Anda di halaman 1dari 23

ASUHAN KEPERAWATAN Tn.

S DENGAN NON HODGKIN LYMPHOMA A/R

KELENJAR GETAH BENING COLLI DEXTRA

Disusun untuk memenuhi tugas kredensial

Disusun Oleh :

Retno Herdiyanti NIK: 11310126 (Poli Bedah)

SANTOSA HOSPITAL BANDUNG CENTRAL

2020
ASUHAN KEPERAWATAN Tn. S DENGAN NON HODGKIN LYMPHOMA A/R

KELENJAR GETAH BENING COLLI DEXTRA

A. Pengkajian Keperawatan

Data Subjektif

Identitas Pasien

Nama : Tn. S
Umur : 63 tahun
No. Medrek : 465816
Pendidikan : SMP
Agama : Katolik
Status Perkawinan : Kawin
Alamat : Jl. Tongkeng No.5, kelurahan Merdeka, kec. Sumur Banudng
RT 10 / RW 006
Diagnosa Medis : Non Hodgkin Lymphoma A/R Kelenjar Getah Bening Colli
Dextra Pro Kemoterapi ke 1.
Lama perawatan : 3 Hari (25/04/21 – 27/04/21)

1. Keluhan utama

Benjolan dileher kanan

2. Riwayat kesehatan sekarang

Pasien mengeluh sejak ± 2 bulan yang lalu pasien mengeluh ada benjolan di leher

kanan. Mengeluh sering terdesak saat makan, mual-muntah tidak ada, batuk, pilek,

demam tidak ada. BAB dan BAK tidak ada keluhan. Kulit memerah seperti melepuh di

area benjolan yang membesar.


3. Riwayat kesehatan dahulu

Pasien memiliki riwayat penyakit DM tipe 2, riwayat anemia dan sering

mendapatkan pemberian tranfusi darah, pasien tidak memiliki riwayat penyakit

leukeumia.

4. Riwayat kesehatan keluarga

Dari riwayat kesehatan keluarga, tidak ada yang mengalami penyakit sama seperti

yang di alami pasien.

5. Pola metabolisme nutrisi

Pasien mengalami pembengkakan pada leher dan mengatakan sulit menelan.

sering pula tersedak saat makan. Pasien mengeluh mual dan kurang nafsu makan. makan

tidak habis dalam 1 porsi. Berat badan pasien menurun 3,5kg dari 70,5kg menjadi 67kg

±dalam waktu 3 minggu. Saat ini pasien mengkonsomsi obat multivitamin penambah

nafsu makan (curcuma 3x1 tab).

6. Pola eliminasi

Pasien mengatakan sering tiba-tiba mimisan, serta BAB dan BAK tidak ada

keluhan.

7. Pola latihan- aktifitas

Pasien mengatakan mudah lelah.

8. Pola istirahat tidur

Pasien mengatakan pola tidurnya tidak terganggu.

9. Pola persepsi-kognitif

Pasien mengatakan mata kanan sedikit buram, nyeri bagian leher menjalar ke

punggung sebelah kanan.


10. Pola konsep diri-persepsi diri

Pasien mengatakan lelah dan tidak percaya dengan penyakit yang dialaminya.

Serta tidak percaya diri dengan adanya benjolan dilehernya.

11. Pola berhubungan peran

Pasien mengatatakan merasa bersalah karena tidak bisa melakukan perannya

sebagai kepala keluarga. Diantaranya yaitu tidak menafkahi istri dan anaknya.

12. Pola keyakinan-nilai

Pasien mengatakan tidak ada terapi yang bertentangan dengan keyakinannya

13. Obat-obatan

Dari data pasien, didapatkan pasien belum pernah diberikan terapi yang berfungsi

sebagai anti tuberkulin atau obat yang dapat menyebabkan leukositosis sekunder terhadap

hipersensitivitas dan anemia.

14. Pola reproduksi-seksual

Pasien mengatakan tidak mengalami masalah seksual

15. Pola toleransi stres-koping

Pasien mengatakan mendapatkan dukungan dari keluarga seperti dukungan istri

yang selalu menemaninya saat menjalani perawatan dan pengobatan.

B. Pemeriksaan fisik :

Tanda tanda vital :

Keadaan umum : Baik

Kesadaran : Composmentis

Tekanan darah : 110/70mmgh


Nadi : 100x/menit

Respirasi rate : 20x/menit

Suhu : 36,5 ℃

1. Sistem Hematologi

Dari hasil laboraturium terbaru tanggal 25/04/21 didapatkan hasil

pemeriksaan Hasil Satuan Nilai rujukan

HB L 7,4 g/dl 13-18

Erytrhocyt 2,17 Mil/dl 4.50-5.90

Haematokrit L 21 40-52

Leucocyte 7.99 Th/ul 4.50-11.00

Neutrophil 64 50-70

Lymphocyt L 19 20-40

Monocyte H 14 2-8

Eosinofil 2 1-4

basophil 1 0-1

Thrombocyte 261 Th/ul 150 - 450

Lympocyt 1.49 10ˆ3/ul

absolute

GDS 267 Mg/dl 55-180

Golongan darah A+

Pasien direncakan tranfusi PRC OPTI 1 Unit untuk perbaikan HB.


2. Sistem Pernafasan

Inspeksi : adanya benjolan di leher sebalah kanan. Tidak ada diformitas daerah

hidung dan dada

Palpasi : dileher kanan teraba benjolan dengan diameter ± 10 cm.

Perkusi : dikedua paru perkusi normal resonan.

Auskultasi : di kedua baru normal vasikuler, tidak ada suara nafas tambahan.

3. Sistem Cardiovaskuler

Inspeksi : tidak ada jejas dan tidak ada pembesaran jantung

Palpasi : tidak teraba benjolan di bajian dada.

Perkusi : normal

auskultasi : suara jantung normal tidak ada suara tambahan.

Dari data ECG hasil kelistrikan jantung normal dan tidak ada dibagian jantung.

4. Sistem Pencernaan

Inspeksi : tidak ada jejas dan kelainan di bagian abdomen dan anus. Bab normal tidak

ada keluhan

Palpasi : abdomen teraba supple, tidak kembung, Tidak ada distensi abdomen dan

tidak ada konstipasi.

Perkusi : normal

Auskultasi : bissing usus kuat, normal 9-10x/menit.

5. Sistem Integumen
Inspeksi : terdapat kulit kemerahan diarea benjolan di daerah leher kanan dengan luas

± 10-15cm, tidak ada luka terbuka di bagian benjolan leher, kulit area lainnya normal

tidak terdapat luka, turgor kulit sedikit kering.

6. Sistem Persarafan

Di temukan keluhan di bagian mata kanan agak buram, tidak ada kelemahan otot

extremitas atas dan bawah nilai kekuatan otot 5, dari hasil pemeriksaaan diagnostik

MRI kepala dan leher di temukan adanya massa diposterior rongga nasisedikit

mendorong dan menekan pangkal nervus II-III dan rectus kanan menyebabkan sedikit

protosis kemata kanan.

7. Sistem Perkemihan

Tidak ada keluhan pada system perkemihan, bak normal, tidak ada kencing berdarah.

8. Sistem muskulo skeletal

Inspeksi : tidak ada deformitas di kedua exstremitas dan tidak ada keluhan.

Dari hasil MRI Kepala Tampak massa iso/ hipointens inhomogen pada T1 di rongga

nasi kanan, menjadi isointens inhomogen pada T2 dan T2Flair yang

menyangatminhomogen pasca aplikasi kontras dengan minimal rimenhance.

9. Terapi

Untuk HB yang rendah pasien di rencakan tranfusi PRC OPTI 1 Unit.

Nama obat Dosis

Racikan prednison 3x2 tab PC

Damaben 3x1 tab AC

Ondansentron 2x8mg tab AC

Curcuma 3x1 tab PC


Glimepiride 1x 2mg AC

Galvus 2x50mg tab PC

Racikan CPZ 1x1 (1/4tab) 0-0-1

Laansoprazole 1x30mg tab AC

Calos 3x1 tab PC

C. Analisa Data

No Data Etiologi Masalah


keperawatan
1 Ds : Lymphoma Hodgkin Gangguan
- Pasien mengatakan menelan
Pembesaran kelenjar getah
sulit menelan bening di leher
Do: Obstruksi laring
Data mayor :
Gangguan menelan
- Pasien tersedak
Minor : -

2 Ds : Lymphoma hodgkin Gagguan


- Pasien mengeluh integritas kulit
Pembesaran kelenjar getah
kulit kemerahan di
dileher
bagian benjolan
dileher. Kulit area benjolan memerah
Do :
Gagguan integritas kulit
Mayor :
- Tampak luka
kemerahan di
daerah benjolan
Minor :
3 Ds : Lymphoma hodgkin Defisit nutrisi
- Pasien mengeluh
Pembesaran kelenjar getah
kurang nafsu makan
bening di leher
dan mengeluh mual
Obstruksi laring
Do :
Mayor : Sulit menelan
- BB menurun 3,5kg
dari 70,5kg menjadi Nafsu makan menurun
67kg. Defisit nutrisi
Minor :
- Makan tidak habis
dalam 1 porsi
4 Ds : Lymphoma hodgkin Gangguan citra
- Pasien mengatakan tubuh
tidak percaya diri Pembesaran kelenjar getah
Do :
Mayor : dileher
- Tampak menutupi
Gangguan citra tubuh
area benjolan
dengan syal
Minor : -

D. Diagnosa Keperawatan

1. Gangguan menelan b.d abnormalitas laring d.d tersedak

2. Gangguan integritas kulit b.d perubahan hormonal d.d kemerahan pada kulit

3. Defisit nutirisi b.d ketidakmampuan menelan makanan d.d otot menelan lemah

4. Gangguan citra tubuh b.d perubahan struktur atau bentuk tubuh d.d fungsi atau

struktur tubuh beruba


E. Intervensi Keperawata

Diagnosa Keperawatan TUJUAN Intervensi


No
(SDKI) (SLKI) (SIKI)
1. Gangguan menelan b.d abnormalitas Setelah dilakukan intervensi selama 2 x Pencegahan aspirasi
laring d.d tersedak Tindakan :
24 jam, makan meningkat Dengan
1. Observasi
kriteria hasil :  Monitoring tingkat kesadaran,
batuk, muntah, dan kemampuan
 Mempertahankan makanan dimulut
menelan.
meningkat (5)  Monitor status pernafasan
 Reflek menelan meningkat (5)  Monitor bunyi nafas, terutama
 Kemampuan mengosongkan mulut setelah makan atau minum
meningkat (5)  Periksa residu gaster sebelum
 Kemampuan mengunyah meningkat memberi asupan oral.
(5) 2. Terapeutik
 Posisiskan semi fowler (30-45
 Usaha menelan meningkat (5)
derajad) 30 menit sebelum
 Pembentukan bolus meningkat (5) memberi asupan oral
 Frekuensi tersedak menurun (5)  Berikan makanan dengan ukuran
 Batuk menurun (5) kecil atau lunak
 Muntah menurun (5)  Berikan obat oral dalam bentuk
 Refluk lambung menurun (5) cair
 Gelisah menurun (5)  Anjurkan makan secara perlahan
 Ajarkan strategi pencegah
 Regurgitasi menurun (5) aspirasi
 Ajarkan teknik mengunyah atau
menelan jika perlu

2. Gangguan integritas kulit b.d Setelah dilakukan intervensi selama 2 x Perawatan integritas kulit
perubahan hormonal d.d kemerahan 24 jam, maka integritas kulit meningkat Tindakan :
1. Observasi
pada kulit Dengan kriteria hasil :  Identifikasi penyebab gangguan
intregritas kulit (mis.perubahan
 Elastisitas meningkat (5)
sirkulasi, perubahan status nutrisi,
 Hidrasi meningkat (5) penurunan kelembapan, suhu
 Perfusi jaringan meningkat (5) lingkungan ekstrim, penurunan
 Kerususakan jaringan menurun (5) mobilitas)
 Kerusakan lapisan kulit menurun (5) 2. Terapeutik
 Nyeri menurun (5)  Gunakan produk berbahan
 Perdarahan menurun (5) petroleum atau minyak pada kulit
kering
 Kemerahan menurun (5)
 Hindari produk nerbahan dasar
 Hematoma menurun (5) alkohol pada kulit kering
 Pigmentasi abdormal menurun (5) 3. Edukasi
 Jaringan parut menurun (5)  Anjurkan menggunakan pelembab
 Nekrosis menurun (5) (mis.lotion, serum)
 Abrasi kornea menurun (5)  Anjurkan minum air yang cukup
 Anjurkan meningkatkan asupan
 Suhu kulit membaik (5)
nutrisi
 Sensasi membaik (5)  Anjurkan meningkatkan asupan
 Tekstur membaik (5) buah dan sayur
 Anjurkan menggunakan tabir surya
SPF minimal 30 saat berada diluar
rumah
 Anjurkan mandi dan menggunakan
sabun secukupnya
3. Defisit nutirisi b.d ketidakmampuan Setelah dilakukan intervensi selama 2 x Managemen Nutrisi
menelan makanan d.d otot menelan 24 Jam, maka status nutrisi, membaik. 1.Observasi
lemah
Dengan kriteria hasil :  Identifikasi status nutrisi.
 Porsi makanan yang dihabiskan  Identifikasi alergi dan intoleransi
meningkat(5) makanan.
 Kekuatan otot mengunyah
 Identifikasi makanan yang
meningkat(5) disukai.
 Kekuatan otot menelan  Identifikasi kebutuhan kalori dan
meningkat(5)
jenis nutrien.
 Serum albumin meningkat(5)
 Verbalisasi keinginan untuk  Identifikasi perlunya penggunaan
meningkatkan nutrisi meningkat(5) selang nasogastrik
 Pengetahuan ttg pilihan makanan yg
 monitor asupan makanan
sehat meningkat(5)
 Pengetahuan tentang pilihan  monitor bebrat badan
minuman yang sehat meningkat(5)  monitor hasil pemeriksaan
 Pengetahuan ttg standar nutrisi yg
labolatorium
tepat meningkat(5)
 Penyiapan dan penyimpanan 2.Teurapetik
makanan yg aman meningkatt(5) - Lakukan oral hygine sebelum
 Penyiapan dan penyimpanan makan, jika perlu.
minuman yang aman meningkat(5)
 Sikap terhadap makanan/minuman - Fasilitasi menentukan pedoman
sesuai dengan kesehatan diet(mis, piramida makanan).
meningkat(5) - Sajika makanan secara menarik
 Perasaan cepat kenyang menurun(5)
dan suhu yang sesuai.
 Nyeri abdomen menurun(5)
 Sariawan menurun(5) - Berikan makanan tinggi serat
 Diare menurun(5) untuk mencegah konstripasi.
 BB membaik (5)
- Berikan makanan tinggi kalori
 Indeks massa tubuh (IMT)
membaik(5) dan tinggi protein.
 Frekuensi makan membaik(5) - Berikan suplemen makanan ,
 Nafsu makan membaik(5)
jika perlu.
 Bising usus membaik(5)
 Tibal lipatan kulit trisep membaik(5) - Hentikan pemberian makan
 Membran mukosa membaik(5) melalui selang nasogatrik.
3.Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian medikasi
sebelum makan(mis, pereda
nyeri, anti emetik) jika perlu.
- Kolaborasi dengan ahli gizi
untuk menentukan jumlah kalori
dan jenis nutrien yang di
butuhkan, jika perlu.
4. Gangguan citra tubuh b.d perubahan Setelah dilakukan intervensi selama 2 x Promosi citra tubuh
struktur atau bentuk tubuh d.d fungsi 24 jam, maka citra tubuh meningkat Tindakan :
atau struktur tubuh berubah. Dengan kriteria hasil : 1. Observasi
 Melihat bagian tubuh meningkat  Identifikasi harapan citra tubuh
(5) berdasarkan tahap perkembangan
 Menyentuh bagian tubuh  Pernyataan kritik pada diri
meningkat (5) sendiri
 Vebalisasi kecacatan bagian  Monitor apakah pasien bisa
tubuh meningkat (5) melihat bagian tubuh yang
 Verbalisasi kehilangan bagian berubah
tubuh meningkat (5) 2. Terapeutik
 Verbalisasi perasaan negative  Diskusikan perubahn tubuh dan
tentang perubahan tubuh fungsinya
menurun (5)  Diskusikan perubahan perbedaan
 Verbalisasi kekhawatiran pada penampilan fisik terhadap harga
penolakan atau reaksi orang lain diri
menurun (5)  Diskusikan kondisi stress yang
 Verbalisasi perubahan gaya hidup mempengaruhi citra tubuh (mis.
menurun (5) Luka, penyakit, pembedahan )
 Meyembunyikan bagian tubuh  Diskusikan cara
berlebihan menurun (5) mengembangkan harapan citra
 Menunjukan bagian tubuh tubuh secara realistis
berlebihan menurun (5)  Diskusikan persepsi pasien dan
 Fokus pada bagian tubuh keluarga tentang perubahan citra
mrnurun (5) tubuh
 Fokus pada penampilan masa lalu 3. Edukasi
menurun (5)  Jelaskan kepada keluarga tentang
 Respon nonverbal pada perubahn citra tubuh
perubahan tubuh membaik (5)  Anjurkan mengungkapkan
 Hubungan sosial membaik (5) gambaran diri terhadap citra
tubuh
 Latih fungsi tubuh yang dimiliki
 Peningkatan penampilan diri
(mis. Berdandan)

F. Implementasi Keperawatan

Hari, Diagnosa Paraf


No Pukul Implementasi Evaluasi
Tanggal Keperawatan Nama
1. 25/04/21 Gangguan menelan 15:00 Pencegahan aspirasi S: Retno
b.d abnormalitas Tindakan :
Pasien Mengatakan
laring d.d tersedak 1. Observasi
 Memonitoring tingkat masih sedikit sulit
kesadaran, batuk, menelan
muntah, dan kemampuan
menelan. O:

 Memonitor status makan tidak terlalu


pernafasan sering tersedak
 Memonitor bunyi nafas, A :
terutama setelah makan Masalah belum teratasi
atau minum
P:
 Memeriksa residu gaster
Lanjutkan intervensi
sebelum memberi asupan
oral.
2. Terapeutik
 Memposisikan semi
fowler (30-45 derajad)
30 menit sebelum
memberi asupan oral
 Memberikan makanan
dengan ukuran kecil atau
lunak
 Memberikan obat oral
dalam bentuk cair
 Menganjurkan makan
secara perlahan
 Mengajarkan strategi
pencegah aspirasi
 Mengajarkan teknik
mengunyah atau
menelan jika perlu

2. 25/04/21 Gangguan integritas 15:20 Perawatan integritas kulit S: Retno


kulit b.d perubahan Tindakan :
Pasien mengatakan
hormonal d.d 1. Observasi
 Mengidentifikasi penyebab kemerahan di daerah
kemerahan pada
gangguan intregritas kulit
kulit benjolan masih ada
(mis.perubahan sirkulasi,
perubahan status nutrisi, O:
penurunan kelembapan,
Kemerahan daerah
suhu lingkungan ekstrim,
penurunan mobilitas) benjolan tidak masih
2. Terapeutik
kemerahan
 Menggunakan produk
berbahan petroleum atau A:
minyak pada kulit kering
Masalah belum teratasi
 Menghindari produk
berbahan dasar alkohol P:
pada kulit kering
Lanjutkan intervensi
3. Edukasi
 menganjurkan
menggunakan pelembab
(mis.lotion, serum)
 Menganjurkan minum air
yang cukup
 Menganjurkan
meningkatkan asupan
nutrisi
 Menganjurkan
meningkatkan asupan buah
dan sayur
 Menganjurkan
menggunakan tabir surya
SPF minimal 30 saat berada
diluar rumah
 Menganjurkan mandi dan
menggunakan sabun
secukupnya
3. 25/04/21 Defisit nutirisi b.d 15:40 Managemen Nutrisi S: Retno
ketidakmampuan 1.Observasi Pasien mengatakan
menelan makanan
 Mengidentifikasi status masih tidak nafsu
d.d otot menelan
lemah nutrisi. makan dan mual masih
 Mengidentifikasi alergi ada
dan intoleransi makanan. O:
 Mengidentifikasi - Nafsu makan belum
makanan yang disukai. - Makan habis 1/2
 Mengidentifikasi porsi
kebutuhan kalori dan A :
jenis nutrien. Masalah teratasi
 Mengidentifikasi P:
perlunya penggunaan Lanjutkan intervensi
selang nasogastrik
 Memonitor asupan
makanan
 Memonitor bebrat badan
 Memonitor hasil
pemeriksaan
labolatorium
2.Teurapetik
- Melakukan oral hygine
sebelum makan, jika
perlu.
- Memfasilitasi
menentukan pedoman
diet(mis, piramida
makanan).
- Mensajikan makanan
secara menarik dan suhu
yang sesuai.
- Memberikan makanan
tinggi serat untuk
mencegah konstripasi.
- Memberikan makanan
tinggi kalori dan tinggi
protein.
- Memberikan suplemen
makanan , jika perlu.
3.Kolaborasi
- Memberikan medikasi
sebelum makan
- Berkolaborasi dengan
ahli gizi untuk
menentukan jumlah
kalori dan jenis nutrien
yang di butuhkan, jika
perlu.
4. 25/04/21 Gangguan citra 16:00 Promosi citra tubuh S: Retno
tubuh b.d Tindakan :
Pasien mengatakan
perubahan struktur 1. Observasi
 Mengidentifikasi mulai menerima
atau bentuk tubuh
harapan citra tubuh
d.d fungsi atau dengan adanya
berdasarkan tahap
struktur tubuh perkembangan benjolan di leher
berubah.  Pernyataan kritik pada
O:
diri sendiri
 Memonitor apakah Tidak sering menutupi
pasien bisa melihat
daerah benjolan dengan
bagian tubuh yang
berubah syal
2. Terapeutik
A:
 Mendiskusikan perubahn
tubuh dan fungsinya Masalah teratasi
 Mendiskusikan
perubahan perbedaan sebagian
penampilan fisik
P:
terhadap harga diri
 Mendiskusikan kondisi Lanjutkan intervensi
stress yang
mempengaruhi citra
tubuh (mis. Luka,
penyakit, pembedahan )
 Mendiskusikan cara
mengembangkan
harapan citra tubuh
secara realistis
 Mendiskusikan persepsi
pasien dan keluarga
tentang perubahan citra
tubuh
3. Edukasi
 Menjelaskan kepada
keluarga tentang
perubahn citra tubuh
 Menganjurkan
mengungkapkan
gambaran diri terhadap
citra tubuh
 Melatih fungsi tubuh
yang dimiliki
 Meningkatan penampilan
diri

G. Evaluasi Keperawatan

No Tanggal dan Dx Keperawatan Evaluasi Nama


pukul

Paraf

1 27/04/21 Gangguan menelan b.d S: Retno


J:15:00 abnormalitas laring d.d Pasien Mengatakan bisa
tersedak
menelan tapi dengan
makanan yang halus
O:
makan tidak sering
tersedak
A:
Masalah teratasi
P:
Intervensi di hentikan.
2 27/04/21 Gangguan integritas kulit b.d S : Retno
J:15:00 perubahan hormonal d.d Pasien mengatakan
kemerahan pada kulit
kemerahan di daerah
benjolan berkurang
O:
Kemerahan daerah
benjolan tidak terlalu
kemerahan
A:
Masalah teratasi sebagian
P:
Intervensi dihentikan
3 27/04/21 Defisit nutirisi b.d S : Retno
J:15:00 Pasien mengatakan nafsu
ketidakmampuan menelan
makan dan mual berkurang
makanan d.d otot menelan
O:
lemah - Nafsu makan
bertambah
- Makan habis 1 porsi
A:
Masalah teratasi
P:
Intervensi dihentikan
4 27/04/21 Gangguan citra tubuh b.d S : Retno
J:15:00 Pasien mengatakan mulai
perubahan struktur atau
menerima dengan adanya
bentuk tubuh d.d fungsi atau
benjolan di leher
struktur tubuh berubah. O:
Tidak sering menutupi
daerah benjolan dengan
syal
A:
Masalah teratasi
P:
Intervensi dihentikan

Anda mungkin juga menyukai