Anda di halaman 1dari 28

PENERAPAN TINDAKAN KOMPRES HANGAT TERHADAP

PENURUNAN SUHU TUBUH


ANAK DENGAN DEMAM

PROPOSAL PENELITIAN
Diajukan untuk memenuhi tugas perkuliahan metedelogi

MUHAMMAD EKA NUGRAHA


NIM. C.0105.21.165

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BUDI LUHUR


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN NERS
CIMAHI
2022
PENERAPAN TINDAKAN KOMPRES HANGAT TERHADAP
PENURUNAN SUHU TUBUH
ANAK DENGAN DEMAM
DI RSUD CIMACAN
2022

PROPOSAL PENELITIAN
Diajukan untuk memenuhi tugas perkuliahan metedelogi

MUHAMMAD EKA NUGRAHA


NIM. C.0105.21.165

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BUDI LUHUR


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN NERS
CIMAHI
2022

i
LEMBAR PERSETUJUAN
Proposal Penelitian
oleh

MUHAMMAD EKA NUGRAHA


NIM. C.0105.21.165

PENERAPAN TINDAKAN KOMPRES HANGAT TERHADAP


PENURUNAN SUHU TUBUH
ANAK DENGAN DEMAM
DI RSUD CIMACAN
2022

telah diperiksa dan disetujui untuk diujikan

Cimahi, …………………………

Pembimbing I Pembimbing II

NIP. NIP.

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat


limpahan rahmat dan karunia-Nya, penyusun dapat menyelesaikan Proposal
tentang penerapan tindakan kompres hangat terhadap penurunan suhu tubuh Anak
dengan demam Di rsud cimacan Sholawat serta salam semoga senantiasa
terlimpah kepada baginda alam Nabi Muhammad SAW, keluarga, para sahabat,
dan pengikut setianya sampai akhir zaman.

Ucapan teriakasih penyusun haturkan kepada pembimbing, yang telah


membimbing kami menyelasaikan makalah ini, tak lupa staf perpustakaan juga
kami ucapkan terimakasih karena telah membantu menemukan materi yang akan
kami susun

Penyusun menyadari dalam makalah ini terdapat banyak kekurangan baik


teori maupun penjabarannya. Oleh karena itu, kritik serta saran yang membangun
dan bermanfaat sangat penyusun harapkan guna penyempurnaan makalah ini.

Akhir kata semoga makalah ini bermanfaat bagi penyusun khususnya dan
semua pihak pada umumnya.

Cianjur, Juni 2022

Penyusun

iii
DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN ...........................................................


KATA PENGANTAR.................................................................... ii
DAFTAR ISI................................................................................... iii
DAFTAR GAMBAR...................................................................... iv
DAFTAR TABEL........................................................................... v
BAB I : PENDAHULUAN ............................................................ 1
A. Latar Belakang Penelitian ........................................... 1
B. Rumusan Masalah........................................................ 2
C. Tujuan Penelitian.......................................................... 2
D. Manfaat Penelitian........................................................ 3
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA................................................... 4
A. Kajian Pustaka.............................................................. 4
B. Penelitian yang menunjang.......................................... 6
C. Teori model keperawatan............................................. 6
D. Kerangka Pemikiran..................................................... 7
BAB III : METODE PENELITIAN............................................... 9
A. Rancangan Penelitian................................................... 9
B. Variabel Penelitian....................................................... 12
C. Definisi Operasional..................................................... 13
D. Populasi dan Sampel.................................................... 13
E. Alat Pengumpulan Data................................................ 15
F. Prosedur Pengumpulan Data........................................ 16
G. Analisis Data................................................................ 17
H. Lokasi dan Waktu Penelitian........................................ 18
I. Etika Penelitian............................................................. 18
DAFTAR PUSTAKA..................................................................... 19

iv
DAFTAR GAMBAR

v
DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Kerangka Konsep Penelitian.................................................

10

Tabel 3.2 Definisi Operasional..............................................................


37

vi
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian


Kesehatan merupakan faktor penting untuk melihat kualitas
anak, dengan anak yang sehat maka anak akan punya kesempatan
mendapatkan pendidikan yang lebih baik juga. Anak 5-14 tahun
yang menderita sakit sekitar 23.8% dimana 60%-nya sakit cukup
parah dimana bisa mengganggu aktivitas sekolah dan lainnya.
Anak di daerah pedesaan ternyata lebih mudah sakit dibandingkan
anak di perkotaan, hal ini menunjukan bahwa lingkungan dan
fasilitas kesehatan juga mempengaruhi kondisi kesehatan terutama
bagi anak. Yang lebih memprihatinkan bahwa anak-anak ini
hampir 75% tidak dijamin biaya kesehatannya baik oleh kartu
sehat, kartu miskin, asuransi, JPK PNS, Dana Sehat atau
pembiayaan dari luar, sehingga jika mereka sakit maka
orangtuanya lah yang harus membiayainya. Dengan kemampuan
ekonomi sebagian rumahtangga yang kurang maka bisa dipastikan
anak-anak akan mendapatkan akses kesehatan yang minim sekali.
( Susenas, 2005).
Derajat kesehatan anak di Indonesia masih memprihatinkan,
dilihat dari masih tingginya angka kematian dan kesakitan pada
anak. Angka kematian bayi misalnya, dalam kurun waktu tiga
tahun (1998-2001) malah meningkat dari 49 per 1.000 kelahiran
hidup menjadi 51 per 1.000 kelahiran hidup.( Siswono, 2003).

Salah satu penyebab dari angka kesakitan anak adalah


demam, Demam dapat merupakan suatu gejala penyakit atau
infeksi. Juga dapat merupakan suatu akibat sebagai pengaruh dari
olah raga, cuaca panas atau imunisasi. Suhu tubuh yang normal
adalah antara 36 C sampai 37 C. Untuk demam yang ringan saja
yang menyebabkan kurang nyaman, tidak diperlukan penanganan
khusus. Demam itu sendiri merupakan
1 suatu cara bahwa anak itu
sedang melawan suatu infeksi. Dokter mungkin menyarankan
untuk tidak melakukan apa-apa selama 24 jam. Jika demamnya
cukup tinggi dan mengganggu minum, makan, tidur atau kegiatan-
kegiatan sehari-harinya, baru harus ditangani.
Salah satu tindakan yang dapat dilakukan adalah dengan
kompres, kompres merupakan suatu tindakan untuk menurunkan

1
suhu tubuh dengan cara meletakan handuk hangat atau dingin pada
bagian tertentu, namun sejauhmana ibu memiliki pengetahuan
tentang penatalaksanaan kompres pada anak yang mengalami
demam merupakan sesuatu yang penting untuk diketahui, karena
penatalaksanaan kompres yang kurang tepat tidak akan efektif
untuk menurunkan suhu tubuh anak.
Atas dasar tersebut peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian mengenai pengetahuan ibu tentang tindakan kompres
pada anak yang mengalami demam, Peneliti memilih ruang
perawatan anak RSUD Cianjur sebagai tempat penelitian. Menurut
data Rekam medik RSUD Cianjur pada bulan juni – juli 2010,
Jumlah anak sakit yang mengalami peningkatan suhu tubuh
berjumlah 195 orang.( Rekam medik RSUD Cianjur, 2010).
Data diatas menunjukan bahwa angka kesakitan anak masih
terbilang tinggi, untuk itu peneliti mengangkat judul penelitian ”
Gambaran Pengetahuan Ibu tentang kompres pada anak yang
mengalami demam di Ruang Perawatan Anak RSUD Cianjur”.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas maka
rumusan masalah penelitian ini adalah :
“Bagaimana Pengetahuan Ibu tentang tindakan kompres pada anak
yang mengalami demam di Ruang Perawatan Anak RSUD
Cianjur”.

C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas maka
rumusan masalah penelitian ini adalah :
“Bagaimana Pengetahuan Ibu tentang tindakan kompres pada anak
yang mengalami demam di Ruang Perawatan Anak RSUD
Cianjur”.

D. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui Pengetahuan ibu tentang tindakan
kompres pada anak yang mengalami demam di ruang perawatan
anak RSUD Kelas B Kabupaten Cianjur”.
2. Tujuan Khusus

2
2.1 Mengidentifikasitingkat pengetahuan ibu tentang pengertian
kompres pada anak yang mengalami demam Di RSUD
Kelas B Kabupaten Cianjur.
2.2 Mengidentifikasi Pengetahuan ibu mengenai jenis-jenis
kompres pada anak yang mengalami demam di RSUD
Cianjur.
2.3 Mengidentifikasi Pengetahuan ibu mengenai Prosedur
tindakan kompres pada anak yang mengalami demam.

E. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Hasil penilitian ini dapat digunakan sebagai bahan masukan
dalam bidang keperawatan terutama Keperawatan Anak Sakit
dan promosi kesehatan.
2. Manfaat Praktis
a. Manfaat Bagi Lahan Praktik Keperawatan
Dapat dijadikan sebagai bahan masukan dalam
menentukan strategi peningkatan pelayanan kesehatan di
Rumah Sakit.
b. Manfaat Bagi Peneliti
Hasil penelitian ini diharapkan menambah wawasan dan
pengetahuan tentang pengetahuan ibu tentang tindakan
kompres pada anak yang mengalami demam.

c. Manfaat Bagi Institusi


Hasil penelitian ini diharapkan :
1) Dapat dijadikan data dasar dalam memberikan informasi
terbaru mengenai gambaran pengetahuan ibu tentang
kompres pada anak yang mengalami demam.
2) Dapat menambah studi kepustakaan tentang tindakan
kompres

3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Ilmu Pengetahuan
1. Pengertian pengetahuan
Pengetahuan merupakan hasil “tahu” dan ini terjadi setelah
seseorang melakukan penginderaan terhadap suatu objek
tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indera manusia dan
sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata
dan telingga (Notoatmodjo, 2007 : 139).
2. Tujuan manusia mempunyai pengetahuan
a. Memenuhi kebutuhan untuk kelangsungan hidup
b. Mengembangkan arti kehidupan
c. Mempertahankan kehidupan dan kemanusiaan itu sendiri
d. Mencapai tujuan hidup
3. Tingkat pengetahuan
Menurut Notoatmodjo (2007 : 140) pengetahuan kognitif
merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya
tindakan seseorang. Pengetahuan dalam domain kognitif
mempunyai 6 tingkatan, yaitu :
a. Tahu (Know)
Tahu artinya mengingat suatu materi yang telah
dipelajari sebelumnya.Termasuk kedalam pengetahuan
tingkat ini adalah mengingat kembali (recall) sesuatu yang
spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan
yang telah diterima. Oleh sebab itu, tahu ini merupakan
pengetahuan tingkat yang paling rendah kata kerja untuk
mengukur bahwa orang tahu tentang apa yang dipelajari
antara lain menyebutkan,6 menguraikan, mendefinisikan,
menyatakan dan sebagainya (Notoatmodjo, 2007 : 140).
b. Memahami (Comprehendson)
Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk
menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui dan
dapat menginterpretasikan materi tersebut secara benar.
Orang telah paham terhadap suatu objek atau materi harus
dapat menjelaskan, menyebutkan contoh, menyimpulkan,
meramalkan, dan sebagainya tehadap objek yang dipelajari
(Notoatmodjo, 2007 : 141).

4
c. Aplikasi (Application)
Aplikasi diartikan sebagai suatu kemampuan untuk
menggunakan materi yang telah dipelajari atau kondisi real
(nyata/sebenarnya). Dapat diartikan sebagai aplikasi atau
penggunaan hukum-hukum, rumus metode, dan sebagainya
dalam koteks dan situasi lain (Notoatmodjo, 2007 : 141).
d. Analisis (Analysis)
Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan
materi atau suatu objek kedalam komponen-komponen
tetapi masih di dalam satu struktur organisasi dan masih ada
ikatannya satu sama lain. Kemampuan analisis ini dapat
dilihat dari penggunaan kata kerja, seperti dapat
menggambarkan (membuat bagan), membedakan,
memisahkan, mengelompokkan, dan sebagainya
(Notoatmodjo, 2007 : 141).
e. Sintesis (Synthesis)
Sintesis adalah menunjukkan kemampuan untuk
menjabarkan atau menghubungkan bagian-bagian di dalam
suatu bentuk keseluruhan menyusun formulasi baru dari
formulasi-formulasi yang ada (Notoatmodjo, 2007 : 141).
f. Evaluasi (Evaluation)
Evaluasi berkaitan dengan kemampuan untuk
melakukan jutifikasi atau penilaian tehadap suatu materi
atau objek. Penilaian-penilaian terhadap suatu kriteria yang
ditentukan sendiri, atau menggunakan kriteria-kriteria yang
telah ada (Notoatnodjo, 2007 : 142).
4. Faktor – faktor yang mempengaruhi pengetahuan
Notoatmodjo (2003) menyatakan, pengetahuan
dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu:
a. Pengalaman
Pengalaman dapat diperoleh dari pengalaman sendiri atau
orang lain. Pengalaman yang peroleh dapat memperluas
pengetahuan seseorang.
b. Tingkat Pendidikan
Pendidikan dapat menambah wawasan atau pengetahuan
seseorang yang lebih tinggi akan mempunyai pengetahuan
lebih luas dibandingkan dengan tingkatan pendidikan yan
lebih rendah.

5
c. Keyakinan
Biasanya keyakinan diperoleh secara turun-temurun dan
tanpa adanya pembuktian terlabih dahulu.Keyakinan ini bisa
mempengaruhi keyakinan seseorang.
d. Fasilitas
Fasilitas sebagai sumber informasi yang dapat
mempengaruhi pengetahuan misalnya: tv, radio, majalah,
koran, internet, dan buku.

B. Kompres
1. Pengertian Kompres
Kompres adalah suatu prosedur menggunakan
kain/handuk/alat yang bersuhu dingin atau hangat dan
ditempelkan ditempat tertentu, seperti ketiak atau leher.
2. Manfaat Kompres
Adapun manfaat kompres adalah memberikan rasa nyaman
akibat nyeri dan menurunkan suhu tubuh dalam mengatasi
kasus klien yang mengalami pireksia.
3. Jenis- Jenis Kompres
a. Kompres Dingin
b. Kompres Hangat
4. Mekanisme Kompres terhadap penurunan suhu tubuh
Pemberian kompres hangat pada daerah tubuh akan
memberikan sinyal ke hipothalamus melalui sumsum tulang
belakang. Ketika reseptor yang peka terhadap panas
dihipotalamus dirangsang, sistem effektor mengeluarkan sinyal
yang memulai berkeringat dan vasodilatasi perifer. Perubahan
ukuran pembuluh darah diatur oleh pusat vasomotor pada
medulla oblongata dari tangkai otak, dibawah pengaruh
hipotalamik bagian anterior sehingga terjadi vasodilatasi.
Terjadinya vasodilatasi ini menyebabkan
pembuangan/kehilangan energi/panas melalui kulit meningkat
( berkeringat ), diharapkan akan terjadi penurunan suhu tubuh
sehingga mencapai keadaan normal kembali.

6
5. Prosedur Kompres
Alat dan bahan :
 Larutan kompres berupa air hangat 40 °C dalam wadahnya
( dalam kom )
 Handuk / kain / wash lap untuk kompres
 Handuk pengering
 Sarung tangan
 Termometer
Prosedur :
 Beri tahu klien, dan siapkan alat, klien, dan lingkungan.
 Cuci tangan
 Ukur suhu tubuh
 Basahi kain pengompres dengan air, peras kain sehingga
tidak terlalu basah.
7
 Letakkan kain pada daerah yang akan dikompres ( dahi,
ketiak, perut, leher belakang ).
 Tutup kain kompres dengan handuk kering
 Apabila kain telah kering atau suhu kain relative menjadi
dingin, masukkan kembali kain kompres ke dalam cairan
kompres dan letakkan kembali di daerah kompres, lakukan
berulang-ulang hingga efek yang diinginkan dicapai
 Evaluasi hasil dengan mengukur suhu tubuh klien setelah 20
menit
 Setelah selesai, keringkan daerah kompres atau bagian tubuh
yang basah dan rapikan alat
 Cuci tangan

8
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian
1. Rancangan Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini
adalah deskriptif, yang merupakan suatu metode penelitian yang
dilakukan dengan tujuan utama untuk membuat gambaran atau
deskripsi tentang suatu keadaan secara objektif (Notoatmodjo,
2005 : 138).
Pada penelitian ini ingin diperoleh Pengetahuan Ibu
tentang Tindakan kompres pada anak yang mengalami demam
di ruang perawatan anak Rumah Sakit Umum Daerah Kelas B
Kabupaten Cianjur.
2. Kerangka Konsep Penelitian
Berdasarkan teori, konsep dan pendekatan yang telah
dijabarkan, kemudian dibuatlah oleh peneliti suatu kerangka
konsep penelitian sebagai berikut :

9
Gambar 3.1.

Kerangka Konsep Penelitian

Angka Kesakitan
Anak akibat demam

Tindakan Kompres

Ibu yang
FAKTOR – FAKTOR
memiliki anak
YANG MEMPENGARUHI
sakit demam
PENGETAHUAN :
- PENGALAMAN

- TINGKAT
TINGKAT PENDIDIKAN

PENGETAHUAN - KEYAKINAN

IBU - FASILITAS

KURANG CUKUP BAIK

10
Ket :

: yang tidak diteliti

: yang diteliti

3. Variabel Penelitian
Variabel dalam penelitian ini adalah Pengetahuan ibu
tentang tindakan kompres pada anak yang mengalami demam di
ruang perawatan anak RSUD Kelas B Kabupaten Cianjur.
4. Definisi Operasional
Tabel 3.1.
Definisi Operasional
Definisi
N Alat Hasil
Variabel Operasion Indikator Skala
o Ukur Ukur
al
1. Pengetahu Jumlah - pengerti Kuesion Kuran Ordin
an ibu jawaban an er g ( < al
tentang responden kompres 44
tindakan yang benar - Jenis- %)
kompres terhadap jenis Cuku
pada anak 15 kompres p (45
yang pertanyaan - prosedur – 74
mengalami mengenai tindakan %)
demam di kompres kompres Baik
ruang (75 –
perawatan 100%
anak )
RSUD
Kelas B
Kabupaten
Cianjur.

11
B. Populasi Dan Sampel Penelitian
1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu yang
memiliki anak sakit karena demam di RSUD Kabupaten
Cianjur yang berjumlah 45 orang pada bulan agustus 2010.
2. Sampel
Sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang
diteliti. Besarnya sampel dalam penelitian ini ditentukan
Adapun rumus (Notoatmodjo, 2005) yang akan digunakan
untuk menghitung jumlah sampel yaitu :
N
n=
1 +N (d 2 )
Namun pada penelitian kali ini menggunakan seluruh
populasi, tidak menggunakan sampel.
Kriteria inklusi adalah karakteristik umum subjek
penelitian dari suatu populasi target yang terjangkau dan akan
diteliti. Pertimbangan ilmiah harus menjadi pedoman saat
menentukan kriteria inklusi.
Adapun kriteria inklusi pada penelitian ini adalah :
a) Bersedia untuk diteliti
b) Mau dan mampu berkomunikasi verbal dengan baik
c) Bisa baca tulis
d) Ibu yang memiliki anak demam
Kriteria eksklusi adalah menghilangkan / mengeluarkan
subjek yang memenuhi kriteria inklusi dari study karena
berbagai sebab, antara lain:
 Terdapat keadaan atau penyakit mengganggu pengukuran
maupun interpretasi hasil
 Terdapat keadaan yang mengganggu kemampuan
pelaksanaan
 Hambatan etis
 Subjek menolak berpartisipasi.
Adapun kriteria ekslusi pada penelitian ini adalah
a) Tidak bersedia untuk diteliti
b) Tidak mau dan mampu berkomunikasi verbal dengan baik
c) Tidak bisa baca tulis
d) Ibu yang tidak memiliki anak demam

12
C. Pengumpulan Data
1. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah
dengan menggunakan angket atau kuesioner. Angket atau
kuesioner merupakan sejumlah pertanyaan tertulis yang
digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam
arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui
(Arikunto, 2006 : 151).
Pada jenis pengukuran ini peneliti mengumpulkan data
secara formal kepada subjektif untuk menjawab pertanyaan
secara tertulis (Nursalam, 2008 : 109), sehingga responden
hanya tinggal menceklist dengan mudah dan cepat, Adapun
jenis pertanyaan yang digunakan dalam angket atau kuesioner
ini adalah rating scale, dimana responden hanya memilih
jawaban sesuai dengan yang diketahuinya.
2. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian yaitu lembar
kuesioner dengan 15 pertanyaan, dengan indikasi benar dan
salah. Karena instrumen ini relatif tidak memerlukan biaya yang
terlalu mahal dan efektif serta efisien pada saat digunakan.
3. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian
Proses uji coba terhadap alat ukur dimaksudkan untuk
memperoleh kesesuaian pernyataan yang terdapat pada alat
ukur dalam menunjang kriteria yang diharapkan dari peneliti.
Tujuan uji coba ini untuk adalah untuk mengetahui apakah
instrumen yang disiapkan benar – benar mengukur hal yang
ingin diukur (validitas) dan pengukuran reliabilitas. Uji
validitas dan relalibilitas dilaksanakan di RSUD Kelas B
kabupaten Cianjur.
a. Validitas
Uji validitas merupakan suatu ukuran yang menunjukan
tingkat – tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen
(Arikunto, 2006 : 168).
Menurut Hidayat (2007 : 93), Alat ukur atau instrumen
penelitian yang dapat diterima sesuai standar adalah alat
ukur yang telah melalui uji validitas dan realibilitas data. Uji
validitas dapat menggunakan rumus pearson product
moment, setelah itu diuji dengan menggunakan uji t dan lalu
baru dilihat penafsiran dari indeks korelasinya.

13
Rumus Pearson Product Moment
n( ∑ XY )−( ∑ X ).( ∑ Y )
r hitung =
√[ n ∑ X 2−( ∑ X )2 ][ n ∑ Y 2−( ∑ Y )2 ]
Keterangan :
r hitung : koefisien korelasi
∑Xi : jumlah skor item
∑Yi : jumlah skor total (item)
n : jumlah responden
Rumus Uji t
t hitung=
√(n−2)
√(1−r2)
Keterangan :

t : nilai t hitung

r : koefisien korelasi hasil r hitung

n : jumlah responden

Uji validitas instrumen penelitian akan dilakukan di

ruang perawatan anak RSUD Kabupaten Cianjur dari

tanggal 07-13 Agustus 2010 terhadap 20 orang.


b. Reliabilitas
Menurut Arikunto (2006 : 178), reliabilitas
menunjukan pada satu pengertian bahwa sesuatu instrumen
cukup dapat di percaya untuk digunakan sebagai alat
pengumpulan data karena instrumen tersebut sudah baik.
Uji realibilitas yang digunakan disini adalah dengan
menggunakan teknik belah dua (split - halp) yang dihitung
dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
Reliabilitas Variabel X
2 rb
R xx =
1+ rb
Dimana :

14
N ∑ XY −∑ X ∑ Y
rb=
√(N ∑ X 2−( ∑ X )2( N ∑ Y 2−( ∑ Y )2 )
rxx = angka reabilitas keseluruhan item
rb = angka korelasi pertama dan kedua
N ∑ XY −∑ X ∑ Y
rb=
√(N ∑ X 2−( ∑ X )2( N ∑ Y 2−( ∑ Y )2 )
Contoh :
10(2611)−(163 )(135 )
rb=
√(10 (3129)−163 2)(10(2263 )−1352 ) = 0.9
2(0,9)
r xx =
1+0. 9 = 0.947
Bila koefisien reliabilitas telah dihitung, maka untuk
menentukan keeratan hubungan bisa digunakan kriteria
Guilford (1956), yaitu :
1. Kurang dari 0,20 : Hubungan yang sangat kecil dan
bisa diabaikan
2. 0,20 - < 0,40 : Hubungan yang kecil (tidak erat)
3. 0,40 - < 0,70 : Hubungan yang cukup erat
4. 0,70 - < 0,90 : Hubungan yang erat (reliabel)
5. 0,90 - < 1,00 : Hubungan yang sangat erat (sangat
reliabel)
6. 1,00 : Hubungan yang sempurna

Uji Reliabilitas instrumen penelitian akan dilakukan

di ruang perawatan anak RSUD Kabupaten Cianjur dari

tanggal 07-13 Agustus 2010 terhadap 20 orang pasien.

D. Prosedur Penelitian
1. Tahap Persiapan
a. Kegiatan bimbingan
b. Menentukan topik penelitian
c. Studi pendahuluan
d. Merumuskan masalah
e. Melakukan studi pendahuluan
f. Menyusun proposal penelitian

15
g. Menyusun instrumen penelitian
h. Perbaikan proposal
i. Mengajukan permohonan izin penelitian
j. Persetujuan izin institusi

2. Tahap Pelaksanaan
a. Kegiatan bimbingan
b. Mendapatkan izin penelitian
c. Memberikan infomed consent pada responden dan
mendapatkan persetujuan
d. Melakukan penyebaran angket
e. Pengambilan angket
f. Pengecekan kelengkapan angket
g. Pengolahan data setiap hari bersamaan dengan pengumpulan
angket dari responden sedangkan analisa di lakukan hari
berikutnya setelah data diolah
h. Penyajian data dilakukan setelah data selesai diolah
i. Membuat laporan penelitian
3. Tahap akhir
a. Kegiatan bimbingan
b. Penyusunan laporan hasil penelitian
c. Sidang atau seminar hasil penelitian
d. Revisi dan penggandaan hasil penelitian.

E. Pengolahan Dan Analisa Data


Pengolahan data yang dilakukan peneliti terdiri dari beberapa
tahap diantaranya:

1. Editing
Adalah memastikan apakah data sudah terisi dengan
lengkap atau belum, serta dapat dibaca dengan relevan atau
tidak.

2. Koding
Memberikan kode dalam hubungan dengan pengolahan
data. Adapun pemberian kode sebagai berikut:
Kuesioner Koding
a. Salah 0
b. Benar 1

16
3. Tabulasi Data
Adalah teknik menghitung data atau mencatat data yang
telah terkumpul, selanjutnya diolah dengan menggunakan
metode distribusi frekuensi.
4. Entry Data
Adalah memasukkan data yang sudah didapatkan dari hasil
kuesioner kemudian diolah menggunakan komputer dan
mendapatkan hasil.Selanjutnya untuk mengetahui persentase
tiap kategori di dalam suatu variabel atau dimensi maka
digunakan rumus perhitungan distribusi frekuensi sebagai
berikut :
P = f \ n X 100 %

Keterangan :
P : Persentase
f : Frekuensi distribusi
n : Jumlah responden
Hasil perhitungan presentase tersebut diinterprestasikan
dengan menggunakan skala :
< 44 % : Kurang
45 % - 74 % : Cukup
75 % - 100 % : Baik
(Arikunto : 2006)

F. Etika Penelitian
Sebelum responden diberi lembar angket untuk diisi, peneliti
menjelaskan maksud dan tujuan penelitian serta membuat surat
persetujuan menjadi responden yang ditandatangani responden.
Peneliti juga menjamin kerahasiannya responden dan memberikan
hak kepada responden untuk menolak dijadikan responden
peneliti.dalam penelitian ini peneliti juga memperhatikan masalah
etika penelitian yang meliputi:
1. Lembar Persetujuan Menjadi Responden (Informed
Consent)
Informed consent merupakan bentuk persetujuan antara
peneliti dengan responden penelitian dengan memberikan
lembar persetujuan, informed consent tersebut diberikan

17
sebelum penelitian dilakukan dengan memberikan lembar
persetujuan untuk menjadi responden. Tujuan informed consent
adalah agar subjek mengerti maksud dan tujuan penelitian,
mengetahui dampaknya.
2. Tanpa Nama (Anonymity)
Masalah etika keperawatan merupakan masalah yang
memberikan jaminan dalam penggunaan subjek penelitian
dengan cara tidak memberikan atau mencantumkan nama
responden pada lembar alat ukur dan hanya menuliskan kode
pada lembar pengumpulan data atau hasil penelitian yang akan
disajikan.
3. Kerahasiaan (Confidentiality)
Masalah ini merupakan masalah etika dengan memberikan
jaminan kerahasiaan hasil penelitian, baik informasi maupun
masalah – masalah lainnya. Semua informasi yang telah
dikumpulkan dijamin kerahasiaanya oleh peneliti, hanya
kelompok data tertentu yang akan dilaporkan pada hasil riset.

G. Lokasi Dan Waktu Penelitian


1. Lokasi Penelitian
Pemilihan lokasi penelitian dilakukan di Ruang Perawatan
Anak Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Cianjur.
2. Waktu Penelitian
Waktu penelitian selama 1 minggu, dari tanggal 23- 25
Agustus 2010.

H. Keterbatasan Penelitian
Adapun keterbatasan yang dimiliki peneliti yang kemudian
oleh peneliti diartikan sebagai kekurangan dan hambatan dalam
proses penelitian antara lain yaitu : kurangnya sumber atau literatur
yang peneliti gunakan, masih banyaknya penyusunan kata/kalimat
yang kurang sesuai, waktu dirasakan kurang untuk proses
pengerjaan penelitian ini, lambatnya peneliti dalam proses
pengerjaan laporan penelitian dikarenakan kurang dapat membagi
waktu antara padatnya kuliah dengan proses pengerjaan, jumlah
pasien yang tidak tetap dan tidak terprediksi saat dilakukan
penelitian. Kekurangan peneliti dalam penguasaan dan pemahaman
terhadap materi serta cara penyusunan, dan masih banyak lagi
kekurangan peneliti yang mungkin tidak peneliti sadari.

18
19
DAFTRA PUSTAKA
Prakoso Djoko, Murtika I Ketut, Hukum Asuransi Indonesia,
2004, PT Rineka Cipta, Jakarta.
Republik Indonesia, (2005), Peraturan Pemerintah Nomor 23
Tahun 2005, tentang Pengelolaan Keuangan Badan
Layanan Umum, Jakarta.
Republik Indonesia, (2008), Keputusan Menteri Kesehatan
Nomor 125/Menkes/SK/II/2008, tentang Pedoman
Penyelenggaraan Program Jaminan Kesehatan
Masyarakat, Jakarta.
Saefuddin Fedyani, Ilyas Yaslis, Managed Care:
Mengintegrasikan Penyelenggaraan dan Pembiayaan
Pelayanan Kesehatan, Pusat Kajian Ekonomi Kesehatan
FKM UI dan PT (Persero) Askes, Jakarta.
Thabrany Hasbullah, Asuransi Kesehatan Nasional,
Perhimpunan Ahli Manajemen Jaminan dan Asuransi
Kesehatan Indonesia, Jakarta.

CACATAN :
Berapa poin di bawah ini sudah ada di buku petunjuk
Teknik Penulisan pada halaman cover :
Jenis Huruf : New Time Roman ?
Ukuran huruf : 14 ?
Spasi : Single ?

Teknik Penulisan pada daftar isi, daftar lampiran dan tabel :


Jenis Huruf : New Time Roman ?
Ukuran huruf : 12 ?
Spasi :1,5 line ?

20
Teknik Penulisan pada daftar isi (Bab I, II, III, IV dan V) :
Jenis Huruf : New Time Roman ?
Ukuran huruf : 12 ?
Spasi :Double ?

Margin :
Left : 4 cm
Left : 4 cm
Right : 3 cm
Bottom :3 cm
Paper zise : A4, 80 gram

Teknik Penulisan pada Abstrak Proposal : ?


Jenis Huruf : New Time Roman ?
Ukuran huruf : 12 ?
Spasi :Single ?

Margin :
Left : 4 cm
Left : 4 cm
Right : 3 cm
Bottom :3 cm
Paper zise : A4, 80 gram

21

Anda mungkin juga menyukai