ANDREAS WIJAYA
20180230040
LAPORAN HARIAN KEGIATAN DIKLAT VOKASIONAL
Mahasiswa Elektro Universitas Hang Tuah
NIM : 20180230040
❖ Daftar Isi
Bab 1 : Pendahuluan
1.1 Umum
1.2 Tujuan buku pedoman
1.3 Ruang lingkup
1.4 Lain-lain
Andreas Wijaya
DIKETAHUI
Ketua Program Studi PENGAJAR / INSTRUKTUR
stempel
NIM : 20180230040
Andreas Wijaya
DIKETAHUI
Ketua Program Studi PENGAJAR / INSTRUKTUR
NIM : 20180230040
2. F.43.142.00.003.1
Mengkoordinir pembangunan dan pemasangan komponen dan sikrit
instalasi pemanfaatan tenaga listrik
3. F.43.142.00.004.1
Mensupervisi Pembangunan dan Pemasangan Komponen dan Sirkit
Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik
Jelaskan apa yang saudara pahami setelah mengikuti paparan Instruktur Pemateri / Pelatihan Praktek
Lapangan (*) serta laporkan jika terdapat hal-hal yang terjadi pada saat melaksanakan kegiatan praktek
lapangan.
1. Materi 1 : • F.43.142.03.028.1
Melaksanakan Pembangunan Dan Pemasangan Komponen Dan Sirkit
instalasi pemanfaatan tenaga listrik Tegangan Rendah.
• ELCB (Earth Leakage Circuit Breaker) /GPAS (Gawai Proteksi Arus Sisa)
digunakan untuk mengamankan ketika terjadi arus bocor. Standar IEC
menetapkan pemasangan gawai arus bocor dengan sensitifitas 30 mA jika
pengaman manusia dibutuhkan. Gawai arus bocor akan otomatis trip
apabila arus bocor yang terdeteksi melebihi ambang batas 30 mA.
30 mA untuk Pengaman Terhadap manusia (kontak langsung)
300 mA - 500 mA untuk pengaman terhadap bahaya api dan kontak tidak
langsung.
4.2. Perlengkapan
4.2.1. Material instalasi
4.2.2. Form hasil pembangunan dan pemasangan
4.2.3. Dokumen Standing Operation Procedure (SOP) dilokasi
uji kompetensi
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks Penilaian
1.1. Penilaian terkait dengan pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja
dalam menjalankan setiap kriteria unjuk kerja
1.2. Penilaian secara umum dilakukan dengan cara uji tertulis, uji lisan
dan uji praktek/observasi lapangan
2. Persyaratan Kompetensi
2.1. Secara portofolio dapat menunjukkan bahwa pernah bekerja di
bidang teknis ketenagalistrikan atau memiliki sertifikat pelatihan
terkait dengan bidang teknis ketenagalistrikan atau memiliki ijazah
pendidikan yang terkait dengan bidang teknis ketenagalistrikan.
5. Aspek Penting
5.1. Memahami proses pekerjaan sesuai dengan kriteria unjuk kerja
5.2. Mampu melaksanakan pekerjaan sesuai dengan kriteria unjuk kerja
yang dipersyaratkan
2. Materi 2 : F.43.142.00.003.1
Mengkoordinir pembangunan dan pemasangan komponen dan sikrit
instalasi pemanfaatan tenaga listrik
Unit kompetensi ini berkaitan dengan pengetahuan, keterampilan dan sikap
dalam pelaksanaan tugas koordinasi pembangunan dan pemasangan
komponen dan sirkit instalasi pemanfaatan tenaga listrik
Dalam mengkoordinir pembangunan dan pemasangan komponen dan sirkit
instalasipemanfaatan tenaga listrik tegangan rendah kita memiliki tahapan
sebagai berikut yaitu Menyiapkan pelaksanaan, yaitu sebelum melaksanakan
pembangunan dan pemasangan harus memahami perintah kerja atau surat
tugas, dalam melaksanakan pembangunan dan pemasangan harus sesuai
dengan prosedur/SOP, menyiapkan daftar nama instalatir yang akan
dipekerjakan, memahami dokumen permohonan pembangunan dan
pemasangan, memahami milestone pelaksanaan pekerjaan, referensi ketika
dilakukan pembangunan dan pemasangan harus sesuai dengan permintaan
spesifikasi instalasi, selalu komunikasi dan koordinasi dengan pihak lain yang
terlibat sesuai dengan prosedur/SOP. selanjutnya melaksanakan koordinasi,
yaitu setiap ketua regu mempunyai tugas untuk mengkoordinasi mengenai
semua permasalahan yang terjadi, pemantauan keselamatan ketenagalistrikan
saat pelaksanaan kerja, pemantauan pelaksanaan pekerjaan atau jadwal
proyek. Setelah pemantauan jadwal proyek sesuai dengan estimasi waktunya
kemudian memverifikasi terhadap kelengkapan administratif. Berikutnya
mengatasi permasalahan, yaitu setiap ketua regu harus melaksanakan
identifikasi permasalahan yang timbul selama proses pemasangan dan
pembangunan kemudian pelaporan terhadap permasalahan yang timbul
kepada atasan dan yang terakhir seorang ketua regu harus dapat
menyelesaikan permasalahan sesuai dengan perintah kerja dan terakhir
membuat laporan, yaitu setelah semua dilakukan pembangunan dan
pemasangan langkah tekahir yaitu mengumpulkan hasil pembangunan dan
pemasangan sesuai dengan perintah kerja dan kemudian membuat laporan
pelaksanaan tugas koordinasi.
BATASAN VARIABEL
1. Konteks Variabel
1.1. Surat tugas/surat perintah kerja adalah dokumen penugasan oleh
perusahaan/instansi kepada tenaga kerja sesuai dengan tata cara yang
berlaku disetiap perusahaan/instansi
1.2. Prosedur/SOP adalah tata cara/prosedur yang dimiliki oleh
perusahaan/lembaga dalam pelaksanaan pembangunan dan
pemasangan Komponen dan sirkit instalasi.
1.3. Gambar pengawatan/pengkabelan adalah gambar teknik dalam bentuk
simbol-simbol peralatan listrik dan garis-garis yang menggambarkan
hubungan satu rangkaian listrik dengan rangkaian listrik yang lain pada
seluruh rangkaian instalasi tenaga listrik.
1.4. Denah bangunan adalah gambar teknik yang memuat informasi terkait
pembagian ruang-ruangan pada bangunan.
5. Aspek Penting
5.1. Memahami proses pekerjaan sesuai dengan kriteria unjuk kerja
5.2. Mampu melaksanakan pekerjaan sesuai dengan kriteria unjuk
kerja yang dipersyaratkan
3. Materi 4 : F.43.142.00.004.1
Mensupervisi Pembangunan dan Pemasangan Komponen dan Sirkit Instalasi
Pemanfaatan Tenaga Listrik
Unit kompetensi ini berkaitan dengan pengetahuan, keterampilan dan sikap
dalam pelaksanaan kegiatan supervisi Pembangunan dan Pemasangan
Komponen dan Sirkit Instalasi Pemanfaatan Tenaga. Adapun elemen
kompetensi yang harus dikuasai yaitu menyiapkan pelaksanaan supervise,
melaksanakan supervise pelaksanaan, menyampaikan rekomendasi
perbaikan dan menerima feedback, mengatasi permasalahan teknis terkait
pelaksanaan pembangunan dan pemasangan serta dapat membuat laporan
supervisi. Untuk kriteria unjuk kerjanya pada elemen kompetensi
menyiapkan pelaksanaan supervise yaitu: Perintah kerja harus dipahami,
Prosedur/SOP pelaksanaan sesuai perintah kerja dipahami, dokumen
timeline/milestone pelaksanaan pekerjaan dipahami, serta komunikasi dan
koordinasi proses pelaksanaan kerja dengan pihak lain yang terlibat
dilaksanakan sesuai dengan prosedur/SOP. Selanjutnya untuk kriteria unjuk
kerja melaksanakan supervisi pelaksanaan adalah dokumen terkait
permohonan Pembangunan dan Pemasangan instalasi dari para pemilik
instalasi dikumpulkan. Daftar personil koordinator dan instalatir dibuat.
Pembagian tugas kerja personil koordnator dan instalatir dibuat sesuai
dengan jenis instalasi dan kompetensi personil. Pengecekan berkala
terhadap kesiapan operasi peralatan secarasampling dilakukan. Pengecekan
terhadap kesesuaian penggunaan form hasil Pembangunan dan Pemasangan
terhadap jenisinstalasi terpasang oleh petugas dilakukan. Pengecekan
terhadap kondisi dan kesiapan petugas instalatir sebelum bertugas
dilakukan. Persetujuan pelaksanaan tugas oleh petugas instalatir sesuai
dengankondisi petugas instalatir dan Prosedur/SOP dilakukan. Pengecekan
terhadap hasil Pembangunan dan Pemasangan dengan dokumen desain
dilakukan. Pengecekan terhadap pemenuhan kelengkapan pengisian form
hasil. Pembangunan dan Pemasangan rangkaian sesuai dengan
Prosedur/SOP dilakukan. Pengecekan terhadap pemenuhan
timeline/milestone pelaksanaan pekerjaan dilakukan. Selanjutnya, kriteria
unjuk kerja pada menyampaikan rekomendasi perbaikan dan menerima
feedback adalah Daftar rekomendasi perbaikan pelaksanaan sesuai dengan
Prosedur/SOP disusun. Hasil pengecekan terhadap pelaksanaan
disampaikan kepada petugas. Feedback dari petugas koordinator dan
instalatir terkait rekomendasi perbaikan dianalisis. Kemudian kriteria unjuk
kerja mengatasi permasalahan teknis terkait pelaksanaan Pembangunan dan
Pemasangan adalah daftar resiko permasalahan teknis dan analisis
penyelesaiannya sesuai dengan Prosedur/SOP dibuat. Penyelesaian
permasalahan teknis sesuai dengan daftar yang telah dibuat dilaksanakan.
Daftar permasalahan yang belum dapat terselesaikan dengan daftar resiko
permasalah sebagaimana pada poin 4.1 dibuat. Dan yang terakhir untuk
kriteria unjuk kerja membuat laporan supervisi adalah Analisis pelaksanaan
supervisi dibuat. Laporan supervisi pelaksanaan berisi pelaksanaan
rekomendasi perbaikan, daftar penyelesaian permasalahan dan daftar
permasalahan yang belum terselesaikan, serta analisis pelaksanaan supervisi
dibuat.
BATASAN VARIABEL
1. Konteks Variabel
1.1. Perintah kerja adalah lembar penugasan dengan format sesuai dengan
kebijakan masing-masing perusahaan yang berisi deskripsi penugasan
bagi petugas pelaksana.
1.2.Prosedur/SOP adalah tata cara/prosedur yang dimiliki oleh
perusahaan/lembaga dalam pelaksanaan pembangunan dan
pemasangan rangkaian instalasi tenaga listrik.
1.3. Pengecekan terhadap kondisi adalah pengecekan kondisi umum secara
visual maupun lisan terhadap kondisi Kesehatan baik secara jasmani
maupun mental.
2. Peraturan yang Diperlukan
2.1. Undang-Undang 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan
2.2. Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012 tentang Kegiatan Usaha
Penyediaan Tenaga Listrik sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2014 tentang Perubahan atas
Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012 tentang Kegiatan Usaha
Penyediaan Tenaga Listrik
2.3. Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012 tentang Usaha Jasa
Penunjang Tenaga Listrik
2.4. Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 46 Tahun
2017 tentang Standardisasi Kompetensi Tenaga Teknik
Ketenagalistrikan
2.5. Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 38 Tahun
2018 Tentang Tata Cara Akreditasi dan Sertifikasi Ketenagalistrikan
2.6. Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 13 Tahun
2020 tentang Penyediaan Infrastruktur Pengisian Listrik untuk
Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai
2.7. Peraturan yang berlaku di Perusahaan
3. Norma dan Standar
3.1. Norma
3.1.1. Kode Etik Pegawai
3.2. Standar
3.2.1. Penjelasan Persyaratan Umum Instalasi Listrik (PUIL)
3.2.2.Standing Operation Procedure (SOP) sesuai dengan
perusahaan/lembaga
4. Peralatan dan Perlengkapan
4.1. Peralatan
4.1.1. Alat tulis kantor (ATK)
4.1.2. Alat komunikasi
4.1.3. Alat pelindung diri (Alat Pelindung Diri)
4.2. Perlengkapan
4.2.1. Form hasil pembangunan dan pemasangan
4.2.2. Dokumen standar pemasangan instalasi yang berlaku
4.2.3. Dokumen Standing Operation Procedure (SOP) dilokasi uji
kompetensi
4.2.4. Tempat uji kompetensi
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks Penilaian
1.1. Penilaian terkait dengan pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja
dalam menjalankan setiap kriteria unjuk kerja diujikan ditempat kerja
atau ditempat lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan
keadaan normal.
1.2. Penilaian secara umum dilakukan dengan cara uji tertulis, uji lisan dan
uji praktek/observasi lapangan
2. Persyaratan Kompetensi
2.1. Secara portofolio dapat menunjukkan bahwa pernah bekerja di bidang
teknis ketenagalistrikan atau memiliki sertifikat pelatihan terkait
dengan bidang teknis ketenagalistrikan atau memiliki ijazah
pendidikan yang terkait dengan bidang teknis ketenagalistrikan.
3. Pengetahuan dan Keterampilan yang Diperlukan
3.1. Pengetahuan
3.1.1. Memahami manajemen resiko
3.1.2. Memahami SOP
3.1.3. Memahami Bahan listrik :
• Konduktor
• Isolator
3.1.4. Alat ukur dan pengukuran besaran listrik
• Macam alat ukur listrik
• Fungsi dan prinsip kerja alat ukur listrik
• Penggunaan alat ukur listrik
3.1.5. Teori Dasar Listrik :
• Arus bolak balik fasa satu
• Arus bolak balik fasa tiga
• Hukum Ohm
• Hukum Kirchoff
• Rangkaian Resistansi, Induktasi , Kapasitansi dan Impedansi
3.1.6. Memahami cara kerja material listrik antara lain : Kabel, Kotak
kontak, Papan hubung bagi dan Kontrol (PHBK), MCB,
Sekring, Gawai Proteksi Arus Sisa (GPAS), Gawai Proteksi
Surja (GPS)/Aresster, Pembumian.
3.1.7. Memahami Standar Nasional Indonesia (SNI) dan Persyaratan
Umum instalasi Listrik (PUIL) terkait dengan pemasangan
instalasi tegangan rendah.
3.2. Keterampilan
3.2.1. Mampu untuk mengatasi permasalahan teknis
3.2.2. Mampu untuk membagi penugasan sesuai dengan kompetensi
dalam pelaksanaan supervisi
3.2.3. Mampu membuat analisis terkait perbaikan dalam pelaksanaan
pekerjaan
3.2.4. Mampu membuat laporan pelaksanaan supervisi
4. Sikap Kerja yang Diperlukan
4.1. Teliti
4.2. Sikap kepemimpinan
4.3. Melaksanakan tugas sesuai Prosedur/SOP dan perintah kerja
4.4. Berintegritas
5. Aspek Penting
5.1. Mampu melaksanakan pekerjaan dengan konsisten di tiap elemen
kompetensi.
5.2. Mampu memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen
kompetensi dengan menggunakan teknik teknik dan standar yang
berlaku
4. Materi 4 : F.43.142.00.004.1
Mensupervisi Pembangunan dan Pemasangan Komponen dan Sirkit Instalasi
Pemanfaatan Tenaga Listrik
Unit kompetensi ini berkaitan dengan pengetahuan, keterampilan dan sikap
dalam pelaksanaan kegiatan supervisi Pembangunan dan Pemasangan
Komponen dan Sirkit Instalasi Pemanfaatan Tenaga. Adapun elemen
kompetensi yang harus dikuasai yaitu menyiapkan pelaksanaan supervise,
melaksanakan supervise pelaksanaan, menyampaikan rekomendasi perbaikan
dan menerima feedback, mengatasi permasalahan teknis terkait pelaksanaan
pembangunan dan pemasangan serta dapat membuat laporan supervisi. Untuk
kriteria unjuk kerjanya pada elemen kompetensi menyiapkan pelaksanaan
supervise yaitu: Perintah kerja harus dipahami, Prosedur/SOP pelaksanaan
sesuai perintah kerja dipahami, dokumen timeline/milestone pelaksanaan
pekerjaan dipahami, serta komunikasi dan koordinasi proses pelaksanaan
kerja dengan pihak lain yang terlibat dilaksanakan sesuai dengan
prosedur/SOP. Selanjutnya untuk kriteria unjuk kerja melaksanakan supervisi
pelaksanaan adalah dokumen terkait permohonan Pembangunan dan
Pemasangan instalasi dari para pemilik instalasi dikumpulkan. Daftar personil
koordinator dan instalatir dibuat. Pembagian tugas kerja personil koordnator
dan instalatir dibuat sesuai dengan jenis instalasi dan kompetensi personil.
Pengecekan berkala terhadap kesiapan operasi peralatan secarasampling
dilakukan. Pengecekan terhadap kesesuaian penggunaan form hasil
Pembangunan dan Pemasangan terhadap jenisinstalasi terpasang oleh petugas
dilakukan. Pengecekan terhadap kondisi dan kesiapan petugas instalatir
sebelum bertugas dilakukan. Persetujuan pelaksanaan tugas oleh petugas
instalatir sesuai dengankondisi petugas instalatir dan Prosedur/SOP
dilakukan. Pengecekan terhadap hasil Pembangunan dan Pemasangan dengan
dokumen desain dilakukan. Pengecekan terhadap pemenuhan kelengkapan
pengisian form hasil. Pembangunan dan Pemasangan rangkaian sesuai dengan
Prosedur/SOP dilakukan. Pengecekan terhadap pemenuhan
timeline/milestone pelaksanaan pekerjaan dilakukan. Selanjutnya, kriteria
unjuk kerja pada menyampaikan rekomendasi perbaikan dan menerima
feedback adalah Daftar rekomendasi perbaikan pelaksanaan sesuai dengan
Prosedur/SOP disusun. Hasil pengecekan terhadap pelaksanaan disampaikan
kepada petugas. Feedback dari petugas koordinator dan instalatir terkait
rekomendasi perbaikan dianalisis. Kemudian kriteria unjuk kerja mengatasi
permasalahan teknis terkait pelaksanaan Pembangunan dan Pemasangan
adalah daftar resiko permasalahan teknis dan analisis penyelesaiannya sesuai
dengan Prosedur/SOP dibuat. Penyelesaian permasalahan teknis sesuai
dengan daftar yang telah dibuat dilaksanakan. Daftar permasalahan yang
belum dapat terselesaikan dengan daftar resiko permasalah sebagaimana pada
poin 4.1 dibuat. Dan yang terakhir untuk kriteria unjuk kerja membuat laporan
supervisi adalah Analisis pelaksanaan supervisi dibuat. Laporan supervisi
pelaksanaan berisi pelaksanaan rekomendasi perbaikan, daftar penyelesaian
permasalahan dan daftar permasalahan yang belum terselesaikan, serta
analisis pelaksanaan supervisi dibuat.
BATASAN VARIABEL
1. Konteks Variabel
1.1. Perintah kerja adalah lembar penugasan dengan format sesuai dengan
kebijakan masing-masing perusahaan yang berisi deskripsi penugasan
bagi petugas pelaksana.
1.2. Prosedur/SOP adalah tata cara/prosedur yang dimiliki oleh
perusahaan/lembaga dalam pelaksanaan pembangunan dan
pemasangan rangkaian instalasi tenaga listrik.
1.3. Pengecekan terhadap kondisi adalah pengecekan kondisi umum secara
visual maupun lisan terhadap kondisi Kesehatan baik secara jasmani
maupun mental.
2. Peraturan yang Diperlukan
2.1. Undang-Undang 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan
2.2. Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012 tentang Kegiatan Usaha
Penyediaan Tenaga Listrik sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2014 tentang Perubahan atas
Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012 tentang Kegiatan Usaha
Penyediaan Tenaga Listrik
2.3. Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012 tentang Usaha Jasa
Penunjang Tenaga Listrik
2.4. Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 46 Tahun
2017 tentang Standardisasi Kompetensi Tenaga Teknik
Ketenagalistrikan
2.5. Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 38 Tahun
2018 Tentang Tata Cara Akreditasi dan Sertifikasi Ketenagalistrikan
2.6. Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 13 Tahun
2020 tentang Penyediaan Infrastruktur Pengisian Listrik untuk
Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai
2.7. Peraturan yang berlaku di Perusahaan
3. Norma dan Standar
3.1. Norma
3.1.1. Kode Etik Pegawai
3.2. Standar
3.2.1. Penjelasan Persyaratan Umum Instalasi Listrik (PUIL)
3.2.2. Standing Operation Procedure (SOP) sesuai dengan
perusahaan/lembaga
4. Peralatan dan Perlengkapan
4.1. Peralatan
4.1.1. Alat tulis kantor (ATK)
4.1.2. Alat komunikasi
4.1.3. Alat pelindung diri (Alat Pelindung Diri)
4.2. Perlengkapan
4.2.1. Form hasil pembangunan dan pemasangan
4.2.2. Dokumen standar pemasangan instalasi yang berlaku
4.2.3. Dokumen Standing Operation Procedure (SOP) dilokasi uji
kompetensi
4.2.4. Tempat uji kompetensi PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks Penilaian
1.1. Penilaian terkait dengan pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja
dalam menjalankan setiap kriteria unjuk kerja diujikan ditempat kerja
atau ditempat lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan
keadaan normal.
1.2. Penilaian secara umum dilakukan dengan cara uji tertulis, uji lisan dan
uji praktek/observasi lapangan
2. Persyaratan Kompetensi
2.1. Secara portofolio dapat menunjukkan bahwa pernah bekerja di bidang
teknis ketenagalistrikan atau memiliki sertifikat pelatihan terkait
dengan bidang teknis ketenagalistrikan atau memiliki ijazah
pendidikan yang terkait dengan bidang teknis ketenagalistrikan.
3. Pengetahuan dan Keterampilan yang Diperlukan
3.1. Pengetahuan
3.1.1. Memahami manajemen resiko
3.1.2. Memahami SOP
3.1.3. Memahami Bahan listrik :
• Konduktor
• Isolator
3.1.4. Alat ukur dan pengukuran besaran listrik
• Macam alat ukur listrik
• Fungsi dan prinsip kerja alat ukur listrik
• Penggunaan alat ukur listrik
3.1.5. Teori Dasar Listrik :
• Arus bolak balik fasa satu
• Arus bolak balik fasa tiga
• Hukum Ohm
• Hukum Kirchoff
• Rangkaian Resistansi, Induktasi , Kapasitansi dan Impedansi
3.1.6. Memahami cara kerja material listrik antara lain : Kabel, Kotak
kontak, Papan hubung bagi dan Kontrol (PHBK), MCB,
Sekring, Gawai Proteksi Arus Sisa (GPAS), Gawai Proteksi
Surja (GPS)/Aresster, Pembumian.
3.1.7. Memahami Standar Nasional Indonesia (SNI) dan Persyaratan
Umum instalasi Listrik (PUIL) terkait dengan pemasangan
instalasi tegangan rendah.
3.2. Keterampilan
3.2.1. Mampu untuk mengatasi permasalahan teknis
3.2.2. Mampu untuk membagi penugasan sesuai dengan kompetensi
dalam pelaksanaan supervisi
3.2.3. Mampu membuat analisis terkait perbaikan dalam pelaksanaan
pekerjaan
3.2.4. Mampu membuat laporan pelaksanaan supervisi
4. Sikap Kerja yang Diperlukan
4.1. Teliti
4.2. Sikap kepemimpinan
4.3. Melaksanakan tugas sesuai Prosedur/SOP dan perintah kerja
4.4. Berintegritas
5. Aspek Penting
5.1. Mampu melaksanakan pekerjaan dengan konsisten di tiap elemen
kompetensi.
5.2. Mampu memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen
kompetensi dengan menggunakan teknik teknik dan standar yang
berlaku
Andreas Wijaya
DIKETAHUI
➢ Hari Ke-2
LAPORAN HARIAN KEGIATAN DIKLAT VOKASIONAL
Mahasiswa Elektro Universitas Hang Tuah
NIM : 20180230040
BATASAN VARIABEL
1. Konteks Variabel
1.1. Perintah Kerja dari atasan atau perusahaan
1.2. Prosedur/SOP adalah tata cara/prosedur yang dimiliki oleh
perusahaan/lembaga dalam pelaksanaan pekerjaan
1.3. Gambar pengawatan/pengkabelan adalah gambar teknik dalam bentuk
simbol-simbol peralatan listrik dan garis-garis yang menggambarkan
hubungan satu rangkaian listrik dengan rangkaian listrik
1.4. Denah lokasi adalah gambar teknik yang memuat informasi terkait
pembagian ruang-ruangan pada bangunan.
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks Penilaian
1.1. Penilaian terkait dengan pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja
dalam menjalankan setiap kriteria unjuk kerja
1.2. Penilaian secara umum dilakukan dengan cara uji tertulis, uji lisan dan
uji praktek/observasi lapangan
2. Persyaratan Kompetensi
2.1. Secara portofolio dapat menunjukkan bahwa pernah bekerja di bidang
teknis ketenagalistrikan atau memiliki sertifikat pelatihan terkait
dengan bidang teknis ketenagalistrikan atau memiliki ijazah pendidikan
yang terkait dengan bidang teknis ketenagalistrikan.
3.2. Keterampilan
3.2.1. Mampu membedakan instalasi yang bertegangan dengan yang
tidak bertegangan
3.2.2. Memiliki kemampuan pertukangan dasar
3.2.3. Mampu memasang kabel sesuai dengan fungsi kabel (apakah
sebagai positif, negative, netral, fasa, atau pembumian), jenis
rangkaian pembumian (seperti jenis pembumian tipe TT atau
tipe TN-C-S)
3.2.4. Mampu mengidentifikasi material instalasi listrik terpasang
terkait dengan jenis material, ukuran, dan merk dagang
3.2.5. Mampu memastikan alat uji dan alat ukur berfungsi dengan
baik
3.2.6. Mampu melakukan pengukuran Tegangan, Arus, Tahanan
Isolasi, dan Tahanan Pembumian
3.2.7. Mampu mengisi form laporan hasil pembangunan dan
pemasangan
5. Aspek Penting
5.1. Memahami proses pekerjaan sesuai dengan kriteria unjuk kerja
5.2. Mampu melaksanakan pekerjaan sesuai dengan kriteria unjuk kerja
yang dipersyaratkan
2. Materi 2 : F.43.142.03.036.2
Menganalisis Pembangunan dan PemasanganRangkaian Instalasi
Penerangan di Rumah, Gedung, Rumah/Gedung Tenaga Surya (PJU, PJU
Tenaga Surya, Billboard, Lapangan Out Door)
Unit kompetensi ini berkaitan dengan pengetahuan, keterampilan dan sikap
dalam pelaksanaan kegiatan analisis Hasil Pembangunan dan Pemasangan
rangkaian instalasi penerangan di ruang publik. Adapun elemen kompetensi
yang harus dikuasai adalah menyiapkan pelaksanaan analisis, analisis hasil
perencanaan dan pelaksanaan, melaksanakan analisis hasil pembangunan dan
pemasangan instalasi, membuat rekomendasi perbaikan, mengisi laporan
analisis. Adapun untuk kriteria unjuk kerja menyiapkan pelaksanaan analisis
adalah Perintah kerja dipahami. Prosedur/SOP pelaksanaan analisis sesuai
perintah kerja dipahami. Gambar pengawatan/pengkabelan, gambar instalasi,
denah bangunan dan dokumen terkait instalasi dipahami. Dokumen form
hasil pembangunan dan pemasangan instalasi dipahami. Form checklist
analisis hasil pembangunan dan pemasangan instalasi disiapkan sesuai
Prosedur/SOP. Komunikasi dan koordinasi proses pelaksanaan kerja dengan
pihak lain yang terlibat dilaksanakan sesuai dengan Prosedur/SOP.
Selanjutnya kriteria unjuk kerja pada analisis hasil perencanaan dan
pelaksanaan adalah Penentuan standar desain instalasi penerangan
berdasarkan sumber listrik (Ongrid/Offgrid) instalasi penerangan dilakukan.
Analisis hasil Identifikasi jumlah material PHB utama dan PHB cabang dan
material sirkit akhir sesuai desain dilakukan. Analisis hasil Identifikasi
peralatan proteksi tegangan sentuh dan peralatan pembatas arus sesuai desain
dilakukan. Analisis hasil Identifikasi jenis lampu sesuai desain dilakukan.
Analisis hasil Identifikasi jarak instalasi penerangan sesuai desain dilakukan.
Analisis hasil Identifikasi jenis pembumian sesuai desain dilakukan. Analisis
hasil Identifikasi kebutuhan komponen sakelar, kotak kontak, kabel dll sesuai
desain dilakukan. Analisis hasil Pengecekan fisik kelengkapan komponen
instalasi dilakukan. Kemudian untuk kriteria unjuk kerja melaksanakan
analisis hasil pembangunan dan pemasangan instalasi adalah Keberadaan
tanda tangan petugas instalatir pada form hasil pembangunan dan
pemasangan instalasi diperiksa. Analisis terhadap kesesuaian Pembangunan
dan pemasangan tiang/tempat instalasi penerangan dilakukan sesuai dengan
standar. Analisis terhadap kesesuaian. Pemasangan komponen instalasi
penerangan dipasang sesuai dengan standar. Analisis terhadap kesesuaian
Pengujian shortcircuit dengan pengukuran tahanan isolasi antar fasa, netral,
dan grounding dengan standar dilakukan. Analisis terhadap kesesuaian Hasil
pengujian operasi instalasi penerangan dengan standar operasi dan dokumen
desain. Untuk kriteria unjuk kerja membuat rekomendasi perbaikan yaitu
Hasil pembangunan dan pemasangan instalasi yang tidak sesuai dengan
Standar pemasangan yang berlaku dan dokumen desain instalasi
dikumpulkan dan dibuat daftar. Standar pemasangan yang berlaku dan
dokumen desain instalasi untuk instalasi yang tidak sesuai sebagaimana pada
poin 4.1 dituliskan disamping daftar instalasi yang tidak sesuai standar
pemasangan. Cara perbaikan/penggantian instalasi agar sesuai dengan
standar pemasangan yang berlaku dituliskan untuk setiap intalasi yang tidak
sesuai standar. Untuk kriteria unjuk kerja mengisi laporan analisi adalah Hasil
analisis dicatat pada Form analisis laporan hasil pembangunan dan
pemasangan. Form analisis laporan hasil pembangunan dan pemasangan
ditandatangani.
BATASAN VARIABEL
1. Konteks Variabel
1.1. Perintah kerja adalah lembar penugasan dengan format sesuai dengan
kebijakan masing-masing perusahaan yang berisi deskripsi penugasan
bagi petugas pelaksana.
1.2. Prosedur/SOP adalah tata cara/prosedur yang dimiliki oleh
perusahaan/lembaga dalam pelaksanaan pembangunan dan
pemasangan rangkaian instalasi tenaga listrik.
1.3. Gambar pengawatan/pengkabelan adalah gambar teknik dalam bentuk
simbol-simbol peralatan listrik dan garis-garis yang menggambarkan
hubungan satu rangkaian listrik dengan rangkaian listrik yang lain
pada seluruh rangkaian instalasi tenaga listrik.
1.4. Gambar Instalasi adalah gambar teknik dalam bentuk simbol-simbol
listrik yang memberikan gambaran terkait tata letak dari peralatan
listrik yang akan dipasang biasanya digabung dengan denah bangunan
untuk memperjelas lokasi peralatan listrik yang akan dipasang.
1.5. Denah lokasi adalah gambar teknik yang memuat informasi terkait
lokasi titik.
1.6. Autonomous days adalah jumlah hari dimana suatu sistem tenaga
listrik offgrid dapat bertahan nyala dengan sumber listrik dari battery
tanpa ada supply dari pembangkit.
2. Peraturan yang Diperlukan
2.1.Undang-Undang 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan
2.2. Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012 tentang Kegiatan Usaha
Penyediaan Tenaga Listrik sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2014 tentang Perubahan atas
Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012 tentang Kegiatan Usaha
Penyediaan Tenaga Listrik.
2.3. Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012 tentang Usaha Jasa
Penunjang Tenaga Listrik
2.4. Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 46 Tahun
2017 tentang Standardisasi Kompetensi Tenaga Teknik
Ketenagalistrikan
2.5. Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 38 Tahun
2018 Tentang Tata Cara Akreditasi dan Sertifikasi Ketenagalistrikan
2.6. Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 13 Tahun
2020 tentang Penyediaan Infrastruktur Pengisian Listrik untuk
Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai
2.7. Peraturan yang berlaku di Perusahaan
3. Norma dan Standar
3.1. Norma
3.1.1. Kode Etik Pegawai
3.2. Standar
3.2.1. Penjelasan Persyaratan Umum Instalasi Listrik (PUIL)
3.2.2. SNI 7391:2008 Spesifikasi penerangan jalan di kawasan
perkotaan
3.2.3.Standing Operation Procedure (SOP) sesuai dengan
perusahaan/lembaga
4. Peralatan dan Perlengkapan
4.1. Peralatan
4.1.1. Alat tulis kantor (ATK)
4.1.2. Alat komunikasi
4.1.3. Alat pelindung diri (Alat Pelindung Diri)
4.1.4. Komputer dan sofware terkait pembangunan dan pemasangan
instalasi listrik
4.2. Perlengkapan
4.2.1. Form hasil pembangunan dan pemasangan rangkaian
4.2.2. Form Analisis hasil pembangunan dan pemasangan rangkaian
4.2.3. Dokumen Standing Operation Procedure (SOP) dilokasi uji
kompetensi PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks Penilaian
1.1. Penilaian terkait dengan pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja
dalam menjalankan setiap kriteria unjuk kerja diujikan ditempat kerja
atau ditempat lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan
keadaan normal
1.2. Penilaian secara umum dilakukan dengan cara uji tertulis, uji lisan dan
uji praktek/observasi lapangan
2. Persyaratan Kompetensi
2.1. Secara portofolio dapat menunjukkan bahwa pernah bekerja di bidang
teknis ketenagalistrikan atau memiliki sertifikat pelatihan terkait
dengan bidang teknis ketenagalistrikan atau memiliki ijazah
pendidikan yang terkait dengan bidang teknis ketenagalistrikan.
3. Pengetahuan dan Keterampilan yang Diperlukan
3.1. Pengetahuan
3.1.1. Memahami SOP
3.1.2. Memahami Bahan listrik :
3.1.2.1. Konduktor
3.1.2.2. Isolator
3.1.3. Alat ukur dan pengukuran besaran listrik
3.1.3.1. Macam alat ukur listrik
3.1.3.2. Fungsi dan prinsip kerja alat ukur listrik
3.1.3.3. Penggunaan alat ukur listrik
3.1.4. Teori Dasar Listrik :
3.1.4.1. Arus bolak balik fasa satu
3.1.4.2. Arus bolak balik fasa tiga
3.1.4.3. Hukum Ohm
3.1.4.4. Hukum Kirchoff
3.1.4.5. Rangkaian Resistans
3.1.5. Memahami standar kontruksi penerangan jalan umum
3.1.6. Memahami instalasi dan perhitungan terkait autonomous days
untuk sumber tenaga listrik offgrid menggunakan battery.
3.1.7. Mengenal dan memahami prinsip kerja material listrik antara
lain : Kabel, Kotak kontak, Papan hubung bagi dan Kontrol
(PHBK), MCB, Sekring, Gawai Proteksi Arus Sisa (GPAS),
Gawai Proteksi Surja (GPS)/Aresster, LVCB, Pembumian,
Baterry.
3.1.8. Memahami Standar Nasional Indonesia (SNI) dan Persyaratan
Umum instalasi Listrik (PUIL) terkait dengan instalasi
3.2. Keterampilan
3.2.1. Mampu Menganalisis kesesuaian pembangunan dan
pemasangan dengan standar pemasangan yang berlaku
3.2.2. Mampu memberikan informasi terkait dengan perbaikan
instalasi agar sesuai dengan standar pemasangan yang berlaku.
3.2.3. Mampu membuat laporan analisis hasil pembangunan dan
pemasangan rangkaian instalasi
4. Sikap Kerja yang Diperlukan
4.1. Teliti
4.2. Disiplin
4.3. Melaksanakan tugas sesuai Prosedur/SOP dan perintah kerja
4.4. Berintegritas
5. Aspek Penting
5.1. Mampu melaksanakan pekerjaan dengan konsisten di tiap elemen
kompetensi.
5.2. Mampu memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen
kompetensi dengan menggunakan teknik teknik dan standar yang
berlaku.
Surabya, 26 Januari 2022
Yang membuat Laporan
Andreas Wijaya
DIKETAHUI
NIM : 20180230040
BATASAN VARIABEL
1. Konteks Variabel
1.1. Perintah Kerja dari atasan atau perusahaan
1.2. Prosedur/SOP adalah tata cara/prosedur yang dimiliki oleh
perusahaan/lembaga dalam pelaksanaan pekerjaan
1.3. Gambar pengawatan/pengkabelan adalah gambar teknik dalam bentuk
simbol-simbol peralatan listrik dan garis-garis yang menggambarkan
hubungan satu rangkaian listrik dengan rangkaian listrik yang lain pada
seluruh rangkaian instalasi listrik.
2. Persyaratan Kompetensi
2.1. Secara portofolio dapat menunjukkan bahwa pernah bekerja di bidang
teknis ketenagalistrikan atau memiliki sertifikat pelatihan terkait
dengan bidang teknis ketenagalistrikan atau memiliki ijazah pendidikan
yang terkait dengan bidang teknis ketenagalistrikan.
3.2. Keterampilan
3.2.1. Mampu menggunakan alat ukur dan alat uji
3.2.2. Memiliki kemampuan pertukangan dasa
3.2.3. Mampu memasang material penangkal petir
3.2.4. Mampu mengidentifikasi jenis batang konduktor, kawat
konduktor, jenis bahan material rangkaian pembumian
3.2.5. Mampu memastikan alat uji dan alat ukur berfungsi dengan baik
3.2.6. Mampu melakukan pengukuran Tahanan Isolasi, dan Tahanan
Pembumian
3.2.7. Mampu mengisi form laporan hasil pembangunan dan
pemasangan
5. Aspek Penting
5.1. Memahami proses pekerjaan sesuai dengan kriteria unjuk kerja
5.2. Mampu melaksanakan pekerjaan sesuai dengan kriteria unjuk kerja
yang dipersyaratkan
2. Materi 2 : • F.43.142.03.037.2
Menganalisis Pembangunan dan Pemasangan Sistem Penangkal /Penangkap
Petir pada Instalasi Tegangan Rendah
Unit kompetensi ini berkaitan dengan pengetahuan, keterampilan dan sikap
dalam pelaksanaan kegiatan analisis Hasil Pembangunan dan Pemasangan
rangkaian pemasangan penangkal /penangkap petir pada instalasi tegangan
rendah. Adapun elemen kompetensi yang harus dikuasai adalah
menyiapkan pelaksanaan analisis, analisis hasil perencanaan dan
pelaksanaan, melaksanakan analisis hasil pembangunan dan pemasangan
instalasi, membuat rekomendasi perbaikan, serta mengisi laporan analisis.
Untuk kriteria unjuk kerja menyiapkan pelaksanaan analisis adalah Perintah
kerja dipahami. Prosedur/SOP pelaksanaan analisis sesuai perintah kerja
dipahami. Gambar pengawatan/pengkabelan, gambar instalasi, denah
bangunan dan dokumen terkait instalasi dipahami. Dokumen form hasil
pembangunan dan pemasangan instalasi dipahami. Form checklist analisis
hasil pembangunan dan pemasangan instalasi disiapkan sesuai
Prosedur/SOP. Komunikasi dan koordinasi proses pelaksanaan kerja dengan
pihak lain yang terlibat dilaksanakan sesuai dengan Prosedur/SOP. Untuk
kriteria unjuk kerja analisis hasil dan perencanaan adalah Analisis penentuan
standar pemasangan sesuai dengan jenis atap bangunan dilakukan. Analisis
hasil Identifikasi peralatan penangkal petir (tipe, ukuran atau jenisnya)
sesuai desain dilakukan. Analisis hasil Identifikasi kawat penghantar
pembumian sesuai desain dilakukan. Analisis hasil Identifikasi tipe earthing
rod untuk pembumian sesuai desain dilakukan. Analisis hasil Pengecekan
fisik kelengkapan komponen instalasi dilakukan. Untuk kriteria unjuk kerja
melaksanakan analisis hasil pembangunan dan pemasangan instalasi adalah
Keberadaan tanda tangan petugas instalatir pada form hasil pembangunan
dan pemasangan instalasi diperiksa. Analisis terhadap kesesuaian
Pembangunan dan pemasangan komponen instalasi dilakukan sesuai
dengan standar pemasangan. Analisis terhadap kesesuaian hasil
Pengukuran resistensi pembumian dengan standar. Selanjutnya, kriteria
unjuk kerja membuat rekomendasi perbaikan adalah Hasil pembangunan
dan pemasangan instalasi yang tidak sesuai dengan Standar pemasangan
yang berlaku dan dokumen desain instalasi dikumpulkan dan dibuat daftar.
Standar pemasangan yang berlaku dan dokumen desain instalasi untuk
instalasi yang tidak sesuai sebagaimana pada poin 4.1 dituliskan disamping
daftar instalasi yang tidak sesuai standar pemasangan. Cara
perbaikan/penggantian instalasi agar sesuai dengan standar pemasangan
yang berlaku dituliskan untuk setiap intalasi yang tidak sesuai standar.
Terakhir, untuk kriteria unjuk kerja mengisi laporan analisis adalah Hasil
analisis dicatat pada Form analisis laporan hasil pembangunan dan
pemasangan. Form analisis laporan hasil pembangunan dan pemasangan
ditandatangani.
BATASAN VARIABEL
1. Konteks Variabel
1.1. Perintah kerja adalah lembar penugasan dengan format sesuai dengan
kebijakan masing-masing perusahaan yang berisi deskripsi penugasan bagi
petugas pelaksana.
1.2. Prosedur/SOP adalah tata cara/prosedur yang dimiliki oleh
perusahaan/lembaga dalam pelaksanaan pekerjaan
1.3. Gambar pengawatan/pengkabelan adalah gambar teknik dalam bentuk
simbol-simbol peralatan listrik dan garis-garis yang menggambarkan
hubungan satu rangkaian listrik dengan rangkaian listrik yang lain pada
seluruh rangkaian instalasi tenaga listrik.
1.4. Gambar Instalasi adalah gambar teknik dalam bentuk simbolsimbol
listrik yang memberikan gambaran terkait tata letak dari peralatan listrik
yang akan dipasang biasanya digabung dengan denah bangunan untuk
memperjelas lokasi peralatan listrik yang akan dipasang.
1.5. Denah bangunan adalah gambar teknik yang memuat informasi terkait
pembagian ruang-ruangan pada bangunan.
1.6. Standar adalah standar pemasangan instalasi yang berlaku. Contoh
standar sesuai dengan PUIL 2011 atau SPLN, dll.
2. Peraturan yang Diperlukan
2.1. Undang-Undang 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan
2.2. Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012 tentang Kegiatan Usaha
Penyediaan Tenaga Listrik sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 23 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Peraturan
Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012 tentang Kegiatan Usaha Penyediaan
Tenaga Listrik
2.3. Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012 tentang Usaha Jasa
Penunjang Tenaga Listrik
2.4. Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 46 Tahun
2017 tentang Standardisasi Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan
2.5. Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 38 Tahun
2018 Tentang Tata Cara Akreditasi dan Sertifikasi Ketenagalistrikan
2.6. Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 13 Tahun
2020 tentang Penyediaan Infrastruktur Pengisian Listrik untuk Kendaraan
Bermotor Listrik Berbasis Baterai
2.7. Peraturan yang berlaku di Perusahaan
3. Norma dan Standar
3.1. Norma
3.1.1. Kode Etik Pegawai
3.2. Standar
3.2.1. Penjelasan Persyaratan Umum Instalasi Listrik (PUIL)
3.2.2. Standing Operation Procedure (SOP) sesuai dengan
perusahaan/lembaga
4. Peralatan dan Perlengkapan
4.1. Peralatan
4.1.1. Alat tulis kantor (ATK)
4.1.2. Alat komunikasi
4.1.3. Alat pelindung diri (Alat Pelindung Diri)
4.1.4. Komputer/laptop
4.2. Perlengkapan
4.2.1. Form hasil pembangunan dan pemasangan rangkaian instalasi
4.2.2. Form Analisis hasil pembangunan dan pemasangan rangkaian instalasi
4.2.3. Dokumen standar pemasangan instalasi yang berlaku
4.2.4. Dokumen Standing Operation Procedure (SOP) dilokasi uji kompetensi
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks Penilaian
1.1. Penilaian terkait dengan pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja
dalam menjalankan setiap kriteria unjuk kerja
1.2. Penilaian secara umum dilakukan dengan cara uji tertulis, uji lisan dan
uji praktek/observasi lapangan
2. Persyaratan Kompetensi
2.1. Secara portofolio dapat menunjukkan bahwa pernah bekerja di bidang
teknis ketenagalistrikan atau memiliki sertifikat pelatihan terkait dengan
bidang teknis ketenagalistrikan atau memiliki ijazah pendidikan yang terkait
dengan bidang teknis ketenagalistrikan.
3. Pengetahuan dan Keterampilan yang Diperlukan
3.1. Pengetahuan
3.1.1. Memahami SOP
3.1.2. Memahami Bahan listrik :
3.1.2.1. Konduktor
3.1.2.2. Isolator
3.1.3. Alat ukur dan pengukuran besaran listrik
3.1.3.1. Macam alat ukur listrik ( Earth tester, Insulation tester)
3.1.3.2. Fungsi dan prinsip kerja alat ukur listrik
3.1.3.3. Penggunaan alat ukur listrik 3.1.4. Teori Dasar Listrik : 3.1.4.1. Arus
bolak balik fasa satu 3.1.4.2. Arus bolak balik fasa tiga 3.1.4.3. Hukum Ohm
3.1.4.4. Hukum Kirchoff 3.1.4.5. Rangkaian Resistansi 3.1.5. Memahami
prinsip kerja dan standar kontruksi penangkal/penangkap petir 3.1.6.
Memahami Standar Nasional Indonesia (SNI) dan Persyaratan Umum
instalasi Listrik (PUIL) 3.1.7. Memahami Peraturan Menteri Tenaga Kerja
Nomor PER.02/MEN/1989 tentang Pengawasan Instalasi Penyaluran Petir
3.1.8. Memahami penggunaan software terkait pembangunan dan
pemasangan instalasi listrik 3.2. Keterampilan 3.2.1. Mampu Menganalisis
kesesuaian pembangunan dan pemasangan dengan standar pemasangan
yang berlaku 3.2.2. Mampu memberikan informasi terkait dengan perbaikan
pembangunan dan pemasangan instalasi agar sesuai dengan standar
pemasangan yang berlaku 3.2.3. Mampu membuat laporan analisis hasil
pembangunan dan pemasangan rangkaian instalasi 4. Sikap Kerja yang
Diperlukan 4.1. Teliti 4.2. Disiplin 4.3. Melaksanakan tugas sesuai
Prosedur/SOP dan perintah kerja 4.4. Berintegritas 5. Aspek Penting 5.1.
Mampu melaksanakan pekerjaan dengan konsisten di tiap elemen
kompetensi 5.2. Mampu memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap
elemen kompetensi dengan menggunakan teknik teknik dan standar yang
berlaku
Surabaya, 26 Januari 2022
Yang membuat Laporan
Andreas Wijaya
DIKETAHUI
NIM : 20180230040
• Penghantar
Jenis penghantar yang dipergunakan adalah kabel pilin udara (NFA2Y)
alumunium twisted cable dengan inti alumunium sebagai inti penghantar
Fasa dan almelec/alumunium alloy sebagai netral. Penghantar Netral (N)
dengan ukuran 3x35+N, 3x50+N,3x70+N berfungsi sebagai pemikul
beban mekanis kabel atau messenger.
Strain clamp
Strain Clamp atau clamp tarik dipakai pada Pole Bracket tipe Tension Bracket.
Bagian penghantar yang dijepit adalah penghantar netral.
Suspension Clamp
Fungsi Suspension Clamp adalah menggantung bagian penghantar netral pada
tiang dengan sudut lintasan jaringan sampai dengan 30°.
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks Penilaian
1.1. Penilaian terkait dengan pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja
dalam menjalankan setiap kriteria unjuk kerja diujikan ditempat kerja
atau ditempat lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan
keadaan normal.
1.2. Penilaian secara umum dilakukan dengan cara uji tertulis, uji lisan dan
uji praktek/observasi lapangan
2. Persyaratan Kompetensi
2.1. Secara portofolio dapat menunjukkan bahwa pernah bekerja di bidang
teknis ketenagalistrikan atau memiliki sertifikat pelatihan terkait
dengan bidang teknis ketenagalistrikan atau memiliki ijazah pendidikan
yang terkait dengan bidang teknis ketenagalistrikan.
5. Aspek Penting
5.1. Memahami proses pembangunan dan pemasangan pekerjaan sesuai
dengan kriteria unjuk kerja
5.2. Mampu melaksanakan pekerjaan sesuai dengan kriteria unjuk kerja
yang dipersyaratkan
2. Materi 2 : • F.43.142.03.040.1
Menganalisis Hasil Pembangunan dan Pemasangan Komponen dan Sirkit
Saluran Kabel Udara Tegangan Rendah (SKUTR) untuk Instalasi
Pemanfaatan Tenaga Listrik
Unit kompetensi ini berkaitan dengan pengetahuan, keterampilan dan
sikap dalam pelaksanaan kegiatan Menganalisis Hasil Pembangunan dan
Pemasangan Komponen dan sirkit Saluran Kabel Udara Tegangan Rendah
(SKUTR) untuk instalasi pemanfaatan tenaga listrik. Adapun elemen
kompetensi yang harus dikuasai adalah menyiapkan pelaksanaan analisis,
analisis hasil dan perencanaan pelaksanaan, melaksanakan analisis hasil
pembangunan dan pemasangan instalasi, membuat rekomendasi
perbaikan, serta mengisi laporan analisis. Untuk kriteria unjuk kerja
menyiapkan pelaksanaan analisis adalah Perintah kerja dipahami.
Prosedur/SOP pelaksanaan analisis sesuai perintah kerja dipahami.
Gambar pengawatan/pengkabelan, gambar instalasi, denah bangunan dan
dokumen terkait instalasi dipahami. Dokumen form hasil pembangunan
dan pemasangan instalasi dipahami. Form checklist analisis hasil
pembangunan dan pemasangan instalasi disiapkan sesuai Prosedur/SOP.
Komunikasi dan koordinasi proses pelaksanaan kerja dengan pihak lain
yang terlibat dilaksanakan sesuai dengan Prosedur/SOP. Untuk kriteria
unjuk kerja analisis hasil perencanaan dan pelaksanaan adalah Analisis
hasil Identifikasi Panjang saluran udara sesuai desain dilakukan. Analisis
hasil Identifikasi kondisi lokasi dan jarak aman saluran dilakukan. Analisis
hasil Identifikasi jenis saluran 3 fasa atau 1 fasa sesuai desain dilakukan.
Analisis hasil Identifikasi percabangan saluran sesuai desain dilakukan.
Analisis hasil Identifikasi material konduktor sesuai desain dilakukan.
Analisis hasil identifikasi sistem proteksi dan pembatas arus saluran sesuai
desain dilakukan. Analisis hasil identifikasi jenis isolator sesuai desain
dilakukan Analisis hasil. Analisis hasil identifikasi sistem pembumian
sesuai desain dilakukan. Untuk kriteria unjuk kerja melaksanakan analisis
hasil pembangunan dan pemasangan instalasi adalah Keberadaan tanda
tangan petugas instalatir pada form hasil pembangunan dan pemasangan
instalasi diperiksa. Analisis kesesuaian Pemasangan tiang SKUTR
dilakukan sesuai dengan desain dan standar pemasangan. Analisis
kesesuaian Pemasangan isolator dilakukan sesuai dengan standar
pemasangan. Analisis kesesuaian Pemasangan/penarikan kabel SKUTR
dilakukan sesuai dengan standar pemasangan. Analisis kesesuaian
Penyambungan konduktor/kabel SKUTR dilakukan sesuai dengan standar
pemasangan. Analisis kesesuaian Pemasangan system pembumian dan
peralatan proteksi dilakukan sesuai dengan standar. Analisis kesesuaian
hasil Pengukuran tahanan isolasi antara tiang dengan konduktor/kabel
setiap fasa, pengukuran tahanan isolasi antar fasa dengan standar
dilakukan . Analisis kesesuaian Hasil pengukuran tegangan ujung saluran
distriibusi dengan standar dilakukan. Untuk kriteria unjuk kerja membuat
rekomendasi perbaikan adalah Hasil pembangunan dan pemasangan
instalasi yang tidak sesuai dengan Standar pemasangan yang berlaku dan
dokumen desain instalasi dikumpulkan dan dibuat daftar. Standar
pemasangan yang berlaku dan dokumen desain instalasi untuk instalasi
yang tidak sesuai sebagaimana pada poin 4.1 dituliskan disamping daftar
instalasi yang tidak sesuai standar pemasangan. Cara
perbaikan/penggantian instalasi agar sesuai dengan standar pemasangan
yang berlaku dituliskan untuk setiap intalasi yang tidak sesuai standar.
Terakhir, untuk kriteria unjuk kerja mengisi laporan analisis adalah Hasil
analisis dicatat pada Form analisis laporan hasil pembangunan dan
pemasangan. Form analisis laporan hasil pembangunan dan pemasangan
ditandatangani.
BATASAN VARIABEL
1. Konteks Variabel
1.1. Perintah kerja adalah lembar penugasan dengan format sesuai
dengan kebijakan masing-masing perusahaan yang berisi deskripsi
penugasan bagi petugas pelaksana.
1.2. Prosedur/SOP adalah tata cara/prosedur yang dimiliki oleh
perusahaan/lembaga dalam pelaksanaan pembangunan dan
pemasangan rangkaian instalasi tenaga listrik.
1.3. Gambar pengawatan/pengkabelan adalah gambar teknik dalam
bentuk simbol-simbol peralatan listrik dan garis-garis yang
menggambarkan hubungan satu rangkaian listrik dengan rangkaian
listrik yang lain pada seluruh rangkaian instalasi tenaga listrik.
1.4. Denah lokasi adalah gambar teknik yang memuat informasi terkait
lokasi titik dari tiang dan saluran tegangan menengah.
2. Peraturan yang Diperlukan
2.1. Undang-Undang 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan
2.2. Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012 tentang Kegiatan
Usaha Penyediaan Tenaga Listrik sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012
tentang Kegiatan Usaha Penyediaan Tenaga Listrik
2.3. Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012 tentang Usaha Jasa
Penunjang Tenaga Listrik
2.4. Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 46
Tahun 2017 tentang Standardisasi Kompetensi Tenaga Teknik
Ketenagalistrikan
2.5. Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 38
Tahun 2018 Tentang Tata Cara Akreditasi dan Sertifikasi
Ketenagalistrikan
2.6. Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 13
Tahun 2020 tentang Penyediaan Infrastruktur Pengisian Listrik
untuk Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai
2.7. Peraturan yang berlaku di Perusahaan
3. Norma dan Standar
3.1. Norma
3.1.1. Kode Etik Pegawai
3.2. Standar
3.2.1. Penjelasan Persyaratan Umum Instalasi Listrik (PUIL)
3.2.2. Standing Operation Procedure (SOP) sesuai dengan
perusahaan/lembaga
3.2.3. Kriteria Disain Enjinering Konstruksi Jaringan Distribusi
Tenaga Listrik PT. PLN (Persero).
3.2.4. Material sesuai dengan Standar Nasional Indonesia (SNI).
4. Peralatan dan Perlengkapan
4.1. Peralatan
4.1.1. Alat tulis kantor (ATK)
4.1.2. Alat komunikasi
4.1.3. Alat pelindung diri (Alat Pelindung Diri)
4.1.4. komputer/laptop
4.2. Perlengkapan
4.2.1. Form hasil pembangunan dan pemasangan rangkaian
instalasi
4.2.2. Form analisis hasil pembangunan dan pemasangan
rangkaian instalasi
4.2.3. Dokumen standar pemasangan instalasi yang berlaku
4.2.4. Dokumen Standing Operation Procedure (SOP) dilokasi uji
kompetensi
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks Penilaian
1.1. Penilaian terkait dengan pengetahuan, keterampilan, dan sikap
kerja dalam menjalankan setiap kriteria unjuk kerja diujikan
ditempat kerja atau ditempat lain secara simulasi dengan kondisi
kerja sesuai dengan keadaan normal.
1.2. Penilaian secara umum dilakukan dengan cara uji tertulis, uji lisan
dan uji praktek/observasi lapangan
2. Persyaratan Kompetensi
2.1. Secara portofolio dapat menunjukkan bahwa pernah bekerja di
bidang teknis ketenagalistrikan atau memiliki sertifikat pelatihan
terkait dengan bidang teknis ketenagalistrikan atau memiliki ijazah
pendidikan yang terkait dengan bidang teknis ketenagalistrikan.
3. Pengetahuan dan Keterampilan yang Diperlukan
3.1. Pengetahuan
3.1.1. Memahami SOP
3.1.2. Memahami Bahan listrik :
3.1.2.1. Konduktor
3.1.2.2. Isolator
3.1.3. Alat ukur dan pengukuran besaran listrik
3.1.3.1. Macam alat ukur listrik
3.1.3.2. Fungsi dan prinsip kerja alat ukur listrik
3.1.3.3. Penggunaan alat ukur listrik
3.1.4. Teori Dasar Listrik :
3.1.4.1. Arus bolak balik fasa satu
3.1.4.2. Arus bolak balik fasa tiga
3.1.4.3. Hukum Ohm
3.1.4.4. Hukum Kirchoff
3.1.4.5. Rangakaian Resistansi, Induktasi , Kapasitansi dan
Impedansi
3.1.5. Memahami kontruksi SKUTR
3.1.6. Memahami cara kerja material listrik antara lain : Kabel,
MCB, Sekring, Gawai Proteksi Arus Sisa (GPAS), Gawai
Proteksi Surja (GPS)/Aresster, Pembumian.
3.1.7. Memahami Standar Nasional Indonesia (SNI) dan
Persyaratan Umum instalasi Listrik (PUIL) dan standar lain
terkait dengan motor listrik.
3.2. Keterampilan
3.2.1. Mampu Menganalisis kesesuaian pembangunan dan
pemasangan dengan standar pemasangan yang berlaku.
3.2.2. Mampu memberikan informasi terkait dengan perbaikan
instalasi agar sesuai dengan standar pemasangan yang
berlaku
3.2.3. Mampu membuat laporan analisis hasil pembangunan dan
pemasangan rangkaian instalasi.
4. Sikap Kerja yang Diperlukan
4.1. Teliti
4.2. Disiplin
4.3. Melaksanakan tugas sesuai Prosedur/SOP dan perintah kerja
4.4. Berintegritas
5. Aspek Penting
5.1. Mampu melaksanakan pekerjaan dengan konsisten di tiap elemen
kompetensi
5.2. Mampu memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen
kompetensi dengan menggunakan teknik teknik dan standar yang
berlaku.
Andreas Wijaya
DIKETAHUI
NIM : 20180230040
• Pada kwh meter 1 fase terdapat 5 pin, 2 pin fasa, 2 pin netral dan 1 pin
ground Untuk fasa pin no 1 dialiri oleh fasa dari PLN dan dialirkan ke
beban oleh pin2. Untuk netral pada pin no 4 dialiri aliran netral dari PLN
lalu dihubungkan ke beban melalui pin 5 netral Sedangkan untuk
grounding instalasi disambung dnegan pin no 3. Agar meteran dapat
berjalan, maka pin netral nanti akan dihubungkan ke piringan di kwh yang
telah dialiri fasa maka piringan akan berputar.
BATASAN VARIABEL
1. Konteks Variabel
1.1. Surat tugas/surta perintah kerja adalah dokumen penugasan oleh
perusahaan/instansi kepada tenaga kerja sesuai dengan tata cara yang
berlaku disetiap perusahaan/instansi
1.2. Prosedur/SOP adalah tata cara/prosedur yang dimiliki oleh
perusahaan/lembaga dalam pelaksanaan pembangunan dan
pemasangan komponen dan sirkit instalassi
1.3. Gambar pengawatan dan diagram tunggal adalah gambar teknik dalam
bentuk simbol-simbol peralatan listrik dan garis-garis yang
menggambarkan hubungan satu rangkaian listrik dengan rangkaian
listrik yang lain pada seluruh rangkaian instalasi listrik.
1.4. Denah Lokasi adalah gmabar Teknik yang memuat informasi terkait
lokasi tiik dari tiang dan saluran tegangan menengah
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks Penilaian
1.1. Penilaian terkait dengan pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja
dalam menjalankan setiap kriteria unjuk kerja diujikan ditempat kerja
atau ditempat lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan
keadaan normal.
1.2. Penilaian secara umum dilakukan dengan cara uji tertulis, uji lisan dan
uji praktek/observasi lapangan
2. Persyaratan Kompetensi
2.1. Secara portofolio dapat menunjukkan bahwa pernah bekerja di bidang
teknis ketenagalistrikan atau memiliki sertifikat pelatihan terkait
dengan bidang teknis ketenagalistrikan atau memiliki ijazah pendidikan
yang terkait dengan bidang teknis ketenagalistrikan.
3.2. Keterampilan
3.2.1. Mampu membuat gambar denah dan gambar pengawatan dan
diagram tunggal instalasi listrik
3.2.2. Mampu mengidentifikasi material instalasi listrik terpasang
terkait dengan jenis material, ukuran, dan merk dagang
3.2.3. Mampu mengisi form laporan hasil pembangunan dan
pemasangan
5. Aspek Penting
5.1. Memahami proses pembangunan dan pemasangan pekerjaan sesuai
dengan kriteria unjuk kerja
5.2. Mampu melaksanakan pekerjaan sesuai dengan kriteria unjuk
kerja yang dipersyaratkan
2. MATERI 2 : • F.43.142.00.005.1
Menganalisis Pembangunan dan Pemasangan Komponen dan Sirkit Alat
Pengukur dan Pembatas untuk Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik.
Unit kompetensi ini berkaitan dengan pengetahuan, keterampilan dan
sikap dalam pelaksanaan kegiatan menganalisis Pembangunan dan
Pemasangan Komponen dan sirkit alat pengukur dan pembatas untuk
instalasi pemanfaatan tenaga listrik pembangunan dan pemasangan.
Adapun elemen kompetensi yang harus dikuasai adalah menyiapkan
analisis, melaksanakan analisis, membuat rekomendasi perbaikan
instalasi, serta mengisi laporan analisis. Untuk kriteria unjuk kerja
menyiapkan analisis adalah Perintah kerja dipahami. Prosedur/SOP
pelaksanaan analisis sesuai perintah kerja dipahami. Gambar
pengkawatan/pengkabelan dan dokumen terkait permohonan pemasangan
instalasi dipahami. Dokumen form hasil Pembangunan dan Pemasangan
instalasi dipahami. Bahan referensi terkait dengan Pembangunan dan
Pemasangan rangkaian instalasi sesuai dengan permintaan spesifikasi
instalasi disiapkan. Form hasil Pembangunan dan Pemasangan disiapkan.
Form checklist analisis hasil Pembangunan dan Pemasangan rangkaian
instalasi disiapkan sesuai Prosedur/SOP. Komunikasi dan koordinasi
proses pelaksanaan kerja dengan pihak lain yang terlibat dilaksanakan
sesuai dengan Prosedur/SOP. Untuk kriteria unjuk kerja melaksanakan
analisis adalah Identifikasi jenis pengurangan termasuk pengukuran
langsung atau pengukuran tidak langsung dilakukan. Analisis kesesuaian
lokasi pemasangan dengan desain dan standar pemasangan dilakukan.
Analisis kesesuaian pemasangan instalasi dengan jenis pengukuran dan
standar pemasangan dilakukan. Analisis kesesuaian akurasi pengukuran
alat pengukuran dan pembatas setelah pemasangan sesuai dengan
spesifikasi peralatan dilakukan. Selanjutnya, untuk kriteria unjuk kerja
membuat rekomendasi perbaikan instalasi adalah Hasil pembangunan dan
pemasangan instalasi yang tidak sesuai dengan Standar pemasangan yang
berlaku dan dokumen desain instalasi dikumpulkan dan dibuat daftar.
Standar pemasangan yang berlaku dan dokumen desain instalasi untuk
instalasi yang tidak sesuai sebagaimana pada poin 3.1 dituliskan
disamping daftar instalasi yang tidak sesuai standar pemasangan. Cara
perbaikan/penggantian instalasi agar sesuai dengan standar pemasangan
yang berlaku dituliskan untuk setiap intalasi yang tidak sesuai standar.
Terakhir, untuk kriteria unjuk kerja mengisi laporan analisis adalah hasil
analisis dicatat pada Form analisis laporan hasil pembangunan dan
pemasangan. Form analisis laporan hasil pembangunan dan pemasangan
ditandatangani.
BATASAN VARIABEL
1. Konteks Variabel
1.1. Perintah kerja adalah lembar penugasan dengan format sesuai
dengan kebijakan masing-masing perusahaan yang berisi deskripsi
penugasan bagi petugas pelaksana.
1.2. Prosedur/SOP adalah tata cara/prosedur yang dimiliki oleh
perusahaan/lembaga dalam pelaksanaan pembangunan dan
pemasangan rangkaian instalasi tenaga listrik.
1.3. Gambar pengawatan/pengkabelan adalah gambar teknik dalam
bentuk simbol-simbol peralatan listrik dan garis-garis yang
menggambarkan hubungan satu rangkaian listrik dengan
rangkaian listrik yang lain pada seluruh rangkaian instalasi tenaga
listrik.
1.4. Gambar instalasi adalah gambar teknik dalam bentuk symbol-
simbol listrik yang memberikan gambaran terkait tata letak dari
peralatan listrik yang akan dipasang biasanya digabung dengan
denah bangunan untuk memperjelas lokasi peralatan listrik yang
akan dipasang.
1.5. Standar adalah standar pemasangan instalasi yang berlaku. Contoh
standar sesuai dengan PUIL 2011 atau SPLN, dll.
2. Peraturan yang Diperlukan
2.1. Undang-Undang 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan
2.2. Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012 tentang Kegiatan
Usaha Penyediaan Tenaga Listrik sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012
tentang Kegiatan Usaha Penyediaan Tenaga Listrik
2.3. Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012 tentang Usaha Jasa
Penunjang Tenaga Listrik
2.4. Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 46
Tahun 2017 tentang Standardisasi Kompetensi Tenaga Teknik
Ketenagalistrikan
2.5. Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 38
Tahun 2018 Tentang Tata Cara Akreditasi dan Sertifikasi
Ketenagalistrikan
2.6. Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 13
Tahun 2020 tentang Penyediaan Infrastruktur Pengisian Listrik
untuk Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai
2.7. Peraturan yang berlaku di Perusahaan
3. Norma dan Standar
3.1. Norma
3.1.1. Kode Etik Pegawai
3.2. Standar
3.2.1. Penjelasan Persyaratan Umum Instalasi Listrik (PUIL)
3.2.2. Standing Operation Procedure (SOP) sesuai dengan
perusahaan/lembaga
4. Peralatan dan Perlengkapan
4.1. Peralatan
4.1.1. Alat tulis kantor (ATK)
4.1.2. Alat komunikasi
4.1.3. Alat pelindung diri (Alat Pelindung Diri)
4.2. Perlengkapan
4.2.1. Form hasil pembangunan dan pemasangan rangkaian
instalasi.
4.2.2. Form analisis hasil pembangunan dan pemasangan
rangkaian instalasi
4.2.3. Dokumen standar pemasangan instalasi yang berlaku
4.2.4. Dokumen Standing Operation Procedure (SOP) dilokasi uji
kompetensi. PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks Penilaian
1.1. Penilaian terkait dengan pengetahuan, keterampilan, dan sikap
kerja dalam menjalankan setiap kriteria unjuk kerja diujikan
ditempat kerja atau ditempat lain secara simulasi dengan kondisi
kerja sesuai dengan keadaan normal.
1.2. Penilaian secara umum dilakukan dengan cara uji tertulis, uji lisan
dan uji praktek/observasi lapangan
2. Persyaratan Kompetensi
2.1. Secara portofolio dapat menunjukkan bahwa pernah bekerja di
bidang teknis ketenagalistrikan atau memiliki sertifikat pelatihan
terkait dengan bidang teknis ketenagalistrikan atau memiliki ijazah
pendidikan yang terkait dengan bidang teknis ketenagalistrikan.
3. Pengetahuan dan Keterampilan yang Diperlukan
3.1. Pengetahuan
3.1.1. Memahami SOP
3.1.2. Memahami Bahan listrik :
3.1.2.1. Konduktor
3.1.2.2. Isolator
3.1.3. Alat ukur dan pengukuran besaran listrik
3.1.3.1. Macam alat ukur listrik
3.1.3.2. Fungsi dan prinsip kerja alat ukur listrik
3.1.3.3. Penggunaan alat ukur listrik
3.1.4. Teori Dasar Listrik :
3.1.4.1. Arus bolak balik fasa satu
3.1.4.2. Arus bolak balik fasa tiga
3.1.4.3. Hukum Ohm
3.1.4.4. Hukum Kirchoff
3.1.4.5. Rangakaian Resistansi, Induktasi , Kapasitansi dan
Impedansi
3.1.5. Memahami pengukuran energi listrik
3.1.6. Mampu membaca denah bangunan dan tata letak peralatan
listrik
3.1.7. Memahami cara kerja material listrik antara lain : Kabel, CT,
PT, kWh meter.
3.1.8. Memahami Standar Nasional Indonesia (SNI) dan
Persyaratan Umum instalasi Listrik (PUIL).
3.2. Keterampilan
3.2.1. Mampu Menganalisis kesesuaian pembangunan dan
pemasangan dengan standar pemasangan yang berlaku.
3.2.2. Mampu memberikan informasi terkait dengan perbaikan
instalasi agar sesuai dengan standar pemasangan yang
berlaku.
3.2.3. Mampu membuat laporan analisis hasil pembangunan dan
pemasanga rangkaian instalasi.
4. Sikap Kerja yang Diperlukan
4.1. Teliti
4.2. Disiplin
4.3. Melaksanakan tugas sesuai Prosedur/SOP dan perintah kerja
4.4. Berintegritas
5. Aspek Penting
5.1. Mampu melaksanakan pekerjaan dengan konsisten di tiap elemen
kompetensi.
5.2. Mampu memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen
kompetensi dengan menggunakan teknik teknik dan standar yang
berlaku.
Surabaya, 27 Januari 2022
Yang membuat Laporan
Andreas Wijaya
DIKETAHUI
NIM : 20180230040
Andrea Wijaya
DIKETAHUI
NIM : 20180230040
DIKLAT HARI INI Mengkoordinir Pemeriksaan dan pengujian Komponen dan Sirkit Instalasi
Pemanfaatan Tenaga Listrik.
2. M.71.143.00.004.1
Mensupervisi Pemeriksaan dan Pengujian Komponen dan Sirkit Instalasi
Pemanfaatan Tenaga Listrik.
Jelaskan apa yang saudara pahami setelah mengikuti paparan Instruktur Pemateri /Pelatihan Praktek
Lapangan (*) Serta laporkan jika terdapat hal-hal yang terjadi pada saat melaksanakan kegiatan praktek
lapangan.
1. Materi 1 : • M.71.143.00.003.1
Mengkoordinir Pemeriksaan dan pengujian Komponen dan Sirkit Instalasi
Pemanfaatan Tenaga Listrik
Unit kompetensi ini berkaitan dengan pengetahuan, keterampilan dan sikap
dalam pelaksanaan tugas koordinasi pemeriksaan dan pengujian komponen
dan sirkit instalasi pemanfaatan tenaga listrik tegangan rendah.
Dalam mengkoordinir pemeriksaan dan pengujian komponen dan sirkit
instalasi pemanfaatan tenaga listrik tegangan rendah kita memiliki tahapan
sebagai berikut yaitu Menyiapkan pelaksanaan, yaitu sebelum
melaksanakan pemeriksaan dan pengujian harus memahami perintah kerja
atau surat tugas, dalam melaksanakan pemeriksaan dan pengujian harus
sesuai dengan prosedur/SOP, menyiapkan daftar nama instalatir yang akan
dipekerjakan, memahami dokumen permohonan pemeriksaan dan
pengujian, memahami milestone pelaksanaan pekerjaan, referensi ketika
dilakukan pemeriksaan dan pengujian harus sesuai dengan permintaan
spesifikasi instalasi, selalu komunikasi dan koordinasi dengan pihak lain
yang terlibat sesuai dengan prosedur/SOP. Berikutnya melaksanakan
koordinasi, Pembagian tugas pemeriksa dilakukan sesuai dengan
kompetensi, pemantauan pemenuhan keselamatan ketenagalistrikan saat
pelaksanaan kerja, pemantauan pelaksanaan pekerjaan sesuaii dengan
milestone, kemudian memverifikasi terhadap kelengkapan administratif
maupun kelengkapan teknis dari hasil pemeriksaan dan pengujian
dilakukan. Berikutnya mengatasi permasalahan, yaitu setiap ketua regu
harus melaksanakan identifikasi permasalahan yang timbul selama proses
pemeriksaan dan pengujian kemudian pelaporan terhadap permasalahan
yang timbul kepada atasan dan yang terakhir seorang ketua regu harus dapat
menyelesaikan permasalahan sesuai dengan perintah kerja dan terakhir
membuat laporan, yaitu setelah semua dilakukan pemeriksaan dan
pengujian langkah tekahir yaitu mengumpulkan hasil pemeriksaan dan
pengujian sesuai dengan perintah kerja dan kemudian membuat laporan
pelaksanaan tugas koordinasi.
• Tahanan Isolasi
Batas Minimum Tahanan Isolasi : Sesuai PUIL 1000 Ω/volt (tegangan
kerja)
• Tegangan kerja 220V = tahanan isolasi = 220 x 1000 = 220 kΩ
• Tegangan kerja 380V = tahanan isolasi = 380 x 1000 = 380 kΩ
• Tegangan kerja 20 kV = tahanan isolasi = 20 k x 1000 = 20 MΩ
• Tegangan kerja 150 kV = tahanan isolasi = 150 k x 1000 = 150
MΩ
• Pengukuran Tahanan Isolasi
Menggunakan alat ukur Insulation Tester, Dengan mengukur bagian-
bagian yang harus diukur :
• 1 fasa : fasa–netral, fasa–ground, netral–ground.
• 3 fasa : R-netral, S-netral, T-netral, R-S, R-T, S-T, R-ground, S-
ground, T-ground, netral-ground.
• Grounding dan Tahanan Pembumian
Grounding merupakan alat untuk membuang Arus Bocor / Arus Sisa ke
Bumi. Grounding berupa Ground Rod (besi beton) atau Pipa besi 1,5 inci
yang ditancapkan ke tanah. Kegunaan Grounding sebagai penghantar
untuk membuang Arus Bocor ke tanah, maka grounding herus memiliki
tahanan (Tahanan Pembumian) yang rendah. Dalam PUIL ditetapkan
standar grounding yang bagus yakni maksimal 5 Ω Jika grounding lebih
dari 5 Ω, solusinya harus dipasang lagi dan disambung secara paralel.
BATASAN VARIABEL
1. Konteks Variabel
1.1. Perintah kerja adalah lembar penugasan dengan format sesuai
dengan kebijakan masing-masing perusahaan yang berisi deskripsi
penugasan bagi petugas pelaksana.
1.2. Prosedur/SOP adalah tata cara/prosedur yang dimiliki oleh
perusahaan/lembaga dalam pelaksanaan pemeriksaan dan pengujian
rangkaian instalasi tenaga listrik.
2. Peraturan yang Diperlukan
2.1. Undang-Undang 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan
2.2. Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012 tentang Kegiatan
Usaha Penyediaan Tenaga Listrik sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012
tentang Kegiatan Usaha Penyediaan Tenaga Listrik
2.3. Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012 tentang Usaha Jasa
Penunjang Tenaga Listrik
2.4. Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 46
tahun 2017 tentang Standardisasi Kompetensi Tenaga Teknik
Ketenagalistrikan
2.5. Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 38
Tahun 2018 Tentang Tata Cara Akreditasi dan Sertifikasi
Ketenagalistrikan
2.6. Peraturan yang berlaku di Perusahaan
3. Norma dan Standar
3.1. Norma
3.1.1. Kode Etik Pegawai
3.2. Standar
3.2.1. Penjelasan Persyaratan Umum Instalasi Listrik (PUIL)
3.2.2. Standing Operation Procedure (SOP)
3.2.3. Material sesuai dengan Standar Nasional Indonesia (SNI)
4. Peralatan dan Perlengkapan
4.1. Peralatan
4.1.1. Alat tulis kantor (ATK)
4.1.2. Alat Komunikasi
4.2. Perlengkapan Material :
4.2.1. Dokumen milestone pelaksanaan pekerjaan
4.2.2. Daftar Pemeriksa
4.2.3. Form hasil pemeriksaan dan pengujian
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks Penilaian
1.1. Penilaian terkait dengan pengetahuan, keterampilan, dan sikap
kerja dalam menjalankan setiap kriteria unjuk kerja diujikan di
tempat kerja atau di tempat lain secara simulasi dengan kondisi
kerja sesuai dengan keadaan normal.
1.2. Penilaian secara umum dilakukan dengan cara uji tertulis, uji lisan
dan uji praktik/observasi lapangan.
2. Persyaratan Kompetensi
Secara portofolio dapat menunjukkan bahwa pernah bekerja di bidang
teknis ketenagalistrikan atau memiliki sertifikat pelatihan terkait
dengan bidang teknis ketenagalistrikan atau memiliki ijazah pendidikan
yang terkait dengan bidang teknis ketenagalistrikan.
3. Pengetahuan dan Keterampilan yang Diperlukan
3.1. Pengetahuan
3.1.1. Memahami SOP
3.1.2. Memahami Bahan listrik :
3.1.2.1. Konduktor
3.1.2.2. Isolator
3.1.3. Alat ukur dan pengukuran besaran listrik
3.1.3.1. Macam alat ukur listrik
3.1.3.2. Fungsi dan prinsip kerja alat ukur listrik
3.1.3.3. Penggunaan alat ukur listrik
3.1.4. Teori Dasar Listrik :
3.1.4.1. Arus bolak balik fasa satu
3.1.4.2. Arus bolak balik fasa tiga
3.1.4.3. Hukum Ohm
3.1.4.4. Hukum Kirchoff I
3.1.4.5. Rangkaian Resistansi, Induktansi, Kapasistansi dan
Impedansi
3.1.5. Mengenal material listrik antara lain : Kabel, PHB, MCB,
Gawai Proteksi Arus Sisa (GPAS), Pembumian.
3.1.6. Mengenal Standar Nasional Indonesia (SNI) dan Persyaratan
Umum instalasi Listrik (PUIL)
3.2. Keterampilan
3.2.1. Mampu membedakan instalasi yang bertegangan dengan
yang tidak bertegangan
3.2.2. Mampu mengidentifikasi fungsi kabel (apakah sebagai
netral, fasa atau pembumian), jenis rangkaian pembumian
(seperti jenis pembumian tipe TT atau tipe TN-C-S)
3.2.3. Mampu mengidentifikasi material instalasi listrik terpasang
terkait dengan jenis material, ukuran, dan merek dagang
3.2.4. Mampu memastikan alat uji dan alat ukur berfungsi dengan
baik
3.2.5. Mampu melakukan pengujian polaritas
3.2.6. Mampu melakukan pengukuran Tegangan, Arus, Beban, Cos
Phi, Harmonisa, Dip, Flicker, Resistensi Isolasi,Resistensi
Pembumian
3.2.7. Mampu menggunakan peralatan thermovision
3.2.8. Mampu mengisi form laporan hasil pemeriksaan pengujian
4. Sikap Kerja yang Diperlukan
4.1. Teliti
4.2. Disiplin
4.3. Melaksanakan tugas sesuai Prosedur/SOP dan perintah kerja
4.4. Berintegritas
5. Aspek Penting
5.1. Memahami proses pekerjaan sesuai dengan kriteria unjuk kerja
5.2. Mampu melaksanakan pekerjaan sesuai dengan kriteria unjuk
kerja yang dipersyaratkan
2. Materi 2 : • M.71.143.00.004.1
Mensupervisi Pemeriksaan dan Pengujian Komponen dan Sirkit
Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik.
Unit kompetensi ini berkaitan dengan pengetahuan, keterampilan dan
sikap dalam pelaksanaan kegiatan supervisi Pembangunan dan
Pemasangan Komponen dan Sirkit Instalasi Pemanfaatan Tenaga.
Adapun elemen kompetensi yang harus dikuasai yaitu menyiapkan
pelaksanaan supervisi, melaksanakan supervisi pelaksanaan,
menyampaikan rekomendasi perbaikan dan menerima feedback,
mengatasi permasalahan teknis terkait pelaksanaan pembangunan dan
pemasangan serta dapat membuat laporan supervisi. Untuk kriteria
unjuk kerjanya pada elemen kompetensi menyiapkan pelaksanaan
supervise yaitu: Perintah kerja harus dipahami, Prosedur/SOP
pelaksanaan sesuai perintah kerja dipahami, dokumen
timeline/milestone pelaksanaan pekerjaan dipahami, serta komunikasi
dan koordinasi proses pelaksanaan kerja dengan pihak lain yang
terlibat dilaksanakan sesuai dengan prosedur/SOP. Selanjutnya untuk
kriteria unjuk kerja melaksanakan supervisi pelaksanaan adalah
dokumen terkait permohonan Pembangunan dan Pemasangan instalasi
dari para pemilik instalasi dikumpulkan. Daftar personil koordinator
daninstalatir dibuat. Pembagian tugas kerja personil koordnator dan
instalatir dibuatsesuai dengan jenis instalasi dan kompetensi personil.
Pengecekan berkala terhadap kesiapan operasi peralatan secara
sampling dilakukan. Pengecekan terhadap kesesuaianpenggunaan
form hasil Pembangunan dan Pemasangan terhadap jenis instalasi
terpasang oleh petugas dilakukan. Pengecekan terhadap kondisi dan
kesiapan petugas instalatir sebelumbertugas dilakukan. Persetujuan
pelaksanaan tugas oleh petugas instalatir sesuai dengankondisi
petugas instalatir dan Prosedur/SOP dilakukan. Pengecekan terhadap
hasil Pembangunan dan Pemasangan dengan dokumen desain
dilakukan. Pengecekan terhadap pemenuhan kelengkapan pengisian
form hasil. Pembangunan dan Pemasangan rangkaian sesuai dengan
Prosedur/SOP dilakukan. Pengecekan terhadap pemenuhan
timeline/milestone pelaksanaan pekerjaan dilakukan. Selanjutnya,
kriteria unjuk kerja pada menyampaikan rekomendasi perbaikan dan
menerima feedback adalah Daftar rekomendasi perbaikan
pelaksanaan sesuai dengan Prosedur/SOP disusun. Hasil pengecekan
terhadap pelaksanaan disampaikan kepada petugas. Feedback dari
petugas koordinator dan instalatir terkait rekomendasi perbaikan
dianalisis. Kemudian kriteria unjuk kerja mengatasi permasalahan
teknis terkait pelaksanaan Pembangunan dan Pemasangan adalah
Daftar resiko permasalahan teknis dan analisis penyelesaiannya sesuai
dengan Prosedur/SOP dibuat. Penyelesaian permasalahan teknis
sesuai dengan daftar yang telah dibuat dilaksanakan. Daftar
permasalahan yang belum dapat terselesaikan dengan daftar resiko
permasalahan sebagaimana pada poin 4.1 dibuat. Dan yang terakhir
untuk kriteria unjuk kerja membuat laporan supervisi adalah Analisis
pelaksanaan supervisi dibuat. Laporan supervisi pelaksanaan berisi
pelaksanaan rekomendasi perbaikan, daftar penyelesaian
permasalahan dan daftar permasalahan yang belum terselesaikan, serta
analisis pelaksanaan supervisi dibuat.
BATASAN VARIABEL
1. Konteks Variabel
1.1. Perintah kerja adalah lembar penugasan dengan format sesuai
dengan kebijakan masing-masing perusahaan yang berisi
deskripsi penugasan bagi petugas pelaksana.
1.2. Prosedur/SOP adalah tata cara/prosedur yang dimiliki oleh
perusahaan/lembaga dalam pelaksanaan pembangunan dan
pemasangan rangkaian instalasi tenaga listrik.
1.3. Pengecekan terhadap kondisi adalah pengecekan kondisi umum
secara visual maupun lisan terhadap kondisi Kesehatan baik
secara jasmani maupun mental.
2. Peraturan yang Diperlukan
2.1. Undang-Undang 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan
2.2. Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012 tentang Kegiatan
Usaha Penyediaan Tenaga Listrik sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2014 tentang Perubahan atas
Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012 tentang Kegiatan Usaha
Penyediaan Tenaga Listrik
2.3. Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012 tentang Usaha
Jasa Penunjang Tenaga Listrik
2.4. Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor
46 Tahun 2017 tentang Standardisasi Kompetensi Tenaga
Teknik Ketenagalistrikan
2.5. Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 38
Tahun 2018 Tentang Tata Cara Akreditasi dan Sertifikasi
Ketenagalistrikan
2.6. Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor
13 Tahun 2020 tentang Penyediaan Infrastruktur Pengisian
Listrik untuk Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai
2.7. Peraturan yang berlaku di Perusahaan
3. Norma dan Standar
3.1. Norma
3.1.1. Kode Etik Pegawai
3.2. Standar
3.2.1. Penjelasan Persyaratan Umum Instalasi Listrik (PUIL)
3.2.2. Standing Operation Procedure (SOP) sesuai dengan
perusahaan/lembaga
4. Peralatan dan Perlengkapan
4.1. Peralatan
4.1.1. Alat tulis kantor (ATK)
4.1.2. Alat komunikasi
4.1.3. Alat pelindung diri (Alat Pelindung Diri)
4.2. Perlengkapan
4.2.1. Form hasil pembangunan dan pemasangan
4.2.2. Dokumen standar pemasangan instalasi yang berlaku
4.2.3. Dokumen Standing Operation Procedure (SOP) dilokasi
uji kompetensi
4.2.4. Tempat uji kompetensi
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks Penilaian
1.1. Penilaian terkait dengan pengetahuan, keterampilan, dan sikap
kerja dalam menjalankan setiap kriteria unjuk kerja diujikan
ditempat kerja atau ditempat lain secara simulasi dengan
kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.
1.2. Penilaian secara umum dilakukan dengan cara uji tertulis, uji
lisan dan uji praktek/observasi lapangan
2. Persyaratan Kompetensi
2.1. Secara portofolio dapat menunjukkan bahwa pernah bekerja di
bidang teknis ketenagalistrikan atau memiliki sertifikat
pelatihan terkait dengan bidang teknis ketenagalistrikan atau
memiliki ijazah pendidikan yang terkait dengan bidang teknis
ketenagalistrikan.
3. Pengetahuan dan Keterampilan yang Diperlukan
3.1. Pengetahuan
3.1.1. Memahami manajemen resiko
3.1.2. Memahami SOP
3.1.3. Memahami Bahan listrik :
• Konduktor
• Isolator
3.1.4. Alat ukur dan pengukuran besaran listrik
• Macam alat ukur listrik
• Fungsi dan prinsip kerja alat ukur listrik
• Penggunaan alat ukur listrik
3.1.5. Teori Dasar Listrik :
• Arus bolak balik fasa satu
• Arus bolak balik fasa tiga
• Hukum Ohm
• Hukum Kirchoff
• Rangkaian Resistansi, Induktasi , Kapasitansi dan
Impedansi
3.1.6. Memahami cara kerja material listrik antara lain : Kabel,
Kotak kontak, Papan hubung bagi dan Kontrol (PHBK),
MCB, Sekring, Gawai Proteksi Arus Sisa (GPAS), Gawai
Proteksi Surja (GPS)/Aresster, Pembumian.
3.1.7. Memahami Standar Nasional Indonesia (SNI) dan
Persyaratan Umum instalasi Listrik (PUIL) terkait dengan
pemasangan instalasi tegangan rendah.
3.2. Keterampilan
3.2.1. Mampu untuk mengatasi permasalahan teknis
3.2.2. Mampu untuk membagi penugasan sesuai dengan
kompetensi dalam pelaksanaan supervisi
3.2.3. Mampu membuat analisis terkait perbaikan dalam
pelaksanaan pekerjaan
3.2.4. Mampu membuat laporan pelaksanaan supervisi
4. Sikap Kerja yang Diperlukan
4.1. Teliti
4.2. Sikap kepemimpinan
4.3. Melaksanakan tugas sesuai Prosedur/SOP dan perintah
kerja
4.4. Berintegritas
5. Aspek Penting
5.1. Mampu melaksanakan pekerjaan dengan konsisten di tiap
elemen kompetensi.
5.2. Mampu memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen
kompetensi dengan menggunakan teknik teknik dan standar
yang berlaku.
Andreas WIjaya
DIKETAHUI
NIM : 20180230040
5. Materi 5 : • M.71.143.03.036.2
Menganalisis Pemeriksaan dan Pengujian Sistem Penangkal /Penangkap
Petir pada Instalasi Tegangan Rendah.
Unit kompetensi ini berkaitan dengan pengetahuan, keterampilan dan
sikap dalam pelaksanaan kegiatan analisis Hasil Pemeriksaan dan
pengujian rangkaian pemasangan penangkal /penangkap petir pada
instalasi tegangan rendah.
Adapun elemen kompetensi yang harus dikuasai adalah menyiapkan
pelaksanaan analisis, analisis hasil perencanaan dan pelaksanaan,
melaksanakan analisis hasil pembangunan dan pemasangan instalasi,
membuat rekomendasi perbaikan, serta mengisi laporan analisis. Untuk
kriteria unjuk kerja menyiapkan pelaksanaan analisis adalah Perintah kerja
dipahami. Prosedur/SOP pelaksanaan analisis sesuai perintah kerja
dipahami. Gambar pengawatan/pengkabelan, gambar instalasi, denah
bangunan dan dokumen terkait instalasi dipahami. Dokumen form hasil
pembangunan dan pemasangan instalasi dipahami. Form checklist analisis
hasil pembangunan dan pemasangan instalasi disiapkan sesuai
Prosedur/SOP. Komunikasi dan koordinasi proses pelaksanaan kerja
dengan pihak lain yang terlibat dilaksanakan sesuai dengan Prosedur/SOP.
Untuk kriteria unjuk kerja analisis hasil dan perencanaan adalah Analisis
penentuan standar pemasangan sesuai dengan jenis atap bangunan
dilakukan. Analisis hasil Identifikasi peralatan penangkal petir (tipe,
ukuran ataujenisnya) sesuai desain dilakukan. Analisis hasil identifikasi
kawat penghantar pembumian sesuai desain dilakukan. Analisis hasil
identifikasi tipe earthing rod untuk pembumian sesuai desain dilakukan.
Analisis hasil Pengecekan fisik kelengkapan komponen instalasi
dilakukan. Untuk kriteria unjuk kerja melaksanakan analisis hasil
pembangunan dan pemasangan instalasi adalah Keberadaan tanda tangan
petugas instalatir pada form hasil pembangunan dan pemasangan instalasi
diperiksa. Analisis terhadap kesesuaian Pembangunan dan pemasangan
komponen instalasi dilakukan sesuai dengan standar pemasangan. Analisis
terhadap kesesuaian hasil Pengukuran resistensi pembumian dengan
standar. Selanjutnya, kriteria unjuk kerja membuat rekomendasi perbaikan
adalah Hasil pembangunan dan pemasangan instalasi yang tidak sesuai
dengan Standar pemasangan yang berlaku dan dokumen desain instalasi
dikumpulkan dan dibuat daftar. Standar pemasangan yang berlaku dan
dokumen desain instalasi untuk instalasi yang tidak sesuai sebagaimana
pada poin 4.1 dituliskan disamping daftar instalasi yang tidak sesuai
standar pemasangan. Cara perbaikan/penggantian instalasi agar sesuai
dengan standar pemasangan yang berlaku dituliskan untuk setiap intalasi
yang tidak sesuai standar. Terakhir, untuk kriteria unjuk kerja mengisi
laporan analisis adalah Hasil analisis dicatat pada Form analisis laporan
hasil pembangunan dan pemasangan. Form analisis laporan hasil
pembangunan dan pemasangan ditandatangani.
BATASAN VARIABEL
1. Konteks Variabel
1.1. Perintah kerja adalah lembar penugasan dengan format sesuai
dengan kebijakan masing-masing perusahaan yang berisi deskripsi
penugasan bagi petugas pelaksanan.
1.2. Prosedur/SOP adalah tata cara/prosedur yang dimiliki oleh
perusahaan/lembaga dalam pelaksanaan pekerjaan.
1.3. Gambar pengawatan/pengkabelan adalah gambar teknik dalam
bentuk simbol-simbol peralatan listrik dan garis-garis yang
menggambarkan hubungan satu rangkaian listrik dengan rangkaian
listrik yang lain pada seluruh rangkaian instalasi tenaga listrik.
1.4. Gambar Instalasi adalah gambar teknik dalam bentuk simbol-
simbol listrik yang memberikan gambaran terkait tata letak dari
peralatan listrik yang akan dipasang biasanya digabung dengan
denah bangunan untuk memperjelas lokasi peralatan listrik yang
akan dipasang.
1.5. Denah bangunan adalah gambar teknik yang memuat informasi
terkait pembagian ruang-ruangan pada bangunan.
1.6. Standar adalah standar pemasangan instalasi yang berlaku. Contoh
standar sesuai dengan PUIL 2011 atau SPLN, dll.
2. Peraturan yang Diperlukan
2.1. Undang-Undang 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan
2.2. Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012 tentang Kegiatan
Usaha Penyediaan Tenaga Listrik sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012
tentang Kegiatan Usaha Penyediaan Tenaga Listrik
2.3. Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012 tentang Usaha Jasa
Penunjang Tenaga Listrik
2.4. Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 46
Tahun 2017 tentang Standardisasi Kompetensi Tenaga Teknik
Ketenagalistrikan
2.5. Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 38
Tahun 2018 Tentang Tata Cara Akreditasi dan Sertifikasi
Ketenagalistrikan
2.6. Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 13
Tahun 2020 tentang Penyediaan Infrastruktur Pengisian Listrik
untuk Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai
2.7. Peraturan yang berlaku di Perusahaan
3. Norma dan Standar
3.1. Norma
3.1.1. Kode Etik Pegawai
3.2. Standar
3.2.1. Penjelasan Persyaratan Umum Instalasi Listrik (PUIL)
3.2.2. Standing Operation Procedure (SOP) sesuai dengan
perusahaan/lembaga
4. Peralatan dan Perlengkapan
4.1. Peralatan
4.1.1. Alat tulis kantor (ATK)
4.1.2. Alat komunikasi
4.1.3. Alat pelindung diri (Alat Pelindung Diri)
4.1.4. Komputer/Laptop
4.2. Perlengkapan
4.2.1. Form hasil pembangunan dan pemasangan rangkaian
instalasi
4.2.2. Form Analisis hasil pembangunan dan pemasangan
rangkaian instalasi
4.2.3. Dokumen standar pemasangan instalasi yang berlaku
4.2.4. Dokumen Standing Operation Procedure (SOP) dilokasi uji
kompetensi
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks Penilaian
1.1. Penilaian terkait dengan pengetahuan, keterampilan, dan sikap
kerja dalam menjalankan setiap kriteria unjuk kerja
1.2. Penilaian secara umum dilakukan dengan cara uji tertulis, uji
lisan dan uji praktek/observasi lapangan
2. Persyaratan Kompetensi
2.1. Secara portofolio dapat menunjukkan bahwa pernah bekerja di
bidang teknis ketenagalistrikan atau memiliki sertifikat pelatihan
terkait dengan bidang teknis ketenagalistrikan atau memiliki ijazah
pendidikan yang terkait dengan bidang teknis ketenagalistrikan.
3. Pengetahuan dan Keterampilan yang Diperlukan
3.1. Pengetahuan
3.1.1. Memahami SOP
3.1.2. Memahami Bahan listrik :
3.1.2.1. Konduktor
3.1.2.2. Isolator
3.1.3. Alat ukur dan pengukuran besaran listrik
3.1.3.1. Macam alat ukur listrik ( Earth tester, Insulation
tester)
3.1.3.2. Fungsi dan prinsip kerja alat ukur listrik
3.1.3.3. Penggunaan alat ukur listrik
3.1.4. Teori Dasar Listrik :
3.1.4.1. Arus bolak balik fasa satu
3.1.4.2. Arus bolak balik fasa tiga
3.1.4.3. Hukum Ohm
3.1.4.4. Hukum Kirchoff
3.1.4.5. Rangkaian Resistansi
3.1.5. Memahami prinsip kerja dan standar kontruksi
penangkal/penangkap petir
3.1.6. Memahami Standar Nasional Indonesia (SNI) dan
Persyaratan Umum instalasi Listrik (PUIL)
3.1.7. Memahami Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor
PER.02/MEN/1989 tentang Pengawasan Instalasi
Penyaluran Petir.
3.1.8. Memahami penggunaan software terkait pembangunan
dan pemasangan instalasi listrik.
3.2. Keterampilan
3.2.1. Mampu Menganalisis kesesuaian pembangunan dan
pemasangan dengan standar pemasangan yang berlaku
3.2.2. Mampu memberikan informasi terkait dengan perbaikan
pembangunan dan pemasangan instalasi agar sesuai
dengan standar pemasangan yang berlaku.
3.2.3. Mampu membuat laporan analisis hasil pembangunan
dan pemasangan rangkaian instalasi.
4. Sikap Kerja yang Diperlukan
4.1. Teliti
4.2. Disiplin
4.3. Melaksanakan tugas sesuai Prosedur/SOP dan perintah kerja
4.4. Berintegritas
5. Aspek Penting
5.1. Mampu melaksanakan pekerjaan dengan konsisten di tiap
elemen kompetensi
5.2. Mampu memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen
kompetensi dengan menggunakan teknik teknik dan standar yang
berlaku.
6. Materi 6 : • M.71.143.03.039.1
Menganalisis Hasil Pemeriksaan dan Pengujian Komponen dan Sirkit
Saluran Kabel Udara Tegangan Rendah (SKUTR) untuk Instalasi
Pemanfaatan Tenaga Listrik.
Unit kompetensi ini berkaitan dengan pengetahuan, keterampilan dan
sikap dalam pelaksanaan kegiatan Menganalisis Hasil Pemeriksaan dan
pengujian Komponen dan sirkit Saluran Kabel Udara Tegangan Rendah
(SKUTR) untuk instalasi pemanfaatan tenaga listrik.
Adapun elemen kompetensi yang harus dikuasai adalah menyiapkan
pelaksanaan analisis, analisis hasil dan perencanaan pelaksanaan,
melaksanakan analisis hasil pembangunan dan pemasangan instalasi,
membuat rekomendasi perbaikan, serta mengisi laporan analisis.
Untuk kriteria unjuk kerja menyiapkan pelaksanaan analisis adalah
Perintah kerja dipahami. Prosedur/SOP pelaksanaan analisis sesuai
perintah kerja dipahami. Gambar pengawatan/pengkabelan, gambar
instalasi, denah bangunan dan dokumen terkait instalasi dipahami.
Dokumen form hasil pembangunan dan pemasangan instalasi
dipahami. Form checklist analisis hasil pembangunan dan pemasangan
instalasi disiapkan sesuai Prosedur/SOP. Komunikasi dan koordinasi
proses pelaksanaan kerja dengan pihak lain yang terlibat dilaksanakan
sesuai dengan Prosedur/SOP. Untuk kriteria unjuk kerja analisis hasil
perencanaan dan pelaksanaan adalah Analisis hasil Identifikasi
Panjang saluran udara sesuai desain dilakukan . Analisis hasil
identifikasi kondisi lokasi dan jarak aman saluran dilakukan. Analisis
hasil identifikasi jenis saluran 3 fasa atau 1 fasa sesuai desain
dilakukan. Analisis hasil Identifikasi percabangan saluran sesuai
desain dilakukan. Analisis hasil Identifikasi material konduktor sesuai
desain dilakukan. Analisis hasil identifikasi system proteksi dan
pembatas arus saluran sesuai desain dilakukan. Analisis hasil
identifikasi jenis isolator sesuai desain dilakukan Analisis hasil.
Analisis hasil Identifikasi sistem pembumian sesuai desain dilakukan.
Untuk kriteria unjuk kerja melaksanakan analisis hasil pembangunan
dan pemasangan instalasi adalah Keberadaan tanda tangan petugas
instalatir pada form hasil pembangunan dan pemasangan instalasi
diperiksa. Analisis kesesuaian Pemasangan tiang SKUTR dilakukan
sesuai dengan desain dan standar pemasangan. Analisis kesesuaian
Pemasangan isolator dilakukan sesuai dengan standar pemasangan.
Analisis kesesuaian Pemasangan/penarikan kabel SKUTR dilakukan
sesuai dengan standar pemasangan. Analisis kesesuaian
penyambungan konduktor/kabel SKUTR dilakukan sesuai dengan
standar pemasangan. Analisis kesesuaian Pemasangan sistem
pembumian dan peralatan proteksi dilakukan sesuai dengan standar.
Analisis kesesuaian hasil Pengukuran tahanan isolasi antara tiang
dengan konduktor/kabel setiap fasa, pengukuran tahanan isolasi antar
fasa dengan standar dilakukan . Analisis kesesuaian Hasil pengukuran
tegangan ujung saluran distribusi dengan standar dilakukan. Untuk
kriteria unjuk kerja membuat rekomendasi perbaikan adalah Hasil
pembangunan dan pemasangan instalasi yang tidak sesuai dengan
Standar pemasangan yang berlaku dan dokumen desain instalasi
dikumpulkan dan dibuat daftar. Standar pemasangan yang berlaku dan
dokumen desain instalasi untuk instalasi yang tidak sesuai
sebagaimana pada poin 4.1 dituliskan disamping daftar instalasi yang
tidak sesuai standar pemasangan. Cara perbaikan/penggantian instalasi
agar sesuai dengan standar pemasangan yang berlaku dituliskan untuk
setiap intalasi yang tidak sesuai standar. Terakhir, untuk kriteria unjuk
kerja mengisi laporan analisis adalah Hasil analisis dicatat pada form
analisis laporan hasil pembangunan dan pemasangan. Form analisis
laporan hasil pembangunan dan pemasangan ditandatangani.
BATASAN VARIABEL
1. Konteks Variabel
1.1. Perintah kerja adalah lembar penugasan dengan format sesuai
dengan kebijakan masing-masing perusahaan yang berisi
deskripsi penugasan bagi petugas pelaksana.
1.2. Prosedur/SOP adalah tata cara/prosedur yang dimiliki oleh
perusahaan/lembaga dalam pelaksanaan pembangunan dan
pemasangan rangkaian instalasi tenaga listrik.
1.3. Gambar pengawatan/pengkabelan adalah gambar teknik dalam
bentuk simbol-simbol peralatan listrik dan garis-garis yang
menggambarkan hubungan satu rangkaian listrik dengan
rangkaian listrik yang lain pada seluruh rangkaian instalasi
tenaga listrik.
1.4. Denah lokasi adalah gambar teknik yang memuat informasi
terkait lokasi titik dari tiang dan saluran tegangan menengah.
2. Peraturan yang Diperlukan
2.1. Undang-Undang 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan
2.2. Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012 tentang Kegiatan
Usaha Penyediaan Tenaga Listrik sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012
tentang Kegiatan Usaha Penyediaan Tenaga Listrik
2.3. Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012 tentang Usaha Jasa
Penunjang Tenaga Listrik
2.4. Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 46
Tahun 2017 tentang Standardisasi Kompetensi Tenaga Teknik
Ketenagalistrikan
2.5. Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 38
Tahun 2018 Tentang Tata Cara Akreditasi dan Sertifikasi
Ketenagalistrikan
2.6. Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 13
Tahun 2020 tentang Penyediaan Infrastruktur Pengisian Listrik
untuk Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai
2.7. Peraturan yang berlaku di Perusahaan
3. Norma dan Standar
3.1. Norma
3.1.1. Kode Etik Pegawai
3.2. Standar
3.2.1. Penjelasan Persyaratan Umum Instalasi Listrik (PUIL)
3.2.2. Standing Operation Procedure (SOP) sesuai dengan
perusahaan/lembaga
3.2.3. Kriteria Disain Enjinering Konstruksi Jaringan Distribusi
Tenaga Listrik PT. PLN (Persero).
3.2.4. Material sesuai dengan Standar Nasional Indonesia (SNI).
4. Peralatan dan Perlengkapan
4.1. Peralatan
4.1.1. Alat tulis kantor (ATK)
4.1.2. Alat komunikasi
4.1.3. Alat pelindung diri (Alat Pelindung Diri)
4.1.4. Komputer/Laptop
4.2. Perlengkapan
4.2.1. Form hasil pembangunan dan pemasangan rangkaian
instalasi
4.2.2. Form analisis hasil pembangunan dan pemasangan
rangkaian instalasi
4.2.3. Dokumen standar pemasangan instalasi yang berlaku
4.2.4. Dokumen Standing Operation Procedure (SOP) dilokasi
uji kompetensi
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks Penilaian
1.1. Penilaian terkait dengan pengetahuan, keterampilan, dan sikap
kerja dalam menjalankan setiap kriteria unjuk kerja diujikan
ditempat kerja atau ditempat lain secara simulasi dengan
kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.
1.2. Penilaian secara umum dilakukan dengan cara uji tertulis, uji
lisan dan uji praktek/observasi lapangan.
2. Persyaratan Kompetensi
2.1. Secara portofolio dapat menunjukkan bahwa pernah bekerja di
bidang teknis ketenagalistrikan atau memiliki sertifikat
pelatihan terkait dengan bidang teknis ketenagalistrikan atau
memiliki ijazah pendidikan yang terkait dengan bidang teknis
ketenagalistrikan.
3. Pengetahuan dan Keterampilan yang Diperlukan
3.1. Pengetahuan
3.1.1. Memahami SOP
3.1.2. Memahami Bahan listrik :
3.1.2.1. Konduktor
3.1.2.2. Isolator
3.1.3. Alat ukur dan pengukuran besaran listrik
3.1.3.1. Macam alat ukur listrik
3.1.3.2. Fungsi dan prinsip kerja alat ukur listrik
3.1.3.3. Penggunaan alat ukur listrik
3.1.4. Teori Dasar Listrik :
3.1.4.1. Arus bolak balik fasa satu
3.1.4.2. Arus bolak balik fasa tiga
3.1.4.3. Hukum Ohm
3.1.4.4. Hukum Kirchoff
3.1.4.5. Rangakaian Resistansi, Induktasi , Kapasitansi
dan Impedansi
3.1.5. Memahami kontruksi SKUTR
3.1.6. Memahami cara kerja material listrik antara lain : Kabel,
MCB, Sekring, Gawai Proteksi Arus Sisa (GPAS),
Gawai Proteksi Surja (GPS)/Aresster, Pembumian.
3.1.7. Memahami Standar Nasional Indonesia (SNI) dan
Persyaratan Umum instalasi Listrik (PUIL) dan standar
lain terkait dengan motor listrik.
3.2. Keterampilan
3.2.1. Mampu Menganalisis kesesuaian pembangunan dan
pemasangan dengan standar pemasangan yang berlaku.
3.2.2. Mampu memberikan informasi terkait dengan perbaikan
instalasi agar sesuai dengan standar pemasangan yang
berlaku.
3.2.3. Mampu membuat laporan analisis hasil pembangunan
dan pemasangan rangkaian instalasi.
4. Sikap Kerja yang Diperlukan
4.1. Teliti
4.2. Disiplin
4.3. Melaksanakan tugas sesuai Prosedur/SOP dan perintah kerja
4.4. Berintegritas
5. Aspek Penting
5.1. Mampu melaksanakan pekerjaan dengan konsisten di tiap
elemen kompetensi
5.2. Mampu memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen
kompetensi dengan menggunakan teknik teknik dan standar
yang berlaku.
Surabaya, 29 Januari 2022
Yang membuat Laporan
Andreas Wijaya
DIKETAHUI
stempel
➢ Hari Ke-6
PRAKTEK LAPANGAN DIKLAT VOKASIONAL
I. PERALATAN
No. Alat Kerja Jumlah Satuan Checklist
1 Tang Kombinasi 1 Buah √
2 Tang Potong 1 Buah √
3 Test pen 1 Buah √
4 Obeng Set 1 Set √
III. KELENGKAPAN K3
Alat Pelindung Diri
No. Jumlah Satuan Checklist
(APD)
1 Helm Pengaman 1 Buah √
2 Sepatu Safety 1 Pasang √
3 Wearpack (Baju 1 Buah √
Kerja )
4 Sarung Tangan 1 Pasang √
5 Masker 1 Buah √
IV. MATERIAL
V. TUJUAN KERJA :
1. Persiapan Pembangunan TUK
➢ Pembelian bahan
➢ Pemasangan triplek
2. Persiapan dan Pengecekan Alat dan Bahan Untuk Pembangunan dan Pemasangan IPTL
➢ Menyiapkan alat dan bahan
➢ Mengecek kondisi alat termasuk alat ukur dan APD sesuai dengan SOP dan PUIL
2011
I. PERALATAN
No. Alat Kerja Jumlah Satuan Checklist
1 Tang Kombinasi 1 Buah √
2 Tang Potong 1 Buah √
3 Test pen 1 Buah √
4 Obeng Set 1 Set √
III. KELENGKAPAN K3
Alat Pelindung Diri
No. Jumlah Satuan Checklist
(APD)
1 Helm Pengaman 1 Buah √
2 Sepatu Safety 1 Pasang √
3 Wearpack (Baju 1 Buah √
Kerja )
4 Sarung Tangan 1 Pasang √
5 Masker 1 Buah √
IV. MATERIAL
V. TUJUAN KERJA :
3. Persiapan Pembangunan TUK
➢ Pembelian bahan
➢ Pemasangan triplek
4. Persiapan dan Pengecekan Alat dan Bahan Untuk Pembangunan dan Pemasangan IPTL
➢ Menyiapkan alat dan bahan
➢ Mengecek kondisi alat termasuk alat ukur dan APD sesuai dengan SOP dan PUIL
2011
I. PERALATAN
No. Alat Kerja Jumlah Satuan Checklist
1 Tang Kombinasi 1 Buah √
2 Tang Potong 1 Buah √
3 Test pen 1 Buah √
4 Obeng Set 1 Set √
III. KELENGKAPAN K3
Alat Pelindung Diri
No. Jumlah Satuan Checklist
(APD)
1 Helm Pengaman 1 Buah √
2 Sepatu Safety 1 Pasang √
3 Wearpack (Baju 1 Buah √
Kerja )
4 Sarung Tangan 1 Pasang √
5 Masker 1 Buah √
IV. MATERIAL
V. TUJUAN KERJA :
5. Persiapan Pembangunan TUK
➢ Pembelian bahan
➢ Pemasangan triplek
6. Persiapan dan Pengecekan Alat dan Bahan Untuk Pembangunan dan Pemasangan IPTL
➢ Menyiapkan alat dan bahan
➢ Mengecek kondisi alat termasuk alat ukur dan APD sesuai dengan SOP dan PUIL
2011
Melakukan pengukuran hambatan pada jalur instalasi disini ditemukan kendala yaitu kabel
netral dan groud terjadi hubung singkat penyebabnya adalah jalur ground dan netral pada
KWH meter menjadi satu, karena hal tersebut pada saat pengujian kabel groud pada KWH
harus dilepas terlebih dahulu agar mengetahui jumlah hambatannya.
VIII. PERALATAN
No. Alat Kerja Jumlah Satuan Checklist
1 Tang Kombinasi 1 Buah √
2 Tang Potong 1 Buah √
3 Test pen 1 Buah √
4 Obeng Set 1 Set √
X. KELENGKAPAN K3
Alat Pelindung Diri
No. Jumlah Satuan Checklist
(APD)
1 Helm Pengaman 1 Buah √
2 Sepatu Safety 1 Pasang √
3 Wearpack (Baju 1 Buah √
Kerja )
4 Sarung Tangan 1 Pasang √
5 Masker 1 Buah √
XI. MATERIAL
XV. PERALATAN
No. Alat Kerja Jumlah Satuan Checklist
1 Tang Kombinasi 1 Buah √
2 Tang Potong 1 Buah √
3 Test pen 1 Buah √
4 Obeng Set 1 Set √
XVII. KELENGKAPAN K3
Alat Pelindung Diri
No. Jumlah Satuan Checklist
(APD)
1 Helm Pengaman 1 Buah √
2 Sepatu Safety 1 Pasang √
3 Wearpack (Baju 1 Buah √
Kerja )
4 Sarung Tangan 1 Pasang √
5 Masker 1 Buah √
XVIII. MATERIAL
Melakukan pengujian jalur kabel dimulai dengan jalur netral dari KWHmeter menuju
ke instalasi listrik kemudian memastikan jalur kabel metral dan fasa tidak terhubung, lalu
memrikasa jalur netral dan fasa pada fiting lampu dan juga dilanjutkan dengan menguji
jalur ground pada KWH meter menuju ke stopkontak.
XXII. PERALATAN
No. Alat Kerja Jumlah Satuan Checklist
1 Tang Kombinasi 1 Buah √
2 Tang Potong 1 Buah √
3 Test pen 1 Buah √
4 Obeng Set 1 Set √
XXIV. KELENGKAPAN K3
Alat Pelindung Diri
No. Jumlah Satuan Checklist
(APD)
1 Helm Pengaman 1 Buah √
2 Sepatu Safety 1 Pasang √
3 Wearpack (Baju 1 Buah √
Kerja )
4 Sarung Tangan 1 Pasang √
5 Masker 1 Buah √
XXV. MATERIAL
XXIX. PERALATAN
No. Alat Kerja Jumlah Satuan Checklist
1 Tang Kombinasi 1 Buah √
2 Tang Potong 1 Buah √
3 Test pen 1 Buah √
4 Obeng Set 1 Set √
XXXI. KELENGKAPAN K3
Alat Pelindung Diri
No. Jumlah Satuan Checklist
(APD)
1 Helm Pengaman 1 Buah √
2 Sepatu Safety 1 Pasang √
3 Wearpack (Baju 1 Buah √
Kerja )
4 Sarung Tangan 1 Pasang √
5 Masker 1 Buah √
XXXII. MATERIAL
Pada saat praktikum pemasangan instalasi listrik diperlukan ketelitian dalam memeperhatikan
penempatan jalur fasa dan jalur netral netral. Waktu pengujian hambatan ditemukan permasalahan
berupa penempatan jalur fasa dan netral di fitting lampu kejadian tersebut dapat diatasi dengan solusi :
• Merubah kabel yang masuk pada fitting lampu.
Kemudian Ketika percobaan pengujian pada pentanahan ditemukan beberapa permasalahan antara lain
yaitu:
• Earth tester yang digunakan sudah umur
• Sintem pentanahan yang memiliki hasil pengukuran tidak sesuai dengan ketetapan.
Hal tersebut membuat pengujian memberikan hasil yang kurang bagus dikarenakan earth tester dan
sistem pentanahan yang kurang memadai.