PRAKTIKUM 8
PENGENALAN DAN APLIKASI OBAT, VENESECTIO, DAN
HOMEOSTASIS PADA HEWAN BESAR DAN KECIL
Tujuan Praktikum :
No Nama dagang
Kandunga Dosis Pemberian Indikasi Kontraindikasi Kelemah
(Gambar) n& an/kelebi
Rute han
1. BENZALKON Mengandung 5 ml/10 L air Dicampurka Sebagai Penggunaan Praktis
I UM benzalkonium untuk n pada air antiseptik, bersama sabun dan
CHLORIDE chloride, oral desinfeksi air minum desinfektan dan deterjen efektif
10% minum ternak. ternak atau , sanitiseranionik
peralatan dan
25 ml/10 L fungisid
air untuk untuk
desinfeksi membersih
alat-alat kan
perusahaan peralatan
susu ataupun perusahaan
pengolahan susu
daging. atau
daging,
20 ml/10 L kandang
air untuk dan
desinfeksi peralatan
maupun peternakan
sterilisasi di , klinik
klinik hewan hewan
serta air
DIVISI BEDAH DAN RADIOLOGI
DEPARTEMEN KLINIK, REPRODUKSI DAN PATOLOGI
FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN IPB
ILMU BEDAH UMUM VETERINER (KRP 321)
minum
ternak
2. AMPICOL Setiap 100 g Untuk ayam: Dicampur airPengobatan Jangan Lama
mengandun 1-2 g/L air minum terhadap diberikan pada pengobata
g Ampicilin minum. penyakit kelinci dan n singkat
trihydrate snot, kuda antara 3-5
10 g, Oral Untuk hewan kolibasilosi hari
besar: 2 g/10 s,
kg BB salmonelos
is,
streptokokk
osi s,
staphyloko
kko sis dan
penyakit
infeksi
bakteri
yang lain
3 CASTRAN Acepromazin Pada sapi, Injeksi Mengatasi - Dapat
e maleat 15 kambing, secara berbagai digunakan
Parenteral, domba, intravena macam untuk
injeksi secara kuda dan atau stress, sedatif
IV atau IM babi: intramuskula hiperaktif, ringan
r sebelum operasi maupun
- Untuk sedasi tindakan ringan, berat
ringan dan yang dan
premedikasi membutuhka preanastesi
pada anastesi n anastesi pada
umum secara operasi
IV dengan besar/anast
dosis 0,5 esi umum
ml/100 kg BB,
secara IM
dengan dosis 1
ml/100 kg BB.
- Untuk
sedasi kuat
secara IV
dengan dosis
1 ml/100 kg
BB, secara
IM dengan
dosis 2
ml/100 kg
BB.
DIVISI BEDAH DAN RADIOLOGI
DEPARTEMEN KLINIK, REPRODUKSI DAN PATOLOGI
FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN IPB
ILMU BEDAH UMUM VETERINER (KRP 321)
- Pada anjing
dan
kucing untuk
sedasi ringan
dan
premedikasi
anastesi
umum: 0,25
ml/10 kg BB
dan untuk
sedasi
kuat: 0,5
ml/10 kg BB
4 AMOXINJEC Amoxicilli Dosis umum: Injeksi Pengobata Hewan yang Efektif
T LA n trihydrate 7 mg secara n infeksi hipersensitif dan dapat
15%, amoxicillin/kg intramuskula pada terhadap digunaka
BB sekali r pre-operasi saluran penicillin, dan n secara
Parenteral IM sehari atau 15 pernafasan rodensia kecil umum
mg , saluran
amoxicillin/k g pencernaa
BB tiap 48 jam. n, saluran
urogenitali
Secara IM s, kulit
pada, Sapi, dan luka
kuda, unta: 4- infeksi.
5 ml/100 kg
BB/hari. Untuk
Anak sapi, pencegahan
anak kuda: 2- terhadap
3 ml/50 kg infeksi
BB/hari. virus dan
masa
Domba, setelah
kambing: 1 operasi
ml/20 kg (disuntikka
BB/hari. n sebelum
Babi: 3ml/100 operasi)
kg BB/hari.
Anjing,
kucing,
anak babi: 0,1
ml/2 kg
BB/hari.
Untuk
DIVISI BEDAH DAN RADIOLOGI
DEPARTEMEN KLINIK, REPRODUKSI DAN PATOLOGI
FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN IPB
ILMU BEDAH UMUM VETERINER (KRP 321)
pengobatan
pada saluran
pernafasan
digunakan
dosis
ganda tiap 48
jam. Lama
pemakaian 3
hari secara IU.
Pada sapi:
900 mg (6
ml) diberikan
secara IU
hanya satu
kali. Jika perlu
dapat diulangi
setelah 4-7 hari
dengan dosis
yang sama
Anjing:
0,1 ml/5
kg BB
14. BURSINE – K Setiap dosis Diberikan Kocok Pencegahan Hentikan Perlu
mengandung melalui baik- baik terhadap vaksinasi dihomogenk
tidak kurang suntikan SC sebelum penyakit IBD 42 hari an sebelum
106,0TCID50 atau IM digunakan (gumboro) sebelum aplikasi
virus dengan secara SC pada ayam unggas
inaktif IBD dosis 0,5 atau IM broiler, petelur disembelih Residu
strain bursine-ml/ekor maupun dalam otot
2 sebelumpada ayam pembibit Hanya selama 42
diinaktifkan umur 3 untuk hari
minggu sebagai vaksinasi ayam
atau lebih ulangan 4 minggu sehat
tua sebelum masa
produksi
Anak sapi:
dosis
tunggal
400-800 mg
Fe atau
4-8 ml/ekor,
berikan
melalui
injeksi SC
atau IM
pada
minggu
pertama
setelah lahir
18. Agrisol Setiap 100 g Untuk Diberikan Pengobatan Jangan Tidak
mengandung ayam: 1-2 dengan terhadap penyakitdiberikan dapat
ampicilin g/L air dicampur snot, kolibasilosis,pada digunakan
trihydrate 10 g minum. air minum salmonelosis, kelinci dan pada
streptokokkosi s,kuda kelinci
Peroral Untuk staphylokokko sis dan kuda
hewan dan penyakit
besar: 2 infeksi bakteri
g/10 kg BB. yang lain
Tidak
boleh
digunak
an
untuk
kuda
B. APLIKASI OBAT
Sebutkan ada berapa macam aplikasi obat!
Perlu diperhatikan
terutama bagi hewan
yang melakukan
grooming bahwa obat
tidak akan bersifat
toksik jika tertelan
C. PENGAMBILAN DARAH
Hal apa saja yang perlu diperhatikan sebelum mengambil darah pada hewan?
Hal yang perlu diperhatikan adalah menyesuaikan ukuran jarum yang dipakai dengan
jenis dan ukuran hewan, tempat pengambilan darah, serta menyesuaikan volume darah yang
akan diambil dengan kepentingan pengambilan darah. Selain itu, perlu diperhatikan kondisi
hewan dan teknk pengambilan darah agar tidak membahayakan.
Sebutkan peralatan yang dibutuhkan pada saat mengambil darah pada hewan!
1. Jarum (27-18G)
3. Vacutainer
4. Touniquest
5. Kapas alkohol
Sebutkan beberapa pembuluh darah yang mudah dan sering digunakan pada saat pengambilan darah
pada hewan!
Berapa ukuran needle yang digunakan pada saat pengambilan dara pada hewan?
Berapa ukuran IV catheter yang digunakan pada saat pengambilan darah pada hewan?
Kuning (24G) Anak domba, anak Anak anjing, anak Mencitm tikus, kelinci
kambing kucing
Biru (22G) Domba, kambing Kucing,anjing ras kecil
Catatan Tambahan:
Obat hewan dalam tatalaksananya diatur oleh UU No. 18 Tahun 2009 bagian ke-II dan
ke-III di bawah tanggung jawab pemerintah melalui Otoritas Veteriner. Obat hewan dalam
penggolongan terbagi menjadi kelompok farmakoseutik premik dan biologik serta obat
hewan bersumber alami, yang diklasifikasikan menjadi obat keras, batas terbatas, dan obat
bebas (Lazuardi 2010). Obat digunakan dalam pengobatan suatu penyakit dengan dosis dan
waktu yang tepat. Bila digunakan salah dalam pengobatan atau terlewat dosis akan
menimbulkan keracunan (Arief 2017).
Tujuan pengambilan darah yaitu untuk mengetahui tingkat kadar suatu zat yang
terkadung dalam darah hewan tersebut, untuk kepentingan pemeriksaan imunologi atau
kekebalan, serta status identifikasi terhadap suatu penyakit. Teknik dan peralatan yang
digunakan untuk pengambilan darah berbeda-beda, sehingga perlu adanya pemahaman agar
sampel darah yang diperoleh berkualitas baik dan hasil uji yang didapatkan valid
(Djatmikowati dan Martoenus 2015).
Daftar Pustaka
Djatmikowati TF dan Martoenus A. 2015. Teknik Pengambilan Darah pada beberapa
Hewan. Buletin Diagnosa Veteriner. 14(1): 1-24.
Arief M. 2017. Prinsip Umum dan Dasar Farmakologi. Yogyakarta (ID): Gadjah Mada
University Press.
[Kementan RI] Direktorat Jenderal Kementerian Pertanian RI. 2014. Index Obat Hewan
Indonesia. Edisi ke-IX. Jakarta(ID): ASOHI.
Lazuardi M. 2010. Implementasi dan Pengembangan Prinsip Maximum Asclepiades
pada Penggunaan Obat Hewan dan Alat Kesehatan Hewan. Surabaya (ID):
Universitas Airlangga.