share
analysis
Kelompok 2
Anggota
02
kelompok Muhamad iqbal nurhidayat
08211940000101
03
Devi rahinastri
08211940000103
OUTLINE PEMBAHASAN
PDRB Pendapatan
per kapita
komponen
Shift share analysis
Komponen Analisis Shift Share
KPN adalah perubahan produksi atau kesempatan kerja (KK) suatu wilayah yang disebabkan
oleh perubahan produksi atau KK secara umum.
KPN adalah kebijakan ekonomi nasional dan kebijakan lain yang mampu mempengaruhi
sektor perekonomian dalam suatu wilayah. Misalnya kebijakan kurs, pengendalian inflasi
dan masalah pengangguran serta kebijakan dalam perpajakan.
Komponen Pertumbuhan Proposional (KPP)
KPP adalah perubahan produksi atau kesempatan kerja suatu wilayah yang disebabkan oleh
komposisi sektor-sektor industri di wilayah tersebut, perbedaan sektor dalam permintaan
produk akhir serta perbedaan dalam struktur dan keragaman pasar. KPP yaitu penyimpangan
(deviation) dari national share dalam pertumbuhan wilayah.
● KPP bernilai positif (KPP > 0) pada wilayah/daerah yang berspesialisasi dalam
sektor yang secara nasional tumbuh cepat.
● KPP bernilai negatif (KPP < 0) pada wilayah/daerah yang berspesialisasi dalam
sektor yang secara nasional tumbuh lambat.
Komponen Pertumbuhan Pangsa Wilayah (KPPW)
KPPW adalah perubahan produksi atau kesempatan kerja suatu wilayah yang disebabkan
oleh keunggulan komparatif wilayah tersebut, dukungan kelembagaan, prasarana sosial
ekonomi serta kebijakan lokal di wilayah tersebut. KPPW sering disebut komponen
lokasional atau regional atau sisa lebihan.
● KPPW bernilai positif (KPPW > 0) pada sektor yang mempunyai keunggulan
komparatif (comparative advantage) di wilayah/daerah tersebut (disebut juga
keuntungan lokasional).
● KPPW bernilai negatif (KPPW < 0) pada sektor yang tidak mempunyai keunggulan
komparatif / tidak dapat bersaing.
Keunggulan & kelemahan
Shift share analysis
KEUNGGULAN
Keunggulan analisis Shift Share antara lain
Steve B.H dan Moore dalam Modul Isian Daerah untuk SIMRENAS
Kelemahan analisis Shift Share yaitu:
KELEMAHAN
Metode shift share tidak Ada data periode Asumsi dalam PP dan
menjelaskan mengapa, PPW : perubahan
Hanya dapat misalnya pengaruh waktu tertentu di
penawaran dan
digunakan untuk keunggulan komparatif tengah periode permintaan, perubahan
analisis ex-post adalah positif di pengamatan yang teknologi dan
beberapa wilayah, tetapi perubahan lokasi
nagatif di daerah lain tidak terungkap.
adalah sama
Steve B.H dan Moore dalam Modul Isian Daerah untuk SIMRENAS
Perbedaan SS dan LQ
Aspek yang ditinjau Location Quotient Shift Share
Dimana :
Yij = produksi dari sektor i di wilayah j (PDRB) pada tahun dasar analisis.
Y’ij = produksi dari sektor i di wilayah j (PDRB) pada tahun akhir analisis.
Dimana :
Yi = produksi (nasional)/PDB dari sektor i pada tahun dasar analisis.
Y’i = produksi (nasional)/PDB dari sektor i pada tahun akhir analisis.
c. Ra dirumuskan dengan :
Dimana :
Y = produksi (nasional)/PDB pada tahun dasar analisis.
Y’ = produksi (nasional)/PDB pada tahun akhir analisis.
2. Menghitung Komponen Pertumbuhan Wilayah
Komponen pertumbuhan wilayah terdiri atas komponen pertumbuhan
nasional (PN), komponen pertumbuhan proporsional (PP), dan komponen
pertumbuhan pangsa wilayah (PPW).
a. PN
Dimana :
PNij= komponen pertumbuhan nasional sektor i untuk wilayah j.
Yij = produksi dari sektor i di wilayah j pada tahun dasar analisis.
Ra = rasio produksi (nasional).
2. Menghitung Komponen Pertumbuhan Wilayah
b. PP
Dimana :
PPij = komponen pertumbuhan proporsional sektor i untuk wilayah j.
Yij = produksi dari sektor i di wilayah j pada tahun dasar analisis.
Ri = rasio produksi (nasional) dari sektor i.
Ra = rasio produksi (nasional).
Apabila :
PPij > 0, menunjukkan bahwa sektor i di wilayah j pertumbuhannya cepat.
PPij < 0, menunjukkan bahwa sektor i di wilayah j pertumbuhannya lambat.
2. Menghitung Komponen Pertumbuhan Wilayah
c. PPW
Dimana :
PPWij = komponen pertumbuhan pangsa wilayah sektor i untuk wilayah j.
Yij = produksi dari sektor i di wilayah j pada tahun dasar analisis.
ri = rasio produksi sektor i pada wilayah j.
Ri = rasio produksi (nasional) dari sektor i.
Apabila :
PPWij > 0, berarti sektor i di wilayah j mempunyai daya saing yang baik dibandingkan
dengan sektor yang sama di wilayah yang menjadi perbandingan.
PPWij < 0, berarti sektor i di wilayah j relatif tidak mempunyai daya saing dibandingkan
dengan sektor yang sama di wilayah yang menjadi perbandingan.
● Adapun perubahan dalam PDRB sektor i pada wilayah j dirumuskan sebagai berikut :
𝚫Yij = PNij + PPij + PPWij………………………………………………………………………………….(1)
𝚫Yij = Y’ij - Yij…………………………………………………………………………………………………………..(2)
● Rumus ketiga komponen pertumbuhan wilayah adalah :
PNij = Yij(Ra)................................................................................................................................(3)
PPij = Yij(Ri - Ra).....................................................................................................................(4)
PPWij= Yij(ri - Ri).........................................................................................................................(5)
● Apabila persamaan (2), (3), (4), dan (5) disubstitusikan ke persamaan (1), maka didapatkan :
𝚫Yij = PNij + PPij + PPWij
Y’ij - Yij = Yij(Ra) + Yij(Ri - Ra) + Yij(ri - Ri)
● Persentase ketiga komponen pertumbuhan dapat dirumuskan :
%PNij = Ra * 100% | %PPij = Ri - Ra * 100% | %PPWij = ri - Ri * 100%
Penjabaran Rumus
3. Menghitung Pergeseran Bersih
Apabila komponen pertumbuhan proporsional dan pangsa wilayah dijumlahkan, maka akan
diperoleh pergeseran bersih yang dapat digunakan untuk mengidentifikasikan
pertumbuhan suatu sektor perekonomian. Pergeseran bersih sektor i pada wilayah j dapat
dirumuskan sebagai berikut :
Dimana :
PBij = pergeseran bersih sektor i pada wilayah j.
PPij = komponen pertumbuhan proporsional sektor i pada wilayah j.
PPWij = komponen pertumbuhan pangsa wilayah sektor i untuk wilayah j.
Apabila :
PBij > 0, maka pertumbuhan produksi sektor i pada wilayah j termasuk ke dalam kelompok
progresif/maju.
PBij < 0, maka pertumbuhan produksi sektor i pada wilayah j termasuk lamban.
4. Mengevaluasi Profil Pertumbuhan Sektor Perekonomian
Sektor pertanian memberikan kontribusi yang cukup dominan dalam PDRB Sulawesi
Tenggara, yang dinamikanya terus menunjukkan pergeseran. Sebagai contohnya di Sulawesi
Tenggara sektor pertanian juga memiliki keterkaitan yang kuat dengan sektor lainnya, dan
memberikan pengaruh positif terhadap pertumbuhan output wilayah secara keseluruhan.
Shift-Share Analysis adalah salah satu alat analisis yang dapat digunakan dalam
menelaah pergeseran peranan masing-masing sektor dalam PDRB pada studi kasus kali ini.
Kajian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran penerapan analisis shift share dalam
menelaah pergeseran sektor Pertanian di wilayah di Sulawesi Tenggara
METODOLOGI PENELITIAN
Analisis rasio indikator kegiatan ekonomi digunakan untuk melihat perbandingan antara produksi sektor ekonomi di
suatu wilayah tertentu (Sulawesi Tenggara) terhadap wilayah bandingannya (Se Indonesia)
Ra Ri ri
Hasil dan pembahasan
Analisis komponen pertumbuhan wilayah diperlukan untuk mengetahui komposisi sektor sektor yang ada di
Sulawesi Tenggara, keragaman pasar, dan keunggulan komparatif di Sulawesi Tenggara.
terdiri atas komponen pertumbuhan nasional (PNij), komponen pertumbuhan proporsional (PPij), dan
komponen pertumbuhan pangsa wilayah (PPWij)
Analisis selanjutnya adalah menghitung Pergeseran Bersih (PBij) yang dilakukan untuk
mengetahui tingkat untuk mengidentifikasikan pertumbuhan sektor pertanian di Provinsi
Sulawesi Tenggara.
SIMULAtion
Time
Open your ms.excel
https://intip.in/simulasiSS
PDRB Sulawesi Tenggara dan PDB Indonesia Menurut Harga Konstan (Milyar Rupiah)
PDRB Sulawesi Tenggara PDB Indonesia
Sektor Ra Ri ri PNij PPij PPWij PBij
2014 2019 2014 2019
Pertanian 107,793.38 123,214.20 1,129,052.70 1,354,957.30 0.222108 0.200083 0.143059 23,941.78 -2,374.12 -8,520.96 -10,895.08
Pertambangan dan Penggalian 15,566.65 21,557.12 794,489.50 806,206.20 0.222108 0.014747 0.384827 3,457.48 -3,227.91 2,532.99 -694.92
Industri Pengolahan 271,526.77 338,937.67 1,854,256.70 2,276,682.80 0.222108 0.227814 0.248266 60,308.28 1,549.38 7,102.62 8,652.00
Listrik, gas, dan air bersih 866.49 1,085.27 94,047.20 111,436.70 0.222108 0.184902 0.25249 192.45 -32.24 26.33 -5.91
Bangunan 567.98 687.98 6,882.50 9,005.50 0.222108 0.308463 0.211275 126.15 49.05 -6.15 42.90
Perdagangan, hotel, dan restoran 76,681.88 103,262.32 826,615.60 1,108,425.00 0.222108 0.34092 0.346633 17,031.66 9,110.69 9,548.78 18,659.46
Pengangkutan dan komunikasi 110,899.19 144,758.38 1,177,297.50 1,440,523.20 0.222108 0.223585 0.305315 24,631.60 163.76 9,227.59 9,391.34
Keuangan, persewaan 24,868.28 34,848.12 326,933.00 463,254.80 0.222108 0.416972 0.401308 5,523.45 4,845.92 4,456.39 9,302.32
Jasa-jasa 23,471.64 33,469.95 257,815.50 333,358.20 0.222108 0.293011 0.425974 5,213.24 1,664.20 4,785.07 6,449.27
Pertambangan dan Penggalian 15,566.65 21,557.12 794,489.50 806,206.20 3,457.48 -3,227.91 2,532.99 -694.92
Industri Pengolahan 271,526.77 338,937.67 1,854,256.70 2,276,682.80 60,308.28 1,549.38 7,102.62 8,652.00
Listrik, gas, dan air bersih 866.49 1,085.27 94,047.20 111,436.70 192.45 32.24 26.33 -5.91
Perdagangan, hotel, dan restoran 76,681.88 103,262.32 826,615.60 1,108,425.00 17,031.66 9,110.69 9,548.78 18,659.46
Pengangkutan dan komunikasi 110,899.19 144,758.38 1,177,297.50 1,440,523.20 24,631.60 163.76 9,227.59 9,391.34
Keuangan, persewaan 24,868.28 34,848.12 326,933.00 463,254.80 5,523.45 4,845.92 4,456.39 9,302.32
Pertambangan dan Penggalian 3,457.48 22.21% -3,227.91 -20.74% 2,532.99 37.01% -694.92 16.27%
Industri Pengolahan 60,308.28 22.21% 1,549.38 0.57% 7,102.62 2.05% 8,652.00 2.62%
Listrik, gas, dan air bersih 192.45 22.21% 32.24 -3.72% 26.33 6.76% -5.91 3.04%
Perdagangan, hotel, dan 17,031.66 22.21% 9,110.69 11.88% 9,548.78 0.57% 18,659.46 12.45%
restoran
Pengangkutan dan komunikasi 24,631.60 22.21% 163.76 0.15% 9,227.59 8.17% 9,391.34 8.32%
Keuangan, persewaan 5,523.45 22.21% 4,845.92 19.49% 4,456.39 -1.57% 9,302.32 17.92%
Total
Hasil dan pembahasan
PPij
Kuadran III menunjukkan bahwa sektor
pertanian di Provinsi Sulawesi Tenggara
memiliki pertumbuhan yang lambat PBij
dengan daya saing yang kurang baik.
Kuadran III Kuadran II
PPWij
S. Pertanian
Analisis shift share dapat memberikan gambaran pergeseran dan
peranan sektor pertanian di Provinsi Sulawesi Tenggara. Pertumbuhan
ekonomi di Sulawesi Tenggara lebih banyak dipengaruhi oleh
pertumbuhan nasional.