Anda di halaman 1dari 43

Shift

share
analysis
Kelompok 2

Dosen Pengampu: Andi Irawan, Ph.D


MK Ekonomi Wilayah (DK184505)
Kelas C
01
AzzahraH berliana RIZKIKA
08211940000083

Anggota
02
kelompok Muhamad iqbal nurhidayat
08211940000101

03
Devi rahinastri
08211940000103
OUTLINE PEMBAHASAN

DEFINISI KOMPONEN KEUNGGULAN & KELEMAHAN

DIFERENSIASI SS DAN LQ TAHAPAN ANALISIS Studi kasus


LATAR
BELAKANG
Shift Share Analysis
DEFINISI
Field & Mac Gregor (1987) - Teknik yang digunakan untuk mengidentifikasi
beberapa faktor yang mempengaruhi perbedaan pertumbuhan dan kinerja
perekonomian di wilayah yang berbeda

Analisis Shift-share memungkinkan pelaku analisis untuk dapat mengidentifikasi


keunggulan daerahnya dan menganalisis industri/sektor yang menjadi dasar
perekonomian daerah.

Sehingga dapat menggambarkan kinerja sektor-sektor di suatu wilayah


dibandingkan dengan perekonomian nasional
Variabel Analisis

Tenaga kerja Nilai Tambah Jumlah


Penduduk

PDRB Pendapatan
per kapita
komponen
Shift share analysis
Komponen Analisis Shift Share

Dalam analisis Shift Share diasumsikan bahwa


perubahan produksi/kesempatan kerja dipengaruhi
oleh 3 komponen pertumbuhan wilayah yakni
komponen pertumbuhan nasional, komponen
pertumbuhan proposional dan komponen
Pertumbuhan pangsa wilayah.
Komponen Pertumbuhan Nasional (KPN)

KPN adalah perubahan produksi atau kesempatan kerja (KK) suatu wilayah yang disebabkan
oleh perubahan produksi atau KK secara umum.

KPN adalah kebijakan ekonomi nasional dan kebijakan lain yang mampu mempengaruhi
sektor perekonomian dalam suatu wilayah. Misalnya kebijakan kurs, pengendalian inflasi
dan masalah pengangguran serta kebijakan dalam perpajakan.
Komponen Pertumbuhan Proposional (KPP)

KPP adalah perubahan produksi atau kesempatan kerja suatu wilayah yang disebabkan oleh
komposisi sektor-sektor industri di wilayah tersebut, perbedaan sektor dalam permintaan
produk akhir serta perbedaan dalam struktur dan keragaman pasar. KPP yaitu penyimpangan
(deviation) dari national share dalam pertumbuhan wilayah.

● KPP bernilai positif (KPP > 0) pada wilayah/daerah yang berspesialisasi dalam
sektor yang secara nasional tumbuh cepat.
● KPP bernilai negatif (KPP < 0) pada wilayah/daerah yang berspesialisasi dalam
sektor yang secara nasional tumbuh lambat.
Komponen Pertumbuhan Pangsa Wilayah (KPPW)

KPPW adalah perubahan produksi atau kesempatan kerja suatu wilayah yang disebabkan
oleh keunggulan komparatif wilayah tersebut, dukungan kelembagaan, prasarana sosial
ekonomi serta kebijakan lokal di wilayah tersebut. KPPW sering disebut komponen
lokasional atau regional atau sisa lebihan.

● KPPW bernilai positif (KPPW > 0) pada sektor yang mempunyai keunggulan
komparatif (comparative advantage) di wilayah/daerah tersebut (disebut juga
keuntungan lokasional).
● KPPW bernilai negatif (KPPW < 0) pada sektor yang tidak mempunyai keunggulan
komparatif / tidak dapat bersaing.
Keunggulan & kelemahan
Shift share analysis
KEUNGGULAN
Keunggulan analisis Shift Share antara lain

Analisis Shift Share Memungkinkan Memberikan gambaran


tergolong sederhana seorang pemula pertumbuhan ekonomi
namun dapat mempelajari struktur dan perubahan struktur
memberikan gambaran perekonomian dengan dengan cukup akurat.
mengenai perubahan cepat.
struktur ekonomi yang
terjadi.

Steve B.H dan Moore dalam Modul Isian Daerah untuk SIMRENAS
Kelemahan analisis Shift Share yaitu:
KELEMAHAN
Metode shift share tidak Ada data periode Asumsi dalam PP dan
menjelaskan mengapa, PPW : perubahan
Hanya dapat misalnya pengaruh waktu tertentu di
penawaran dan
digunakan untuk keunggulan komparatif tengah periode permintaan, perubahan
analisis ex-post adalah positif di pengamatan yang teknologi dan
beberapa wilayah, tetapi perubahan lokasi
nagatif di daerah lain tidak terungkap.
adalah sama

Analisis ini membutuhkan


analisis lebih lanjut Tidak ada
apabila digunakan untuk keterkaitan untuk Tidak ada Semua barang
peramalan, mengingat
bahwa regional shift tidak melihat keterkaitan keterkaitan antar diasumsikan
konstan dari suatu periode antar sektor. daerah dijual secara
ke periode lainnya.
nasional

Steve B.H dan Moore dalam Modul Isian Daerah untuk SIMRENAS
Perbedaan SS dan LQ
Aspek yang ditinjau Location Quotient Shift Share

mengetahui kinerja perekonomian daerah,


pergeseran struktur, posisi relatif sektor-sektor
Mengetahui sejauh mana tingkat spesialisasi sektor-sektor
ekonomi dan identifikasi sektor unggulan
Fungsi ekonomi di suatu daerah atau sektor-sektor apa saja yang
daerah dalam kaitannya dengan perekonomian
merupakan sektor basis atau leading sektor. 
wilayah acuan (wilayah yang lebih luas) dalam
dua atau lebih kurun waktu

Dij = Nij + Mij + Cij


Formula
Dij = Eij* - Eij

1. Pertumbuhan kinerja ekonomi daerah


1. Pertumbuhan sektor daerah sama dengan pada tingkat
(lokal) dalam tiga komponen
wilayah acuan
• Regional share
2. Pola permintaan penduduk di wilayah yang
• Differential shift
Asumsi bersangkutan = pola permintaan wilayah acuan
• Proportional shift
3. Permintaan wilayah akan suatu barang akan dipenuhi
2. Perkembangan mendatang akan
terlebih dahulu oleh produksi wilayah, kekurangannya
berlangsung dengan pola perkembangan
diimpor dari wilayah lain
yang sama
Pergeseran Bersih (PB)
PP + PPW ≥ 0,
Pertumbuhan sektor i di
wilayah j progresif/maju.
PB = PP + PPW
Pp + ppw < 0,
Pertumbuhan sektor i di
wilayah j lambaN.
Pertumbuhan
Nasional
Progresif
PB ≥ 0
Wilayah j Wilayah j
Sektor i Sektor i
Lamban
PB < 0
Pertumbuhan Pertumbuhan
Proporsional Pangsa Wilayah

Model Analisis Shift Share


1. Menghitung Rasio Indikator Kegiatan Ekonomi (e.g. PDB dan PDRB)
Rasio produksi digunakan untuk melihat perbandingan antara produksi
sektor ekonomi di suatu wilayah tertentu terhadap wilayah bandingannya
(wilayah diatasnya). Rasio produksi terbagi atas ri, Ri, dan Ra.
a. ri dirumuskan dengan :

Dimana :
Yij = produksi dari sektor i di wilayah j (PDRB) pada tahun dasar analisis.

Y’ij = produksi dari sektor i di wilayah j (PDRB) pada tahun akhir analisis.

Langkah Analisis Shift Share


1. Menghitung Rasio Indikator Kegiatan Ekonomi (e.g. PDB dan PDRB)
b. Ri dirumuskan dengan :

Dimana :
Yi = produksi (nasional)/PDB dari sektor i pada tahun dasar analisis.
Y’i = produksi (nasional)/PDB dari sektor i pada tahun akhir analisis.

c. Ra dirumuskan dengan :

Dimana :
Y = produksi (nasional)/PDB pada tahun dasar analisis.
Y’ = produksi (nasional)/PDB pada tahun akhir analisis.
2. Menghitung Komponen Pertumbuhan Wilayah
Komponen pertumbuhan wilayah terdiri atas komponen pertumbuhan
nasional (PN), komponen pertumbuhan proporsional (PP), dan komponen
pertumbuhan pangsa wilayah (PPW).
a. PN

Dimana :
PNij= komponen pertumbuhan nasional sektor i untuk wilayah j.
Yij = produksi dari sektor i di wilayah j pada tahun dasar analisis.
Ra = rasio produksi (nasional).
2. Menghitung Komponen Pertumbuhan Wilayah
b. PP

Dimana :
PPij = komponen pertumbuhan proporsional sektor i untuk wilayah j.
Yij = produksi dari sektor i di wilayah j pada tahun dasar analisis.
Ri = rasio produksi (nasional) dari sektor i.
Ra = rasio produksi (nasional).
Apabila :
PPij > 0, menunjukkan bahwa sektor i di wilayah j pertumbuhannya cepat.
PPij < 0, menunjukkan bahwa sektor i di wilayah j pertumbuhannya lambat.
2. Menghitung Komponen Pertumbuhan Wilayah
c. PPW

Dimana :
PPWij = komponen pertumbuhan pangsa wilayah sektor i untuk wilayah j.
Yij = produksi dari sektor i di wilayah j pada tahun dasar analisis.
ri = rasio produksi sektor i pada wilayah j.
Ri = rasio produksi (nasional) dari sektor i.
Apabila :
PPWij > 0, berarti sektor i di wilayah j mempunyai daya saing yang baik dibandingkan
dengan sektor yang sama di wilayah yang menjadi perbandingan.
PPWij < 0, berarti sektor i di wilayah j relatif tidak mempunyai daya saing dibandingkan
dengan sektor yang sama di wilayah yang menjadi perbandingan.
● Adapun perubahan dalam PDRB sektor i pada wilayah j dirumuskan sebagai berikut :
𝚫Yij = PNij + PPij + PPWij………………………………………………………………………………….(1)
𝚫Yij = Y’ij - Yij…………………………………………………………………………………………………………..(2)
● Rumus ketiga komponen pertumbuhan wilayah adalah :
PNij = Yij(Ra)................................................................................................................................(3)
PPij = Yij(Ri - Ra).....................................................................................................................(4)
PPWij= Yij(ri - Ri).........................................................................................................................(5)
● Apabila persamaan (2), (3), (4), dan (5) disubstitusikan ke persamaan (1), maka didapatkan :
𝚫Yij = PNij + PPij + PPWij
Y’ij - Yij = Yij(Ra) + Yij(Ri - Ra) + Yij(ri - Ri)
● Persentase ketiga komponen pertumbuhan dapat dirumuskan :
%PNij = Ra * 100% | %PPij = Ri - Ra * 100% | %PPWij = ri - Ri * 100%

Penjabaran Rumus
3. Menghitung Pergeseran Bersih
Apabila komponen pertumbuhan proporsional dan pangsa wilayah dijumlahkan, maka akan
diperoleh pergeseran bersih yang dapat digunakan untuk mengidentifikasikan
pertumbuhan suatu sektor perekonomian. Pergeseran bersih sektor i pada wilayah j dapat
dirumuskan sebagai berikut :

Dimana :
PBij = pergeseran bersih sektor i pada wilayah j.
PPij = komponen pertumbuhan proporsional sektor i pada wilayah j.
PPWij = komponen pertumbuhan pangsa wilayah sektor i untuk wilayah j.
Apabila :
PBij > 0, maka pertumbuhan produksi sektor i pada wilayah j termasuk ke dalam kelompok
progresif/maju.
PBij < 0, maka pertumbuhan produksi sektor i pada wilayah j termasuk lamban.
4. Mengevaluasi Profil Pertumbuhan Sektor Perekonomian

Profil pertumbuhan sektor


Kuadran IV Kuadran I
perekonomian digunakan untuk
mengevaluasi pertumbuhan
sektor perekonomian di wilayah
yang bersangkutan pada kurun
waktu yang telah ditentukan
dengan menggunakan PPij dan PPij
PPWij.

Pada sumbu horizontal, terdapat PBij


PPij sebagai absis, sedangkan
Kuadran III Kuadran II
pada sumbu vertikal terdapat
PPWij sebagai ordinat. PPWij
4. Mengevaluasi Profil Pertumbuhan Sektor Perekonomian
● Kuadran I menunjukkan bahwa sektor-sektor ekonomi di wilayah yang bersangkutan
memiliki pertumbuhan yang cepat, demikian juga daya saing untuk sektor-sektor
tersebut baik.
● Kuadran II menunjukkan bahwa sektor-sektor ekonomi di wilayah yang bersangkutan
pertumbuhannya cepat, tetapi daya saing untuk sektor-sektor tersebut tidak baik.
● Kuadran III menunjukkan bahwa sektor-sektor ekonomi di wilayah yang bersangkutan
memiliki pertumbuhan yang lambat dengan daya saing yang kurang baik.
● Kuadran IV menunjukkan bahwa sektor-sektor ekonomi di wilayah yang bersangkutan
memiliki pertumbuhan yang lambat, tetapi daya saing untuk sektor-sektor tersebut
tergolong baik.
● Pada Kuadran II dan Kuadran IV terdapat garis miring yang membentuk sudut 45°
dan memotong kedua kuadran tersebut. Bagian atas kanan garis tersebut
menunjukkan sektor yang progresif/maju, sedangkan di bawah garis berarti sektor
yang lamban.
Studi
kasus
Shift Share Analysis
ANALISIS SHIFT SHARE PADA
SEKTOR PERTANIAN DALAM
PEREKONOMIAN WILAYAH DI
SULAWESI TENGGARA
(Jurnal Informatika Pertanian, Vol. 24 No.2,
Desember 2015 : 165 - 178)
pendahuluan

Sektor pertanian memberikan kontribusi yang cukup dominan dalam PDRB Sulawesi
Tenggara, yang dinamikanya terus menunjukkan pergeseran. Sebagai contohnya di Sulawesi
Tenggara sektor pertanian juga memiliki keterkaitan yang kuat dengan sektor lainnya, dan
memberikan pengaruh positif terhadap pertumbuhan output wilayah secara keseluruhan.

Shift-Share Analysis adalah salah satu alat analisis yang dapat digunakan dalam
menelaah pergeseran peranan masing-masing sektor dalam PDRB pada studi kasus kali ini.

Kajian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran penerapan analisis shift share dalam
menelaah pergeseran sektor Pertanian di wilayah di Sulawesi Tenggara
METODOLOGI PENELITIAN

Data PDRB Sulawesi Tenggara dan PDB Indonesia dari


Badan Pusat Statistik.
DATA

Analisis kuantitatif yang digunakan untuk


mempermudah analisis tabel. Untuk menjawab
METODE ANALISIS DATA permasalahan yang ditetapkan, metode analisis data
yang digunakan Analisis Shift Share
Hasil dan
Pembahasan
PDRB Sulawesi Tenggara dan PDB Indonesia Menurut Harga Konstan (Milyar Rupiah)

Sektor PDRB Sulawesi Tenggara PDB Indonesia

2014 2019 2014 2019

Pertanian 107,793.38 123,214.20 1,129,052.70 1,354,957.30

Pertambangan dan Penggalian 15,566.65 21,557.12 794,489.50 806,206.20

Industri Pengolahan 271,526.77 338,937.67 1,854,256.70 2,276,682.80

Listrik, gas, dan air bersih 866.49 1,085.27 94,047.20 111,436.70

Bangunan 567.98 687.98 6,882.50 9,005.50

Perdagangan, hotel, dan restoran 76,681.88 103,262.32 826,615.60 1,108,425.00

Pengangkutan dan komunikasi 110,899.19 144,758.38 1,177,297.50 1,440,523.20

Keuangan, persewaan 24,868.28 34,848.12 326,933.00 463,254.80

Jasa-jasa 23,471.64 33,469.95 257,815.50 333,358.20

Total 632,242.26 801,821.01 6,467,390.20 7,903,849.70


Hasil dan pembahasan

1. Menghitung Rasio Indikator Kegiatan Ekonomi

Analisis rasio indikator kegiatan ekonomi digunakan untuk melihat perbandingan antara produksi sektor ekonomi di
suatu wilayah tertentu (Sulawesi Tenggara) terhadap wilayah bandingannya (Se Indonesia)

Ra Ri ri
Hasil dan pembahasan

2. Menghitung Komponen Pertumbuhan Wilayah

Analisis komponen pertumbuhan wilayah diperlukan untuk mengetahui komposisi sektor sektor yang ada di
Sulawesi Tenggara, keragaman pasar, dan keunggulan komparatif di Sulawesi Tenggara.

terdiri atas komponen pertumbuhan nasional (PNij), komponen pertumbuhan proporsional (PPij), dan
komponen pertumbuhan pangsa wilayah (PPWij)

Pnij PPij PPWij


Hasil dan pembahasan

3. Menghitung Pergeseran Bersih

Analisis selanjutnya adalah menghitung Pergeseran Bersih (PBij) yang dilakukan untuk
mengetahui tingkat untuk mengidentifikasikan pertumbuhan sektor pertanian di Provinsi
Sulawesi Tenggara.
SIMULAtion
Time
Open your ms.excel

Excel Sheets Dapat Di Download di:

https://intip.in/simulasiSS
PDRB Sulawesi Tenggara dan PDB Indonesia Menurut Harga Konstan (Milyar Rupiah)
PDRB Sulawesi Tenggara PDB Indonesia
Sektor Ra Ri ri PNij PPij PPWij PBij
2014 2019 2014 2019

Pertanian 107,793.38 123,214.20 1,129,052.70 1,354,957.30 0.222108 0.200083 0.143059 23,941.78 -2,374.12 -8,520.96 -10,895.08

Pertambangan dan Penggalian 15,566.65 21,557.12 794,489.50 806,206.20 0.222108 0.014747 0.384827 3,457.48 -3,227.91 2,532.99 -694.92

Industri Pengolahan 271,526.77 338,937.67 1,854,256.70 2,276,682.80 0.222108 0.227814 0.248266 60,308.28 1,549.38 7,102.62 8,652.00

Listrik, gas, dan air bersih 866.49 1,085.27 94,047.20 111,436.70 0.222108 0.184902 0.25249 192.45 -32.24 26.33 -5.91

Bangunan 567.98 687.98 6,882.50 9,005.50 0.222108 0.308463 0.211275 126.15 49.05 -6.15 42.90

Perdagangan, hotel, dan restoran 76,681.88 103,262.32 826,615.60 1,108,425.00 0.222108 0.34092 0.346633 17,031.66 9,110.69 9,548.78 18,659.46

Pengangkutan dan komunikasi 110,899.19 144,758.38 1,177,297.50 1,440,523.20 0.222108 0.223585 0.305315 24,631.60 163.76 9,227.59 9,391.34

Keuangan, persewaan 24,868.28 34,848.12 326,933.00 463,254.80 0.222108 0.416972 0.401308 5,523.45 4,845.92 4,456.39 9,302.32

Jasa-jasa 23,471.64 33,469.95 257,815.50 333,358.20 0.222108 0.293011 0.425974 5,213.24 1,664.20 4,785.07 6,449.27

Total 632,242.26 801,821.01 6,467,390.20 7,903,849.70


(Dalam Milyar Rupiah)

PDRB Sulawesi Tenggara PDB Indonesia


Sektor PNij PPij PPWij PBij
2014 2019 2014 2019

Pertanian 107,793.38 123,214.20 1,129,052.70 1,354,957.30 23,941.78 -2,374.12 -8,520.96 -10,895.08

Pertambangan dan Penggalian 15,566.65 21,557.12 794,489.50 806,206.20 3,457.48 -3,227.91 2,532.99 -694.92

Industri Pengolahan 271,526.77 338,937.67 1,854,256.70 2,276,682.80 60,308.28 1,549.38 7,102.62 8,652.00

Listrik, gas, dan air bersih 866.49 1,085.27 94,047.20 111,436.70 192.45 32.24 26.33 -5.91

Bangunan 567.98 687.98 6,882.50 9,005.50 126.15 49.05 -6.15 42.90

Perdagangan, hotel, dan restoran 76,681.88 103,262.32 826,615.60 1,108,425.00 17,031.66 9,110.69 9,548.78 18,659.46

Pengangkutan dan komunikasi 110,899.19 144,758.38 1,177,297.50 1,440,523.20 24,631.60 163.76 9,227.59 9,391.34

Keuangan, persewaan 24,868.28 34,848.12 326,933.00 463,254.80 5,523.45 4,845.92 4,456.39 9,302.32

Jasa-jasa 23,471.64 33,469.95 257,815.50 333,358.20 5,213.24 1,664.20 4,785.07 6,449.27

Total 632,242.26 801,821.01 6,467,390.20 7,903,849.70


(Dalam Milyar Rupiah)

Sektor PNij Persentase PPij Persentase PPWij Persentase PBij Persentase

Pertanian 23,941.78 22.21% -2,374.12 -2.20% -8,520.96 -5.70% -10,895.08 -7.90%

Pertambangan dan Penggalian 3,457.48 22.21% -3,227.91 -20.74% 2,532.99 37.01% -694.92 16.27%

Industri Pengolahan 60,308.28 22.21% 1,549.38 0.57% 7,102.62 2.05% 8,652.00 2.62%

Listrik, gas, dan air bersih 192.45 22.21% 32.24 -3.72% 26.33 6.76% -5.91 3.04%

Bangunan 126.15 22.21% 49.05 8.64% -6.15 -9.72% 42.90 -1.08%

Perdagangan, hotel, dan 17,031.66 22.21% 9,110.69 11.88% 9,548.78 0.57% 18,659.46 12.45%
restoran

Pengangkutan dan komunikasi 24,631.60 22.21% 163.76 0.15% 9,227.59 8.17% 9,391.34 8.32%

Keuangan, persewaan 5,523.45 22.21% 4,845.92 19.49% 4,456.39 -1.57% 9,302.32 17.92%

Jasa-jasa 5,213.24 22.21% 1,664.20 7.09% 4,785.07 13.30% 6,449.27 20.39%

Total
Hasil dan pembahasan

PPij PPWij PBij

Sektor pertanian pada Provinsi Sektor pertanian pada


Sektor pertanian di Provinsi
Sulawesi Tenggara tidak Sulawesi Tenggara termasuk
Sulawesi Tenggara termasuk
berdaya saing/mempunyai daya kedalam sektor yang lamban
sektor yang memiliki
saing yang rendah jika
pertumbuhan yang lambat. pertumbuhannya.
dibandingkan dengan sektor
Pertanian secara nasional.
4. Mengevaluasi Profil Pertumbuhan Sektor Perekonomian

PPij = -2,374.12 (Milyar Rupiah) Kuadran IV Kuadran I


PPWij = -8,520.96 (Dengan persentase sebesar -5,70%)

→ PBij = -10,895.08 (Dengan persentase sebesar -7,90%)

PPij
Kuadran III menunjukkan bahwa sektor
pertanian di Provinsi Sulawesi Tenggara
memiliki pertumbuhan yang lambat PBij
dengan daya saing yang kurang baik.
Kuadran III Kuadran II

PPWij
S. Pertanian
Analisis shift share dapat memberikan gambaran pergeseran dan
peranan sektor pertanian di Provinsi Sulawesi Tenggara. Pertumbuhan
ekonomi di Sulawesi Tenggara lebih banyak dipengaruhi oleh
pertumbuhan nasional.

Pertumbuhan sektor pertanian di Sulawesi Tenggara itu termasuk


lambat, sehingga masih membutuhkan dukungan kebijakan
pengembangan ekonomi wilayah lebih lanjut.

Kesimpulan dan saran


Thank you
For your attention!

Anda mungkin juga menyukai