Globalisasi
Dosen Pengampu : Nida Farikha, ST, MT
MK Perencanaan Wilayah (DK184504)
Kelas C
OUR TEAM
01 02
Latar Belakang Pengaruh Globalisasi
Globalisasi
03 04
Isu Globalisasi dalam Studi Kasus
Pengembangan
Wilayah
01
Latar Belakang
Globalisasi
Apa itu globalisasi? Mengapa globalisasi bisa
terjadi?
Apasih Globalisasi itu?
Kata "globalisasi" diambil dari kata global, yang maknanya ialah universal.
A.G.MCGREW M.WATERS
Globalisasi adalah proses dimana Sebuah proses sosial dimana halangan -
berbagai peristiwa, keputusan dan halangan yang bersifat geografis pada
kegiatan di belahan dunia yang satu tatanan sosial dan budaya semakin
dapat membawa konsekuensi penting menyusut dan setiap orang semakin
bagi berbagai individu dan masyarakat sadar bahwa mereka semakin dekat
di belahan dunia yang lain. satu sama lain.
01 02 03 04
Sistem perdagangan dari China Revolusi Industri di Inggris
ke India, meluas hingga terjadi yang terjadi pada abad
perdagangan di Asia, Eropa, ke-19
dan Afrika.
Permulaan Globalisasi
1 2
Isu-isu tersebut menarik Isu-isu tersebut terliput dalam
perhatian elit pembuat keputusan pers dunia.
sejumlah besar negara, dan
pemerintah-pemerintah tersebut
terlibat dalam diskusi publik
tentang isu-isu tersebut.
3 4
Isu-isu tersebut muncul dalam Isu-isu tersebut merupakan studi,
agenda organisasi internasional. penyelidikan dan debat
berkelanjutan oleh di seluruh
komunitas internasional.
Source : Winarno, Budi. 2011. Dinamika Isu-Isu Global Kontemporer. Jakarta: CAPS (Center of Academic Publishing Service)
Apa yang Membuat Masalah Global Begitu Sulit Diatasi?
Source : Winarno, Budi. 2011. Dinamika Isu-Isu Global Kontemporer. Jakarta: CAPS (Center of Academic Publishing Service)
02
Pengaruh Globalisasi
Globalisasi seperti dua sisi mata logam, disatu sisi
memberikan pengaruh positif dan disisi lain
memberikan pengaruh negatif. Apa saja?
LINGKUNGAN
Masuknya para investor asing untuk menanamkan modal di negara berkembang mengakibatkan
adanya banyak kegiatan ekonomi
Dampak positif :
Dampak negatif :
Dampak positif :
Dampak negatif :
Dampak positif :
Dampak negatif :
Membahas tentang Ekonomi hijau (green economy) dan kelembagaan pembangunan berkelanjutan
Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Rio+20
menghasilkan dokumen berjudul "The Future We
Want,"
KTT Rio+20 menyepakati Dokumen The
Future We Want yang terdiri dari Tiga Isu Utama :
Indonesia telah dengan sukarela mengurangi emisi Gas Rumah Kaca (GRK)
sebanyak 26% untuk mengurangi laju peningkatan perubahan iklim.
3.2
MDGs
Apa itu MDGs?
Millennium Development Goals (MDGs) atau dapat diterjemahkan menjadi “Tujuan
Pembangunan Milenium”, adalah sebuah paradigma pembangunan global yang
dideklarasikan Konferensi Tingkat Tinggi Milenium oleh 189 negara anggota
Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) di New York pada bulan September 2000.
8 Tujuan MDGs
PERAN INDONESIA BAGI MDG’s
Instruksi Presiden No. 3 Tahun 2010
Ditetapkan tujuan prioritas pembangunan yang berkeadilan yang
berpihak pada pencapaian MDGs. Sebagai salah satu bentuk
implementasi dari Inpres No.3Tahun 2010, maka Kementerian
PPN/Bappenas telah menyusun Peta Jalan (RoadMap) pencapaian
tujuan pembangunaN MDGs yang diikuti dengan penyusunan
Rencana Aksi Daerah (RAD) untuk percepatan pencapaian MDGs
yang di fasilitasi langsung oleh Bappenas dan Bappeda. Selanjutnya
masing Kepala Daerah akan mengesahkan Rencana Aksi Daerah
(RAD) MDGs.
Kendala dan Tantangan yang Belum Selesai
1. Dalam kerangka MDGs lingkungan hanya disebutkan di bawah satu
tujuan saja yakni tujuan ke-7, Memastikan Kelestarian Lingkungan Hidup.
2. MDGs hanya fokus pada hasil yang seharusnya dicapai oleh negara
berkembang, seperti memerangi kemiskinan dan kelaparan serta
membatasi peran negara maju untuk memberikan bantuan pembangunan
dan pendampingan teknis
3. MDGs juga hanya menekankan pada aksi di negara berkembang dan
kerangka bantuan tradisional. Kerjasama diantara sektor-sektor penting
seperti sektor swasta dan LSM transnasional justru jarang diwujudkan.
4. Banyak tujuan yang semata-mata fokus pada kuantitas daripada
kualitashasil.
3.3
SDGs
Kesepakatan pembangunan berskala global yang mendorong perubahan-perubahan ke arah
pembangunan berkelanjutan yang berdasarkan hak asasi manusia dan kesetaraan.
SDGs/TPB (Tujuan Pembangunan Berkelanjutan) terdiri dari 17 Tujuan dan 169 target yang
diharapkan dapat dicapai pada tahun 2030.
Latar Belakang
SDGs melanjutkan upaya dan pencapaian Millennium Development Goals (MDGs) yang berakhir pada
tahun 2015 lalu. Inklusivitas konsep sustainability yang diusung oleh SDGs lebih ditekankan lagi agar
berfokus pada outcome yang berkelanjutan dengan program yang terstruktur.
Latar Belakang
Beberapa agenda MDGs yang belum tercapai akan dilanjutkan dalam pelaksanaan pencapaian SDGs
hingga tahun 2030. SDGs merupakan penyempurnaan MDGs karena:
1. SDGs lebih komprehensif, disusun dengan melibatkan lebih banyak negara dengan tujuan yang
universal untuk negara maju dan berkembang.
2. Memperluas sumber pendanaan, selain bantuan negara maju juga sumber dari swasta.
3. Menekankan pada hak asasi manusia agar diskriminasi tidak terjadi dalam penanggulangan
kemiskinan dalam segala dimensinya.
4. Inklusif, secara spesifik menyasar kepada kelompok rentan (No one left behind).
5. Pelibatan seluruh pemangku kepentingan: pemerintah dan parlemen, filantropi dan pelaku usaha,
pakar dan akademisi, serta organisasi kemasyarakatan dan media.
6. MDGs hanya menargetkan pengurangan “setengah” sedangkan SDGs menargetkan untuk
menuntaskan seluruh tujuan (Zero Goals).
7. SDGs tidak hanya memuat Tujuan tapi juga Sarana Pelaksanaan (Means of Implementation).
Empat Pilar SDGs
Tercapainya pemenuhan hak Tercapainya pengelolaan
PILAR dasar manusia yang berkualitas PILAR sumberdaya alam dan
PEMBANGUNAN secara adil dan setara untuk PEMBANGUNAN lingkungan yang berkelanjutan
SOSIAL
meningkatkan kesejahteraan sebagai penyangga seluruh
bagi seluruh masyarakat. LINGKUNGAN kehidupan.
2. Kemudian pada KTT ke-9 ASEAN di Bali tahun 2003 menyepakati pembentukan komunitas
ASEAN yang salah satu pilarnya adalah Komunitas Ekonomi ASEAN (AEC).
3. Implementasi MEA / AEC 2015 akan berfokus pada 12 sektor prioritas, yang terdiri atas 7
(tujuh) sektor barang (industri pertanian, peralatan elektronik, otomotif, perikanan, industri
berbasis karet, industri berbasis kayu, dan tekstil) dan 5 (lima) sektor jasa (transportasi udara,
pelayanan kesehatan, pariwisata, logistik, dan industri teknologi informasi atau e-ASEAN).
1. Meningkatkan stabilitas perekonomian di
2.
kawasan ASEAN.
Meningkatkan daya saing ekonomi
Tujuan MEA
Negara-negara ASEAN dengan menjadikan
negara ASEAN sebagai basis produksi bukan
hanya menjadi pasar dari negara lain.
3. Menarik investasi dan meningkatkan
perdagangan antar anggota-anggotanya agar
bisa bersaing dalam menghadapi tantangan
global.
4. Mengurangi kemiskinan serta kesenjangan
sosial antara negara anggota melalui sejumlah
kerjasama ekonomi yang saling
menguntungkan.
5. Mampu mengatasi masalah-masalah dibidang
ekonomi antar negara ASEAN.
Dampak MEA
Positif (+) Negatif (-)
1. Memiliki kesempatan lebih luas untuk ● Mutu pendidikan tenaga kerja Indonesia
memasuki pasar yang lebih luas masih rendah, sehingga memicu kalah
2. Ekspor dan impor dapat dilakukan dengan persaingan bekerja
biaya yang lebih murah ● Ketersediaan dan kualitas infrastruktur
3. Tenaga kerja dari negara-negara lain di masih kurang sehingga mempengaruhi
ASEAN bisa bebas bekerja di Indonesia, dan kelancaran arus barang dan jasa
juga sebaliknya ● Sektor industri yang rapuh karena
4. Investor Indonesia dapat memperluas ruang ketergantungan impor bahan baku dan
investasinya tanpa ada batasan ruang antar setengah jadi
negara anggota ASEAN, begitu pula ● Keterbatasan pasokan energi
sebaliknya ● Lemahnya Indonesia menghadapi serbuan
impor
Apa peran Indonesia dalam MEA?
Komitmen Cetak Biru MEA
Langkah-langkah yang telah dilakukan oleh Indonesia berdasarkan rencana strategis pemerintah
untuk menghadapi MEA / AEC :
1. Penguatan Daya Saing Ekonomi
2. Program ACI (Aku Cinta Indonesia)
3. Penguatan Sektor UMKM
4. Perbaikan Infrastruktur
5. Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM)
6. Reformasi Kelembagaan dan Pemerintahan
Selain itu, peran Indonesia merupakan jalur perdagangan internasional yang menghubungkan
Hindia dan Pasifik. Indonesia juga menjadi pasar bagi perdagangan karena Indonesia adalah negara yang
memiliki jumlah penduduk terbanyak ke-4 di dunia. Indonesia juga bisa menjadi Pasar yang menjanjikan
bagi para investor yang mana Indonesia memiliki keberagaman sumber daya alam serta kebudayaannya.
Perbandingan 4 Isu Global
- Solusi permasalahan - Target dan sasaran - Target dan sasaran - Bertujuan untuk
lingkungan sebesar 50 % adalah 100% tuntas inovasi ekonomi
- Beranggotakan - Dari negara maju, ke sepenuhnya - Dalam lingkup
pada segenap negara berkembang - Berlaku universal ASEAN
negara yang - Dari atas ke bawah - Buttom up
bergabung dengan (top down) - Solusi dari seluruh
PBB - Tanbal sulam/ permasalahan
parsial
04
Studi Kasus
Rencana Aksi Daerah
Provinsi Banten: Kondisi
Pencapaian dan Tantangan
Pelaksanaan SDGs
SDGs 1 : Mengakhiri Bentuk Kemiskinan di Manapun
Kemiskinan yang ada di Banten relatif rendah jika dibandingkan dengan provinsi lain di
Indonesia dan bahkan lebih rendah dibandingkan dengan angka nasional.
Namun dari sisi wilayah, permasalahan kemiskinan di Banten lebih banyak disumbang
oleh kemiskinan di perdesaan, yakni sebesar 7,32%, sedangkan di perkotaan sebesar
4,49% pada September 2016.
Pada September 2016, tingkat kemiskinan di Provinsi Banten tercatat sebesar 5,36 persen
dengan jumlah penduduk miskin sebanyak 657,74 ribu orang. Secara nasional, tingkat kemiskinan
Banten berada pada posisi terendah keenam setelah DKI Jakarta (3,75%), Bali (4,15%), Kalimantan
Selatan (4,52%), Bangka Belitung (5,04%) dan Kalimantan Tengah (5,36%).
Beberapa faktor penurunan jumlah dan persentase penduduk miskin pada periode ini :
1. Inflasi umum Maret-September 2016 sebesar 0,92 persen lebih rendah dibandingkan dengan inflasi
umum September 2015-Maret 2016 sebesar 2,08 persen;
2. Pertumbuhan ekonomi Banten year on year Triwulan III 2016 cukup baik yaitu mencapai 5,35 persen;
3. Peningkatan upah riil buruh tani sebesar 2,44 persen (dari Rp32.858,00 pada Maret 2016 menjadi
Rp33.660,00 pada September 2016).
Upaya terkait dengan meringankan beban pengeluaran masyarakat telah banyak dilakukan oleh
Pemerintah melalui berbagai program perlindungan sosial, antara lain:
1. Program Keluarga Harapan (PKH),
2. Program Beras Sejahtera (Rastra),
3. Program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT),
4. Program Indonesia Pintar (PIP), dan Program Indonesia Sehat (PIS).
Namun, upaya penanggulangan kemiskinan yang berbasis pada upaya untuk meningkatkan
pendapatan masih relatif rendah. Upaya yang telah dilakukan Pemerintah sejauh ini antara lain:
1. Program Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan
2. Program Kelompok Usaha Bersama (KUBE).
Di samping itu, Pemerintah Provinsi Banten juga memiliki program untuk penanggulangan sosial,
yakni Jamsosratu, bantuan RTLH, KUBE, dan bantuan lainnya.
Indonesia’s Sustainable
Development Project:
Semarang-Demak Road Project
Sumber: Indonesia’s Sustainable Development Projects 2019-2030 (Bappenas)
THANK
YOU !
Any Question?
Pertanyaan
1.
Pertanyaan
1.