Anda di halaman 1dari 2

Nama : Ishak Samuel Adriyan Paraibabo

Tidak Bagi – Bagi Jawaban TITIK


JAWABAN :
1. Asas Konkordansi adalah suatu asas yang melandasi diberlakukannya hukum Eropa
atau hukum di negeri Belanda pada masa itu untuk diberlakukan juga kepada Golongan
Eropa yang ada di Hindia Belanda (Indonesia pada masa itu). Dengan kata lain,
terhadap orang Eropa yang berada di Indonesia diberlakukan hukum perdata asalnya
yaitu hukum perdata yang berlaku di negeri Belanda. Asas Konkordansi yang tertera
dalam Pasal 131 Indische Staatsregeling (“IS”) untuk orang Eropa sudah berlaku
semenjak permulaan kekuasaan Belanda menduduki Indonesia.
Contoh perundang-undangan yang diberlakukan atas asas konkordansi adalah Burgerlijke
Wetboek (Kitab Undang-Undang Hukum Perdata) dan Wetboek van Koophandel (Kitab
Undang-Undang Hukum Dagang).
2. Sebagaimana yang sudah disebutkan sebelumnya, hukum pidana merupakan bagian
dari hukum publik.Oleh karenanya, sifat dalam hukum pidana adalah bersifat publik
dan mengatur hubungan antara warga masyarakat dengan negara. Kepentingan hukum
yang wajib dilindungi itu ada tiga macam yaitu :
- Kepentingan hukum perorangan (individuale belangen) misalnya kepentingan
hukum terhadap hak hidup (nyawa), kepentingan hukum atas tubuh, kepentingan
hukum akan hak milik benda, kepentingan hukum terhadap harga diri dan nama
baik, kepentingan hukum terhadap rasa susila,
- Kepentingan hukum masyarakat (sociale of maatschapppelijke belangen), misalnya
kepentingan hukum terhadap keamanan dan ketertiban umum, ketertiban berlalu
lintas di jalan raya,
- Kepentingan hukum negara (staatersebutelangen), misalnya kepentingan hukum
terhadap keamanan dan keselamatan negara, kepentingan hukum terhadap negara-
negara sahabat, kepentingan hukum terhadap martabat kepala negara dan wakilnya.
3. Dasar hukumnya diatur dalam pasal 131 IS, dengan penggolongan hukumnya:
- Bumi Putera: berlaku H.Adat, kecuali yang beragama Kristen yang menurut
ordonansi tunduk pada Perdata Barat.
- Timur Asing: berlaku H.Adat yang berasal dari negeri mereka, contoh Tionghoa,
Arab, Pakistan, dan India (yang bukan orang Eropa dan bukan orang Bumi
Putera/pribumi).
- Eropa: berlaku H.Perdata Barat, dan yang dihadapkan dengan hukum tersebut
adalah orang Belanda, semua orang non-Belanda yang berasal dari Eropa (seperti
Jerman dan Inggris), dan orang Jepang.
4. Perbedaan kedewasaan menurut HukumPerdata Barat, Hukum Islam, Hukum adat
- Menurut R. Soepomo31 menyatakan bahwa seseorang sudah dianggap dewasa
dalam hukum adat apabila ia antara lain sudah: Kuat gawe, cakap untuk melakukan
segala pergaulan dalam kehidupan kemasyarakatan serta
mempertanggungjawabkan sendiri segala-galanya itu dan cakap mengurus harta
bendanya serta keperluan sendiri.
- Dalam Pasal 98 ayat (1) Kompilasi Hukum Islam dijelaskan mengenai batas usia
dewasa seseorang, yaitu : “Batas usia anak yang mampu berdiri sendiri atau dewasa
adalah 21 tahun, sepanjang anak tersebut tidak bercacat fisik maupun mental atau
belum pernah melangsungkan perkawinan[10]( Yayasan AlHikmah: 1993:.410-
411).
- Menurut pasal 330 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata Barat dijelaskan bahwa:
seseorang dianggap sudah dewasa jika sudah berusia 21 tahun atau sudah (pernah)
menikah. Bertahun2 batas usia dewasa tersebut di ikuti oleh seluruh ahli hukum di
Indonesia.
5. Setelah amendemen UUD 1945, lembaga-lembaga negara di Indonesia terdiri dari:
- Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR)
- Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)
- Dewan Perwakilan Daerah (DPD)
- Lembaga kepresidenan.
- Mahkamah Agung (MA)
- Mahkamah Konstitusi (MK)
- Komisi Yudisial (KY)
- Badan Pemeriksa Keuangan (BPK)

Anda mungkin juga menyukai