Makalah Pengukuran Teknik
Makalah Pengukuran Teknik
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Dalam fisika gaya diartikan sebagai tarikan atau dorongan. Gaya termasuk salah satu
dari besaran vektor karena selain mempunyai nilai gaya juga mempunyai arah. Alat
untuk mengukur gaya adalah neraca pegas atau dinamometer. Satuan gaya dalam SI
adalah Newton (N). Bentuk gaya tidak bisa kita dilihat, namun kita dapat merasakan
pengaruh suatu gaya. Semakin besar gaya, makin besar pula tenaga yang diperlukan.
Gaya yang diberikan terhadap suatu benda akan memberikan pengaruh terhadap benda
tersebut.
Contoh : mobil yang mogok akan bergerak ke depan jika di dorong, bola yang diam akan
melambung keika di tendang. Dalam kasus tersebut gaya berpengaruh terhadap gerak
benda.
Benda yang sedang bergerak, apabila diberi gaya mengakibatkan benda tersebut diam,
berubah arah geraknya ataupun bergerak lebih cepat
Contoh : bola yang bergerak akan diam ketika ditangkap, kelereng yang menggelinding
akan berubah arah ketika menabrak tembok.
Contoh : Kaleng bekas minuman penyok ketika di injak, beras akan menjadi tepung beras
ketika di tumbuk.
Tujuan
Halaman: 1
Universitas islam As-syafi’iyah
Jurusan teknik mesin 2015
Untuk mengetahui jenis-jennis gaya?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Gaya
F = m.a …………………………………………………………(1)
Halaman: 2
Universitas islam As-syafi’iyah
Jurusan teknik mesin 2015
Berdasarkan sifatnya, gaya dikelompokkan menjadi :
1. gaya sentuh, yaitu gaya yang timbul karena titik kerja gaya, langsung
bersentuhan dengan benda.
Halaman: 3
Universitas islam As-syafi’iyah
Jurusan teknik mesin 2015
2. gaya tak sentuh, yaitu gaya yang timbul walaupun titik kerja gaya
tidak bersentuhan dengan benda
Halaman: 4
Universitas islam As-syafi’iyah
Jurusan teknik mesin 2015
untuk mengurangi pengaruh suhu badan operator dan arus konveksi
panas.
o
Umumnya beda suhu 1/20 C antara kedua lengan neraca akan
menyebabkan perbandingan
panjang lengan berubah dengan 1/1.000.000 bagian, cukup besar untuk
beberapa pemakaian.
Halaman: 5
Universitas islam As-syafi’iyah
Jurusan teknik mesin 2015
Gambar 1. Neraca Analitis
Neraca bandul adalah instrumen jenis defeksi, yaitu gaya yang tidak
diketahui diubah menjadi torsi yang diseimbangkan dengan torsi massa standar
yang tetap yang diatur sebagai bandul. Bentuk praktis dari dasar kerja ini
menggunakan suatu bentuk sector tertentu dan pita baja untuk melinierkan
hubungan sudut torsi bandul yang tidak linier. Gaya yang tidak diketahui Fi,
dapat dikerjakan langsung atau dengan memakai system tuas tuas, seperti yang
terlihat pada timbangan kodok, untuk memperlebar daerah ukur. Suatu sinyal
listrik yang sebanding dengan gaya sangat mudah didapat dengan memakai
transducer pergeseran sudut yang diletakakan dalam timbangan untuk
mengukur sudut θ. Timbangan kodok menggunakan sistem tuastuas untuk
mengukur gaya yang besar, dengan memakai standar berat yang jauh lebih
kecil. Batang lengan neraca diseimbangkan dengan mengkombinasikan dengan
tepat pemberat gantung dan tangan tuas pemberat geser spanjang skala yang
sudah dikalibrasi. Timbangan ini dapat mengadakan gerak keseimbangan sendiri
dengan menambahkan sensor listrik untuk pergeseran untuk mendeteksi
keadaan seimbang dan sebuah sistem penguat motor untuk menggerakan
pemberat geser pada posisi seimbang. Keuntungan lain yang menarik adalah
bahwa bila a/b=c/d, pembacan timbangan tidak terpengaruh pada letak Fi pada
timbangan. Karena hal ini sangat menguntungkan, kebanyakan timbangan yang
ada dipasaran dilengkapi dengan cara ini dengan menggunakan sistem suspensi
seperti yang ditunjukkan gambar atau sistem lain yang menghasilkan keadaan
yang sama. Bila neraca analitis hampir hanya digunakan untuk “penimbangan
berat” (sebetulnya menentukkan massa) dari suatu benda atau bahan kimia,
Halaman: 6
Universitas islam As-syafi’iyah
Jurusan teknik mesin 2015
timbangan kodok dan neraca bandul juga digunakan untuk pengukuran
gaya, seperti yang terdapat dalam penentuan daya poros pada
dinamometer, ketiga instrumen itu terutama digunakan untuk pengukuran
gaya statik.
Halaman: 7
Universitas islam As-syafi’iyah
Jurusan teknik mesin 2015
(a)
(b)
Halaman: 8
Universitas islam As-syafi’iyah
Jurusan teknik mesin 2015
Seringkali beberapa gaya yang tidak diketahui bersamasama bekerja ,
dan gayagaya tersebut tidak dapat diukur secara terpisah dengan metode
ini.
Halaman: 9
Universitas islam As-syafi’iyah
Jurusan teknik mesin 2015
mungkin. Sistem beratcara otomatik menghilangkan pengaruh berat wadah
dari berat total dan memberikan berat bersih pada keadaan di mana barang
yang ditimbang ada dalam wadah. Program program statistis, melaksanakan
perhitungan harga ratarata dan deviasi standar untuk suatu rentetan
pengukuran berat, “Menghitung” bagian kecil dengan penimbangan dipercepat
dengan memprogram mikroprosesor untuk membaca langsung jumlah bagian
bagian, bukan beratnya. Penimbangan yang teliti pada laboratorium binatang
hidup (sulit dilaksanakan dengan timbangan biasa karena gerakan
binatang) dapat dilaksanakan dengan merata ratakan pembacaan timbangan
dengan selang waktu yang sudah dipilih terlebih dulu. Menghubungkan
timbangan ( dengan sambungan luar atau di dalam) dengan sebuah alat
perekam tulis untuk merekam hasil pengukuran akan mudah dilaksanakan
dengan memakai mikroprosesor.
Halaman: 10
Universitas islam As-syafi’iyah
Jurusan teknik mesin 2015
tekanan minyak, yang terbaca pada alat ukur. Transducer listrik untuk
tekanan dapat digunakan untuk mendapatkan sinyal listrik. Selnya
sangat kaku, defeksinya hanya beberapa perseribu inci pada beban penuh.
Didapati patokan dengan kemampuan sampai 100.000 lbf sedang
pengukuran tertentu sampai dengan kemampuan
10 juta lbf. Derajat ketelitian 0,1 persen pada skala penuh, kepekaan sekitar
0,02 persen, Suatu penjumlah hidrolik tersedia untuk menghasilkan suatu
tekanan yang sama dengan jumlah dari 10 macam tekanan dalam sistem sel
ganda seperti yang digunakan pada tangki pengukur berat dan sebagainya.
Sel pneumatik seperti yang terlihat memakai transducer nosel fapper
sebagai penguat dengan penguatan yang tinggi dalam suatu rangkaian
servo. Kerja gaya Fi menyebabkan defeksi diafragma sebesar x, yang
menyebabkan kenaikan tekanan po karena nosel hampir tertutup.
Kenaikan tekanan yang mempengaruhi luasan difragma A menghasilkan
gaya efektif Fp yang cenderung mengembalikan letak diafragma pada
keadaan semula. Untuk setiap gaya Fi, sistem akan mecapai keadaan
seimbang pada suatu keadaan tertentu nosel dan sebanding dengan tekanan
po. Keadaan statik diberikan oleh:
(Fi – po A) Kd Kn = Po ……………………………………………………….(2)
dengan : Kd = kompliansi
diafragma, in/lbf
Kn = penguatan nosel plapper (lb/in 2 )/in
Penyelesaian untuk
mendapatkan Po
Po = Fi / 1/(Kd Kn ) + A …………………………………………………(3)
Halaman: 11
Universitas islam As-syafi’iyah
Jurusan teknik mesin 2015
Harga Kn tidaklah tetap, tetapi berubah terhadap x, karena
ketidaklinieran hubungan x dan po. Meskipun begitu dalam praktek Kd Kn
adalah besar sekali, sehingga 1/(Kd Kn ) dapat diabaikan terhadap A,
sehingga memberikan Po = Fi /A. Yang linier karena A adalah tetap. Seperti
dalam setiap sistem umpan balik ketidakstabilan dinamik membatasi
besarnya penguatan yang besarnya dapat dicapai. Tekanan po umurnya 60
lb/in 2 dan karena harga terbesar po tidak dapat mencapai Pa, ini akan
membatasi Fi sampai harga sedikit lebih kecil dari 60 A. Bermacam macam
system penimbangan pneumatik yang ada dipasaran menggunakan dasar
kerja yang hampir sama(dikombinasikan dengan metode tuas dan metode
tumpuan tajam) dalam daerah ukur dari yang umum sampai 110.000 lbf.
Halaman: 12
Universitas islam As-syafi’iyah
Jurusan teknik mesin 2015
Gambar 5. Sel beban hidrolik dan Sel beban pneumatic
Metode 5. Mengukur defleksi benda elastik yang dipengaruhi oleh gaya
yang diukur.
Metode ini banyak digunakan baik untuk beban statik maupun beban
dinamis dengan frekuensi sampai beberapa ribu hertz. Semuanya adalah
sistem massa pegas dengan (sengaja atau tidak sengaja) peredam, tetapi
berbeda terutama pada bentuk giometrik “pegas” yang dipakai dan juga
trsnsducer gerakan yang dipakai untuk mendapatkan sinyal listrik.
Pergeseran letak yang dideteksi mungkin merupakan perpindahan total atau
alat ukur regangan diletakkan dengan tepat untuk mengukur gaya dengan
pengukur regangannya. Alat ukur tegangan yang terikat sangat berguna
untuk mengukur gaya dengan memakai bagian yang elastik. Disamping
sebagai transducer gaya ke defleksi, beberapa bagian elastik berfungsi
sebagai pengurai vektor gaya atau vektor momen ke komponenkomponen
tegak lurusnya. Sebagai contoh balok berlubang seperti pada gambar sangat
kaku (tidak peka) terhadap semua gayagaya dan momen yang mempengruhi
kecuali pada arah yang ditunjukkan oleh anak panah. Suatu transducer
gerakan diatur untuk mengukur gerakan pada arah ini, sehingga hanya
akan mengukur komponen vektor gaya yang terletak sepanjang sumbu
Halaman: 13
Universitas islam As-syafi’iyah
Jurusan teknik mesin 2015
yang peka ini, Mungkin gerak dari balok berlubang ini lebih mudah terlihat
dengan menganggapnya sebagai suatu susunan empat batang tuas dengan
engsel lendutan pada bagian a,b,c dan d.
Halaman: 14
Universitas islam As-syafi’iyah
Jurusan teknik mesin 2015
Gambar 6. Transducer elastik gaya ke defleksi
Transducer Alat Ukur Regangan Terikat
Suatu konstruksi yang umum dari suatu sel beban alat ukur
regangan untuk mengukur gaya tekan. Selsel yang dipakai untuk mengukur
regangan dan tekanan memerlukan tambahan peralatan untuk memegang
kedua ujungnya. Bagian yang memegang harus cukup pendek untuk
mencegah patahnya batang oleh gaya yang direncanakan dan dibuat supaya
menghasilkan 1.500 με. Pada beban penuh (harga perencanaan yang umum
untuk semua transducer alat ukur tipis). Bahan yang dipakai antara baja
SAE 4340 dan baja tahan karat 174 PH dan campuran alumunium
2024T4 dan yang terakhir ini sangat lazim untuk transducer “buatan
sendiri”. Alat ukur logam yang tipistipis ini direkatkan pada empat sisi, alat
ukur 1 dan 3 merasakan gaya langsung karena beban Fi dan alat ukur 2 dan
4 peka terhadap gaya sesuai dengan angka perbandingan Poisson μ.
Susunan ini memberikan kepekaan 2(1+ μ) kali yang dicapai bila dipakai
satu alat ukur dalam jembatan untuk rangkaian jembatan. Ini juga memberi
Halaman: 15
Universitas islam As-syafi’iyah
Jurusan teknik mesin 2015
kompensasi suhu yang baik karena keempat alat ukur (paling tidak ada suhu
tetap) berada pada suhu yang sama. Selanjutnya, susunan tidak peka
terhadap gaya tekan karena Fi dikerjakan pada sumbu batang atau
membentuk sudut. Ini akan dapat terlihat dengan mengganti gaya yang
bekerja tidak
pada sumbu batang dengan gaya yang setara dan bekerja pada sumbu
dan sebuah kopel. Kopel inidapat diuraikan atas komponen x dan y yang
menyebabkan gaya tekuk pada alat alat ukur.
Bila alat alat ukur ditempatkan dengan cermat, sehingga simetri, maka gaya
tekuk pada alat ukur 1 dan 4 akan akan berlawanan tanda, dan berdasarkan
aturan rangkaian jembatan keluaran total eo akibat tekukan akan sama dengan
nol. Penjelasan yang sama juga berlaku untuk alatalat ukur 2 dan 4 dan gaya
tekuk karena pengaruh Fi pada sembarang sudut. Lempeng kaku untuk gaya
samping juga memperkecil pengaruh gaya puntir, karena lempeng ini sangat
kaku pada arah radial (x,y) tetapi sangat lunak pada arah z. Defeksi oleh beban
Halaman: 16
Universitas islam As-syafi’iyah
Jurusan teknik mesin 2015
penuh dari sel beban seperti ini berkisar antara 0,001 sampai 0.015 inci, hal ini
menunjukan kekakuan yang tinggi. Seringkali frekuensi alam tidak diperhatikan
karena hampir seluruhnya ditentukkan oleh massa dari bagian yang menyangga
gaya dari luar transducer. Hal ini benar dalam banyak pemakaian di mana sel
beban untuk pemakaian berat. Kekakuan yang tinggi juga berarti kepekaan
yang rendah. Untuk mempertinggi kepekaan (pada sel untuk gaya kecil hal ini
diperlukan ) tanpa mengorbankan stabilitas batang dan luasan permukaan untuk
melekatkan alat ukur, dapat dipergunakan penyangga gaya berlubang ( persegi
pada sisi luar, bulat pada sisi dalam). Untuk mencapai ketelitian yang tinggi (0,3
sampai 0,1 persen skala penuh) yang dipersyaratkan untuk banyak pemakaian,
diperlukan tambahan kompensasi suhu. Hal ini dapat dilaksanakan dengan
hambatanhambatan peka suhu Rgc dan Rmc seperti terlihat pada gambar.
Hambatanhambatan ini diletakkan di dalam sel beban secara tetap sehingga
dapat dianggap mempunyai suhu sama dengan alatalat ukur. Kegunaan ke
empat alat ukur. Kegunaan Rmc adalah untuk memberikan
kompensasi terhadap adanya perubahan modulus elastisitas bagian yang
merasakan beban oleh adanya perubahan suhu. Meskipun kita mengharapkan
untuk mengukur gaya tetapi alat ukur juga mengukur regangan; oleh karena itu
semua logam berubah modulus elastisitasnya akan memberikan perbedaan
regangan (dan berarti eo yang berbeda) meskipun gaya yang mempengaruhi
sama. Oleh karena semua logam berubah modulus elastisitasnya oleh perubahan
suhu, pengaruh ini menyebabkan gangguan pada kepekaan. Hambatan
Rmc memberi kompensasi dengan jalan merubah tegangan masuk pada
jembatan dengan perubahan yang tepat untuk meniadakan pengaruh perubahan
modulus elastis. Dua hambatan tambahan (tidak peka suhu) seringkali didapati
pada sel beban di pasaran. Kedua hambatan itu adalah Rss yang diatur
menetapkan kepekaan pada harga yang dikehendaki untuk suatu harga
nominal eex dan Rirs, yang diapakai untuk mengatur hambatan masuk harga
yang dikehendaki. Bila kepekaan yang cukup tidak dapat dicapai dengan
Halaman: 17
Universitas islam As-syafi’iyah
Jurusan teknik mesin 2015
menggunakan alat ukur tegangan/tekanan, susunan dengan menggunakan gaya
tekuk mungkin dapat menolong. Ini umumnya memberikan regangan lebih
besar persatuan gaya yang mempengaruhi tetapi dengan kerugian
berkurangnya kekakuan dan frekuensi alam. Dari banyak kemungkinan, dua
diantaranya terlihat pada gambar. Alat ukur balok tergantung memberikan
kepekaan 4 kali alat ukur tunggal, kompensasi suhu dan ketidak pekaan terhadap
komponen gaya arah x dan y bila dianggap bahwa dipakai alat ukur yang identic
dan dipasang simetri.
Halaman: 18
Universitas islam As-syafi’iyah
Jurusan teknik mesin 2015
Gambar 8. Transducer alat ukur regangan bentuk balo
Halaman: 19
Universitas islam As-syafi’iyah
Jurusan teknik mesin 2015
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Gaya, di dalam ilmu fisika, adalah interaksi apapun yang dapat menyebabkan
sebuah benda bermassa mengalami perubahan gerak, baik dalam bentuk arah,
maupun konstruksi geometris. Dengan kata lain, sebuah gaya dapat
menyebabkan sebuah objek dengan massa tertentu untuk mengubah
kecepatannya (termasuk untuk bergerak dari keadaan diam), atau berakselerasi,
atau untuk terdeformasi. Gaya memiliki besaran (magnitude) dan arah, sehingga
merupakan kuantitas vektor. Satuan SI yang digunakan untuk mengukur gaya
adalah Newton (dilambangkan dengan N). Gaya sendiri dilambangkan dengan
simbol F.
Hukum kedua Newton menyatakan bahwa gaya resultan yang bekerja pada suatu
benda sama dengan laju pada saat momentumnya berubah terhadap waktu. Jika
massa objek konstan, maka hukum ini menyatakan bahwa percepatan objek
berbanding lurus dengan gaya yang bekerja pada objek dan arahnya juga searah
dengan gaya tersebut, dinyatakan dengan
F= M.A
Konsep yang berhubungan dengan gaya antara lain: gaya hambat, yang
mengurangi kecepatan benda, torsi yang menyebabkan perubahan kecepatan
rotasi benda. Pada objek yang diperpanjang, setiap bagian benda menerima
gaya, distribusi gaya ke setiap bagian ini disebut regangan. Tekanan merupakan
regangan sederhana. Regangan biasanya menyebabkan deformasi pada benda
padat, atau aliran pada benda cair.
Halaman: 20
Universitas islam As-syafi’iyah
Jurusan teknik mesin 2015
Daftar pustaka
KELOMPOK 3