Anda di halaman 1dari 27

PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA

KOMPENSASI, GANTI RUGI DAN PESANGON


Dr. Reytman Aruan, S.H., M.Hum.
Koordinator Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial – MHI Ahli Madya

Jakarta, 27 April 2021


Dr. Reytman Aruan, S.H.,M.Hum.
Koordinator Penyelesaian Perselisihan
Hubungan Industrial Kemnaker R.I.

MP. 081310066137, 08159262429


reytman_aruan@yahoo.com
Buku :
1. Komentar dan Penjelasan UU
Ketenagakerjaan No. 13 tahun
2003. (2006/2007)
2. Penyelesaian Perselisihan
Hubungan Industrial (2008)
3. Hukum Acara PPHI (2020) • S1 (S.H.) FH UDA Medan (1988)
• S2 ( M.Hum.) UGM Yogyakarta (2002)
• S3 ( Dr.) DIH UNPAR Bandung 2014
Hukum dan Perubahan Masyarakat

Marcus Tullius Cicero, Filsuf hukum dan


politik kelahiran Roma, Ubi societas ibi ius
(dimana ada masyarakat, di situ ada hukum).

Nathan Roscoe Pound, seorang sarjana


hukum dan pendidik Amerika, Law as a tool
of social engineering (hukum sebagai alat
pembaharuan masyarakat).
Komponen Hukum (Ketenagakerjaan)

Legal Legal
. Substance
Structure

Legal
System

Legal Culture
Das Sollen – Das Sein
Law in books Law in operation Law in idea
(ius constitutum) (ius operatum) (ius constituendum)

UUK dan Peraturan Pelaksanaan. • Sebagian besar DIHARAPKAN TERJADI


• Uang Pesangon sebanyak 28 Kali perusahaan tidak PERUBAHAN STRUKTUR
+ UPH 15 % sanggup membayar EKONOMI UNTUK
• PHK harus ada pesangon MENDORONG
Penetapan/Putusan • Perusahaan mikro dan PERTUMBUHAN
EKONOMI MENCAPAI
• UUK berlaku untuk semua kecil tidak mampu
5,7% - 6,0% MELALUI:
Perusahaan (mikro, kecil, mengikuti PUU 1. Penciptaan Lapangan
menengah dan besar) • Banyak kasus tanpa Kerja;
penetapan karena 2. Peningkatan Investasi;
tidak ada yang 3. Pemberdayaan UMK-
berinisiatif ke M dan Koperasi;
Pengadilan untuk 4. Peningkatan
memperoleh Kompetensi tenaga
penetapan kerja;
5. Simplifikasi Regulasi.
IDE DES RECHT DALAM HUKUM
KETENAGAKERJAAN

KEADILAN KEPASTIAN HUKUM KEMANFAATAN


Kebijakan dalam Regulasi
(Hubungan Industrial) Ketenagakerjaan
1. Rekomposisi Uang Pesangon
2. Uang Kompensasi
3. Waktu Kerja Waktu Istirahat
4. Upah Minimum
5. PKWT
6. Alih Daya
7. Jaminan Kehilangan Pekerjaan
UU CIPTA KERJA
• UU diundangkan UU No. 11 Tahun 2020 tentang CIPTA KERJA.
• UU ini mengubah 79 undang-undang, secara substansial tidak
mengatur tata cara menciptakan kerja (lapangan pekerjaan).
• UU ini MENGUBAH, MENGHAPUS atau MENETAPKAN PENGATURAN
BARU.
• UU ini BERLAKU sejak tanggal DIUNDANGKAN yaitu sejak tanggal 2
NOVEMBER 2020.
Dampak UU CK terhadap UU
UU CK menghapus, mengubah atau menetapkan
pengaturan baru beberapa ketentuan yang diatur
dalam :

1. UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan;

2. UU No. 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan


Sosial Nasional;

3. UU No. 24 Tahun 2011 tentang Badan


Penyelenggara Jaminan Sosial;

4. UU No. 18 Tahun 2017 tentang Perlindungan


Pekerja Migran Indonesia.
Dampak UU CK pada UUK
Dampak terhadap 8 Bab yaitu :

1. Menghapus : 29 pasal
2. Mengubah : 31 pasal
3. Mengatur baru : 13 pasal
Hubungan Kerja

PKWT
TERTULIS
H
PKWTT

PK
K

LISAN PKWTT
PKWT
● PKWT hanya untuk pekerjaan tertentu yang menurut JENIS
dan SIFAT atau KEGIATANNYA akan SELESAI DALAM WAKTU
TERTENTU;

● PKWT yang tidak memenuhi syarat (bukan selesai dalam waktu


tertentu/pekerjaan tetap) DEMI HUKUM menjadi PKWTT (Pasal
59 ayat (3));

● PKWT berakhir karena (BERAKHIRNYA JANGKA WAKTU PK


atau SELESAINYA SUATU PEKERJAAN TERTENTU), pengusaha
wajib memberikan UANG KOMPENSASI (Pasal 61A UU CK).
Kompensasi PKWT
• PKWT dapat dibuat untuk jangka waktu paling lama 5 (lima)
tahun.
• Pada saat berakhirnya PKWT, Pengusaha wajib memberikan
Uang Kompensasi kepada Pekerja.
• Kompensasi diberikan untuk PKWT minimal 1 bulan.
• Besarnya Kompensasi 1 bulan Upah untuk M.K. 1 tahun.
• PKWT kurang dari 1 tahun diberikan secara PROPORSIONAL.
Ganti Rugi dalam PKWT
Jika PKWT diakhiri sebelum waktu berakhirnya PKWT, yang
mengakhiri membayar GANTI RUGI sebesar sisa jangka
waktu PKWT.
PHK dan Pemberitahuan
1. Pencegahan PHK. Pengusaha, P/B, SP/SB dan Pemerintah
harus MENGUPAYAKAN AGAR TIDAK TERJADI PHK.

2. Jika PHK, maksud dan alasan PHK DIBERITAHUKAN kepada


P/B dan/atau SP/SB.

3. Jika telah diberitahu, P/B menolak, PHK diselesaikan secara


BIPARTIT.

4. Perundingan Bipartit tidak ada kesepakatan, DISELESAIKAN


SESUAI MEKANISME dan prosedur (UU No. 2 Tahun 2004).
Rekomposisi Pesangon
● UP yang selama ini diberikan kepada P/B PKWTT sebesar 28
Kali Upah.

● Sebagian UP direkomposisi dan diberikan kepada P/B PKWT


dalam bentuk uang KOMPENSASI.

● Dengan demikian P/B PKWTT pada saat berakhir hubungan


kerja mendapatkan UANG PESANGON/PMK dan P/B PKWT
mendapatkan uang KOMPENSASI (UK).

● Pengaturan U. Pesangon dan U. Kompensasi diatur dalam


PP.
U. Pesangon dan U. Kompensasi
Ketentuan PUU Hak Pekerja / Buruh Kewajiban Keterangan
Pengusaha
PKWTT (UP) PKWT (UK)

UUK 13 / 2003 28 X UPAH -- 28 X UPAH 4,2 = UPH

UUK CK, PP 25 X UPAH 5 X UPAH 30 X UPAH JKP 6 X UPAH


Alasan PHK dan Uang Pesangon
No. ALASAN PHK U. P UPMK UPH U. PISAH

1. Penggabungan, peleburan atau 1 1 v -


pemisahan
2. Pengambilalihan Perusahaan 1 1 v -

3. Pengambilalihan berakibat 0,5 1 v -


perubahan syarat kerja dan
Pekerja/Buruh tidak bersedia
4. Efisiensi karena Perusahaan rugi 0,5 1 v -

5. Efisiensi mencegah terjadinya 1 1 v -


kerugian
No. ALASAN PHK U. P UPMK UPH U. PISAH

6. Perusahaan tutup karena rugi 0,5 1 v -

7. Perusahaan tutup bukan karena 1 1 v -


rugi
8. Perusahaan tutup yang 0,5 1 v -
disebabkan keadaan memaksa
(Force Majeure)
9 Keadaan memaksa (Force 0,75 1 v -
Majeure) yang tidak
mengakibatkan Perusahaan tutup
10. Perusahaan dalam keadaan 0,5 1 v -
penundaan kewajiban
pembayaran utang (PKPU) karena
rugi
No. ALASAN PHK U. P UPMK UPH U. PISAH

11. Perusahaan PKPU bukan karena 1 1 v -


rugi
12. Perusahaan pailit 0,5 1 v -

13. Pengusaha melakukan perbuatan 1 1 1 -


melawan hukum
14 Pengusaha tidak terbukti - - v v
melakukan perbuatan melawan
hukum
15. Pekerja/Buruh yang - - v v
mengundurkan diri atas kemauan
sendiri
No. ALASAN PHK U. P UPMK UPH U. PISAH

16. P/B mangkir selama 5 (lima) hari - - v v


kerja atau lebih berturut-turut
17. P/B melakukan pelanggaran PK, 0,5 1 v -
PP, PKB (surat peringatan)
18. Pelanggaran bersifat mendesak - - v v

19. P/B tidak melakukan pekerjaan - - v -


selama 6 (enam) bulan ditahan yg
berwajib akibat perbuatan yang
merugikan Perusahaan
20. P/B tidak melakukan pekerjaan - 1 v -
selama 6 (enam) bulan ditahan yg
berwajib bukan akibat perbuatan
yg merugikan Perusahaan
No. ALASAN PHK U. P UPMK UPH U. PISAH

21. P/B dinyatakan tidak bersalah - - - -


maka dipekerjakan kembali

22. P/B dinyatakan bersalah - - v v


(merugikan Perusahaan)

23. P/B dinyatakan bersalah - 1 v -


(tidak merugikan Perusahaan)
24. P/B sakit berkepanjangan atau 2 1 v -
cacat akibat kecelakaan kerja dan
tidak dapat melakukan
pekerjaannya setelah melampaui
batas 12 (dua belas) bulan
25. Alasan Pekerja/Buruh memasuki 1,75 1 v -
usia pensiun
26. Pekerja/Buruh meninggal dunia 2 1 v -
PHK pada Usaha Mikro Kecil
Besaran UP. UPMK dan UPH dan atau Uang Pisah
ditentukan berdasarkan KESEPAKATAN antara
Pengusaha pada usaha mikro dan kecil dengan
Pekerja/Buruh.
Perhitungan Dana Pensiun untuk Pesangon

Dana pensiun, iuran yang dibayar oleh Pengusaha dapat


diperhitungkan sebagai bagian dari pemenuhan kewajiban
Pengusaha atas UP, UPMK dan U Pisah akibat PHK.
Sanksi Tidak Bayar Pesangon
● Pasal 185 UUK Jo. UU CK : Barang siapa melanggar
ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 42
ayat (2)…..dst……… Pasal 156 ayat (1)…… dst….. dikenai
sanksi pidana paling singkat 1 (satu) tahun dan
paling lama 4 (empat) tahun dan/atau denda paling
sedikit Rp. 100.000.000. (seratus juta) dan paling
banyak Rp. 400.000.000.- (empat ratus juta rupiah).

● Pasal 156 ayat (1), Dalam hal PHK, pengusaha wajib


membayar UP dan/atau UPMK dan UPH yang
seharusnya diterima.
“Hukum bernilai bukan karena itu adalah hukum,
melainkan karena ada kebaikan di dalamnya.”
(A law is valuable not because it is law, but because there
is right in it)

Henry Ward Beecher*

*Henry Ward Beecher (June 24, 1813 – March 8, 1887) was an American Congregationalist
clergyman, social reformer, and speaker, known for his support of the abolition of slavery,
his emphasis on God's love, and his 1875 adultery trial. His rhetorical focus on Christ's love
has influenced mainstream Christianity to this day
CREDITS: This presentation template was
created by Slidesgo, including icons by
Flaticon, infographics & images by Freepik
and illustrations by Stories

Dr. Reytman Aruan, S.H., M.Hum.

Terima kasih
reytman_aruan@yahoo.com
+62 813 1006 6137

Anda mungkin juga menyukai