Pembatas Untuk Instalasi Pemanfaatan Tenaga
Listrik
2. F.43.142.00.005.1
Menganalisis Hasil Pembangunan dan Pemasangan Komponen dan
Sirkit Alat Pengukur dan Pembatas untuk Instalasi Pemanfaatan Tenaga
Listrik.
Jelaskan apa yang saudara pahami setelah mengikuti paparan Instruktur Pemateri / Pelatihan Praktek
Lapangan (*) serta laporkan jika terdapat hal-hal yang terjadi pada saat melaksanakan kegiatan praktek
lapangan.
1. Materi 1 : • F.43.142.00.002.1
Melaksanakan Pembangunan Dan Pemasangan Komponen Dan Sirkit
Alat Pengukur Dan Pembatas Untuk Instalasi Pemanfaatan Tenaga
Listrik
Unit kompetensi ini berkaitan dengan pengetahuan, keterampilan dan
sikap dalam pelaksanaan kegiatan melaksanakan pemasangan Komponen
dan sirkit alat pengukur dan pembatas untuk instalasi pemanfaatan tenaga
listrik.
Dalam Melaksanakan Melaksanakan Pembangunan dan Pemasangan
Komponen Dan Sirkit Alat Pengukur Dan Pembatas Untuk Instalasi
Pemanfaatan Tenaga Listrik memiliki beberapa tahapan seperti elemen
kompetensi dan kriteria unjuk kerja yang harus dipahami sebelum
melakukan pekerjaan meliputi sebagai berikut yaitu Menyiapkan
Pelaksanaan, meliputi surat perintah kerja atau surat tugas yang
diberikan pada setiap instalatir, memahami prosedur/SOP, gambar
pengkawatan/pengkabelan (single line diagram) peralatan pengukur dan
pembatas, Gambar denah lokasi dan dokumen terkait, Bahan reverensi
terkait dengan pemasangan Komponen dan sirkit instalasi sesuai dengan
standar, Perlengkapan dan peralatan pembangunan dan pemasangan, Form
checklist hasil Pembangunan dan Pemasangan instalasi disiapkan sesuai
Prosedur/SOP, komunikasi dan koordinasi sesuai dengan SOP. Berikutnya
Melaksanakan persiapan pemasangan, yaitu dengan melakukan
Identifikasi lokasi pemasangan alat pengukur dan pembatas arus sesuai
kebutuhan dan standar pemasangan dilakukan, Identifikasi sumber energi
untuk peralatan pengukur dan pembatas dilakukan, Identifikasi spesifikasi
fisik komponen alat pengukur dan pembatas dilakukan, Pengecekan
kesesuaian spesifikasi peralatan di dokumen dengan kondisi fisik peralatan
dilakukan. Selanjutnya melaksanakan pemasangan dilaksanakan sesuai
SOP (Standing Operation Procedur) dan sesuai gambar dimulai dari
Komponen peralatan dipasang sesuai dengan standar/petunjuk
Pemasangan, Uji coba hasil pemasangan peralatan pengukur dan pembatas
dilakukan sesuai dengan Prosedur/SOP. Ketidaksesuaian hasil
pemasangan dilaporkan. Kemudian setalah melakukan Pembangunan dan
Pemasangan kemudian mengisi form checklist pembangunan dan
pemasangan dilakukan kemudian form laporan hasil pembangunan dan
pemasangan ditandatangani.

• ALAT PEMBATAS DAN PENGUKUR ( APP )


Alat PEMBATAS (MCB) berfungsi sebagai Untuk membatasi daya dan
sbg pengaman thd arus hubung singkat. Dan memiliki prinsip kerja Arus
yang dipakai oleh Pelanggan melalui Bimetal, dan akan mengomando Trip
MCB bila arus melebihi nominalnya. Bila terjadi hubung singkat maka
Elektro maknit akan mengomando Trip MCB.
Alat Pengukur (KWH) Berfungsi sebagai Untuk mengukur Energi Listrik
yang dipakai pelanggan dan memiliki prinsip kerja Kumparan tegangan
bersama kumparan arus yang mendapat penguatan, akan memutar piringan
dan putaran piringan ini diteruskan ke alat pencacah yang lazim disebut
Register.

• Pemasangan APP 1 fase dan 3 fasse sambungan langsung dipasang


maksimal 170 cm dari permukaan tanah sedangkan untuk pemasangan
Lemari APP 3 Fase Sambungan Tidak langsung makimal 200 cm dari
permukaan tanah.

• Pada kwh meter 1 fase terdapat 5 pin, 2 pin fasa, 2 pin netral dan 1 pin
ground Untuk fasa pin no 1 dialiri oleh fasa dari PLN dan dialirkan ke
beban oleh pin2. Untuk netral pada pin no 4 dialiri aliran netral dari PLN
lalu dihubungkan ke beban melalui pin 5 netral Sedangkan untuk
grounding instalasi disambung dnegan pin no 3. Agar meteran dapat
berjalan, maka pin netral nanti akan dihubungkan ke piringan di kwh yang
telah dialiri fasa maka piringan akan berputar.
BATASAN VARIABEL
1. Konteks Variabel
1.1. Surat tugas/surta perintah kerja adalah dokumen penugasan oleh
perusahaan/instansi kepada tenaga kerja sesuai dengan tata cara yang
berlaku disetiap perusahaan/instansi
1.2. Prosedur/SOP adalah tata cara/prosedur yang dimiliki oleh
perusahaan/lembaga dalam pelaksanaan pembangunan dan
pemasangan komponen dan sirkit instalassi
1.3. Gambar pengawatan dan diagram tunggal adalah gambar teknik dalam
bentuk simbol-simbol peralatan listrik dan garis-garis yang
menggambarkan hubungan satu rangkaian listrik dengan rangkaian
listrik yang lain pada seluruh rangkaian instalasi listrik.
1.4. Denah Lokasi adalah gmabar Teknik yang memuat informasi terkait
lokasi tiik dari tiang dan saluran tegangan menengah

2. Peraturan yang Diperlukan


2.1. Undang-Undang 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan
2.2. Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012 tentang Kegiatan Usaha
Penyediaan Tenaga Listrik sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 23 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Peraturan
Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012 tentang Kegiatan Usaha Penyediaan
Tenaga Listrik
2.3. Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012 tentang Usaha Jasa
Penunjang Tenaga Listrik
2.4. Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 46 Tahun
2017 tentang Standardisasi Kompetensi Tenaga Teknik
Ketenagalistrikan
2.5. Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 38 Tahun
2018 Tentang Tata Cara Akreditasi dan Sertifikasi Ketenagalistrikan
2.6. Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 13 Tahun
2020 tentang Penyediaan Infrastruktur Pengisian Listrik untuk
Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai
2.7. Peraturan yang berlaku di Perusahaan
3. Norma dan Standar
3.1. Norma
3.1.1. Kode Etik Pegawai
3.2. Standar
3.2.1. Penjelasan Persyaratan Umum Instalasi Listrik (PUIL)
3.2.2. Standing Operation Procedure (SOP) tentang pembangunan dan
pemasangan Komponen dan sirkit instalasi
3.2.3. Kriteria Disain Enginering Konstruksi Jaringan Distribusi
Teanga Listrik PT PLN (Persero)
3.2.3. Material sesuai dengan Standar Nasional Indonesia (SNI)

4. Peralatan dan Perlengkapan


4.1. Peralatan
4.1.1. Alat tulis kantor (ATK)
4.1.2. Alat Komunikasi
4.1.3. APD (Alat Pelindung Diri)
4.1.4. Alat Ukur dan uji :
• Meteran
• Avometer
• Alat ukur tahanan isolasi
• Alat ukur tahanan pembumian
• Mikrometer/jangka sorong
• Kompas
4.1.5. Alat Pertukangan (palu,tang,gunting kabel, dll)
4.2. Perlengkapan material :
4.2.1. Material Instalasi
4.2.2. form hasil pembangunan dan pemasangan
4.2.3. Dokumen SOP (standing operation procedure) dilokasi uji
kompetensi

PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks Penilaian
1.1. Penilaian terkait dengan pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja
dalam menjalankan setiap kriteria unjuk kerja diujikan ditempat kerja
atau ditempat lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan
keadaan normal.
1.2. Penilaian secara umum dilakukan dengan cara uji tertulis, uji lisan dan
uji praktek/observasi lapangan

2. Persyaratan Kompetensi
2.1. Secara portofolio dapat menunjukkan bahwa pernah bekerja di bidang
teknis ketenagalistrikan atau memiliki sertifikat pelatihan terkait
dengan bidang teknis ketenagalistrikan atau memiliki ijazah pendidikan
yang terkait dengan bidang teknis ketenagalistrikan.

3. Pengetahuan dan Keterampilan yang Diperlukan


3.1. Pengetahuan
3.1.1. Memahami SOP
3.1.2. Memahami Bahan listrik :
3.1.2.1 Konduktor
3.1.2.2 Isolator
3.1.3. Alat ukur dan pengukuran besaran listrik
3.1.3.1 Macam alat ukur listrik
3.1.3.2 Fungsi dan prinsip kerja alat ukur listrik
3.1.3.3 Penggunaan alat ukur listrik
3.1.4. Teori Dasar Listrik :
3.1.4.1. Arus bolak balik fasa satu
3.1.4.2. Arus bolak balik fasa tiga
3.1.4.3.Hukum Ohm
3.1.4.4.Hukum Kirchoff
3.1.4.5.Rangkaian Resistansi
3.1.5. Memahami penggunaan software terkait pembangunan dan
pemasangan instalasi listrik
3.1.6. Mengenal kontruksi saluran udara tegangan menengah.
3.1.7. Mengenal material listrik antara lain : Kabel, CT, PT, kWh meter.
3.1.8. Mengenal Standar Nasional Indonesia (SNI) dan Persyaratan
Umum instalasi Listrik (PUIL)

3.2. Keterampilan
3.2.1. Mampu membuat gambar denah dan gambar pengawatan dan
diagram tunggal instalasi listrik
3.2.2. Mampu mengidentifikasi material instalasi listrik terpasang
terkait dengan jenis material, ukuran, dan merk dagang
3.2.3. Mampu mengisi form laporan hasil pembangunan dan
pemasangan

4. Sikap Kerja yang Diperlukan


4.1. Teliti
4.2. Melaksanakan tugas sesuai Prosedur/SOP dan perintah kerja
4.3. Disiplin

5. Aspek Penting
5.1. Memahami proses pembangunan dan pemasangan pekerjaan sesuai
dengan kriteria unjuk kerja
5.2. Mampu melaksanakan pekerjaan sesuai dengan kriteria unjuk
kerja yang dipersyaratkan
2. MATERI 2 : • F.43.142.00.005.1
Menganalisis Pembangunan dan Pemasangan Komponen dan Sirkit Alat
Pengukur dan Pembatas untuk Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik.
Unit kompetensi ini berkaitan dengan pengetahuan, keterampilan dan
sikap dalam pelaksanaan kegiatan menganalisis Pembangunan dan
Pemasangan Komponen dan sirkit alat pengukur dan pembatas untuk
instalasi pemanfaatan tenaga listrik pembangunan dan pemasangan.
Adapun elemen kompetensi yang harus dikuasai adalah menyiapkan
analisis, melaksanakan analisis, membuat rekomendasi perbaikan
instalasi, serta mengisi laporan analisis. Untuk kriteria unjuk kerja
menyiapkan analisis adalah Perintah kerja dipahami. Prosedur/SOP
pelaksanaan analisis sesuai perintah kerja dipahami. Gambar
pengkawatan/pengkabelan dan dokumen terkait permohonan pemasangan
instalasi dipahami. Dokumen form hasil Pembangunan dan Pemasangan
instalasi dipahami. Bahan referensi terkait dengan Pembangunan dan
Pemasangan rangkaian instalasi sesuai dengan permintaan spesifikasi
instalasi disiapkan. Form hasil Pembangunan dan Pemasangan disiapkan.
Form checklist analisis hasil Pembangunan dan Pemasangan rangkaian
instalasi disiapkan sesuai Prosedur/SOP. Komunikasi dan koordinasi
proses pelaksanaan kerja dengan pihak lain yang terlibat dilaksanakan
sesuai dengan Prosedur/SOP. Untuk kriteria unjuk kerja melaksanakan
analisis adalah Identifikasi jenis pengurangan termasuk pengukuran
langsung atau pengukuran tidak langsung dilakukan. Analisis kesesuaian
lokasi pemasangan dengan desain dan standar pemasangan dilakukan.
Analisis kesesuaian pemasangan instalasi dengan jenis pengukuran dan
standar pemasangan dilakukan. Analisis kesesuaian akurasi pengukuran
alat pengukuran dan pembatas setelah pemasangan sesuai dengan
spesifikasi peralatan dilakukan. Selanjutnya, untuk kriteria unjuk kerja
membuat rekomendasi perbaikan instalasi adalah Hasil pembangunan dan
pemasangan instalasi yang tidak sesuai dengan Standar pemasangan yang
berlaku dan dokumen desain instalasi dikumpulkan dan dibuat daftar.
Standar pemasangan yang berlaku dan dokumen desain instalasi untuk
instalasi yang tidak sesuai sebagaimana pada poin 3.1 dituliskan
disamping daftar instalasi yang tidak sesuai standar pemasangan. Cara
perbaikan/penggantian instalasi agar sesuai dengan standar pemasangan
yang berlaku dituliskan untuk setiap intalasi yang tidak sesuai standar.
Terakhir, untuk kriteria unjuk kerja mengisi laporan analisis adalah hasil
analisis dicatat pada Form analisis laporan hasil pembangunan dan
pemasangan. Form analisis laporan hasil pembangunan dan pemasangan
ditandatangani.
BATASAN VARIABEL
1. Konteks Variabel
1.1. Perintah kerja adalah lembar penugasan dengan format sesuai
dengan kebijakan masing-masing perusahaan yang berisi deskripsi
penugasan bagi petugas pelaksana.
1.2. Prosedur/SOP adalah tata cara/prosedur yang dimiliki oleh
perusahaan/lembaga dalam pelaksanaan pembangunan dan
pemasangan rangkaian instalasi tenaga listrik.
1.3. Gambar pengawatan/pengkabelan adalah gambar teknik dalam
bentuk simbol-simbol peralatan listrik dan garis-garis yang
menggambarkan hubungan satu rangkaian listrik dengan
rangkaian listrik yang lain pada seluruh rangkaian instalasi tenaga
listrik.
1.4. Gambar instalasi adalah gambar teknik dalam bentuk symbol-
simbol listrik yang memberikan gambaran terkait tata letak dari
peralatan listrik yang akan dipasang biasanya digabung dengan
denah bangunan untuk memperjelas lokasi peralatan listrik yang
akan dipasang.
1.5. Standar adalah standar pemasangan instalasi yang berlaku. Contoh
standar sesuai dengan PUIL 2011 atau SPLN, dll.
2. Peraturan yang Diperlukan
2.1. Undang-Undang 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan
2.2. Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012 tentang Kegiatan
Usaha Penyediaan Tenaga Listrik sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012
tentang Kegiatan Usaha Penyediaan Tenaga Listrik
2.3. Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012 tentang Usaha Jasa
Penunjang Tenaga Listrik
2.4. Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 46
Tahun 2017 tentang Standardisasi Kompetensi Tenaga Teknik
Ketenagalistrikan
2.5. Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 38
Tahun 2018 Tentang Tata Cara Akreditasi dan Sertifikasi
Ketenagalistrikan
2.6. Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 13
Tahun 2020 tentang Penyediaan Infrastruktur Pengisian Listrik
untuk Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai
2.7. Peraturan yang berlaku di Perusahaan
3. Norma dan Standar
3.1. Norma
3.1.1. Kode Etik Pegawai
3.2. Standar
3.2.1. Penjelasan Persyaratan Umum Instalasi Listrik (PUIL)
3.2.2. Standing Operation Procedure (SOP) sesuai dengan
perusahaan/lembaga
4. Peralatan dan Perlengkapan
4.1. Peralatan
4.1.1. Alat tulis kantor (ATK)
4.1.2. Alat komunikasi
4.1.3. Alat pelindung diri (Alat Pelindung Diri)
4.2. Perlengkapan
4.2.1. Form hasil pembangunan dan pemasangan rangkaian
instalasi.
4.2.2. Form analisis hasil pembangunan dan pemasangan
rangkaian instalasi
4.2.3. Dokumen standar pemasangan instalasi yang berlaku
4.2.4. Dokumen Standing Operation Procedure (SOP) dilokasi uji
kompetensi. PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks Penilaian
1.1. Penilaian terkait dengan pengetahuan, keterampilan, dan sikap
kerja dalam menjalankan setiap kriteria unjuk kerja diujikan
ditempat kerja atau ditempat lain secara simulasi dengan kondisi
kerja sesuai dengan keadaan normal.
1.2. Penilaian secara umum dilakukan dengan cara uji tertulis, uji lisan
dan uji praktek/observasi lapangan
2. Persyaratan Kompetensi
2.1. Secara portofolio dapat menunjukkan bahwa pernah bekerja di
bidang teknis ketenagalistrikan atau memiliki sertifikat pelatihan
terkait dengan bidang teknis ketenagalistrikan atau memiliki ijazah
pendidikan yang terkait dengan bidang teknis ketenagalistrikan.
3. Pengetahuan dan Keterampilan yang Diperlukan
3.1. Pengetahuan
3.1.1. Memahami SOP
3.1.2. Memahami Bahan listrik :
3.1.2.1. Konduktor
3.1.2.2. Isolator
3.1.3. Alat ukur dan pengukuran besaran listrik
3.1.3.1. Macam alat ukur listrik
3.1.3.2. Fungsi dan prinsip kerja alat ukur listrik
3.1.3.3. Penggunaan alat ukur listrik
3.1.4. Teori Dasar Listrik :
3.1.4.1. Arus bolak balik fasa satu
3.1.4.2. Arus bolak balik fasa tiga
3.1.4.3. Hukum Ohm
3.1.4.4. Hukum Kirchoff
3.1.4.5. Rangakaian Resistansi, Induktasi , Kapasitansi dan
Impedansi
3.1.5. Memahami pengukuran energi listrik
3.1.6. Mampu membaca denah bangunan dan tata letak peralatan
listrik
3.1.7. Memahami cara kerja material listrik antara lain : Kabel, CT,
PT, kWh meter.
3.1.8. Memahami Standar Nasional Indonesia (SNI) dan
Persyaratan Umum instalasi Listrik (PUIL).
3.2. Keterampilan
3.2.1. Mampu Menganalisis kesesuaian pembangunan dan
pemasangan dengan standar pemasangan yang berlaku.
3.2.2. Mampu memberikan informasi terkait dengan perbaikan
instalasi agar sesuai dengan standar pemasangan yang
berlaku.
3.2.3. Mampu membuat laporan analisis hasil pembangunan dan
pemasanga rangkaian instalasi.
4. Sikap Kerja yang Diperlukan
4.1. Teliti
4.2. Disiplin
4.3. Melaksanakan tugas sesuai Prosedur/SOP dan perintah kerja
4.4. Berintegritas
5. Aspek Penting
5.1. Mampu melaksanakan pekerjaan dengan konsisten di tiap elemen
kompetensi.
5.2. Mampu memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen
kompetensi dengan menggunakan teknik teknik dan standar yang
berlaku.
Surabaya, 27 Januari 2022
Yang membuat Laporan

Andreas Wijaya

DIKETAHUI

Ketua Program Studi PENGAJAR / INSTRUKTUR

Dr. Istiyo Winarno, S.T., M.T Bpk. Natsir


NIK. 01285 M564.1.00.M096.12.2020
PHOTO KEGIATAN DIKLAT VOKASIONAL (KELAS & LAPANGAN)
Sebagai Lampiran Daftar Hadir

NAMA : Andreas Wijaya


NIM : 20180230040
HARI : Kamis TANGGAL : 27 Januari 2022
BIDANG : IPTL TR Subbidang Pembangunan dan Pemasangan
NAMA INSTRUKTUR : Bpk. Natsir Noreg. Sertifikat : M564.1.00.M096.12.2020

➢ Hari Ke-4, Sesi 2


LAPORAN HARIAN KEGIATAN DIKLAT VOKASIONAL
Mahasiswa Elektro Universitas Hang Tuah

Hari : Jum’at Tanggal : 28 Januari 2022

NAMA PESERTA : Andreas Wijaya

NIM : 20180230040

BIDANG : Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik (IPTL)

SUBBIDANG : Pemeriksaan dan Pengujian


OKUPASI JABATAN : M.71.143.01.KUALIFIKASI.3.MANTER
Pelaksana Utama Pemeriksaan dan Pengujian Pemanfaatan Tenaga Listrik
Tegangan Rendah.
M.71.143.01.KUALIFIKASI.4.MANTER
Teknisi Muda Pemeriksaan dan Pengujian Pemanfaatan Tenaga Listrik
Tegangan Rendah
(URAIAN) JABATAN : Pelaksana Utama Pemeriksaan dan Pengujian Pemanfaatan Tegangan Rendah

MATERI : OKUPASI JABATAN :


PEMBELAJARAN 1. M.71.143.01.KUALIFIKASI.3.MANTER
DIKLAT HARI INI Pelaksana Utama Pemeriksaan Dan Pengujian Pemanfaatan Tenaga
Listrik Listrik Tegangan Rendah
2. M.71.143.03.027.1
Melaksanakan Pemeriksaan dan Pengujian Komponen dan Sirkit Instalasi
Pemanfaatan Tenaga Listrik TeganganRendah
Jelaskan apa yang saudara pahami setelah mengikuti paparan Instruktur Pemateri /Pelatihan Praktek
Lapangan (*) Serta laporkan jika terdapat hal-hal yang terjadi pada saat melaksanakan kegiatan praktek
lapangan.
9. Materi 1 : M.71.143.01.KUALIFIKASI.4.MANTER
Pelaksana Utama Pemeriksaan Dan Pengujian Pemanfaatan Tenaga Listrik
Listrik Tegangan Rendah
Kualifikasi jabatan dengan level kualifikasi 3 Jenjang Kualifikasi
Ketenagalistrikan (JKK) yang berkaitan dengan tugas koordinasi pelaksanaan
Pemeriksaan dan Pengujian Komponen dan sirkit instalasi pemanfaatan tenaga
listrik tegangan rendah. Peran/tugas yang akan dilakukan pada jabatan
kualifikasi level 3 yaitu Melaksanakan Pemeriksaan dan Pengujian rangkaian
terhadap komponen dan sirkit instalasi listrik tegangan rendah, Melakukan
Koordinasi dan Pembagian Regu Pemeriksa, Menyampaikan laporan hasil
Pemeriksaan dan Pengujian Rangkaian. Kemungkinan Jabatan yang akan
diemban pada kualifikasi level 3 yaitu :
1. Koordinator Pemeriksaan dan Pengujian Pemanfaatan tegangan rendah /
Ketua Grup Pemeriksaan dan Pengujian Pemanfaatan Tegangan Rendah.
2. Koordinator Pemeriksaan dan Pengujian Instalasi Stasiun Pengisian
Kendaraan Listrik Umum /Ketua Grup Pemeriksaan dan Pengujian
Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum
10. Materi 2 : • M.71.143.03.027.1
Melaksanakan Pemeriksaan dan Pengujian Komponen dan Sirkit Instalasi
Pemanfaatan Tenaga Listrik Tegangan Rendah
Unit Kompetisi ini berkaitan dengan pengetahuan, ketrampilan dan sikap
dalam pelaksanaan kegiatan melaksanakan Pemeriksaan dan Pengujian
Komponen dan sirkit instalasi pemanfaatan tenaga listrik tegangan rendah.
Sesesorang dapat dinyatakan kompeten apabila minimal memenuhi 3
unsur yaitu : Attitude (sikap/perilaku) meliputi taat terhdapat peraturan
dan disiplin kerja; Knowledge (pengetahuan) meliputi pemahaman
undang-undang, permen, SKTTK, PP, ilmu dasar listrik dan alat kerja
beserta alat pelindung diri; Skill (Ketrampilan) dalam menggunakan alat
kerja dan dalam melaksanakan suatu pekerjaan.
Dalam Melaksanakan Pemeriksaan dan Pengujian Komponen Dan Sirkit
Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik Tegangan Rendah kita harus
memahami terlebih dahulu Elemen Kompetensi dan Kriteria Unjuk Kerja
seperti Menyiapkan Pelaksanaan seperti Dokumen yang dibutuhkan
contohnya Surat perintah kerja, SOP (Standart Operasional Prosedur)
pelaksanaan pemerikasaan dan pengujian sesuai dengan perintah kerja,
Gambar Pengawatan/Pengkabelan (single line diagram), Cheklist
perlengkapan dan peralatan pemerikasaan dan pengujian sesuai dengan
prosedur/SOP, Pemeriksaan kesiapan operasi pada Perlengkapan dan
peralatanpemeriksaan dan pengujian dilakukan, Form checklist hasil
pemeriksaan dan pengujian instalasi, serta komunikasi dan koordinasi
dengan pihak yang terlibat. Berikutnya melakukan persiapan pemeriksaan
dan pengujian meliputi identifikasi jumlah material serta komponen yang
akan dipasang seperti jumlah kebutuhan pada material PHB utama dan
PHB percabangan sesuai dengan desain sebelumnya, mengidentifikasi
kebutuhan komponen sakelar, kotak kontak, kabel sesuai dengan desain,
mengidentifikasi peralatan proteksi dan peralatan pembatas arus,
identifikasi sistem pembumian sesuai dengan desain serta pengecekan
fisik kelengkapan komponen instalasi yang akan dilakukan. Setelah itu
melakukan Pemeriksaan dan Pengujian komponen instalasi dilakukan
sesuai dengan standart periksaan dan pengujian, Pengukuran resistensi
isolasi antar fasa, netral, dan grounding dilakukan, Pengukuran resistensi
pembumian apabila menemui permasalahan dilaporkan. Berikutnya
mengisi laporan hasil pemeriksaan dan pengujian komponen sirkit
instalasi dan ditandatangani.
• Instalasi Tenaga Listrik dibagi menjadi 3 (tiga) bagian yaitu :
1. Pembangkitan
2. Transmisi/Distribusi
3. Pemanfaatan (Pemanfaatan tegangan tinggi, tegangan menengah,
tegangan rendah)

• Keputusan Direktur Jendral Ketenagalistrikkan


1. Keputusan Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Nomor
247/20/DJL.1/2019 tentang Pedoman Standar Kompetensi Tenaga
Teknik Ketenagalistrikan Di Bidang Pembangkit Tenaga Listrik;
2. Keputusan Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Nomor
243/20/DJL.1/2019 tentang Pedoman Standar Kompetensi Tenaga
Teknik Ketenagalistrikan Di Bidang Transmisi Tenaga Listrik;
3. Keputusan Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Nomor
245/20/DJL.1/2019 tentang Pedoman Standar Kompetensi Tenaga
Teknik Ketenagalistrikan Di Bidang Distribusi Tenaga Listrik;
4. Keputusan Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Nomor
244/20/DJL.1/2019 tentang Pedoman Standar Kompetensi Tenaga
Teknik Ketenagalistrikan Di Bidang Instalasi Pemanfaatan Tenaga
Listrik;
• Setiap Instalasir Listrik bidang Pemeriksaan dan Pengujian sebelum
melakukan suatu pekerjaan harus terlebih dahulu memahami single line
struktur instalasi pemanfaatan TL dan instruksi kerja pemeriksaan dan
pengujian instalasi tegangan rendah.
BATASAN VARIABEL
1. Konteks Variabel
1.1. Surat tugas/surat perintah kerja adalah dokumen penugasanoleh
perusahaan/instansi kepada tenaga kerja sesuai dengan tata cara
yang berlaku di setiap perusahaan/instansi
1.2. Prosedur/SOP adalah tata cara/prosedur yang dimiliki oleh
perusahaan/lembaga dalam pelaksanaan pemeriksaan dan pengujian
Komponen dan sirkit instalasi.
1.3. Gambar pengawatan/pengkabelan adalah gambar teknik dalam
bentuk simbol-simbol peralatan listrik dan garis-garis yang
menggambarkan hubungan satu rangkaian listrik dengan rangkaian
listrik yang lain pada seluruh rangkaian instalasi tenaga listrik.
1.4. Denah bangunan adalah gambar teknik yang memuat informasi
terkait pembagian ruang-ruangan pada bangunan.
2. Peraturan yang Diperlukan
2.1. Undang-Undang 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan
2.2. Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012 tentang Kegiatan
Usaha Penyediaan Tenaga Listrik sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012
tentang Kegiatan Usaha Penyediaan Tenaga Listrik
2.3. Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012 tentang Usaha Jasa
Penunjang Tenaga Listrik
2.4. Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 46
tahun 2017 tentang Standardisasi Kompetensi Tenaga Teknik
Ketenagalistrikan
2.5. Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 38
Tahun 2018 Tentang Tata Cara Akreditasi dan Sertifikasi
Ketenagalistrikan
2.6. Peraturan yang berlaku di Perusahaan
3. Norma dan Standar
3.1. Norma
3.1.1. Kode Etik Pegawai
3.2. Standar
3.2.1. Penjelasan Persyaratan Umum Instalasi Listrik (PUIL)
3.2.2. Standing Operation Procedure (SOP) tentang pemeriksaan
dan pengujian Komponen dan sirkit instalasi
3.2.3. Material sesuai dengan Standar Nasional Indonesia (SNI)
4. Peralatan dan Perlengkapan
4.1. Peralatan
4.1.1. Alat tulis kantor (ATK)
4.1.2. Alat Ukur dan uji :
• meteran
• avometer
• alat ukur resistensi isolasi
• alat ukur resistensi pembumian
• mikrometer/jangka sorong
• kompas
4.1.3. Obeng test pen
4.1.4. Alat pertukangan
4.1.5. Alat komunikasi
4.1.6. Alat pelindung diri (Alat Pelindung Diri)
4.2. Perlengkapan
4.2.1. Material instalasi.
4.2.2. Form hasil pemeriksaan dan pengujian.
4.2.3. Dokumen Standing Operation Procedure (SOP) di lokasi uji
kompetensi.
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks Penilaian
1.1. Penilaian terkait dengan pengetahuan, keterampilan, dan sikap
kerja dalam menjalankan setiap kriteria unjuk kerja diujikan di
tempat kerja atau di tempat lain secara simulasi dengan kondisi
kerja sesuai dengan keadaan normal.
1.2. Penilaian secara umum dilakukan dengan cara uji tertulis, uji lisan
dan uji praktik / observasi lapangan.
2. Persyaratan Kompetensi
Secara portofolio dapat menunjukkan bahwa pernah bekerja di bidang
teknis ketenagalistrikan atau memiliki sertifikat pelatihan terkait
dengan bidang teknis ketenagalistrikan atau memiliki ijazah pendidikan
yang terkait dengan bidang teknis ketenagalistrikan.
3. Pengetahuan dan Keterampilan yang Diperlukan
3.1. Pengetahuan
3.1.1. Memahami SOP
3.1.2. Memahami Bahan listrik :
3.1.2.1. Konduktor
3.1.2.2. Isolator
3.1.3. Alat ukur dan pengukuran besaran listrik
3.1.3.1. Macam alat ukur listrik
3.1.3.2. Fungsi dan prinsip kerja alat ukur listrik
3.1.3.3. Penggunaan alat ukur listrik
3.1.4. Teori Dasar Listrik :
3.1.4.1. Arus bolak balik fasa satu
3.1.4.2. Arus bolak balik fasa tiga
3.1.4.3. Hukum Ohm
3.1.4.4. Hukum Kirchoff I
3.1.4.5. Rangkaian Resistansi
3.1.5. Memahami penggunaan software terkait pemeriksaan dan
pengujian instalasi listrik.
3.1.6. Mengenal material listrik antara lain : Kabel, Kotak kontak,
Papan hubung bagi dan Kontrol (PHBK), MCB, Sekring,
Gawai Proteksi Arus Sisa (GPAS), Gawai Proteksi Surja
(GPS)/Aresster, LVCB, Pembumian.
3.1.7. Mengenal Standar Nasional Indonesia (SNI) dan Persyaratan
Umum instalasi Listrik (PUIL).
3.2. Keterampilan
3.2.1. Mampu membedakan instalasi yang bertegangan dengan
yang tidak bertegangan
3.2.2. Memiliki kemampuan pertukangan dasar
3.2.3. Mampu memasang kabel sesuai dengan fungsi kabel (apakah
sebagai positif, negatif, netral, fasa, atau pembumian), jenis
rangkaian pembumian (seperti jenis pembumian tipe TT atau
tipe TN-C-S)
3.2.4. Mampu mengidentifikasi material instalasi listrik terpasang
terkait dengan jenis material, ukuran, danmerek dagang
3.2.5. Mampu memastikan alat uji dan alat ukur berfungsi dengan
baik
3.2.6. Mampu melakukan pengukuran Tegangan, Arus, Resistensi
Isolasi, dan Resistensi Pembumian.
3.2.7. Mampu mengisi form laporan hasil pemeriksaan dan
pengujian.
4. Sikap Kerja yang Diperlukan
4.1. Teliti
4.2. Melaksanakan tugas sesuai Prosedur/SOP dan perintah kerja
4.3. Disiplin
5. Aspek Penting
5.1. Memahami proses pekerjaan sesuai dengan kriteria unjuk kerja.
5.2. Mampu melaksanakan pekerjaan sesuai dengan kriteria unjuk kerja
yang dipersyaratkan.

Surabaya, 28 Januari 2022


Yang membuat Laporan

Andrea Wijaya

DIKETAHUI

Ketua Program Studi PENGAJAR / INSTRUKTUR

Dr. Istiyo Winarno, S.T., M.T Bpk. Dwi Tjahjono


NIK. 01285 D375.1.00.M096.12.2021
PHOTO KEGIATAN DIKLAT VOKASIONAL (KELAS & LAPANGAN)
Sebagai Lampiran Daftar Hadir

NAMA : Andreas Wijaya


NIM : 20180230040
HARI : Jum’at TANGGAL : 28 Januari 2022
BIDANG : Pemeriksaan dan Pengujian
NAMA INSTRUKTUR : Bpk. Dwi Tjahjono Noreg. Sertifikat : D375.1.00.M096.12.2021

➢ Hari Ke-5, Sesi 1


LAPORAN HARIAN KEGIATAN DIKLAT VOKASIONAL
Mahasiswa Elektro Universitas Hang Tuah

Hari : Jum’at Tanggal : 28 Januari 2022

NAMA PESERTA : Andreas Wijaya

NIM : 20180230040

BIDANG : Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik (IPTL)

SUBBIDANG : Pemeriksaan dan Pengujian


OKUPASI JABATAN : M.71.143.01.KUALIFIKASI.3.MANTER
Pelaksana Utama Pemeriksaan dan Pengujian Pemanfaatan Tenaga Listrik
Tegangan Rendah.
M.71.143.01.KUALIFIKASI.4.MANTER
Teknisi Muda Pemeriksaan dan Pengujian Pemanfaatan Tenaga Listrik
Tegangan Rendah
(URAIAN) JABATAN : Pelaksana Utama Pemeriksaan dan Pengujian Pemanfaatan Tenaga Listrik
Tegangan Rendah.
Teknisi Muda Pemeriksaan dan Pengujian Pemanfaatan Tenaga Listrik
Tegangan Rendah.
MATERI : : OKUPASI JABATAN :
PEMBELAJARAN 1. M.71.143.00.003.1

DIKLAT HARI INI Mengkoordinir Pemeriksaan dan pengujian Komponen dan Sirkit Instalasi
Pemanfaatan Tenaga Listrik.
2. M.71.143.00.004.1
Mensupervisi Pemeriksaan dan Pengujian Komponen dan Sirkit Instalasi
Pemanfaatan Tenaga Listrik.
Jelaskan apa yang saudara pahami setelah mengikuti paparan Instruktur Pemateri /Pelatihan Praktek
Lapangan (*) Serta laporkan jika terdapat hal-hal yang terjadi pada saat melaksanakan kegiatan praktek
lapangan.
1. Materi 1 : • M.71.143.00.003.1
Mengkoordinir Pemeriksaan dan pengujian Komponen dan Sirkit Instalasi
Pemanfaatan Tenaga Listrik
Unit kompetensi ini berkaitan dengan pengetahuan, keterampilan dan sikap
dalam pelaksanaan tugas koordinasi pemeriksaan dan pengujian komponen
dan sirkit instalasi pemanfaatan tenaga listrik tegangan rendah.
Dalam mengkoordinir pemeriksaan dan pengujian komponen dan sirkit
instalasi pemanfaatan tenaga listrik tegangan rendah kita memiliki tahapan
sebagai berikut yaitu Menyiapkan pelaksanaan, yaitu sebelum
melaksanakan pemeriksaan dan pengujian harus memahami perintah kerja
atau surat tugas, dalam melaksanakan pemeriksaan dan pengujian harus
sesuai dengan prosedur/SOP, menyiapkan daftar nama instalatir yang akan
dipekerjakan, memahami dokumen permohonan pemeriksaan dan
pengujian, memahami milestone pelaksanaan pekerjaan, referensi ketika
dilakukan pemeriksaan dan pengujian harus sesuai dengan permintaan
spesifikasi instalasi, selalu komunikasi dan koordinasi dengan pihak lain
yang terlibat sesuai dengan prosedur/SOP. Berikutnya melaksanakan
koordinasi, Pembagian tugas pemeriksa dilakukan sesuai dengan
kompetensi, pemantauan pemenuhan keselamatan ketenagalistrikan saat
pelaksanaan kerja, pemantauan pelaksanaan pekerjaan sesuaii dengan
milestone, kemudian memverifikasi terhadap kelengkapan administratif
maupun kelengkapan teknis dari hasil pemeriksaan dan pengujian
dilakukan. Berikutnya mengatasi permasalahan, yaitu setiap ketua regu
harus melaksanakan identifikasi permasalahan yang timbul selama proses
pemeriksaan dan pengujian kemudian pelaporan terhadap permasalahan
yang timbul kepada atasan dan yang terakhir seorang ketua regu harus dapat
menyelesaikan permasalahan sesuai dengan perintah kerja dan terakhir
membuat laporan, yaitu setelah semua dilakukan pemeriksaan dan
pengujian langkah tekahir yaitu mengumpulkan hasil pemeriksaan dan
pengujian sesuai dengan perintah kerja dan kemudian membuat laporan
pelaksanaan tugas koordinasi.
• Tahanan Isolasi
Batas Minimum Tahanan Isolasi : Sesuai PUIL 1000 Ω/volt (tegangan
kerja)
• Tegangan kerja 220V = tahanan isolasi = 220 x 1000 = 220 kΩ
• Tegangan kerja 380V = tahanan isolasi = 380 x 1000 = 380 kΩ
• Tegangan kerja 20 kV = tahanan isolasi = 20 k x 1000 = 20 MΩ
• Tegangan kerja 150 kV = tahanan isolasi = 150 k x 1000 = 150

• Pengukuran Tahanan Isolasi
Menggunakan alat ukur Insulation Tester, Dengan mengukur bagian-
bagian yang harus diukur :
• 1 fasa : fasa–netral, fasa–ground, netral–ground.
• 3 fasa : R-netral, S-netral, T-netral, R-S, R-T, S-T, R-ground, S-
ground, T-ground, netral-ground.
• Grounding dan Tahanan Pembumian
Grounding merupakan alat untuk membuang Arus Bocor / Arus Sisa ke
Bumi. Grounding berupa Ground Rod (besi beton) atau Pipa besi 1,5 inci
yang ditancapkan ke tanah. Kegunaan Grounding sebagai penghantar
untuk membuang Arus Bocor ke tanah, maka grounding herus memiliki
tahanan (Tahanan Pembumian) yang rendah. Dalam PUIL ditetapkan
standar grounding yang bagus yakni maksimal 5 Ω Jika grounding lebih
dari 5 Ω, solusinya harus dipasang lagi dan disambung secara paralel.

BATASAN VARIABEL
1. Konteks Variabel
1.1. Perintah kerja adalah lembar penugasan dengan format sesuai
dengan kebijakan masing-masing perusahaan yang berisi deskripsi
penugasan bagi petugas pelaksana.
1.2. Prosedur/SOP adalah tata cara/prosedur yang dimiliki oleh
perusahaan/lembaga dalam pelaksanaan pemeriksaan dan pengujian
rangkaian instalasi tenaga listrik.
2. Peraturan yang Diperlukan
2.1. Undang-Undang 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan
2.2. Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012 tentang Kegiatan
Usaha Penyediaan Tenaga Listrik sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012
tentang Kegiatan Usaha Penyediaan Tenaga Listrik
2.3. Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012 tentang Usaha Jasa
Penunjang Tenaga Listrik
2.4. Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 46
tahun 2017 tentang Standardisasi Kompetensi Tenaga Teknik
Ketenagalistrikan
2.5. Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 38
Tahun 2018 Tentang Tata Cara Akreditasi dan Sertifikasi
Ketenagalistrikan
2.6. Peraturan yang berlaku di Perusahaan
3. Norma dan Standar
3.1. Norma
3.1.1. Kode Etik Pegawai
3.2. Standar
3.2.1. Penjelasan Persyaratan Umum Instalasi Listrik (PUIL)
3.2.2. Standing Operation Procedure (SOP)
3.2.3. Material sesuai dengan Standar Nasional Indonesia (SNI)
4. Peralatan dan Perlengkapan
4.1. Peralatan
4.1.1. Alat tulis kantor (ATK)
4.1.2. Alat Komunikasi
4.2. Perlengkapan Material :
4.2.1. Dokumen milestone pelaksanaan pekerjaan
4.2.2. Daftar Pemeriksa
4.2.3. Form hasil pemeriksaan dan pengujian
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks Penilaian
1.1. Penilaian terkait dengan pengetahuan, keterampilan, dan sikap
kerja dalam menjalankan setiap kriteria unjuk kerja diujikan di
tempat kerja atau di tempat lain secara simulasi dengan kondisi
kerja sesuai dengan keadaan normal.
1.2. Penilaian secara umum dilakukan dengan cara uji tertulis, uji lisan
dan uji praktik/observasi lapangan.
2. Persyaratan Kompetensi
Secara portofolio dapat menunjukkan bahwa pernah bekerja di bidang
teknis ketenagalistrikan atau memiliki sertifikat pelatihan terkait
dengan bidang teknis ketenagalistrikan atau memiliki ijazah pendidikan
yang terkait dengan bidang teknis ketenagalistrikan.
3. Pengetahuan dan Keterampilan yang Diperlukan
3.1. Pengetahuan
3.1.1. Memahami SOP
3.1.2. Memahami Bahan listrik :
3.1.2.1. Konduktor
3.1.2.2. Isolator
3.1.3. Alat ukur dan pengukuran besaran listrik
3.1.3.1. Macam alat ukur listrik
3.1.3.2. Fungsi dan prinsip kerja alat ukur listrik
3.1.3.3. Penggunaan alat ukur listrik
3.1.4. Teori Dasar Listrik :
3.1.4.1. Arus bolak balik fasa satu
3.1.4.2. Arus bolak balik fasa tiga
3.1.4.3. Hukum Ohm
3.1.4.4. Hukum Kirchoff I
3.1.4.5. Rangkaian Resistansi, Induktansi, Kapasistansi dan
Impedansi
3.1.5. Mengenal material listrik antara lain : Kabel, PHB, MCB,
Gawai Proteksi Arus Sisa (GPAS), Pembumian.
3.1.6. Mengenal Standar Nasional Indonesia (SNI) dan Persyaratan
Umum instalasi Listrik (PUIL)
3.2. Keterampilan
3.2.1. Mampu membedakan instalasi yang bertegangan dengan
yang tidak bertegangan
3.2.2. Mampu mengidentifikasi fungsi kabel (apakah sebagai
netral, fasa atau pembumian), jenis rangkaian pembumian
(seperti jenis pembumian tipe TT atau tipe TN-C-S)
3.2.3. Mampu mengidentifikasi material instalasi listrik terpasang
terkait dengan jenis material, ukuran, dan merek dagang
3.2.4. Mampu memastikan alat uji dan alat ukur berfungsi dengan
baik
3.2.5. Mampu melakukan pengujian polaritas
3.2.6. Mampu melakukan pengukuran Tegangan, Arus, Beban, Cos
Phi, Harmonisa, Dip, Flicker, Resistensi Isolasi,Resistensi
Pembumian
3.2.7. Mampu menggunakan peralatan thermovision
3.2.8. Mampu mengisi form laporan hasil pemeriksaan pengujian
4. Sikap Kerja yang Diperlukan
4.1. Teliti
4.2. Disiplin
4.3. Melaksanakan tugas sesuai Prosedur/SOP dan perintah kerja
4.4. Berintegritas
5. Aspek Penting
5.1. Memahami proses pekerjaan sesuai dengan kriteria unjuk kerja
5.2. Mampu melaksanakan pekerjaan sesuai dengan kriteria unjuk
kerja yang dipersyaratkan
2. Materi 2 : • M.71.143.00.004.1
Mensupervisi Pemeriksaan dan Pengujian Komponen dan Sirkit
Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik.
Unit kompetensi ini berkaitan dengan pengetahuan, keterampilan dan
sikap dalam pelaksanaan kegiatan supervisi Pembangunan dan
Pemasangan Komponen dan Sirkit Instalasi Pemanfaatan Tenaga.
Adapun elemen kompetensi yang harus dikuasai yaitu menyiapkan
pelaksanaan supervisi, melaksanakan supervisi pelaksanaan,
menyampaikan rekomendasi perbaikan dan menerima feedback,
mengatasi permasalahan teknis terkait pelaksanaan pembangunan dan
pemasangan serta dapat membuat laporan supervisi. Untuk kriteria
unjuk kerjanya pada elemen kompetensi menyiapkan pelaksanaan
supervise yaitu: Perintah kerja harus dipahami, Prosedur/SOP
pelaksanaan sesuai perintah kerja dipahami, dokumen
timeline/milestone pelaksanaan pekerjaan dipahami, serta komunikasi
dan koordinasi proses pelaksanaan kerja dengan pihak lain yang
terlibat dilaksanakan sesuai dengan prosedur/SOP. Selanjutnya untuk
kriteria unjuk kerja melaksanakan supervisi pelaksanaan adalah
dokumen terkait permohonan Pembangunan dan Pemasangan instalasi
dari para pemilik instalasi dikumpulkan. Daftar personil koordinator
daninstalatir dibuat. Pembagian tugas kerja personil koordnator dan
instalatir dibuatsesuai dengan jenis instalasi dan kompetensi personil.
Pengecekan berkala terhadap kesiapan operasi peralatan secara
sampling dilakukan. Pengecekan terhadap kesesuaianpenggunaan
form hasil Pembangunan dan Pemasangan terhadap jenis instalasi
terpasang oleh petugas dilakukan. Pengecekan terhadap kondisi dan
kesiapan petugas instalatir sebelumbertugas dilakukan. Persetujuan
pelaksanaan tugas oleh petugas instalatir sesuai dengankondisi
petugas instalatir dan Prosedur/SOP dilakukan. Pengecekan terhadap
hasil Pembangunan dan Pemasangan dengan dokumen desain
dilakukan. Pengecekan terhadap pemenuhan kelengkapan pengisian
form hasil. Pembangunan dan Pemasangan rangkaian sesuai dengan
Prosedur/SOP dilakukan. Pengecekan terhadap pemenuhan
timeline/milestone pelaksanaan pekerjaan dilakukan. Selanjutnya,
kriteria unjuk kerja pada menyampaikan rekomendasi perbaikan dan
menerima feedback adalah Daftar rekomendasi perbaikan
pelaksanaan sesuai dengan Prosedur/SOP disusun. Hasil pengecekan
terhadap pelaksanaan disampaikan kepada petugas. Feedback dari
petugas koordinator dan instalatir terkait rekomendasi perbaikan
dianalisis. Kemudian kriteria unjuk kerja mengatasi permasalahan
teknis terkait pelaksanaan Pembangunan dan Pemasangan adalah
Daftar resiko permasalahan teknis dan analisis penyelesaiannya sesuai
dengan Prosedur/SOP dibuat. Penyelesaian permasalahan teknis
sesuai dengan daftar yang telah dibuat dilaksanakan. Daftar
permasalahan yang belum dapat terselesaikan dengan daftar resiko
permasalahan sebagaimana pada poin 4.1 dibuat. Dan yang terakhir
untuk kriteria unjuk kerja membuat laporan supervisi adalah Analisis
pelaksanaan supervisi dibuat. Laporan supervisi pelaksanaan berisi
pelaksanaan rekomendasi perbaikan, daftar penyelesaian
permasalahan dan daftar permasalahan yang belum terselesaikan, serta
analisis pelaksanaan supervisi dibuat.
BATASAN VARIABEL
1. Konteks Variabel
1.1. Perintah kerja adalah lembar penugasan dengan format sesuai
dengan kebijakan masing-masing perusahaan yang berisi
deskripsi penugasan bagi petugas pelaksana.
1.2. Prosedur/SOP adalah tata cara/prosedur yang dimiliki oleh
perusahaan/lembaga dalam pelaksanaan pembangunan dan
pemasangan rangkaian instalasi tenaga listrik.
1.3. Pengecekan terhadap kondisi adalah pengecekan kondisi umum
secara visual maupun lisan terhadap kondisi Kesehatan baik
secara jasmani maupun mental.
2. Peraturan yang Diperlukan
2.1. Undang-Undang 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan
2.2. Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012 tentang Kegiatan
Usaha Penyediaan Tenaga Listrik sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2014 tentang Perubahan atas
Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012 tentang Kegiatan Usaha
Penyediaan Tenaga Listrik
2.3. Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012 tentang Usaha
Jasa Penunjang Tenaga Listrik
2.4. Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor
46 Tahun 2017 tentang Standardisasi Kompetensi Tenaga
Teknik Ketenagalistrikan
2.5. Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 38
Tahun 2018 Tentang Tata Cara Akreditasi dan Sertifikasi
Ketenagalistrikan
2.6. Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor
13 Tahun 2020 tentang Penyediaan Infrastruktur Pengisian
Listrik untuk Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai
2.7. Peraturan yang berlaku di Perusahaan
3. Norma dan Standar
3.1. Norma
3.1.1. Kode Etik Pegawai
3.2. Standar
3.2.1. Penjelasan Persyaratan Umum Instalasi Listrik (PUIL)
3.2.2. Standing Operation Procedure (SOP) sesuai dengan
perusahaan/lembaga
4. Peralatan dan Perlengkapan
4.1. Peralatan
4.1.1. Alat tulis kantor (ATK)
4.1.2. Alat komunikasi
4.1.3. Alat pelindung diri (Alat Pelindung Diri)
4.2. Perlengkapan
4.2.1. Form hasil pembangunan dan pemasangan
4.2.2. Dokumen standar pemasangan instalasi yang berlaku
4.2.3. Dokumen Standing Operation Procedure (SOP) dilokasi
uji kompetensi
4.2.4. Tempat uji kompetensi
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks Penilaian
1.1. Penilaian terkait dengan pengetahuan, keterampilan, dan sikap
kerja dalam menjalankan setiap kriteria unjuk kerja diujikan
ditempat kerja atau ditempat lain secara simulasi dengan
kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.
1.2. Penilaian secara umum dilakukan dengan cara uji tertulis, uji
lisan dan uji praktek/observasi lapangan
2. Persyaratan Kompetensi
2.1. Secara portofolio dapat menunjukkan bahwa pernah bekerja di
bidang teknis ketenagalistrikan atau memiliki sertifikat
pelatihan terkait dengan bidang teknis ketenagalistrikan atau
memiliki ijazah pendidikan yang terkait dengan bidang teknis
ketenagalistrikan.
3. Pengetahuan dan Keterampilan yang Diperlukan
3.1. Pengetahuan
3.1.1. Memahami manajemen resiko
3.1.2. Memahami SOP
3.1.3. Memahami Bahan listrik :
• Konduktor
• Isolator
3.1.4. Alat ukur dan pengukuran besaran listrik
• Macam alat ukur listrik
• Fungsi dan prinsip kerja alat ukur listrik
• Penggunaan alat ukur listrik
3.1.5. Teori Dasar Listrik :
• Arus bolak balik fasa satu
• Arus bolak balik fasa tiga
• Hukum Ohm
• Hukum Kirchoff
• Rangkaian Resistansi, Induktasi , Kapasitansi dan
Impedansi
3.1.6. Memahami cara kerja material listrik antara lain : Kabel,
Kotak kontak, Papan hubung bagi dan Kontrol (PHBK),
MCB, Sekring, Gawai Proteksi Arus Sisa (GPAS), Gawai
Proteksi Surja (GPS)/Aresster, Pembumian.
3.1.7. Memahami Standar Nasional Indonesia (SNI) dan
Persyaratan Umum instalasi Listrik (PUIL) terkait dengan
pemasangan instalasi tegangan rendah.
3.2. Keterampilan
3.2.1. Mampu untuk mengatasi permasalahan teknis
3.2.2. Mampu untuk membagi penugasan sesuai dengan
kompetensi dalam pelaksanaan supervisi
3.2.3. Mampu membuat analisis terkait perbaikan dalam
pelaksanaan pekerjaan
3.2.4. Mampu membuat laporan pelaksanaan supervisi
4. Sikap Kerja yang Diperlukan
4.1. Teliti
4.2. Sikap kepemimpinan
4.3. Melaksanakan tugas sesuai Prosedur/SOP dan perintah
kerja
4.4. Berintegritas
5. Aspek Penting
5.1. Mampu melaksanakan pekerjaan dengan konsisten di tiap
elemen kompetensi.
5.2. Mampu memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen
kompetensi dengan menggunakan teknik teknik dan standar
yang berlaku.

Surabaya, 28 Januari 2022


Yang membuat Laporan

Andreas WIjaya

DIKETAHUI

Ketua Program Studi PENGAJAR / INSTRUKTUR

Dr. Istiyo Winarno, S.T., M.T Bpk. Djoko Waluyo


NIK. 01285 8896.0.00.M096.08.2021
PHOTO KEGIATAN DIKLAT VOKASIONAL (KELAS & LAPANGAN)
Sebagai Lampiran Daftar Hadir

NAMA : Andreas Wijaya


NIM : 20180230040
HARI : Jum’at TANGGAL : 28 Januari 2022
BIDANG : Pemeriksaan dan Pengujian
NAMA INSTRUKTUR : Bpk. Djoko Waluyo Noreg. Sertifikat : 8896.0.00.M096.08.2021

➢ Hari Ke -5, sesi 2


LAPORAN HARIAN KEGIATAN DIKLAT VOKASIONAL
Mahasiswa Elektro Universitas Hang Tuah

Hari : Sabtu Tanggal : 29 Januari 2022

NAMA PESERTA : Andreas Wijaya

NIM : 20180230040

BIDANG : Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik (IPTL)

SUBBIDANG : Pemeriksaan dan Pengujian


OKUPASI JABATAN : M.71.143.01.KUALIFIKASI.3.MANTER
Pelaksana Utama Pemeriksaan dan Pengujian Pemanfaatan Tenaga Listrik
Tegangan Rendah.
M.71.143.01.KUALIFIKASI.4.MANTER
Teknisi Muda Pemeriksaan dan Pengujian Pemanfaatan Tenaga Listrik
Tegangan Rendah
(URAIAN) JABATAN : Pelaksana Utama Pemeriksaan dan Pengujian Pemanfaatan Tenaga Listrik
Tegangan Rendah.
Teknisi Muda Pemeriksaan dan Pengujian Pemanfaatan Tenaga Listrik
Tegangan Rendah.
MATERI : UNIT PILIHAN LEVEL 3 & 4 :
PEMBELAJARAN 1. M.71.143.03.028.2
DIKLAT HARI INI Melaksanakan Pemeriksaan dan Pengujian Rangkaian Instalasi
Penerangan di Rumah, Gedung, Rumah/Gedung Tenaga Surya (PJU, PJU
Tenaga Surya, Billboard, Lapangan Out Door).
2. M.71.143.03.029.2
Melaksanakan Pemeriksaan dan Pengujian Sistem Penangkal /Penangkap
Petir pada Instalasi Tegangan Rendah.
3. M.71.143.03.032.1
Melaksanakan Pemeriksaan dan Pengujian Komponen dan Sirkit Saluran
Kabel Udara Tegangan Rendah (SKUTR) untuk Instalasi Pemanfaatan
Tenaga Listrik.
4. M.71.143.03.035.2
Menganalisis Pemeriksaan dan Pengujian Rangkaian Instalasi Penerangan
di Rumah, Gedung, Rumah/Gedung Tenaga Surya (PJU, PJU Tenaga
Surya, Billboard, Lapangan Out Door).
5. M.71.143.03.036.2
Menganalisis Pemeriksaan dan Pengujian Sistem Penangkal /Penangkap
Petir pada Instalasi Tegangan Rendah.
6. M.71.143.03.039.1
Menganalisis Hasil Pemeriksaan dan Pengujian Komponen dan Sirkit
Saluran Kabel Udara Tegangan Rendah (SKUTR) untuk Instalasi
Pemanfaatan Tenaga Listrik.
Jelaskan apa yang saudara pahami setelah mengikuti paparan Instruktur Pemateri /Pelatihan Praktek
Lapangan (*) Serta laporkan jika terdapat hal-hal yang terjadi pada saat melaksanakan kegiatan praktek
lapangan.
1. Materi 1 : • M.71.143.03.028.2
Melaksanakan Pemeriksaan dan Pengujian Rangkaian Instalasi
Penerangan di Rumah, Gedung, Rumah/Gedung Tenaga Surya (PJU, PJU
Tenaga Surya, Billboard, Lapangan Out Door)
Unit kompetensi ini berkaitan dengan pengetahuan, keterampilan dan
sikap dalam pelaksanaan kegiatan Melaksanakan Pemeriksaan dan
Pengujian Rangkaian Instalasi Penerangan di Rumah, Gedung,
Rumah/Gedung Tenaga Surya (PJU, PJU Tenaga Surya, Billboard,
Lapangan Out Door).
Dalam melaksanakan pemeriksaan dan pengujian rangkaian instasi
penerangan di rumah, gedung, rumah/gedung tenaga surya (PJU, PJU
Tenaga Surya, Billboard, Lapangan Out Door) memahami terlebih dahulu
Elemen Kompetensi dan Kriteria Unjuk Kerja memiliki tahapan sebagai
berikut yaitu Menyiapkan pelaksanaan, yaitu sebelum melaksanakan
pemeriksaan dan pengujian harus memahami perintah kerja atau surat
tugas, dalam melaksanakan pemeriksaan dan pengujian harus sesuai
dengan prosedur/SOP, Gambar Pengawatan/Pengkabelan (single line
diagram), Cheklist perlengkapan dan peralatan pemerikasaan dan
pengujian sesuai dengan prosedur/SOP, Pemeriksaan kesiapan operasi
pada Perlengkapan dan peralatanpemeriksaan dan pengujian dilakukan,
Form checklist hasil pemeriksaan dan pengujian instalasi, serta
komunikasi dan koordinasi dengan pihak yang terlibat. Berikutnya
melakukan persiapan pemeriksaan dan pengujian meliputi identifikasi
jumlah material PHB utama dan PHB cabang dan material sirkit akhir
sesuai desain dilakukan, mengidentifikasi peralatan proteksi tegangan
sentuh dan peralatan pembatas arus, mengidentifikasi jenis lampu sesuai
desain, identifikasi jarak instalasi penerangan sesuai desain, identifikasi
sistem pembumian sesuai dengan desain, udentifikasi komponen sakelar,
kotak kontak, kabel dll, serta pengecekan fisik kelengkapan komponen
instalasi yang akan dilakukan. Setelah itu melakukan Pemeriksaan dan
Pengujian tiang/tempat instalasi penerangan sesuai dengan standar
pemeriksaan dan pengujian, pemeriksaan dan pengujian komponen
instalasi penerangan dipasang sesuai dengan standar pemeriksaan dan
pengujian, pengukuran resistensi isolasi antar fasa, netral, grounding, dan
tempat peletakan komponen instalasi penerangan Berikutnya mengisi
laporan hasil pemeriksaan dan pengujian komponen sirkit instalasi dan
ditandatangani.
BATASAN VARIABEL
1. Konteks Variabel
1.1. Perintah kerja dari atasan atau perusahaan.
1.2. Prosedur/SOP adalah tata cara/prosedur yang dimiliki oleh
perusahaan/lembaga dalam pelaksanaan pekerjaan.
1.3. Gambar pengawatan/pengkabelan adalah gambar teknik dalam
bentuk simbol-simbol peralatan listrik dan garis-garis yang
menggambarkan hubungan satu rangkaian listrik dengan rangkaian
listrik
1.4. Denah lokasi adalah gambar teknik yang memuat informasi terkait
lokasi titik-titik penerangan dalam suatu lokasi publik.
2. Peraturan yang Diperlukan
2.1. Undang-Undang 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan
2.2. Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012 tentang Kegiatan
Usaha Penyediaan Tenaga Listrik sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012
tentang Kegiatan Usaha Penyediaan Tenaga Listrik
2.3. Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012 tentang Usaha Jasa
Penunjang Tenaga Listrik
2.4. Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 46
tahun 2017 tentang Standardisasi Kompetensi Tenaga Teknik
Ketenagalistrikan
2.5. Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 38
Tahun 2018 Tentang Tata Cara Akreditasi dan Sertifikasi
Ketenagalistrikan
2.6. Peraturan yang berlaku di Perusahaan
3. Norma dan Standar
3.1. Norma
3.1.1. Kode Etik Pegawai
3.2. Standar
3.2.1. Penjelasan Persyaratan Umum Instalasi Listrik (PUIL)
3.2.2. Standing Operation Procedure (SOP) tentang pemeriksaan
dan pengujian Rangkaian Instalasi Penerangan di Ruang
Publik (PJU, Billboard, Lapangan Out Door)
3.2.3. SNI 7391:2008 Spesifikasi penerangan jalan di Kawasan
perkotaan.
3.2.4. Material sesuai dengan Standar Nasional Indonesia (SNI)
4. Peralatan dan Perlengkapan
4.1. Peralatan
4.1.1. Alat tulis kantor (ATK)
4.1.2. Alat Ukur dan uji :
• Meteran
• Avometer
• Alat ukur resistensi isolasi
• Alat ukur resistensi pembumian
• Mikrometer/jangka sorong
• Kompas
4.1.3. Obeng test pen
4.1.4. Alat pertukangan
4.1.5. Alat komunikasi
4.1.6. Alat pelindung diri (Alat Pelindung Diri)
4.2. Perlengkapan
4.2.1. Material instalasi
4.2.2. Form hasil pemeriksaan dan pengujian
4.2.3. Dokumen Standing Operation Procedure (SOP) di lokasi uji
kompetensi
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks Penilaian
1.1. Penilaian terkait dengan pengetahuan, keterampilan, dan sikap
kerja dalam menjalankan setiap kriteria unjuk kerja diujikan di
tempat kerja atau di tempat lain secara simulasi dengan kondisi
kerja sesuai dengan keadaan normal
1.2. Penilaian secara umum dilakukan dengan cara uji tertulis, uji lisan
dan uji praktik/observasi lapangan
2. Persyaratan Kompetensi
Secara portofolio dapat menunjukkan bahwa pernah bekerja di bidang
teknis ketenagalistrikan atau memiliki sertifikat pelatihan terkait
dengan bidang teknis ketenagalistrikan atau memiliki ijazah pendidikan
yang terkait dengan bidang teknis ketenagalistrikan.
3. Pengetahuan dan Keterampilan yang Diperlukan
3.1. Pengetahuan
3.1.1. Memahami SOP
3.1.2. Memahami Bahan listrik :
3.1.2.1. Konduktor
3.1.2.2. Isolator
3.1.3. Alat ukur dan pengukuran besaran listrik
3.1.3.1. Macam alat ukur listrik
3.1.3.2. Fungsi dan prinsip kerja alat ukur listrik
3.1.3.3. Penggunaan alat ukur listrik
3.1.4. Teori Dasar Listrik :
3.1.4.1. Arus bolak balik fasa satu
3.1.4.2. Arus bolak balik fasa tiga
3.1.4.3. Hukum Ohm
3.1.4.4. Hukum Kirchoff I
3.1.4.5. Rangkaian Resistansi
3.1.5. Memahami penggunaan software terkait pemeriksaan dan
pengujian instalasi listrik
3.1.6. Mengenal material listrik antara lain : Kabel, Kotak kontak,
Papan hubung bagi dan Kontrol (PHBK), MCB, Sekring,
Gawai Proteksi Arus Sisa (GPAS), Gawai Proteksi Surja
(GPS)/Aresster, LVCB, Pembumian.
3.1.7. Mengenal Standar Nasional Indonesia (SNI) dan Persyaratan
Umum instalasi Listrik (PUIL)
3.2. Keterampilan
3.2.1. Mampu membedakan instalasi yang bertegangan dengan
yang tidak bertegangan
3.2.2. Memiliki kemampuan pertukangan dasar
3.2.3. Mampu memasang kabel sesuai dengan fungsi kabel (apakah
sebagai positif, negatif, netral, fasa, atau pembumian), jenis
rangkaian pembumian (seperti jenis pembumian tipe TT atau
tipe TN-C-S)
3.2.4. Mampu mengidentifikasi material instalasi listrik terpasang
terkait dengan jenis material, ukuran, danmerek dagang
3.2.5. Mampu memastikan alat uji dan alat ukur berfungsi dengan
baik
3.2.6. Mampu melakukan pengukuran Tegangan, Arus, Resistensi
Isolasi, dan Resistensi Pembumian
3.2.7. Mampu mengisi form laporan hasil pemeriksaan dan
pengujian
4. Sikap Kerja yang Diperlukan
4.1. Teliti
4.2. Disiplin
4.3. Melaksanakan tugas sesuai Prosedur/SOP dan perintah kerja
4.4.Melaksanakan pekerjaan sesuai aturan Keselamatan
Ketenagalistrikkan (K2)
5. Aspek Penting
5.1. Memahami proses pekerjaan sesuai dengan kriteria unjuk kerja.
5.2. Mampu melaksanakan pekerjaan sesuai dengan kriteria unjuk kerja
yang dipersyaratkan.
2. Materi 2 : • M.71.143.03.029.2
Melaksanakan Pemeriksaan dan Pengujian Sistem Penangkal /Penangkap
Petir pada Instalasi Tegangan Rendah
Unit kompetensi ini berkaitan dengan pengetahuan, keterampilan dan
sikap dalam kegiatan Melaksanakan Pemeriksaan Rangkaian
Penangkal/Penangkap Petir.
Dalam melaksanakan pemeriksaan dan Sistem Penangkal /Penangkap
Petir pada Instalasi Tegangan Rendah memahami terlebih dahulu Elemen
Kompetensi dan Kriteria Unjuk Kerja memiliki tahapan sebagai berikut
yaitu Menyiapkan pelaksanaan, yaitu sebelum melaksanakan pemeriksaan
dan pengujian harus memahami perintah kerja atau surat tugas, dalam
melaksanakan pemeriksaan dan pengujian harus sesuai dengan
prosedur/SOP, Gambar Pengawatan/Pengkabelan (single line diagram),
Cheklist perlengkapan dan peralatan pemerikasaan dan pengujian sesuai
dengan prosedur/SOP, Pemeriksaan kesiapan operasi pada Perlengkapan
dan peralatan pemeriksaan dan pengujian dilakukan, Form checklist hasil
pemeriksaan dan pengujian instalasi, serta komunikasi dan koordinasi
dengan pihak yang terlibat. Berikutnya melaksanakan persiapan
pemeriksaan dan pengujian meliputi identifikasi tipe penangkal petir
sesuai desain dilakukan, mengidentifikasi peralatan penangkal petir (tipe,
ukuran atau jenisnya) sesuai desain, mengidentifikasi kawat penghantar
pembumian, identifikasi tipe earthing rod untuk pembumian, serta
pengecekan fisik kelengkapan komponen instalasi yang akan dilakukan.
Kemudian melakukan Pemeriksaan dan Pengujian komponen instalasi
dilakukan sesuai dengan standar pemeriksaan dan pengujian, Pengukuran
resistansi pembumian dilakukan, Berikutnya, mengisi form laporan hasil
pemeriksaan dan pengujian setelah itu laporan hasil pemeriksaan dan
pengujian komponen dan sirkit instalasi ditandatangani.
BATASAN VARIABEL
1. Konteks Variabel
1.1. Perintah kerja dari atasan atau perusahaan.
1.2. Prosedur/SOP adalah tata cara/prosedur yang dimiliki oleh
perusahaan/lembaga dalam pelaksanaan pekerjaan.
1.3. Gambar pengawatan/pengkabelan adalah gambar teknik dalam bentuk
simbol-simbol peralatan listrik dan garis-garis yang menggambarkan
hubungan satu rangkaian listrik dengan rangkaian listrik
2. Peraturan yang Diperlukan
2.1. Undang-Undang 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan
2.2. Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012 tentang Kegiatan Usaha
Penyediaan Tenaga Listrik sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2014 tentang Perubahan atas
Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012 tentang Kegiatan Usaha
Penyediaan Tenaga Listrik
2.3. Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012 tentang Usaha Jasa
Penunjang Tenaga Listrik
2.4. Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 46 tahun
2017 tentang Standardisasi Kompetensi Tenaga Teknik
Ketenagalistrikan
2.5. Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 38 Tahun
2018 Tentang Tata Cara Akreditasi dan Sertifikasi Ketenagalistrikan
2.6. Peraturan yang berlaku di Perusahaan
3. Norma dan Standar
3.1. Norma
3.1.1. Kode Etik Pegawai
3.2. Standar
3.2.1. Penjelasan Persyaratan Umum Instalasi Listrik (PUIL).
3.2.2. Standing Operation Procedure (SOP) tentang menyusun
pemeriksaan dan pengujian Rangkaian Penangkal
/Penangkap Petir.
3.2.3. Material sesuai dengan Standar Nasional Indonesia (SNI).
4. Peralatan dan Perlengkapan
4.1. Peralatan
4.1.1. Alat tulis kantor (ATK)
4.1.2. Alat Ukur dan uji :
• Meteran
• Avometer
• Alat ukur resistensi isolasi
• Alat ukur resistensi pembumian
• Mikrometer / jangka sorong
• Kompas
4.1.3. Obeng test pen
4.1.4. Alat pertukangan
4.1.5. Alat komunikasi
4.1.6. Alat pelindung diri (Alat Pelindung Diri)
4.2. Perlengkapan
4.2.1. Material instalasi
4.2.2. Form hasil pemeriksaan dan pengujian
4.2.3. Dokumen Standing Operation Procedure (SOP) di lokasi uji
kompetensi
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks Penilaian
1.1. Penilaian terkait dengan pengetahuan, keterampilan, dan sikap
kerja dalam menjalankan setiap kriteria unjuk kerja diujikan di
tempat kerja atau di tempat lain secara simulasi dengan kondisi
kerja sesuai dengan keadaan normal
1.2. Penilaian secara umum dilakukan dengan cara uji tertulis, uji lisan
dan uji praktik/observasi lapangan
2. Persyaratan Kompetensi
Secara portofolio dapat menunjukkan bahwa pernah bekerja di bidang
teknis ketenagalistrikan atau memiliki sertifikat pelatihan terkait
dengan bidang teknis ketenagalistrikan atau memiliki ijazah pendidikan
yang terkait dengan bidang teknis ketenagalistrikan.
3. Pengetahuan dan Keterampilan yang Diperlukan
3.1. Pengetahuan
3.1.1. Memahami SOP
3.1.2. Memahami Bahan listrik :
3.1.2.1. Konduktor
3.1.2.2. Isolator
3.1.3. Alat ukur dan pengukuran besaran listrik
3.1.3.1. Macam alat ukur listrik (Earth tester, Insulation
tester)
3.1.3.2. Fungsi dan prinsip kerja alat ukur listrik
3.1.3.3. Penggunaan alat ukur listrik
3.1.4. Teori Dasar Listrik :
3.1.4.1. Arus bolak balik fasa satu
3.1.4.2. Arus bolak balik fasa tiga
3.1.4.3. Hukum Ohm
3.1.4.4. Hukum Kirchoff I
3.1.4.5. Rangkaian Resistansi
3.1.5. Mengenal material listrik antara lain : Penghantar, Rod
Penangkap Petir, earthing rod dll
3.1.6. Mengenal Standar Nasional Indonesia (SNI) dan Persyaratan
Umum instalasi Listrik (PUIL)
3.2. Keterampilan
3.2.1. Mampu Menggunkan alat ukur dan alat uji.
3.2.2. Memiliki kemampuan pertukangan dasar
3.2.3. Mampu memasang material penangkal petir
3.2.4. Mampu mengidentifikasi jenis batang konduktor, kawat
konduktor, jenis bahan material rangkaian pembumian.
3.2.5. Mampu memastikan alat uji dan alat ukur berfungsi dengan
baik
3.2.6. Mampu melakukan pengukuran Resistensi Isolasi, dan
pengujian
3.2.7. Mampu mengisi form laporan hasil pemeriksaan dan
pengujian
4. Sikap Kerja yang Diperlukan
4.1. Teliti, disiplin
4.2. Melaksanakan tugas sesuai Prosedur/SOP dan perintah kerja
4.3. Melaksanakan pekerjaan sesuai aturan Keselamatan
Ketenagalistrikkan (K2)
5. Aspek Penting
5.1. Memahami proses Menyusun pekerjaan sesuai dengan kriteria
unjuk kerja.
5.2. Mampu melaksanakan pekerjaan sesuai dengan kriteria unjuk kerja
yang dipersyaratkan.
3. Materi 3 : • M.71.143.03.032.1
Melaksanakan Pemeriksaan dan Pengujian Komponen dan Sirkit Saluran
Kabel Udara Tegangan Rendah (SKUTR) untuk Instalasi Pemanfaatan
Tenaga Listrik.
Unit kompetensi ini berkaitan dengan pengetahuan, keterampilan dan
sikap dalam pelaksanaan tugas koordinasi pemeriksaan dan pengujian
komponen dan Sirkit Saluran Kabel Udara Tegangan Rendah (SKUTR)
untuk Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik.
Dalam melaksanakan pemeriksaan dan pengujian komponen dan Sirkit
Saluran Kabel Udara Tegangan Rendah (SKUTR) untuk Instalasi
Pemanfaatan Tenaga Listrik kita memiliki tahapan sebagai berikut yaitu
Menyiapkan pelaksanaan, yaitu sebelum melaksanakan pemeriksaan dan
pengujian harus memahami perintah kerja atau surat tugas, dalam
melaksanakan pemeriksaan dan pengujian harus sesuai dengan
prosedur/SOP, memahami gambar pengawatan/pengkabelan dan
dokumen terkait, cheklist perlengkapan dan peralatan pemerikasaan dan
pengujian sesuai dengan prosedur/SOP, Pemeriksaan kesiapan operasi
pada Perlengkapan dan peralatanpemeriksaan dan pengujian dilakukan,
Form checklist hasil pemeriksaan dan pengujian instalasi, serta
komunikasi dan koordinasi dengan pihak yang terlibat.sesuai dengan
prosedur/SOP. Berikutnya melaksanakan persiapan pemeriksaan dan
pengujian meliputi identifikasi tipe penangkal petir sesuai desain
dilakukan, mengidentifikasi Panjang saluran udara sesuai desain yang ada,
mengidentifikasi kondisi lokasi dan jarak aman saluran dipasang,
identifikasi jenis saluran 3 fasa atau 1 fasa sesuai desain, mengidentifikasi
percabangan saluran, identifikasi material konduktor, identifikasi system
proteksi dan pembatas arus saluran sesuai desain, idntifikasi jenis isolator
dan sistem pembumiannya. Kemudian melakukan Pemeriksaan dan
Pengujian saluran SUTM dilakukan sesuai dengan standar pemeriksaan
dan pengujian, Pengukuran resistensi isolator antara fasa dengan tiang,
Pengukuran resistansi pembumian dilakukan, Berikutnya, mengisi form
laporan hasil pemeriksaan dan pengujian setelah itu laporan hasil
pemeriksaan dan pengujian komponen dan sirkit instalasi ditandatangani
Bersama-sama denagn pemilik instalasi/yang mewakili pemilik instalasi.
BATASAN VARIABEL
1. Konteks Variabel
1.1. Surat tugas/surat perintah kerja adalah dokumen penugasan oleh
perusahaan/instansi kepada tenaga kerja sesuai dengan tata cara yang
berlaku di setiap perusahaan/instansi
1.2. Prosedur/SOP adalah tata cara/prosedur yang dimiliki oleh
perusahaan/lembaga dalam pelaksanaan pemeriksaan dan pengujian
komponen dan sirkit instalasi.
1.3. Gambar diagram tunggal dan diagram pengawatan adalah gambar
teknik dalam bentuk simbol-simbol peralatan listrik dan garis-garis
yang menggambarkan hubungan satu rangkaian listrik dengan
rangkaian listrik yang lain pada seluruh rangkaian instalassi tenaga
listrik.
1.4 Denah lokasi adalah gambar Teknik yang memuat informasi terkait
lokasi titik dari tiang dan saluran tegangan menengah.
2. Peraturan yang Diperlukan
2.1. Undang-Undang 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan
2.2. Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012 tentang Kegiatan Usaha
Penyediaan Tenaga Listrik sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2014 tentang Perubahan atas
Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012 tentang Kegiatan Usaha
Penyediaan Tenaga Listrik
2.3. Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012 tentang Usaha Jasa
Penunjang Tenaga Listrik
2.4. Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 46 tahun
2017 tentang Standardisasi Kompetensi Tenaga Teknik
Ketenagalistrikan
2.5. Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 38 Tahun
2018 Tentang Tata Cara Akreditasi dan Sertifikasi Ketenagalistrikan
2.6. Peraturan yang berlaku di Perusahaan
3. Norma dan Standar
3.1. Norma
3.1.1. Kode Etik Pegawai
3.2. Standar
3.2.1. Penjelasan Persyaratan Umum Instalasi Listrik (PUIL)
3.2.2. Standing Operation Procedure (SOP) tentang Pemeriksaan
dan pengujian komponen dan sirkit instalasi.
3.2.3. Material sesuai dengan Standar Nasional Indonesia (SNI)
4. Peralatan dan Perlengkapan
4.1. Peralatan
4.1.1. Alat tulis kantor (ATK)
4.1.2. Alat Ukur dan uji :
• meteran
• avometer
• alat ukur resistensi isolasi
• alat ukur resistensi pembumian
• mikrometer/jangka sorong
• kompas
4.1.3. Obeng test pen
4.1.4. Alat pertukangan
4.1.5. Alat komunikasi
4.1.6. Alat pelindung diri (Alat Pelindung Diri)
4.2. Perlengkapan
4.2.1. Material instalasi
4.2.2. Form hasil pemeriksaan dan pengujian
4.2.3. Dokumen Standing Operation Procedure (SOP) di lokasi uji
kompetensi
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks Penilaian
1.1. Penilaian terkait dengan pengetahuan, keterampilan, dan sikap
kerja dalam menjalankan setiap kriteria unjuk kerja diujikan di
tempat kerja atau di tempat lain secara simulasi dengan kondisi
kerja sesuai dengan keadaan normal
1.2. Penilaian secara umum dilakukan dengan cara uji tertulis, uji lisan
dan uji praktik/observasi lapangan
2. Persyaratan Kompetensi
Secara portofolio dapat menunjukkan bahwa pernah bekerja di bidang
teknis ketenagalistrikan atau memiliki sertifikat pelatihan terkait
dengan bidang teknis ketenagalistrikan atau memiliki ijazah pendidikan
yang terkait dengan bidang teknis ketenagalistrikan.
3. Pengetahuan dan Keterampilan yang Diperlukan
3.1. Pengetahuan
3.1.1. Memahami SOP
3.1.2. Memahami Bahan listrik :
3.1.2.1. Konduktor
3.1.2.2. Isolator
3.1.3. Alat ukur dan pengukuran besaran listrik
3.1.3.1. Macam alat ukur listrik (Earth tester, Insulation
tester)
3.1.3.2. Fungsi dan prinsip kerja alat ukur listrik
3.1.3.3. Penggunaan alat ukur listrik
3.1.4. Teori Dasar Listrik :
3.1.4.1. Arus bolak balik fasa satu
3.1.4.2. Arus bolak balik fasa tiga
3.1.4.3. Hukum Ohm
3.1.4.4. Hukum Kirchoff I
3.1.4.5. Rangkaian Resistansi
3.1.5. Mengenal konstruksi Saluran Kabel UdaraTegangan Rendah
3.1.6. Mengenal material listrik antara lain : Kabel, MCB, Gawai
Proteksi Arus Sisa (GPAS), Gawai Proteksi Surja
(GPS)/Aresster, LVCB, Pembumian
3.1.7. Mengenal Standar Nasional Indonesia (SNI) dan Persyaratan
Umum instalasi Listrik (PUIL)
3.2. Keterampilan
3.2.1. Mampu membedakan instalasi yang bertegangan dengan
yang tidak bertegangan
3.2.2. Memiliki kemampuan pertukangan dasar
3.2.3. Mampu memasang kabel sesuai dengan fungsi kabel (apakah
sebagai positif, negatif, netral, fasa, atau pembumian), jenis
rangkaian pembumian (seperti jenis pembumian tipe TT atau
tipe TN-C-S)
3.2.4. Mampu mengidentifikasi material instalasi listrik terpasang
terkait dengan jenis material, ukuran, danmerek dagang
3.2.5. Mampu memastikan alat uji dan alat ukur berfungsi dengan
baik
3.2.6. Mampu melakukan pengukuran Tegangan, Arus, Resistensi
Isolasi, dan Resistensi Pembumian
3.2.7. Mampu mengisi form laporan hasil pemeriksaan dan
pengujian
4. Sikap Kerja yang Diperlukan
4.1. Teliti
4.2. Melaksanakan tugas sesuai Prosedur/SOP dan perintah kerja
4.3. Disiplin
5. Aspek Penting
5.1. Memahami proses pemeriksaan dan pengujian pekerjaan sesuai
dengan kriteria unjuk kerja.
5.2. Mampu melaksanakan pekerjaan sesuai dengan kriteria unjuk kerja
yang dipersyaratkan.
4. Materi 4 : • M.71.143.03.035.2
Menganalisis Pemeriksaan dan Pengujian Rangkaian Instalasi Penerangan
di Rumah, Gedung, Rumah/Gedung Tenaga Surya (PJU, PJU Tenaga
Surya, Billboard, Lapangan Out Door).
Unit kompetensi ini berkaitan dengan pengetahuan, keterampilan dan
sikap dalam pelaksanaan kegiatan analisis Hasil Pemeriksaan dan
pengujian rangkaian instalasi penerangan di ruang publik.
Adapun elemen kompetensi yang harus dikuasai adalah menyiapkan
pelaksanaan analisis, analisis hasil perencanaan dan pelaksanaan,
melaksanakan analisis hasil pembangunan dan pemasangan instalasi,
membuat rekomendasi perbaikan, mengisi laporan analisis. Adapun
untuk kriteria unjuk kerja menyiapkan pelaksanaan analisis adalah
Perintah kerja dipahami. Prosedur/SOP pelaksanaan analisis sesuai
perintah kerja dipahami. Gambar pengawatan/pengkabelan, gambar
instalasi, denah bangunan dan dokumen terkait instalasi dipahami.
Dokumen form hasil pembangunan dan pemasangan instalasi
dipahami. Form checklist analisis hasil pembangunan dan pemasangan
instalasi disiapkan sesuai Prosedur/SOP. Komunikasi dan koordinasi
proses pelaksanaan kerja dengan pihak lain yang terlibat dilaksanakan
sesuai dengan Prosedur/SOP. Selanjutnya kriteria unjuk kerja pada
analisis hasil perencanaan dan pelaksanaan adalah Penentuan standar
desain instalasi penerangan berdasarkan sumber listrik
(Ongrid/Offgrid) instalasi penerangan dilakukan. Analisis hasil
Identifikasi jumlah material PHB utama dan PHB cabang dan material
sirkit akhir sesuai desain dilakukan. Analisis hasil Identifikasi
peralatan proteksi tegangan sentuh dan peralatan pembatas arus sesuai
desain dilakukan. Analisis hasil Identifikasi jenis lampu sesuai desain
dilakukan. Analisis hasil Identifikasi jarak instalasi penerangan sesuai
desain dilakukan. Analisis hasil Identifikasi jenis pembumian sesuai
desain dilakukan. Analisis hasil Identifikasi kebutuhan komponen
sakelar, kotak-kontak, kabel dll sesuai desain yang dilakukan. Analisis
hasil Pengecekan fisik kelengkapan komponen instalasi dilakukan.
Kemudian untuk kriteria unjuk kerja melaksanakan analisis hasil
pembangunan dan pemasangan instalasi adalah Keberadaan tanda
tangan petugas instalatir pada form hasil pembangunan dan
pemasangan instalasi diperiksa. Analisis terhadap kesesuaian
Pembangunan dan pemasangan tiang/tempat instalasi penerangan
dilakukan sesuai dengan standar. Analisis terhadap kesesuaian.
Pemasangan komponen instalasi penerangan dipasang sesuai dengan
standar. Analisis terhadap kesesuaian Pengujian shortcircuit dengan
pengukuran tahanan isolasi antar fasa, netral, dan grounding dengan
standar dilakukan. Analisis terhadap kesesuaian Hasil pengujian
operasi instalasi penerangan dengan standar operasi dan dokumen
desain. Untuk kriteria unjuk kerja membuat rekomendasi perbaikan
yaitu Hasil pembangunan dan pemasangan instalasi yang tidak sesuai
dengan Standar pemasangan yang berlaku dan dokumen desain
instalasi dikumpulkan dan dibuat daftar. Standar pemasangan yang
berlaku dan dokumen desain instalasi untuk instalasi yang tidak sesuai
sebagaimana pada poin 4.1 dituliskan disamping daftar instalasi yang
tidak sesuai standar pemasangan. Cara perbaikan/penggantian instalasi
agar sesuai dengan standar pemasangan yang berlaku dituliskan untuk
setiap intalasi yang tidak sesuai standar. Untuk kriteria unjuk kerja
mengisi laporan analisi adalah Hasil analisis dicatat pada Form analisis
laporan hasil pembangunan dan pemasangan. Form analisis laporan
hasil pembangunan dan pemasangan ditandatangani.
BATASAN VARIABEL
1. Konteks Variabel
1.1. Perintah kerja adalah lembar penugasan dengan format sesuai
dengan kebijakan masing-masing perusahaan yang berisi
deskripsi penugasan bagi petugas pelaksana.
1.2. Prosedur/SOP adalah tata cara/prosedur yang dimiliki oleh
perusahaan/lembaga dalam pelaksanaan pembangunan dan
pemasangan rangkaian instalasi tenaga listrik.
1.3. Gambar pengawatan/pengkabelan adalah gambar teknik dalam
bentuk simbol-simbol peralatan listrik dan garis-garis yang
menggambarkan hubungan satu rangkaian listrik dengan
rangkaian listrik yang lain pada seluruh rangkaian instalasi
tenaga listrik.
1.4. Gambar Instalasi adalah gambar teknik dalam bentuk simbol-
simbol listrik yang memberikan gambaran terkait tata letak dari
peralatan listrik yang akan dipasang biasanya digabung dengan
denah bangunan untuk memperjelas lokasi peralatan listrik yang
akan dipasang.
1.5. Denah lokasi adalah gambar teknik yang memuat informasi terkait
lokasi titik.
1.6. Autonomous days adalah jumlah hari dimana suatu system tenaga
listrik offgrid dapat bertahan nyala dengan sumber listrik dari
battery tanpa ada supply dari pembangkit.
2. Peraturan yang Diperlukan
2.1.Undang-Undang 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan.
2.2. Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012 tentang Kegiatan
Usaha Penyediaan Tenaga Listrik sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012
tentang Kegiatan Usaha Penyediaan Tenaga Listrik.
2.3. Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012 tentang Usaha Jasa
Penunjang Tenaga Listrik.
2.4. Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 46
Tahun 2017 tentang Standardisasi Kompetensi Tenaga Teknik
Ketenagalistrikan.
2.5. Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 38
Tahun 2018 Tentang Tata Cara Akreditasi dan Sertifikasi
Ketenagalistrikan.
2.6. Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 13
Tahun 2020 tentang Penyediaan Infrastruktur Pengisian Listrik
untuk Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai.
2.7. Peraturan yang berlaku di Perusahaan.
3. Norma dan Standar
3.1. Norma
3.1.1. Kode Etik Pegawai
3.2. Standar
3.2.1. Penjelasan Persyaratan Umum Instalasi Listrik (PUIL).
3.2.2. SNI 7391:2008 Spesifikasi penerangan jalan di kawasan
perkotaan.
3.2.3. Standing Operation Procedure (SOP) sesuai dengan
perusahaan/lembaga.
4. Peralatan dan Perlengkapan
4.1. Peralatan
4.1.1. Alat tulis kantor (ATK)
4.1.2. Alat komunikasi
4.1.3. Alat pelindung diri (Alat Pelindung Diri)
4.1.4. Komputer dan sofware terkait pembangunan dan
pemasangan instalasi listrik
4.2. Perlengkapan
4.2.1. Form hasil pembangunan dan pemasangan rangkaian
4.2.2. Form Analisis hasil pembangunan dan pemasangan
rangkaian
4.2.3. Dokumen Standing Operation Procedure (SOP) dilokasi
uji kompetensi
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks Penilaian
1.1. Penilaian terkait dengan pengetahuan, keterampilan, dan sikap
kerja dalam menjalankan setiap kriteria unjuk kerja diujikan
ditempat kerja atau ditempat lain secara simulasi dengan
kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal
1.2. Penilaian secara umum dilakukan dengan cara uji tertulis, uji
lisan dan uji praktek/observasi lapangan
2. Persyaratan Kompetensi
2.1. Secara portofolio dapat menunjukkan bahwa pernah bekerja di
bidang teknis ketenagalistrikan atau memiliki sertifikat
pelatihan terkait dengan bidang teknis ketenagalistrikan atau
memiliki ijazah pendidikan yang terkait dengan bidang teknis
ketenagalistrikan.
3. Pengetahuan dan Keterampilan yang Diperlukan
3.1. Pengetahuan
3.1.1. Memahami SOP
3.1.2. Memahami Bahan listrik :
3.1.2.1. Konduktor
3.1.2.2. Isolator
3.1.3. Alat ukur dan pengukuran besaran listrik
3.1.3.1. Macam alat ukur listrik
3.1.3.2. Fungsi dan prinsip kerja alat ukur listrik
3.1.3.3. Penggunaan alat ukur listrik
3.1.4. Teori Dasar Listrik :
3.1.4.1. Arus bolak balik fasa satu
3.1.4.2. Arus bolak balik fasa tiga
3.1.4.3. Hukum Ohm
3.1.4.4. Hukum Kirchoff
3.1.4.5. Rangkaian Resistans
3.1.5. Memahami standar kontruksi penerangan jalan
umum.
3.1.6. Memahami instalasi dan perhitungan terkait
autonomous days untuk sumber tenaga listrik
offgrid menggunakan battery.
3.1.7. Mengenal dan memahami prinsip kerja material
listrik antara lain : Kabel, Kotak kontak, Papan
hubung bagi dan Kontrol (PHBK), MCB, Sekring,
Gawai Proteksi Arus Sisa (GPAS), Gawai Proteksi
Surja (GPS)/Aresster, LVCB, Pembumian, Baterry.
3.1.8. Memahami Standar Nasional Indonesia (SNI) dan
Persyaratan Umum instalasi Listrik (PUIL) terkait
dengan instalasi
3.2. Keterampilan
3.2.1. Mampu Menganalisis kesesuaian pembangunan dan
pemasangan dengan standar pemasangan yang
berlaku
3.2.2. Mampu memberikan informasi terkait dengan
perbaikan instalasi agar sesuai dengan standar
pemasangan yang berlaku.
3.2.3. Mampu membuat laporan analisis hasil pembangunan
dan pemasangan rangkaian instalasi
4. Sikap Kerja yang Diperlukan
4.1. Teliti
4.2. Disiplin
4.3. Melaksanakan tugas sesuai Prosedur/SOP dan perintah
kerja
4.4. Berintegritas
5. Aspek Penting
5.1. Mampu melaksanakan pekerjaan dengan konsisten di
tiap elemen kompetensi.
5.2. Mampu memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap
elemen kompetensi dengan menggunakan teknik teknik
dan standar yang berlaku.

5. Materi 5 : • M.71.143.03.036.2
Menganalisis Pemeriksaan dan Pengujian Sistem Penangkal /Penangkap
Petir pada Instalasi Tegangan Rendah.
Unit kompetensi ini berkaitan dengan pengetahuan, keterampilan dan
sikap dalam pelaksanaan kegiatan analisis Hasil Pemeriksaan dan
pengujian rangkaian pemasangan penangkal /penangkap petir pada
instalasi tegangan rendah.
Adapun elemen kompetensi yang harus dikuasai adalah menyiapkan
pelaksanaan analisis, analisis hasil perencanaan dan pelaksanaan,
melaksanakan analisis hasil pembangunan dan pemasangan instalasi,
membuat rekomendasi perbaikan, serta mengisi laporan analisis. Untuk
kriteria unjuk kerja menyiapkan pelaksanaan analisis adalah Perintah kerja
dipahami. Prosedur/SOP pelaksanaan analisis sesuai perintah kerja
dipahami. Gambar pengawatan/pengkabelan, gambar instalasi, denah
bangunan dan dokumen terkait instalasi dipahami. Dokumen form hasil
pembangunan dan pemasangan instalasi dipahami. Form checklist analisis
hasil pembangunan dan pemasangan instalasi disiapkan sesuai
Prosedur/SOP. Komunikasi dan koordinasi proses pelaksanaan kerja
dengan pihak lain yang terlibat dilaksanakan sesuai dengan Prosedur/SOP.
Untuk kriteria unjuk kerja analisis hasil dan perencanaan adalah Analisis
penentuan standar pemasangan sesuai dengan jenis atap bangunan
dilakukan. Analisis hasil Identifikasi peralatan penangkal petir (tipe,
ukuran ataujenisnya) sesuai desain dilakukan. Analisis hasil identifikasi
kawat penghantar pembumian sesuai desain dilakukan. Analisis hasil
identifikasi tipe earthing rod untuk pembumian sesuai desain dilakukan.
Analisis hasil Pengecekan fisik kelengkapan komponen instalasi
dilakukan. Untuk kriteria unjuk kerja melaksanakan analisis hasil
pembangunan dan pemasangan instalasi adalah Keberadaan tanda tangan
petugas instalatir pada form hasil pembangunan dan pemasangan instalasi
diperiksa. Analisis terhadap kesesuaian Pembangunan dan pemasangan
komponen instalasi dilakukan sesuai dengan standar pemasangan. Analisis
terhadap kesesuaian hasil Pengukuran resistensi pembumian dengan
standar. Selanjutnya, kriteria unjuk kerja membuat rekomendasi perbaikan
adalah Hasil pembangunan dan pemasangan instalasi yang tidak sesuai
dengan Standar pemasangan yang berlaku dan dokumen desain instalasi
dikumpulkan dan dibuat daftar. Standar pemasangan yang berlaku dan
dokumen desain instalasi untuk instalasi yang tidak sesuai sebagaimana
pada poin 4.1 dituliskan disamping daftar instalasi yang tidak sesuai
standar pemasangan. Cara perbaikan/penggantian instalasi agar sesuai
dengan standar pemasangan yang berlaku dituliskan untuk setiap intalasi
yang tidak sesuai standar. Terakhir, untuk kriteria unjuk kerja mengisi
laporan analisis adalah Hasil analisis dicatat pada Form analisis laporan
hasil pembangunan dan pemasangan. Form analisis laporan hasil
pembangunan dan pemasangan ditandatangani.
BATASAN VARIABEL
1. Konteks Variabel
1.1. Perintah kerja adalah lembar penugasan dengan format sesuai
dengan kebijakan masing-masing perusahaan yang berisi deskripsi
penugasan bagi petugas pelaksanan.
1.2. Prosedur/SOP adalah tata cara/prosedur yang dimiliki oleh
perusahaan/lembaga dalam pelaksanaan pekerjaan.
1.3. Gambar pengawatan/pengkabelan adalah gambar teknik dalam
bentuk simbol-simbol peralatan listrik dan garis-garis yang
menggambarkan hubungan satu rangkaian listrik dengan rangkaian
listrik yang lain pada seluruh rangkaian instalasi tenaga listrik.
1.4. Gambar Instalasi adalah gambar teknik dalam bentuk simbol-
simbol listrik yang memberikan gambaran terkait tata letak dari
peralatan listrik yang akan dipasang biasanya digabung dengan
denah bangunan untuk memperjelas lokasi peralatan listrik yang
akan dipasang.
1.5. Denah bangunan adalah gambar teknik yang memuat informasi
terkait pembagian ruang-ruangan pada bangunan.
1.6. Standar adalah standar pemasangan instalasi yang berlaku. Contoh
standar sesuai dengan PUIL 2011 atau SPLN, dll.
2. Peraturan yang Diperlukan
2.1. Undang-Undang 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan
2.2. Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012 tentang Kegiatan
Usaha Penyediaan Tenaga Listrik sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012
tentang Kegiatan Usaha Penyediaan Tenaga Listrik
2.3. Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012 tentang Usaha Jasa
Penunjang Tenaga Listrik
2.4. Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 46
Tahun 2017 tentang Standardisasi Kompetensi Tenaga Teknik
Ketenagalistrikan
2.5. Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 38
Tahun 2018 Tentang Tata Cara Akreditasi dan Sertifikasi
Ketenagalistrikan
2.6. Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 13
Tahun 2020 tentang Penyediaan Infrastruktur Pengisian Listrik
untuk Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai
2.7. Peraturan yang berlaku di Perusahaan
3. Norma dan Standar
3.1. Norma
3.1.1. Kode Etik Pegawai
3.2. Standar
3.2.1. Penjelasan Persyaratan Umum Instalasi Listrik (PUIL)
3.2.2. Standing Operation Procedure (SOP) sesuai dengan
perusahaan/lembaga
4. Peralatan dan Perlengkapan
4.1. Peralatan
4.1.1. Alat tulis kantor (ATK)
4.1.2. Alat komunikasi
4.1.3. Alat pelindung diri (Alat Pelindung Diri)
4.1.4. Komputer/Laptop
4.2. Perlengkapan
4.2.1. Form hasil pembangunan dan pemasangan rangkaian
instalasi
4.2.2. Form Analisis hasil pembangunan dan pemasangan
rangkaian instalasi
4.2.3. Dokumen standar pemasangan instalasi yang berlaku
4.2.4. Dokumen Standing Operation Procedure (SOP) dilokasi uji
kompetensi
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks Penilaian
1.1. Penilaian terkait dengan pengetahuan, keterampilan, dan sikap
kerja dalam menjalankan setiap kriteria unjuk kerja
1.2. Penilaian secara umum dilakukan dengan cara uji tertulis, uji
lisan dan uji praktek/observasi lapangan
2. Persyaratan Kompetensi
2.1. Secara portofolio dapat menunjukkan bahwa pernah bekerja di
bidang teknis ketenagalistrikan atau memiliki sertifikat pelatihan
terkait dengan bidang teknis ketenagalistrikan atau memiliki ijazah
pendidikan yang terkait dengan bidang teknis ketenagalistrikan.
3. Pengetahuan dan Keterampilan yang Diperlukan
3.1. Pengetahuan
3.1.1. Memahami SOP
3.1.2. Memahami Bahan listrik :
3.1.2.1. Konduktor
3.1.2.2. Isolator
3.1.3. Alat ukur dan pengukuran besaran listrik
3.1.3.1. Macam alat ukur listrik ( Earth tester, Insulation
tester)
3.1.3.2. Fungsi dan prinsip kerja alat ukur listrik
3.1.3.3. Penggunaan alat ukur listrik
3.1.4. Teori Dasar Listrik :
3.1.4.1. Arus bolak balik fasa satu
3.1.4.2. Arus bolak balik fasa tiga
3.1.4.3. Hukum Ohm
3.1.4.4. Hukum Kirchoff
3.1.4.5. Rangkaian Resistansi
3.1.5. Memahami prinsip kerja dan standar kontruksi
penangkal/penangkap petir
3.1.6. Memahami Standar Nasional Indonesia (SNI) dan
Persyaratan Umum instalasi Listrik (PUIL)
3.1.7. Memahami Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor
PER.02/MEN/1989 tentang Pengawasan Instalasi
Penyaluran Petir.
3.1.8. Memahami penggunaan software terkait pembangunan
dan pemasangan instalasi listrik.
3.2. Keterampilan
3.2.1. Mampu Menganalisis kesesuaian pembangunan dan
pemasangan dengan standar pemasangan yang berlaku
3.2.2. Mampu memberikan informasi terkait dengan perbaikan
pembangunan dan pemasangan instalasi agar sesuai
dengan standar pemasangan yang berlaku.
3.2.3. Mampu membuat laporan analisis hasil pembangunan
dan pemasangan rangkaian instalasi.
4. Sikap Kerja yang Diperlukan
4.1. Teliti
4.2. Disiplin
4.3. Melaksanakan tugas sesuai Prosedur/SOP dan perintah kerja
4.4. Berintegritas
5. Aspek Penting
5.1. Mampu melaksanakan pekerjaan dengan konsisten di tiap
elemen kompetensi
5.2. Mampu memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen
kompetensi dengan menggunakan teknik teknik dan standar yang
berlaku.
6. Materi 6 : • M.71.143.03.039.1
Menganalisis Hasil Pemeriksaan dan Pengujian Komponen dan Sirkit
Saluran Kabel Udara Tegangan Rendah (SKUTR) untuk Instalasi
Pemanfaatan Tenaga Listrik.
Unit kompetensi ini berkaitan dengan pengetahuan, keterampilan dan
sikap dalam pelaksanaan kegiatan Menganalisis Hasil Pemeriksaan dan
pengujian Komponen dan sirkit Saluran Kabel Udara Tegangan Rendah
(SKUTR) untuk instalasi pemanfaatan tenaga listrik.
Adapun elemen kompetensi yang harus dikuasai adalah menyiapkan
pelaksanaan analisis, analisis hasil dan perencanaan pelaksanaan,
melaksanakan analisis hasil pembangunan dan pemasangan instalasi,
membuat rekomendasi perbaikan, serta mengisi laporan analisis.
Untuk kriteria unjuk kerja menyiapkan pelaksanaan analisis adalah
Perintah kerja dipahami. Prosedur/SOP pelaksanaan analisis sesuai
perintah kerja dipahami. Gambar pengawatan/pengkabelan, gambar
instalasi, denah bangunan dan dokumen terkait instalasi dipahami.
Dokumen form hasil pembangunan dan pemasangan instalasi
dipahami. Form checklist analisis hasil pembangunan dan pemasangan
instalasi disiapkan sesuai Prosedur/SOP. Komunikasi dan koordinasi
proses pelaksanaan kerja dengan pihak lain yang terlibat dilaksanakan
sesuai dengan Prosedur/SOP. Untuk kriteria unjuk kerja analisis hasil
perencanaan dan pelaksanaan adalah Analisis hasil Identifikasi
Panjang saluran udara sesuai desain dilakukan . Analisis hasil
identifikasi kondisi lokasi dan jarak aman saluran dilakukan. Analisis
hasil identifikasi jenis saluran 3 fasa atau 1 fasa sesuai desain
dilakukan. Analisis hasil Identifikasi percabangan saluran sesuai
desain dilakukan. Analisis hasil Identifikasi material konduktor sesuai
desain dilakukan. Analisis hasil identifikasi system proteksi dan
pembatas arus saluran sesuai desain dilakukan. Analisis hasil
identifikasi jenis isolator sesuai desain dilakukan Analisis hasil.
Analisis hasil Identifikasi sistem pembumian sesuai desain dilakukan.
Untuk kriteria unjuk kerja melaksanakan analisis hasil pembangunan
dan pemasangan instalasi adalah Keberadaan tanda tangan petugas
instalatir pada form hasil pembangunan dan pemasangan instalasi
diperiksa. Analisis kesesuaian Pemasangan tiang SKUTR dilakukan
sesuai dengan desain dan standar pemasangan. Analisis kesesuaian
Pemasangan isolator dilakukan sesuai dengan standar pemasangan.
Analisis kesesuaian Pemasangan/penarikan kabel SKUTR dilakukan
sesuai dengan standar pemasangan. Analisis kesesuaian
penyambungan konduktor/kabel SKUTR dilakukan sesuai dengan
standar pemasangan. Analisis kesesuaian Pemasangan sistem
pembumian dan peralatan proteksi dilakukan sesuai dengan standar.
Analisis kesesuaian hasil Pengukuran tahanan isolasi antara tiang
dengan konduktor/kabel setiap fasa, pengukuran tahanan isolasi antar
fasa dengan standar dilakukan . Analisis kesesuaian Hasil pengukuran
tegangan ujung saluran distribusi dengan standar dilakukan. Untuk
kriteria unjuk kerja membuat rekomendasi perbaikan adalah Hasil
pembangunan dan pemasangan instalasi yang tidak sesuai dengan
Standar pemasangan yang berlaku dan dokumen desain instalasi
dikumpulkan dan dibuat daftar. Standar pemasangan yang berlaku dan
dokumen desain instalasi untuk instalasi yang tidak sesuai
sebagaimana pada poin 4.1 dituliskan disamping daftar instalasi yang
tidak sesuai standar pemasangan. Cara perbaikan/penggantian instalasi
agar sesuai dengan standar pemasangan yang berlaku dituliskan untuk
setiap intalasi yang tidak sesuai standar. Terakhir, untuk kriteria unjuk
kerja mengisi laporan analisis adalah Hasil analisis dicatat pada form
analisis laporan hasil pembangunan dan pemasangan. Form analisis
laporan hasil pembangunan dan pemasangan ditandatangani.
BATASAN VARIABEL
1. Konteks Variabel
1.1. Perintah kerja adalah lembar penugasan dengan format sesuai
dengan kebijakan masing-masing perusahaan yang berisi
deskripsi penugasan bagi petugas pelaksana.
1.2. Prosedur/SOP adalah tata cara/prosedur yang dimiliki oleh
perusahaan/lembaga dalam pelaksanaan pembangunan dan
pemasangan rangkaian instalasi tenaga listrik.
1.3. Gambar pengawatan/pengkabelan adalah gambar teknik dalam
bentuk simbol-simbol peralatan listrik dan garis-garis yang
menggambarkan hubungan satu rangkaian listrik dengan
rangkaian listrik yang lain pada seluruh rangkaian instalasi
tenaga listrik.
1.4. Denah lokasi adalah gambar teknik yang memuat informasi
terkait lokasi titik dari tiang dan saluran tegangan menengah.
2. Peraturan yang Diperlukan
2.1. Undang-Undang 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan
2.2. Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012 tentang Kegiatan
Usaha Penyediaan Tenaga Listrik sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012
tentang Kegiatan Usaha Penyediaan Tenaga Listrik
2.3. Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012 tentang Usaha Jasa
Penunjang Tenaga Listrik
2.4. Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 46
Tahun 2017 tentang Standardisasi Kompetensi Tenaga Teknik
Ketenagalistrikan
2.5. Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 38
Tahun 2018 Tentang Tata Cara Akreditasi dan Sertifikasi
Ketenagalistrikan
2.6. Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 13
Tahun 2020 tentang Penyediaan Infrastruktur Pengisian Listrik
untuk Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai
2.7. Peraturan yang berlaku di Perusahaan
3. Norma dan Standar
3.1. Norma
3.1.1. Kode Etik Pegawai
3.2. Standar
3.2.1. Penjelasan Persyaratan Umum Instalasi Listrik (PUIL)
3.2.2. Standing Operation Procedure (SOP) sesuai dengan
perusahaan/lembaga
3.2.3. Kriteria Disain Enjinering Konstruksi Jaringan Distribusi
Tenaga Listrik PT. PLN (Persero).
3.2.4. Material sesuai dengan Standar Nasional Indonesia (SNI).
4. Peralatan dan Perlengkapan
4.1. Peralatan
4.1.1. Alat tulis kantor (ATK)
4.1.2. Alat komunikasi
4.1.3. Alat pelindung diri (Alat Pelindung Diri)
4.1.4. Komputer/Laptop
4.2. Perlengkapan
4.2.1. Form hasil pembangunan dan pemasangan rangkaian
instalasi
4.2.2. Form analisis hasil pembangunan dan pemasangan
rangkaian instalasi
4.2.3. Dokumen standar pemasangan instalasi yang berlaku
4.2.4. Dokumen Standing Operation Procedure (SOP) dilokasi
uji kompetensi
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks Penilaian
1.1. Penilaian terkait dengan pengetahuan, keterampilan, dan sikap
kerja dalam menjalankan setiap kriteria unjuk kerja diujikan
ditempat kerja atau ditempat lain secara simulasi dengan
kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.
1.2. Penilaian secara umum dilakukan dengan cara uji tertulis, uji
lisan dan uji praktek/observasi lapangan.
2. Persyaratan Kompetensi
2.1. Secara portofolio dapat menunjukkan bahwa pernah bekerja di
bidang teknis ketenagalistrikan atau memiliki sertifikat
pelatihan terkait dengan bidang teknis ketenagalistrikan atau
memiliki ijazah pendidikan yang terkait dengan bidang teknis
ketenagalistrikan.
3. Pengetahuan dan Keterampilan yang Diperlukan
3.1. Pengetahuan
3.1.1. Memahami SOP
3.1.2. Memahami Bahan listrik :
3.1.2.1. Konduktor
3.1.2.2. Isolator
3.1.3. Alat ukur dan pengukuran besaran listrik
3.1.3.1. Macam alat ukur listrik
3.1.3.2. Fungsi dan prinsip kerja alat ukur listrik
3.1.3.3. Penggunaan alat ukur listrik
3.1.4. Teori Dasar Listrik :
3.1.4.1. Arus bolak balik fasa satu
3.1.4.2. Arus bolak balik fasa tiga
3.1.4.3. Hukum Ohm
3.1.4.4. Hukum Kirchoff
3.1.4.5. Rangakaian Resistansi, Induktasi , Kapasitansi
dan Impedansi
3.1.5. Memahami kontruksi SKUTR
3.1.6. Memahami cara kerja material listrik antara lain : Kabel,
MCB, Sekring, Gawai Proteksi Arus Sisa (GPAS),
Gawai Proteksi Surja (GPS)/Aresster, Pembumian.
3.1.7. Memahami Standar Nasional Indonesia (SNI) dan
Persyaratan Umum instalasi Listrik (PUIL) dan standar
lain terkait dengan motor listrik.
3.2. Keterampilan
3.2.1. Mampu Menganalisis kesesuaian pembangunan dan
pemasangan dengan standar pemasangan yang berlaku.
3.2.2. Mampu memberikan informasi terkait dengan perbaikan
instalasi agar sesuai dengan standar pemasangan yang
berlaku.
3.2.3. Mampu membuat laporan analisis hasil pembangunan
dan pemasangan rangkaian instalasi.
4. Sikap Kerja yang Diperlukan
4.1. Teliti
4.2. Disiplin
4.3. Melaksanakan tugas sesuai Prosedur/SOP dan perintah kerja
4.4. Berintegritas
5. Aspek Penting
5.1. Mampu melaksanakan pekerjaan dengan konsisten di tiap
elemen kompetensi
5.2. Mampu memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen
kompetensi dengan menggunakan teknik teknik dan standar
yang berlaku.
Surabaya, 29 Januari 2022
Yang membuat Laporan

Andreas Wijaya

DIKETAHUI

Ketua Program Studi PENGAJAR / INSTRUKTUR

stempel

Dr. Istiyo Winarno, S.T., M.T Bpk. Rachmadi Setiawan


NIK. 01285 D377.1.00.M096.12.2021
PHOTO KEGIATAN DIKLAT VOKASIONAL (KELAS & LAPANGAN)
Sebagai Lampiran Daftar Hadir

NAMA : Andreas Wijaya


NIM : 20180230040
HARI : Sabtu TANGGAL : 29 Januari 2022
BIDANG : IPTL TR Subbidang Pemeriksaan dan Pengujian
NAMA INSTRUKTUR : Bpk. Rachmadi Setiawan Noreg. Sertifikat : D377.1.00.M096.12.2
021

➢ Hari Ke-6
PRAKTEK LAPANGAN DIKLAT VOKASIONAL

NAMA : Andreas Wijaya


NIM : 20180230040
HARI/TANGGAL : kamis/ 10 Februari 2022
BIDANG : IPTL TR Subbidang Pembangunan dan Pemasangan NAMA
INSTRUKTUR : 1. Bpk. Imam Noreg. Sertifikat :
2. Bpk. Ari Noreg. Sertifikat :
Kode Unit :

F.43.142.01.KUALIFIKASI.3.MANTER : Melaksanakan Pembangunan dan


Pemasangan Komponen Dan Sirkit
Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik
Tegangan Rendah.

I. PERALATAN
No. Alat Kerja Jumlah Satuan Checklist
1 Tang Kombinasi 1 Buah √
2 Tang Potong 1 Buah √
3 Test pen 1 Buah √
4 Obeng Set 1 Set √

II. ALAT UKUR

No. Alat Ukur Jumlah Satuan Checklist


1 AVO Meter 1 Buah √
2 Roll Meter 1 Buah √
3 Insulation Tester 1 Buah √

III. KELENGKAPAN K3
Alat Pelindung Diri
No. Jumlah Satuan Checklist
(APD)
1 Helm Pengaman 1 Buah √
2 Sepatu Safety 1 Pasang √
3 Wearpack (Baju 1 Buah √
Kerja )
4 Sarung Tangan 1 Pasang √
5 Masker 1 Buah √
IV. MATERIAL

No Material Jumlah Satuan Checklist


1. Kabel NYM 3x4mm 1 Meter √
2. Kabel NYA Hitam 1,5mm 3,5 Meter √
3. Kabel NYA Biru 1,5mm 3,5 Meter √
4. Kabel NYA Kuning garis hijau 1,5mm 1 Meter √
5. Pipa PVC 5/8 2 Meter √
6. Pipa Keni 1 Buah √
7. Klem 5/8 10 Buah √
8. Isolasi 1 Buah √
9. T Dus cabang 4 3 Buah √
10. Inbow Dus 3 Buah √
11. Fitting 3 Buah √
12. Sakelar tunggal 1 Buah √
13. Sakelar seri 1 Buah √
14. Stopkontak 1 Buah √
15. Box MCB 1 Buah √
16. MCB 4A 1 Buah √
17. MCB 6A 1 Buah √
18. MCB 16A 1 Buah √
19. Lampu 3 Buah √

V. TUJUAN KERJA :
1. Persiapan Pembangunan TUK
➢ Pembelian bahan
➢ Pemasangan triplek
2. Persiapan dan Pengecekan Alat dan Bahan Untuk Pembangunan dan Pemasangan IPTL
➢ Menyiapkan alat dan bahan
➢ Mengecek kondisi alat termasuk alat ukur dan APD sesuai dengan SOP dan PUIL
2011

VI. LANGKAH KERJA :


1. Menyiapkan Pelaksanaan
2. Pelaksanaan koordinasi
3. Melaksanakan persiapan
4. Melaksanakan Pekerjaansesuai starndart
5. Mengatasi Pemasalahan
6. Mengisi laporan hasil
7. Membuat laporan
VII. FOTO KEGIATAN PRAKTEK

Hari pertama kegiatan praktikum dengan memasang instalasi listrik.


pemasangan instalasi listrik diawali dengan pemasangan instalasi listrik dengan 3 buah
lampu, 1 saklar ganda, 1 saklar tunggal, 1 stop kontak. Pemasangan berikut juga
termasuk dengan pipa jalur kabel , teodus dan MCB.

Penanggung Jawab Kamis, 10 februari 2022


Yang membuat Laporan

Dr. Istiyo Winarno, S.T., M.T Andreas Wijaya


PRAKTEK LAPANGAN DIKLAT VOKASIONAL

NAMA : Andreas Wijaya


NIM : 20180230040
HARI/TANGGAL : jumat / 11 Februari 2022
BIDANG : IPTL TR Subbidang Pembangunan dan Pemasangan
NAMA INSTRUKTUR : 1. Bpk. Imam Noreg. Sertifikat :
2. Bpk. Ari Noreg. Sertifikat :
Kode Unit :

F.43.142.01.KUALIFIKASI.3.MANTER : Melaksanakan Pembangunan dan


Pemasangan Komponen Dan Sirkit
Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik
Tegangan Rendah.

I. PERALATAN
No. Alat Kerja Jumlah Satuan Checklist
1 Tang Kombinasi 1 Buah √
2 Tang Potong 1 Buah √
3 Test pen 1 Buah √
4 Obeng Set 1 Set √

II. ALAT UKUR

No. Alat Ukur Jumlah Satuan Checklist


1 AVO Meter 1 Buah √
2 Roll Meter 1 Buah √
3 Insulation Tester 1 Buah √

III. KELENGKAPAN K3
Alat Pelindung Diri
No. Jumlah Satuan Checklist
(APD)
1 Helm Pengaman 1 Buah √
2 Sepatu Safety 1 Pasang √
3 Wearpack (Baju 1 Buah √
Kerja )
4 Sarung Tangan 1 Pasang √
5 Masker 1 Buah √
IV. MATERIAL

No Material Jumlah Satuan Checklist


1. Kabel NYM 3x4mm 1 Meter √
2. Kabel NYA Hitam 1,5mm 3,5 Meter √
3. Kabel NYA Biru 1,5mm 3,5 Meter √
4. Kabel NYA Kuning garis hijau 1,5mm 1 Meter √
5. Pipa PVC 5/8 2 Meter √
6. Pipa Keni 1 Buah √
7. Klem 5/8 10 Buah √
8. Isolasi 1 Buah √
9. T Dus cabang 4 3 Buah √
10. Inbow Dus 3 Buah √
11. Fitting 3 Buah √
12. Sakelar tunggal 1 Buah √
13. Sakelar seri 1 Buah √
14. Stopkontak 1 Buah √
15. Box MCB 1 Buah √
16. MCB 4A 1 Buah √
17. MCB 6A 1 Buah √
18. MCB 16A 1 Buah √
19. Lampu 3 Buah √

V. TUJUAN KERJA :
3. Persiapan Pembangunan TUK
➢ Pembelian bahan
➢ Pemasangan triplek
4. Persiapan dan Pengecekan Alat dan Bahan Untuk Pembangunan dan Pemasangan IPTL
➢ Menyiapkan alat dan bahan
➢ Mengecek kondisi alat termasuk alat ukur dan APD sesuai dengan SOP dan PUIL
2011

VI. LANGKAH KERJA :


a. Menyiapkan Pelaksanaan
b. Pelaksanaan koordinasi
c. Melaksanakan persiapan
d. Melaksanakan Pekerjaansesuai starndart
e. Mengatasi Pemasalahan
f. Mengisi laporan hasil
g. Membuat laporan
VII. FOTO KEGIATAN PRAKTEK

Jumat tanggal 11 februari 2022 dilakuakn pengecekan kabel dan pembenahan


sambungan pada instalasi listri ditemukan beberapa kesalahan dalam jalur fasa dan
netral pada fiting lampu dikarenakan sabungan netral yang segarusnya di sebelah
kanan tertukar dengan posisi netral.

Penanggung Jawab Jumat, 11 Februari 2022


Yang membuat Laporan

Dr. Istiyo Winarno, S.T., M.T Andreas Wijaya


PRAKTEK LAPANGAN DIKLAT VOKASIONAL

NAMA : Andreas Wijaya


NIM : 20180230040
HARI/TANGGAL : sabtu / 12 Februari 2022
BIDANG : IPTL TR Subbidang Pembangunan dan Pemasangan
NAMA INSTRUKTUR : 1. Bpk. Imam Noreg. Sertifikat :
2. Bpk. Ari Noreg. Sertifikat :
Kode Unit :

F.43.142.01.KUALIFIKASI.3.MANTER : Melaksanakan Pembangunan dan


Pemasangan Komponen Dan Sirkit
Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik
Tegangan Rendah.

I. PERALATAN
No. Alat Kerja Jumlah Satuan Checklist
1 Tang Kombinasi 1 Buah √
2 Tang Potong 1 Buah √
3 Test pen 1 Buah √
4 Obeng Set 1 Set √

II. ALAT UKUR

No. Alat Ukur Jumlah Satuan Checklist


1 AVO Meter 1 Buah √
2 Roll Meter 1 Buah √
3 Insulation Tester 1 Buah √

III. KELENGKAPAN K3
Alat Pelindung Diri
No. Jumlah Satuan Checklist
(APD)
1 Helm Pengaman 1 Buah √
2 Sepatu Safety 1 Pasang √
3 Wearpack (Baju 1 Buah √
Kerja )
4 Sarung Tangan 1 Pasang √
5 Masker 1 Buah √
IV. MATERIAL

No Material Jumlah Satuan Checklist


1. Kabel NYM 3x4mm 1 Meter √
2. Kabel NYA Hitam 1,5mm 3,5 Meter √
3. Kabel NYA Biru 1,5mm 3,5 Meter √
4. Kabel NYA Kuning garis hijau 1,5mm 1 Meter √
5. Pipa PVC 5/8 2 Meter √
6. Pipa Keni 1 Buah √
7. Klem 5/8 10 Buah √
8. Isolasi 1 Buah √
9. T Dus cabang 4 3 Buah √
10. Inbow Dus 3 Buah √
11. Fitting 3 Buah √
12. Sakelar tunggal 1 Buah √
13. Sakelar seri 1 Buah √
14. Stopkontak 1 Buah √
15. Box MCB 1 Buah √
16. MCB 4A 1 Buah √
17. MCB 6A 1 Buah √
18. MCB 16A 1 Buah √
19. Lampu 3 Buah √

V. TUJUAN KERJA :
5. Persiapan Pembangunan TUK
➢ Pembelian bahan
➢ Pemasangan triplek
6. Persiapan dan Pengecekan Alat dan Bahan Untuk Pembangunan dan Pemasangan IPTL
➢ Menyiapkan alat dan bahan
➢ Mengecek kondisi alat termasuk alat ukur dan APD sesuai dengan SOP dan PUIL
2011

VI. LANGKAH KERJA :


a. Menyiapkan Pelaksanaan
b. Pelaksanaan koordinasi
c. Melaksanakan persiapan
d. Melaksanakan Pekerjaansesuai starndart
e. Mengatasi Pemasalahan
f. Mengisi laporan hasil
g. Membuat laporan
VII. FOTO KEGIATAN PRAKTEK

Melakukan pengukuran hambatan pada jalur instalasi disini ditemukan kendala yaitu kabel
netral dan groud terjadi hubung singkat penyebabnya adalah jalur ground dan netral pada
KWH meter menjadi satu, karena hal tersebut pada saat pengujian kabel groud pada KWH
harus dilepas terlebih dahulu agar mengetahui jumlah hambatannya.

Penanggung Jawab sabtu, 12 Februari 2022


Yang membuat Laporan

Dr. Istiyo Winarno, S.T., M.T Andreas Wijaya


PRAKTEK LAPANGAN DIKLAT VOKASIONAL

NAMA : Andreas Wijaya


NIM : 20180230040
HARI/TANGGAL : Senin / 14 Februari 2022
BIDANG : IPTL TR Subbidang Pembangunan dan Pemasangan
NAMA INSTRUKTUR : 1. Bpk. Imam Noreg. Sertifikat :
2. Bpk. Ari Noreg. Sertifikat :
Kode Unit :

F.43.142.01.KUALIFIKASI.3.MANTER : Melaksanakan Pembangunan dan


Pemasangan Komponen Dan Sirkit
Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik
Tegangan Rendah.

VIII. PERALATAN
No. Alat Kerja Jumlah Satuan Checklist
1 Tang Kombinasi 1 Buah √
2 Tang Potong 1 Buah √
3 Test pen 1 Buah √
4 Obeng Set 1 Set √

IX. ALAT UKUR

No. Alat Ukur Jumlah Satuan Checklist


1 AVO Meter 1 Buah √
2 Roll Meter 1 Buah √
3 Insulation Tester 1 Buah √

X. KELENGKAPAN K3
Alat Pelindung Diri
No. Jumlah Satuan Checklist
(APD)
1 Helm Pengaman 1 Buah √
2 Sepatu Safety 1 Pasang √
3 Wearpack (Baju 1 Buah √
Kerja )
4 Sarung Tangan 1 Pasang √
5 Masker 1 Buah √
XI. MATERIAL

No Material Jumlah Satuan Checklist


1. Kabel NYM 3x4mm 1 Meter √
2. Kabel NYA Hitam 1,5mm 3,5 Meter √
3. Kabel NYA Biru 1,5mm 3,5 Meter √
4. Kabel NYA Kuning garis hijau 1,5mm 1 Meter √
5. Pipa PVC 5/8 2 Meter √
6. Pipa Keni 1 Buah √
7. Klem 5/8 10 Buah √
8. Isolasi 1 Buah √
9. T Dus cabang 4 3 Buah √
10. Inbow Dus 3 Buah √
11. Fitting 3 Buah √
12. Sakelar tunggal 1 Buah √
13. Sakelar seri 1 Buah √
14. Stopkontak 1 Buah √
15. Box MCB 1 Buah √
16. MCB 4A 1 Buah √
17. MCB 6A 1 Buah √
18. MCB 16A 1 Buah √
19. Lampu 3 Buah √

XII. TUJUAN KERJA :


7. Persiapan Pembangunan TUK
➢ Pembelian bahan
➢ Pemasangan triplek
8. Persiapan dan Pengecekan Alat dan Bahan Untuk Pembangunan dan Pemasangan IPTL
➢ Menyiapkan alat dan bahan
➢ Mengecek kondisi alat termasuk alat ukur dan APD sesuai dengan SOP dan PUIL
2011

XIII. LANGKAH KERJA :


a. Menyiapkan Pelaksanaan
b. Pelaksanaan koordinasi
c. Melaksanakan persiapan
d. Melaksanakan Pekerjaansesuai starndart
e. Mengatasi Pemasalahan
f. Mengisi laporan hasil
g. Membuat laporan
XIV. FOTO KEGIATAN PRAKTEK

Melakukan pemeriksaan pada sambungan KWH meter dan mencoba membuat


sambungan kabel yang baik pada setiap teodus agar bisa sesuai dengan standar puil yang
berlaku sebagai contoh pada sambungan atau pluntiran kabel tidak terdapat renggang.

Penanggung Jawab Senin, 14 Februari 2022


Yang membuat Laporan

Dr. Istiyo Winarno, S.T., M.T Andreas Wijaya


PRAKTEK LAPANGAN DIKLAT VOKASIONAL

NAMA : Andreas Wijaya


NIM : 20180230040
HARI/TANGGAL : Selasa / 15 Februari 2022
BIDANG : IPTL TR Subbidang Pembangunan dan Pemasangan
NAMA INSTRUKTUR : 1. Bpk. Imam Noreg. Sertifikat :
2. Bpk. Ari Noreg. Sertifikat :
Kode Unit :

F.43.142.01.KUALIFIKASI.3.MANTER : Melaksanakan Pembangunan dan


Pemasangan Komponen Dan Sirkit
Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik
Tegangan Rendah.

XV. PERALATAN
No. Alat Kerja Jumlah Satuan Checklist
1 Tang Kombinasi 1 Buah √
2 Tang Potong 1 Buah √
3 Test pen 1 Buah √
4 Obeng Set 1 Set √

XVI. ALAT UKUR

No. Alat Ukur Jumlah Satuan Checklist


1 AVO Meter 1 Buah √
2 Roll Meter 1 Buah √
3 Insulation Tester 1 Buah √

XVII. KELENGKAPAN K3
Alat Pelindung Diri
No. Jumlah Satuan Checklist
(APD)
1 Helm Pengaman 1 Buah √
2 Sepatu Safety 1 Pasang √
3 Wearpack (Baju 1 Buah √
Kerja )
4 Sarung Tangan 1 Pasang √
5 Masker 1 Buah √
XVIII. MATERIAL

No Material Jumlah Satuan Checklist


1. Kabel NYM 3x4mm 1 Meter √
2. Kabel NYA Hitam 1,5mm 3,5 Meter √
3. Kabel NYA Biru 1,5mm 3,5 Meter √
4. Kabel NYA Kuning garis hijau 1,5mm 1 Meter √
5. Pipa PVC 5/8 2 Meter √
6. Pipa Keni 1 Buah √
7. Klem 5/8 10 Buah √
8. Isolasi 1 Buah √
9. T Dus cabang 4 3 Buah √
10. Inbow Dus 3 Buah √
11. Fitting 3 Buah √
12. Sakelar tunggal 1 Buah √
13. Sakelar seri 1 Buah √
14. Stopkontak 1 Buah √
15. Box MCB 1 Buah √
16. MCB 4A 1 Buah √
17. MCB 6A 1 Buah √
18. MCB 16A 1 Buah √
19. Lampu 3 Buah √

XIX. TUJUAN KERJA :


9. Persiapan Pembangunan TUK
➢ Pembelian bahan
➢ Pemasangan triplek
10. Persiapan dan Pengecekan Alat dan Bahan Untuk Pembangunan dan Pemasangan IPTL
➢ Menyiapkan alat dan bahan
➢ Mengecek kondisi alat termasuk alat ukur dan APD sesuai dengan SOP dan PUIL
2011

XX. LANGKAH KERJA :


a. Menyiapkan Pelaksanaan
b. Pelaksanaan koordinasi
c. Melaksanakan persiapan
d. Melaksanakan Pekerjaansesuai starndart
e. Mengatasi Pemasalahan
f. Mengisi laporan hasil
g. Membuat laporan
XXI. FOTO KEGIATAN PRAKTEK

Melakukan pengujian jalur kabel dimulai dengan jalur netral dari KWHmeter menuju
ke instalasi listrik kemudian memastikan jalur kabel metral dan fasa tidak terhubung, lalu
memrikasa jalur netral dan fasa pada fiting lampu dan juga dilanjutkan dengan menguji
jalur ground pada KWH meter menuju ke stopkontak.

Penanggung Jawab Selasa, 15 Februari 2022


Yang membuat Laporan

Dr. Istiyo Winarno, S.T., M.T Andreas Wijaya


PRAKTEK LAPANGAN DIKLAT VOKASIONAL

NAMA : Andreas Wijaya


NIM : 20180230040
HARI/TANGGAL : Rabu / 16 Februari 2022
BIDANG : IPTL TR Subbidang Pembangunan dan Pemasangan
NAMA INSTRUKTUR : 1. Bpk. Imam Noreg. Sertifikat :
2. Bpk. Ari Noreg. Sertifikat :
Kode Unit :

F.43.142.01.KUALIFIKASI.3.MANTER : Melaksanakan Pembangunan dan


Pemasangan Komponen Dan Sirkit
Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik
Tegangan Rendah.

XXII. PERALATAN
No. Alat Kerja Jumlah Satuan Checklist
1 Tang Kombinasi 1 Buah √
2 Tang Potong 1 Buah √
3 Test pen 1 Buah √
4 Obeng Set 1 Set √

XXIII. ALAT UKUR

No. Alat Ukur Jumlah Satuan Checklist


1 AVO Meter 1 Buah √
2 Roll Meter 1 Buah √
3 Insulation Tester 1 Buah √

XXIV. KELENGKAPAN K3
Alat Pelindung Diri
No. Jumlah Satuan Checklist
(APD)
1 Helm Pengaman 1 Buah √
2 Sepatu Safety 1 Pasang √
3 Wearpack (Baju 1 Buah √
Kerja )
4 Sarung Tangan 1 Pasang √
5 Masker 1 Buah √
XXV. MATERIAL

No Material Jumlah Satuan Checklist


1. Kabel NYM 3x4mm 1 Meter √
2. Kabel NYA Hitam 1,5mm 3,5 Meter √
3. Kabel NYA Biru 1,5mm 3,5 Meter √
4. Kabel NYA Kuning garis hijau 1,5mm 1 Meter √
5. Pipa PVC 5/8 2 Meter √
6. Pipa Keni 1 Buah √
7. Klem 5/8 10 Buah √
8. Isolasi 1 Buah √
9. T Dus cabang 4 3 Buah √
10. Inbow Dus 3 Buah √
11. Fitting 3 Buah √
12. Sakelar tunggal 1 Buah √
13. Sakelar seri 1 Buah √
14. Stopkontak 1 Buah √
15. Box MCB 1 Buah √
16. MCB 4A 1 Buah √
17. MCB 6A 1 Buah √
18. MCB 16A 1 Buah √
19. Lampu 3 Buah √

XXVI. TUJUAN KERJA :


11. Persiapan Pembangunan TUK
➢ Pembelian bahan
➢ Pemasangan triplek
12. Persiapan dan Pengecekan Alat dan Bahan Untuk Pembangunan dan Pemasangan IPTL
➢ Menyiapkan alat dan bahan
➢ Mengecek kondisi alat termasuk alat ukur dan APD sesuai dengan SOP dan PUIL
2011

XXVII. LANGKAH KERJA :


a. Menyiapkan Pelaksanaan
b. Pelaksanaan koordinasi
c. Melaksanakan persiapan
d. Melaksanakan Pekerjaansesuai starndart
e. Mengatasi Pemasalahan
f. Mengisi laporan hasil
g. Membuat laporan
XXVIII. FOTO KEGIATAN PRAKTEK

Memulai percobaan dengan earthtester, percobaan dimulai dengan peasangan pasak


grounding pada alat kemudian dicoba hingga menunjukan hasil dari erath tester tersebut
pada saat pengujian terdapat beberapa masalah yang kendala tersebut dikarenakan umur
dari earthtester yang sudah lama maka hasil dari pengukuran kurang akurat.

Penanggung Jawab Rabu, 16 Februari 2022


Yang membuat Laporan

Dr. Istiyo Winarno, S.T., M.T Andreas Wijaya


PRAKTEK LAPANGAN DIKLAT VOKASIONAL

NAMA : Andreas Wijaya


NIM : 20180230040
HARI/TANGGAL : Jumat / 18 Februari 2022
BIDANG : IPTL TR Subbidang Pembangunan dan Pemasangan
NAMA INSTRUKTUR : 1. Bpk. Imam Noreg. Sertifikat :
2. Bpk. Ari Noreg. Sertifikat :
Kode Unit :

F.43.142.01.KUALIFIKASI.3.MANTER : Melaksanakan Pembangunan dan


Pemasangan Komponen Dan Sirkit
Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik
Tegangan Rendah.

XXIX. PERALATAN
No. Alat Kerja Jumlah Satuan Checklist
1 Tang Kombinasi 1 Buah √
2 Tang Potong 1 Buah √
3 Test pen 1 Buah √
4 Obeng Set 1 Set √

XXX. ALAT UKUR

No. Alat Ukur Jumlah Satuan Checklist


1 AVO Meter 1 Buah √
2 Roll Meter 1 Buah √
3 Insulation Tester 1 Buah √

XXXI. KELENGKAPAN K3
Alat Pelindung Diri
No. Jumlah Satuan Checklist
(APD)
1 Helm Pengaman 1 Buah √
2 Sepatu Safety 1 Pasang √
3 Wearpack (Baju 1 Buah √
Kerja )
4 Sarung Tangan 1 Pasang √
5 Masker 1 Buah √
XXXII. MATERIAL

No Material Jumlah Satuan Checklist


1. Kabel NYM 3x4mm 1 Meter √
2. Kabel NYA Hitam 1,5mm 3,5 Meter √
3. Kabel NYA Biru 1,5mm 3,5 Meter √
4. Kabel NYA Kuning garis hijau 1,5mm 1 Meter √
5. Pipa PVC 5/8 2 Meter √
6. Pipa Keni 1 Buah √
7. Klem 5/8 10 Buah √
8. Isolasi 1 Buah √
9. T Dus cabang 4 3 Buah √
10. Inbow Dus 3 Buah √
11. Fitting 3 Buah √
12. Sakelar tunggal 1 Buah √
13. Sakelar seri 1 Buah √
14. Stopkontak 1 Buah √
15. Box MCB 1 Buah √
16. MCB 4A 1 Buah √
17. MCB 6A 1 Buah √
18. MCB 16A 1 Buah √
19. Lampu 3 Buah √
XXXIII. TUJUAN KERJA :
13. Persiapan Pembangunan TUK
➢ Pembelian bahan
➢ Pemasangan triplek
14. Persiapan dan Pengecekan Alat dan Bahan Untuk Pembangunan dan Pemasangan IPTL
➢ Menyiapkan alat dan bahan
➢ Mengecek kondisi alat termasuk alat ukur dan APD sesuai dengan SOP dan PUIL 2011

XXXIV. LANGKAH KERJA :


a. Menyiapkan Pelaksanaan
b. Pelaksanaan koordinasi
c. Melaksanakan persiapan
d. Melaksanakan Pekerjaansesuai starndart
e. Mengatasi Pemasalahan
f. Mengisi laporan hasil
g. Membuat laporan
XXXV. FOTO KEGIATAN PRAKTEK
Pada hari terakhir dilakukan pembongkaran pada papan kerja, pada waktu pembongkaran sendiri
tidak ditemukan masalah yang serius hanya beberapa komponen instalasi listrik yang mengalami
sedikit kerusakan karena penggunaan selama praktikum berlangsung.

Penanggung Jawab Jumat, 18 Februari 2022


Yang membuat Laporan

Dr. Istiyo Winarno, S.T., M.T Andreas Wijaya


Kesimpulan :

Pada saat praktikum pemasangan instalasi listrik diperlukan ketelitian dalam memeperhatikan
penempatan jalur fasa dan jalur netral netral. Waktu pengujian hambatan ditemukan permasalahan
berupa penempatan jalur fasa dan netral di fitting lampu kejadian tersebut dapat diatasi dengan solusi :
• Merubah kabel yang masuk pada fitting lampu.
Kemudian Ketika percobaan pengujian pada pentanahan ditemukan beberapa permasalahan antara lain
yaitu:
• Earth tester yang digunakan sudah umur
• Sintem pentanahan yang memiliki hasil pengukuran tidak sesuai dengan ketetapan.
Hal tersebut membuat pengujian memberikan hasil yang kurang bagus dikarenakan earth tester dan
sistem pentanahan yang kurang memadai.

Anda mungkin juga menyukai