Definisi
Retinopati hipertensi adalah kelainan pembuluh darah retina atau kelainan
pada retina itu sendiri yang terjadi
t erjadi akibat tekanan darah tinggi. Tekanan darah tinggi
menyebabkan
menyebabkan pembuluh darah mengalami
mengalami kerusakan
kerusakan berupa
berupa sklerosis,
sklerosis, penebalan
penebalan
dinding pembuluh darah ataupun kebocoran plasma. Kelainan pembuluh darah yang
terjadi mengikuti derajat tingginya tekanan darah dan lamanya tekanan darah yang
diderita pasien.
Kelainan ini pertama kali dikemukakan oleh Marcus Gunn pada kurun abad
ke-19 pada sekelompok penderita hipertensi dan penyakit ginjal. Tanda-tanda pada
retina
retina yang
yang diobser
diobseras
asii adalah
adalah penyem
penyempita
pitan
n arterio
arteriolar
lar secara
secara general
general dan !okal,
!okal,
perlengketan atau "nicking # arterioenosa,
arterioenosa, perdarahan retina dengan
dengan bentuk flame-
shape dan
shape dan blot-shape
blot-shape,, cotton-wool spots,
spots, dan edema papilla $%lyas, &''9( %lyas, &'')*
Klasifikasi
Klasi!ikasi retinopati hipertensi pertama kali dibuat pada tahun 19)9 oleh
Keith-+aagener-
Keith-+ gener-ar
arker
ker.. Klasi!i
Klasi!ikas
kasii dan modi!i
modi!ikasi
kasi yang
yang dibuat
dibuat didasar
didasarkan
kan pada
pada
hubung
hubungan
an antara
antara temuan
temuan klinis
klinis dan progno
prognosis
sis yaitu
yaitu tediri
tediri atas
atas empat
empat kelomp
kelompok
ok
retinop
retinopati
ati hiperte
hipertensi
nsi.. alu
alu tahun
tahun &'1)
&'1) o/nl
o/nlie
ie et a l menyederhanakan klasi!ikasi
tersebut.
Tabel
Tabel 1 . Klasi!ikasi Keith-+agener-arker
Keith-+agener-arker $19)9*
Karakteristik
Stadium
•
pucat,
2ampirdan
taklebih sempit
ada keluhan
• alam periode 3 tahun 4 5 6 meninggal
0tadium %% • Tanda
Tanda arteriosklerotik lebih jelas, konstriksi !okal, sklerosis, dan
crossing phenomena, tampak copper /ire arteriola atau siler /ire
arteriola
• Tekanan
Tekanan darah semakin tinggi
• alam periode 3 tahun 4 &' 6 meninggal
• 0tadium %% 7 edema retina, perdarahan, eksudat, cotton/oll patch,
0tadium %%% starshaped !igure, penyempitan arteriola lebih luas.
• Tekanan darah sangat tinggi disertai keluhan sakit kepala, sesak
napas, nokturia
Tabel
Tabel & . Klasi!ikasi Keith-+agener-arker tersimpli!ikasi $&'1)*
Stadium Karateristik
Tabel
Tabel ). Klasi!ikasi 0cheie $19=)*
Stadium Karakteristik
0t
0tad
adiu
ium
m% enc
enciut
iutan
an set
setem
empa
patt pada
pada pem
pembu
bulu
luh
h dara
darah
h keci
kecill
0tadiu
0tadium
m %% enciut
enciutan
an pembu
pembuluh
luh darah
darah arte
arteri
ri menyelu
menyeluruh
ruh,, dengan
dengan kada
kadang-
ng-kad
kadang
ang
penciutan setempat sampai seperti benang, pembuluh darah arteri
tegang, embentuk cabang keras
0tadium
0tadium %%%
%%% anjutan
anjutan stadium
stadium %%,
%%, dengan
dengan eksudasi
eksudasi cotton
cotton,, dengan
dengan perdarahan
perdarahan yang
terjadi akibat diastol di atas 1&' mm2g, kadang-kadang terdapat
keluhan berkurangnya penglihatan
0tadiu
0tadium
m %8 0eperti
0eperti stadium
stadium %%%
%%% denga
dengan
n edema
edema papil
papil deng
dengan
an eksud
eksudat
at star
star figure,
figure,
disertai keluhan penglihatan menurun dengan tekanan diastol kira-kira
1=' mm2g
Patofisiologi
adaa tahun
ad tahun 193&
193& Mark > ee menjelask
menjelaskan
an bah/a
bah/a respon
respon mata
mata terhad
terhadap
ap
hipertensi sistemik dibagi menjadi ), yaitu $1* hipertensi chroidopati $&* hipertensi
retin
retinop
opaty
aty,, da
dan
n $)
$)** hipe
hiperte
rtens
nsii ed
edem
emaa disk
diskus
us op
opti
tik.
k. a
ada
da ke
kead
adaan
aan hi
hipe
pert
rten
ensi,
si,
pembuluh darah retina akan mengalami beberapa perubahan pato!isiologis sebagai
respon terhadap peningkatan tekanan darah. Terdapat teori bah/a terjadi spasme
arterioles dan kerusakan endothelial pada tahap akut sementara pada tahap kronis
terjadi
terjadi hialin
hialinisas
isasii pembul
pembuluh
uh darah
darah yang
yang menyeb
menyebabk
abkan
an berkur
berkurang
angnya
nya elastis
elastisitas
itas
pembuluh darah. $+ong
$+ong,, &''5*
Tahap a/al, pembuluh darah retina akan mengalami asokonstriksi secara
general
generalisat
isata.
a. 2al ini merupa
merupakan
kan akibat
akibat dari
dari pening
peningkat
katan
an tonus
tonus arterio
arteriolus
lus dari
dari
mekanisme autoregulasi yang seharusnya berperan sebagai !ungsi proteksi. ada
pemeriksaan !unduskopi akan terlihat penyempitan arterioles retina secara
generalisata dengan kaliber pembuluh yang menjadi lebih kecil atau ireguler, arteriol
ber/arna lebih pucat dan percabangan arteriol yang tajam. eningkatan tekanan
darah secara persisten akan menyebabkan terjadinya penebalan intima pembuluh
dara
darah,
h, hipe
hiperp
rpla
lasi
siaa dind
dindin
ing
g tuni
tunika
ka medi
media,
a, de
dege
gene
nera
rasi
si hi
hial
alin
in dan
dan !ibr
!ibros
osis
is
$:rteriosklerosis*. engan terjadinya !ibrosis dari dinding pembuluh darah, maka
menjadi tebal dan kurang tembus pandang sehingga kolom darah menjadi sempit,
sedikit tidak teratur, re!leks cahaya lebih jelas, /arna kolom darah lebih pucat.
engan bertambahnya ketebalan dinding arteriola, dapat menekan pada enula yang
ada diba/a
diba/ahny
hnya,
a, pada
pada tempat
tempat persila
persilanga
ngan
n arterio
arterio-e
-enul
nulaa yang
yang dikena
dikenall sebagai
sebagai
arteriovenous nicking . $+ong, &'15( 0idarta, &''9*
inding aretriol normal bersi!at transparan, sehingga yang terlihat sebenarnya
adalah darah yang mengalir. antulan cahaya yang tipis dibagian tengah lumen
tampak sebagai garis re!rakti! kuning sekitar selebar seperlima dari lebar lumen.
:pabila dinding arteriol diin!iltrasi oleh sel lemak dan kolesterol akan menjadi
sklerotik. inding pembuluh darah secara bertahap menjadi tidak transparan dan
dapat dilihat, dan re!leksi cahaya yang tipis menjadi lebih lebar. ila proses sklerosis
berlanjut, dinding arteriola bertambah tebal, sehingga /arna kuning dari dinding
yang
yang tebal
tebal bercam
bercampur
pur dengan
dengan /arna
/arna kolom
kolom darah,
darah, member
memberika
ikan
n /arna
/arna seperti
seperti
tembaga
tembaga,, yang
yang dikena
dikenall sebagai
sebagai copper wire arteriola.
arteriola. ?ika bertambah tebal lagi,
dapat mengalami kalsi!ikasi dapat terlihat sebagai garis putih sepanjang kolom darah
$sheating*. ?ika menutupi kolom darah, maka arteriol akan terlihat sebagai ka/at
perak $ silver-wire*.
silver-wire*. $+ong, &''=*
inding arteriola yang menekan enula pada tempat persilangan arteriola dan
enula dapat menyebabkan oklusi enula, kongesti enula, sehingga enula tampak
lebih besar dan berkelok-kelok,
berkelok-kelok, disusul dengan perdarahan berupa garis-garis yang
disebu
disebutt flame shaped hemorrhage $lidah api*, edema retina, eksudat, edema papil
dan ablasi
ablasio
o retina
retina jika
jika edema
edema yang
yang terjadi
terjadi bertambah
bertambah hebat. <dema retina
retina dan
kongesti enula
kongesti enula dapat mendahului
mendahului timbulnya
timbulnya edema papil,
papil, dimana
dimana dimulai
dimulai dengan
dengan
perubahan /arna papil dari merah jambu menjadi jingga yang akhirnya ber/arna
merah tua dengan batas yang tidak jelas. $+ijana, 199)*
inding arteriola yang bertambah tebal dapat juga menimbulkan oklusi dari
arterio
arteriola
la itu sendir
sendiri,
i, sehing
sehingga
ga menimb
menimbulk
ulkan
an ganggu
gangguan
an sirkul
sirkulasi
asi pada
pada area yang
yang
diperdarahinya, disertai dengan edema dan perdarahan. ;klusi dapat terjadi juga
pada tempat prekapiler, sehingga jaringan kapiler diba/ahnya tak dapat dilalui
darah, menjadi iskemik dan retina yang diperdarahinya menjadi nekrotik yang dapat
dili
diliha
hatt melal
melalui
ui !u
!und
ndus
usko
kopi
pi sebag
sebagai
ai be
berca
rcak
k pu
puti
tih
h se
sepe
pert
rtii ka
kapa
pass ya
yang
ng di
diseb
sebut
ut
cottonwool patch.
patch. :kibat
:kibat gangguan sirkulasi
sirkulasi ini, maka didaerah cottonwool patch
dan didaer
didaerah
ah lain
lain timbul
timbul pembu
pembuluh
luh darah
darah baru
baru yang
yang menimb
menimbulk
ulkan
an keboco
kebocoran
ran
perdarahan dan edema. $+ijana, 199)*
199)*
ada hipertensi maligna, dengan adanya permeabilitas kapiler yang tinggi,
beberapa minggu kemudian dapat terbentuk eksudat keras, terutama terdiri dari
lipid. ?ika hal ini terdapat di daerah makula
makula maka akan terbentuk garis-garis
garis-garis radier
ber/arna putih, keluar dari makula seperti gambaran bintang sehingga disebut
starshaped figure.
figure. $+ijana, 199)*
erajat gangguan isus tergatung dari lokasi kelainan. ila terletak didaerah
makula, sekecil apapun dapat menimbulkan gangguan isus yang berat, sedangkan
bila letaknya diluar makula, meskipun besar tidak cepat menimbulkan penurunan
ketajam
ketajamanan pengli
penglihata
hatan
n oleh
oleh karena
karena itu mungki
mungkin n saja kelaina
kelainan
n askul
askuler
er akibat
akibat
hipertensi baru diketahui secara tidak sengaja. 2ilangnya kapiler secara menetap
atau terben
terbentuk
tukny
nyaa jaringa
jaringan
n parut
parut di makula
makula menyeb
menyebaka
akan
n ganggu
gangguan
an isus
isus yang
yang
menetap pula, meskipun hipertensinya telah
tela h diatasi. $+ijana, 199)*
Prognosis
o/nie et al menghubungkan
menghubungkan temuan retina pada pasien retinopati hipertensi
deng
dengan
an peny
penyak
akit
it card
cardio
ioa
asc
scul
ular
ar yang
ang membe
emberi
rika
kan
n ha
hasi
sil(
l( pa
pada
da ka
kate
tego
gori
ri mild
ditemukan kemungkinan ringan dengan insidensi stroke, gangguan renal dan insiden
penyakit kororner. ada katogori mo
mode
dera
rate
te ditem
ditemukan
ukan kemungkin
kemungkinan
an kuat dengan
dengan
kematian akibat cardioaskuler, penurunan kogniti!, dan kematian akibat stroke. ada
kategori malignant ditemukan bah/a terdapat kemungkinan kuat dengan kematian.
rognosis retinopati akibat hipertendi tergantung kepada kontrol tekanan darah
penderita itu sendiri. Kerusakan penglihatan yang serius biasanya tidak terjadi sebagai
dampak langsung dari proses hipertensi kecuali terdapat oklusi ena atau arteri lokal.
a!tar ustaka
o/nlie,
o/nlie, ,<.,
,<., 2odgson,
2odgson,,:.,
,:., @sylia,A.
@sylia,A.,, Mclntosh,
Mclntosh, R., Rogers,
Rogers, s., Aonnell,
Aonnell, p.,
+hong, T. &'1).
&'1). 2ypertensie retinopathy4 comparing the KeithB +agenerBarker
+agenerBarker to
a simpli!ied classi!ication.)1(1-C.?ournal o! 2ypertention.
%lyas, 0. &''=. Penuntun
&''=. Penuntun Ilmu Penyakit Mata.
Mata. <disi ketiga. ?akarta 4 alai enerbit DK
E% ?akarta
%lyas, 0. &''9. Ikhtisar
&''9. Ikhtisar Ilmu Penyakit Mata. ?akarta
Mata. ?akarta 4 alai enerbit DK E% ?akarta
+ong TF,
TF, Mitchel
Mitchelll , editor
editors.
s. &''5.
&''5. Aurren
Aurrentt concep
conceptt hy
hyper
pertens
tensie
ie retinop
retinopathy
athy..
)=14&)1'-. The e/ <ngland ?ournal o! Medicine.