Anda di halaman 1dari 13

Nilai-nilai Pancasila Dalam

Staasfundamentalnorm

Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah

Pancasila

Dosen Pengampu:
Ani Sulianti, S.Pd.,M.Pd.

Oleh:

DICKY AJI SYAH PUTRA (215430045)

KELAS PAGI
TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PANCA
MARGA TAHUN 2021/2022

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
limpahan rahmatnya penyusun dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu tanpa
ada halangan yang berarti dan sesuai dengan harapan.
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada Ibu Ani Sulianti sebagai dosen
pengampu mata kuliah Pancasila yang telah membantu memberikan arahan dan
pemahaman dalam penyusunan makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak
kekurangan karena keterbatasan kami. Maka dari itu penyusun sangat mengharapkan
kritik dan saran untuk menyempurnakan makalah ini. Semoga apa yang ditulis dapat
bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.

Probolinggo, 30 Maret 2022

Dicky Aji Syah Putra

2
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................................   
KATA PENGANTAR...................................................................................................... ii
DAFTAR ISI .....................................................................................................................  iii
BAB I PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang Masalah .........................................................................................  1
B.     Rumusan Masalah ..................................................................................................  2
C.     Tujuan .....................................................................................................................  2
BAB II PEMBAHASAN
A.    Pengertian dari Staasfundamentalnorm..................... 3
B.     Kedudukan dan Fungsi Pembukaan UUD 1945..................................................... 3
C.     Pengertian Isi Pembukaan UUD 1945.................................................................... 4
D.    Nilai-nilai hukum yang terkandung dalam pembukaan UUD 1945....................... 7
E.     Pokok-pokok pikiran yang terkandung dalam Pembukaan UUD 1945.................. 7
F.      Hubungan antara Pembukaaan UUD 1945 dengan pasal-pasal UUD 1945........... 8
G.    Hubungan antara pembukaan UUD 1945 dengan Pancasila................................... 8
H.    Hubungan antara Pembukaan dengan Proklamasi 17 Agustus 1945............................... 8

BAB III PENUTUP


A.    Kesimpulan .............................................................................................................  9
B.     Saran .......................................................................................................................  10
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................  iv

3
BAB I PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah


        Pembentukan berbagi sistem yang dianut bangsa Indonesia tertuang dalam sebuah konstitusi
yang disebut Undang – Undang Dasar 1945, dan juga termuat dalam peraturan yang lain, akan
tetapi pembentukan dari pada sistem tersebut juga harus mendasarkan pada sumber yang paling
mendasar yang didalamnya termuat berbagai tujuan, cita – cita, serta cermin kepribadian bangsa,
sehingga diharapkan setiap sistem, kebijakan, maupun peraturan yang disusun tidak bertentangan
dengan beberapa hal tersebut.
Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum atau sumber tertib hukum Indonesia
yang pada hakikatnya adalah merupakan suatu pandangan hidup, kesadaran dan cita-cita hukum
serta cita-cita moral yang meliputi suasana kebatinan serta watak dari bangsa Indonesia.
Kemudian mengenai Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum ini dijelaskan kembali
dalam Ketetapan MPR No.III/MPR/2000 tentang sumber hukum dan tata urutan peraturan
perundang-undangan pada Pasal 1 ayat (3) yang menyatakan bahwa ”sumber hukum dasar
nasional adalah Pancasila. Dengan terbentuknya UU No.10 tahun 2004 tentang Pembentukan
Peraturan Perundang-undangan, sebagaimana yang termuat dalam Pasal 2 UU No.10 tahun 2004
yang menyatakan bahwa ”Pancasila merupakan sumber dari segala sumber hukum negara”,
dengan tegas menyebutkan Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum sebagai berikut:

”Penempatan Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum negara adalah sesuai
dengan Pembukaan UUD 1945 yang menempatkan Pancasila sebagai dasar ideologi negara serta
sekaligus dasar filosofis bangsa dan negara, sehingga setiap materi muatan peraturan perundang-
undangan tidak boleh bertentangan dengan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila”.

Sehingga dengan hal tersebut hendaknya pancasila benar – benar mampu melaksanakan
apa yang diamanatkan oleh rakyat Indonesia artinya setiap peraturan perundang – undangan di
Indonesia harus mengacu kepadanya dan tidak menyimpang dari ketentuan serta asas – asas yang
terkandung didalamnya. Segala cita – cita luhur bangsa Indonesia tersirat dalam naskah pancasila
hal tersebut dapat diartikan bahwa pancasila dapat dijadikan alas dalam melaksanakan cita – cita
yang luhur tersebut. Dari pengertian pancasila merupakan cermin kepribadian bangsa yang
mengandung arti pandangan hidup, dasar Negara, tujuan dan kesadaran bangsa juga terkandung
didalamnya

B.  Latar Belakang Masalah


     Dari uraian latar belakang di atas,dapat di ambil rumusan masalah diantaranya sebagai berikut:
1.      Apa Pengantar dari Nilai-Nilai Pancasila Dalam Statsfundamentalnorm?
2.      Apa Kedudukan dan Fungsi Pembukaan UUD 1945?

4
3.      Apa Pengertian Isi Pembukaan UUD 1945?
4.      Apasajakah  Nilai-nilai hukum yang terkandung dalam pembukaan UUD 1945?
5.      Apasajakah  Pokok-pokok pikiran yang terkandung dalam Pembukaan UUD 1945

C. Tujuan Masalah
1.      Untuk mengetahui Pengantar Nilai-Nilai Pancasila Dalam Statsfundamentalnorm
2.      Untuk mengetahui Kedudukan dan Fungsi Pembukaan UUD 1945
3.      Untuk mengetahui Pengertian Isi Pembukaan UUD 1945

5
BAB II
PEMBAHASAN
A.      .    Pengertian dari Staasfundamentalnorm
Seluruh peraturan perundang – undangan serta penjabarannya senantiasa berdasarkan nilai
– nilai yang terkandung dam sila – sila pancasila. Pancasila merupakan sumber hukum dasar
Negara baik yang tertulis maupun hukum dasar tidak tertulis atau convensi. Indonesia adalah
Negara demokrasi yang berdasarkan atas hukum.

B.       Kedudukan dan Fungsi Pembukaan UUD 1945


Pembukaan UUD 1945 dalam ilmu hukum mempunyai kedudukan diatas pasal – pasal
Undang – Undang Dasar 1945. Konsekuensinya keduanya memiliki kedudukan hokum yang
berlainan, namun keduanya terjalin dalam suatu hubungan kesatuan yang kausal dan organis.
Pembukaan UUD 1945 terdiri atas empat alinea, dan setiap alinea memiliki spesifikasi
jikalau ditinjau berdasarkan isinya. Alinea pertama, kedua, ketiga tidak memiliki hubungan kausal
organis dengan pasal – pasalnya, namun menjelaskan peristiwa yang mendahului terbentuknya
Negara Indonesia. Alinea keempat memuat dasar – dasar fundamental Negara dan mmiliki
hubunngan “kausal organis” dengan pasal – pasal UUD 1945, sehingga erat kaitannya ddengan isi
pasal – pasal UUD 1945.

1.      Pembukaan UUD 1945 dalam Tertib Hukum Indonesia


Pancasila sebagai dasar filafat Negara Indonesia dalam tertib hukum Indonesia merupakan
sumber karena berkedudukan sebagai norma dasar Negara ( staasfundamentalnorm) yang berturut
– turut kemudian verfassungnorm UUD 1945, grundgesetznorm atau Ketetapan MPR, serta
gesetznorm atau UU.
Pancasila  merupakan sumber bagi pembentukan pasal - pasal dalam verfassungnorm atau
UUD 1945, sedangkan yang ada dalam verfassungnorm atau UUD 1945, merupakan sumber dan

6
dasar bagi pembentukan aturan – aturan dalam Ketetapan MPR dan juga sekaligus merupakan
sumber dan dasar bagi pembentukan gesetznorm atau UU.
Pembukaan UUD 1945 adalah sebagai sumber hukum positif Indonesia. Kedudukan
Pembukaan UUD 1945 dalam kaitannya dengan tertib hukum Indonesia memiliki dua aspek yang
sangt fundamental, yaitu: pertama, memberikan faktor – faktor mutlak bagi terwujudnya tertib
hukum Indonesia, kedua, memasukan diri dalam tertib hukum Indonesia sebagai tertib hukum
tertinggi.  Seluruh peraturan perundang – undangan di Indonesia harus bersumber pada
Pembukaan UUD 1945 yang di dalamnya terkandung asas Kerohanian Negara atau Dasar Filsafat
Negara RI.

2.    Pembukaan UUD 1945 Memenuhi Syarat Adanya Tertib Hukum Indonesia


Terdapat unsur – unsur syarat bagi tertib hukum dalam alinea IV yakni :
A, Kesatuan subjek yaitu penguasa yang mengadakan peraturan hukum.
B.  Kesatuan asas kerohanian yaitu dasar dari keseluruhan peraturan – peraturan hukum yang
merupakan sumber dari segala sumber hukum.
C.   Adanya kesatuan daerah yaitu peraturan – peraturan hukum itu berlaku, terpenuhi oleh kalimat
seluruh tumpah darah Indonesia

3. Pembukaan UUD sebagai Staatsfundamentalnorm


       staatsfundamentalnorm mempunyai hakikat dan kedudukan hukum yang tetap, terlekat
pada kelangsungan hidup negara dan berkedudukan sebagai tertib hukum tertinggi yang secara
hukum tidak dapat dirubah. Karena mengubah pembukaan UUD 1945 identik dengan pembubaran
negara republik Indonesia.

4.    Eksistensi Pembukaaan UUD 1945 bagi Kelangsungan Negara Republik Indonesia


Pembukaan UUD 1945  memiliki hukum hukum yang kuat bahkan secara yuridis tidak
dapat diubah karena terletakj pada kelangsungan hidup negara. Didasarkan alasan  alasan berikut :

7
a.       Pembukaan UUD 1945 sebagai staatsfundamentalnorm dari segi terjadinya ditentukan oleh
pembentuk negara yang menentukan dasar – dasar negara, tujuan negara, bentuk negara,
kekuasaan negara, dan filafat negara pancasila.
b.      Pembukaan UUD 1945 merupakan suatu tertib hukum tertinggi di Republik Indonsia dan
akhirnya dikandung faktor – faktor mutlak ( syarat – syarat mutlak)bagi adanya suatu tertib
hukum di Indonesia.
c.       Dari segi isi , kedudukan UUD 1945 adalah pengejawantahan proklamasi kemerdekaan Indonesia
yang hanya satu kali terjadi yang menjadi awal bangsa Indonesia dalam hidup berbangsa yang
merupakan rahmat allah SWT.

C.      Pengertian Isi Pembukaan UUD 1945


1.    Alinea pertama : mengandung hak kodrat yakni manusia sebagai individu dan makhluk sosial
yang tertuang dalam kata “bangsa”. Hak kodrat ini bersifat mutlak daan asasi, yang hak kodrat
tersebut sama dengan hak moral. Adanya wajib moral dan wajib korat mengharuskan pemaksaan
kepada penjajah utuk memberikan kemerdekaan tersebut. Karena pelanggaran tersebut tidak
sesuai dengan hakikat manusia ( kemanusiaan ) dan hakikat adil (keadilan). Pernyataan ini
merupakan prinsip bagi bangsa Indonesia dalam pergaulan
2. Alinea kedua: Negara yang merdeka adalah negara yang bebas dari kekuasaan negara lain.
Perjuangan kemerdekaan bangsa Indonesia menjadi bukti objektif yang selanjutnya menuju pada
suatu cita-cita bersama yaitu suatu masyarakat yang berkedudukan dan berkemakmuran
“Bersatu”, bangsa sebagai kebulatan kesatuan karena unsur utama adalah negara.
“Berdaulat”, Negara yang merdeka dan berdiri atas kemampuannya sendiri.
“Adil”, Keadilan dalam kehidupan bersama, antara negara terhadap warga negara dan begitu juga
sebaliknya
“Kemakmuran”, Tercapainya tingkat dan martabat manusia yang lebih tinggi yang meliputi
seluruh kodrat manusia.
3. Alinea ketiga : Antara pembukaan dan proklamasi merupakan satu kesatuan. Pembukaan UUD
1945 adalah rincian dari proklamasi.
8
Terdapat 2 nilai dalam alenia 3, yaitu:
•      Nilai religious, “atas berkat Rahmat Allah … “ secara filosofis bangsa Indonesia mengakui bahwa
manusia adalah makhluk Tuhan Yang Maha Esa
•      Nilai moral, “yang didorong oleh keinginan luhur…” Bangsa Indonesia mengakui nilai-nilai moral
dan hak kodrat untuk segala bangsa.
4. Alinea keempat : kelanjutan berdirinya negara RI tgl 17 Agustus 1945, dirinci lebih lanjut tentang
prinsip-prinsip serta pokok-pokok kaidah persatuan negara Indonesia melalui 4 Prinsip pokok
kenegaraan :
a. Tentang tujuan negara
Tujuan Khusus => hubungan politik dalam negri Indonesia
        “Melindungi segenap bangsa…” pengertian negara hukum  formal
      “memajukan kesejahteraan umum… “ pengertian hukum material
b. Tentang ketentuan diadakannya UUD negara
Negara besifat konstitusional. Alenia 4 merupakan dasar yuridis bahwa pembukaan UUD 1945
merupakan sumber bagi adanya batang tubuh UUD
c. Tentang bentuk negara
Bentuk negara adalah repuplik yang berkedualatan rakyat dengan pengertian bahwa negara dari
rakyat oleh rakyat untuk rakyat dan kekuasaan ditangan rakyat.

d. Tentang filsafat negara


Tujuan pembukaan UUD 1945
·         Alinea 1: Untuk mempertanggung jawabkan kemerdekaan berdasarkan atas hak kodrat yang
bersifat mutlak. Dan dari moral bangsa Indonesia itu sendiri
·         Alinea 2: Untuk menetapkan cita-cita bangsa Indonesia yang ingin dicapai dengan kemerdekaan
·         Alinea 3: Untuk menegaskan bahwa proklamasi merupakan permulaan dan dasar hidup
kebangsaan dan kenegaraan
·         Alinea 4: Untuk melaksanakan segala sesuatu itu dalam perwujudan dasar dasar tertentu yang
tercantum dalam alinea 4.
9
Hubungan logis antara alinea dalam pembukaan UUD 1945
·         Alinea 1: Penjajahan harus memberikan kemerdekaan kepada Indonesia karena penjajahan adalah
pelanggaran hak kodrat dan hak moral
·         Alinea 2: Kemerdekaan dijelmakan dalma suatu negara yaitu negara yang merdeka bersatu
berdaulat adil dan makmur
·         Alinea 3: Kemerdekaan terwujud atas karunia Tuhan YME dan ini merupakan kesimpulan dari
pernyataan kemerdekaan
·         Alinea 4: Konsekuensi logis atas kemerdekaan yaitu meliputi pembentukan pemerintahan negara
dalam 4 prinsip negara yaitu tujuan negara, bentuk negara, ketentuan diadakan UUDN dan dasar
filsafat negar

D. Nilai-nilai hukum yang terkandung dalam pembukaan UUD 1945


Ø  Alinea 1: Terdapat hukum kodrat dan hukum moral
Ø  Alinea 2 : Ini adalah penjelasan lebih lanjut dari alinea pertama
Ø  Alinea 3: Hukum moral, hukum etis, dan hukum ketuhanan
Ø  Alinea 4: Hukum filosofis

E. Pokok-pokok pikiran yang terkandung dalam Pembukaan UUD 1945


Ø  Alinea 1: Mewujudkan dalam suatu dasar tujuan negara yaitu melindungi segenap bangsa dan
seluruh tumpah Darah Indonesia
Ø  Alinea 2: Sarana untuk mencapai tujuan dan cita-cita bangsa
Ø  Alinea 3: Bentuk negara yaitu republic yang berkedaulatan rakyat
Ø  Alinea 4: Kehidupan negara mendasarkan pada dasar moral yakni Ketuhanan YME dan
kemanusiaan yang adil dan beradab

F. Hubungan antara Pembukaaan UUD 1945 dengan pasal-pasal UUD 1945


10
 Bagian alinea 1, alinea 2, alinea 3 tidak memunyai hubungan kausal organis dengan
batang tubuh UUD 1945
          Bagian alinea 4 punya hubungan dengan batang tubuh UUD 1945 mencangkup beberapa
segi sebagia berikut:
a.    Negara Indonesia adalah repubik yang berkedaulatan rakyat
b.   UUD yang ditentukan akan ada
c.    Yang diatur dalam UU adalah tentang pembentukan pemerintahan negara yang memenuhi
persyaratan dan meliputi segala aspek penyelenggaraan negara
d.   Ditetapkan dasar kerohanian negara ( dasar filsafat negara Pancasila)

G. Hubungan antara pembukaan UUD 1945 dengan Pancasila


a)   Hubungan secara formal
 1. rumusan Pancasila sebagai dasar negara RI
 2. Pancasila sebagai inti pembukaan UUD 1945 yang berkedudukan kuat, tetap dan tidak dapat
diubah.
b)   Hubungan secara material
Pancasila sebagai sumber tertib hukum Indonesia meliputi sumber nilai, sumber materi, sumber
bentuk, dan sifat.

H. Hubungan antara Pembukaan UUD 1945 dengan proklamasi


•    Disebutkan kembali pernyataan proklamasi pada alinea 3 pembukaan UUD 1945 yang merupakan
satu rangkaian yang tidak dapat dipisahkan.
•    Tindak lanjut proklamasi yaitu ditetapkan dalam pembukaan UUD 1945 bersamaan
diteteapkannya UUD.
•    Pembukaan UUD 1945 merupakan pernyataan kemerdekaan yang lebih rinci.

11
BAB III
PENUTUP

A.  KESIMPULAN

Dari uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa Seluruh peraturan perundang – undangan


serta penjabarannya senantiasa berdasarkan nilai – nilai yang terkandung dam sila – sila pancasila.
Pancasila merupakan sumber hukum dasar Negara baik yang tertulis maupun hukum dasar tidak
tertulis atau convensi. Indonesia adalah Negara demokrasi yang berdasarkan atas hukum.
Pembahasan ini tidak dapat dilepaskan dengan eksistensi Pembukaan UUD 1945, yang
merupakan deklarasi bangsa dan Negara Indonesia, yang memuat Pancasila sebagai dasar Negara,
tujuan Negara serta bentuk Negara Republik Indonesia. Oleh karena itu Pembukaan UUD 1945
dalam konteks ketatanegaraan Republik Indonesia memiliki kedudukan yang sangat penting
karena merupakan suatu staasfundamentalnorm dan berada pada hierarki tertib hokum tertinggi di
Negara Indonesia.

B.  SARAN

Penulis menyadari dalam proses pembuatan dan penyampaian makalah terdapat banyak
kesalahan dan kekhilafan penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk
penulis guna mengingatkan dan memperbaiki. Terakhir penulis mengucapkan rasa syukur
kehadirat Allah SWT serta terimakasih kepada pihak-pihak yang membantu dalam proses
pembuatan makalah.

DAFTAR PUSTAKA

1.      Kaelan,2014,Pendidikan Pancasila,Paradigma,Yogyakarta

2.      Kaelan ,2010,Pendidikan Kewarganegaraan,Paradigma,Yogyakarta


3.       https://www.academia.edu/23464502/
NILAI_NILAI_PANCASILA_DALAM_STAATSFUNDAMENTALNORM
_Ditujukkan_kepada_dosen_pendidikan_pancasila
4.       https://www.scribd.com/presentation/333182264/Nilai-Pancasila-Dalam-
12
Staatsfundamentalnorm
5.       https://brainly.co.id/tugas/7561162

13

Anda mungkin juga menyukai